kab/kota: Sidoarjo

  • Gerakan Jihad Rawat Sungai Digaungkan Pemkab Sidoarjo

    Gerakan Jihad Rawat Sungai Digaungkan Pemkab Sidoarjo

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Jihad rawat sungai menjadi program Pemkab Sidoarjo dalam menggecarkan bersih-bersih sungai dari sampah. Pemkab Sidoarjo menggerakkan seluruh elemen untuk menyusuri dan diidentifikasi. Jika banyak sampah langsung ditangani.

    Kegiatan Jihad rawat sungai ini melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk seluruh ASN Pemkab Sidoarjo. Ini menjadi tugas baru bagi mereka. Seluruh ASN diajak keluar kantor untuk kerja bakti membersihkan sungai-sungai yang ada.

    Pemkab Sidoarjo menamakan aksi itu sebagai jihad rawat sungai Sidoarjo. Anggota Kodim 0816 Sidoarjo serta Polresta Sidoarjo juga diajak bersinergi. Demikian juga dengan pemerintah desa. Mereka diajak bersama-sama menuntaskan permasalahan sampah sungai.

    Seperti dilakukan jihad rawat kali di Avoer Kedungan yang berada di Desa Candi Pari Kecamatan Porong. Tumbuhan enceng gondok memenuhi aliran sungai tersebut. Enceng gondok yang juga bercampur sampah itu menyumbat jembatan sungai.

    Kurang lebih 500 orang ASN Sidoarjo bersama anggota Kodim 0816 Sidoarjo dan Polresta Sidoarjo serta masyarakat setempat dikerahkan untuk membersihkannya.

    Satu persatu memegang galah panjang yang disambung garpu besi. Dengan alat modifikasi itu enceng-enceng gondok dapat dinaikkan kedaratan. Selain itu juga menggunakan kail jangkar yang diikat tali tambang. Alat buatan itu mampu menarik enceng gondok dan sampah yang berada didalam sungai.

    Plt. Bupati Sidoarjo H. Subandi serta Dandim Sidoarjo Letkol Inf Dedyk Wahyu Widodo dan Sekda Sidoarjo Fenny Apridawati juga ikut terjun langsung membersihkan sampah sungai. Menarik enceng gondok dilakukannya bersama-sama. Selain tenaga manual, Pemkab Sidoarjo juga menerjunkan satu excavator dan dua truk sampah. Alat berat itu mampu mempercepat pembersihan sampah sungai.

    Plt. Bupati Sidoarjo H. Subandi mengatakan kerja bakti membersihkan sungai akan terus dilakukan. Sungai-sungai yang ada akan dicek kebersihannya. Jika banyak sampah, seluruh ASN Sidoarjo akan diterjunkannya. Anggota Kodim 0816 Sidoarjo serta Polresta Sidoarjo juga dilibatkannya. Upaya itu sebagai langkah antisipasi banjir dimusim penghujan saat ini.

    “Kita gerakkan jihat rawat sungai, artinya kita akan susuri sungai jika ada sungai yang terhambat sampah termasuk enceng gondok langsung kita bersihkan, ini tadi ada tiga Kasur yang dibuang di sungai,” ucapnya Minggu (12/1/2025).

    Plt. Bupati Sidoarjo H. Subandi juga berharap dukungan masyarakat untuk ikut serta menjaga sungainya. Caranya dengan tidak membuang sampah di sungai. Dikatakannya sampah sungai menjadi penyebab banjir. Sampah akan menyumbat aliran sungai. Akibatnya air sungai akan meluber kepemukiman jika hujan deras.

    Oleh karenanya ia meminta seluruh masyarakat meningkatkan kesadarannya untuk membuang sampah pada tempatnya. Tidak dibuang dijalan apalagi di sungai.

    “Saya tidak ingin ada hujan sedikit Sidoarjo banjir, mencegah banjir ini menjadi tanggung jawab bersama, bukan pimpinan daerah saja namun juga kepala desa, pak camat, seluruh OPD dan masyarakat,” terangnya.

    H. Subandi juga meminta kepada pemerintah desa untuk segera membuat Peraturan Desa/Perdes tentang pengelolaan sampah. Perdes tersebut juga dimintanya mencantumkan sanksi bagi warga yang melanggar larangan buang sampah sembarangan.

    Dengan Perdes tersebut ia yakin pengelolaan persampahan di Kabupaten Sidoarjo semakin baik. Terlebih mampu mengubah kebiasaan buruk masyarakat yang seenaknya membuang sampah.
    “Kita sudah perintahkan kepada kepala desa untuk bikin Perdes sampah, biar nanti membuang sampah tidak disungai,” papar Bupati Sidoarjo terpilih periode 2025-2030 itu. [isa/aje]

  • Produsen Benang Asal AS Tak Terpengaruh Lesunya Bisnis Tekstil di Indonesia – Halaman all

    Produsen Benang Asal AS Tak Terpengaruh Lesunya Bisnis Tekstil di Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Industri tekstil Indonesia saat ini dianggap lesu setelah maraknya pengurangan pegawai seperti yang dialami oleh PT. Alenatex, Bandung, Jawa Barat dan pailitnya Sritex di Solo, Jawa Tengah. 

    Namun, hal itu seakan tak berpengaruh bagi produsen benang, A&E Indonesia. Perusahaan asal Amerika Serikat yang sudah berdiri sejak tahun 1891 tersebut bahkan sukses meraih hasil yang positif meskipun baru membuka cabangnya di Indonesia pada tahun 2018.

    Pabrik A&E Indonesia di Sidoarjo, Jawa Timur tersebut diketahui mampu menghasilkan produksi benang 80 ton per hari dengan 200 tenaga kerja. Produk mereka telah dipercaya oleh banyak brand ternama diantaranya Abercrombie & Fitch, GAP, Victoria’s Secret, Jansport, Nike, Adidas dan Hoka.

    “Indonesia adalah pasar yang sudah lama kita nantikan. Kami sudah melakukan banyak kerjasama dan tanam investasi di sini. Kita memang masih baru di Indonesia, namun sudah berhasil meraih pencapaian yang bagus dan tentunya kedepannya bakal lebih baik lagi,” ucap Chris Alt, selaku President of A&E Global LLC dalam pernyataannya, Sabtu(11/1/2025).

    A&E Indonesia diketahui berfokus pada garmen untuk produk ekspor dan sudah bekerjasama dengan baik ke banyak brand ternama dari Amerika serta Eropa. Hal itulah yang membuat mereka berhasil memperoleh raihan positif di tengah kondisi pabrik tekstil yang dinilai sedang layu.

    “Tekstil dan garmen dua hal yang berbeda.  Tekstil banyak sekali saingannya, beda dengan garmen yang sudah punya market sendiri. Kita fokus ekspor ke Amerika dan Eropa, dari tahun 2023 ke 2024 penjualan kami naik 97 persen. Di 2025, kami yakin penjualan bisa naik 3 kali lipat dari sebelumnya,” kata Senior Sales Manager A&E Indonesia, Janat Permana.

    Torehan positif tersebut tentunya tak terlepas dari keberhasilan mereka dalam menghadapi setiap tantangan. Terus berinovasi dan menjalin partnership dengan pasar diyakini telah menjadi kunci dari kesuksesan A&E Indonesia.

    “Tantangan utama di Indonesia mungkin karena kita datang telat di pasar ini tapi kami tetap punya pertumbuhan yang agresif. Saya kira kita punya posisi yang bagus di sini dengan fokus bangun partnership dengan pasar, itu yang kita lakukan selama ini,” kata President Director A&E Indonesia, Sanjay Chandraratna.

    Pada tahun ini, A&E Indonesia optimis bisa memperoleh hasil positif 3 kali lipat dari tahun sebelumnya dengan memperluas kapasitas produksinya dan mencoba industri non-apparel berupa footwear.

    “Pasar footwear di Indonesia itu mencapai 70 juta dolar AS per tahun. Ini angka yang begitu besar. Oleh karena itu, kami akan berfokus juga di industri ini, bahkan kami telah mendirikan divisi khusus untuk pengembangan di industri footwear. Kami jauh-jauh hari sudah melalukan pendekatan. Yang sudah pasti kita develop itu dengan Hoka, yang lainnya tinggal menunggu waktu saja. Kami yakin penjualan bisa naik 3 kali lipat dari hasil di tahun 2024, 30% nya di sumbang dari footwear,” tegas Janat.

  • Ning Ita-Cak Sandi Fokus pada Pariwisata Sejarah dan Budaya Kota Mojokerto

    Ning Ita-Cak Sandi Fokus pada Pariwisata Sejarah dan Budaya Kota Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Ika Puspitasari (Ning Ita) dan Rachman Sidharta Arisandi (Cak Sandi) resmi ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Mojokerto untuk periode 2025-2030. Pasangan ini menegaskan komitmen mereka untuk menjadikan Kota Mojokerto sebagai Kota Pariwisata Sejarah dan Budaya.

    Pada periode kedua kepemimpinannya, Ning Ita menyatakan akan melanjutkan program yang telah direncanakan pada periode pertama. Salah satu fokus utama adalah mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Mojopahit yang berada di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

    “Di Ning Ita-Cak Sandi jilid kedua, kita lebih memfokuskan pada keberlanjutan. Melanjutkan apa yang sudah kita rencanakan di jilid pertama yaitu mewujudkan Kota Mojokerto sebagai Kota Pariwisata Sejarah dan Budaya yang menjadi pendukung KSPN Mojopahit yang ada di Trowulan,” ungkap Ning Ita.

    KSPN Mojopahit merupakan bagian dari perencanaan nasional Gerbangkertasusila Plus (GKS+), yang meliputi Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan, Tuban, Bojonegoro, dan Jombang. Ning Ita menjelaskan, Mojokerto akan menjadi penyedia jasa dan ekosistem pendukung pariwisata.

    “Nah sebagai pendukung KSPN Mojopahit yang ada di Trowulan, Kota Mojokerto akan menjadi kota yang menyediakan seluruh kebutuhan jasa dan ekosistem pariwisata. Maka kita tahu tidak hanya destinasi wisata dalam bentuk event tetapi bagaimana UMKM dan beberapa sub ekonomi kreatif yang ada di dalam Kota Mojokerto menjadi sasaran penting,” katanya.

    Ning Ita juga menegaskan pentingnya penguatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta sub ekonomi kreatif dalam mewujudkan ekosistem pariwisata yang holistik dan integratif.

    “Di jilid yang kedua saya rasa kita sudah pondasi yang kuat sehingga lebih lancar karena tinggal melanjutkan dan menuntaskan saja. Bukan membangun pondasi dasar lagi,” tegasnya.

    KPU Kota Mojokerto menetapkan Ning Ita dan Cak Sandi sebagai pasangan calon terpilih dalam Rapat Pleno Terbuka yang digelar di Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, Kamis (9/1/2024). Pasangan nomor urut 2 ini meraih 40.091 suara atau 53,43 persen, unggul 5.178 suara dari paslon nomor urut 1, Junaedi Malik dan Chusnun Amin. [tin/beq]

  • Pemdes Penambangan Rutin Gelar Posyandu ODGJ dan Disabilitas

    Pemdes Penambangan Rutin Gelar Posyandu ODGJ dan Disabilitas

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Pemerintahan Desa Penambangan Kec. Balongbendo Kabupaten Sidoarjo bekerja sama dengan Puskesmas Balongbendo terus rutin menggelar Posyandu Jiwa/ODGJ dan penyandang disabilitas.

    Kegiatan yang diikuti oleh 41 penyandang disabilitas dan ODGJ ini merupakan program perioritas Desa Penambangan yang digelar untuk meringankan beban keluarga desabilitas dan ODGJ. Kegiatan tersebut juga melibatkan juga teman-teman kader pendamping desa.

    “Selain pembinaan juga dilakukan cek kesehatan dari dokter serta melakukan konsumsi obat yang dibutuhkan sesuai anjuran bagi mereka semuanya,” ucap Kades Penambangan Helmy Firmansyah Jumat (10/1/2025).

    Helmy menjelaskan kegiatan rutin Posyandu Jiwa dilakukan setiap sebulan sekali. Harapannya adalah pengurangan penderita desabilitas yang timbul karena kemiskinan dan kekurangan ekonomi dalam keluarga, yang kadang bisa memgakibatkan broken home dalam keluarga, menimbulkan gejolak dan tekanan pikiran.

    Posyandu Jiwa di Desa Penambangan Kecamatan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo.

    “Agar tidak terjadi hal negatif, Pemdes Penambangan melakukan program prioritas secara rutin sebulan sekali. Kegiatan ini juga disertai pendampingan sampai batas waktu tidak ditentukan. Dan syukur sekarang sudah ada penurunan jumlah ODGJ di Desa Penambangan,” urainya menambahkan.

    Dalam kegiatan Posyandu Jiwa, mereka bersama-sama diajak atau diberikan contoh soal kegiatan senam bareng, bersih-bersih lingkungan dan lain sebagainya.

    Ia menekankan semua elemen masyarakat terus bersatu padu untuk bersinergi karena sudah menjadi kewajiban bersama untuk merawat dan melayani warga masyarakat di desa.

    “Saya juga berharap Dinas Sosial bisa berkaloborasi dengan desa untuk memberikan bantuan atau fasilitas yang diperlukan dan diperbantukan untuk meringankan beban keluarga desabilitas dan ODGJ,” terang Helmy. (isa/but)

  • Pabrik Benang A&E Asal AS di Sidoarjo Incar Penjualan Naik 300% Tahun Ini

    Pabrik Benang A&E Asal AS di Sidoarjo Incar Penjualan Naik 300% Tahun Ini

    Bisnis.com, BANDUNG — American & Efird (A&E), produsen benang asal Amerika Serikat yang memiliki pabrik di Sidoarjo, Jawa Timur, memasang target ambisius tahun ini dengan peningkatan penjualan hingga 300%. 

    Senior Sales Manager A&E Indonesia Janat Permana mengungkapkan bahwa perusahaan menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 300% tahun ini dengan optimisme yang didapat dari capaian signifikan tahun sebelumnya. 

    “Yang jelas, dari 2023 ke 2024 kita 97% peningkatannya. Bisa bayangin penjualan sales kita naik 97%. Jadi hampir 100%,” ujar Janat Permana, saat ditemui usai rapat kerja di Intercontinental Bandung, Jumat (10/1/2025). 

    Di tengah keresahan industri garmen Indonesia saat ini yang bertumbangan, produsen benang tersebut masih bertahan lantaran bisnisnya berorientasi pada pasar ekspor sepenuhnya. 

    Janat juga mengungkap bahwa pihaknya masih selektif dalam menjaring mitra industri garmen lokal. Pasalnya, pabrik benang A&E Indonesia baru hadir 6 tahun lalu, cukup sulit bersaing dengan kompetitor lokal. 

    Oleh karena itu, pihaknya fokus ke pasar ekspor sembari mencari produsen domestik yang mau menjalin kerja sama. Hingga saat ini, beberapa negara yang menjadi tujuan ekspor seperti Amerika Serikat, Eropa, Timur Tengah, Jepang, dan negara Asia lainnya. 

    “Kita berbeda dengan tekstil, kita main di garmen yang punya market ha sendiri dan kita ekspor. Berbeda dengan tekstil yang mereka sulit bersaing dengan impor dari China,” tuturnya. 

    Lebih lanjut, Janat menerangkan sejumlah strategi yang dipersiapkan untuk mencapai target pertumbuhan penjualan 300% tahun ini. 

    Untuk mencapai target ini, A&E Indonesia melakukan rebranding nama brand, mengandalkan peningkatan kapasitas produksi, memperluas pasar dan lini produk yang dijalani. 

    Janat menyebutkan bahwa perusahaan akan memperkenalkan brand A&E di Indonesia pada tahun ini, yang sebelumnya memakai nama PT Benang Amefird Indonesia (BAI). 

    Lebih lanjut, Janat menekankan bahwa pasar Indonesia sangat potensial, tetapi perusahaan harus selektif dalam memilih target pasar yang tepat. 

    “Permintaan kualitas itu dengan produk yang kita tawarkan di market ini masih di range ekspor untuk kualitas. Bukan berarti produk lokal ini tidak bagus, bukan. Cuma ada beberapa produk sekarang Indonesia ini lebih picky, selektif untuk memilih,” jelasnya.

    Di sisi lain, salah satu strategi utama untuk meraih target tersebut adalah dengan memasuki sektor industri sepatu, yang dikenal sebagai footwear. 

    Sebelumnya, A&E Indonesia lebih fokus pada produk apparel (pakaian) dan aksesoris. Namun, mulai 2025, perusahaan akan merambah pasar sepatu olahraga, seperti Nike, Hoka, Adidas, Converse, dan New Balance.

    Terlebih, pasar benang untuk industri sepatu di Indonesia cukup besar, mencapai US$70 juta per tahun. 

    “Jadi kita akan share kontribusinya itu dari footwear, kita nggak muluk-muluk dulu, 30% kontribusinya. Dan kita berani bilang itu, kenapa? Karena kita sudah melakukan development sebelumnya,” tegasnya.

    A&E Indonesia sudah memulai pengembangan produk footwear sejak kuartal keempat 2024, dengan berbagai merek besar, salah satunya melakukan penawaran dengan pabrik baru Hoka di Kawasan Industri Terpadu Batang. 

    Dengan rencana ekspansi ke sektor footwear, peningkatan kapasitas produksi, dan penguatan brand A&E di Indonesia, perusahaan optimistis dapat mencapai target penjualan yang sangat ambisius tersebut. 

    “Kapasitas kita akan tingkatkan. Kita nggak mungkin bicara 3 kali lipat kalau kapasitas gitu-gitu aja,” ucapnya. 

    Adapun, kapasitas produksi yang saat ini mencapai 80 ton per hari atau sekitar 30.000 ton per tahun akan ditingkatkan 2 kali lipat. Begitupun dengan tenaga kerja yang saat ini menyerap 200 pekerja. 

  • Bersih-bersih Sungai Jadi Agenda Wajib ASN Pemkab Sidoarjo

    Bersih-bersih Sungai Jadi Agenda Wajib ASN Pemkab Sidoarjo

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Kegiatan bersih-bersih sungai terus digalakkan oleh Pemkab Sidoarjo. Tak hanya untuk ASN yang diwajibkan, melainkan Seluruh pihak dilibatkan. Tidak anggota Kodim 0816 Sidoarjo dan Polresta Sidoarjo, juga harus mengikutinya.

    Hari Jumat yang biasa diisi kegiatan senam bersama, namun kali ini ASN Sidoarjo diajak bersih-bersih sungai. Setiap OPD mempunyai tanggungjawab sendiri-sendiri dalam membersihkan sungai.

    Para ASN dibantu anggota Koramil dan anggota Polsek setempat. Seperti yang dilakukan ASN Bappeda Sidoarjo bersama Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo dan Kantor Kecamatan Prambon pagi tadi di Avoer Kajartengguli Kecamatan Prambon.

    Tumbuhan enceng gondok yang memenuhi Sungai Kajartengguli di Desa Jati Alun-alun itu dibersihkan bersama. Satu alat berat excavator serta dua unit truk pengangkut sampah juga didatangkan.

    Sekda Sidoarjo Fenny Apridawati bersama Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra Setda Sidoarjo Ainur Rahman ikut hadir dalam aksi bersih-bersih sungai tersebut.

    Sekda Sidoarjo Fenny Apridawati mengatakan menjaga dan merawat sungai menjadi tugas bersama. Sungai di Kabupaten Sidoarjo wajib bersih dari segala sampah. Tidak hanya sampah rumah tangga, namun juga tumbuhan liar seperti enceng gondok. “Sungai atau kali wajib bersih dari sampah atau enceng gondok, tolong kerja baktinya difokuskan kearah sana dulu,” ucapnya Jumat (10/1/2025).

    Sekda Sidorjo Fenny Apridawati meminta jajaran Forkopimka Prambon komitmen untuk menjaga dan merawat sungai. Ia berharap tidak ada lagi warga yang membuang sampah sembarangan. Apalagi membuang sampah disungai.

    Sampah di sungai penyebab banjir. Aliran sungai yang tersumbat sampah menjadi penyebabnya. Bahkan menurutnya banyak kasus penyakit terjadi karena tercemarnya air sungai. “Ini kenapa stunting dan penyakit-penyakit lainnya yang ditularkan melalui sanitasi terjadi, padahal penurunan stunting sangat kita harapkan,” imbuhnya.

    Fenny juga meminta mengaktifkan kembali polisi sampah. Pasalnya ia masih melihat ada warga yang membuang sampah sembarangan. Tidak hanya membuang sampah dijalan. Namun juga membuangnya disungai. Aktivitas tidak terpuji itu dilakukan sewaktu mereka berangkat kerja.

    “Informasi yang kita dapat dan kami cek kelapangan langsung, ada warga kalau pagi mau berangkat kerja itu membawa bungkusan plastik berisi sampah dari rumah, kalau tidak dibuang dijalan, dibuang disungai, jujur saya sedih sekali prilaku seperti itu,” tambahnya menutup. (isa/kun)

  • Mensos RI Dialog Pilar Sosial di Pendopo Sidoarjo

    Mensos RI Dialog Pilar Sosial di Pendopo Sidoarjo

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Menteri Sosial (Mensos) H. Saifullah Yusuf bersama Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono hadiri acara Dialog Pilar-Pilar Sosial bersama Para Pilar Sosial Surabaya Raya di Pendopo Delta Wibawa Kabupaten Sidoarjo, Kamis (9/1/2025). Di antaranya Pilar Kabupaten Sidoarjo, Pilar Kota Surabaya dan Pilar Kabupaten Gresik serta para Keluarga Penerima Manfaat (PKM).

    Mensos RI mengatakan para pendamping sosial ini diberikan target dalam 1 tahun bisa membuat 10 KPM naik kelas dan menjadi keluarga yang sejahtera sehingga mampu mengurangi kemiskinan secara signifikan.

    “Provinsi Jawa Timur memiliki anggaran yang cukup besar untuk program ini, yaitu mencapai Rp 12 triliun yang nantinya akan dibagi untuk 38 kabupaten/kota di Jawa Timur,” ujarnya.

    Menteri yang akrap disapa Gus Ipul itu meminta agar para pendamping bekerja secara terukur dengan menggunakan proses bisnis yang telah kami siapkan untuk pencapaian program pemerintah dalam memberantas kemiskinan.

    “Nantinya, bagaimana 300 KPM yang didampingi diberikan perlindungan sosial dan pemberdayaan,” harapnya.

    Kementerian Sosial juga akan meningkatkan kolaborasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk menetapkan data tunggal sosial ekonomi sebagai skala prioritas. Dengan data tunggal tersebut, akan dapat dipilah mana saja yang sudah diberikan perlindungan sosial oleh pemerintah kabupaten/kota maupun pemerintah provinsi.

    “Kalau selama ini, pemerintah mungkin masih berjalan sendiri-sendiri sebagaimana arahan presiden, kita diminta menjadi super tim yang ada di pusat dan daerah yang dimulai dari pemutakhiran data. Berdasarkan data itulah kita akan lakukan beberapa perencanaan program sehingga lebih tepat sasaran,” jelasnya.

    Sementara itu, Plt. Bupati Sidoarjo, Subandi menyambut baik setiap upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat terutama dalam hal kesejahteraan sosial.

    “Dialog sosial ini menjadi kesempatan yang sangat berharga bagi kita semua untuk berbagi pandangan dalam upaya mengentaskan kemiskinan dan menyejahterakan masyarakat,” kata Subandi.

    Subandi juga menjabarkan bahwa Pemerintah Kabupaten Sidoarjo juga aktif dalam mendukung program kesejahteraan sosial masyarakatnya diantaranya dengan kegiatan-kegiatan yang menggandeng pelaku organisasi.

    Disebutkan dia, dalam setahun terakhir tidak kurang dari setengah triliun rupiah anggaran dari APBN yang telah digelontorkan melalui Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo dalam berbagai bentuk program/kegiatan antara lain : Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Bantuan Jaminan Kesehatan Nasional, Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA), Permakanan Lanjut Usia dan Disabilitas, Bantuan Kepada Anak Yatim/Piatu/Yatimpiatu (YAPI), Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI), Program Indonesia Pintar (PIP) dan program lainnya,” rinci Subandi.

    “Kami juga mengucapkan terima kasih dan bangga kepada TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan), Pendamping Keluarga Harapan (PKH), Taruna Siaga Bencana (Tagana), Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dan unsur lainnya untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera mandiri,” paparnya.

    Dalam kesempatan ini pula Mensos Saifullah Yusuf memberikan bantuan kursi roda serta bantuan yang lainnya kepada para penerima manfaat. (isa/but)

  • Pengedar Narkoba Jaringan Fredy Pratama Divonis Mati PN Sidoarjo
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        9 Januari 2025

    Pengedar Narkoba Jaringan Fredy Pratama Divonis Mati PN Sidoarjo Surabaya 9 Januari 2025

    Pengedar Narkoba Jaringan Fredy Pratama Divonis Mati PN Sidoarjo
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Apriana Bastian alias Apri dan Yoseph Daya Subakti alias Agus, dua
    pengedar narkoba
    yang terhubung dengan jaringan gembong internasional
    Fredy Pratama
    , dijatuhi
    vonis mati
    oleh majelis hakim Pengadilan Negeri
    Sidoarjo
    , Kamis (9/1/2025) sore.
    Keduanya terbukti bersalah melanggar pasal 114 ayat 2 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
    “Mengadili, terdakwa Apriana Bastian alias Apri dan Yoseph Daya Subakti alias Agus terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana menjadi perantara jual beli narkotika
    jaringan internasional
    dengan hukuman pidana mati,” ujar Ketua Majelis Hakim Irianto saat membacakan amar putusan.
    Dalam pertimbangan hukuman, hakim menyatakan bahwa kedua terdakwa tidak mendukung upaya pemerintah dalam pemberantasan narkotika.
    Selain itu, Apriana pernah terjerat kasus serupa dan divonis sembilan tahun penjara di Tangerang.
    “Kedua terdakwa juga terlibat dalam jaringan peredaran narkoba internasional yang dikendalikan Fredy Pratama yang saat ini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO),” tambah Hakim Irianto.
    Ia menambahkan, majelis hakim tidak menemukan hal-hal yang dapat meringankan hukuman bagi kedua terdakwa.
    Mendengar putusan tersebut, kedua terdakwa hanya tertunduk dan menyatakan akan memikirkan keputusan tersebut.
    “Kami pikir-pikir yang mulia,” ujar terdakwa Agus.
    Hakim Irianto memberikan waktu tujuh hari setelah putusan untuk kedua terdakwa memutuskan apakah akan mengajukan banding atau menerima vonis.
    Vonis ini sesuai dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Sidoarjo yang disampaikan pada 19 Desember 2024.
    Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksaan Negeri Sidoarjo, Hafidi, membenarkan bahwa tuntutan hukuman mati terhadap kedua terdakwa telah memenuhi unsur yang didakwakan.
    Ia juga menambahkan bahwa keduanya pun pernah terlibat dalam beberapa pengedaran narkotika.
    “Mereka adalah bagian dari jaringan distribusi narkoba Fredy Pratama,” ujar Hafidi.
    Dalam kasus ini, kedua terdakwa terbukti mengedarkan 88,5 kilogram narkotika jenis sabu, di mana Apriana menguasai 43 kilogram dan Yoseph seberat 45,5 kilogram.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KPU Sidoarjo Tetapkan Subandi – Mimik Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Terpilih

    KPU Sidoarjo Tetapkan Subandi – Mimik Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Terpilih

    Sidoarjo (beritajatim.com) – KPU Sidoarjo menggelar Rapat Pleno terbuka untuk menetapkan H. Subandi dan Hj. Mimik Idayana sebagai Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode 2025-2030. Acara diselenggarakan di aula KPU Sidoarjo, Kamis (9/1/2025).

    Acara penetapan dihadiri pasangan terpilih H. Subandi dan Hj. Mimik Idayana, Ketua KPU Fauzan Adhim, Ketua Bawaslu Agung Nugraha, Kepala Kejari Roy Rovalino Herudiansyah, Dandim 0816/Sidoarjo Letkol Inf Dedyk Wahyu Widodo, Kepala BNNK Kombes Pol Gatot Soegeng Soesanto dan sejumlah undangan lain.

    Ketua KPU Sidoarjo, Fauzan Adhim, mengapresiasi kepada seluruh pihak dalam mendukung tahapan selama Pilkada Sidoarjo 2024 berjalan lancar.

    “Kami mengucapkan selamat kepada pasangan Subandi-Mimik atas terpilihnya sebagai pemimpin baru Sidoarjo. Proses pemilukada telah berjalan lancar berkat kerja sama semua pihak, termasuk masyarakat yang menggunakan hak pilihnya dengan bijak,” ucap Fauzan.

    Cabup Sidoarjo terpilih H. Subandi mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan serta kepercayaan yang diberikan masyarakat. “Kami berkomitmen untuk bekerja keras demi kemajuan untuk membawa perubahan positif di Kabupaten Sidoarjo,” katanya.

    Sementara Wabup Sidoarjo terpilih Hj. Mimik Idayana menambahkan bahwa pemerintahannya akan mengedepankan prinsip transparansi dan akuntabilitas. “Kami ingin menciptakan pemerintahan yang terbuka, dimana masyarakat dapat ikut serta dalam pengambilan keputusan dan melihat langsung hasil kerja kami,” terang Mimik.

    “Mari bersama-sama untuk berkolaborasi membangun Sidoarjo yang lebih baik. Semua elemen masyarakat kita rangkul untuk kemajuan Sidoarjo tercinta,” sambung Hj Mimik Idayana menutup. [isa/suf]

  • Muhammadiyah Bikin Ojol Pesaing Gojek, Grab Cs

    Muhammadiyah Bikin Ojol Pesaing Gojek, Grab Cs

    Jakarta

    Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU) menghadirkan layanan berbasis On-Demand Service (ODS) seperti Gojek, Grab dan kawan-kawan. SUMU berkolaborasi dengan Zendo yang sudah merintis usahanya sejak 2015.

    Dalam website resminya, layanan ODS dari Zendo sudah hadir di 70 kota lebih di Indonesia. Menariknya Zendo juga mengklaim punya 2 ribu mitra layanan, 700 mitra ojek, dan 100 ribu pengguna aktif.

    Sebagaimana Gojek-Grab dan kawan-kawan, Zendo juga menghadirkan beragam layanan, mulai ojek online, pesan antar makanan, pengiriman barang, belanja, hingga pembersihan rumah.

    Aplikasi ini disebut sudah melakukan ekspansi di Tulungagung, Sleman, Bantul, Wonosobo, Kudus, Kulon Progo, Gunung Kidul, Yogyakarta, Malang, Kediri, Sidoarjo, Yogyakarta, Indramayu, Garut, Cirebon, Kabupaten Bekasi, Tangerang, Pekanbaru, Batam, hingga Banjarmasin.

    Apa yang bikin Zendo berbeda dari aplikasi serupa? Selain bisa dipesan melalui aplikasi Zendo, layanan on-demand bisa diakses melalui WhatsApp. Konsumen bisa menghubungi costumer services untuk melakukan pemesanan tanpa mengunduh aplikasi tambahan.

    Sekretaris Jenderal Serikat Usaha Muhammadiyah (Sumu) Ghufron Mustaqim menjelaskan Zendo dimiliki oleh jaringan pengusaha Muhammadiyah. Bisnis ini awalnya dirintis oleh kader Muhammadiyah bernama Lutfy Azizah sejak 2015.

    “Lalu karena Mba Lutfy ini anggota serikat usaha Muhammadiyah nah per tahun ini kita duplikasi Zendo di puluhan kota kabupaten Indonesia dengan para anggota serikat usaha Muhammadiyah yang lain,” kata Ghufron kepada CNNIndonesia.com, Kamis (9/1).

    Ia mengatakan Zendo telah diduplikasi oleh Serikat Usaha Muhammadiyah untuk diperluas hadir di puluhan kota di Indonesia

    “Jadi ini milik jaringan pengusaha Muhammadiyah. Kerja sama ini diwadahi dan dikatalisasi oleh serikat usaha Muhammadiyah,” tambahnya.

    (riar/rgr)