kab/kota: Shanghai

  • Subsidi Rp 4,5 Juta, Harga iPhone China Turun Sampai Rp 13 Juta

    Subsidi Rp 4,5 Juta, Harga iPhone China Turun Sampai Rp 13 Juta

    Jakarta, CNBC Indonesia – Apple bergabung dalam program subsidi pemerintah sehingga konsumen di China bisa membeli iPhone dan perangkat dari Apple lain dengan harga lebih murah.

    Melalui pernyataan resmi di situs Apple China, konsumen di Beijing dan Shanghai kini bisa mendapatkan potongan harga hingga 2.000 yuan (setara Rp4,5 juta) untuk sejumlah produk Apple seperti iPhone, iPad, Apple Watch, dan MacBook, asalkan pembelian dilakukan langsung melalui Apple.

    Untuk konsumen di Shanghai, subsidi hanya bisa dinikmati bila pembelian dilakukan di delapan toko fisik Apple di kota tersebut. Sementara untuk warga Beijing, subsidi dapat dinikmati melalui pembelian di toko online resmi Apple, asalkan pengiriman dilakukan ke alamat di wilayah ibu kota.

    Apple menjelaskan bahwa model iPhone, iPad, dan Apple Watch tertentu yang dibanderol di bawah 6.000 yuan (Rp 13 juta), mendapatkan subsidi maksimal 500 yuan (sekitar Rp 1,1 juta). Sementara diskon hingga 2.000 yuan berlaku untuk model MacBook tertentu.

    Meski beberapa produk Apple yang dijual melalui platform e-commerce lokal seperti JD.com dan Taobao milik Alibaba Group sebelumnya sudah termasuk dalam program subsidi.

    Pengumuman ini menandai pertama kalinya Apple menawarkan potongan harga lewat kanal ritelnya sendiri di bawah skema subsidi pemerintah, demikian dikutip dari laporan South China Morning Post, Kamis (26/6/2025).

    Langkah Apple ini terjadi di tengah prediksi penurunan pengiriman iPhone di China sebesar 1,9% pada tahun 2025, akibat persaingan yang semakin kuat dari produsen smartphone lokal seperti Huawei, serta perlambatan ekonomi yang lebih luas.

    Menurut firma riset pasar IDC, tidak masuknya sebagian besar model iPhone dalam skema subsidi untuk produk elektronik di bawah 6.000 yuan menjadi salah satu faktor penurunan proyeksi tersebut.

    Sebaliknya, total pengiriman smartphone di China diprediksi tumbuh 3% tahun ini, didorong oleh peningkatan permintaan untuk ponsel Android berkat subsidi pemerintah, menurut IDC.

    Pada kuartal pertama 2025, pengiriman iPhone di China anjlok 9% dibandingkan tahun sebelumnya. Apple menjadi satu-satunya vendor dalam daftar lima besar yang mencatatkan penurunan, menurut laporan IDC yang dirilis Mei lalu.

    Sementara itu, pengiriman smartphone Xiaomi melonjak 39,9%, dan Huawei naik 10% pada periode yang sama.

    “Pengiriman Apple menurun karena struktur harga premiumnya membuat perusahaan tidak bisa memanfaatkan subsidi,” ujar analis IDC Will Wong.

    Ia menambahkan, performa Xiaomi didorong oleh subsidi pemerintah yang sangat cocok dengan karakteristik konsumennya yang sensitif terhadap harga.

    Skema subsidi nasional ini diluncurkan awal tahun ini untuk mendorong konsumsi domestik. Pemerintah memberikan subsidi sebesar 15% untuk pembelian smartphone, tablet, dan smartwatch dengan harga di bawah 6.000 yuan, dengan batas maksimal subsidi 500 yuan per unit.

    Subsidi ini menguntungkan model-model iPhone seperti iPhone 16, iPhone 16e, dan iPhone 15 yang dibanderol mulai 5.999 yuan. Namun, varian iPhone premium seperti Pro dan Pro Max tidak masuk kriteria karena harganya melebihi batas 6.000 yuan.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • IHSG menguat seiring meredanya konflik di Timur Tengah

    IHSG menguat seiring meredanya konflik di Timur Tengah

    Pekerja melintasi layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/4/2025). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.

    IHSG menguat seiring meredanya konflik di Timur Tengah
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 25 Juni 2025 – 11:45 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi bergerak menguat, seiring meredanya konflik geopolitik antara Iran dan Israel di kawasan Timur Tengah. IHSG dibuka menguat 35,53 poin atau 0,52 persen ke posisi 6.904,70. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,87 poin atau 0,64 persen ke posisi 769,28.

    “IHSG tepat untuk teknikal rebound sesuai ekspektasi, tapi masih rentan untuk kembali koreksi sepanjang belum break kembali di atas level 7.000. Manfaatkan untuk take profit jika IHSG kembali melanjutkan kenaikan hari ini,” ujar Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman di Jakarta, Rabu.

    Konflik geopolitik di kawasan Timur Tengah mulai mereda, setelah Iran, Israel dan Amerika Serikat (AS) sementara ini menyepakati gencatan senjata. Di sisi lain, arah konflik geopolitik masih belum pasti akan seperti apa ke depan

    Pelaku pasar beralih mencermati pernyataan baru Ketua The Fed Jerome Powell di hadapan Komite Jasa Keuangan DPR AS. Powell memberikan sinyal bahwa bank sentral tidak akan terburu-buru menurunkan suku bunga dan akan mencermati dampak tarif AS terhadap perekonomian.

    Kehadiran Powell di Capitol Hill terjadi pada saat krusial, Powell menghadapi desakan agresif dari Gedung Putih untuk menurunkan suku bunga, serta dalam beberapa hari terakhir dua pejabat Fed menyatakan mereka melihat kemungkinan untuk melonggarkan kebijakan pada Juli 2025.

    Pada perdagangan Selasa (24/06), bursa saham Eropa mengakhiri dengan penguatan seiring gencatan senjata antara Iran dan Israel yang tampaknya masih bertahan. Indeks Stoxx Europe 600 naik 1,2 persen, indeks DAX Jerman menguat 1,6 persen, CAC 40 Prancis menguat 1 persen, dan FTSE 100 Inggris ditutup nyaris datar.

    Sementara itu, bursa saham AS di Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Selasa (24/06), indeks Dow Jones Industrial Average naik 1,19 persen ditutup di level 43.089,02, indeks S&P 500 menguat 1,11 persen menjadi 6.092,18, indeks Nasdaq Composite naik 1,43 persen dan berakhir di 19.912,5.

    Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 71,44 poin atau 0,18 persen ke 38.862,50, indeks Shanghai menguat 1,06 poin atau 0,04 persen ke 3.421,76, indeks Hang Seng naik 211,93 poin atau 0,85 persen ke 24.379,00, dan indeks Strait Times menguat 22,24 poin atau 0,58 persen ke 3.928,33.

     

    Sumber : Antara

  • Iran-Israel Gencatan Senjata, Kadin Wanti-wanti Industri RI Tetap Siaga

    Iran-Israel Gencatan Senjata, Kadin Wanti-wanti Industri RI Tetap Siaga

    Bisnis.com, JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia masih mewaspadai konflik Iran-Israel yang dinilai berisiko besar terhadap stabilitas rantai pasok global, meskipun saat ini kedua negara dikabarkan telah sepakat gencatan senjata. 

    Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Industri (KADIN) Indonesia Bidang Perindustrian Saleh Husin mengatakan, ketegangan geopolitik yang terjadi saat ini dapat meningkatkan volatilitas harga minyak dan gas dunia hingga ketidakpastian pasar. 

    “Konflik ini juga berpotensi mengganggu arus logistik internasional, khususnya rute-rute pelayaran utama,” ujar Saleh kepada Bisnis, dikutip Rabu (25/6/2025). 

    Dalam hal ini, dia menyoroti ancaman penutupan selat Hormuz, kendati Iran telah membatalkan langkah tersebut saat ini. Wilayah Teluk itu merupakan jalur utama perdagangan minyak global, di mana sekitar 20 juta barel minyak serta 20% LNG global melewati jalur ini setiap harinya. 

    Saleh juga mengkhawatirkan ketidakpastian pasar yang memengaruhi keputusan investasi, terutama pada sektor industri yang bergantung pada bahan baku impor.

    “Industri dalam negeri, seperti industri petrokimia dan logam, sangat terdampak karena sebagian besar bahan baku masih tergantung impor,” tuturnya. 

    Meski kondisi perang saat ini telah mereda, industri manufaktur, pelayaran maupun sektor energi tetap harus bersiap. Pasalnya, masih terdapat potensi keterlambatan pasokan bahan baku karena terganggunya rute pelayaran dan peningkatan biaya logistik.

    “Hambatan logistik sangat nyata karena banyak perusahaan pelayaran internasional mengalihkan jalur pengiriman untuk menghindari kawasan konflik sehingga waktu tempuh bertambah dan biaya pengapalan meningkat,” tuturnya. 

    Bahkan, dia menyebut, biaya asuransi maritim naik signifikan, terutama untuk kapal yang melewati zona merah (high-risk area). Semula tarif 0,125% menjadi rata-rata 0,2% dari nilai kapal untuk zona Teluk dan sekitar 0,7% untuk rute Red Sea/Israel.

    Belum lagi, kenaikan harga energi yang sempat melonjak dan berdampak langsung pada biaya transportasi logistik internasional dan domestik. 

    “Tarif sewa kapal tanker VLCC ke Jepang naik 20%, biaya spot container naik 55% dari Shanghai ke Jebel Ali,” ujarnya. 

    Kadin mendorong pelaku usaha untuk melakukan diversifikasi negara asal impor (misal dari kawasan Asia Tenggara atau Afrika), penguatan substitusi bahan baku dalam negeri, meskipun ini butuh waktu dan insentif, serta kolaborasi antar industri dengan membentuk sistem logistik bersama untuk menjamin ketersediaan bahan baku strategis.

    Tak hanya itu, pihaknya juga meminta pemerintah untuk memberikan dukungan berupa insentif impor bahan baku strategis, jaga stabilitas logistik, dan fasilitasi akses pembiayaan.

    Dalam jangka panjang, pemerintah juga perlu mempercepat hilirisasi industri, membangun cadangan bahan baku strategis, dan perluasan kerja sama perdagangan non-tradisional.

  • IHSG ditutup menguat seiring meredanya tensi di Timur Tengah

    IHSG ditutup menguat seiring meredanya tensi di Timur Tengah

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup menguat seiring meredanya tensi di Timur Tengah
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 24 Juni 2025 – 19:37 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup menguat seiring mulai mereda konflik antara Iran dan Israel di kawasan Timur Tengah.

    IHSG ditutup menguat 82,03 poin atau 1,21 persen ke posisi 6.869,17. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 10,58 poin atau 1,40 persen ke posisi 764,41.

    “IHSG dan bursa regional Asia bergerak menguat, didorong sentimen harapan akan de-eskalasi konflik di Timur Tengah yang dapat mengurangi kekhawatiran akan risiko global,” ujar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus di Jakarta, Selasa

    Harapan de-eskalasi itu seiring mereda ketegangan geopolitik setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan gencatan senjata sementara antara Iran dan Israel.

    Sebelumnya, Trump mengunggah di Truth Social bahwa gencatan senjata antara Iran dan Israel akan bertahap, dengan harapan akan adanya kesepakatan perdamaian yang tentunya akan mengurangi ketegangan geopolitik dan mengembalikan risk appetite yang sebelumnya pelaku pasar cenderung berhati-hati berinvestasi di pasar keuangan.

    Pelaku pasar juga merespons positif pernyataan Wakil Ketua Fed Michelle Bowman, yang mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga paling cepat pada Juli 2025.

    Selanjutnya, pasar mengalihkan perhatian mereka kepada Ketua The Fed Jerome Powell, yang akan memberikan kesaksian di hadapan Kongres AS pada Selasa dan Rabu waktu setempat, untuk mengetahui sinyal tentang arah suku bunga di masa mendatang.

    Dari kawasan Asia, Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional China akan meninjau revisi undang-undang anti-persaingan tidak sehat untuk mengatur persaingan di platform online, yang bertujuan untuk mengurangi persaingan agresif dan memperkuat regulasi.

    Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor menguat, yaitu dipimpin sektor properti yang naik sebesar 3,20 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor kesehatan yang naik masing-masing sebesar 3,18 persen dan 2,27 persen.

    Sedangkan satu sektor terkoreksi yaitu sektor energi yang minus 0,51 persen.

    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu JSPT, JIHD, SMDM, JATI, dan KRAS. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni RUIS, ASPI, PBSA, SICO, dan SSTM.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.221.039 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 20,83 miliar lembar saham senilai Rp11,94 triliun. Sebanyak 453 saham naik, 165 saham menurun, dan 181 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 445,91 poin atau 1,16 persen ke 38.800,50, indeks Hang Seng menguat 487,65 poin atau 2,06 persen ke 24.277,48, indeks Shanghai menguat 39,98 poin atau 1,15 persen ke 3.420,78, dan indeks Strait Times menguat 2,44 poin atau 0,63 persen ke 3.903,64.

    Sumber : Antara

  • IHSG Ditutup Naik ke Level 6.869, Menguat 1,21%

    IHSG Ditutup Naik ke Level 6.869, Menguat 1,21%

    Jakarta

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini ditutup di zona hijau. IHSG bergerak konsisten di zona hijau sejak pembukaan hingga ditutup naik ke level 6.800-an.

    Dikutip dari RTI, Selasa (24/6/2025), IHSG pada penutupan naik sebesar 82,03 poin ke level 6.869,17 atau menguat 1,21%. IHSG dibuka di level 6.864,27 dengan level tertinggi 6.924,96 dan terendah 6.852,11.

    Volume transaksi tercatat 20,83 miliar, turnover Rp 11,94 triliun dengan frekuensi transaksi 1.221.039 kali. Sebanyak 453 saham tercatat menguat, 165 saham melemah, dan 181 saham tidak mengalami pergerakan.

    Pada bursa Asia lainnya, Hang Seng Index menguat 2,06%, Nikkei menguat 1,16%, sementara Shanghai Composite Index menguat 1,15%.

    Lihat juga video: Reksadana Jadi Opsi Terbaik Untuk Investor Pemula Di Kondisi Market Saat Ini

    (ily/rrd)

  • IHSG ditutup melemah seiring pasar cermati eskalasi di Timur Tengah

    IHSG ditutup melemah seiring pasar cermati eskalasi di Timur Tengah

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup melemah seiring pasar cermati eskalasi di Timur Tengah
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 23 Juni 2025 – 18:05 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup melemah seiring pelaku pasar masih mencermati eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah.

    IHSG ditutup melemah 120,00 poin atau 1,74 persen ke posisi 6.787,14. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 11,10 poin atau 1,45 persen ke posisi 753,83.

    “IHSG ditutup melemah, akibat kekhawatiran akan dampak meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah, dan kenaikan harga minyak mentah terhadap ekonomi domestik di tengah melemahnya daya beli masyarakat dan perang tarif,” ujar Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim di Jakarta, Senin.

    Di sisi lain, kekhawatiran pasar bahwa perang akan meluas mereda, karena ada kecenderungan China dan Rusia mendorong gencatan senjata di forum Persatuan Bangsa Bangsa (PBB).

    Meskipun demikian, pelaku pasar masih khawatir dengan potensi penutupan Selat Hormuz oleh Iran yang dapat mendorong kenaikan signifikan pada harga minyak mentah dan gas.

    Dari Jepang, rilis data Jibun Bank Manufacturing PMI Flash bulan Juni 2025 naik menjadi 50,4 dari sebelumnya 49,4 pada Mei 2025. Jibun Bank Services PMI Flash Juni 2025 juga membaik ke level 51,5 dari 51 di Mei 2025.

    Dari Jerman, data HCOB Manufacturing PMI Flash Juni 2025 ke level 49 dari sebelumnya 48,3 di Mei 2025. Dari Inggris, S&P Global Manufacturing PMI Flash Juni 2025 naik ke level 47,7 dari 46,4 di Mei 2025. Demikian juga dengan S&P Global Services PMI Flash Juni 2025 ke level 51,3 dari 50,9 di Mei 2025.

    Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, semua atau sebelas sektor melemah yaitu paling dalam sektor barang konsumen non primer yang minus 3,36 persen, diikuti oleh sektor properti dan sektor teknologi yang turun masing-masing sebesar 2,97 persen dan sebesar 2,55 persen.

    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu SICO, PNSE, PTMR, RUIS, dan APEX. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni IOTF, PTBA, SSTM, CINT, dan AGAR.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.363.337 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 25,39 miliar lembar saham senilai Rp12,79 triliun. Sebanyak 128 saham naik, 535 saham menurun, dan 140 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 2,23 poin atau 0,01 persen ke 38.401,50, indeks Hang Seng menguat 158,65 poin atau 0,67 persen ke 23.689,48, indeks Shanghai menguat 21,69 poin atau 0,65 persen ke 3.381,78, dan indeks Strait Times melemah 4,17 poin atau 0,1 persen ke 3.930,64.

    Sumber : Antara

  • Elon Musk Bangun Pabrik Raksasa di China, AS Minggir Dulu

    Elon Musk Bangun Pabrik Raksasa di China, AS Minggir Dulu

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tesla telah meneken kesepakatan untuk membangun fasilitas pembangkit listrik untuk baterai skala grid di China, di tengah ketegangan geopolitik antara Washington dan Beijing.

    Dalam unggahan di Weibo, Tesla mengatakan proyek ini akan jadi yang terbesar di China ketika sudah rampung.

    Sistem penyimpanan energi baterai berskala utilitas membantu jaringan listrik untuk menyeimbangkan pasokan dan permintaan. Sistem ini dibutuhkan untuk menjembatani ketidaksesuaian pasokan dan permintaan yang disebabkan sumber energi tidak menentu seperti tenaga surya dan angin.

    Media China Yicai pertama kali melaporkan bahwa kesepakatan bernilai 4 miliar yuan (Rp9,1 triliun) tersebut telah ditandatangani oleh Tesla, pemerintah daerah Shanghai, dan perusahaan pembiayaan China Kangfu International Leasing.

    Tesla mengatakan pabrik baterainya di Shanghai telah memproduksi lebih dari 100 Megapack di kuartal-I (Q1) 2025. 1 Megapack bisa menyediakan hingga 1 Megawatt energi dalam 4 jam.

    “Pembangkit listrik ini mrupakan ‘pengatur cerdas’ untuk listrik perkotaan, yang dapat menyesuaikan sumber daya jaringan secara fleksibel,” kata Tesla di Weibo, dikutip dari CNBC International, Senin (23/6/2025).

    “Hal ini akan secara efektif mengatasi tekanan pasokan listrik perkotaan dan memastikan permintaan listrik yang aman, stabil, dan efisien di kota tersebut. Setelah selesai, proyek ini diharapkan menjadi proyek penyimpanan energi sisi jaringan terbesar di China,” Tesla menambahkan.

    Menurut situs web perusahaan, setiap Megapack dijual seharga kurang dari US$1 juta (Rp16,5 triliun) di AS. Harga untuk China belum tersedia.

    Kesepakatan ini penting bagi Tesla, di tengah sengitnya persaingan dengan pemain mobil listrik lokal BYD, dan produsen baterai CATL, yang menawarkan produk yang serupa.

    Kedua perusahaan asal China tersebut telah membuat rencana yang matang dalam pengembangan dan manufaktur baterai. CATL merupakan pemasok baterai kawakan yang meraup 40% pangsa pasar global.

    CATL juga berencana untuk menyuplai sel dan pack baterai yang akan digunakan pada fasilitas Megapack Tesla, menurut sumber dalam Reuters.

    Kesepakatan Tesla dengan pemerintah China juga penting di tengah ketegangan geopolitik dengan AS, setelah Presiden AS Donald Trump melancarkan perang dagang dengan mengenakan tarif impor tinggi dari China.

    Permintaan instalasi baterai skala grid sangat pesat di China. Pada Mei 2024, Beijing menetapkan target untuk menambah hampir 5 Gigawatt suplai listrik berbasis baterai hingga akhir 2025. Target itu menghasilkan kapasitas total hingga 40 Gigawatt.

    Tesla selama ini diketahui telah mengekspor Megapack ke Eropa dan Asia lewat manufakturnya baterainya di Shanghai.

    Kapasitas sistem penyimpanan energi baterai global naik 42 Gigawatt pada tahun 2023, hampir dua kali lipat total peningkatan kapasitas yang diamati pada tahun sebelumnya, menurut Badan Energi Internasional.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Krisis Baru Melanda China, Muncul Fenomena Anak Ekor Busuk

    Krisis Baru Melanda China, Muncul Fenomena Anak Ekor Busuk

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kondisi ekonomi dunia sedang tidak baik-baik saja. Badai PHK di berbagai belahan dunia telah mencetak banyak pengangguran muda.

    China merupakan salah satu negara yang dihantam krisis angkatan kerja. Banyak generasi muda China yang kesulitan mencari kerja sesuai dengan bidang studi mereka saat kuliah.

    Hal ini terungkap dalam laporan CNA berjudul “Mengapa Sarjana Muda Banyak Menganggur di China”. CNA menemui beberapa pejuang pencari kerja di bursa kerja (job fair) Lishuiqiao, Beijing, beberapa saat lalu.

    “Saya melihat peluangnya cukup suram, pasar tenaga kerja sepi, akhirnya saya mengurungkan niat mengejar posisi tertentu,” kata Hu Die, pencari kerja berusia 22 tahun yang merupakan sarjana desain dari Harbin University of Science and Technology kepada CNA, dikutip Minggu (21/6/2025).

    Li Mengqi, sarjana teknik kimia dari Institut Teknologi Shanghai yang telah berusia 26 tahun, sudah 8 bulan menganggur setelah lulus kuliah. Isunya sama, ia tak menemukan pekerjaan yang sesuai dengan jurusannya saat menempuh pendidikan di universitas.

    Chen Yuyan, 26 tahun, lulusan Guangdong Food and Drug Vocational College pada 2022, bahkan akhirnya harus bekerja sebagai petugas sortir paket di sebuah cabang agen kurir.

    Menurutnya, meskipun telah mendapatkan pendidikan vokasi, sulit untuk memperoleh pekerjaan dengan standar gaji yang mencukupi. Sebab, banyak lowongan kerja yang mencantumkan syarat-syarat menyulitkan.

    “Banyak perusahaan mencari kandidat yang sudah berpengalaman-orang-orang yang bisa langsung bekerja. Sebagai lulusan baru, kami tidak punya cukup pengalaman. Mereka sering mengatakan tidak memiliki sumber daya untuk melatih karyawan baru, dan gaji yang ditawarkan sangat rendah,” ucap Chen.

    Krisis Lapangan Kerja di China

    Pendiri Young China Group, lembaga think tank atau pemikir yang berbasis di Shanghai, Zak Dychtwald mengatakan, apa yang terjadi dengan Li, Hu, dan Chen merupakan gambaran krisis pasar kerja di China.

    “Salah satu masalah terbesar saat ini adalah ketimpangan antara kerja keras yang mereka lakukan saat kuliah dan pekerjaan yang menanti ketika lulus,” kata Zak Dychtwald.

    Asisten profesor Sosiologi di University of Michigan, Zhou Yun, mengamati meskipun lulusan dari sekolah-sekolah elite dan jurusan automasi ataupun AI banyak dicari, namun para sarjana masih kesulitan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian mereka akibat meningkatnya persaingan di bursa kerja.

    “Industri yang secara tradisional menjadi penyerap utama lulusan perguruan tinggi, seperti startup internet dan pendidikan, juga mengalami penyusutan dalam beberapa tahun terakhir. Jadi, ada alasan struktural yang mendalam di baliknya,” katanya.

    Bobroknya pasar kerja di China telah memunculkan istilah “anak dengan ekor busuk”. Istilah itu merupakan gambaran sarjana muda yang terpaksa bekerja dengan gaji rendah dan bergantung pada orang tua, lantaran tidak mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan mereka.

    Istilah ini diambil dari “gedung ekor busuk”, proyek perumahan mangkrak dan menjadi beban ekonomi China sejak 2021.

    Pergeseran Sikap Generasi Muda

    Eli Friedman, profesor Global Labor and Work di Cornell University, menyoroti adanya pergeseran budaya yang memengaruhi sikap generasi muda terhadap pekerjaan.

    Berbeda dengan generasi orang tua mereka, sarjana muda saat ini lebih enggan menerima pekerjaan berkualitas rendah atau tidak stabil, bahkan di tengah tekanan ekonomi. Mereka juga enggan memulai usaha kecil untuk bisa mengembangkan bisnis.

    “Saat ini, jika Anda berusia 22 atau 23 tahun dan baru lulus universitas di China, saya rasa Anda tidak akan mau berjualan barang-barang kecil di jalanan, lalu menabung dan menggunakannya untuk memulai bisnis kecil-kecilan. Secara budaya, saya rasa itu bukan lagi jalan yang dipilih kebanyakan orang,” kata Friedman.

    Pergeseran sikap ini telah melahirkan istilah “merunduk” atau tangping dalam bahasa Mandarin, ketika kaum muda memilih mundur dari persaingan kerja yang hiperkompetitif.

    Beberapa anak muda enggan “menerima pekerjaan apa pun yang tersedia” karena makin kecewa dengan model tradisional pengembangan karir, menurut Friedman.

    Zhou dari University of Michigan menyoroti dampak psikologis mendalam akibat pengangguran berkepanjangan, terutama di kalangan lulusan yang sebelumnya dijanjikan masa depan yang stabil.

    “Ketidakmampuan mendapatkan pekerjaan tidak hanya menciptakan ketidakpastian ekonomi, tetapi juga menghilangkan martabat dan tujuan hidup. Bagi para lulusan, hal ini meruntuhkan narasi yang selama ini mereka yakini, bahwa pendidikan akan memberikan kehidupan yang lebih baik,” ujarnya.

    Fenomena Sarjana Pengangguran

    Tahun ini jumlah lulusan universitas di China akan mencapai rekornya, 12,22 juta orang, naik dari 9 juta orang pada 2021. Pemerintah China telah mengakui solusi untuk mengatasi tantangan lapangan pekerjaan di negara itu sangat mendesak.

    “Ketidakcocokan antara pasokan dan permintaan sumber daya manusia makin mencolok,” kata Menteri Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial China, Wang Xiaoping, dalam konferensi pers pada 9 Maret lalu di sela-sela pertemuan tahunan Lianghui atau Dua Sesi.

    Laporan Kerja Pemerintah China 2025 merinci rencana untuk mengatasi pengangguran kaum muda, dengan menekankan perluasan peluang kerja, bantuan keuangan yang lebih terarah, dan dukungan baru bagi kewirausahaan.

    Langkah-langkah spesifik yang diusulkan meliputi pengembalian premi asuransi pengangguran, pemotongan pajak dan biaya, subsidi pekerjaan, serta dukungan langsung bagi industri padat karya.

    China telah menetapkan target untuk menciptakan lebih dari 12 juta pekerjaan baru di daerah perkotaan tahun ini, sebagaimana dirinci dalam Laporan Kerja Pemerintah pada Dua Sesi.

    Meskipun jumlah lulusan yang memasuki pasar kerja tahun ini mencapai rekor tertinggi, China masih menghadapi kekurangan tenaga kerja terampil, terutama di sektor manufaktur.

    Menurut laporan China Daily pada Juli lalu, yang mengutip panduan pengembangan tenaga kerja manufaktur dari Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi serta departemen terkait, China diperkirakan akan mengalami kekurangan sekitar 30 juta pekerja terampil di 10 sektor manufaktur utama pada tahun 2025.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ratusan Anak Muda di Dunia Berkumpul, Hadapi AI di Masa Depan

    Ratusan Anak Muda di Dunia Berkumpul, Hadapi AI di Masa Depan

    Jakarta

    Seiring dengan perkembangan teknologi AI (artificial intelligence/kecerdasan buatan) yang pesat menjadi tantangan tersendiri bagi generasi muda saat ini. Tak sedikit kekhawatiran muncul, seperti manusia akan tergantikan oleh AI di masa mendatang.

    CEO IDNextLeader, Aulia Pradipta Prabandaru mengungkapkan bahwa kepemimpinan masa kini tidak lagi bertumpu pada kekuasaan, melainkan pada keberanian untuk terhubung dan menciptakan dampak nyata.

    “Di tengah dunia yang dipenuhi ketidakpastian dan percepatan teknologi, generasi muda harus mampu memanusiakan inovasi-mengubah algoritma menjadi empati dan teknologi menjadi alat perdamaian,” ujarnya.

    Sementara itu, Fadli Rahman, Advisor IDNextLeader sekaligus Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis Pertamina NRE, menekankan pentingnya peran generasi muda dalam membangun pemahaman isu-isu strategis global yang relevan sembari membangun jejaring global.

    “Anak muda harus mampu menyerap ilmu, memperluas relasi, dan bertransformasi sebagai inovator sekaligus pencipta solusi. Karena anak muda lah yang berada di garis depan perubahan global,” ungkapnya.

    Persoalan tersebut kemudian dibahas melalui IDNextLeader didukung oleh PT Surya Sarana Dinamika dan Bank Indonesia Jakarta menyelenggarakan forum internasional bertajuk “We Are The World 2025” di Gedung A, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Senayan, Jakarta.

    Acara ini diikuti oleh 250 peserta dan mempertemukan tokoh-tokoh muda dari berbagai negara. Mulai dari Tiongkok, Korea Selatan, Singapura, Indonesia, Iran, Kanada, Palestina,Gambia, Tanzania, Filipina, Afghanistan, Sierra Leone, Pakistan, Ethiopia, Kamerun,⁠ Nigeria, ⁠ Jepang, India, ⁠ Malaysia, ⁠ Zanzibar, Inggris, ⁠ Malawi, ⁠ Timor Leste, ⁠ Vietnam, Swediahingga Amerika Serikat-dalam diskusi lintas budaya bertema “Advancing Peace ThroughTechnology: AI and Digital Global Talent For Digital Harmony.”

    Forum ini bertujuan meningkatkan pemahaman lintas budaya sekaligus mendorong pemanfaatan teknologi, seperti kecerdasan buatan (AI), dalam bidang keuangan digital(fintech) dan kesehatan digital (digital health). Melalui serangkaian diskusi dan sesi interaktif, para peserta juga dibekali keterampilan komunikasi antarbudaya dan pemikiran kritis untuk menciptakan kolaborasi yang inklusif dan berkelanjutan di tengah ekosistem global yang kian kompleks.

    Forum ini terbagi dalam tiga panel paralelt, yaituFinTech and Financial Inclusion bersama Muhammad Zaydan Musyaffa (Analis Yunior KPw Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta), Citra Handayani Nasruddin (Tech For Good Institute Singapore) dan Sherren Chen (Chairperson of the Shanghai University Alumni Association in Indonesia And Founder of Happy Learning Mandarin Centre).

    Panel kedua, Digital and AI Machine Learning Potential in Youth’ s Future Daily Life bersama Krismassion Prihationo (Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia), Erlando Sulistia (Vice President PT. Informasi Geo Sistem) dan Wafa Taftazani (General Manager, Indonesia at Tools for Humanity / World).

    Dan ketiga, Digital Health and Telemedicine bersama Setiaji (Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan Republik Indonesia), dr. Laila Rahmah (Pendiri Medulla & Master Student in Digital Health) dan Winson Lee (Asisten Direktur PT. Oase Teknologi Asia).

    Acara ditutup secara simbolis dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara IDNext Leader dengan PT Surya Sarana Dinamika dan Tech For Good Institute, serta pembacaan deklarasi perdamaian oleh seluruh peserta sebagai wujud nyata komitmen global generasi muda untuk membangun dunia yang lebih damai, inklusif dan berkelanjutan.

    (agt/asj)

  • China Pantau Ketat Aktivitas Warga di Internet, Wajib Punya ID Khusus

    China Pantau Ketat Aktivitas Warga di Internet, Wajib Punya ID Khusus

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah China makin memperkuat pengawasan aktivitas internet bagi masyarakatnya. Pengguna akun anonim di media sosial kini bahkan hampir mustahil muncul di tengah-tengah masyarakat China.

    Dilansir CNN Indonesia, pemerintah China bahkan kini mau memperkenalkan identitas internet nasional atau national internet ID, sebagai penguatan pengawasan penggunaan platform digital bagi masyarakatnya.

    Sistem ID internet nasional ini berbeda dari kewajiban pemeriksaan identitas sebelumnya, yang dimandatkan kepada masyarakat tat kala ingin berselancar di dunia maya.

    Alih-alih mengharuskan setiap warga menyerahkan informasi pribadi mereka untuk pemeriksaan identitas secara terpisah di setiap platform, pemerintah sekarang berupaya memusatkan proses dengan menerbitkan ID virtual yang akan memungkinkan pengguna untuk masuk di berbagai aplikasi media sosial dan situs web.

    Peraturan untuk sistem baru tersebut, telah dirilis pada akhir Mei dan akan diterapkan pada 15 Juli 2025. Peraturan Nomor 173 itu ditandatangani Menteri Keamanan Publik China, Direktur Administrasi Ruang Siber China, Menteri Urusan Sipil China, Menteri Pariwisata dan Budaya China, Direktur Komisi Kesehatan Nasional, serta Direktur Administrasi Radio dan Televisi Negara.

    Dalam peraturan itu disebutkan bahwa sistem ini bertujuan untuk “melindungi informasi identitas warga negara, dan mendukung perkembangan ekonomi digital yang sehat dan teratur”.

    Para ahli di China mengemukakan kekhawatiran bahwa kebijakan baru tersebut akan semakin mengikis kebebasan berekspresi yang sudah terbatas dengan memaksa pengguna internet menyerahkan lebih banyak kendali kepada negara.

    Terutama karena, sejak Presiden China Xi Jinping berkuasa pada 2012, negara itu semakin memperketat cengkeramannya pada ruang digital melalui pembentukan pasukan penyensor.

    Pasukan sensor ini dikerahkan sepanjang waktu. Mereka menghapus unggahan, menangguhkan akun, dan membantu pihak berwenang mengidentifikasi para pengkritik, serta meredam tanda-tanda perbedaan pendapat sebelum hal itu dapat menyebar luas.

    Foto: Warga beraktivitas di Kota Shanghai, China, Senin (29/5/2023). (AFP via Getty Images)

    Selama konsultasi publik selama setahun terakhir, proposal aturan terbaru ini menghadapi reaksi keras dari para profesor hukum, pakar hak asasi manusia, dan beberapa pengguna internet. Namun, aturan yang telah difinalisasi sebagian besar tetap mirip dengan rancangannya.

    “Ini adalah sistem identitas terpadu yang dipimpin negara yang mampu memantau dan memblokir pengguna secara real-time,” kata Xiao Qiang, seorang ilmuwan yang mempelajari kebebasan internet di University of California, Berkeley.

    “Sistem ini dapat langsung menghapus suara-suara yang tidak disukainya dari internet, jadi sistem ini lebih dari sekadar alat pengawasan – sistem ini adalah infrastruktur totalitarianisme digital,” ucapnya.

    Xiao memperingatkan bahwa sistem terpusat yang menggunakan ID internet dapat mempermudah pemerintah untuk menghapus keberadaan pengguna di beberapa platform sekaligus.

    Shane Yi, seorang peneliti di China Human Rights Defenders, sebuah kelompok advokasi, menyuarakan kekhawatiran Xiao. Sistem tersebut memberi pemerintah Tiongkok kewenangan lebih luas untuk “melakukan apa pun yang mereka inginkan saat mereka merasa perlu” di internet, karena pihak berwenang dapat melacak seluruh jejak digital pengguna “dari titik nol”.

    FILE PHOTO: Icons of WeChat and Weibo apps are seen on a smartphone in this picture illustration taken December 5, 2013. REUTERS/Petar Kujundzic/Illustration/File Photo

    Media milik pemerintah China menyebut ID internet sebagai “rompi antipeluru untuk informasi pribadi” dan menggembar-gemborkan sistem tersebut mampu mengurangi risiko kebocoran data pribadi.

    Menurut media pemerintah China, Xinhua, pada bulan lalu, saat ini lebih dari enam juta orang telah mendaftar untuk mendapatkan ID tersebut, dari total populasi daring yang diperkirakan lebih dari satu miliar.

    Seorang pejabat keamanan siber dari Kementerian Keamanan Publik mengatakan kepada Xinhua bahwa layanan ID internet ini sepenuhnya “sukarela,” tetapi pemerintah mendorong berbagai industri dan sektor untuk berintegrasi dengannya.

    “Tujuannya adalah untuk menyediakan sarana verifikasi identitas yang aman, nyaman, berwibawa, dan efisien bagi individu, dalam mendukung pengembangan ekonomi digital,” kata orang tersebut.

    Namun para ahli juga mempertanyakan seberapa sukarela sistem tersebut sebenarnya dan menyoroti risiko potensi pelanggaran data, karena informasi pribadi sekarang dikumpulkan secara terpusat.

    Haochen Sun, seorang profesor hukum di Universitas Hong Kong, mengatakan, meskipun undang-undang tersebut menyajikan sistem ID nasional sebagai sesuatu yang sukarela, namun dapat secara bertahap berubah menjadi sistem yang mungkin sulit bagi pengguna untuk tidak ikut serta.

    “Jika pemerintah ingin mempromosikan sistem verifikasi identitas internet ini, mereka dapat melakukannya melalui berbagai cara, terutama dengan mendorong masyarakat untuk mengadopsinya dan menawarkan berbagai kemudahan sebagai imbalannya,” katanya.

    Sun juga mengemukakan kekhawatiran tentang meningkatnya risiko kebocoran data.

    “Platform terpusat dan berskala nasional pada dasarnya menciptakan satu titik kerentanan, sehingga menjadi target yang menarik bagi para peretas atau aktor asing yang bermusuhan,” katanya.

    Pelanggaran data pemerintah telah terjadi di seluruh dunia. Salah satu insiden penting di Tiongkok melibatkan kebocoran basis data kepolisian yang berisi informasi pribadi satu miliar warga negara secara daring pada 2022.

    Kritik dibungkam

    Meskipun masih dalam tahap uji coba pemberlakuan, para kritikus peraturan baru ini telah dibungkam oleh pemerintah. Salah satu korbannya ialah Lao Dongyan, seorang profesor hukum terkemuka di Universitas Tsinghua.

    Lao mengkritik peraturan baru yang diusulkan oleh wakil direktur polisi siber China, Jia Xiaoliang, itu di platform medsos China, Weibo. Lao menyandingkan penerapan sistem tersebut seperti “memasang perangkat pengawasan pada setiap aktivitas online individu”.

    Postingannya itu lalu dalam waktu singkat terhapus dari platform Wibo, dan akunnya kemudian ditangguhkan dari posting selama tiga bulan, karena dianggap “melanggar aturan.”

    (hsy/hsy)

    [Gambas:Video CNBC]