kab/kota: Sidoarjo

  • Komisi VII DPR RI bantu pengasapan di Sidoarjo

    Komisi VII DPR RI bantu pengasapan di Sidoarjo

    Kami berharap kegiatan ini dapat membantu mengurangi populasi nyamuk aedes aegypti dan risiko penyebaran DBD.

    Sidoarjo (ANTARA) – Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Haryo Soekartono (BHS) membantu pengasapan (fogging) di Kelurahan Sidokumpul, Sidoarjo, Jawa Timur, menyusul ada salah satu warga yang terkena demam berdarah dengue (DBD).

    Bambang Haryo menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya penanggulangan DBD oleh DPR RI.

    “Kami berharap kegiatan ini dapat membantu mengurangi populasi nyamuk aedes aegypti dan risiko penyebaran DBD,” kata Bambang Haryo saat dikonfirmasi di Sidoarjo, Rabu.

    Di Kelurahan Sidokumpul terdapat dua korban DBD anak-anak. Kedua korban sudah tertangani dan sudah sembuh.

    “Ini tidak boleh meluas. Maka, secara pribadi saya akan membantu untuk menanggulangi penyebaran nyamuk dengan melakukan fogging,” ucapnya.

    Wakil rakyat ini meminta warga setempat untuk lebih tertib memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar dengan menerapkan 3M (menguras, mengubur, menutup) sebagai antisipasi dini munculnya jentik nyamuk.

    “Saya minta masyarakat juga melakukan antisipasi dini dengan menerapkan 3M. Kami juga memasang poster imbauan di beberapa titik untuk menjadi pemahaman bersama,” kata Bambang Haryo.

    Menurut dia, yang terpenting adalah kebersihan lingkungan dan tidak ada genangan air di lingkungan. Dalam kesempatan itu, pihaknya juga mengunjungi dan memberikan bantuan terhadap dua anak korban DBD di wilayah itu.

    “Kami akan terus mengajak warga supaya melakukan upaya hidup bersih supaya penyebaran nyamuk DBD bisa diantisipasi,” katanya.

    Pewarta: Indra Setiawan
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Korban Ombak Pantai Drini Minta Foto Ibu Sebelum Outing Class ke Yogyakarta

    Korban Ombak Pantai Drini Minta Foto Ibu Sebelum Outing Class ke Yogyakarta

    Mojokerto (beritajatim.com) – Korban ombak Pantai Drini di Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewah Yogyakarta (DIY) dikenal sebagai pribadi yang baik dan suka bergaul (supel). Sebelum outing class, korban minta foto sang ibu.

    Sang ibu Siti Rositasari sudah meninggal dunia saat korban duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Korban juga ditinggal dua adiknya dan ketiganya dimakamkan di Desa Kraton, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo. Hal tersebut disampaikan Pengurus RW 03, Latif Sutopo.

    Pelajar kelas 7 SMPN 7 Kota Mojokerto ini, selama ini tinggal di Perumahan The Suam Residence Blok N Nomor 6 RT 02 RW 03, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Korban tinggal bersama sang nenek, Sarminah.

    “Sebelum berangkat (outing class ke Yogyakarta), ananda Rifky ini minta foto ibunya ke neneknya. Foto itu dimasukkan di dompet. Wallahu a’lam. Apa ini firasat, saya tidak tahu?,” ungkapnya, Rabu (29/1/2025).

    Masih kata Pengurus RW 03, korban dikenal sebagai anak supel dan rajin beribadah. Korban setiap sholat magrip selalu berjamaah di masjid perumahan dan mengajak teman-temannya. Bahkan korban merupakan vokalis kelompok hadrah di masjid perumahan.

    “Anaknya sangat baik, kalau magrib itu pasti ngajak anak-anak kecil untuk sholat ke masjid. Ananda Rifky ini sempat ikut pengajian Isro Miroj malamnya (Minggu malam). Dimakamkan di Krian berdampingan dengan ibu dan dua adiknya,” katanya.

    Sebelumnya, Rifky Yoeda Pratama dinyatakan hilang oleh Tim SAR saat ombak Pantai Drini menyeret 13 siswa SMPN 7 Kota Mojokerto pada, Selasa (28/1/2025) kemarin. Dari 13 siswa tersebut, tiga ditemukan dalam kondisi meninggal dan sembilan ditemukan selamat. [tin/kun]

  • Asal Muasal Koper Merah yang Dipakai Antok Simpan Jasad Uswatun Khasanah – Halaman all

    Asal Muasal Koper Merah yang Dipakai Antok Simpan Jasad Uswatun Khasanah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah koper ikut diperlihatkan saat Ditreskrimum Polda Jatim menggelar konferensi pers terkait kasus pembunuhan disertai mutilasi terhadap Uswatun Khasanah, Senin (27/1/2025).

    Koper tersebut berwarna merah dengan aksen garis di sekelilingnya. Koper merah itu berdiri di antara meja dan plastik kresek hitam berisi bubble wrap.

    Tampak ada goresan-goresan di badan koper tersebut. Pada handle koper, terdapat plastik wrap yang tampak mulai memudar.

    Koper merah itu rupanya dipakai tersangka Rohmad Tri Hartanto (RTH) alias Antok untuk menyimpan jasad Uswatun Khasanah yang telah dibunuhnya.

    Diketahui, Antok membunuh lalu melakukan mutilasi Uswatun Khasanah di sebuah hotel di Kediri, Minggu (19/1/2025).

    Potongan tubuh Uswatun Khasanah lantas disimpan Antok ke dalam koper merah.

    Lalu, darimana ia mendapatkan koper merah tersebut?

    KOPER MERAH: Koper yang digunakan Antok untuk membawa potongan tubuh Uswatun Khasanah saat diperlihatkan dalam konferensi pers di Polda Jatim, Senin (27/1/2025).

    Ternyata, koper merah yang dipakai untuk menyimpan potongan tubuh Uswatun Khasanah adalah koper milik Antok sendiri.

    Koper merah itu pernah dipakai Antok saat bekerja di Korea Selatan. Koper merah tersebut, dulunya dipakai untuk menyimpan pakaian selama di perantauan.

    PS Kanit III Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKP Fauzi menjelaskan, koper merah itu disimpan di dalam rumahnya di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur (Jatim). 

    “Itu koper pelaku pribadi. Diambil sendiri sama pelaku,” kata Fauzi, dikutip dari Surya.co.id.

    Rupanya, Antok tak sendirian mengambil koper merah tersebut. Ia ditemani seorang temannya.

    Selain koper merah, ia juga mengambil tali pramuka dan kantong kresek 10 buah pada Senin (20/1/2025) atau satu hari setelah membunuh Uswatun Khasanah.

    Dalam perjalanannya ke hotel usai mengambil koper merah, Antok sempat mampir ke minimarket untuk membeli sebuah pisau yang dipakai untuk memutilasi.

    Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Farman mengatakan, tersangka sempat mencoba untuk memasukkan tubuh korban ke dalam koper secara utuh, tapi tidak cukup. 

    Hingga akhirnya, ia melakukan mutilasi dengan memotong jasad korban menjadi beberapa bagian pada Selasa (21/1/2025) dini hari.

    Setelah memotong, bagian tubuh korban dimasukkan ke dalam koper, sedangkan bagian-bagian lainnya dimasukkan ke dalam kantong kresek yang berbeda-beda.

    “Setelah itu tersangka merencanakan untuk membuang beberapa potongan baik kepala maupun kaki,” kata Farman, dikutip Tribunnews.com dari Instagram @jatanraspoldajatim, Rabu (29/1/2025).

    Sekitar pukul 05.00 WIB, Antok bersama temannya menggunakan mobil korban membawa koper dan kantong plastik berisi potongan tubuh menuju rumah nenek tersangka di Tulungagung.

    Di rumah itulah, potongan tubuh korban sempat menginap. Sebab tersangka menuju Sidoarjo untuk menjual mobil korban.

    Sekira pukul 08.00 WIB, koper merah yang berisi tubuh korban diberi lakban dan plastik wrap. 

    Lalu, sekitar pukul 18.30 WIB, tersangka mengangkut koper dan plastik berisi potongan tubuh korban ke dalam mobil yang disewanya.

    Sekitar pukul 22.00 WIB, tersangka tiba pada lokasi pembuangan pertama di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi.

    Satu jam kemudian, ia menuju lokasi pembuangan kedua di daerah hutan Sampung Jalan Raya Parang, Ponorogo. Di tempat itulah kaki korban dibuang.

    Keesokan harinya, Rabu (22/1/2025) sekitar pukul 19.00 WIB, tersangka membuang kresek berisikan kepala korban di Jalan Raya Desa Gemahharjo, Kecamatan Watulimo, Trenggalek.

    “Mayat ini sempat nginap di beberapa tempat, di rumah kosong di Tulungagung. Tanggal 21 itu pembuangan tahap pertama, baru dilanjutkan tanggal 22,” ujar Farman.

    Sempat Bekerja di Bagian Packing Barang

    Selain itu, terungkap sisi lain dari Antok yang ternyata pernah bekerja di sebuah pabrik pengemasan barang di Korea Selatan selama 8 tahun.

    Tersangka bekerja di Korea Selatan sebanyak dua kali. Sekali berangkat, tersangka menjalani kontrak kerja selama 4 tahun. 

    “Delapan tahun di Korea, bungkus-bungkus packing. Makanya cara dia packing potong mayat korban sangat rajin dan rapi. Iya kemampuan itu didapatkan selama kerja di Korea,” ujar PS Kanit III Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKP Fauzi. 

    Menurut Fauzi, cara pengemasan potongan tubuh korban, terutama bagian kedua kaki dan kepala begitu canggih. Sebab teknik pelapisan plastik begitu rapat dan efisien. 

    Saat menganalisis temuan kantong plastik paket berisi kepala dan kedua kaki korban, Fauzi meyakini tersangka memiliki kemampuan lebih dalam teknik pengemasan (packing). 

    “Sangat rapi. Ketemu kakinya. Sama kayak packing pabrik. Kepalanya juga. Kayak packing paket barang. Bukan seperti orang panik, santai,” ungkapnya. 

    Kini, pelaku tidak hanya dijerat pasal pembunuhan, tetapi juga pencurian terkait mobil milik Uswatun yang dijualnya. 

    Pasal 340 KUHP Subsider 338 KUHP lebih subsider 351 ayat 3 KUHP dan Pasal 365 ayat 3 KUHP dengan kurungan penjara maksimal seumur hidup. 

    Dengan tindak pidana pembunuhan berencana subsider, pembunuhan lebih subsider penganiayaan berat yang mengakibatkan korban mati, serta pencurian dengan menggunakan kekerasan yang mengakibatkan korban mati.

    Kronologi Kasus Mayat dalam Koper di Ngawi

    Diketahui, peristiwa pembunuhan dan mutilasi terhadap Uswatun Khasanah diketahui usai penemuan mayat dalam koper merah di Ngawi.

    Jasad korban ditemukan warga di dalam koper yang dibuang di sebuah selokan di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Kamis (23/1/2025) sekitar pukul 09.00.

    Korban ternyata seorang warga Blitar yang berprofesi sebagai Sales Promotion Girl (SPG) kosmetik di Tulungagung.

    Ia adalah seorang janda dengan dua anak. Rupanya, korban dibunuh teman lelakinya yaitu Antok yang ditangkap polisi pada Minggu (26/1/2025) sekitar pukul 00.00 WIB.

    Adapun motif pembunuhan disertai mutilasi itu adalah Antok tak terima dengan ucapan yang dilontarkan korban.

    (Tribunnews.com/Sri Juliati) (Surya.co.id/Luhur Pambudi)

  • Disholati di Mojokerto, Jenazah Korban Ombak Pantai Drini Dimakamkan di Krian Sidoarjo

    Disholati di Mojokerto, Jenazah Korban Ombak Pantai Drini Dimakamkan di Krian Sidoarjo

    Mojokerto (beritajatim.com) – Jenazah korban hilang di Pantai Drini, Rifky Yoeda Pratama tiba di rumah duka di Perumahan The Suam Residence Blok N Nomor 6, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Usai disholati, jenazah langsung dibawa ke Sidoarjo.

    Jenazah korban dimakamkan di Dusun Kraton RT 12 RW 3, Desa Kraton, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo didampingi dengan makam sang ibu, Siti Rositasari dan dua adiknya. Dengan menggunakan ambulance milik Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto, jenazah korban diantar ratusan peziarah.

    Ketua RT 02, Vivi Yuliana mengatakan, ibu dan adik korban telah meninggal dan dimakamkan di Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo sehingga korban dimakamkan di Krian. “Ibu kandung dan adik-adiknya sudah meninggal dimakamkan, jadi kenapa korban dimakamkan di sana,” ujarnya, Rabu (29/1/2025).

    Sementara itu, Pengurus RW 03, Latif Sutopo mengatakan, jika sebelumnya pihak keluarga menanti kabar terkait korban yang dinyatakan hilang di Pantai Drini Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari,Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (28/1/2025). “Alhamdulilah tadi pagi ditemukan,” ungkapnya.

    Pihak keluarga mendapat informasi terkait penemuan jenazah korban pada Rabu pagi dan kepulangan jenazah korban sekira pukul 10.00 WIB. Jenazah korban dimakamkan di Sidoarjo sesuai dengan permintaan sang nenek agar bisa dimakamkan berdampingan dengan ibu dan dua adiknya.

    “Disholatkan dulu di sini (Kota Mojokerto) dan dimakamkan di Krian (Sidoarjo), permintaan keluarga ingin dimakamkan bersama ibu dan adiknya. Iya di Krian (Desa Kraton, Kecamatan Krian). Tinggal bersama neneknya di sini, sekolah di SMPN 7. Bapak ibunya (ibu sambung) dari kemarin ikut ke Jogja,” katanya.

    Dengan ditemukan jenazah Rifky Yoeda Pratama, total ada empat korban meninggal akibat didulung ombak Pantai Drini pada, Selasa (28/1/2025) kemarin. Tiga korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia langsung dibawa ke rumah duka di Mojokerto usai menjalani otopsi.

    Tiga korban meninggal sebelumnya yakni Alfian Aditya Pratama warga Jalan Flamboyan, Kelurahan Wates dan Malvein Yusuf Adh Dhuqa, warga Jalan Al-Azhar, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto dan Bayhaki Faqtyansah warga Desa Penompo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.

    Sebelumnya, kabar duka menyelimuti dunia pendidikan di Kota Mojokerto. Sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Kota Mojokerto mengalami musibah di Pantai Drini Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari,Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (28/1/2025).

    Dikabarkan sejumlah siswa menjadi korban akibat diseret ombak Pantai Drini. Tiga orang siswa dikabarkan meninggal dunia, sementara sembilan orang siswa berhasil selamat. Sementara satu orang siswa masih dalam pencarian Tim SAR Gabungan. [tin/ian]

  • Korban Hilang Terseret Ombak Pantai Drini Dimakamkan di Krian Sidoarjo 

    Korban Hilang Terseret Ombak Pantai Drini Dimakamkan di Krian Sidoarjo 

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sempat dinyatakan hilang, korban ombak Pantai Drini, Rifky Yoeda Pratama akhirnya berhasil ditemukan Tim SAR Gabungan, Rabu (29/1/2025) pagi. Rencananya, siswa kelas 7 SMPN 7 Kota Mojokerto ini akan dimakamkan di Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo.

    Jenazah korban langsung dievakuasi ke RSUD Saptosari Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) usai berhasil dievakuasi. Setelah menjalani otopsi, jenazah korban dilepas Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro ke Kota Mojokerto.

    “Betul sekali (korban hilang ditemukan). Sekitar pukul 07.30 WIB, kami mendapatkan laporan dari Tim SAR Gunung Kidul dan beberapa personel kami yang di lokasi, termasuk orang tua korban. Korban atas nama Rifky Yoeda Pratama sudah diketemukan,” ungkapnya.

    Masih kata Mas Pj (sapaan akrab, red), jika korban sudah diotopsi dan dimandikan. Jenazah korban saat ini dalam perjalanan dari RSUD Saptosari di Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ke Kota Mojokerto.

    “Insya Allah, jenazah korban akan mampir sejenak di rumah yang di Kota Mojokerto namun kemudian langsung dibawa ke Krian (Kabupaten Sidoarjo). Jenazah korban akan dimakamkan di samping makan ibundanya,” tegasnya.

    Rumah duka di Kota Mojokerto yakni di Perumahan The Suam Residence Blok N Nomor 6, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Sementara rumah duka di Kabupaten Sidoarjo yakni di Dusun Kraton RT 12 RW 3, Desa Kraton, Kecamatan Krian.

    Dengan ditemukan jenazah Rifky Yoeda Pratama, total ada empat korban meninggal akibat didulung ombak Pantai Drini pada, Selasa (28/1/2025) kemarin. Tiga korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia langsung dibawa ke rumah duka di Mojokerto usai menjalani otopsi.

    Tiga korban meninggal sebelumnya yakni Alfian Aditya Pratama warga Jalan Flamboyan, Kelurahan Wates dan Malvein Yusuf Adh Dhuqa, warga Jalan Al-Azhar, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto dan Bayhaki Faqtyansah warga Desa Penompo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.

    Sebelumnya, kabar duka menyelimuti dunia pendidikan di Kota Mojokerto. Sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Kota Mojokerto mengalami musibah di Pantai Drini Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari,Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (28/1/2025).

    Dikabarkan sejumlah siswa menjadi korban akibat diseret ombak Pantai Drini. Tiga orang siswa dikabarkan meninggal dunia, sementara sembilan orang siswa berhasil selamat. Sementara satu orang siswa masih dalam pencarian Tim SAR Gabungan. [tin/beq]

  • Performa Timnas Indonesia U-20 Kurang Baik, Erick Thohir Ditegur Netizen: Mungkin ada Masalah Komunikasi dan Ruang Ganti

    Performa Timnas Indonesia U-20 Kurang Baik, Erick Thohir Ditegur Netizen: Mungkin ada Masalah Komunikasi dan Ruang Ganti

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mendapatkan teguran langsung dari para netizen untuk melakukan evaluasi ke Timnas Indonesia U-20.

    Teguran-teguran ini didapatkan Erick Thohir usai membagikan momen meeting bersama pelatih Timnas Indonesia yang baru Patrick Kluivert bersama jajarannya.

    Pertemuan penting antara Erick dan pelatih Patrick Kluivert, Alex Pastoor, Denny Landzaat, serta Gerald Vanenburg digelar di Belanda, Selasa (28/1/2025).

    Menarik dalam unggahan yang dibagikan itu, Erick Thohir justru ditegur untuk melakukan evaluasi ke Timnas Indonesia U-20 asuhan pelatih Indra Sjafri.

    Sebelumnya, Timnas Indonesia U-20 sudah menelan dua kekalahan dari ajang Challenge Series 2025.

    Kekalahan pertama didapatkan saat takluk 1-0 dari Yordania yang bermain dengan sepuluh pemain.

    Dan yang terbaru, Timnas Indonesia U-20 kembali menelan kekalahan dari meyakinkan dari Suriah dengan skor 2-0 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Senin (27/1/2025).

    Hasil ini memicu reaksi keras dari fan di media sosial. Banyak yang mempertanyakan taktik Indra Sjafri yang monoton dan kurang efektif.

    Komentar-komentar ini kemudian disampaikan melalui kolom komentar unggahan meeting PSSI dan jajaran pelatih Timnas Indonesia itu.

    “Indra Sjafri coba diganti, biar ngelatih klub Liga 1 dulu untuk lihat kekurangannya,” tulis komentar netizen.

    “Pak, Timnas U-20 semalam kalah 2-0 lawan Suriah, sebelumnya kalah 1-0 lawan Jordan. Jadi makin nggak percaya sama prosesnya,” balas netizen lainnya.

    Bahkan, sampai ada yang menyinggung terkait masalah komunikasi dan ruang ganti yang sebelum menjadi alasan pelatih Shin Tae Yong dipecat.

  • Hujan Petir? Begini Cuaca Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo 29 Januari 2025

    Hujan Petir? Begini Cuaca Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo 29 Januari 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik pada Rabu (29/1/2025) diprakirakan hujan dijam tertentu.

    “Cuaca di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik diprakirakan hujan ringan pada pagi hari ini. Bahkan sejumlah daerah diprediksi terjadi hujan petir,” ujar Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr..

    Berikut ini informasi lebih lengkap terkait prakiraan cuaca di Surabaya Raya hari ini.

    Cuaca di Surabaya

    Pagi ini sejumlah daerah di Kota Pahlawan diprediksi terjadi hujan ringan dan disertai petir. Termasuk di Kecamatan Dukuh Pakis, Karangpilang, Lakarsantri, dan Sambikerep.

    Untuk suhunya, antara 24-25 derajat celcius, kelembapan sekitar 93-94 persen, dan kecepatan angin 11,8 km/jam dari Barat Daya.

    Cuaca di Sidoarjo

    Cuaca di Sidoarjo pagi ini juga diprakirakan hujan dengan intensitas ringan secara merata, seperti yang mungkin terjadi di Taman, Gedangan, Balongbendo, hingga Krembung.

    Suhu di sini cukup dingin, terendah di angka 24 dan tertinggi 25 derajat celcius. Sedangkan untuk kelembapannya sekitar 90-94 persen, dan kecepatan angin 15,3 km/jam dari Barat Daya.

    Cuaca di Gresik

    Gresik pun juga sama, hujan dengan intensitas ringan mungkin terjadi pada pagi ini. Termasuk di Kecamatan Cerme, Driyorejo, Duduk Sampeyan, Menganti, dan Wringin Anom. Adapun sore dan malamnya cenderung berawan.

    Suhu di sini cenderung rendah, antara 25-28 derajat celcius, kelembapan sekitar 80-92 persen, dan kecepatan angin 42 km/jam dari Barat Daya.

    Itulah cuaca di wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik pada hari ini menurut BMKG Juanda. Prakiraan cuaca tersebut mungkin bisa berubah-ubah, sehingga masyarakat dihimbau untuk selalu antisipasi payung atau jas hujan saat berkegiatan di luar ruangan. (fyi/ted)

  • Viral! Pria Kemalingan 9 Juta di Rest Area Tol Sidoarjo, Warganet: Emang Rawan

    Viral! Pria Kemalingan 9 Juta di Rest Area Tol Sidoarjo, Warganet: Emang Rawan

    Surabaya (beritajatim.com) – Dalam video yang diunggah akun Instagram  Sorot Sidoarjo, seorang warganet mengaku telah kemalingan di rest area KM753 Sidoarjo.

    Korban atas nama Rizkiansyah Eka Setioadi, mengaku kehilangan tas bermerek Heylook yang berisi uang jutaan rupiah.

    “Total kehilangan 9-10 juta lah, karena sudah kepakai. Tadi ambil 11 juta, sudah kepakai (sekitar satu jutaan). Alhamdulillah ini ada kamera (CCTV) hadap ke mobil,” ujarnya.

    Rizki juga menceritakan bagaimana prakiraan terduga pelaku melakukan aksi pencurian tersebut.

    “Nah ini orangnya itu kayak neken gitu (gagang pintu bagian belakang) jadi gak kedengaran. Daan, mengambil pouch yang ada di sini. Maaf ya kotor, karena habis proses wisuda. Padahal sudah ditutup (barang-barang lain), harusnya dia ambil (tas) ini, karena isinya dikit,” ujarnya, sembari tertawa getir.

    Ia menyayangkan hilangnya pouch tersebut, lantaran tidak hanya berisi uang jutaan rupiah, tetapi juga ada sejumlah kartu identitas di dalamnya.

    “Tadi udah berangkat dikit, (sensor) langsung bunyi. Nah itu baru sadar ternyata pintunya gak ketutup rapat. Pas kita cek, ya ternyata emang benar kehilangan di sini,” jelasnya.

    Meski begitu, ia terdengar tetap bersyukur lantaran ijazahnya tidak turut diambil. Lantaran itu merupakan perjuangannya selama beberapa menempuh pendidikan.

    “Untung juga tiga kamera yang tergeletak di bagian depan dan pintu mobil tidak diambil. Ada juga kamera di kursi belakang yang juga untungnya aman,” ujarnya.

    Riski berharap agar uang dan barang-barangnya bisa ditemukan dan pelaku dapat segera ditangkap lantaran telah merugikan orang lain. Riski pun berjanji, bagi siapa pun yang bisa menemukannya, ia akan memberikan imbalan di atas Rp1 juta.

    Melihat unggahan video tersebut, akun (et) miminsukmono pun turut menyampaikan pengalamnanya, bahwa memang sudah sering terjadi keluhan kehilangan di lokasi rest area Sidoarjo tersebut.

    “Rest area ini emang rawan,dulu pernah tak tinggal sholat lupa kunci mobil hp di ambil, orangnya emang kayak mantau gitu tiap ada orang yang turun dari mobil. Biasanya orangnya berdiri di pinggir warung,” tulisnya. (fyi/ted)

  • Korban Hilang Siswa SMPN 7 Kota Mojokerto di Pantai Drini Ditemukan Meninggal?

    Korban Hilang Siswa SMPN 7 Kota Mojokerto di Pantai Drini Ditemukan Meninggal?

    Mojokerto (beritajatim.com) – Korban ombak Pantai Drini di Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rifky Yoeda Pratama yang dinyatakan hilang ditemukan. Pihak keluarga mendapatkan kabar korban ditemukan dalam kondisi meninggal.

    Namun jenazah korban dikabarkan belum dapat dievakuasi karena berada di dasar laut. Pihak keluarga menunggu kedatangan jenazah siswa kelas 7 SMPN 7 Kota Mojokerto tersebut sampai ke rumah duka di Perumahan The Suam Residence Blok N Nomor 6, , Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto.

    Tetangga korban, Toni mengatakan, jika pihak keluarga mendapat informasi Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia namun belum bisa dievakuasi. “Jenazah Rifky menurut protokoler sudah ditemukan berada di dasar laut, belum bisa dievakuasi,” ungkapnya, Selasa (28/1/2025).

    Masih kata Toni, pihak Pemkot Mojokerto menyampaikan jika jenazah Rifky telah ditemukan berada di palung laut. Namun karena gelombang masih besar, tim SAR masih belum dapat mengevakuasi jenazah korban sehingga proses evakuasi masih ditunda. Pihak keluarga berharap jenazah korban bisa segera dievakuasi.

    “Tim SAR takut karena ombaknya semakin tinggi jadi ditunda untuk evakuasinya, jadi kita belum kapan diambil. Mas Rifky di sini tinggal bersama om dan neneknya. Awalnya beritanya dari teman sekolahnya, kakak kelasnya, namanya Mas Dewa kebetulan satu RT dengan kami. Neneknya nggak percaya,” katanya.

    Sang nenek kemudian menyampaikan kepada ayah korban yang kerja di pabrik. Toni menjelaskan ternyata ayah korban sudah tahu tentang berita tersebut, bahkan ayah korban sempat pingsan mendapatkan kabar tersebut. Selang dua jam ada berita terkait hal tersebut di grup Whatsapp (WA). Ibu korban sendiri sudah meninggal.

    “Ibunya sudah meninggal, ayahnya tinggal di Krian, Sidoarjo. Setelah mendengar kabar itu, ayahnya berangkat naik travel bareng keluarga lain yang anaknya meninggal ke Jogja. Mas Rifky itu anaknya sangat baik, kalau magrib itu pasti ngajak anak-anak kecil untuk sholat ke masjid. Dia juga vokalis kelompok hadrah di masjid,” ujarnya.

    Hingga Selasa petang, warga berkumpul di rumah duka mempersiapkan tenda dan kursi-kursi. Beberapa warga sekitar berdatangan untuk berbela sungkawa dan bertakziah. Sementara, jenazah tiga korban meninggal dunia telah diberangkatkan dari RS Sapto Sari Kabupaten Sleman ke Kota Mojokerto.

    Ketiga korban meninggal dunia tersebut yakni adalah Alfian Aditya Pratama warga Jalan Flamboyan, Kelurahan Wates dan Malvein Yusuf Adh Dhuqa, warga Jalan Al-Azhar, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto dan Bayhaki Faqtyansah warga Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.

    Sebelumnya, kabar duka menyelimuti dunia pendidikan di Kota Mojokerto. Sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Kota Mojokerto mengalami musibah di Pantai Drini Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari,Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (28/1/2025).

    Dikabarkan sejumlah siswa menjadi korban akibat didukung ombak Pantai Drini. Tiga orang siswa dikabarkan meninggal dunia, sementara sembilan orang siswa berhasil selamat. Sementara satu orang siswa masih dalam pencarian Tim SAR Gabungan. [tin/kun]

  • Mutilasi Wanita dalam Koper di Ngawi, Pelaku Jual Mobil Korban dan Beli Sedan

    Mutilasi Wanita dalam Koper di Ngawi, Pelaku Jual Mobil Korban dan Beli Sedan

    Surabaya (beritajatim.com) – Pelaku mutilasi wanita dalam koper merah di Ngawi sempat menjual mobil Ertiga bernopol AG 1078 PB milik korban Uswatun Khasanah pada Senin (20/1/2025). Kejadian itu berlangsung sehari sebelum jasad Uswa dibuang.

    “Tersangka berangkat ke Surabaya untuk menjual mobil Suzuki Ertiga milik korban kepada seseorang yang di Kabupaten Sidoarjo, dan laku terjual sebesar Rp57 juta,” kata Dirreskrimum Polda Jawa Timur, Kombes Pol Farman, Selasa (28/1/2025).

    Tersangka Rohmad Tri Hartanto alias Antok (32) menjual mobil korban di media sosial tanpa dokumen lengkap. Sebab, mobil tersebut masih proses kredit sehingga laku dengan harga jauh di bawah normal.

    “Dijual di grup [media sosial], masih kredit makanya jaringan-jaringan tertentu yang bisa memproses seperti itu. Dijual Rp57 juta,” tutur Farman.

    Dari hasil penjualan mobil itu lantas dibelikan mobil lain oleh pelaku. Ia membeli mobil Toyota Vios warna hitam bernopol B 1506 IY dengan mahar Rp75 juta. Rencananya, mobil itu akan digunakan oleh pelaku.

    Dua mobil itu, yakni Suzuki Ertiga milik korban, maupun Toyota Vios yang dibeli tersangka saat ini sudah disita oleh Ditreskrimum Polda Jatim sebagai barang bukti.

    Selain dua mobil itu, polisi juga menyita Toyota Avanza warna putih bernopol AG 1179 TE yang digunakan Antok dan keponakannya AM untuk membawa koper merah tempat jenazah Uswatun Khasanah disimpan.

    “Yang mengendarai Toyota Avanza itu keponakannya, yang masih kita periksa dan kita masih dalami keterlibatannya,” pungkas Farman.

    Atas perbuatan tersangka Tri Hartanto, polisi menyangkakan 4 pasal sekaligus. Polisi menyangkakan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan pasal 351 KUHP ayat 3 tentang penganiayaan hingga menyebabkan korban meninggal dunia dan pasal 365 ayat 3 KUHP tentang pencurian dan pemberatan. Antok terancam hukuman maksimal penjara seumur hidup atau hukuman mati. [ang/beq]