kab/kota: Sidoarjo

  • 7 Potongan Tubuh Ditemukan di Puing, Investigasi Ponpes Ambruk Dimulai

    7 Potongan Tubuh Ditemukan di Puing, Investigasi Ponpes Ambruk Dimulai

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyelesaikan pembersihan puing runtuhan gedung musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, per hari ini, Selasa (7/10/2025). Menurut BNPB, hingga Selasa pagi, tidak ada lagi aktivitas alat berat di lokasi kejadian. 

    Selanjutnya, investasi atas kejadian ambruknya musala pondok pesantren ini akan dilakukan.

    Dalam proses operasi pencarian dan penyelamatan oleh Tim SAR, 61 orang jadi korban tewas akibat ambruknya musala pondok pesantren (ponpes) ini.

    “Dari seluruh rangkaian operasi SAR yang telah dilakukan, didapatkan 61 jenazah dari balik puing reruntuhan, termasuk tujuh potongan bagian tubuh yang saat ini masih proses identifikasi oleh pihak Disaster Victim Identification (DVI),” kata Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Budi Irawan dalam keterangannya, Selasa (7/10/2025).

    “Potongan beton bangunan dan puing lainnya yang sebelumnya menumpuk lokasi kejadian, kini telah rata dengan tanah. Seluruh petugas pencarian dan pertolongan pun telah memastikan tidak ada lagi korban jiwa yang ditemukan. Tandanya operasi SAR di bawah koordinasi Basarnas telah selesai dilakukan,” tambahnya menjelaskan.

    Terkait 7 potongan tubuh tersebut, kata dia, sampai saat ini belum dapat dipastikan apakah berasal dari 2 korban yang menurut data posko darurat masih dalam pencarian. Jawaban itu akan segera diketahui setelah seluruh proses identifikasi selesai dilakukan.

    “Masih ada dua dari data kami sebelumnya masih dalam pencarian, tetapi ada tujuh body part (potongan bagian tubuh) yang ditemukan. Nanti kita akan tunggu proses DVI untuk memastikan apakah itu adalah dari dua korban itu tadi,” kata Budi.

    Dia menegaskan, tim akan meninjau kembali tempat pembuangan puing dengan tujuan mencari obyek potongan tubuh manusia yang bisa jadi terbawa oleh truk pengangkut sampai titik akhir pembuangan.

    Total, BNPB mencatat, jumlah korban akibat musala Ponpes Al Khoziny ambruk adalah sebanyak 165 jiwa. Secara rindi, sebanyak 104 dinyatakan selamat, yaitu 4 masih dalam perawatan, 99 telah kembali ke rumah setelah perawatan dan satu orang tidak memerlukan perawatan.

    Selanjutnya, ujar Budi, tindakan yang dilakukan adalah fase peralihan menuju pemulihan rehabilitasi dan rekonstruksi. Yang akan diserahkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur. Dengan pendampingan BNPB.

    “Adapun pekerjaan dalam masa transisi ini meliputi beberapa hal di antaranya meneruskan proses identifikasi para korban yang saat ini masih berjalan. Adapun dari 61 korban meninggal dunia yang ditemukan, sebanyak 17 jenazah telah diidentifikasi dan sisanya masih dalam proses,” bebernya.

    “Berikutnya, lokasi kejadian akan disterilkan dari sisa-sisa temuan jenazah, limbah maupun zat-zat yang berbahaya. Upaya itu dimulai dari disinfeksi dan pembersihan lingkungan agar tidak mencemari sekitar area. Proses ini akan dilakukan mulai hari ini oleh Dinas Kesehatan setempat dan Pusat Krisis Kesehatan,” papar Budi.

    Investigasi Penyebab Musala Ponpes Ambruk

    Sementara itu, lanjut Budi, BNPB akan berkoordinasi dengan Kementerian PU untuk melakukan investigasi dan audit struktur bangunan lain yang masih berdiri. Termasuk, untuk mencegah kejadian serupa tidak terjadi di kemudian hari.

    “Sesuai arahan Bapak Presiden RI Prabowo Subianto, kita juga akan mendampingi seluruh asesmen semua bangunan yang ada, agar kejadian serupa tidak terjadi di kemudian hari,” tegas Budi.

    “Pihak Polda Jatim telah membawa beberapa barang bukti dari lapangan untuk proses penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab runtuhnya bangunan musala empat lantai tersebut. Polda Jatim juga telah meminta beberapa saksi untuk memberikan keterangan untuk menggali fakta di lapangan,” pungkasnya.

    Foto: Tim gabungan melaksanakan apel penutupan pencarian dan pertolongan korban reruntuhan bangunan Musala Pondok Pesantren (ponpes) Al – Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Selasa (7/10/2025). (Dok. BNPB)
    Tim gabungan melaksanakan apel penutupan pencarian dan pertolongan korban reruntuhan bangunan Musala Pondok Pesantren (ponpes) Al – Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Selasa (7/10/2025). (Dok. BNPB)

    (dce/dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 5
                    
                        Cak Imin: Ponpes Al Khoziny yang Roboh Berusia 125 Tahun, Alami Keterbatasan Anggaran
                        Nasional

    5 Cak Imin: Ponpes Al Khoziny yang Roboh Berusia 125 Tahun, Alami Keterbatasan Anggaran Nasional

    Cak Imin: Ponpes Al Khoziny yang Roboh Berusia 125 Tahun, Alami Keterbatasan Anggaran
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat (PM) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengatakan, usia dari Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny yang roboh di Sidoarjo, Jawa Timur, sudah mencapai 125 tahun.
    Cak Imin menyampaikan, biasanya, bangunan pada pesantren tua tidak diikuti dengan perencanaan yang memadai.
    Hal tersebut disampaikan Cak Imin usai bertemu Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Selasa (7/10/2025).
    “Pesantren yang baru saja mengalami musibah seperti di Sidoarjo beberapa waktu yang lalu memang usianya 125 tahun. Rata-rata pesantren-pesantren dengan bangunan yang sangat tua itu tidak diikuti dengan perencanaan yang memadai,” ujar Cak Imin.
    Cak Imin mengatakan, perencanaan pembangunan yang tidak memadai ini disebabkan oleh tiga faktor, yaitu keterbatasan anggaran, usia yang sangat tua, dan pesantren yang menjaga independensi.
    “Karena tiga hal. Yang pertama, keterbatasan anggaran. Sehingga pesantren sering menggunakan cara tambal sulam dalam melaksanakan pembangunannya. Yang kedua, karena usia yang sangat tua, maka kita akan evaluasi dan kita akan mulai dari pesantren yang paling tua dan yang paling rawan untuk terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan,” tutur dia.
    “Nah, faktor yang ketiga, kita memahami bahwa pesantren selama ini sangat menjaga independensinya. Sehingga kita ingin terus melakukan koordinasi agar pesantren mau beradaptasi untuk menanggulangi ancaman-ancaman rawan dari segi bangunan fisik,” sambung Cak Imin.
    Cak Imin mengatakan, dirinya bersama Menag bakal mengatasi berbagai hal menyangkut penyelamatan pesantren-pesantren dengan usia yang sangat tua di atas 100 tahun dan bangunan-bangunan yang rawan.
    Dia memastikan akan memprioritaskan pesantren-pesantren yang sangat rawan dan sangat tua usianya.
    “Pesantren-pesantren rata-rata didirikan jauh sebelum kemerdekaan. Pesantren di Sidoarjo ini lahir tahun 1915 dan pesantren-pesantren lainnya. Atas perintah Pak Presiden, itu saya akan terus mengambil langkah cepat, terutama memprioritaskan kepada pesantren-pesantren yang memang benar-benar sangat rawan untuk segera kita tangani,” imbuh Cak Imin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Seluruh Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny Sudah Ditemukan

    Seluruh Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny Sudah Ditemukan

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan seluruh jenazah korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo sudah dievakuasi. Dari total yang dievakuasi ditemukan 61 jenazah utuh dan 7 body part.

    Disebutkan saat ini kondisi area ponpes yang ambruk sudah rata dengan tanah dan kecil kemungkinan bakal ditemukan korban baru.

  • 10
                    
                        Pencarian Korban Tragedi Al Khoziny Resmi Ditutup, Total 67 Korban Jiwa Ditemukan
                        Surabaya

    10 Pencarian Korban Tragedi Al Khoziny Resmi Ditutup, Total 67 Korban Jiwa Ditemukan Surabaya

    Pencarian Korban Tragedi Al Khoziny Resmi Ditutup, Total 67 Korban Jiwa Ditemukan
    Tim Redaksi
    SIDOARJO, KOMPAS.com
    – Evakuasi runtuhan mushala Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, resmi ditutup oleh tin SAR gabungan. Total 67 korban jiwa yang ditemukan.
    Operasi evakuasi pencarian korban dan pengangkatan puing bangunan resmi ditutup oleh tim SAR gabungan per Selasa (7/10/2025) pukul 10.00 WIB atau pada hari kesembilan.
    “Hari ini masuk ke sembilan hari, kami telah menyelesaikan pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan terhadap korban dan kita juga memindahkan seluruh material bangunan yang runtuh,” kata Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, kondisi bangunan yang sebelumnya setinggi tiga lantai berupa betonan kini rata dengan tanah.
    Hanya menyisakan dua ekskavator berada di tengah-tengahnya. Dua alat berat ini beberapa hari sebelumnya dikerahkan untuk mengangkat puing bangunan.
    Sementara itu, bangunan-bangunan di sebelahnya sebagian sisinya ikut hancur, terutama di sisi kiri yang terhubung dengan bangunan utama ambruk.
    “Apa yang kita tutup hari ini proses pencarian dan pertolongan. Nanti akan ditindaklanjuti disupervisi langsung oleh BNPB,” ujar Syafii.
    Sembilan hari pencarian dan pertolongan, total 171 korban terevakuasi. Korban yang ditemukan meninggal dunia sebanyak 67 orang dengan delapan bagian tubuh. Sementara itu, yang selamat 104 orang.
    Bangunan yang difungsikan sebagai mushala tiga lantai di area asrama putra Ponpes Al Khoziny Sidoarjo mengalami ambruk dan menimpa para santri saat sedang melakukan shalat ashar sekitar pukul 15.00 WIB, Senin (29/9/2025).
    Berdasarkan analisis tim SAR gabungan, penyebab ambruknya bangunan mushala Ponpes Al Khoziny adalah kegagalan konstruksi akibat ketidakmampuan menahan beban dari kapasitas seharusnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Daftar Nama 17 Korban Jiwa Ambruknya Ponpes Al-Khoziny yang Berhasil Diidentifikasi

    Daftar Nama 17 Korban Jiwa Ambruknya Ponpes Al-Khoziny yang Berhasil Diidentifikasi

    Bisnis.com, SURABAYA – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur (Jatim) telah berhasil mengidentifikasi korban lainnya dari peristiwa robohnya bangunan musala di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.

    Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Pol M Khusnan menyebut, tim DVI berhasil mengidentifikasi 8 kantong jenazah, yang terdiri atas 7 jenazah utuh dan satu body part atau potongan tubuh.

    “Tim DVI Polda Jatim berhasil mengidentifikasi terhadap 8 kantong jenazah. Yang terdiri dari 7 jenazah dan 1 body part,” ujar Khusnan, Selasa (7/10/2025).

    Khusnan menjelaskan, proses identifikasi terhadap jenazah korban tersebut melibatkan serangkaian metode pencocokan data ante mortem dan post mortem.

    “Tim menggabungkan data ante mortem yang dikumpulkan dari keluarga korban, seperti catatan medis, gigi, sidik jari, dan properti pribadi, dengan data post mortem yang diperoleh dari pemeriksaan jenazah,” ucap Khusnan.

    Berdasarkan hasil pencocokan data yang telah dilakukan tim DVI pada Senin (6/10/2025) malam, terdapat tujuh jenazah yang berhasil teridentifikasi.

    Khusnan menjelaskan dua kantong jenazah bernomor PM RSB B033 dan B034 ternyata milik satu korban, atas nama Moh Dafin.

    Hal tersebut diketahui setelah hasil rekonsiliasi menunjukkan kecocokan antara bagian tubuh dan data keluarga korban.

    Sementara itu, Kabid DVI Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri Kombes Pol Wahju Hadijati mengatakan, dari seluruh kantong jenazah yang diterima pihaknya, tidak semuanya dalam kondisi utuh.

    “Ada yang terpisah antara badan dan anggota tubuh lainnya. Namun, hasil pencocokan memastikan itu satu orang,” ungkap Wahju.

    Hingga Senin (6/10/2025) malam, dari 59 kantong jenazah yang telah diterima oleh tim DVI Polda Jatim, total sebanyak 17 korban telah berhasil diidentifikasi.

    Daftar Nama 17 Korban Jiwa Ambruknya Ponpes Al-Khoziny

    Daftar korban meninggal dunia tragedi ambruknya bangunan Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo yang telah berhasil dievakuasi dan teridentifikasi: 

    1. Maulana Alfan, 15 tahun, warga Surabaya. Teridentifikasi Rabu (1/10/2025), lokasi release RS Siti Hajar Sidoarjo

    2. Mochammad Mashudul Haq, 14 tahun, warga Surabaya. Teridentifikasi Rabu (1/10/2025), lokasi release RSUD R.T Notopuro Sidoarjo 

    3. Muhammad Soleh, 22 tahun, warga Tanjung Pandan, Bangka Belitung. Teridentifikasi Rabu (1/10/2025), lokasi release RSUD R.T Notopuro Sidoarjo 

    4. Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas, 17 tahun, warga Surabaya. Teridentifikasi Rabu (1/10/2025), lokasi release RS Siti Hajar Sidoarjo 

    5. Moch Agus Ubaidillah, 14 tahun, warga Krembangan, Surabaya. Teridentifikasi Kamis (2/10/2025), lokasi release RS Siti Hajar Sidoarjo 

    6. Firman Nur, 16 tahun, warga Tembok Lor Surabaya 

    7. Muhammad Azka Ibadurrahman, 13 tahun, warga Kenjeran, Surabaya. Teridentifikasi Sabtu (4/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    8. Daul Milal, 15 tahun, warga Sidokapasan Surabaya. Teridentifikasi Sabtu (4/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    9. Nurudin, 13 tahun, warga Bangkalan. Teridentifikasi Minggu (5/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    10. Ahmad Rijalul Haq, 16 tahun, warga Surabaya. Teridentifikasi Minggu (5/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    11. Moh Royhan Mustofa, 17 tahun, warga Bangkalan. Teridentifikasi Senin (6/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    12. Abdul Fattah, 18 tahun, warga Asem Manunggal, Sampang. Teridentifikasi Senin (6/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    13. Wasiur Rohib, 17 tahun, warga Gayungan, Surabaya. Teridentifikasi Senin (6/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    14. Mohammad Aziz Pratama Yudistira, 16 tahun, warga Cikarang Utara, Bekasi. Teridentifikasi Senin (6/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    15. Moh Dafin, 13 tahun, warga Bulu Lor, Semarang. Teridentifikasi Senin (6/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    16. M Ali Rahbini, 19 tahun, warga Tambelang, Sampang. Teridentifikasi Senin (6/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    17. Sulaiman Hadi, 15 tahun, warga Kolla Modung, Bangkalan. Teridentifikasi Senin (6/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

  • 3
                    
                        BNPB: Semua Korban Ponpes Al Khoziny Telah Ditemukan, Total 61 Jenazah dan 7 Body Part
                        Nasional

    3 BNPB: Semua Korban Ponpes Al Khoziny Telah Ditemukan, Total 61 Jenazah dan 7 Body Part Nasional

    BNPB: Semua Korban Ponpes Al Khoziny Telah Ditemukan, Total 61 Jenazah dan 7 Body Part
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Tim gabungan
    search and rescue
    (SAR) telah menemukan semua jenazah yang tertimbun dalam insiden ambruknya mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.
    Budi menyebut ada 61 jenazah yang ditemukan dalam kondisi utuh, sedangkan sisanya adalah tujuh bagian tubuh.
    “Alhamdulillah kita telah temukan seluruh jenazah yang hilang. Walaupun ini baru bersifat perkiraan,” ujar Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Budi Irawan dalam jumpa pers virtual, Selasa (7/10/2025).
    “Yang diketemukan adalah 61 jenazah dalam bentuk yang utuh, kemudian ada 7 body part. Dari perkiraan kita 63, dimungkinkan nanti kepastiannya kita akan menunggu dari DVI, yang 7 body part itu merupakan milik siapa, atau mungkin berdiri sendiri, atau lebih dari 63. Ini semuanya baru perkiraan,” bebernya.
    Budi menjelaskan, area yang ambruk tersebut kini sudah rata dengan tanah.
    Saat ini sangat kecil kemungkinan masih ada jenazah yang tertinggal, mengingat seluruh reruntuhan telah diangkat.
    Budi menuturkan, temuan
    body part
    tidak bisa disebut sebagai jenazah. Tujuh
    body part
    ini diperkirakan adalah bagian dari dua jenazah lain. Namun, Budi menegaskan bahwa hal ini baru perkiraan. 
    “Sehingga praktis kalau yang
    body part
    itu menurut teknis dari Basarnas tidak bisa disebut jenazah, berarti kita masih ada dua. Tapi kami yakin, bukan berdasarkan ilmu pengetahuan dari Basarnas, bahwa dua ini adalah bagian dari tujuh yang diketemukan,” sambung Budi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 67 Orang Meninggal, 104 Selamat

    67 Orang Meninggal, 104 Selamat

    Jakarta

    Dir Ops Basarnas, Laksamana Bramantyo menyampaikan update terkini korban robohnya musala di Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur. Sebanyak 67 orang meninggal dunia dan 104 orang selamat.

    Bramantyo merinci ada 67 pack yang terkumpul. Dari jumlah tersebut 8 merupakan body part.

    “Kami telah berhasil mengumpulkan 67 pack, rincian 8 body part. Terakhir kemarin pukul 21.03 WIB kami temukan lagi satu body part,” kata Bramantyo saat jumpa pers yang disiarkan YouTube BNPB, Selasa (7/10/2025).

    “Mungkin dari sekian itu adalah rangkaian-rangkaian nanti yang menentukan pihak DVI,” lanjutnya.

    Dia mengatakan 170 orang sudah dievakuasi. Dia menyebut dari 67 orang meninggal dunia ada 8 body part. Sementara korban selamat 104 orang.

    (dek/imk)

  • KRL Surabaya Siap Dibangun 2029, Dana Pinjam dari Jerman – Page 3

    KRL Surabaya Siap Dibangun 2029, Dana Pinjam dari Jerman – Page 3

    Pendanaan tahap pertama proyek Surabaya Regional Rail Link (SRRL) telah disepakati sebesar USD 250 juta atau sekitar Rp 4,1 triliun, yang bersumber dari pinjaman Bank Pembangunan Jerman (KfW).

    Anggaran tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan jalur ganda, elektrifikasi, dan peningkatan fasilitas di sejumlah stasiun utama, termasuk Surabaya Gubeng, Wonokromo, Waru, Gedangan, dan Sidoarjo.

    Selain itu, Depo Sidotopo juga akan dikembangkan sebagai pusat operasional dan perawatan kereta listrik. Infrastruktur ini akan mendukung efisiensi jadwal operasional, kenyamanan penumpang, serta pengelolaan armada yang lebih modern.

    Proyek SRRL menjadi salah satu program transportasi strategis yang diharapkan dapat memperkuat konektivitas wilayah industri dan permukiman di Jawa Timur.

     

  • 3
                    
                        BNPB: Semua Korban Ponpes Al Khoziny Telah Ditemukan, Total 61 Jenazah dan 7 Body Part
                        Nasional

    Evakuasi Runtuhan Mushala Ponpes Al Khoziny, Petugas Alami Gatal-gatal Surabaya 7 Oktober 2025

    Evakuasi Runtuhan Mushala Ponpes Al Khoziny, Petugas Alami Gatal-gatal
    Tim Redaksi
    SIDOARJO, KOMPAS.com
    – Petugas yang melakukan evakuasi korban dan pengangkatan runtuhan mushala Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur mengalami gatal-gatal saat bertugas.
    “Kita evaluasi di kemarin itu ada beberapa anggota kita yang banyak terserang penyakit kulit gatal-gatal,” kata Deputi III Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen Budi Irawan, Senin (6/10/2025).
    Petugas yang merasakan gatal-gatal salah satunya karena tidak semua dilengkapi alat pelindung diri (APD) saat di sekitar lokasi.
    Budi mengapresiasi koordinasi semua pihak, dukungan pemerintah provinsi (Pemprov) dan pemerintah daerah (Pemda) yang membantu keamanan petugas SAR gabungan selama proses evakuasi berlangsung.
    Terpisah, Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya Nanang Sigit mengatakan bahwa gatal-gatal yang dialami petugas juga dikarenakan kondisi lapangan berdebu.
    “Karena kita tahu sendiri bahwa posisi ini adalah bangunannya, banyak debu. Kemudian itu kan bisa membuat sakit mata atau pun debu lengket-lengket di tangan,” kata Nanang.
    Tetapi ia memastikan bahwa penggunaan APD bagi petugas akan meminimalisir dampak yang lebih signifikan.
    “Tapi selama kita menggunakan APD yang lengkap itu nggak terjadi. Sangat meminimalisir untuk itu,” tuturnya.
    Sementara itu, salah satu petugas dari rescue Surabaya, Viki Alex Candra menyebut bahwa kondisi gatal-gatal yang dialami karena lapangan dipenuhi material kayu, pasir, dan semen.
    “Gatal-gatal soalnya keringetan dan reruntuhan material berupa kayu pasir semen dan sebagainya,” terang Viki.
    Berjalan selama delapan hari evakuasi sudah ada 170 korban terevakuasi, tujuh di antaranya bagian tubuh.
    Korban selamat sebanyak 104 orang, sementara yang dinyatakan meninggal dunia 66 orang (termasuk 7 bagian tubuh). Seluruh korban telah dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi.
    Tragedi ini berawal dari bangunan yang difungsikan sebagai mushala tiga lantai di area asrama putra Ponpes Al Khoziny Sidoarjo ambruk dan menimpa para santri saat sedang melakukan shalat Ashar sekitar pukul 15.00 WIB, Senin (29/9/2025).
    Berdasarkan analisis tim SAR gabungan, penyebab ambruknya bangunan mushala Ponpes Al Khoziny adalah kegagalan konstruksi akibat ketidakmampuan menahan beban dari kapasitas seharusnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tim DVI Identifikasi 17 Jenazah Baru Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

    Tim DVI Identifikasi 17 Jenazah Baru Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

    Surabaya (beritajatim.com) – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Pusdokkes Mabes Polri berhasil mengidentifikasi 17 jenazah korban tragedi runtuhnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.

    Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jawa Timur, Kombes Pol Khusnan Marzuki, menyampaikan bahwa dari total 61 kantong jenazah yang telah diterima hingga pukul 21.00 WIB, tim berhasil mengidentifikasi 17 di antaranya.

    “Jenazah yang berhasil diidentifikasi langsung kita serahkan ke keluarga,” kata Khusnan, Senin (6/10/2025).

    Dari total tersebut, lima jenazah teridentifikasi di Rumah Sakit Sidoarjo, sementara sisanya di RS Bhayangkara. Mereka yang berhasil teridentifikasi antara lain Maulana Alfan Ibrahimavic asal Pabean Cantikan, Muhammad Soleh asal Bangka Belitung, Muhammad Mashudulhaq asal Dukuh Pakis, Rafi Catur Okta Mulya asal Putat Jaya, dan M Agus Ubaidillah asal Gresik Gudukan.

    Selain itu, Firman Noor asal Tembok Lor, M Azka Ibadurrahman asal Jalan Randu, Daud Milal asal Jalan Sidokapasan, Nurudin asal Bangkalan, Ahmad Rijalul asal Jalan Dapuan Baru, M Royhan Mustofa asal Bangkalan, Abdul Fattah asal Sampang, Wasiur Rohib asal Gayungan, M Aziz Pratama asal Bekasi, M Daffin asal Semarang, MnAlinRahbunj asal Tambelang, dan Sulaiman Hadi asal Bangkalan juga telah berhasil diidentifikasi.

    “Semua yang sudah teridentifikasi cocok dengan data pembanding yang telah dikumpulkan oleh tim DVI dari keluarga,” jelas Khusnan.

    Hingga kini, tim DVI terus bekerja untuk mengidentifikasi sisa jenazah yang telah dievakuasi dari lokasi reruntuhan bangunan. Proses identifikasi dilakukan secara teliti melalui pencocokan data antemortem dan postmortem agar seluruh korban dapat segera diketahui identitasnya. (ang/ian)