kab/kota: Sidoarjo

  • Santri Asal Sampang Meninggal dalam Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

    Santri Asal Sampang Meninggal dalam Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

    Sampang (beritajatim.com) – Duka mendalam menyelimuti keluarga besar Martuki, warga Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang, setelah putranya yang bernama Mochammad Mashudulhaq (14) jadi salah satu korban dalam tragedi ambruknya asrama putra Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo.

    Kapolsek Jrengik, AKP Sunarno membenarkan adanya kejadian tersebut. Pihaknya bersama jajaran sudah melakukan takziyah ke rumah duka.

    “Kami menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada orang tua korban, ujarnya, Minggu (5/10/2025).

    Dia juga menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya almarhum Mochammad Mashudulhaq.

    “Semoga almarhum ditempatkan di surga-Nya serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan,” pungkasnya.

    Sekedar diketahui, peristiwa tragis ini terjadi pada Senin 29/9/2025, dan menelan puluhan korban dari kalangan santri yang tengah beraktivitas di lingkungan Ponpes setempat.[sar/aje]

  • Bangkai Mobil Mewah Dievakuasi dari Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Begini Penampakannya

    Bangkai Mobil Mewah Dievakuasi dari Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Begini Penampakannya

    Ketika ditanya mengenai kepemilikan mobil, Hajid tak mengetahui pasti, sebab mobil tersebut langsung dibawa ke rumah pak kiai, tanpa dibawa dulu ke TPU Jambon seperti puing-puing lainnya.

    “Kalau reruntuhan 100 persen, di city line, tidak ada orang yang boleh masuk, kami khususkan. Kalau (mobil) karena yang bawa truk PU, maka kami tidak ada kendali untuk itu, dan infonya dibawa ke (rumah) kiai,” ujarnya.

    Begitu pula ketika ditanya jenis mobil yang dievakusi pada hari keenam, Hajid mengaku tak mengetahui. Sebab saat dievakuasi, mobil tersebut sudah dalam kondisi ringsek cukup parah.

     

  • Mobil Mercy Ditemukan Hancur dalam Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

    Mobil Mercy Ditemukan Hancur dalam Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Mobil mewah bermerek Mercedez-Benz atau Mercy ditemukan hancur di bawah reruntuhan bangunan tiga lantai Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Minggu 6/10/2025.

    Mobil mewah berwarna hitam itu ditemukan oleh Tim SAR, saat melakukan proses pencarian korban hilang, kondisi mobil nyaris tak berbentuk.

    Hingga kimi belum diketahui siapa pemilik mobil tersebut. Mobil kemudian diangkat untuk dipindahkan, dari posisinya yang tertindih material beton berukutan di sekitar sektor A3 dan A4 reruntuhan.

    Penemuan mobil mewah itu tidak menghalangi Tim SAR dalam pencarian korban. Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya Nanang Sigit selaku On Scene Coordinator (OSC) menyampaikan, tim SAR hanya fokus pada pencarian korban.

    “Untuk evakuasi mobil kami tidak berkomentar di sana. Kami, fokus di evakuasi dari korban-korban. Yang artinya manusianya,” terang Nanang, Minggu (5/10/2025).

    Di sisi lain, ​Direktur Operasi Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, melaporkan bahwa hingga Minggu dini hari pukul 03.24 WIB, petugas telah berhasil mengevakuasi 37 korban meninggal dunia.

    “Terakhir kami temukan pada pukul 03.24 WIB dini hari. Seperti disampaikan beliau tadi, jadi mungkin total ada 36 untuk hitungan BW, tapi di kami hitungannya 37, karena ada satu body part (potongan tubuh) yang kami masukkan dalam hitungan,” ucap Yudhi Bramantyo.

    Sebagai informasi, runtuhnya bangunan tiga lantai termasuk musala di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo yang menimbulkan puluhan korban jiwa itu terjadi pada Senin (29/9/2025) sore.

    Saat kejadian, diketahui ada ratusan santri yang sedang menunaikan salat Ashar berjemaah di gedung yang masih dalam tahap pembangunan tersebut.

    Berdasarkan data terupdate sementara Tim SAR Gabungan hingga Minggu (5/10/2025), tercatat total 141 orang menjadi korban dalam insiden memilukan tersebut. Rinciannya, 104 dalam kondisi selamat, 37 meninggal dunia, satu di antaranya masih berupa potongan tubuh. Sedangkan yang belum ditemukan berjumlah 26 orang. [rma/aje]

  • 10
                    
                        Ponpes Al Khoziny Ambruk: 37 Korban Meninggal Dunia Ditemukan, 8 Teridentifikasi 
                        Surabaya

    10 Ponpes Al Khoziny Ambruk: 37 Korban Meninggal Dunia Ditemukan, 8 Teridentifikasi Surabaya

    Ponpes Al Khoziny Ambruk: 37 Korban Meninggal Dunia Ditemukan, 8 Teridentifikasi
    Tim Redaksi
    SIDOARJO, KOMPAS.com
    – Tim SAR gabungan berhasil menemukan tiga korban meninggal dunia di dalam runtuhan mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur pada hari ketujuh pencarian, Minggu (5/10/2025).
    Penemuan ini menambah jumlah total korban yang telah dievakuasi menjadi 37 orang.
    “Sementara untuk hari ini total 11 korban yang diekstraksi pada proses evakuasi hari ketujuh,” ujar Direktur Operasi BNPB, Laksamana TNI Yudhi Bramantyo.
    Tiga jenazah yang ditemukan berada di sektor A3 dan A4 pada pukul 02.37 WIB, 03.00 WIB, dan 03.24 WIB.
    Dari 37 korban yang ditemukan, satu di antaranya berupa anggota tubuh yang tidak utuh.
    Hingga saat ini, baru delapan jenazah yang berhasil teridentifikasi oleh tim DIV Polda Jatim.
    Tiga dari delapan jenazah tersebut adalah Firman Nur (16), warga Tembok Lor Surabaya; Muhammad Azka Ibadurrahman (13), warga Kenjeran, Surabaya dan Daul Milal (15), warga Sidokapasan Surabaya.
    Identifikasi dilakukan melalui gigi, medis, sidik jari, serta properti yang cocok dengan data Ante Mortem.
    “Sampai hari ini tim gabungan berhasil mengidentifikasi delapan dari 17 jenazah dan satu body part yang ditemukan,” ungkap Kabiddokkes Polda Jatim, Kombes Pol Mohammad Khusnan Marzuki.
    Proses identifikasi ini masih terus berlangsung dengan melakukan pendalaman data ante mortem dan post mortem.
    Secara keseluruhan, selama proses evakuasi yang telah berlangsung selama tujuh hari, sebanyak 141 orang telah terevakuasi. Rinciannya, 104 orang selamat dan 37 orang dinyatakan meninggal dunia.
    Berikut daftar korban meninggal dunia yang berhasil teridentifikasi:
    Sementara itu, 29 orang lainnya masih dalam proses identifikasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Amputasi Lutut Kiri: Kisah Haical, Santri yang Selamat dari Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

    Amputasi Lutut Kiri: Kisah Haical, Santri yang Selamat dari Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

    Surabaya (beritajatim.com) – Syehlendra Haical, seorang santri berusia 13 tahun, baru saja mengukir kisah pilu yang penuh perjuangan. Terjebak di bawah reruntuhan bangunan tiga lantai Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, ia selamat setelah tiga hari terperangkap, namun harus menghadapi kenyataan pahit: lutut kirinya harus diamputasi untuk menyelamatkan nyawanya.

    Pada Sabtu, 4 Oktober 2025, Tim medis RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo mengambil langkah berani setelah menemukan infeksi yang telah menyebar ke seluruh tubuh Haical.

    “Kami melakukan amputasi untuk mencegah infeksi sistemik yang semakin meluas, yang sudah mengancam faal ginjal, hati, dan kondisi tubuhnya yang semakin memburuk,” kata Dokter Atok Irawan, Direktur RSUD R.T. Notopuro, menjelaskan keputusan krusial tersebut.

    Setelah tiga hari bertahan hidup dengan luka parah di bawah puing-puing bangunan yang ambruk pada 29 September 2025, Haical harus menghadapi risiko lebih besar. Infeksi yang mengancam tak hanya menular ke jantungnya, tetapi juga menyebar hingga ke organ vital lainnya.

    Dengan leukosit yang melonjak tinggi hingga 20.000, Haical tak punya banyak waktu. Tanpa amputasi, dokter memperingatkan bahwa Haical bisa kehilangan nyawanya.

    Keluarga Haical, meski dilanda kepedihan mendalam, dengan berat hati setuju dengan keputusan medis tersebut. Mereka paham bahwa ini adalah pilihan hidup atau mati.

    “Kami sudah diberitahu tentang ancaman ini. Jika tidak segera dilakukan amputasi, Haical akan semakin parah,” tambah Dokter Atok. Namun, seiring dengan keteguhan hati keluarga, sang santri muda ini berhasil melewati prosedur yang berat.

    Dengan harapan agar infeksi segera terkendali, dokter optimis tentang pemulihan Haical. “Setelah amputasi, leukosit Haical langsung turun drastis. Fungsi hati dan ginjalnya juga berangsur membaik,” ujar Dokter Atok, memberikan sedikit cahaya dalam kisah kelam ini.

    Namun, perjalanan Haical masih jauh dari kata selesai. Ia kini tengah menjalani tahap pemulihan yang sangat kritis.

    Dari Malapetaka yang Mengerikan, Ketenangan dan Keajaiban

    Proses evakuasi Korban Meninggal di Runtuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo.

    Kisah Haical adalah salah satu dari banyak cerita tragis yang muncul setelah runtuhnya bangunan tiga lantai Pondok Pesantren Al Khoziny. Dalam insiden yang mengguncang banyak hati ini, 141 orang menjadi korban.

    Dari jumlah tersebut, 37 nyawa melayang, dan satu di antaranya bahkan hanya ditemukan sebagai potongan tubuh. Kejadian memilukan ini terjadi saat ratusan santri tengah menunaikan salat Asar berjamaah.

    Bagi Haical, selamat dari bencana ini adalah anugerah, meski dengan harga yang sangat mahal. Kini, ia harus berjuang dengan keadaan barunya. Namun, dengan dukungan keluarga dan para medis yang tak kenal lelah, harapan untuk sembuh tetap ada.

    Syehlendra Haical telah menunjukkan kepada kita semua, bahwa di balik setiap tragedi ada kekuatan yang luar biasa untuk bertahan hidup dan memulai babak baru dalam kehidupan. [rma/suf]

  • Daftar Nama 3 Jenazah Santri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang Sudah Teridentifikasi 
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        5 Oktober 2025

    Daftar Nama 3 Jenazah Santri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang Sudah Teridentifikasi Surabaya 5 Oktober 2025

    Daftar Nama 3 Jenazah Santri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang Sudah Teridentifikasi
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com –
    Tim Disaster Victim Identification (DVI) gabungan berhasil mengidentifikasi tiga jenazah santri korban ambruknya bangunan mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo.
    Ketiga jenazah diidentifikasi pada Sabtu malam (4/10/2025) dan langsung diserahkan kepada pihak keluarga di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur.
    Menurut Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jatim, Kombes M. Khusnan, identifikasi dilakukan dengan mencocokkan data medis, gigi, dan properti milik korban.
    “Tiga korban teridentifikasi melalui metode pencocokan data medis, gigi, dan properti,” katanya saat dikonfirmasi, Minggu (5/10/2025).
    1. Firman Nur (16 tahun)
    Alamat: Tembok Lor 38A, Surabaya
    Nomor jenazah: PM RSBB 002
    2. Muhammad Azka Ibadur Rahman (13 tahun)
    Alamat: Jalan Randu Indah Nomor 14, Kenjeran, Surabaya
    Nomor jenazah: PM RSBB 003
    3. Daul Milal (15 tahun)
    Alamat: Sitok Kapasan Gang 8 Nomor 18, Surabaya
    Nomor jenazah: PM RSBB 006
    Proses identifikasi masih terus berjalan dengan pendalaman data antemortem dan postmortem oleh tim gabungan.
    Hingga saat ini, DVI telah mengidentifikasi 8 dari 17 jenazah serta satu bagian tubuh (body part) yang ditemukan di lokasi musibah.
    Tim DVI gabungan terdiri dari Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri, Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) Polda Jatim, da Persatuan Dokter Forensik Indonesia
    Di sisi lain, tim SAR gabungan juga masih terus melakukan proses evakuasi korban di area bangunan mushala yang roboh. Operasi dilakukan tanpa henti selama 24 jam penuh.
    Dalam kurun waktu 2 x 24 jam terakhir, sebanyak 23 jenazah berhasil dievakuasi. 
    Dengan penemuan terbaru, total korban peristiwa runtuhnya bangunan Ponpes Al Khoziny mencapai 141 orang. Dari jumlah tersebut, 104 orang selamat, sedangkan 37 orang lainnya meninggal dunia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Update Ponpes Al Khoziny Minggu 5 Oktober 2025: 11 Jenazah Kembali Ditemukan, Total 36 Santri Wafat

    Update Ponpes Al Khoziny Minggu 5 Oktober 2025: 11 Jenazah Kembali Ditemukan, Total 36 Santri Wafat

    Liputan6.com, Jakarta – Tim pencarian dan pertolongan (Search and Rescue – SAR) gabungan terus melanjutkan upaya pencarian dan evakuasi korban terdampak insiden ambruknya gedung musala Pondok Pesantren Al-Khoziny di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Data terakhir Minggu (5/10/2025) mulai dari pukul 00.36 WIB hingga 06.30 WIB, sebanyak 11 jenazah kembali ditemukan.

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, angka tersebut sekaligus menambah jumlah korban yang meninggal menjadi 36 orang dan satu bagian tubuh (bagian tubuh berupa kaki kanan) yang ditemukan pada Sabtu, 4 Oktober 2025. Adapun bagian tubuh manusia yang ditemukan itu sementara belum dihitung sebagai temuan baru yang menambah jumlah korban jiwa.

    “Secara akumulasi sementara, total jumlah korban yang terdata atas peristiwa runtuhnya gedung empat lantai itu ada sebanyak 167 orang. Data ini bersifat dinamis dan berpotensi akan ada penambahan lagi seiring dengan upaya tim SAR gabungan yang terus memaksimalkan kinerja selama 24 jam bergantian,” ucap Muhari dalam keterangan tertulisnya, Minggu (5/10/2025). 

    Dari jumlah tersebut, sebanyak 140 orang dan satu bagian tubuh telah berhasil ditemukan. Rinciannya, 104 orang dalam kondisi selamat, terdiri dari satu orang yang telah kembali ke rumah tanpa perawatan, delapan orang yang masih menjalani perawatan di fasilitas kesehatan dan 95 orang yang telah kembali melanjutkan masa perawatan. 

    “Sementara itu, sebanyak 36 orang dilaporkan meninggal dunia dan satu bagian tubuh yang telah dievakuasi untuk proses identifikasi oleh tim DVI (Disaster Victim Identification),” ucap Muhari.  

     

    Kisah dramatis datang dari reruntuhan Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo. Seorang santri bernama Alfatih Cakra Buana berhasil selamat setelah tiga hari terjebak di bawah puing bangunan musala yang ambruk.

  • Korban Ponpes Al-Khoziny: Tim SAR Temukan 11 Jenazah, Total 36 Korban Jiwa

    Korban Ponpes Al-Khoziny: Tim SAR Temukan 11 Jenazah, Total 36 Korban Jiwa

    Bisnis.com, JAKARTA — Tim pencarian dan pertolongan (Search and Rescue/SAR) gabungan kembali menemukan 11 jenazah imbas runtuhnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, sehingga menambah jumlah korban meninggal dunia menjadi 36 orang.

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan tim SAR gabungan terus melanjutkan upaya pencarian dan evakuasi korban pada hari ini, Minggu (5/10/2025) mulai pukul 00.36 WIB hingga 06.30 WIB.

    “Angka tersebut sekaligus menambah jumlah korban yang meninggal menjadi 36 orang dan satu bagian tubuh [bagian tubuh berupa kaki kanan] yang ditemukan pada Sabtu,” katanya dalam siaran pers, Minggu (5/10/2025).

    Dia menuturkan bagian tubuh manusia yang ditemukan itu sementara belum dihitung sebagai temuan baru yang menambah jumlah korban jiwa.

    Secara akumulasi sementara, lanjutnya, total jumlah korban yang terdata atas peristiwa runtuhnya gedung empat lantai itu ada sebanyak 167 orang.

    Data ini bersifat dinamis dan berpotensi akan ada penambahan lagi seiring dengan upaya tim SAR gabungan yang terus memaksimalkan kinerja selama 24 jam bergantian.

    Dia menjelaskan dari jumlah tersebut, sebanyak 140 orang dan satu bagian tubuh telah berhasil ditemukan.

    Perinciannya, 104 orang dalam kondisi selamat, terdiri dari satu orang yang telah kembali ke rumah tanpa perawatan, delapan orang yang masih menjalani perawatan di fasilitas kesehatan dan 95 orang yang telah kembali melanjutkan masa perawatan.

    Sementara itu, sebanyak 36 orang dilaporkan meninggal dunia dan satu bagian tubuh yang telah dievakuasi untuk proses identifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI).

    Adapun sebanyak 27 orang masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan yang terus bekerja di lapangan. Angka tersebut berdasarkan jumlah daftar absensi santri yang dirilis oleh pihak pondok pesantren.

    Upaya pencarian dan identifikasi masih berlangsung dengan melibatkan berbagai unsur, termasuk Basarnas, TNI, Polri, BPBD, Pemadam Kebakaran, PMI, Baznas, Tagana, relawan dan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan masyarakat sekitar.

  • Update Tragedi Robohnya Bangunan Pesantren Al Khoziny Sidoarjo: 37 Korban Tewas, Pencarian Masih Berlanjut

    Update Tragedi Robohnya Bangunan Pesantren Al Khoziny Sidoarjo: 37 Korban Tewas, Pencarian Masih Berlanjut

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Jumlah korban yang meninggal dunia akibat robohnya bangunan tiga lantai di Lembaga Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, terus bertambah. Hingga Minggu (5/10/2025), tercatat sebanyak 37 santri dinyatakan meninggal dunia, sementara puluhan lainnya masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan.

    Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Surabaya, Nanang Sigit, menyampaikan bahwa proses pembersihan material reruntuhan bangunan sudah mencapai lebih dari 75 persen. Namun, ada beberapa zona, terutama zona A1, yang belum dapat dijangkau akibat kondisi struktur bangunan yang masih labil.

    “Pembersihan material sudah sekitar 75 persen lebih. Namun, kami belum bisa masuk ke zona A1 karena strukturnya berat dan berpotensi ambruk. Tim terus bekerja dengan mengutamakan keselamatan,” ucap Nanang saat memberikan keterangan kepada media.

    Pembersihan reruntuhan dilakukan dengan menggunakan alat berat dan dibantu oleh ratusan personel gabungan yang terdiri dari tim Basarnas, TNI, Polri, BPBD, serta relawan. Setiap pergerakan material di bawah tumpukan puing dipantau dengan ketat untuk mencegah runtuhan tambahan yang bisa membahayakan keselamatan petugas.

    Proses Identifikasi Korban

    Proses evakuasi Korban Meninggal di Runtuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo.

    Dari total 37 korban yang meninggal dunia, lima di antaranya telah berhasil diidentifikasi. Mereka adalah Maulana Alfan Ibrahim, Mochammad Mashudulhaq, Muhammad Soleh, Rafi Catur Octa Multa, dan M. Agus Ubaidillah. Sementara 32 jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi oleh Tim DVI Polri di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur.

    Dalam pencarian ini, tim juga menemukan potongan tubuh berupa kaki kanan yang diduga milik korban yang belum teridentifikasi, yang kini tengah diperiksa lebih lanjut di laboratorium forensik.

    “Tim DVI terus bekerja siang malam untuk memastikan seluruh korban dapat teridentifikasi dan segera diserahkan ke keluarga masing-masing,” ujar Nanang.

    Pencarian yang Terus Berlanjut

    Meskipun proses pembersihan reruntuhan sudah mencapai 75 persen, hingga hari ketujuh operasi, sebanyak 21 orang masih dinyatakan hilang. Tim SAR gabungan melanjutkan penyisiran di area terdampak, termasuk sektor yang tertimbun beton tebal dan sulit dijangkau alat berat.

    “Harapan kami, seluruh korban bisa segera ditemukan agar keluarga mendapat kepastian. Ini misi kemanusiaan yang kami tuntaskan sampai akhir,” tegas Nanang.

    Operasi pencarian dan penyelamatan ini juga mendapat perhatian penuh dari pemerintah pusat. Mereka memberikan dukungan berupa bantuan logistik, pendampingan bagi keluarga korban, serta memastikan proses pencarian berlangsung dengan maksimal. [isa/suf]

  • Update Korban Ponpes Al-Khoziny, Basarnas: 26 Santri Meninggal Dunia

    Update Korban Ponpes Al-Khoziny, Basarnas: 26 Santri Meninggal Dunia

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) melaporkan sebanyak 26 korban meninggal dunia dan telah dievakuasi dari runtuhnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, hingga Sabtu (4/10/2025) malam.

    Direktur Operasi Basarnas, Yudhi Bramantyo mengatakan dari jumlah tersebut ada sebanyak 21 jenazah belum dapat diidentifikasi.

    “Hingga saat ini total korban yang ditemukan sebanyak 130 orang, terdiri atas 104 selamat dan 26 meninggal dunia,” kata Yudhi selaku SAR Mission Coordinator (SMC) dalam operasi tersebut, dilansir dari Antara, Minggu (5/10/2025).

    Dia menjelaskan proses pencarian dilakukan dengan pola 24 jam penuh dan pada Sabtu malam tim SAR gabungan mengevakuasi kembali sebanyak 12 korban dari reruntuhan bangunan pondok pesantren.

    Tim dari posko darurat Basarnas di lokasi kejadian melaporkan korban ke-31 atau jenazah keempat yang ditemukan pada hari itu berhasil dievakuasi dari sektor A1 pukul 21.15 WIB. Setelah itu, tiga jenazah lain ditemukan berdekatan di sektor A3 sekitar pukul 22.00 WIB.

    Pencarian berlanjut di sektor A3 dengan ditemukannya jenazah ke-34 pada pukul 22.46 WIB, lalu jenazah ke-35 pada pukul 22.57 WIB, jenazah ke-36 pukul 22.59 WIB, dan jenazah ke-37 pukul 23.01 WIB.

    Pada lokasi yang sama, tim kembali menemukan dua jenazah lainnya, yaitu korban ke-38 pada pukul 23.26 WIB dan korban ke-39 pada pukul 23.29 WIB.

    Basarnas memastikan operasi pencarian dan pertolongan terus dilakukan dengan melibatkan ratusan personel gabungan, mengingat masih ada sejumlah korban yang belum ditemukan serta sebagian besar jenazah yang belum teridentifikasi.