kab/kota: Sidoarjo

  • Kooperatif, Pengacara Yoni Hari Basuki Ditangkap Kejari Surabaya?

    Kooperatif, Pengacara Yoni Hari Basuki Ditangkap Kejari Surabaya?

    Surabaya (beritajatim.com) – Pengacara asal Surabaya Yoni Hari Basuki SH yang sebelumnya berstatus Daftar Pencarian Orang (DPO) dikabarkan sudah diamankan oleh tim dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya. Yoni diinformasikan ditangkap di kediamannya pada Sabtu malam.

    Kasi Intel Kejari Surabaya Putu Arya Wibisana saat dikonfirmasi tak memberikan jawaban yang pasti. Dia tak membenarkan maupun membantah saat ditanya terkait penangkapan pengacara Yoni.

    “Sabar nggeh mbak, nanti kami rilis,” ujar Kasi Intel, Senin (3/2/2025).

    Yoni ditetapkan sebagai DPO setelah Mahkamah Agung menghukum Yoni dengan pidana penjara selama lima tahun dan denda selama Rp 10 miliar dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan selama enam bulan.

    Tak hanya Yoni, dalam perkara ini Kejaksaan juga memburu Isni Dania Andini selaku Direktur Utama BPR Iswara Artha. Mahkamah Agung menghukum Isna Dania Andini selama enam tahun.

    Kasi Intel Kejari Surabaya Putu Arya Wibisana mengatakan saat ini pihaknya sedang melacak keberadaan kedua Terpidana tersebut untuk dilakukan eksekusi.

    ” Sudah ditetapkan DPO mbak. Saat ini sedang kami lacak keberadaan nya,” ujar Kasi Intel, Sabtu (1/2/2025).

    Terpisah, kuasa hukum Yoni Hari Basuki yakni Geigiansyah Aulia Putra, S.H membantah pernyataan Kasi Intel bahwa kliennya berstatus DPO.

    Sebab menurut dia, kliennya kooperatif dan sudah melaksanakan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap pada tanggal 30 Januari 2025.

    Yoni Hari Basuki SH dan Isni Dania Andini adalah terpidana kasus pemalsuan pencatatan pada pembukuan atau laporan kegiatan usaha di BPR Artha Sidoarjo.

    Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 2007 yang mana di BPR Iswara Artha banyak terjadi kredit macet. Untuk mengelabuhi agar penilaian tetap baik di mata Bank Indonesia sebagai pengawas BPR dan Bank Mandiri sebagai kreditur BPR, Terdakwa Isni Dania Andini sebagai Direktur Utama BPR Iswara Artha dan Terdakwa Yoni Hari Basuki SH sebagai Komisaris Utama melakukan rekayasa dalam pemberian kredit di BPR Iswara Artha dengan menciptakan kredit fiktif sebanyak 116 nasabah diantaranya Junita Tjahjarini, Yosef Promo, Eny Yuliani, Zuli Asrini, Cristine Susanti dan Kemas Lutfi S Mugiani tanpa persetujuan debitur dengan nilai kredit Rp 5 miliar.

    Adapun data-data nasabah tersebut didapatkan Yoni Hari Basuki SH dan Isni Dania Andini dari kantor notaris Noer Chasanah. Data tersebut kemudian diproses oleh Terdakwa Isni Dania Andini untuk memanipulasi pembayaran angsuran bunga atas beberapa kredit bermasalah yang ada di BPR Iswara Artha.

    Bahwa atas debitur fiktif pada BPR Iswara Artha sebanyak 116 tersebut, Terdakwa Isni Dania Andini telah mengganti sebanyak Rp 2.567.143.000 hingga tersisa 59 nasabah dengan jumlah Rp2.799.620.408.

    Bahwa Terpidana Isni Dania Andini juga telah melakukan praktek flafadering kredit dengan melakukan perpanjangan kredit terhadap kredit macet di BPR Iswara Artha dengan melakukan perpanjangan kredit terhadap kredit macet sebesar Rp 3.275.809.297 atas 77 orang nasabah dengan pembayaran dari pencairan kredit fiktif agar rasio NP BPR tetap terjaga kurang 5 persen sehingga penilaian Bank Indonesia sebagai pengawas dan Bank Mandiri sebagai kreditur menilai BPR Iswara Artha memiliki kriteria baik.

    Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dalam pasal 49 ayat 1 huruf a UU RI no 10 tahun 1998 tentang Perbankan Jo pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP Jo pasal 64 ayat 1 KUHP. [uci/ted]

  • Bus TNI/Polisi Disewa buat Wisata, Iming-iming Harga Miring

    Bus TNI/Polisi Disewa buat Wisata, Iming-iming Harga Miring

    Jakarta

    Bus milik Pusdik Brimob yang mengangkut rombongan SMAN 1 Porong, Sidoarjo, mengalami kecelakaan maut di KM 72 Tol Pandaan-Malang dekat Exit Tol Purwodadi, Pasuruan. Pengusaha otobus menyoroti fenomena penyewaan bus/truk TNI/Polisi untuk berwisata.

    Dikutip detikJatim, bus yang memuat siswa SMAN 1 Porong untuk sesi foto buku tahunan mengalami kecelakaan tunggal. Petaka itu terjadi saat bus membawa rombongan siswa SMAN 1 Porong sejumlah 31 dan 2 guru pendamping itu menabrak penanda arah Exit Tol Purwodadi .

    Kecelakaan bus itu menyebabkan 2 orang meninggal dunia, yakni sopir bus bernama Khoirul (60) dan siswi SMAN 1 Porong bernama Naviri Arimbi Maharani (18) kelas 12.

    Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan mengatakan, bus milik institusi TNI dan polisi atau instansi pemerintah lainnya sering dipakai masyarakat umum untuk berwisata.

    “Bus institusi yang dipakai masyarakat umum ini fakta dari banyak pelanggaran yang ada. Semua tahu kalau rantis atau kendaraan dinas tidak diperuntukkan umum apalagi disewakan. Hal seperti ini banyak sekali, baik kendaraan rantis juga kendaraan (bus) operasional instansi-instansi kementerian,” kata Sani kepada detikOto.

    Menurutnya, banyaknya bus instansi pemerintah yang ‘menyamar’ menjadi bus pariwisata ini buntut tidak adanya pengawasan yang baik dan penindakan yang tegas juga konsisten. Masyarakat juga belum banyak yang paham mengenai moda yang harus digunakan.

    “Masyarakat hanya melihat sewa yang murah,” ujar Sani.

    “Untuk kecelakaan rantis yang terjadi di Tol Surabaya ini pihak Propam Polri dan Bareskrim harus mengusut tuntas agar praktik seperti ini tidak terjadi lagi. Di lapangan banyak terjadi hal ini, bus pemerintah disewa oleh masyarakat umum dengan berbagai alasan. Pemahaman masyarakat yang sangat lemah terhadap aturan yang semestinya dalam menggunakan moda transportasi umum sangat terlihat dengan jelas sehingga tidak ada kepedulian, hanya melihat keperluannya yang penting terakomodir,” ujar Sani.

    (rgr/din)

  • Profil Evi Poespito Hany, Kepsek SMPN 7 Mojokerto Diisukan Ditahan Buntut Tragedi Pantai Drini – Halaman all

    Profil Evi Poespito Hany, Kepsek SMPN 7 Mojokerto Diisukan Ditahan Buntut Tragedi Pantai Drini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut sosok Evi Poespito Hany, kepala sekolah SMPN 7 Mojokerto.

    Nama Evi menjadi sorotan publik usai diperiksa polisi buntut dari 4 siswanya tewas terseret ombak di Pantai Drini, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Selasa (28/1/2025) lalu.

    Kepsek SMPN 7 Mojokerto sebelumnya memenuhi undangan pemeriksaan yang dilayangkan oleh Polres Gunungkidul.

    Ia mendatangi Polres Gunungkidul pada Jumat (31/1/2025).

    Selama kurang lebih 3 jam, Evi dimintai keterangan terkait tragedi Pantai Drini.

    Ia enggan berkomentar saat ditanya awak media.

    Berdasarkan pantauan TribunJogja.com, Evi tampak keluar dari ruang pemeriksaan dan langsung masuk ke mobil sekitar pukul 17.05 WIB.

    Kasat Reskrim Polres Gunungkidul, AKP Ahmad Mirza dalam kesempatannya membenarkan telah memeriksa Kepsek SMPN 7 Mojokerto tersebut.

    “Benar (pemeriksaan terhadap kepala sekolah), akan kami informasikan lebih lanjut terkait hal ini,” katanya, dikutip dari TribunJogja.com, Senin (3/2/2025).

    Selain Evi, pihak travel agent juga bakal diperiksa.

    Polisi saat ini sedang menelusuri unsur kelalaian hingga berujung tewasnya 4 siswa.

    “Kami masih dalam proses penyelidikan dan belum ada penetapan tersangka,” jelasnya.

    AKP Ahmad juga membantah isu Kepsek SMPN 7 Mojokerto ditahan karena kasus ini.

    “Informasi yang beredar tidak benar. Posisi kepala sekolah tidak ditahan, baik polda maupun polres,” tegasnya, dikutip dari TribunJogja.com.

    Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, Evi lahir di Lumajang 11 Maret 1967 atau kini berusia 58 tahun.

    Dirinya sudah bertahun-tahun lamanya mengabdi menjadi guru.

    Evi pertama kali diangkat sebagai pegawai negeri pada tahun 1993.

    Kala itu, dirinya mengajar di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.

    Dua tahun setelahnya, Evi dimutasi di SMPN 7 Mojokerto.

    Karernya naik saat diangkat menjadi kepala sekolah di SMPN 3 Mojokerto pada 2015. 

    Beberapa tahun setelahnya, Evi dipindah di SMPN 7 Mojokerto dan menjabat sebagai kepala sekolah hingga sekarang.

    Informasi tambahan, ia memiliki dua titel akademis, yakni Doktoranda (Dra.) dan Magister Pendidikan (M.Pd.).

    Tim SAR gabungan menemukan siswa SMPN 7 Mojokerto, Jawa Timur, bernama Rifky Yudha Pratama (13) yang hilang terseret ombak, Rabu (29/1/2025) pukul 07.30 WIB.

    Rifky Yudha Pratama ditemukan dalam kondisi meninggal terseret ombak Pantai Drini, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

    Dengan temuan ini, total ada empat siswa SMPN 7 Mojokerto yang meninggal di Pantai Drini.

    Ketiga korban lain yang bernama Alfian Aditya  Pratama (13), Malfen Yusuf Adhi Dilaga (13), dan Bayhaki F (13) ditemukan pada Selasa (28/1/2025).

    Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Marjono, mengatakan operasi pencarian hari kedua dilakukan tim darat dan tim laut sejak pukul 06.00 WIB. 

    Jenazah ditemukan di kedalaman 10 meter di sekitar lokasi korban hilang.

    “Sebenarnya,  lokasi temuan korban ini sudah kami prediksi kalau lokasinya tidak jauh dari lokasi pertama. Dan, benar korban ditemukan sekitar 20 meter dari lokasi penemuan pertama,” paparnya, Rabu, dikutip dari TribunJogja.com.

    Menurutnya, proses pencarian dapat berjalan lancar karena cuaca di Pantai Drini mendukung dan gelombang laut cukup landai.

    “Alhamdulillah, cuaca hari ini sangat cerah. Gelombang laut juga terpantau landai hanya sekitar 4 kaki. Cuaca yang mendukung ini membantu dalam pencarian korban pada pagi ini,” lanjutnya.

    Jenazah telah dievakuasi ke RSUD Saptosari untuk dilakukan pemeriksaan.

    Dengan penemuan jasad Rifky Yudha Pratama, operasi pencarian ditutup.

    Sebelumnya, 13 siswa SMP N 7 Mojokerto tenggelam di Pantai Drini pada Selasa (28/1/2025) sekitar pukul 06.30 WIB.

    Sebanyak sembilan siswa dapat diselamatkan, namun empat siswa dilaporkan hilang.

    SISWA TERSERET OMBAK: Petugas dibantu masyarakat melakukan evakuasi terhadap siswa SMP 7 Mojokerto yang terseret ombak di Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (28/1/2025). Sebanyak 13 siswa terseret ombak, tiga orang dinyatakan meninggal dunia, dan satu masih dinyatakan hilang hingga Selasa siang. (Kompas.com/Markus Yuwono)

    Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Pantai Baron, Surisdiyanto, menjelaskan rombongan siswa SMP N 7 Mojokerto berjumlah 261 pelajar dengan 16 pendamping.

    Mereka hendak melakukan kegiatan outing class di Pantai Drini.

    “Sesampai di pantai, para pelajar ini langsung berenang bersama-sama, selang berapa lama mereka sudah berada di area tengah dan terseret ombak,” jelasnya, Selasa.

    Proses evakuasi langsung dilakukan saat saksi melihat para siswa tenggelam.

    “Namun, dari 13 pelajar yang terseret ombak baru sembilan pelajar yang berhasil diselamatkan, sedangkan empat pelajar lain masih dilakukan pencarian,” sambungnya.

    Ia menduga para korban berenang terlalu jauh dari bibir pantai bahkan berada di  jalur kapal nelayan. 

    “Kemungkinan, pada saat yang bersamaan para pelajar ini tidak bisa berenang sehingga terseret ombak sampai ke tengah,” tandasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kepala Sekolah SMPN 7 Mojokerto Diperiksa Polres Gunungkidul, Buntut Tragedi Siswa di Pantai Drini

    (Tribunnews.com/Endra/Mohay)(TribunJogja.com/Nanda Sagita Ginting)

  • 2 Nyawa Melayang dalam Kecelakaan di Tol Jombang: Avanza Seruduk Truk dari Belakang

    2 Nyawa Melayang dalam Kecelakaan di Tol Jombang: Avanza Seruduk Truk dari Belakang

    TRIBUNJATENG.COM, JOMBANG – Kecelakaan tragis terjadi di Jalan Raya Tol KM 677.150 Jalur B Desa Karangdagangan, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Jumat (31/1/2025) pagi.

    Dua orang yang tewas.

    Kedua korban merupakan pegawai Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Timur.

    Kecelakaan maut melibatkan dua kendaraan.

    Mobil Avanza dengan nomor polisi L 1932 DP menabrak bagian belakang sebuah truk.

    Dua penumpang mobil Avanza meninggal dunia. 

    Dua korban tewas yakni Nita Yunita Sari (30) warga Jalan Kemuning Raya, No 17 Rt/Rw 14/02 Desa Cengkareng Barat, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, dan Sri Sunarsih (55) warga Bumi Candi Asri Gang 2/01, Rt/Rw 06/04 Deda Ngampelsari, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo. 

    Sementara korban selamat adalah sopir kendaraan Avanza nomor polisi (nopol) L 1932 DP bernama Sudirman (49) warga jalan Manggis Rt/Rw 01/02 Desa Dermo, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. 

    Dua korban bersama sopir ini merupakan pegawai di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rehabilitasi Sosial Bina Daksa Pasuruan di Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan.

    Kepala Dishub Jombang, Hari Purnomo pun saat dikonfirmasi membenarkan informasi tersebut. 

    “Benar, pegawai di UPT Dinsos Provinsi di Pasuruan, Jawa Timur,” ucapnya saat dikonfirmasi melalui pesan singkat pada Jumat (31/1/2025). 

     Pasca kecelakaan tersebut, kedua korban yang tewas langsung dievakuasi dan dilarikan ke kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang sebelum akhirnya diantarkan ke pihak keluarga. 

    “Kami, di Dinsos Kabupaten Jombang juga ikut menyampaikan belasungkawa sebesar-besarnya,” katanya. 

    Sementara itu Kepala Unit Penegakan Hukum (Kanit Gakkum) Satlantas Polres Jombang, Ipda Siswanto menyebut jika mobil Avanza yang membawa dua korban tewas itu terlibat kecelakaan di Tol Jombang-Mojokerto dan hendak menuju ke Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. 

    Diketahui, tujuan ke Kabupaten Tulungagung adalah untuk mengikuti istigasah.

    “Mau istigasah di Tulungagung,” ungkapnya.

    “Mobil Avanza ini menabrak truk dari belakang.

    Dua orang tewas di lokasi kejadian.

    Satu orang duduk di posisi bagian depan dan satu orang lagi di belakang.

    Untuk truk saat ini masih kami dalami,” katanya. 
     
    Dua korban tewas juga sudah dievakuasi ke RSUD Jombang.

    Penyebab past kecelakaan kini masih didalami oleh pihak kepolisian. (*)

     

  • Waspada Hujan Pagi Hari!  Ini Cuaca Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo 3 Februari 2025

    Waspada Hujan Pagi Hari! Ini Cuaca Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo 3 Februari 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik pada Senin (3/2/2025) berpotensi hujan di pagi hari.

    “Sejumlah daerah di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik diprakirakan akan diguyur hujan ringan pada pagi hari ini, selebihnya cenderung berawan,” ujar Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr..

    Berikut ini informasi lebih lengkap terkait prakiraan cuaca di Surabaya Raya hari ini.

    Cuaca di Surabaya

    Sepanjang hari ini cuaca di Kota Pahlawan cenderung berawan. Adapun prediksi turun hujan terjadi pada pagi hari di beberapa daerah, seperti Dukuh Pakis dan Wiyung.

    Sedangkan terksit suhu, hari ini suhu terendah di angka 25 dan tertinggi 30 derajat celcius, kelembapannya sekitar 68-93 persen, dan kecepatan angin 18,3 km/jam dari Barat Daya.

    Cuaca di Sidoarjo

    Sama seperti Surabaya, cuaca di Sidoarjo cenderung berawan sepanjang hari ini. Hanya beberapa titik saja yang diperkirakan diguyur hujan pada pagi harinya.

    Sedangkan untuk suhu di sini, yakni antara 25-31 derajat celcius. Terkait kelembapannya sekitar 67-91 persen, dan kecepatan angin 23,6 km/jam dari Barat.

    Cuaca di Gresik

    Gresik pun juga sama, sejumlah titik diduga diguyur hujan dengan intensitas ringan pada pagi hari. Termasuk di kecamatan Menganti, Manyar, dan Kebomas. Sedangkan selebihnya, cenderung berawan.

    Suhu di sini juga cukup rendah, antara 26-29 derajat celcius, kelembapan sekitar 75-87 persen, dan kecepatan angin 32,6 km/jam dari Barat Daya.

    Itulah cuaca di wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik pada hari ini menurut BMKG Juanda. Prakiraan cuaca tersebut mungkin bisa berubah-ubah, sehingga masyarakat dihimbau untuk selalu antisipasi payung atau jas hujan saat berkegiatan di luar ruangan. (fyi/but)

  • Siswa Sering Tegur Sopir Bus Brimob yang Tampak Lelah sebelum Kecelakaan di Exit Tol Purwodadi – Halaman all

    Siswa Sering Tegur Sopir Bus Brimob yang Tampak Lelah sebelum Kecelakaan di Exit Tol Purwodadi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kecelakaan maut yang melibatkan Bus Brimob terjadi di Exit Tol Purwodadi, Tol Pandaan-Malang, pada Sabtu (1/2/2025).

    Kecelakaan ini mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan sejumlah siswa mengalami luka-luka.

    Suwarno, ayah dari ADM (18), salah satu korban selamat, menceritakan kesaksian anaknya yang saat ini sedang dirawat di RS Lawang Medika Malang.

    Menurut Suwarno, anaknya mengungkapkan bahwa siswa-siswa lain di bus sering mengingatkan sopir yang terlihat kelelahan.

    “Pak, awas Pak ada tronton di depan,” ujar Suwarno menirukan perkataan anaknya yang duduk di bangku nomor dua dari depan, Minggu (2/2/2025), dilansir Tribun Jatim.

    “Jadi kata anak saya, sopirnya itu kayaknya kelelahan, sering kali ditegur, dan diingatkan siswa,” imbuhnya.

    Suwarno menyebut, ADM dan teman-temannya berencana membuat album kenangan di Malang.

    “ADM sama tiga temannya datang ke rumah pagi-pagi untuk rias.”

    “Mereka berangkat juga pakai baju kebaya, saya antarkan juga pas naik bus,” terang Suwarno. 

    Ia mengaku sering mengingatkan anaknya supaya berhati-hati jika berada di luar rumah.

    “Sering saya ingatkan, namanya orang tua, saya suruh berdoa saat di jalan juga. Dia anak terakhir dari empat bersaudara,” ujarnya.

    Suwarno juga menuturkan, anaknya dan sejumlah siswa lain dalam kondisi tidur saat kecelakaan terjadi.

    “Saat itu anak saya sedang tidur dan teman-temannya yang lain juga,” ungkapnya.

    Kondisi Korban

    Suwarno bersyukur karena anaknya selamat meskipun harus menjalani operasi di bagian mata.

    “Alhamdulillah, anak saya masih selamat meski harus dioperasi. Takutnya ada penggumpalan darah di bagian matanya sebelah kiri,” ungkapnya.

    Dia menambahkan bahwa semua siswa yang menjalani operasi selesai pada subuh tadi dan anaknya mulai belajar berjalan meski masih merasa sakit.

    “Ini saya sama istri yang menunggu. Semoga segera membaik dan cepat pulang,” harap Suwarno.

    Sebagai informasi, kecelakaan bus milik Brimob yang membawa pelajar SMAN 1 Porong Sidoarjo terjadi saat rombongan pelajar dalam perjalanan menuju Lembah Tumpang, Kabupaten Malang, untuk melakukan sesi foto perpisahan sekolah.

    Kecelakaan ini merenggut nyawa sopir bus, Khoirul (60), dan seorang siswa kelas 12, Naviri Arimbi Maharani (18).

    Sementara itu, korban luka dirawat di RSSA Malang.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul: Keluarga Korban Kecelakaan Tol Purwodadi Ceritakan Sopir Sering Ditegur karena Hampir Tabrak Tronton.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Plt Bupati Sidoarjo H Subandi Bakal Evaluasi Outing Class

    Plt Bupati Sidoarjo H Subandi Bakal Evaluasi Outing Class

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Plt Bupati Sidoarjo H. Subandi, mengunjungi rumah duka Nafiri Arimbi Maharani, salah satu korban meninggal dalam kecelakaan bus rombongan SMAN 1 Porong. Kedatangannya merupakan bentuk belasungkawa sekaligus dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan.

    Plt Bupati Sidoarjo menyampaikan rasa duka yang mendalam atas musibah tersebut. Ia berharap keluarga korban diberikan ketabahan dan kekuatan untuk menghadapi cobaan ini. “Semoga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi,” ucap Subandi saat ditemui di rumah duka, Minggu (2/2/2025).

    H. Subandi menekankan pentingnya pencegahan agar peristiwa serupa tidak terulang. Ia mengingatkan agar kegiatan outing class direncanakan secara matang demi keselamatan siswa.

    Terlebih, belum lama ini juga terjadi musibah di Mojokerto, di mana beberapa siswa SMP meninggal saat mengikuti outing class di Yogyakarta.

    Sebagai langkah antisipasi, Subandi memerintahkan sekolah-sekolah, khususnya tingkat SD dan SMP, untuk tidak lagi mengadakan kegiatan outing class. Menurutnya, keselamatan siswa harus menjadi prioritas utama dalam setiap kegiatan pendidikan.

    “Sebelumnya sudah saya perintahkan agar SD dan SMP tidak melakukan outing class. Kalau untuk SMA, itu merupakan wewenang provinsi,” terangnya.

    Dia tidak ingin hal seperti ini terulang. Namanya musibah, kita tidak pernah tahu kapan datangnya.
    Jika kegiatan di luar kelas harus tetap dilakukan, Subandi menyarankan agar dilaksanakan di wilayah sendiri. Dengan demikian, risiko kecelakaan selama perjalanan dapat diminimalkan.

    “Kami berencana menerbitkan surat edaran terkait larangan outing class bagi sekolah-sekolah. Surat edaran tersebut akan segera ditindaklanjuti,” tegasnya.

    Subandi berharap kebijakan ini dapat mengurangi risiko kecelakaan bagi pelajar di Sidoarjo.”Saya berharap langkah ini dapat memberikan perlindungan lebih bagi para siswa,” pungkasnya. (isa/but)

  • Lahan Pertanian di Jakarta Terbatas, Pemprov DKI Lanjutkan Contract Farming di Jatim

    Lahan Pertanian di Jakarta Terbatas, Pemprov DKI Lanjutkan Contract Farming di Jatim

    JAKARTA – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi menjalankan kerja sama produksi bahan pangan atau contract farming dengan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim).

    Kerja sama dengan produsen di luar daerah ini telah dijalankan di pemerintahan Anies Baswedan. Pada tahun 2021 Pemprov DKI menjalin kerja sama ketersediaan pangan di Ngawi, Jawa Timur, dan Cilacap, Jawa Tengah.

    Contract farming pada tahun ini dijalankan dengan peresmian penanaman padi oleh Teguh, Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, dan Plt Bupati Sidoarjo Subandi.

    Teguh mengaku, Pemprov DKI masih membutuhkan kerja sama penyediaan pangan. Sebab, 98 persen kebutuhan pangan Jakarta bergantung pada pasokan dari daerah lain karena lahan pertanian di Jakarta terbatas.

    “Saat ini, luas lahan pertanian di Jakarta hanya sekitar 400 hektare, sementara kebutuhan beras masyarakat Jakarta mencapai 2.570 ton per hari atau sekitar 77.000 ton per bulan,” kata Teguh dalam keterangannya, Minggu, 2 Februari.

    Melalui skema ini, Teguh memandang kerja sama yang dijalin bukan hanya sebatas distribusi pangan, namun juga memberikan kepastian harga dan pasar bagi petani untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

    “Dalam hal ini, petani dan Pemkab Sidoarjo mendapatkan jaminan harga dan jaminan pasar yang akan berdampak baik untuk warga Sidoarjo,” urai Teguh.

    Pemprov DKI Jakarta menyerahkan sarana pertanian kepada Pemkab Sidoarjo untuk membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panennya.

    Teguh menginstruksikan PT Food Station Tjipinang Jaya, salah satu BUMD pangan, agar menawarkan harga beli gabah yang kompetitif bagi para mitra petani dan terus mendampingi mereka dalam penerapan praktik budidaya yang baik.

    “Kami berharap kemitraan ini dapat terus berkembang dengan bentuk kolaborasi yang lebih luas di masa mendatang,” tandasnya.

  • Cerita Keluarga Korban Selamat Kecelakaan Bus Brimob, Siswa Sering Tegur Sopir yang Tampak Kelelahan – Halaman all

    Cerita Keluarga Korban Selamat Kecelakaan Bus Brimob, Siswa Sering Tegur Sopir yang Tampak Kelelahan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terjadi kecelakaan maut yang melibatkan Bus Brimob di Exit Tol Purwodadi, Tol Pandaan-Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/2/2025).

    Suwarno, ayah dari ADM (18), korban selamat dalam peristiwa ini menceritakan kesaksian anaknya yang saat ini masih menjalani perawatan di RS Lawang Medika Malang.

    Dilansir Tribun Jatim, menurut Suwarno, anaknya menyebut siswa di bus sering mengingatkan sang sopir bus.

    Sejumlah siswa yang duduk di depan sering menegur sopir yang dinilai tidak fokus. 

    “Pak, awas, Pak, ada tronton di depan,” terang Suwarno menirukan perkataan anaknya yang duduk di bangku nomor dua dari depan, Minggu (2/2/2025). 

    “Jadi kata anak saya, sopirnya itu kayaknya kelelahan, sering kali ditegur, dan diingatkan siswa,” imbuhnya.

    Suwarno menyebut, ADM dan teman-temannya berencana membuat album kenangan di Malang.

    Sebelum berangkat, jelasnya, mereka berkumpul di rumahnya untuk merias. 

    “ADM sama tiga temannya datang ke rumah pagi-pagi untuk rias.”

    “Mereka berangkat juga pakai baju kebaya, saya antarkan juga pas naik bus,” terang Suwarno. 

    Ia mengaku sering mengingatkan anaknya supaya berhati-hati jika berada di luar rumah.

    “Sering saya ingatkan, namanya orang tua, saya suruh berdoa saat di jalan juga. Dia anak terakhir dari empat bersaudara,” ujarnya.

    Suwarno juga menuturkan, anaknya dan sejumlah siswa lain dalam kondisi tidur saat kecelakaan terjadi.

    “Saat itu anak saya sedang tidur dan teman-temannya yang lain juga,” ungkapnya.

    Ia pun mengucap syukur anaknya masih bisa selamat dari kecelakaan meski harus menjalani operasi.

    “Alhamdulillah anak saya masih selamat meski operasi. Operasi di bagian mata.”

    “Ya takutnya ada penggumpalan darah di bagian matanya sebelah kiri,” tambahnya. 

    Selain itu, Suwarno membeberkan, semua siswa yang dioperasi selesai pada Subuh tadi. 

    “Tadi semua yang operasi selesai subuh. Anak saya mulai belajar jalan tadi meski sedikit sakit.”

    “Ini saya sama istri yang menunggu. Semoga segera membaik dan cepat pulang,” terangnya.

    Sebelumnya, kecelakaan bus milik Brimob yang membawa pelajar SMAN 1 Porong Sidoarjo mengalami kecelakaan di Tol Pandaan-Malang pada Sabtu siang.

    Kecelakaan itu mengakibatkan dua orang meninggal dunia, yaitu sopir bus bernama Khoirul (60) dan siswa kelas 12, Naviri Arimbi Maharani (18).

    Sementara itu, korban luka dirawat di RSSA Malang. Diketahui, rombongan pelajar itu dalam perjalanan hendak menuju Lembah Tumpang, Kabupaten Malang untuk melakukan sesi foto perpisahan sekolah.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul: Keluarga Korban Kecelakaan Tol Purwodadi Ceritakan Sopir Sering Ditegur karena Hampir Tabrak Tronton.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJatim.com/Purwanto)

  • Bus TNI/Polisi Disewa buat Wisata, Iming-iming Harga Miring

    Bus Brimob Angkut Siswa Kecelakaan, Pengamat: Emang Boleh Bus Polisi Disewa?

    Jakarta

    Bus milik Pusdik Brimob yang mengangkut rombongan SMAN 1 Porong, Sidoarjo, mengalami kecelakaan maut di KM 72 Tol Pandaan-Malang dekat Exit Tol Purwodadi, Pasuruan. Dua orang meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut.

    Dikutip detikJatim, bus yang memuat siswa SMAN 1 Porong untuk sesi foto buku tahunan mengalami kecelakaan tunggal. Petaka itu terjadi saat bus membawa rombongan siswa SMAN 1 Porong sejumlah 31 dan 2 guru pendamping itu menabrak penanda arah Exit Tol Purwodadi pada Sabtu (1/2/2025) sekitar pukul 12.30 WIB.

    Kecelakaan bus itu menyebabkan 2 orang meninggal dunia, yakni sopir bus bernama Khoirul (60) dan siswi SMAN 1 Porong bernama Naviri Arimbi Maharani (18) kelas 12. Selain itu, 19 orang mengalami luka-luka.

    Djoko Setijowarno, pengamat transportasi yang menjabat sebagai Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat mempertanyakan status bus Brimob yang digunakan siswa SMAN 1 Porong Sidoarjo tersebut.

    “Itu kan kendaraan bukan untuk umum, kecuali itu katakanlah membawa keluarganya Polri, itu nggak apa-apa kan? Nah ini sekolah, sekolah itu mesti bayar. Bayar, uangnya ke mana coba? Ada nggak PNBP (penerimaan negara bukan pajak) sewa bus? Saya kira nggak ada itu,” kata Djoko kepada detikOto melalui sambungan telepon, Minggu (2/2/2025).

    “Kalau masuk PNBP nggak apa-apa untuk biaya perawatan,” sambungnya.

    Dalam hal ini, Djoko mempertanyakan perlindungan terhadap penumpang yang menggunakan bus polisi. Jika kendaraan umum seperti bus pariwisata mengalami kecelakaan, biasanya korban mendapat santunan dari asuransi PT Jasa Raharja. Namun dalam kasus bus polisi yang mengangkut warga sipil kecelakaan, Djoko tidak tahu secara pasti.

    “Kita juga bingung, dapat santunan atau nggak ya? Kayaknya nggak dapat santunan itu (mengingat yang kecelakaan bukan kendaraan umum),” ucap Djoko.

    Bijak Menyewa Bus Pariwisata

    Djoko mengatakan seharusnya pihak penyewa bus tidak hanya mementingkan harga sewa yang murah. Sebaiknya pilih penyedia bus yang resmi, berizin, terawat dan minim kecelakaan.

    “Bagi masyarakat, jangan cari murah lah. Kalau cari bus itu mahal sedikit nggak apa-apa, tapi kan Anda lebih selamat. Cari bus yang ada izin, buka di aplikasi Mitra Darat, itu ketahuan. Kemudian sopirnya dua, jangan satu. Saya yakin itu (sopirnya) ngantuk, kemungkinan ngantuk. Makanya sopirnya minta dua, biar nyaman. Ini yang kita selalu cari murah-murah, tapi risikonya nggak dipikirkan,” kata Djoko.

    Djoko mengatakan, aspek keselamatan dalam memilih bus untuk disewa perlu menjadi perhatian. Seperti ketersediaan alat P3K, palu pemecah kaca, pemadam kebakaran, dan pintu darurat.

    “Hingga sekarang masih ada sejumlah bus yang tidak memiliki izin dan tidak melakukan uji KIR. Warga jangan terjebak dengan harga sewa murah, namun tak memberikan layanan dan jaminan keselamatan. Selain itu, pengemudi diminta yang mengetahui rute mencapai lokasi wisata yang dituju,” kata Djoko.

    Sekolah Sempat Melarang, Siswa Bayar Sendiri

    Sementara itu, seperti dikutip detikJatim, Kepala SMAN 1 Porong Ropinggi mengatakan, bus rombongan siswa berencana akan melakukan pembuatan foto buku tahunan di dua lokasi wisata Malang. Menurutnya, pihaknya sempat melarang kegiatan tersebut.

    “Kami sebenarnya sempat melarang kegiatan pembuatan pengambilan foto history year books,” kata Ropinggi melalui telepon, Minggu (2/2/2025).

    Ropinggi menjelaskan, yang mengalami musibah kecelakaan tunggal di KM 72 jalan Tol Pandaan-Malang itu merupakan siswa kelas XII-7. Rombongan siswa sebanyak 31 orang itu berangkat menggunakan bus polisi. “Karena jarak dari sekolahnya terlalu jauh, dan pada bayar,” jelas Ropinggi.

    “Kami juga tidak menginginkan kegiatan tersebut membebani para wali murid dan siswanya, karena ongkos transportasi ditanggung secara mandiri,” imbuh Ropinggi.

    (rgr/din)