kab/kota: Shanghai

  • Senjata China untuk Hadapi Dominasi Chip Amerika

    Senjata China untuk Hadapi Dominasi Chip Amerika

    Jakarta

    China semakin agresif memperkuat kemandirian chip nasional di tengah tekanan Amerika Serikat yang terus memperketat ekspor teknologi semikonduktor. Langkah terbaru datang dari sejumlah kota besar yang beramai-ramai membentuk dana jumbo untuk riset, desain, hingga produksi chip.

    Shenzhen, yang kerap dijuluki Silicon Valley-nya China, baru saja meluncurkan dana semikonduktor senilai 5 miliar yuan atau sekitar Rp 11 triliun. Dana ini akan difokuskan untuk pengembangan desain chip, komponen penting, peralatan produksi, hingga teknologi advanced packaging.

    Dana tersebut dibiayai langsung oleh pemerintah kota dan badan investasi negara di kawasan industri semikonduktor Shenzhen. Programnya dirancang berjalan selama 10 tahun sebagai upaya mempercepat dominasi lokal di sektor chip strategis.

    Pengamat teknologi dari Guangdong Society of Reform, Peng Peng, mengatakan langkah Shenzhen adalah bagian dari “perlombaan antarkota” untuk menjadi pusat industri chip nasional. Menurutnya, kecerdasan buatan dan semikonduktor kini menjadi “garis depan kompetisi” di dalam dan luar negeri.

    Tak hanya Shenzhen, kota hi-tech lain ikut tancap gas. Shanghai, misalnya, membentuk dana 1,5 miliar yuan bersama AMEC untuk memecahkan kebuntuan teknologi chip. Pemerintah kota itu juga menyuntik lebih dari 70% modal untuk private equity fund senilai 5,7 miliar yuan khusus semikonduktor.

    Hangzhou, yang naik daun sebagai pusat inovasi baru, menggandeng investor pemerintah daerah untuk membentuk dana 10 miliar yuan yang akan diarahkan ke penguatan rantai pasok chip, demikian dikutip detikINET dari SCMP, Minggu (19/10/2025).

    Di wilayah tengah, provinsi Hubei ikut mendanai proyek 20,7 miliar yuan bersama YMTC, produsen memori lokal. Fokusnya meliputi seluruh rantai industri, dari desain hingga penjualan.

    Dorongan ini muncul di saat Washington semakin keras membatasi akses China terhadap teknologi chip canggih. Pekan lalu, Senat AS meloloskan aturan yang mewajibkan Nvidia dan AMD memprioritaskan pasokan chip AI ke perusahaan Amerika. Tak lama kemudian, Presiden Donald Trump mengancam akan membatasi ekspor “seluruh perangkat lunak penting”, termasuk yang dipakai untuk desain chip.

    Sebagai respons, Beijing mempercepat swasembada semikonduktor dengan dukungan pemerintah daerah dan badan investasi negara. Data National High-tech Industrial Innovation Center menunjukkan nilai industri chip China sudah mencapai 1,8 triliun yuan pada 2024, dengan Shenzhen, Shanghai, dan Beijing sebagai episentrum.

    Meski sudah mengejar di bidang desain dan peralatan chip, laporan pusat riset pemerintah itu mengingatkan bahwa China masih menghadapi kendala di teknologi manufaktur tingkat lanjut dan packaging canggih.

    Namun, lewat suntikan dana triliunan yuan dan gerak cepat kota-kota utama, Beijing kini membangun “senjata finansial dan teknologi” untuk menandingi dominasi chip Amerika sembari memperkuat pertahanan ekonomi digitalnya di tengah perang teknologi global.

    (asj/asj)

  • Apple Kuasai Hak Siar F1 di AS, Modal Baru Perang Streaming

    Apple Kuasai Hak Siar F1 di AS, Modal Baru Perang Streaming

    Jakarta

    Apple resmi mengamankan hak siar Formula 1 di Amerika Serikat untuk lima tahun ke depan. Kesepakatan ini jadi langkah strategis raksasa teknologi asal Cupertino dalam memperkuat layanan streaming Apple TV, yang selama ini belum mampu menandingi skala pemain besar seperti Netflix dan Disney+.

    Nilainya tidak diumumkan ke publik, namun CNBC melaporkan kontraknya mencapai sekitar USD 140 juta per tahun. Angka itu jauh lebih tinggi dibanding biaya yang dibayar ESPN selama ini–sekitar USD 90 juta per musim sejak 2018. Kontrak baru ini mulai berlaku tahun depan, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Minggu (19/10/2025).

    Eddy Cue, Senior Vice President of Services Apple, menyebut kerja sama ini sebagai perluasan dari hubungan mereka dengan Formula 1. Apple akan menayangkan seluruh sesi balap, termasuk latihan, kualifikasi, Sprint, hingga Grand Prix. Menariknya, beberapa sesi dan balapan terpilih akan bisa disaksikan secara gratis melalui aplikasi Apple TV.

    Langkah Apple datang di momen yang tepat. Popularitas F1 di Amerika sedang melejit, apalagi setelah film “F1: The Movie” produksi Apple yang dibintangi Brad Pitt meraup lebih dari USD 628 juta secara global. Film itu sendiri akan tayang perdana secara streaming di Apple TV pada 12 Desember mendatang.

    Masuknya Formula 1 ke Apple TV menambah portofolio olahraga perusahaan tersebut, setelah sebelumnya mengamankan hak siar Major League Soccer dan Friday Night Baseball. Di industri streaming, hak siar olahraga kini menjadi senjata utama untuk menarik pelanggan baru, mengurangi churn, dan memperkuat pendapatan iklan.

    Data Nielsen Sports menunjukkan F1 menambah hampir 90 juta penggemar baru tahun lalu. Lonjakan terbesar datang dari China setelah balapan kembali digelar di Shanghai pascapandemi. Dengan basis penonton global yang terus tumbuh, Formula 1 kini jadi salah satu aset olahraga paling seksi untuk platform digital.

    Di sisi lain, kesepakatan ini juga mempertegas strategi Apple dalam menyajikan konten eksklusif yang bernilai tinggi, sekaligus mengerek daya saing Apple TV yang sudah mengoleksi 22 Emmy Awards tahun ini, namun masih tertinggal secara jumlah pelanggan.

    Dengan masuknya F1, perang konten di layanan streaming semakin panas. Bukan hanya soal film dan serial orisinal, tetapi juga tentang siapa yang bisa membawa pengalaman olahraga paling premium ke layar para pelanggan.

    (asj/asj)

  • Baterai Litium Terbakar di Kabin Pesawat, Penumpang Panik Ketakutan

    Baterai Litium Terbakar di Kabin Pesawat, Penumpang Panik Ketakutan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah pesawat Air China terpaksa melakukan pendaratan darurat pada hari Sabtu (18/10/2025) setelah baterai litium di bagasi kabin seorang penumpang terbakar secara spontan.

    Dalam video yang termuat di CNN, kondisi penumpang dan situasi di dalam pesawat dilaporkan cukup dramatis, video yang beredar memperlihatkan kobaran api dan asap hitam mengepul dari rak bagasi atas kabin, sementara awak kabin dan sejumlah penumpang mencoba memadamkan api.

    Akibatnya Penerbangan CA139 milik Air China yang seharusnya berangkat dari Hangzhou Xiaoshan International Airport (Hangzhou) menuju Incheon International Airport (Seoul) pada Sabtu pagi, 18 Oktober 2025, dialihkan ke Shanghai Pudong International Airport (Shanghai).

    “Sebuah baterai litium di dalam carry‑on bag penumpang yang disimpan di rak bagasi atas (overhead bin) secara mendadak terbakar,” tulis pernyataan Air China dalam unggahan di platform Weibo.

    Kejadian berlangsung tak lama setelah lepas landas dari Hangzhou pada pukul 09.47 waktu setempat, ketika pesawat memasuki jalur penerbangan di atas Laut China Timur pada ketinggian jelajah.

    Data pelacakan penerbangan menunjukkan bahwa pesawat kemudian melakukan putaran dan mendarat di Shanghai sekitar pukul 11.00.

    Namun demikian, Air China menegaskan bahwa semua penumpang dan awak pesawat selamat tanpa mengalami cedera, dan tidak ada kerusakan struktural besar pada pesawat.

    Sebagai langkah lanjutan, maskapai mengerahkan pesawat pengganti untuk melanjutkan penerbangan ke Seoul agar rute tetap dilayani.

    Tinjauan Keamanan & Tren Industri

    Insiden ini kembali menyoroti ancaman keselamatan yang ditimbulkan oleh baterai litium di dalam penerbangan sipil.

    Fenomena “thermal runaway” atau kondisi di mana sel baterai mengalami panas ekstrem, korsleting atau kerusakan internal yang mengakibatkan api dan asap, menjadi sebab umum kebakaran baterai litium.

    Di China sendiri, otoritas penerbangan telah menegaskan larangan membawa power bank atau baterai cadangan tanpa sertifikasi keselamatan “3C” dalam penerbangan domestik sejak Juni 2025.

    (fsd/fsd)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Momen Kepanikan Penumpang Pesawat Air China saat Kabin Terbakar

    Momen Kepanikan Penumpang Pesawat Air China saat Kabin Terbakar

    Batrai yang disimpan di kabin pesawat China Air terbakar di dalam penerbangan harian maskapai nasional tersebut dari kota Hangzhou di China timur ke Bandara Internasional Incheon, dekat Seoul, Korea Selatan. Kejadian ini membuat penumpang panik.

    Baterai tersebut disimpan di bagasi kabin oleh seorang penumpang. Pesawat dialihkan untuk pendaratan darurat di Bandara Internasional Shanghai Pudong.

  • Kapal Jumbo Pengangkut Ribuan Mobil BYD Tinggalkan RI, Atto 1 Sudah Mendarat?

    Kapal Jumbo Pengangkut Ribuan Mobil BYD Tinggalkan RI, Atto 1 Sudah Mendarat?

    Jakarta

    BYD Explorer No. 1 disebut meninggalkan Pelabuhan Tanjung Priuk, Jakarta. Informasi ini muncul berdasarkan unggahan video singkat yang menyebar di media sosial.

    Akun instagram @pelabuhantanjungpriok dan @stevroni, mengunggah video yang memperlihatkan BYD Explorer No 1 sedang meninggalkan Tanjung Priok. Kata akun itu, kapal tersebut baru saja menurunkan unit baru di pelabuhan dan kini bergerak kembali ke Shanghai.

    Dalam video unggahan lain, keluar mobil-mobil city car seperti Atto 1 yang sedang berjalan keluar dari BYD Explorer No 1.

    BYD pertama kali mengoperasikan kapal pengirim ribuan mobilnya pada tahun 2024 lalu. BYD Explorer No. 1 adalah kapal pertama BYD. Kapal itu bisa mengangkut 7.000 kendaraan dalam satu kali berlayar.

    Sayangnya Pihak BYD Indonesia belum memberikan respons terkait berlabuhnya BYD Explorer No. 1 di Indonesia.

    BYD diketahui punya delapan pengangkut jumbo dengan misi mengirim kendaraan ekspor hingga 1 juta unit per tahun. Selain Explorer No.1, nama kapal BYD lainnya adalah Hefei, Changzhou, Shenzhen, Xi’an, Changsha, Zhengzhou dan Jinan.

    PT BYD Motor Indonesia memastikan komitmennya untuk mendistribusikan mobil listrik terbarunya, BYD Atto 1, sesuai jadwal yang telah dijanjikan kepada konsumen. Model terbaru ini mendapat sambutan positif sejak diperkenalkan di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025.

    Sejak awal peluncurannya, BYD menargetkan pengiriman Atto 1 dimulai pada Oktober 2025.

    “Ya sementara ini selama GIIAS, kita memang janjikan di bulan Oktober (pengiriman). Tapi saya memantau–karena ini kita bekerja sama dengan partner kita di dealer ya– pergerakannya itu lebih dipahami oleh dealer, terkait promise delivery dan customer satisfaction (kepuasan konsumen) ini kita juga menakar ekspektasi konsumen. Jadi kayaknya paruh tengah GIIAS, sudah mulai masuk ke November, dan sekarang sudah ada yang menyentuh Desember. Kita pasti akan upayakan semaksimal mungkin, mengirim kendaraan ini bila memang sudah waktunya,” ungkap Head of Public and Government Relations PT BYD Motor Indonesia, Luther T. Panjaitan, di sela kegiatan media test drive BYD Atto 1 rute Semarang-Solo-Yogyakarta, Rabu (13/8/2025) lalu.

    (riar/din)

  • Bocoran Spek SUV Premium Baru Buat Orang Berduit di RI

    Bocoran Spek SUV Premium Baru Buat Orang Berduit di RI

    Jakarta

    Omoda Jaecoo bakal memboyong SUV premium buat kalangan berduit di Tanah Air. Begini spesifikasinya.

    Segmen SUV di Indonesia bakal tambah ramai. Merek China Omoda Jaecoo rencananya akan meluncurkan SUV anyar di segmen premium. Adalah Omoda O9 yang merupakan model flagship dari Omoda Jaecoo.

    Menghuni segmen premium, Omoda O9 bakal menantang SUV dari Lexus hingga BMW. Tapi tak tangan hampa, Omoda Jaecoo sudah membekali Omoda O9 dengan mesin mumpuni untuk menunjang performa, serta fitur lengkap. Spesifikasinya belum dijabarkan secara detail.

    Namun Head of Product Jaecoo Indonesia Ryan Ferdiean Tirto menjelaskan, spesifikasi mesinnya mirip dengan Jaecoo J8 SHS, SUV premium yang terinspirasi dari Range Rover Velar.

    Omoda 09 SHS Foto: Dok. Omoda

    “Kurang lebih (spesifikasinya) seperti Jaecoo J8,” ujar Ryan ditemui di Shanghai.

    Sebagai informasi, Jaecoo J8 SHS ARDIS dibekali mesin 1.5L TDGI Hybrid-Specific Engine bertenaga 105 kW dengan torsi 215 Nm yang dipadu dengan sistem Electric Hybrid 3DHT. Kombinasi ini menghasilkan tenaga total hingga 530 daya dengan torsi puncak 650 Nm, memungkinkan akselerasi 0-100 km/jam hanya dalam 5,2 detik.

    Sementara itu, baterai LFP berkapasitas 34,46 kWh mampu memberikan jarak tempuh listrik murni hingga 180 km, dan bila dikombinasikan dengan mesin bensin turbo serta tangki 70 liter, daya jelajah dapat diperluas hingga lebih dari 1.400 km dalam sekali isi penuh.

    Kendati demikian, Omoda O9 PHEV versi setir kanan sejatinya sudah meluncur di Inggris dan Australia.

    Soal spesifikasi, khusus varian PHEV, di balik kapnya tersemat mesin turbo berkapasitas 1.5 L dan tiga motor listrik yang secara keseluruhan bisa menyemburkan tenaga 395 kW. Akselerasinya 0-100 km/jam dapat ditempuh dalam waktu 4,9 detik. Konsumsi BBM-nya juga terbilang irit. Dalam pengujian internal, konsumsi BBM-nya 1,4 l/100 km. Kalau dikonversi, konsumsi BBM itu sekitar 71,4 km/liter.

    Omoda O9 punya panjang 4.775 mm, lebar 1.920 mm, tinggi 1.671 mm. Di dalam, Omoda O9 itu bisa memuat lima orang di dalamnya. Mobil ini bisa menggunakan mode EV dengan jarak tempuh hingga 165 km (NEDC) berkat baterai berkapasitas 34 kWh. Pengecasan dengan arus AC bisa dilakukan dalam waktu 5 jam dengan daya 6.6 kW. Kalau mau cepat bisa menggunakan sistem pengecasan DC, 30-80 persen bisa dilakukan dalam waktu sekitar 20 menit.

    Soal harga, tentu baru diketahui setelah mobil benar-benar meluncur di Indonesia. Namun disebut-sebut harga jualnya tak sampai Rp 1 miliar. Sebagai gambaran di Negeri Kangguru Omoda O9 itu dibanderol AUD 61.990 atau kalau dirupiahkan setara dengan Rp 668 juta.

    (dry/lua)

  • Intip Spesifikasi Mobil Hybrid Terbaru Omoda 09 SHS

    Intip Spesifikasi Mobil Hybrid Terbaru Omoda 09 SHS

    Jakarta

    Chery Group menggelar uji performa eksklusif mobil hybrid terbarunya, Omoda O9 SHS, di Sirkuit Tianma, Shanghai, dalam ajang Omoda & Jaecoo International User Summit 2025. Mobil hybrid flagship terbaru Omoda itu diuji dalam berbagai skenario lintasan, termasuk akselerasi dan slalom berkecepatan tinggi, untuk membuktikan performa dan kestabilan yang luar biasa dari teknologi Quad-Motor AWD PHEV. Seperti apa spesifikasi mobil ini?

    Selama pengujian, Omoda O9 SHS menunjukkan performa buas berkat empat motor penggerak independen yang mampu menghasilkan output gabungan hingga 395 kW dan torsi puncak 650 Nm. Akselerasi 0-100 km/jam diklaim hanya 4,9 detik, menjadikannya salah satu SUV hybrid paling cepat di kelasnya.

    Sistem penggerak semua roda (AWD) yang smart diklaim mampu menyesuaikan distribusi torsi antara roda depan dan belakang secara otomatis sesuai kondisi jalan, menjaga traksi optimal dan kestabilan maksimal bahkan di tikungan berkecepatan tinggi.

    Omoda 09 SHS Foto: Dok. Omoda

    Performa tinggi itu semakin disempurnakan dengan sistem CDC Adaptive Suspension berbasis elektromagnetik yang mampu memindai kondisi jalan hingga 1.000 kali per detik. Teknologi ini memungkinkan sistem suspensi menyesuaikan peredaman secara real-time, menjaga kenyamanan dan kestabilan mobil di berbagai kondisi jalan. Hasilnya, pengendara bisa merasakan kenyamanan khas sedan premium dengan pengendalian sporty khas SUV.

    Dari sisi efisiensi, Omoda O9 SHS dilengkapi baterai 34,46 kWh-terbesar di kelasnya-dan tangki bahan bakar 70 liter, yang secara total menawarkan jarak tempuh lebih 1.100 km dalam sekali pengisian penuh. Lewat fitur fast charging DC 65 kW, baterainya dapat diisi dari 30% ke 80% hanya dalam 25 menit.

    Urusan keselamatan juga tak main-main. Struktur bodinya menggunakan 85% baja berkekuatan tinggi dengan desain ‘space capsule’, serta telah meraih rating bintang lima dari E-NCAP dan A-NCAP, menjadikannya salah satu SUV hybrid paling aman di dunia.

    “Omoda O9 SHS bukan sekadar SUV hybrid dengan performa luar biasa, tetapi juga simbol kemajuan teknologi elektrifikasi Omoda secara global. Kami ingin menghadirkan pengalaman berkendara yang efisien, bertenaga, dan cerdas bagi konsumen Indonesia,” ujar Max Zhou, Country Director Omoda & Jaecoo Indonesia.

    Setelah diuji di Shanghai, Omoda O9 SHS dijadwalkan menjalani uji lanjut di Sirkuit Nürburgring, Jerman, sebelum dipasarkan ke negara-negara berstandar tinggi seperti Jerman, Prancis, dan tak lama lagi, Indonesia.

    (lua/riar)

  • China Tangkap Pendeta dan Jemaat Jaringan Gereja ‘Bawah Tanah’

    China Tangkap Pendeta dan Jemaat Jaringan Gereja ‘Bawah Tanah’

    Jakarta

    Jumat lalu, Grace Jin Drexel menerima pesan singkat dari ayahnya, seorang pendeta terkemuka di China yang bernama Jin Mingri.

    Dalam pesan tersebut, sang ayah meminta Jin untuk mendoakan seorang pendeta lain yang menghilang, diduga ditahan saat berkunjung ke Shenzen yang berlokasi di selatan.

    “[Namun] tak lama setelah itu, saya mendapat telepon dari ibu. Ia mengaku tidak bisa menghubungi ayah,” kata Jin Drexel yang menetap di Amerika Serikat, kepada BBC.

    Beberapa jam kemudian, keluarga kemudian menyadari bahwa Jin Mingri rupanya turut menjadi bagian dari apa yang disebut para aktivis sebagai penangkapan terbesar terhadap umat Kristen di China dalam beberapa dekade terakhir.

    Kini, sejumlah pihak khawatir bahwa penangkapan 30 umat Kristen yang terafiliasi dengan jaringan Gereja Zion yang didirikan Jin Mingri adalah penanda awal dari penindasan lebih besar terhadap gereja bawah tanah di China.

    Mereka merujuk undang-undang baru di China yang ditengarai bertujuan untuk membatasi aktivitas gereja bawah tanah, serta meningkatnya tekanan dari aparat terhadap para jemaat dalam beberapa bulan terakhir.

    Kenapa Pemerintah China menangkap mereka?

    Kendati dipimpin Partai Komunis China yang menganut ideologi ateis, negara tersebut memiliki populasi kristen tergolong besar. Pemerintah mencatat dalam beberapa tahun terdakhir, terdapat sekitar 38 juta umat Protestan dan hampir enam juta umat Katolik.

    Para pegiat hak asasi manusia (HAM) dan akademisi memperkirakan puluhan juta warga China lainnya beribadah di gereja-gereja bawah tanah yang tidak terdaftar, atau yang dikenal sebagai house church. Gereja ini tidak mengikuti ideologi resmi negara.

    Selama bertahun-tahun, gereja semacam itu pun telah menerima dampak pengetatan dan sikap keras pemerintah China.

    Gedung-gedung mereka dihancurkan, salib-salib dicopot dari ruang publik, sementara materi keagamaan diawasi semakin ketat. Bahkan, beberapa aplikasi Kristen telah dilarang beredar di negara tersebut.

    Pada 2005 dan 2018, pemerintah memperbarui serta memperketat regulasi terhadap kelompok keagamaan. Sementara pada 2016, Presiden Xi Jinping menyerukan “sinisisasi” agama, yakni upaya menyesuaikan agama dengan nilai-nilai Tiongkok.

    Gereja bawah tanah seperti Zionyang didirikan Jin Mingrisangat terdampak oleh aturan 2018, yang mewajibkan izin pemerintah untuk beribadah di ruang publik.

    Beberapa gereja terpaksa menghentikan kegiatan publik dan beralih ke layanan daring, atau bahkan menutup diri sepenuhnya.

    Tahun-tahun berikutnya pun tak lebih baik, diwarnai penangkapan dan vonis terhadap beberapa pendeta terkemuka.

    Operasi penangkapan besar-besaran

    Beberapa bulan terakhir, tanda-tanda pengetatan bahkan kian terasa.

    Pada Mei lalu, pendeta Gao Quanfu dari Gereja Light of Zion di Xi’an ditahan atas tuduhan “menggunakan aktivitas takhayul untuk merusak pelaksanaan hukum.”

    Sebulan berselang, beberapa anggota Gereja Linfen Golden Lampstand di Shanxi dijatuhi hukuman penjara atas tuduhan penipuantudingan yang dinilai para pegiat HAM sebagai tuduhan palsu.

    Pada September, pemerintah juga mengumumkan kode etik daring baru bagi para pemuka agama, yakni izin khotbah daring hanya diberikan kepada mereka yang telah mengantongi lisensi.

    Kebijakan ini dipandang sebagai upaya untuk membatasi layanan ibadah daring gereja-gereja bawah tanah.

    Jin Drexler menambahkan, anggota Gereja Zion juga menghadapi interogasi dari polisi dalam beberapa bulan terakhir.

    Tindakan itu dipandang para anggota gereja sebagai sinyalemen menjelang penindasan yang sebenarnya. Namun, mereka tak menyangka bahwa skalanya bakal semasif ini.

    Pada Jumat dan Sabtu lalu, otoritas China melancarkan operasi besar-besaran di setidaknya sepuluh kota, termasuk kota-kota besar seperti Beijing dan Shanghai.

    Dari rangkaian operasi tersebut, pihak gereja menyatakan bahwa sejumlah pendeta, pemimpin, dan jemaat gereja telah dicokok otoritas China, termasuk Jin yang ditangkap di markas utamanya di Beihai, Provinsi Guangxi.

    BBC memperoleh salinan surat resmi penahanan Jin yang dikeluarkan oleh biro keamanan publik Beihai. Surat itu menyebutkan bahwa Jin ditahan di Penjara Nomor Dua Beihai serta diduga telah melakukan “penggunaan ilegal jaringan informasi.”

    BBC telah meminta konfirmasi dari otoritas setempat mengenai penahanan tersebut.

    Getty ImagesTercatat ada 38 juta umat Protestan dan 6 juta umat Katolik di China, namun diyakini ada lebih puluhan juta warga China menghadiri gereja bawah tanah

    Belakangan, beberapa anggota gereja yang ditangkap memang telah dibebaskan, tapi sebagian besar masih ditahan. Beberapa di antaranya berada di penjara yang sama dengan Jin.

    Corey Jackson, pendiri kelompok advokasi Kristen Luke Alliance, mengatakan penangkapan dengan skala nasional seperti sekarang adalah yang pertamabelum pernah terjadi sebelumnya.

    “Kami memperkirakan ini hanya awal dari penindasan yang lebih besar,” ujar Corey, seraya menambahkan bahwa gereja bawah tanah lain kini mulai bersiap menghadapi penangkapan serupa.

    Kelompok advokasi Kristen lainnya, Open Doors, menilai skala penangkapan ini signifikan.

    “Gereja Zion dikenal luas dan vokal, serta mungkin telah mencapai tingkat organisasi yang membuat pihak berwenang gelisah serta merasa sudah bisa dikendalikan,” kata seorang juru bicara Open Doors.

    Ia memperingatkan bahwa “kebijakan pemerintah China untuk menindak gereja rumah akan terus berlanjut”, serta menilai otoritas berpotensi akan menuduh lebih banyak anggota gereja dengan kasus penipuan atau kejahatan ekonomi “sebagai strategi intimidasi.”

    Sean Long, pendeta Gereja Zion yang kini berbasis di Amerika Serikat, mengatakan bahwa gereja lain kemungkinan akan menjadi sasaran berikutnya karena “gelombang baru penganiayaan agama tengah berkembang cepat di seluruh China.”

    Ia menyebut penangkapan terbaru ini sebagai “penyisiran sistematis” untuk “mencabut akar Zion,” dan mengutip pepatah China yang menyatakan “membunuh ayam untuk menakuti monyet”.

    “Zion adalah ayam itu. Kami yang paling berpengaruh Ini untuk menakuti gereja dan umat Kristen lain di Tiongkok,” ujar Sean Long.

    Terkait peristiwa ini, juru bicara Kedutaan Besar China di London mengatakan, “Kami ingin menegaskan bahwa warga China menikmati kebebasan beragama sesuai hukum. Namun, semua kelompok dan aktivitas keagamaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan di China.”

    Awal pekan ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri China menyatakan bahwa pemerintah “menentang keras campur tangan Amerika Serikat dalam urusan dalam negeri China, dengan dalih isu agama,” sebagai tanggapan atas kecaman Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio terhadap penangkapan gereja Zion.

    Bagaimana asal muasal gereja?

    Kisah Gereja Zion bermula dari sosok Jin Mingri, yang juga dikenal dengan nama Ezra Jin.

    Lahir pada 1969 di Provinsi Heilongjiang yang berlokasi di timur laut China, Jin tumbuh sebagai penganut setia ideologi negara.

    Namun, semuanya berubah pada 1989, ketika ia menjadi mahasiswa di Universitas Beijing dan ikut serta dalam gerakan pro-demokrasi yang berujung tragis dalam peristiwa Tiananmen.

    Meskipun ia tidak berada di lokasi saat pembantaian terjadi pada 4 Juni, peristiwa itu mengubah hidupnya.

    “Itu momen yang sangat penting. Sepanjang hidupnya, ia [Jin Mingri] percaya pada negara,” kata Jin Drexel.

    “[Namun] ketika keyakinan itu dikhianati, seluruh pandangannya runtuh. Itu menjadi momen besar dalam perjalanan imannya.”

    Awalnya Jin mendalami agama di Gereja Tiga-Diri.

    Pada 2002, ia pindah ke Amerika Serikat bersama istri dan putrinya untuk belajar di seminari di California, di mana kedua putranya kemudian lahir.

    Keluarga itu kembali ke China pada 2007 agar Jin Mingri bisa melanjutkan pelayanannya. Namun, ia memutuskan mendirikan gereja independen setelah tidak lagi sejalan dengan doktrin Gereja Tiga-Diri yang menekankan kesetiaan kepada negara.

    “Ia tidak bisa menjadi pendeta karena di sana bukan gereja yang berkenan kepada Tuhan Kamu tidak bisa melayani dua tuan,” ujar Jin Drexel.

    Semula, Gereja Zion adalah kelompok kecil beranggotakan 20 orang dan mengambil tempat di sebuah rumah di Beijing.

    Seiring waktu, gereja kemudian berkembang dan mulai menggelar kebaktian di aula besar dalam gedung perkantoran.

    Namun, seiring bertambahnya pengaruh, pengawasan pun meningkat. Pada 2018, otoritas China meminta gereja memasang kamera CCTV di gedung tersebut dengan alasan keamanan.

    Ketika gereja menolak, jemaat mulai menghadapi apa yang disebut para pemimpin gereja sebagai bentuk pelecehan. Tak lama, gereja kemudian ditutup.

    Pemerintah memberlakukan larangan keluar negeri terhadap Jin Mingri dan menempatkannya di bawah pengawasan ketat, sementara keluarganya dan beberapa anggota gerejatermasuk Sean Long, berhasil meninggalkan China menuju AS.

    Sejak insiden itu, Gereja Zion lantas bersalin ke model hibrida, menggabungkan ibadah daring besar dengan pertemuan kecil secara langsung.

    Kini gereja itu memiliki sekitar 100 cabang di 40 kota di antero China, dengan lebih dari 10.000 pengikut.

    Meski nasib Jin Mingri dan para jemaat yang ditahan masih belum pasti sampai saat ini, bahkan penindasan yang lebih luas masih membayangi, Sean Long yakin bahwa Gereja Zion dan gereja bawah tanah di China akan tetap bertahan.

    “Penganiayaan tidak bisa menghancurkan gereja,” pungkasnya.

    “Jika kita melihat sejarah, di mana ada penindasan, di situ pula muncul kebangkitan.”

    (haf/haf)

  • SUV Premium China Bakal Goda Orang Kaya Indonesia, Ini Bocorannya

    SUV Premium China Bakal Goda Orang Kaya Indonesia, Ini Bocorannya

    Shanghai

    Satu lagi SUV premium dari China bakal menggoda orang kaya di Indonesia. Adalah Omoda O9 yang siap memanaskan pasar otomotif di Tanah Air.

    Pilihan SUV premium di Indonesia bakal makin beragam. Produsen asal China Jaecoo bakal segera memboyong Omoda O9 ke Indonesia. Nantinya, Omoda O9 itu bakal menantang SUV premium dari Lexus hingga BMW. Head of Product Jaecoo Indonesia Ryan Ferdiean Tirto akan menyasar orang berduit yang tengah mencari SUV premium dengan performa yang mumpuni.

    “Orang-orang yang secara finansial sudah mature, sudah berkecukupan lalu mereka masih antusias untuk nyetir. Kurang lebih masih di atas 40 tahun masih oke, karena mobil ini tidak cuma luxury, tidak cuma premium tapi secara performa mobilnya oke,” jelas Ryan ditemui di Shenzhuan Hwy, Shanghai, Kamis (16/10/2025).

    Satu lagi SUV premium dari China bakal menggoda orang kaya di Indonesia. Adalah Omoda O9 yang siap memanaskan pasar otomotif di Tanah Air. Foto: Dina Rayanti/detikOto

    Ryan menambahkan, Omoda O9 dilengkapi dengan teknologi plug-in hybrid. Hal itu membuat SUV premium anyar tersebut cocok digunakan untuk harian. Khusus Omoda O9 versi setir kanan sejatinya sudah dijual di beberapa negara seperti di Australia dan Inggris.

    “Buat hobi bisa buat harian bisa karena ini kan plug-in hybrid, jadi rangenya pun panjang. Ini kurang lebih mirip dengan dengan J8 kita 180 km, full sama bensin sekitar 1.400 km,” tambah Ryan.

    Sebagai informasi tambahan, di Australia, Omoda O9 ini dibekali dengan mesin 1.5L turbo dan tiga motor listrik yang secara keseluruhan bisa menyemburkan tenaga 395 kW. Akselerasinya 0-100 km/jam dapat ditempuh dalam waktu 4,9 detik.

    Satu lagi SUV premium dari China bakal menggoda orang kaya di Indonesia. Adalah Omoda O9 yang siap memanaskan pasar otomotif di Tanah Air. Foto: Dina Rayanti/detikOto

    Omoda O9 mengusung baterai berkapasitas 34 kWh yang memungkinkan mobil berjalan dengan mode EV dan menjelajah sejauh 169 km. Dalam kondisi baterai dan tangki bensin penuhm jarak tempuhnya bisa lebih dari 1.100 km. Pengecasan baterai pun tak memakan waktu lama. 30-80 persen hanya perlu 25 menit. Berbekal mesin PHEV dan itur khas SUV premium, di Negeri Kangguru Omoda O9 itu dibanderol AUD 61.990 atau kalau dirupiahkan setara dengan Rp 668 juta.

    (dry/lth)

  • Memotret Wajah-wajah Gembira di Disneyland Shanghai Memakai Vivo X300 Pro

    Memotret Wajah-wajah Gembira di Disneyland Shanghai Memakai Vivo X300 Pro

    FotoINET

    Virgina Maulita Putri – detikInet

    Kamis, 16 Okt 2025 19:30 WIB

    Jakarta – detikINET berkesempatan menjajal kemampuan kamera Vivo X300 Pro sambil berkeliling Disneyland Shanghai seharian. Intip hasil fotonya di sini.