kab/kota: Sidoarjo

  • Update Data Korban Ambruknya Ponpes Al-Khoziny: 14 Meninggal, 104 Selamat

    Update Data Korban Ambruknya Ponpes Al-Khoziny: 14 Meninggal, 104 Selamat

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Surabaya mencatat jumlah korban selamat runtuhnya musala Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur bertambah menjadi 104 orang.

    Kepala Kantor Basarnas Surabaya Nanang Sigit mengatakan salah satu santri yang sebelumnya hilang, akhirnya dilaporkan dalam kondisi selamat. Tambahan data tersebut berasal dari laporan wali santri pada Jumat (3/10/2025), yang menyatakan bahwa satu santri tersebut menyelamatkan diri saat bangunan musala ambruk dan kemudian pergi ke rumah rekannya.

    “Jumlah total [korban ambruknya Ponpes Al-Khoziny] sekarang 118 orang, dengan rincian 14 meninggal dunia dan 104 selamat,” kata Nanang dilansir dari Antara, Sabtu (4/10/2025). 

    Saat bangunan musala ponpes itu ambruk, dia menuturkan santri tersebut lari keluar pondok dan menuju rumah rekannya. Santri tersebut dilaporkan hilang karena tidak memberikan informasi keberadaan dirinya kepada orang tua.

    Orang tua dari santri tersebut, lanjutnya, berada di lokasi Ponpes Al-Khoziny karena menduga korban tertimbun reruntuhan bangunan. Namun, pada hari Jumat (3/10), santri tersebut mendatangi ponpes, dan kemudian bertemu dengan orang tuanya.

    “Kemarin ada santri satu datang atas nama Ibnu, dia dilaporkan hilang oleh orang tuanya. Orang tuanya menunggu di sini, waktu anaknya datang baru kami update data yang selamat,” katanya.

    Sementara itu hingga Jumat malam pukul 23:00 WIB, tim SAR gabungan kembali menemukan satu korban meninggal dunia di sektor A4. Dengan demikian, total jumlah korban meninggal akibat ambruknya bangunan yang sebelumnya sebanyak 13 orang, menjadi 14 orang.

    Proses pencarian, kata dia, masih difokuskan dengan membuka akses material reruntuhan menggunakan alat berat, namun tetap diawasi agar tidak membahayakan tubuh korban yang masih tertimbun.

    Menurutnya, tim telah membongkar sekitar 60 persen material bangunan, meskipun pembongkaran dan pembersihan tersebut bukan tujuan utama dalam operasi tersebut.

    “Tujuan utama bukan merobohkan seluruh bangunan, melainkan membuka akses untuk mempercepat evakuasi. Kalau sudah ada tanda-tanda korban, proses akan langsung dihentikan untuk dilakukan evakuasi,” ujarnya.

    Selain itu, penggunaan ekskavator hanya difungsikan untuk membuka jalur dan bukan untuk mengangkat korban. Tak hanya itu, lanjutnya, untuk memastikan keselamatan, setiap sektor dilengkapi petugas keselamatan yang memantau secara visual apabila ada indikasi korban.

    Hingga kini, kata Nanang, laporan sementara dari wali santri menunjukkan masih ada 49 orang yang belum diketahui keberadaannya. Namun, kata Nanang, data itu belum bisa dijadikan acuan pasti karena masih dimungkinkan adanya santri yang pulang tanpa memberi kabar.

    “Seperti kemarin, ada laporan hilang, ternyata anaknya atas nama Ibnu asal Surabaya tidak berada di lokasi. Jadi angka 49 itu belum bisa dipastikan benar-benar akurat,” tuturnya.

    Ia menegaskan operasi pencarian sesuai standar operasional berlangsung selama tujuh hari, dengan kemungkinan diperpanjang jika ditemukan tanda-tanda keberadaan korban.

    “Secara matematis, proses evakuasi kemungkinan bisa selesai hari ini, maksimal besok, tetapi tetap bergantung pada situasi di lapangan,” kata Nanang.

  • Tanggap Musibah Ponpes Al-Khoziny, PKS Jatim Buka Posko Bantuan dan Instruksikan Relawan Standby

    Tanggap Musibah Ponpes Al-Khoziny, PKS Jatim Buka Posko Bantuan dan Instruksikan Relawan Standby

    Surabaya (beritajatim.com) – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Timur merespons cepat musibah ambruknya bangunan di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, dengan mendirikan posko bantuan sejak hari pertama kejadian, Senin (29/9/2025) malam. Posko ini berjarak sekitar 250 meter dari lokasi ponpes.

    ​Ketua DPW PKS Jatim, Bagus Prasetia Lelana, menegaskan komitmen partainya untuk terus melayani korban dan keluarga terdampak hingga proses penanganan tuntas.

    ​”PKS hadir untuk melayani rakyat bukan hanya dalam politik, tapi juga dalam keadaan darurat seperti ini. Saya instruksikan relawan PKS tetap standby di posko hingga proses penanganan tuntas. Jangan sampai ada warga yang merasa sendirian menghadapi musibah ini,” ujar Bagus saat mengunjungi posko PKS.

    ​Bagus menekankan bahwa aksi cepat ini adalah wujud nyata dari ‘politik kebajikan’ yang diusung PKS. Menurutnya, kehadiran partai politik harus benar-benar dirasakan manfaatnya oleh rakyat, khususnya di saat-saat sulit.

    ​”ini kebiasaan PKS, setiap ada bencana, kami upayakan bisa sesegera mungkin hadir. Relawan kami on call, siap berangkat kapan saja dan segera berkolaborasi dengan relawan lainnya di lokasi,” tegasnya.

    ​Selain mengerahkan relawan yang berpengalaman dalam penanganan bencana, Bagus juga menginstruksikan seluruh legislator PKS di tingkat kabupaten, provinsi, dan pusat untuk memberikan bantuan sesuai kapasitas masing-masing.

    ​Bagus berharap, dengan gotong royong dan solidaritas, masyarakat dapat kembali pulih. “Kami mendoakan semoga seluruh proses evakuasi berjalan lancar, keluarga santri diberi ketabahan, santri yang terluka segera pulih, dan yang wafat insyaa Allah syahid,” pungkasnya, sembari menegaskan PKS berkomitmen untuk terus membersamai rakyat dalam kondisi apa pun. (tok/ian)

  • Lakumham PKB Sidoarjo Turun Tangan Dampingi Kasus Robohnya Gedung Pesantren Al Khoziny

    Lakumham PKB Sidoarjo Turun Tangan Dampingi Kasus Robohnya Gedung Pesantren Al Khoziny

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Lembaga Advokasi dan Hukum (Lakumham) DPC PKB Kab. Sidoarjo ikut berduka cita yang mendalam dalam musibah robohnya bangunan tiga lantai milik Lembaga Pesantren Al Khoziny Buduran.

    Dalam musibah ini, Lakumham DPC PKB Kab. Sidoarjo juga akan ikut serta berpartisipasi aktif dalam proses hukum untuk membantu pesantren yang diasuh oleh KHR Abdussalam Mujib itu.

    Ketua Lakumham DPC PKB Sidoarjo Fattahul Anjab menegaskan PKB lahir dari rahim ulama dan pesantren, sehingga sudah menjadi kewajiban moral dan politik kebangsaan bagi kami untuk membantu pesantren sebagai tempat pendidikan, pengkaderan, dan pengabdian para santri.

    “Sebagai langkah konkret, Lakumham DPC PKB Sidoarjo akan berkoordinasi dengan tim hukum lain, termasuk LBH Ansor, yang sejak awal turut mengawal proses hukum di Lembaga Pesantren Al Khoziny Buduran,” ucapnya Sabtu (4/10/205).

    Anjab menambahkan bahwa dukungan hukum ini bukanlah bentuk pembelaan yang menegaskan hak-hak korban, melainkan untuk memastikan proses hukum berjalan sesuai ketentuan, adil, transparan, serta menjaga marwah pesantren.

    “Langkah ini juga sesuai dengan instruksi Ketua Tanfidz DPC PKB Sidoarjo, H. Abdillah Nasih, dan Ketua Dewan Syuro, KH Atho’illah, maka Lembaga Advokasi dan Hukum (Lakumham) DPC PKB Sidoarjo akan ikut serta berpartisipasi aktif dalam proses hukum untuk membantu Lembaga Pesantren Al Khoziny,” imbuhnya.

    Sekretaris Lakumham DPC PKB Sidoarjo, Muhammad Fauzul Kabir menambahkan sebagai penegas dari pernyataan Ketua, bahwa fokus utama Lakumham DPC PKB Kab. Sidoarjo adalah memastikan proses penyelidikan, pendampingan hukum, dan penegakan aturan berjalan secara profesional dan tidak merugikan siapapun.

    “Kami menghargai sepenuhnya upaya tim penyelamat, aparat penegak hukum, dan tenaga medis yang bekerja tanpa kenal lelah. Di sisi lain, apabila terdapat hal-hal yang memerlukan klarifikasi maupun pendampingan, Lakumham DPC PKB Sidoarjo akan senantiasa terbuka untuk berkoordinasi dengan seluruh pihak, baik lembaga pemerintah, aparat hukum, maupun keluarga besar pesantren,” urainya.

    Masih menurut dia, pendampingan hukum ini adalah bagian dari ikhtiar agar hak-hak semua pihak terlindungi, baik keluarga korban maupun lembaga pesantren. “Kami meyakini, melalui sinergi dan doa bersama, musibah ini akan menjadi pelajaran berharga serta momentum memperkuat kualitas, keamanan, dan keberlangsungan pendidikan di lingkungan pesantren,” tutup Fauzul. (isa/kun)

  • 9
                    
                        Kondisi Haical Korban Ponpes Al Khonizy Memburuk hingga Kaki Kiri Diamputasi
                        Surabaya

    9 Kondisi Haical Korban Ponpes Al Khonizy Memburuk hingga Kaki Kiri Diamputasi Surabaya

    Kondisi Haical Korban Ponpes Al Khonizy Memburuk hingga Kaki Kiri Diamputasi
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com – 
    Kondisi kesehatan Syehlendra Haical (13), korban reruntuhan Ponpes Al Khoziny, memburuk drastis.
    Haical sendiri berhasil dievakuasi setelah 3 hari tertimpa bangunan Ponpes Al Khoziny yang ambruk. Kemudian, santri tersebut langsung dibawa ke RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo.
    Direktur Utama RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, dr. Atok Irawan, mengungkapkan bahwa telah terjadi gangguan pada fungsi ginjal dan hati Haical, yang memicu keputusan amputasi pada Jumat (3/10/2025) malam hingga Sabtu (4/10/2025) dini hari.
    “Sudah (diamputasi) pukul 00.30 WIB baru selesai, kaki kiri di atasnya lutut. Habis isya (persiapan) terus kita lakukan tindakan amputasi itu,” kata Atok, ketika dikonfirmasi, Sabtu (4/10/2025).
    Atok menyebut, tim dokter sempat menjelaskan alasannya mengamputasi kaki Haical kepada pihak keluarga. Kemudian, mereka memahaminya dan merelakan tindakan itu dilakukan.
    “Keluarga kita jelaskan, ini kalau enggak segera dilakukan amputasi mengancam jiwa, kemudian juga kita berkejaran dengan infeksi yang semakin meluas. Ya akhirnya (keluarga) berkenan,” ucapnya.
    Sedangkan, kata Atok, kondisi Haical memburuk sebelum menjalani proses amputasi tersebut. Organ dalamnya mengalami gangguan akibat luka yang ada di kakinya itu.
    “Diamputasi supaya enggak terjadi infeksi sistemik, karena ada mulai ada gangguan faal ginjal dan faal hati. Leukositnya sangat tinggi 20.000, normalnya kan 10.000,” jelasnya.
    Dengan demikian, lanjut dia, tindakan amputasi harus segera dilakukan oleh tim dokter untuk mencegah infeksi yang merusak organ dalam lainnya.
    Diberitakan sebelumnya, nama Haical mencuat, setelah beredarnya video yang memperlihatkan petugas mengajak ngobrol seorang anak yang tengah terhimpit reruntuhan Ponpes Al Khoziny.
    “Haical, kamu yang sakit apa nak? Semuanya sakit? Oke semangat ya, sabar, sabar ya nak ya. Aku dari Rescue Surabaya, sabar ya ini usaha,” kata salah satu petugas, di video yang beredar.
    Sedangkan, Haical sendiri berhasil dievakuasi setelah 3 hari tertimpa bagunan Ponpes Al Khoziny yang ambruk. Kemudian, santri tersebut langsung dibawa ke RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo.
    “Kondisinya Haical bagus, hasil foto rontgen mulai tengkorak panggul, kaki, jari juga semuanya normal,” kata Direktur Utama RSUD R.T. Notopuro, Dokter Atok Irawan, di rumah sakitnya, Rabu (1/10/2025).
    Atok mengatakan, Haical dalam kondisi normal ketika tiba di rumah sakit, sekitar pukul 15.10 WIB. Bocah tersebut hanya mengeluh lemas karena tidak makan selama proses evakuasi.
    “Enggak ada (keluhan), ya lemas saja, enggak makan berapa hari, sesek mungkin karena dehidrasi. Mungkin kulitnya agak tergencet, sedikit kebiruan tapi aman, aman semua,” jelasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Update Hari Keenam Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Total 16 Jenazah Ditemukan

    Update Hari Keenam Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Total 16 Jenazah Ditemukan

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Tim gabungan evakuasi korban tragedi pondok pesantren (ponpes) Al Khoziny Sidoarjo kembali menemukan 1 jenazah tambahan. Kini, total korban tragedi memilukan itu terkonfirmasi menjadi 16 orang.

    Pada hari keenam sampai pada pukul 17.28, Tim SAR yang bertugas menemukan dua jenazah di sektor A2 atau di sekitar area tempat wudhu mushola Ponpes AL Khoziny Sidoarjo.

    “Sebelumnya kami temukan pada pukul 14.35 dan yang terbaru pada pukul 17.28 sementara ada dua jenazah yang kami temukan di sektor A2,” kata Kepala Kantor SAR Surabaya Nanang Sigit.

    Nanang menyebut sampai hari keenam dari data terbaru, masih terdapat 47 santri yang tidak diketahui keberadaannya. Ia memastikan tim evakuasi terus bekerja maksimal.

    “Proses (evakuasi) masih terus berlangsung. Petugas di lapangan bekerja dengan maksimal dan efektif. Kami mohon dukungan dan doa dari masyarakat,” jelasnya.

    Diketahui sebelumnya, Tragedi Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo telah memasuki hari keenam, Sabtu (4/10/2025). Data terbaru, ambruknya bangunan mushola Ponpes Al Khoziny Sidoarjo itu menewaskan 14 orang. 103 nyawa santri selamat. Sementara 48 santri masih belum ditemukan.

    Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan pada hari keenam pencarian, pihaknya sudah mulai memasukkan alat berat ke titik reruntuhan. Selain itu, petugas evakuasi juga memetakan titik-titik yang diduga terdapat korban.

    “(hari ini) alat berat sudah masuk ke titik yang runtuh. Sehingga mudah-mudahan per hari ini ini akan lebih banyak lagi yang ditemukan,” kata Suharyanto. (ang/ian)

  • Usai Robohnya Gedung Ponpes Al Khoziny, Muhammadiyah Jatim Bakal Audit Kelayakan Bangunan Pendidikan

    Usai Robohnya Gedung Ponpes Al Khoziny, Muhammadiyah Jatim Bakal Audit Kelayakan Bangunan Pendidikan

    Surabaya (beritajatim.com) – Peristiwa ambruknya bangunan di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, menjadi perhatian serius bagi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (PWM Jatim).

    Menyikapi musibah yang menelan korban jiwa tersebut, PWM Jatim akan segera menginventarisasi dan mengaudit kelayakan seluruh bangunan pendidikan dan pesantren di bawah naungannya di Jatim.

    Ketua PWM Jatim, Sukadiono menyatakan keprihatinan mendalam atas musibah di Sidoarjo. Sebagai langkah antisipatif agar kejadian serupa tak terulang, PWM Jatim mengambil inisiatif untuk melakukan pendataan menyeluruh.

    “Pertama, kita ingin inventarisasi berapa jumlah pondok dan sekolah Muhammadiyah. Selanjutnya, akan ada investigasi terkait kelayakan bangunan, apakah sudah sesuai standar dan layak untuk dihuni,” jelas Suko di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Sabtu (4/10/2025).

    Untuk memastikan kajian kelayakan berjalan profesional, PWM Jatim akan melibatkan tim ahli dari perguruan tinggi Muhammadiyah (PTM) yang memiliki program studi Arsitektur dan Teknik Sipil. Tim ahli ini akan berkolaborasi dengan Majelis Dikdasmen dan Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah.

    Menurut Suko, perencanaan bangunan pendidikan harus memperhitungkan banyak aspek, terutama karena Jatim termasuk daerah rawan gempa. “Karena itu, perlu perhitungan matang dari para ahli, mulai dari kekuatan fondasi hingga struktur bangunannya,” imbuhnya.

    PWM Jatim mencatat terdapat delapan PTM di wilayahnya yang memiliki prodi terkait. Dosen-dosen dari kampus tersebut akan dikerahkan untuk memverifikasi dan memberikan rekomendasi perbaikan yang diperlukan.

    Langkah tegas ini diambil sebagai upaya penting untuk mencegah terulangnya musibah seperti yang dialami Pondok Pesantren Al-Khoziny. [ipl/ian]

  • Fraksi PDIP Jatim Ajak Warga Doakan Korban Robohnya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

    Fraksi PDIP Jatim Ajak Warga Doakan Korban Robohnya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Musibah robohnya bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, memantik keprihatinan mendalam dari Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur. Ketua Fraksi, Hj Wara Sundari Renny Pramana, mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur untuk mendoakan para korban sekaligus memperkuat solidaritas kemanusiaan.

    “Atas nama Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim, saya menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban. Semoga mereka diberikan ketabahan dan keikhlasan dalam menghadapi musibah ini,” ujar Bunda Renny, Sabtu (4/10/2025).

    Dia menilai, tragedi tersebut harus menjadi evaluasi bersama agar kejadian serupa tidak kembali terjadi. Menurutnya, keselamatan bangunan terutama untuk kegiatan pendidikan dan keagamaan harus menjadi perhatian serius semua pihak.

    “Kejadian ini menjadi evaluasi bersama. Keselamatan bangunan yang digunakan untuk kegiatan belajar dan ibadah harus mendapat perhatian serius,” tegasnya.

    Bunda Renny juga memberikan apresiasi kepada petugas, TNI-Polri, BPBD, dan relawan yang terus berjibaku melakukan evakuasi di lokasi. Dia berharap seluruh tim tetap berhati-hati dan diberi kekuatan dalam menjalankan tugas kemanusiaan.

    “Kami berharap seluruh tim tetap semangat dan waspada di lapangan. Apa yang mereka lakukan adalah bentuk nyata pengabdian dan kepedulian terhadap sesama,” tuturnya.

    Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim, lanjutnya, siap memberikan dukungan baik moril maupun materiil bagi para korban dan keluarga terdampak.

    “Solidaritas dan gotong royong adalah kekuatan kita. Saatnya seluruh masyarakat Jawa Timur bersatu, berdoa, dan saling menguatkan,” pungkasnya.

    Musibah yang terjadi pada Senin (30/9/2025) pukul 15.15 WIB itu menewaskan lima santri dan melukai puluhan lainnya. Sebanyak 108 santri terdampak, 18 di antaranya berhasil dievakuasi, sementara proses identifikasi korban masih berlangsung di RSUD Sidoarjo dan RSI Siti Hajar. [asg/ian]

  • Update Terbaru Proses Evakuasi Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Total 15 Jenazah Ditemukan

    Update Terbaru Proses Evakuasi Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Total 15 Jenazah Ditemukan

    Surabaya (beritajatim.com) – Satu jenazah korban tragedi pondok pesantren Al Khoziny Sidoarjo kembali ditemukan Sabtu (04/10/2025) sore. Data terbaru, total ada 15 jenazah yang sudah ditemukan oleh petugas evakuasi.

    Kepala Kantor SAR Surabaya Nanang Sigit mengatakan tambahan satu korban itu ditemukan petugas di area dekat tempat wudhu mushola ponpes Al Khoziny Sidoarjo.

    “Korban di sektor A2, dievakuasi pukul 14.35 WIB ke RS Bhayangkara Surabaya,” ujar Nanang.

    Hingga hari keenam, petugas di lapangan terus bekerja maksimal dengan menggunakan alat berat untuk segera menemukan 48 korban lain yang belum ditemukan. Pantauan Beritajatim.com dari layar monitor posko di lokasi ponpes, petugas saat ini berfokus membersihkan puing-puing bangunan di area Utara bangunan.

    “Proses evakuasi masih terus berlangsung. Pembersihan puing difokuskan ke sisi utara pada bagian yang tidak terintegrasi dengan struktur utama,” jelas Nanang.

    Diketahui sebelumnya, Tragedi Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo telah memasuki hari keenam, Sabtu (4/10/2025). Data terbaru, ambruknya bangunan mushola Ponpes Al Khoziny Sidoarjo itu menewaskan 14 orang. 103 nyawa santri selamat. Sementara 49 santri masih belum ditemukan.

    Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan pada hari keenam pencarian, pihaknya sudah mulai memasukkan alat berat ke titik reruntuhan. Selain itu, petugas evakuasi juga memetakan titik-titik yang diduga terdapat korban.

    “(hari ini) alat berat sudah masuk ke titik yang runtuh. Sehingga mudah-mudahan per hari ini ini akan lebih banyak lagi yang ditemukan,” kata Suharyanto. (ang/ian)

  • Update Korban Meninggal Ambruknya Ponpes Al Khoziny Bertambah 2, Total 16 Orang
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        4 Oktober 2025

    Update Korban Meninggal Ambruknya Ponpes Al Khoziny Bertambah 2, Total 16 Orang Surabaya 4 Oktober 2025

    Update Korban Meninggal Ambruknya Ponpes Al Khoziny Bertambah 2, Total 16 Orang
    Tim Redaksi
    SIDOARJO, KOMPAS.com
    – Korban meninggal dunia akibat reruntuhan mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, bertambah dua orang.
    Tim SAR gabungan masih melanjutkan proses evakuasi korban reruntuhan Ponpes Al Khoziny dengan menggunakan sejumlah alat berat seperti
    crane
    dan ekskavator.
    Alat tersebut digunakan untuk membuka akses ruang yang ditimpa puing-puing bangunan.
    Tujuannya ialah agar posisi-posisi korban dapat terlihat.
    Memasuki hari keenam evakuasi, korban meninggal dunia yang ditemukan tim SAR gabungan terus bertambah.
    Hingga Sabtu (4/10/2025) pukul 16.15 WIB, dua korban ditemukan.
    “Total terdapat dua korban berhasil diekstrikasi pada hari keenam di sektor A2,” kata Direktur Operasi BNPB, Laksamana TNI Yudhi Bramantyo, Sabtu (4/10/2025).
    Korban meninggal dunia yang ditemukan hari ini pukul 14.35 WIB dan 16.15 WIB.
    Namun, identitasnya belum diketahui dan langsung dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim untuk proses identifikasi.
    “Proses evakuasi masih terus berlangsung. Pembersihan puing difokuskan ke sisi utara pada bagian yang tidak terintegrasi dengan struktur utama,” terang Bramantyo.
    Dengan begitu, korban runtuhan mushala Al Khoziny hingga kini berjumlah 120 orang, 29 di antaranya berhasil dievakuasi petugas, sementara sisanya evakuasi mandiri.
    Sebanyak 16 orang dinyatakan meninggal dunia dan 104 orang selamat.
    Namun, 47 orang lainnya masih dalam proses pencarian.
    Berikut ini daftar korban meninggal dunia:
    1. Maulana Ibrahimific (15) warga Bangkalan berdomisili Surabaya
    2. Mashudul Haq (14) asal Surabaya
    3. Muhammad Sholeh (22) asal Bangka Belitung
    4. Rafi Catur Okta Mulya (17) warga Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya
    5. Mochammad Agus Ubaidillah (14) warga Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya
    6. Mr. X ditemukan Jumat (3/10/2025) pukul 07.30 WIB
    7. Mr. X ditemukan Jumat (3/10/2025) pukul 07.36 WIB
    8. Mr. X ditemukan Jumat (3/10/2025) pukul 10.19 WIB
    9. Mr. X ditemukan Jumat (3/10/2025) pukul 11.34 WIB
    10. Mr. X ditemukan Jumat (3/10/2025) pukul 14.00 WIB
    11. Mr. X ditemukan Jumat (3/10/2025) pukul 17.15 WIB
    12. Mr. X ditemukan Jumat (3/10/2025) pukul 17.20 WIB
    13. Mr. X ditemukan Jumat (3/10/2025) pukul 17.30 WIB
    14. Mr. X ditemukan Jumat (3/10/2025) pukul 23.00 WIB
    15. Mr. X ditemukan Sabtu (4/10/2025) pukul 14.35 WIB
    16. Mr. X ditemukan Sabtu (4/10/2025) pukul 16.15 WIB
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polda Jatim Panggil Saksi Santri Terkait Proyek Pembangunan Ponpes Al Khoziny
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        4 Oktober 2025

    Polda Jatim Panggil Saksi Santri Terkait Proyek Pembangunan Ponpes Al Khoziny Surabaya 4 Oktober 2025

    Polda Jatim Panggil Saksi Santri Terkait Proyek Pembangunan Ponpes Al Khoziny
    Tim Redaksi
    SIDOARJO, KOMPAS.com
    – Polda Jawa Timur (Jatim) memanggil satu saksi terkait proyek pembangunan gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.
    Diketahui, bangunan yang difungsikan sebagai mushala tiga lantai di area asrama putra Ponpes Al Khoziny Sidoarjo itu ambruk dan menimpa para santri saat sedang melakukan shalat Ashar sekitar pukul 15.00 WIB, Senin (29/9/2025).
    Akibatnya, belasan santri ditemukan meninggal dunia, puluhan lainnya mengalami luka-luka hingga amputasi. Sementara data terakhir, 48 orang masih dicari.
    Berdasarkan analisis tim SAR gabungan, penyebab ambruknya bangunan mushala Ponpes Al Khoziny disebabkan kualitasnya tidak memenuhi standar atau kegagalan konstruksi.
    Kapolda Jatim, Irjen Pol Nanang Avianto, mengatakan petugas kepolisian tengah mengumpulkan data-data terkait insiden ambruknya mushala Ponpes Al Khoziny.
    “Dari anggota saya juga melakukan kegiatan investigasi, pendataan dengan teman-teman BNPB,” kata Nanang, Jumat (3/10/2025).
    Meski begitu, Nanang juga meminta agar publik tetap bersabar untuk proses tindak lanjut masalah ini.
    Sebab, petugas masih berfokus pada evakuasi korban dan reruntuhan hingga tuntas.
    Terpisah, dalam penanganan ambruknya mushala Ponpes Al Khoziny, Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jatim memanggil satu saksi atas nama Shaka Nabil Ichsani untuk memberikan klarifikasi ambruknya bangunan tersebut.
    “Iya (undangan pemanggilan untuk Shaka Nabil Ichsani), untuk panggilan saksi,” kata penyidik Unit II Subdit I Indagsi Ditreskrimsus Polda Jatim, AKP Edi Iskandar, saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (4/10/2025).
    Pemanggilan tersebut juga berdasarkan surat laporan polisi nomor: LP/A/4/IX/2025/SPKT.UNITRESKRIM/POLSEK BUDURAN POLRESTA SIDOARJO/POLDA JAWA TIMUR tanggal 29 September 2025.
    Juga, Surat Perintah Penyelidikan Nomor SP.Lidik/4579/X/RES.1.2./2025/Ditreskrimsus/Polda Jatim tanggal 01 Oktober 2025.
    Shaka dipanggil sebagai saksi dari pihak santri pada tanggal Jumat (3/10/2025) pukul 13.00 WIB di Unit II Subdit Tipid Indagsi. “(Shaka) Salah satu santri,” ucap Edi Iskandar.
    Diketahui, korban runtuhan mushala Al Khoziny hingga kini berjumlah 119 orang.
    Sebanyak 28 di antaranya berhasil dievakuasi petugas, sementara sisanya evakuasi mandiri.
    Adapun 15 orang dinyatakan meninggal dunia, 104 orang selamat.
    Namun, 48 orang lainnya masih dalam proses pencarian.
    Satu korban tanpa perawatan atas nama Ibnu Fairus yang sebelumnya masuk dalam daftar pencarian ditemukan selamat di tempat lain.
    Sementara itu, seluruh korban meninggal dunia yang dievakuasi sejak Jumat kemarin belum diketahui identitasnya karena masih dalam proses identifikasi tim DVI Polda Jatim.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.