kab/kota: Sidoarjo

  • 3.051 Keluarga di 16 Desa Pasuruan Terdampak Banjir

    3.051 Keluarga di 16 Desa Pasuruan Terdampak Banjir

    Sebelumnya, enam kabupaten di Jatim yaitu Gresik, Mojokerto, Jombang, Pasuruan, Sidoarjo dan Trenggalek terendam banjir akibat intensitas hujan yang turun sejak Senin sore hingga malam (24/2/2025). Hal tersebut berdasarkan data dari BPBD Jatim.

    “Beberapa daerah kondisinya saat ini telah berangsur surut. Khusus di Gresik, banjir yang terjadi saat ini ketinggiannya mencapai sekitar 30 cm hingga 70 cm,” ujar Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto di Gresik, Selasa (25/2/2025).

    Gatot mengungkapkan, Tim BPBD Jatim merespon cepat banjir tersebut salah satunya di sejumlah desa di wilayah Kabupaten Gresik, seperti, di Kecamatan Driyorejo, Balongpanggang dan Benjeng.

    “Di lokasi banjir, sejak pagi tadi, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Jatim membantu proses evakuasi sejumlah warga terdampak, khususnya kelompok rentan, seperti, warga lansia, anak-anak dan warga yang sakit,” ucapnya.

    Gatot mengatakan, evakuasi itu dilakukan bersama Tim BPBD Gresik, perangkat desa setempat dan sejumlah relawan.

    “Selain evakuasi warga, Tim BPBD Jatim juga membantu memfasilitasi mobilitas warga dengan perahu karet dan mendistribusikan nasi bungkus kepada warga terdampak,” ujarnya.

    “Tak hanya menerjunkan personel, Tim BPBD Jatim juga menyerahkan bantuan logistik berupa makanan siap saji sebanyak 2.400 kaleng, Tambah Gizi 2.400 kaleng, lauk pauk 2.400 kaleng dan hygenkit sejumlah 50 paket,” imbuh Gatot.

    Gatot menyebut bahwa hingga malam ini, Selasa (25/2/2025), Tim BPBD Jatim masih terus melakukan aksi evakuasi di lapangan.

    Karenanya, lanjut Gatot, pihaknya akan terus memantau perkembangan banjir yang terjadi di Kabupaten Gresik hingga saat ini.

    “Banjir di Gresik ini merupakan luapan dari Kali Lamong yang alirannya bergerak dari satu titik ke titik yang lain,” ucapnya.

  • 113 Orang Mengungsi, Gubernur Khofifah Kirim Logistik untuk Masyarakat Terdampak Banjir di Gresik

    113 Orang Mengungsi, Gubernur Khofifah Kirim Logistik untuk Masyarakat Terdampak Banjir di Gresik

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Fatimatuz Zahroh

    TRIBUNJATIM.COM, GRESIK – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, melakukan penanganan bencana banjir yang melanda Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Cerme dan Driyorejo, Kabupaten Gresik. 

    Untuk menangani banjir akibat luapan Kali Lamong tersebut, Gubernur Khofifah menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim memprioritaskan proses penanganan tanggap darurat dan evakuasi.

    Sekaligus, penyaluran bantuan logistik bagi masyarakat yang terdampak banjir.

    “Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Jatim sudah hadir di lokasi bencana sejak dua hari yang lalu. Prioritasnya adalah proses evakuasi warga terdampak, khususnya kelompok rentan seperti, lansia, anak-anak dan warga yang sakit,” ujar Khofifah, Kamis (27/2/2025). 

    Kegiatan evakuasi, lanjut Khofifah, masih terus dilakukan, khususnya di Kecamatan Driyorejo.

    Berdasarkan data Pusdalops BPBD Jatim, hingga saat ini, jumlah pengungsi akibat banjir di wilayah Driyorejo, Gresik, mencapai 113 jiwa. 

    Jumlah itu tersebar di dua lokasi, yakni Masjid Al Muttaqin Desa Driyorejo sebanyak 88 orang, dan di Balai Desa Bambe sebanyak 25 orang. 

    Selain evakuasi, kesiapan logistik dan fasilitas mobilitas warga terdampak turut jadi perhatian Gubernur Khofifah.

    Berkolaborasi dengan Tim BPBD Gresik, perangkat desa setempat dan sejumlah relawan, TRC BPBD Jatim juga menerjunkan perahu karet untuk menjangkau warga dan mendistribusikan nasi bungkus kepada warga terdampak.

    “Distribusi logistik terus kami komunikasikan dengan BPBD Jatim, jangan sampai ada wilayah yang tidak mendapat suplai secara komprehensif,” tegas Khofifah. 

    Untuk itu, Pemprov Jatim tercatat telah memberikan bantuan logistik berupa 2.500 kaleng makanan siap saji, 2.500 kaleng tambah gizi, 2.500 kaleng lauk pauk, dan 100 paket hygenkit. 

    Bantuan logistik tersebut diperuntukkan bagi kegiatan dapur umum mandiri yang didirikan warga seperti di Balai Desa Bambe, Balai Desa Krikilan dan di Masjid Al Muttaqin Desa Driyorejo.

    Sementara, khusus untuk mendukung kegiatan dapur umum di Balai Desa Krikilan, Tim BPBD Jatim mendirikan tenda pengungsi di halaman area setempat. 

    “Kita juga kirim bantuan personel dan logistik untuk kegiatan dapur umum. Kita ingin pastikan logistik dan dapur umum aman, layanan kesehatan tersedia serta evakuasi warga tetap berjalan,” katanya.

    Untuk itu, Gubernur Khofifah juga meminta kesiapsiagaan seluruh pihak.

    Tak hanya Tim BPBD Jatim, tapi seluruh stakeholder hingga masyarakat untuk terus waspada dan bersiap diri. 

    “Saya sudah meminta tim BPBD Jatim untuk terus melakukan pemantauan perkembangan banjir serta evakuasi di lapangan,” pungkasnya. 

    Merespons arahan Gubernur Khofifah, Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto mengungkapkan, hingga Selasa malam (25/2/2025), Tim BPBD Jatim masih terus melakukan evakuasi di lapangan.

    Ia juga akan terus memantau perkembangan banjir yang terjadi di Kabupaten Gresik.

    “Banjir di Gresik ini merupakan luapan dari Kali Lamong yang alirannya bergerak dari satu titik ke titik yang lain,” katanya.

    Gatot menambahkan, hingga Rabu sore, kondisi ketinggian air di sejumlah desa di Kecamatan Driyorejo cenderung stabil di kisaran 30 cm hingga 100 cm.

    Selain di Gresik, banjir juga melanda sejumlah daerah, seperti di Kabupaten Mojokerto, Jombang, Pasuruan, Sidoarjo dan Trenggalek.

    Hanya, di beberapa daerah kondisinya kini telah berangsur surut.

  • Harga Cabai di Sidoarjo Tembus Rp 97.000 Sekilo Jelang Ramadan, Disperindag Siapkan Operasi Pasar

    Harga Cabai di Sidoarjo Tembus Rp 97.000 Sekilo Jelang Ramadan, Disperindag Siapkan Operasi Pasar

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik

    TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO – Sejumlah bahan pokok di beberapa pasar tradisional  di Sidoarjo mengalami kenaikan harga menjelang Bulan Ramadan. Terutama harga cabai yang meningkat cukup drastis. 

    Harga cabe merah keriting naik Rp 9.500 per kilogram. Dari sebelumnya Rp 44.500 menjadi Rp 54.000 per kilo. sementara 

    cabe merah besar naik sekira Rp 2.500 dari Rp 47.500 menjadi Rp 50.000 per kilogram. 

    Kenaikan juga terjadi pada cabe rawit merah. Dari harga sebelumnya Rp 85.000 menjadi Rp 97.500 per kilogram. Naik Rp 12.500 per kilonya. 

    Sedangkan untuk harga kebutuhan pokok lainnya terbilang relatif tidak ada kenaikan harga. Meskipun ada beberapa yang naik, tapi angkanya terbilang wajar. 

    “Harga kebutuhan pokok di Sidoarjo masih fluktuatif. Kecuali harga cabai yang mengalami kenaikan cukup sihinifikan,” kata Kepala Disperindag Sidoarjo Widiyantoro Basuki, Kamis (27/2/2025). 

    Untuk mengantisipasi dan stabilisasi harga kebutuhan pokok, Disperindag Sidoarjo juga tengah mempersiapkan operasi pasar dan pasar murah selama bulan Ramadan nanti. 

    Melalui operasi pasar dan pasar murah yang digelar, diharapkan harga-harga bahan kebutuhan pokok bisa stabil. Serta volume kebutuhannya bisa mencukupi.  

    “Operasi pasar dan pasar murah akan digelar selama bulan Ramadan. Supaya kebutuhan bahan pokok aman, dan harganya stabil,” ungkap Wiwid, panggilan Widiyantoro Basuki. 

    Selain dilakukan oleh Pemkab Sidoarjo, operasi pasar juga bakal dilaksanakan oleh pemerintah pusat. Karena pada saat ramadhan dan mendekati Idul Fitri harga bahan pokok mengalami lonjakan harga cukup signifikan. 

    Sehingga untuk mencegah hal tersebut terjadi, maka operasi pasar dan pasar murah sangat penting dalam menjaga stabilitas harga jelang Idul Fitri.

  • Rekonstruksi Pembunuhan Uswatun Khasanah, Sales Kosmetik Blitar Dimutilasi

    Rekonstruksi Pembunuhan Uswatun Khasanah, Sales Kosmetik Blitar Dimutilasi

    Kediri (beritajatim.com) – Polda Jawa Timur menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan sadis terhadap Uswatun Khasanah, seorang sales kosmetik asal Blitar yang mayatnya dimutilasi dan dimasukkan ke dalam koper. Rekonstruksi ini berlangsung di Kamar 301 Hotel Adi Surya, Kota Kediri, pada Kamis (27/2/2025).

    Tersangka dalam kasus ini, Rohmad Tri Hartanto alias Antok, dibawa ke beberapa Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk memperagakan rangkaian aksi keji yang dilakukannya. Beberapa lokasi yang menjadi bagian dari rekonstruksi antara lain Restoran Kebon Rojo yang berada dekat dengan Hotel Adi Surya, serta sebuah minimarket di Jalan Raung, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.

    Kasubdit Jatanras 3 Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur, menjelaskan bahwa rekonstruksi ini bertujuan untuk memperjelas kronologi kejadian serta melengkapi berkas penyidikan.

    “Tujuan rekonstruksi ini, adalah untuk memperjelas kronologi kejadian sekaligus melengkapi berkas penyidikan dan memastikan proses hukum berjalan dengan transparan,” ujar AKBP Arbaridi Jumhur.

    Dalam rekonstruksi tersebut, tersangka Antok memperagakan sebanyak 80 adegan di Hotel Adi Surya, dari total 120 adegan yang dilakukan di berbagai TKP.

    “Ini masih kita crosscheck lagi dengan keterangan saksi-saksi, tidak di sini saja kita juga ada nanti di wilayah Ngawi, Trenggalek, Ponorogo, Sidoarjo dan Tulungagung di tempat rumah neneknya itu,” tambahnya.

    AKBP Arbaridi Jumhur juga menegaskan bahwa dalam proses ini turut melibatkan pihak Kejaksaan untuk memastikan kelancaran proses hukum ke depannya. Hingga saat ini, hasil rekonstruksi sesuai dengan keterangan tersangka tanpa ada temuan baru.

    “Selama ini lancar ya, tidak ada bantahan, tidak ada kelihatannya keraguan kita untuk memproses keterangan tersangka,” jelasnya.

    Dalam proses rekonstruksi, rekan korban yang diduga turut serta dalam beberapa tahap kejadian masih berstatus saksi. Menurut AKBP Arbaridi Jumhur, rekan Antok hanya datang dan mengantar tersangka, tetapi tidak mengetahui tindakan yang dilakukan di dalam kamar hotel.

    “Tidak ada kegiatan di dalam atau dia mengetahui sedang apa gitu. Hanya duduk di depan, yang membawa tadi kita lihat bersama kami membawa barang-barangnya pun tersangka sendiri,” ungkapnya.

    Diketahui, jenazah Uswatun Khasanah dimutilasi oleh Antok dan dibuang secara terpisah. Bagian tubuhnya dimasukkan ke dalam koper dan dibuang di Ngawi, sedangkan bagian kaki dibuang di Ponorogo, dan kepala dibuang di Trenggalek. [nm/beq]

  • Kesaksian Terakhir Maura Hally Saat Temani Bejo Sugiantoro Sebelum Meninggal Dunia
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        26 Februari 2025

    Kesaksian Terakhir Maura Hally Saat Temani Bejo Sugiantoro Sebelum Meninggal Dunia Surabaya 26 Februari 2025

    Kesaksian Terakhir Maura Hally Saat Temani Bejo Sugiantoro Sebelum Meninggal Dunia
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Legenda Timnas Indonesia dan Persebaya Surabaya, Bejo Sugiantoro menghembuskan napas terakhir saat
    fun football
    di lapangan Sier, Rungkut, Selasa (25/2/2025).
    Bejo mendadak mengalami serangan jantung saat bermain bola dengan legenda-
    legenda Persebaya Surabaya
    lainnya, salah satunya Maura Hally.
    Menurut Maura Hally, ia satu tim rompi hijau bersama Bejo Sugiantoro saat bermain melawan Rosita FC yang beranggotakan mantan penggawa Persebaya Surabaya.
    “Kita kan ada satu komunitas ya, namanya Rosita. Kita tiap hari selesai itu ada
    game
    . Jadi kita dibagi dua, rompi hijau sama rompi merah,” katanya kepada
    Kompas.com
    , Rabu (26/2/2025).
    Pertandingan terakhir bagi Bejo Sugiantoro kemarin merupakan
    final match house
    yang digelar oleh Rosita FC.
    Bertemu dengan kawan seperjuangan, rasa bahagia memeluk mereka.
    “Selama setahun itu kita biasa di
    match house
    , bercanda-canda. Hal terakhir kemarin itu, kita istilahnya final gitu loh, kan mau puasa ya. Final, kita datangin semua,” ucapnya.
    Pemain Persebaya Surabaya tahun 1985-1986 tersebut mengaku bahwa kondisi Bejo Sugiantoro baik-baik saja tanpa keluhan saat bermain di babak pertama hingga awal babak kedua.
    “Kita sempat bercanda sama dia, sama Anang Ma’ruf juga. Anang kan waktu itu
    sledding
    , sakit,” ujarnya.
    Bejo pun sempat memberikan saran kepada Anang untuk
    tackle
    yang benar saat menghadapi lawan.
    Namun, 10 menit kemudian, Bejo Sugiantoro terjatuh. “Kita tahu jatuh. Kita yang di pinggir kan istirahat. Duh siapa itu? Siapa itu? Oh Bejo! Wah langsung anak-anak (menghampiri) di situ,” paparnya.
    Kondisi Bejo Sugiantoro saat kolaps mendapat pertolongan pertama dari salah satu kawannya dan tim medis dari SIER.
    “Langsung ada satu teman kita, Robi yang tahu. Ini lidah udah di dalam, ditekuk dan diangkat gini, udah enak. Dimiringkan dadanya ditahan-tahan gini. Terus dia udah sempat ada gerakan ya,” ujarnya.
    Tak berselang lama, ambulans datang dan langsung membawa Bejo ke RS Royal Surabaya.
    Tiba di rumah sakit, nyawa Bejo tak dapat diselamatkan.
    “Di Royal saya dapet berita bahwa matanya ini hitamnya nggak kelihatan dan ke atas. Kita sampai nunggu di lapangan. Terus ada berita, Bejo nggak ada,” tuturnya.
    Mendengar kabar bahwa pelatih Deltras FS Sidoarjo tersebut telah tiada, para penggawa Persebaya Surabaya merenung dan menyematkan doa di lapangan.
    “Dia tuh menghargai seseorang, siapapun dia menghargai. Dia baik sekali tuh, nggak ada pilih siapa ABC. Dia orang baik, menghargai lah sama-sama,” katanya.
    Bejo Sugiantoro meninggal
    dunia pada Selasa (25/2/2025) sekitar pukul 17.35 WIB di RS Royal Surabaya.
    Legenda Timnas Indonesia tersebut meninggal dunia dikarenakan mengalami
    kolaps saat bermain
    fun football bersama rekan-rekannya di Lapangan Sier, Rungkut, Surabaya sekitar pukul 16.50 WIB.
    Ia dimakamkan di TPU Geluran, Taman, Sidoarjo pada Rabu (29/2/2025) sekitar pukul 10.00 WIB, diantar oleh ratusan suporter dan pelatih.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rachmat Irianto Kumandangkan Azan di Makam Bejo Sugiantoro, Lalu Duduk Bersandar di Batu Nisan – Halaman all

    Rachmat Irianto Kumandangkan Azan di Makam Bejo Sugiantoro, Lalu Duduk Bersandar di Batu Nisan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO – Jenazah legenda Persebaya Surabaya, Bejo Sugiantoro, dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Geluran, Kecamatan Taman, Sidoarjo, pada Rabu (26/2/2025) pagi.

    Berdasarkan pemantauan, suasana duka terlihat di area pemakaman.

    Rachmat Irianto, anak Bejo Sugiantoro, terlihat sedih.

    Rachmat Irianto mengumandangkan adzan dan iqomah di atas pusara Bejo Sugiantoro.

    Setelah prosesi pemakaman selesai, Rachmat Irianto ambruk di samping makam ayahnya.

    Pria yang memakai baju bewarna hitam itu menangis sambil mengusap-usap foto pigura Bejo Sugiantoro.

    Terlihat, dia duduk bersandar di batu nisan dan mendekap foto ayahnya.

    Pihak keluarga mencoba menenangkan Rachmat Irianto.

    Bejo Sugiantoro Meninggal Dunia

    Mantan pemain tim nasional Indonesia dan legenda Persebaya Surabaya, Bejo Sugiantoro, meninggal dunia pada Selasa (25/2/2025) sore.

    Informasi itu disampaikan manajemen klub Deltras FC melalui akun media sosial Instagram. Bejo Sugiantoro diketahui melatih di klub Deltras FC.

    “Kabar Duka untuk Pelatih Kepala Kami: Bejo Sugiantoro Berpulang.”

    “Kabar duka menyelimuti segenap keluarga besar Deltras FC Sidoarjo saat ini.”

    “Kami segenap manajemen klub Deltras FC Sidoarjo serta Deltras FC Akademi turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya head coach Deltras FC 2024/2025 Bejo Sugiantoro.”

    “Coach Bejo menghembuskan napas terakhirnya di Surabaya, Jawa Timur, pukul 17.35 WIB, Selasa 25 Februari 2025,” demikian keterangan Deltras FC.

    “Segenap manajemen dan akademi Deltras FC mengucapkan semoga keluarga yang ditinggal diberi ketabahan, keikhlasan, dan kesabaran,” begitu lanjut keterangan klub.

    Hingga kini, belum diketahui penyebab Bejo Sugiantoro meninggal dunia.

    Informasi sementara yang telah didapatkan, Bejo Sugiantoro meninggal dunia karena serangan jantung saat sedang berlatih di lapangan SIER, Surabaya.

    Kabar meninggalnya Bejo Sugiantoro juga beredar di grup-grup WhatsApp. Informasi itu disertai dengan gambar Bejo Sugiantoro memakai baju olahraga warna merah, sedang terbaring di ranjang rumah sakit.

    Biodata:

    Nama: Bejo Sugiantoro

    Tanggal Lahir: 2 April 1977

    Tempat Lahir: Sidoarjo

    Posisi: Bek

    Karier Junior
    PSSI Primavera 1993-1994

    Karier Senior
    Persebaya 1994-2003 dan 2004-2008
    PSPS 2003-2004
    Mitra Kukar 2008-2009
    Persidafon 2009-2010 dan 2011-2012
    Deltras 2010-2011
    Perseba Bangkalan 2012-2013
    Tim Nasional Indonesia 1997-2004

  • Suasana Rumah Duka Bejo Sugiantoro Legenda Persebaya, Bakal Dimakamkan di TPU Geluran Sidoarjo

    Suasana Rumah Duka Bejo Sugiantoro Legenda Persebaya, Bakal Dimakamkan di TPU Geluran Sidoarjo

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Khairul Amin

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Kabar duka datang dari sepak bola tanah air, legenda timnas dan Persebaya,  Bejo Sugiantoro meninggal dunia pada Selasa (25/2/2025) saat melakukan fun football di Lapangan SIER, Surabaya.

    Sempat mendapatkan pertolongan di Rumah Sakit Royal Surabaya.

    Namun dokter menyampaikan Bejo meninggal dunia sekitar pukul 17.20 sore.

    Jenazah Bejo Sugiantoro tiba di kediamannya, Taman Pondok Jati, Geluran, Sidoarjo sekitar pukul 19.00 Wib.

    Rekan sejawat saat menjadi pemain dan pelatih Persebaya dan tim lainnya mulai berdatangan, meski gerimis turun.

    Chairul Basalamah, mantan manajer Persebaya yang menyiapkan penguburan jenazah Bejo Sugiantoro menjelaskan bahwa jenazah Bajo baru akan dimakamkan, Rabu (26/2/2025) besok pagi di TPU Geluran.

    “Disholatkan pukul 19.30 WIB, selesainya sholatnya jam berapa kurang tahu, karena coach Bejo legenda, pasti banyak yang datang,” kata Chairul Basalamah.

    Melihat kapasitas masjid perumahan tempat keluarga Bejo tinggal, yaitu Masjid Nurul Jannah, besar kemungkinan sholat jenazah dilakukan dua kali atau bahkan lebih.

    “Intinya setelah diselesaikan sholat semua baru pemakaman di TPU Geluran,” pungkasnya.

  • Kolaps saat Fun Football, Legenda Persebaya Bejo Sugiantoro Masih Merespon Saat Diangkut Ambulans

    Kolaps saat Fun Football, Legenda Persebaya Bejo Sugiantoro Masih Merespon Saat Diangkut Ambulans

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Khairul Amin

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Kabar duka datang dari sepak bola tanah air, legenda timnas sekaligus Persebaya, Bejo Sugiantoro meninggal dunia pada Selasa (25/2/2025) saat melakukan fun football di Lapangan SIER, Surabaya.

    Roffy Sinaryo, rekan Bejo yang juga mengikuti fun football dan berada satu tim menceritakan kronologi mendiang Bajo Sugiantoro ambruk di lapangan.

    “Ini latihan rutin klub Rosita FC, latihan bersama happy fun game aja. Setelah main 2 x 35. Karena pemain Rosita FC banyak datang semua. Setelah itu istirahat minum,” ungkap Roffy Sinaryo di kediaman Bejo Sugiantoro, Geluran Sidoarjo.

    “Babak kedua dimulai lagi, main sekitar 2 menit. Saat menyerang, coach Bejo belum dapat bola. Setelah itu dia jatuh, tidur sendiri, ditolong sama teman teman ternyata kolaps di lapangan,” tambahnya.

    BEJO MENINGGAL DUNIA – Detik-detik legenda Persebaya sekaligus pelatih Deltras FC, Bejo Sugiantoro mengalami kolaps saat fun footbal di Lapangan SIER, Selasa (25/2/2025). dan Bejo Sugiantoro sebelum memulai fun football (istimewa)

    Setelahnya sempat mendapat bantuan pompa jantung, akhirnya ada respon. Dibantu dari tenaga medis pihak klinik PT Sier.

    “Ada perawat dan sebagainya, dibantu oksigen terus ambulan dibawa ke rumah sakit Royal. Dalam perjalanan di Ambulance masih ada Respons,” terangnya.

    Di IGD masih kolaps, dibantu pompa jantung dari dokter di IGD Rumah Sakit Royal Surabaya. Hilang, terus sempat ada respon.

    “Tapi sekitar jam 17.20 memanggil perwakilan termasuk kami, rasanya sudah ditolong maksimal. Ada masalah di jantung paru-parunya,” kata Roffy Sinaryo

  • Cuaca Jatim Rabu, 26 Februari 2025: Bondowoso dan Jombang Hujan Petir, Batu Jadi Daerah Terdingin

    Cuaca Jatim Rabu, 26 Februari 2025: Bondowoso dan Jombang Hujan Petir, Batu Jadi Daerah Terdingin

    TRIBUNJATIM.COM – Simak prakiraan cuaca yang dirilis oleh Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) untuk besok Rabu, 26 Februari 2025.

    Pada pagi hari hujan petir diprediksi akan turun di Bondowoso dan Jombang.

    Kemudian, hujan ringan diperkirakan akan melanda sebagian besar wilayah Jawa Timur di antaranya adalah Surabaya, Sidoarjo, Bangkalan, Banyuwangi, Blitar, Bojonegoro, Gresik, Jember, Jombang, Kota dan Kabupaten Kediri, Kota Batu, Kota dan Kabupaten Madiun, serta  Kota dan Kabupaten Malang. 

    Lanjut ke Kota dan Kabupaten Mojokerto, Kota Probolinggo, Lamongan, Lumajang, Magetan, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Pamekasan, Pasuruan, Ponorogo, Probolinggo, Sampang, Situbondo, Trenggalek, Tuban, dan Tulungagung.

    Pada siang hari hujan petir akan mengguyur wilayah Sumenep dan hujan ringan diperkirakan akan turun di Bondowoso, Pamekasan, Situbondo, dan Tuban.

    Selanjutnya, pada sore dan malam hari hampir seluruh wilayah di Jawa Timur diprediksi tidak akan turun hujan dan cenderung berawan kecuali daerah Ngawi yang akan dilanda hujan ringan.

    Sedangkan untuk dini hari kembali diperkirakan sebagian besar wilayah di Jawa Timur tidak akan turun hujan dan cenderung cerah dan cerah berawan.

    Sementara itu, Kota Madiun akan menjadi daerah terpanas di Jawa Timur dengan suhu maksimal mencapai 31 derajat Celcius.

    Untuk daerah terpanas kedua dengan suhu tertinggi mencapai 30 derajat Celcius, akan dialami wilayah Surabaya, Sidoarjo, Bojonegoro, Jombang, Kota Mojokerto, Kota Pasuruan, Lamongan, Madiun, Ngawi, dan Sampang. 

    Selanjutnya, daerah terdingin di Jawa Timur dengan suhu terendah mencapai 17 derajat Celcius jatuh pada daerah Batu.

    Lalu, daerah terdingin kedua dengan suhu terendah 21 derajat Celcius akan dialami wilayah Bondowoso, Kota Malang, Pacitan, dan Trenggalek.

    Penggunaan Sunscreen untuk Aktivitas di Luar Rumah

    Karena cuaca Jatim besok masih didominasi cerah, Tribunners jangan lupa menggunakan sunscreen atau tabir surya saat beraktivitas di luar rumah.

    Penggunaan sunscreen direkomendasikan BMKG untuk menghindari efek buruk paparan sinar matahari secara langsung terhadap kulit.

    Mengingat bahaya terik matahari yang terlalu panas, bisa membuat kulit luka bakar atau sunburn.

    Gejalanya berupa bercak kemerahan atau kecokelatan pada kulit, meradang, dan terasa panas saat disentuh.

    Sehingga perlu perlindungan yang ampuh setidaknya untuk mengantisipasi hal-hal tersebut.

    Sunscreen menjadi salah satu cara jitu untuk menghindari sinaran matahari langsung.

    Bisa digunakan untuk tubuh dan juga wajah.

    Saat ini banyak produk yang bisa dijadikan pilihan untuk penggunaan sunscreen.

    Tak hanya wanita, sunscreen dapat juga dipakai oleh pria dan anak-anak.

    Anda bisa menggunakan sunscreen 30 menit sebelum ke luar rumah dan aplikasikan ulang setiap 2 jam sekali.

    Dalam sunscreen terkandung SPF (Sun Protection Factor), seperti SPF 30, SPF 50 dan lainnya.

    Angka tersebut memberi tahu Anda berapa lama sinar UVB matahari akan memerahkan kulit Anda jika Anda menggunakan sunscreen persis seperti yang diarahkan dibandingkan dengan jumlah waktu tanpa sunscreen, dikutip dari Skin Cancer.

    Artinya, jika Anda menggunakan produk SPF 30 dengan benar, Anda akan membutuhkan waktu 30 kali lebih lama untuk terbakar dibandingkan jika Anda tidak menggunakan sunscreen.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • 19 Maling Motor Tertangkap di Sidoarjo, Sebagian Pengangguran dan Masih Pelajar

    19 Maling Motor Tertangkap di Sidoarjo, Sebagian Pengangguran dan Masih Pelajar

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik

    TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO – Jika anda korban pencurian sepeda motor di Kabupaten Sidoarjo, bisa jadi para bandit inilah pelakunya. Mereka sedang ditahan di Polresta Sidoarjo. 

    Sedikitnya ada 19 orang pelaku curanmor (pencurian kendaraan bermotor) yang berhasil ditangkap polisi selama dua bulan belakangan. Mereka merupakan pelaku pencurian di sejumlah wilayah di Kota Delta. 

    “Para tersangka ini malnacarkan aksinya di 13 TKP berbeda di wilayah Kabupaten Sidoarjo,” ungkap Kapolresta Sidoarjo dalam rilis pers di Mapolresta Sidoarjo, Selasa (25/2/2025). 

    Para tersangka itu merupakan warga Surabaya, Sidoarjo dan Pasuruan. Mereka antara lain SH (35), SR (37), MK (38), FRM (18), NS (29), DD (18), MR (50), MH (53), RSA (23), FNS (16), BH (23), MA (36), KTS (31), WP (23), SH (21), AS (23), CA (24) dan MS (20).

    Menurut Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Christian Tobing, sepeda motor yang menjadi sasaran dari para tersangka ini adalah motor yang terparkir dalam keadaan tidak dikunci setir.

    Dalam pemeriksaan, diketahui bahwa sebagian tersangka pengangguran dan sebagian lainnya bekerja sebagai pegawai swasta, kuli bangunan, kuli bengkel, petani, bahkan juga ada yang masih pelajar. 

    “Mereka biasa beraksi saat tengah malam hingga dinihari. Mereka keliling cari sasaran, dan langsung beraksi ketika mendapat motor yang tidak terkunci setir,” lanjutnya. 

    Mereka melakukan aksinya dengan cara merusak kunci, kemudian dibobol menggunakan kunci T. Selain itu, para pelaku curanmor ini juga kerap mendorong motor curian yang tidak dikunci setir. Setelah lokasi aman, mereka menggasaknya. 

    Disebut bahwa pengungkapan kasus curanmor ini juga berdasarkan laporan polisi di beberapa Polsek jajaran, di antaranya, di Polsek Wonoayu, Porong, Jabon, Prambon, Buduran, Sedati, Tarik, Gedangan, Tanggulangin, Candi, Taman dan SPKT Polresta Sidoarjo.

    Dari hasil pengungkapan para tersangka itu, petugas menyita  sejumlah barang bukti. Termasuk 15 sepeda motor, empat BPKB, satu STNK, dua ponsel, lima set kunci T, satu kunci motor, pisau, satu helm dan satu nomor polisi.