kab/kota: Shanghai

  • Menperin Rayu Xiaomi Investasi Pabrik Mobil Listrik di Indonesia

    Menperin Rayu Xiaomi Investasi Pabrik Mobil Listrik di Indonesia

    Jakarta

    Menteri Perindustrian atau Menperin RI, Agus Gumiwang Kartasasmita merayu raksasa teknologi asal China, Xiaomi, memperluas jangkauan investasi di Indonesia. Setelah ponsel dan televisi, dia berharap, Xiaomi mau memproduksi mobil listriknya di dalam negeri.

    Hal itu terungkap usai Agus Gumiwang melakukan pertemuan bilateral dengan Associate Government Affairs Director Xiaomi Communications Co., Ltd. Jon Dove di Shanghai, China, Jumat (10/10).

    Pertemuan tersebut turut dihadiri Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Eko S.A. Cahyanto, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Setia Diarta, serta perwakilan PT Xiaomi Technology Indonesia, Zhao Wentao (Managing Director) dan Tel Lee (Product Certification Manager).

    Kemenperin Ajak Xiaomi Bangun Pabrik Mobil Listrik di Indonesia. Foto: Doc. Kemenperin

    Mula-mula, Agus Gumiwang mengapresiasi Xiaomi yang telah berkontribusi dalam membangun ekosistem industri elektronik di Indonesia. Namun, sejurus kemudian, dia menyinggung soal investasi mobil listrik yang menjadi sektor bisnis baru untuk perusahaan tersebut.

    “Kami mengetahui bahwa Xiaomi telah meluncurkan produk kendaraan listrik berperforma tinggi, yaitu Xiaomi SU7,” ujar Agus Gumiwang, melalui rilis resminya, dikutip Selasa (14/10).

    “Kami mendorong agar Xiaomi dapat menjajaki investasi pada sektor kendaraan ramah lingkungan di Indonesia. Ini akan memperkaya pilihan kendaraan bagi konsumen Indonesia sekaligus memperkuat ekosistem industri hijau nasional,” tambahnya.

    Diketahui, hingga tahun ini, Xiaomi telah menanamkan investasi senilai Rp 3 triliun di Indonesia untuk produksi smartphone, tablet, dan televisi. Perusahaan tersebut kini menjadi salah satu merek ponsel unggulan di pasar nasional, dengan pangsa pasar 21% pada kuartal II tahun 2025.

    “Investasi Xiaomi berkontribusi besar dalam menciptakan lapangan kerja, transfer teknologi, serta memperkuat daya saing industri elektronik nasional. Hal ini sejalan dengan visi Making Indonesia 4.0 yang menempatkan sektor elektronika sebagai salah satu prioritas utama,” kata Agus.

    Di pasar domestik, mobil listrik Xiaomi memang sangat laris. Bahkan, mereka telah mengirim 300 ribu unit kendaraan dalam 15 bulan pertama. Menurut kabar yang beredar, produsen yang bermarkas di Beijing itu memang mulai menjajaki pasar di luar negeri.

    (sfn/din)

  • Vivo Pad 5e, Watch GT 2, dan TWS 5 Ikut Melenggang di Shanghai

    Vivo Pad 5e, Watch GT 2, dan TWS 5 Ikut Melenggang di Shanghai

    Jakarta

    Bersamaan dengan peluncuran Vivo X300 series, Vivo turut mengumumkan kehadiran tiga perangkat baru yaitu tablet Pad 5e, smartwatch Watch GT 2, dan wireless earbuds TWS 5. Berikut ini spesifikasi tiga perangkat tersebut.

    Vivo Pad 5e

    Vivo Pad 5e merupakan tablet segmen menengah dengan layar LCD berukuran 12,1 inch yang memiliki resolusi 1968 x 2800 pixel, refresh rate 144Hz, dan rasio 7:15. Layar ini mendukung input via stylus menggunakan Vivo Pencil3 yang dijual terpisah dan dapat dipasangkan dengan Smart Touch Keyboard 5 untuk meningkatkan produktivitas.

    Tablet ini diotaki chipset Snapdragon 8s Gen 3 yang dipadukan dengan RAM hingga 16GB dan memori internal hingga 512GB. Kinerjanya didukung baterai 10.000 mAh dan pengisian cepat 44W. Sistem operasinya menjalankan OriginOS 5.

    Vivo menyematkan kamera belakang 8 MP dan kamera depan 5 MP di Pad 5e. Tablet ini tersedia di China dengan harga mulai dari 1.999 Yuan (Rp 4,6 jutaan) untuk varian 8/128GB hingga 2.999 tuan (Rp 6,9 jutaan) untuk varian 16/512GB.

    Vivo Watch GT 2

    Vivo Watch GT 2 hadir layar AMOLED berbentuk persegi ala Apple Watch. Layar ini berukuran 2,07 inch dengan bezel tipis dan memiliki tingkat kecerahan hingga 2.400 nits. Di sisi kanan jam terdapat crown untuk membantu navigasi.

    Lini smartwatch terbaru dari Vivo tersedia dalam dua versi, yaitu Wi-Fi/Bluetooth dan eSIM. Versi Wi-Fi memiliki baterai 695 mAh, sedangkan versi eSIM ditenagai baterai 595 mAh. Vivo mengklaim baterai smartwatch ini bisa bertahan hingga 17 hari dalam sekali pengisian.

    Vivo Pad 5e, Watch GT 2, dan TWS 5 meluncur di Shanghai Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET

    Semua versi Vivo Watch GT 2 dilengkapi sensor untuk mendeteksi detak jantung dan oksigen dalam darah, serta fitur untuk memonitor tidur dan stress. Smartwatch ini dapat dipakai sebagai fitness tracker yang mendukung lebih dari 100 jenis olahraga, dengan fokus untuk lari dan tenis.

    Vivo Watch GT 2 menjalankan sistem operasi BlueOS 3, serta sudah dilengkapi speaker dan mikrofon untuk melakukan panggilan telepon. Watch GT 2 dibanderol dengan harga mulai dari 499 yuan (Rp 1,1 jutaan) untuk versi Wi-Fi, sedangkan versi eSIM dilepas dengan harga 699 yuan (Rp 1,6 jutaan).

    Vivo TWS 5

    TWS 5 merupakan earbuds flagship terbaru dari Vivo. Perangkat audio ini ditenagai dynamic drivers 11mm dan mendukung koneksi via Bluetooth. Vivo TWS 5 hadir dalam versi standar yang mendukung codec AAC, SBC, dan LDAC, serta versi Hi-Fi yang mendukung LHDC dan DeepX 4.0.

    Vivo Pad 5e, Watch GT 2, dan TWS 5 meluncur di Shanghai Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET

    Fitur active noise cancellation (ANC) memungkinkan Vivo TWS 5 meredam suara berisik hingga 60dB. Vivo mengklaim TWS ini memiliki daya tahan hingga 48 jam tanpa ANC dan hingga 24 dengan ANC aktif. Tidak perlu khawatir kehujanan karena Vivo TWS 5 sudah mendukung rating IP54.

    Vivo TWS 5 mendukung fitur terjemahan on-device untuk bahasa China, Korea, Jepang, Inggris, dan Prancis. TWS ini dijual dengan harga mulai dari 399 yuan (Rp 920 ribuan) untuk model standar sampai 499 yuan Rp 1,1 jutaan) untuk model Hi-Fi.

    (vmp/vmp)

  • Unboxing Vivo X300 Pro, Zoom Makin Jauh dengan Photography Kit

    Unboxing Vivo X300 Pro, Zoom Makin Jauh dengan Photography Kit

    FotoINET

    Virgina Maulita Putri – detikInet

    Selasa, 14 Okt 2025 08:45 WIB

    Shanghai – Vivo X300 Pro debut di China sebagai ponsel flagship terbaru dari Vivo. Ponsel ini membawa peningkatan yang sederhana, namun tetap menyimpan banyak kejutan.

  • Vivo X300 Series Rilis di China, Kapan Masuk Indonesia?

    Vivo X300 Series Rilis di China, Kapan Masuk Indonesia?

    Jakarta

    Vivo X300 dan X300 Pro baru saja diperkenalkan di China sebagai ponsel pertama dengan chipset Dimensity 9500. Lantas, kapan ponsel flagship terbaru Vivo diluncurkan di Indonesia?

    Alexa Tiara, PR Manager Vivo Indonesia, belum memberikan konfirmasi pasti tentang kehadiran Vivo X300 series di Indonesia. Ia hanya mengatakan Vivo akan meluncurkan dua perangkat flagship lagi di Indonesia sebelum akhir tahun 2025.

    “Pastinya kita kembali lagi melihat apa yang lagi dibutuhkan sama masyarakat di Indonesia dan konsumen kami,” kata Alexa saat ditemui di sela-sela rangkaian peluncuran Vivo X300 series di Shanghai, China.

    “Aku bisa bilang, di tahun ini kita akan ada dua lagi flagship. Tapi aku belum bisa bilang apa. Jadi ditunggu tanggal mainnya,” sambungnya.

    Alexa menambahkan dua perangkat flagship itu akan menjadi produk terakhir Vivo yang diluncurkan di Indonesia tahun ini. Tapi ia tidak menyebutkan nama perangkat yang dimaksud.

    Jika benar perangkat flagship yang dimaksud adalah Vivo X300 series, peluncurannya di Indonesia akan lebih cepat dibandingkan X200 series. Sebagai informasi, Vivo X200 series dirilis di Indonesia pada Januari 2025, hampir empat bulan setelah peluncuran di China.

    Vivo X300 dan X300 Pro hadir membawa sejumlah peningkatan. Vivo X300 standar kini mengusung layar lebih kecil berukuran 6,31 inch mengikuti Vivo X200 Pro Mini dengan kamera utama 200 MP dan baterai 6.040 mAh.

    Sementara itu, Vivo X300 Pro menjagokan kamera periskop telephoto 200 MP, baterai 6.510 mAh, dan Action Button. Kedua ponsel ini menjalankan OriginOS 6 berbasis Android 16, memiliki kamera selfie 50 MP, dan mendukung lensa tambahan Photography Kit.

    Di China, Vivo X300 dijual dengan harga mulai dari 4.399 yuan atau sekitar Rp 10,2 jutaan untuk varian 12/256GB. Sementara itu, Vivo X300 Pro dibanderol dengan harga mulai dari 5.299 yuan atau sekitar Rp 12,3 jutaan untuk varian 12/256GB.

    (vmp/fay)

  • Vivo X300 Series Resmi Debut di Shanghai, Andalkan Kamera 200MP ZEISS dan Chip Dimensity 9500 – Page 3

    Vivo X300 Series Resmi Debut di Shanghai, Andalkan Kamera 200MP ZEISS dan Chip Dimensity 9500 – Page 3

    Berbagai fitur unggulan seperti 4K Stage All-in-One Recording, Dual-View Stage Video, 4K 120fps Pro Video, hingga ZEISS Natural Portrait dan AI Landscape Master melengkapi pengalaman fotografi profesional tanpa perlu alat tambahan.

    Di sisi performa, Vivo X300 mengandalkan chipset MediaTek Dimensity 9500 yang menawarkan kecepatan tinggi serta efisiensi daya optimal.

    Perangkat ini hadir dalam pilihan RAM 12GB dan penyimpanan internal hingga 1TB, mendukung aktivitas berat seperti multitasking, gaming, dan perekaman video 4K.

    Kapasitas baterai 6040 mAh didukung teknologi 90W FlashCharge dan 40W Wireless FlashCharge, memastikan pengisian daya cepat dan tahan lama. Sistem operasi terbaru OriginOS 6 juga memberikan tampilan antarmuka yang lebih halus, efisien, dan personal.

    Vivo X300 mengusung desain elegan dengan sentuhan Origin Design minimalis. Pilihan warna dihadirkan meliputi Black, Blue, Purple, Pink, dan Red, dengan ketebalan hanya 7,92 mm dan bobot sekitar 190 gram.

  • Menperin Rayu Xiaomi Perluas Investasi, Peluang Produksi Tablet dan Mobil Listrik – Page 3

    Menperin Rayu Xiaomi Perluas Investasi, Peluang Produksi Tablet dan Mobil Listrik – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya untuk terus meningkatkan kerja sama dengan para pelaku industri skala global, termasuk dari China.

    Hal ini dalam rangka memperkuat arus investasi dan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi serta ekspor manufaktur.  Upaya ini diyakini akan turut mengakselerasi penguatan struktur industri di dalam negeri serta memacu pertumbuhan ekonomi nasional.

    Guna memperdalam kemitraan komprehensif tersebut, Menteri Perindustrian RI (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan pertemuan bilateral dengan Associate Government Affairs Director Xiaomi Communications Co., Ltd., Jon Dove di Shanghai, Tiongkok, Jumat, 10 Oktober 2025.

    Pertemuan ini turut dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Kemenperin RI Eko S.A. Cahyanto, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Setia Diarta, serta perwakilan dari PT Xiaomi Technology Indonesia, yaitu Zhao Wentao, Managing Director dan Tel Lee, Product Certification Manager.

    Pada kesempatan tersebut, Menperin Agus menyampaikan apresiasi kepada Xiaomi atas investasi dan kontribusinya dalam membangun ekosistem industri smartphone dan televisi di Indonesia.

    “Xiaomi telah menjadi bagian penting dalam memperkuat rantai pasok industri elektronik nasional. Pemerintah Indonesia sangat mengapresiasi komitmen Xiaomi yang terus menanamkan investasi dan mengembangkan lini produknya di Indonesia,” ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Senin (13/10/2025), seperti dikutip dari keterangan resmi.

     

     

  • Pemerintah Ramu Insentif Baru untuk Kendaraan Komersial Listrik di RI

    Pemerintah Ramu Insentif Baru untuk Kendaraan Komersial Listrik di RI

    Jakarta

    Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah melakukan pertemuan dengan para petinggi SAIC Motor di Shanghai, China, Kamis (9/10). Pada agenda tersebut, mereka mengaku sedang menggodok aturan insentif untuk kendaraan komersial listrik.

    SAIC Motor yang memayungi beberapa merek mobil seperti Wuling, MG dan Maxus meminta pemerintah Indonesia agar terus melanjutkan program Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk kendaraan listrik seperti mobil penumpang dan bus.

    Selain itu, mereka juga meminta cakupan PPN DTP diperluas untuk kendaraan komersial listrik. Sebab, SAIC sudah mulai memproduksi kendaraan terkait di Indonesia, yakni Wuling MitraEV.

    SAIC ketemu Kemenperin bahas insentif kendaraan komersial listrik. Foto: Doc. Kemenperin

    Soal permintaan tersebut, Sekretaris Jenderal Kemenperin RU, Eko S.A. Cahyanto menegaskan, pihaknya sedang menggodok pemberian PPN DTP untuk kendaraan komersial listrik. Namun, dia tak mengungkap, progress-nya sudah sejauh apa.

    “Untuk usulan keberlanjutan insentif PPN DTP maupun penambahan lingkup insentif PPN DTP untuk kendaraan komersial saat ini sedang dalam pembahasan internal pemerintah,” ujar Eko, dikutip dari keterangan resmi Kemenperin RI.

    Kemenperin juga mendorong PT SGMW Motor Indonesia untuk memperbanyak variasi line up produk di Indonesia yang disesuaikan dengan selera konsumen Indonesia, serta penambahan investasi baru dalam rangka meningkatkan nilai TKDN.

    Bahkan, Pemerintah Indonesia terus mendorong SAIC untuk menjajaki peningkatan kapasitas ekspor kendaraan listrik (EV) yang diproduksi di Indonesia, guna memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat produksi dan ekspor EV di ASEAN.

    “Kami berharap SAIC dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai rencana investasi berikutnya di Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan platform elektrifikasi dan teknologi baru,” tuturnya.

    Eko menambahkan, Kemenperin terus berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif dan insentif bagi pengembangan kendaraan listrik, baik untuk produksi kendaraan maupun komponennya seperti baterai dan sistem penggerak listrik.

    “Dengan sinergi yang baik antara pemerintah dan pelaku industri, kami optimistis Indonesia dapat menjadi hub kendaraan listrik di kawasan,” kata dia.

    (sfn/rgr)

  • Kunker ke China, Mentras Bakal Adaptasi Industrialisasi Berbasis Konektivitas Wilayah
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        12 Oktober 2025

    Kunker ke China, Mentras Bakal Adaptasi Industrialisasi Berbasis Konektivitas Wilayah Nasional 12 Oktober 2025

    Kunker ke China, Mentras Bakal Adaptasi Industrialisasi Berbasis Konektivitas Wilayah
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Menteri Transmigrasi (Mentrans) M. Iftitah Sulaiman Suryanagara mengaku, bakal mengadaptasi sistem industrialisasi berbasis konektivitas wilayah saat melakukan kunjungan kerja ke Tiongkok.
    Selain itu, Iftitah menyebut, bakal mendorong penguatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Tanah Air. 
    Pasalnya, pemerintah Tiongkok terbukti berhasil mengentaskan kemiskinan hingga 1,4 miliar penduduk pada periode 2012-2021.
    “Targetnya adalah belajar dari Tiongkok bagaimana mereka berhasil menurunkan angka kemiskinan melalui penciptaan lapangan kerja industri yang berorientasi ekspor,” ujar Iftitah Sulaiman saat mengunjungi Commercial Aircraft Corporation of China, Ltd (COMAC), sebagaiamana dalam keterangannya, Minggu (12/10/2025).
    “Tiongkok menjadi contoh nyata bagaimana industrialisasi mampu mendorong transformasi ekonomi secara cepat dan masif,” ujarnya lagi.
    Untuk diketahui, COMAC adalah perusahaan dirgantara Tiongkok yang memproduksi pesawat berkapasitas menengah dan telah menjangkau pasar internasional.
    Iftitah mengatakan, kunjungan ini juga membuka peluang kerja sama pengembangan industri kedirgantaraan melalui konektivitas di kawasan transmigrasi Indonesia.
    Menurut dia, konektivitas melalui udara penting karena Indonesia adalah negara kepulauan.
    “Kami melihat peluang agar kawasan transmigrasi di wilayah tengah dan timur Indonesia dapat dikembangkan menjadi kawasan industri pendukung sektor kedirgantaraan, termasuk layanan maintenance pesawat,” ujarnya.
    Mentrans lantas mengatakan, kerja sama dengan COMAC dapat menjadi langkah awal untuk mendorong transfer teknologi dan peningkatan kompetensi SDM lokal.
    Hal ini relevan dengan visi Kementerian Transmigrasi dalam mengembangkan kawasan transmigrasi menjadi pusat-pusat ekonomi baru berbasis produktivitas.
    “Kita sudah punya industri kedirgantaraan sendiri, dan dengan kerja sama seperti ini, kita belajar untuk menjadi bangsa yang lebih produktif, bukan semata-mata konsumtif,” ujarnya.
    Lebih lanjut, Iftitah mengungkapkan, kunjungan ke China juga menjadi bagian dari arahan Presiden Prabowo untuk mempercepat pembangunan wilayah timur Indonesia, khususnya Papua.
    Menurut dia, arah pembangunan transmigrasi tidak lagi sebatas pemindahan penduduk, tetapi juga pengembangan ekonomi melalui penciptaan investasi strategis di kawasan.
    “Kementerian Transmigrasi (Kementras) tidak lagi hanya memindahkan penduduk, tetapi mendorong pembangunan berbasis investasi dan industrialisasi,” kata Iftitah.
    Dia menilai, kemajuan berbasis pembangunan ini akan membuka peluang agar kawasan transmigrasi bisa menjadi pusat pertumbuhan baru. Sehingga, dapat berkontribusi nyata terhadap pemerataan ekonomi nasional.
    Langkah strategis ini diharapkan menjadi tonggak transformasi kebijakan transmigrasi modern dari sekadar program pemerataan penduduk menjadi motor pembangunan SDM unggul dan kawasan industri produktif.
    Iftitah mengatakan, konsep serupa terbukti sukses diterapkan di Tiongkok.
    Dalam kunjungan ini, rombongan Kementrans juga dijadwalkan untuk mengunjungi Shanghai dan Provinsi Hubei untuk bertemu para pejabat pemerintah, kalangan universitas, dan pelaku usaha.
    Duta Besar (Dubes) Cina untuk Indonesia, Wang menegaskan, peluang kerja sama terbuka lebar, mulai dari pertanian, industri mekanisasi hingga pariwisata.
    “Kami sangat bangga dapat menyambut sahabat saya, Menteri Iftitah dan seluruh delegasinya. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk mengimplementasikan kesepakatan antara kedua Presiden, khususnya dalam upaya bersama mengatasi kemiskinan, memperkuat kerja sama pembangunan, dan saling berbagi pengalaman dalam pemberdayaan masyarakat,” ungkap Wang Lutong di Jakarta beberapa waktu lalu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • IHSG menguat di tengah “wait and see” data cadev hingga likuiditas RI

    IHSG menguat di tengah “wait and see” data cadev hingga likuiditas RI

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin bergerak menguat di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap data ekonomi domestik, termasuk cadangan devisa (cadev) dan likuiditas sistem keuangan.

    IHSG dibuka menguat 37,06 poin atau 0,46 persen ke posisi 8.155.36. Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,48 poin atau 0,44 persen ke posisi 788,67.

    “Pekan kedua Oktober 2025 akan menjadi periode sibuk bagi pasar keuangan Indonesia, dengan sejumlah rilis data penting dari Bank Indonesia (BI), risalah rapat The Fed, serta perkembangan government shutdown Amerika Serikat (AS) yang masih berlangsung,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

    Dari dalam negeri, BI akan merilis cadangan devisa September 2025 pada Selasa (7/10), yang pada Agustus 2025 tercatat 150,7 miliar dolar AS, atau menurun akibat pembayaran utang luar negeri dan intervensi stabilisasi rupiah.

    Selain itu, pada hari sama, BI akan merilis data Uang Primer (M0) untuk memantau likuiditas sistem keuangan.

    Kemudian, BI akan merilis Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) September 2025 pada Rabu (8/10), yang mana pada Agustus 2025 berada di level 117,2, atau turun dari 118,1, namun masih menunjukkan optimisme.

    Selanjutnya, BI akan merilis data penjualan ritel Agustus 2025 pada Kamis (9/10), setelah pada Juli 2025 tumbuh 4,7 persen (yoy), yang menandakan pulihnya permintaan domestik. BI memperkirakan konsumsi akan kembali meningkat di akhir kuartal III.

    Dari mancanegara, pemerintah AS masih mengalami shutdown (penutupan) sejak 1 Oktober 2025, akibat kebuntuan anggaran antara Presiden AS Donald Trump dan Partai Demokrat.

    Lebih dari 750.000 pegawai federal dirumahkan, dan terjadi “data blackout” ekonomi karena tertundanya publikasi data penting seperti data ketenagakerjaan (NFP) dan inflasi, yang membuat The Fed kekurangan acuan untuk keputusan suku bunga.

    Pada Kamis (9/10), risalah rapat FOMC dan sejumlah pidato pejabat The Fed termasuk Jerome Powell akan menjadi perhatian utama pasar. Nada dovish bisa mendorong aset berisiko, sementara nada hawkish berpotensi menekan rupiah.

    Pada perdagangan Jumat (3/10) pekan kemarin, bursa saham Eropa ditutup mayoritas menguat, diantaranya Euro Stoxx 50 menguat 0,10 persen, indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,67 persen, indeks DAX Jerman melemah 0,18 persen, serta indeks CAC Prancis menguat 0,31 persen.

    Bursa saham AS di Wall Street juga ditutup mayoritas menguat pada Jumat (3/10), diantaranya indeks S&P 500 menguat 0,01 persen ke 6.715,79, indeks Nasdaq melemah 0,28 persen ke 22.780,51, dan Dow Jones menguat 0,51 persen ke 46.758,28.

    Sementara itu, bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 2.094,00 poin atau 4,51 persen ke 47.833,00, indeks Shanghai menguat 20,25 poin atau 0,52 persen ke 3.882,78, indeks Hang Seng melemah 155,94 poin atau 0,64 persen ke 27.013,55, dan indeks Strait Times menguat 4,41 poin atau 0,08 persen ke 4.415,35.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Hipmi siap gelar pelatihan di China, jajaki peluang kerja sama global

    Hipmi siap gelar pelatihan di China, jajaki peluang kerja sama global

    Jakarta (ANTARA) – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) siap menggelar pelatihan di China untuk mempersiapkan para pengusaha muda menarik peluang kerja sama global.

    “Dengan memahami arah transformasi ekonomi China, peserta akan lebih siap memanfaatkan peluang kerja sama dan jejaring internasional,” kata Sekretaris Jenderal Hipmi Anggawira dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

    Pelatihan itu bertajuk “Grow Together Bootcamp: Business, Technology & Energy Leaders of Tomorrow – Shanghai 2025.”

    Sebelum menggelar pelatihan, Hipmi lebih dulu menyelenggarakan pre-event Stadium Generale bertajuk “China Current Economy and Prospect” yang turut menggandeng Asosiasi Pemasok Energi, Mineral, dan Batubara Indonesia (ASPEBINDO) serta Yayasan Inovasi Indonesia Maju.

    Anggawira mengatakan kegiatan pre-event itu bertujuan untuk memberikan bekal bagi peserta sebelum mengikuti pelatihan di Shanghai.

    Dalam kegiatan pre-event, Hipmi juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Shanghai Advanced Institute of Finance (SAIF).

    Profesor SAIF Hu menyoroti perlambatan ekonomi China pada 2024–2025 akibat sektor real estate, perang dagang, dan dampak pandemi. Namun, ia menyampaikan adanya arah baru menuju konsumsi domestik, hiburan, dan semikonduktor.

    “Sinergi kedua negara tidak hanya berhenti pada perdagangan dan investasi, tetapi juga harus dibangun di level masyarakat, akademisi, dan institusi,” ujarnya.

    Hipmi optimistis sinergi yang terbangun dalam inisiatif ini dapat melahirkan generasi pemimpin muda global serta memperkuat kerja sama strategis Indonesia-China di tengah dinamika ekonomi global.

    Sebelumnya, Hipmi juga memperkuat sinergi dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk menciptakan wirausaha/enterpreneur baru guna mengakselerasi tercapainya pertumbuhan ekonomi 8 persen.

    Ketua Umum BPP Hipmi Akbar Himawan Buchari menyoroti pentingnya keberpihakan regulasi pemerintah terhadap dunia usaha.

    Dia berharap aspirasi dari dunia usaha melalui Kadin dan Hipmi dapat diterima oleh pemerintah.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.