kab/kota: Sidoarjo

  • Kerja Tim SAR Gabungan Lambat, Keluarga Santri Ponpes Al Khoziny Mulai Geram

    Kerja Tim SAR Gabungan Lambat, Keluarga Santri Ponpes Al Khoziny Mulai Geram

    FAJAR.CO.ID, SIDOARJO — Proses evakuasi santri yang menjadi korban ambruknya musalah Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny yang berjalan lambat, mulai membuat keluarga korban geram.

    Mereka mulai kecewa dengan lambatnya petugas tim SAR Gabungan untuk melakukan evakuasi. Belum lagi, alat yang digunakan tidak bekerja maksimal.

    Bahkan, pada Jumat, suasana tegang mewarnai proses pencarian korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny pada hari kelima.

    Ketegangan yang terjadi sekitar pukul 16.28 WIB dipicu keluarga santri yang menilai kinerja tim gabungan lama dalam melakukan proses evakuasi.

    Mereka lantas mencoba menuju titik lokasi reruntuhan bangunan untuk membantu proses evakuasi. Aksi itu lantas dicegah oleh petugas kepolisian yang berjaga di lokasi. Sebab lokasi ambruknya bangunan dinilai sangat berbahaya.

    “Aku enggak pingin perang, itu masalah kemanusiaan. Tolonglah, adik saya ada di sana coba bayangin kalau kamu yang punya adik. Saya cuma mau menolong dia,” kata salah satu warga.

    Keluarga mengungkapkan niatan untuk membantu mengangkat puing-puing bangunan bisa mempercepat penemuan anggota keluarga mereka yang sampai saat ini belum ditemukan.

    Salah satu dari keluarga santri juga menuntut agar Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa turut bertanggung jawab atas insiden ini.

    “Yang kerja cuma dua, alatnya cuma satu. Ini tanggung jawab Khofifah sebagai Gubernur Jawa Timur. Khofifah mendatangkan pekerja ahli yang profesional,” ucapnya.

    Sementara itu, Kepala Basarnas Surabaya sekaligus Direktur Operasional dalam operasi tersebut Nanang Sigit menjelaskan tim telah bekerja untuk membongkar satu per satu bangunan yang ambruk.

  • 5
                    
                        Tim Gabungan Masih Cari 54 Korban Ponpes Al Khoziny Ambruk
                        Nasional

    5 Tim Gabungan Masih Cari 54 Korban Ponpes Al Khoziny Ambruk Nasional

    Tim Gabungan Masih Cari 54 Korban Ponpes Al Khoziny Ambruk
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Kepala Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengungkapkan, ada 54 orang korban ambruknya mushala Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, yang masih dicari.
    “Jumlah korban terdampak 166 orang, dari jumlah tersebut, sebanyak 111 orang telah ditemukan, sementara sekitar 54 orang masih dalam pencarian,” jelas Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dalam keterangan pers, Jumat (3/10/2025).
    Di luar itu, BNPB mencatat ada sembilan orang korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
    Adapun rincian kondisi korban meliputi 14 orang dirawat inap di sejumlah rumah sakit, 89 orang telah diperbolehkan pulang, dan sembilan orang dinyatakan meninggal dunia.
    Korban yang dirawat tersebar di berbagai fasilitas kesehatan, antara lain RSUD RT Notopuro Sidoarjo, RS Siti Hajar, RS Delta Surya, RS Sheila Medika, RS Unair, Klinik BDS Tebel, RSUD dr. Mohamad Soewandhie Surabaya, dan RS Sakinah Mojokerto.
    BNPB mencatat sebagian besar pasien telah pulang, sedangkan beberapa lainnya masih menjalani perawatan inap.
    Jenazah sejumlah korban meninggal dunia juga masih berada di masing-masing fasilitas kesehatan tersebut.
    Sampai saat ini, tim pencarian dan pertolongan (
    search and rescue
    /SAR) gabungan masih mencari keberadaan 54 korban yang kemungkinan sudah meninggal dunia akibat terimbun bangunan mushalla.
    “Potensi penemuan jenazah akan ada lagi. Nanti akan kita sampaikan ke depannya,” ungkap Suharyanto.
    Para keluarga korban disebut sudah mengikhlaskan semuanya, setelah sehari sebelumnya diberikan penjelasan bahwa dipastikan tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan di balik reruntuhan.
    Semua pihak keluarga korban juga sudah menyetujui penggunaan alat berat untuk mencari para korban.
    “Seluruh pihak keluarga korban sudah merelakan dan mengikhlaskan apabila kemudian alat berat ini masuk akan mengganggu kondisi jenazah di bawah reruntuhan,” kata Suharyanto.
    BNPB mengirim peralatan evakuasi berupa 200 kantong jenazah, 200 pasang sarung tangan, 4.000 masker, 250 set APD, dan dukungan lainnya sesuai kebutuhan lapangan.
    Selain itu, ada alat berat dan kendaraan operasional meliputi tiga unit
    crane
    , satu unit
    excavator breaker
    , 30 unit
    dump truck
    , empat set alat pemotong beton, dan 30 unit ambulans.
    Anggaran operasional peralatan berat ini juga disiapkan BNPB untuk menunjang proses evakuasi yang diperkirakan berlangsung selama sepekan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BNPB: 400 Personel Tim SAR Kerja 24 Jam Cari Korban Tragedi Ponpes Ambruk
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        3 Oktober 2025

    BNPB: 400 Personel Tim SAR Kerja 24 Jam Cari Korban Tragedi Ponpes Ambruk Nasional 3 Oktober 2025

    BNPB: 400 Personel Tim SAR Kerja 24 Jam Cari Korban Tragedi Ponpes Ambruk
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan, lebih dari 400 personel Tim SAR dikerahkan untuk mencari korban ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur.
    Personel dari Basarnas, TNI-Polri, BPBD, Pemadam Kebakaran, Dinsos Tagana, Dinas PU dan SDA, serta relawan bekerja selama 24 jam secara bergantian.
    “Lebih dari 400 personel tim SAR gabungan bekerja siang dan malam selama 24 jam,” ungkap Suharyanto dalam keterangan pers, Jumat (3/9/2025).
    Suharyanto menuturkan, saat ini proses pencarian difokuskan pada evakuasi dan pembersihan menggunakan alat berat.
    Pasalnya, hasil pemeriksaan tim SAR menunjukkan bahwa sudah tidak ada lagi respons dari korban.
    Ia menyebutkan, sebelum itu, upaya pencarian sudah dilakukan dengan menggunakan teknologi pendeteksi korban hingga alat berat untuk evakuasi jenazah yang masih tertimbun reruntuhan bangunan.
    “Tim telah melaksanakan
    re-assessment
    dengan metode fisik, pemanggilan suara korban, hingga penggunaan peralatan khusus seperti Search Cam Flexible Olympus, Xaver 400 Wall Scanner, dan Multi Search Leader,” kata Suharyanto.
    Ia mengatakan, seluruh pihak keluarga korban sudah menyetujui penggunaan alat berat ini dan mengikhlaskan segalanya.
    “Seluruh pihak keluarga korban sudah merelakan dan mengikhlaskan apabila kemudian alat berat ini masuk akan mengganggu kondisi jenazah di bawah reruntuhan,” kata Suharyanto.
    Sebagai informasi, bangunan yang difungsikan sebagai mushala tiga lantai di area asrama putra Ponpes Al Khoziny ambruk dan menimpa para santri saat shalat Ashar sekitar pukul 15.00 WIB pada Senin (29/9/2025) lalu.
    Empat jenazah yang ditemukan pada hari ini, Jumat (3/9/2025), menambah data jumlah korban meninggal dunia menjadi sembilan orang.
    Dalam proses evaluasi, seluruh langkah yang dilakukan Tim SAR Gabungan di lapangan sudah penuh perhitungan agar tidak menimbulkan risiko tambahan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pencarian Korban Ponpes Al Khoziny Runtuh Ditarget Selesai Minggu

    Pencarian Korban Ponpes Al Khoziny Runtuh Ditarget Selesai Minggu

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Proses pemindahan struktur runtuhan bangunan dan pencarian korban di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, ditargetkan selesai paling lambat pada hari Minggu (5/10/2025).

    Hingga saat ini, pemindahan dan pembersihan puing sudah mencapai sekitar 50 persen. Untuk mempercepat penyelesaian, Tim SAR Gabungan akan mengandalkan strategi pencarian 24 jam tanpa henti selama dua hari ke depan.

    “Untuk pengangkatan material ini kalau dilihat dari kemarin sudah dua hari ini baru 50 persen. Kalau kami lihat dari perhitungan secara matematis, tentunya mungkin (selesai) sampai hari sore besok, atau hari Minggu,” kata Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, sekaligus On Scene Commander (OSC) atau Komandan Lapangan, Jumat (3/10/2025).

    Nanang menjelaskan bahwa, ada dua teknis pencarian sekaligus pemindahan struktur bangunan runtuh di lokasi tersebut. Di antaranya adalah dengan menggunakan alat berat, seperti Crane dan Eskavator, satu teknis lain adalah dengan penyisiran korban.

    “Yang alat berat itu di antara sektor A1 sama A4. Itu yang menggunakan alat berat. Kemudian yang ada korbannya dievakuasi itu, ada di A2 mendekati A3,” urai Nanang.

    Ia juga menambahkan, meskipun teknis penyisiran dilakukan bersamaan dengan beroperasinya alat berat, petugaa tetap dalam kondisi safety. Dia bilang, apabila terpantau tidak aman maka penyisiran berhenti.

    “Kami (penyisiran) di sisi sebaliknya, menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan.Dan kami harus memastikan sekali bahwa di situ posisinya safety. Dan apa bila itu kemudian tidak memungkinkan kami akan berhenti,” ucap dia.

    Seperti diketahui, runtuhnya bangunan tiga lantai termasuk musala di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo yang menimbulkan korban jiwa, itu terjadi pada Senin (29/9/2025) sore.

    Saat kejadian, diketahui ada ratusan santri yang sedang menunaikan salat Ashar berjemaah di gedung yang masih dalam tahap pembangunan tersebut.

    Berdasarkan data sementara Tim SAR Gabungan hingga Jumat (3/10/2025), tercatat total 113 orang menjadi korban dalam insiden memilukan tersebut. Rinciannya, 23 korban dievakuasi petugas dengan 10 di antaranya meninggal dunia, sedangkan sisanya berhasil menyelamatkan diri secara mandiri.

    Meskipun demikian, diperkirakan hingga hari ini, masih ada puluhan korban yang dilaporkan hilang yang kemungkinan berada di bawah reruntuhan sebanyak 53 orang. (rma/but)

  • Prabowo Segera Beri Bantuan ke Keluarga Korban Ponpes Al-Khoziny

    Prabowo Segera Beri Bantuan ke Keluarga Korban Ponpes Al-Khoziny

    Bisnis.com, SURABAYA – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar menyatakan, Presiden Prabowo Subianto turut prihatin dan berdukacita terhadap peristiwa nahas ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.

    Peristiwa tersebut telah menyebabkan puluhan korban luka dan meninggal dunia serta yang belum diketahui keberadaannya.

    “Sampai hari ini Pak Presiden [Prabowo Subianto] ikut berduka,” ucap Muhaimin usai meninjau bangunan ambruk di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, dikutip Jumat (3/10/2025).

    Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga menegaskan bahwa Presiden Prabowo meminta perhatian khusus dari segenap jajarannya, baik pemerintah pusat maupun daerah, terhadap peristiwa mengenaskan tersebut. 

    Cak Imin, sapaan akrabnya, juga menyatakan bahwa Presiden Prabowo dipastikan akan memberikan bantuan kepada segenap keluarga korban yang terdampak.

    “Sampai hari ini Pak Presiden ikut berduka, presiden meminta perhatian khusus. Pasti presiden akan memberikan bantuan kepada keluarga,” tegas Cak Imin.

    Muhaimin juga menyatakan, sumbangan dari pemerintah pusat kepada mereka yang terdampak saat ini tengah dikoordinasikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno bersama jajaran kementerian yang berada di bawah wewenang mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.

    “[Bantuan bagi korban dan keluarga] secara khusus saya masih bersifat pribadi. Nanti, pemerintah [pusat] melalui Pak Pratik, melalui kementerian terkait. Saya baru mengkonsolidasi bantuan pribadi dari PKB,” ungkapnya. 

    Berdasar data yang dihimpun dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, per Kamis (3/10/2025) pukul 11.45 WIB, secara keseluruhan, jumlah korban terdampak peristiwa ambruknya bangunan Ponpes Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur telah mencapai 166 orang.

    Dari jumlah tersebut, sebanyak 111 orang telah ditemukan, sementara sekitar 54 orang masih dalam pencarian. Adapun rincian kondisi korban meliputi 14 orang menjalani rawat inap di sejumlah rumah sakit, 89 orang telah diperbolehkan pulang, dan sembilan orang dinyatakan meninggal dunia.

  • Lihat Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Kapolda Jatim: yang Utama Masalah Kemanusiaannya Dulu

    Lihat Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Kapolda Jatim: yang Utama Masalah Kemanusiaannya Dulu

    Surabaya (beritajatim.com) – Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nanang Avianto, menyatakan bahwa kepolisian akan memprioritaskan upaya kemanusiaan dan penyelamatan korban runtuhnya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo sebelum melakukan peninjauan masalah hukum.

    Hal itu dikatakan Irjen Pol Nanang di sela-sela kunjungannya meninjau kondisi bangunan persantren yang runtuh dan pencarian korban, hari Jumat sore (3/10/2025).

    “Ini lah yang harus kita lihat nanti. Tapi yang jelas tetap nanti akan melakukan kegiatan proses, tapi yang utama sekarang ini adalah masalah kemanusiaannya dulu,” kata Irjen Pol Nanang di kompleks Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Jumat (3/10/2025).

    Irjen Pol Nanang juga menjelaskan, dalam proses pemeriksaan hukum nantinya akan melibatkan ahli dari bidang kontruksi. Agar informasi penggalian data tersebut valid dan saintifik.

    “Indikasi awal (penyebab runtuh) ya nanti dari teman-teman ahli yang bisa menjelaskan. Jadi nanti kalau sudah ada penjelasan itu kan lebih valid karena dengan saintis ya,” ucapnya.

    Seperti diketahui, runtuhnya bangunan tiga lantai termasuk musala di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo yang menimbulkan korban jiwa, itu terjadi pada Senin (29/9/2025) sore.

    Saat kejadian, diketahui ada ratusan santri yang sedang menunaikan salat Ashar berjemaah di gedung yang masih dalam tahap pembangunan tersebut.

    Berdasarkan data sementara Tim SAR Gabungan hingga Jumat (3/10/2025), tercatat total 114 orang menjadi korban dalam insiden memilukan tersebut. Rinciannya, 23 korban dievakuasi petugas dengan 10 di antaranya meninggal dunia, sedangkan sisanya berhasil menyelamatkan diri secara mandiri.

    Meskipun demikian, diperkirakan hingga hari ini, masih ada puluhan korban yang dilaporkan hilang yang kemungkinan berada di bawah reruntuhan sebanyak 53 orang. (rma/ted)

  • BNPB Masih Cari 54 Korban di Reruntuhan Mushala Ponpes Al Khoziny
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        3 Oktober 2025

    BNPB Masih Cari 54 Korban di Reruntuhan Mushala Ponpes Al Khoziny Nasional 3 Oktober 2025

    BNPB Masih Cari 54 Korban di Reruntuhan Mushala Ponpes Al Khoziny
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa sebanyak 54 korban reruntuhan ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, masih dalam proses pencarian.
    “Jumlah korban yang masih dalam proses pencarian ada sebanyak 54 orang. Data ini didasari dari daftar absensi santri yang dirilis oleh pihak pondok pesantren,” jelas Abdul Muhari dalam keterangan pers, Jumat (3/9/2025).
    Sejauh ini, tim pencarian dan pertolongan (
    search and rescue
    – SAR) gabungan telah menemukan empat korban dalam kondisi meninggal dunia.
    Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, menyampaikan bahwa kemungkinan bertambahnya korban tewas masih ada.
    “Potensi penemuan jenazah akan ada lagi. Nanti akan kita sampaikan ke depannya,” ujar Suharyanto.
    Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa sudah tidak ada lagi respons dari korban, sehingga proses pencarian difokuskan pada evakuasi dan pembersihan menggunakan alat berat.
    Upaya ini dilakukan oleh Basarnas, TNI-Polri, BPBD, Pemadam Kebakaran, Dinsos Tagana, Dinas PU dan SDA, serta relawan yang berjumlah lebih dari 400 orang selama 24 jam.
    “Lebih dari 400 personel tim SAR gabungan bekerja siang dan malam selama 24 jam,” ungkap Suharyanto.
    Suharyanto mengatakan bahwa seluruh pihak keluarga korban juga sudah menyetujui penggunaan alat berat ini dan mengikhlaskan segalanya.
    “Seluruh pihak keluarga korban sudah merelakan dan mengikhlaskan apabila kemudian alat berat ini masuk akan mengganggu kondisi jenazah di bawah reruntuhan,” kata dia.
    Tim SAR telah melaksanakan re-
    assessment
    dengan metode fisik, pemanggilan suara korban, hingga penggunaan peralatan khusus seperti Search Cam Flexible Olympus, Xaver 400 Wall Scanner, dan Multi Search Leader.
    Sebagai informasi, bangunan yang difungsikan sebagai mushala tiga lantai di area asrama putra Ponpes Al Khoziny mengalami ambruk dan menimpa para santri saat sedang melakukan shalat Ashar sekitar pukul 15.00 WIB pada Senin (29/9/2025) lalu.
    Empat jenazah yang ditemukan pada hari ini, Jumat (3/9/2025), menambah data jumlah korban meninggal dunia menjadi sembilan orang.
    Dalam proses evaluasi, seluruh langkah yang dilakukan Tim SAR Gabungan di lapangan dilakukan dengan penuh perhitungan agar tidak menimbulkan risiko tambahan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Korban Runtuhan Ponpes Al Khoziny Jadi 10 Orang, Tim SAR Masih Cari 53 Hilang

    Korban Runtuhan Ponpes Al Khoziny Jadi 10 Orang, Tim SAR Masih Cari 53 Hilang

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Jumlah korban meninggal akibat runtuhnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, kembali bertambah. Hingga Jumat sore (3/10/2025), Tim SAR menemukan korban ke-10 dari reruntuhan bangunan tiga lantai tersebut.

    Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, yang juga bertugas sebagai On Scene Commander (OSC), menyampaikan bahwa korban ditemukan pukul 14.00 WIB di area A2 dekat tempat wudhu. “Terakhir tadi pada pukul 14.00 WIB juga ditemukan korban kelima. Sehingga total semua pada hari ini adalah korban ditemukan lima orang dan semua dalam kondisi meninggal dunia,” kata Nanang di Posko Pencarian.

    Ia menjelaskan, hingga hari kelima pencarian, total korban yang tercatat dalam insiden ini mencapai 113 orang. Dari jumlah tersebut, 23 berhasil dievakuasi petugas, 10 di antaranya meninggal dunia, sementara 103 orang lainnya selamat.

    Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menegaskan proses pencarian masih dilakukan 24 jam penuh. “Potensi penemuan jenazah akan ada lagi. Nanti akan kita sampaikan ke depannya,” ujarnya.

    Sebagaimana diketahui, bangunan Ponpes Al Khoziny yang terdiri dari tiga lantai dan musala runtuh pada Senin (29/9/2025) sore. Saat kejadian, ratusan santri sedang melaksanakan salat Ashar berjemaah di gedung yang masih dalam tahap pembangunan itu.

    Berdasarkan data sementara Tim SAR Gabungan hingga Jumat (3/10/2025), total korban mencapai 114 orang, terdiri dari 23 yang berhasil dievakuasi dengan 10 meninggal dunia, serta puluhan lainnya selamat. Namun diperkirakan masih ada 53 orang yang hilang dan diduga tertimbun reruntuhan. [rma/beq]

  • Kapolda Jatim: Pendataan korban Al Khoziny dibagi tiga klaster

    Kapolda Jatim: Pendataan korban Al Khoziny dibagi tiga klaster

    “Tahapan kemarin di awal adalah kita mengutamakan pertolongan kepada korban dulu. Sambil pendataan,”

    Surabaya (ANTARA) – Kapolda Jawa Timur Inspektur Jenderal Polisi Nanang Avianto menyebut pendataan korban ambruknya musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, dibagi ke dalam tiga klaster yaitu santri, pengurus pesantren, dan pekerja pembangunan.

    “Kemudian dari perkembangan yang kita lihat dari pendataan. Penghuni di sana yang kemudian dimasukkan datanya di posko. Kan kita bagi dalam tiga klaster yang pertama adalah jumlah santrinya. Ke-2 adalah pengurus pesantren yang ke-3 adalah pekerja. Yang melakukan pembangunan pesantren itu,” kata Nanang di Mapolda Jatim, Surabaya, Jumat.

    Menurutnya, pengelompokan tersebut penting agar petugas mudah melacak keberadaan penghuni yang sebelumnya tercatat berada di lingkungan pesantren saat bangunan runtuh.

    Dari hasil pendataan awal, sebagian besar baru mencakup santri dan pengurus, sedangkan pekerja masih terus diidentifikasi.

    Ia menegaskan meski pendataan dilakukan, prioritas utama sejak awal tetap pada penyelamatan korban.

    “Tahapan kemarin di awal adalah kita mengutamakan pertolongan kepada korban dulu. Sambil pendataan,” ujarnya.

    Nanang menambahkan setelah masa golden time berakhir, proses evakuasi difokuskan pada pembersihan material. Tim gabungan dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), TNI, Polri, Pemadam Kebakaran (Damkar), serta relawan terus dikerahkan untuk mempercepat pencarian korban.

    “Supaya tidak ada terganggu dengan melihat dari kemungkinan jumlah yang ada, kita pusatkan di sini di Rumah Sakit Bhayangkara, dan ini sudah kita persiapkan mulai dari peralatan dan kemudian dari tim medisnya,” tambah Kapolda.

    Jenderal bintang dua itu menyebut hingga kini masih ada sekitar 58 orang yang belum diketahui keberadaannya pasca ambruknya musala ponpes tersebut.

    “Kemarin terdata, masih ada 58 kalau enggak salah yang belum diketahui keberadaannya. Dan ini pun juga bertahap menemukan kurang lebih ada berapa dari lima ya, ada tambahan lima,” katanya.

    Ia mengatakan proses identifikasi terus dilakukan. Lima jenazah yang baru ditemukan kini berada di RS Bhayangkara Surabaya untuk dilakukan identifikasi melalui data biometrik, DNA, hingga barang pribadi korban.

    “Pendataan-pendataan awal yang dari data yang dari Dukcapil di sini. Kan dari mungkin dari titik jari kemudian dari retina mata dari darah, DNA, properti baju yang dipakai ini semuanya sedang kita identifikasi,” ujarnya.

    Menurutnya, identifikasi ini penting agar keluarga korban bisa segera mengetahui kejelasan anggota keluarganya yang masih ditunggu.

    Kapolda juga memastikan seluruh proses dilakukan transparan melalui posko pendataan yang bisa diakses media.

    “Apapun yang terjadi ya harus kita terima dengan kondisi kecelakaan seperti ini dan ini mungkin pembelajaran semua. Di dalam kegiatan proses pembangunan apapun itu memang harus sesuai dengan spek-nya dan ada perizinan supaya tidak terjadi ini,” ucapnya.

    Pewarta: Willi Irawan
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Video: BNPB: Korban Tewas Ponpes Ambruk di Sidoarjo Jadi 9 Orang

    Video: BNPB: Korban Tewas Ponpes Ambruk di Sidoarjo Jadi 9 Orang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Hari kelima insiden ambruknya gedung musala Pondok Pesantren (ponpes) Al Khoziny, Buduran, Kab. Sidoarjo, Jawa Timur, tim pencarian dan pertolongan (search and rescue-SAR) gabungan kembali menemukan empat korban dalam kondisi meninggal dunia.

    Jenazah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya untuk identifikasi dan penanganan lebih lanjut. Sehingga jumlah korban meninggal dunia menjadi sembilan orang, sejak hari pertama kejadian.