kab/kota: Shanghai

  • Putin Kecam AS dan Sekutunya yang Jatuhkan Sanksi Dagang ke Rusia

    Putin Kecam AS dan Sekutunya yang Jatuhkan Sanksi Dagang ke Rusia

    Jakarta

    Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengecam keras sanksi perdagangan yang dijatuhkan Amerika Serikat dan sekutunya kepada Rusia. Menurutnya, sanksi telah membuat perekonomian Rusia berada di ambang resesi.

    Pernyataan itu disampaikan Putin dalam wawancara tertulis dengan kantor berita resmi China, Xinhua yang dikutip dari Reuters, Sabtu (30/8/2025).

    Untuk diketahui, Putin dijadwalkan akan berada di China yang merupakan mitra dagang terbesar Rusia, dari Minggu hingga Rabu. Putin dijadwalkan akan menghadiri pertemuan puncak dua hari Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) di kota pelabuhan Tianjin, China utara.

    Selanjutnya, Putin akan melakukan perjalanan ke Beijing untuk mengadakan pembicaraan dengan Presiden China Xi Jinping dan menghadiri parade militer besar-besaran di ibu kota China tersebut untuk memperingati berakhirnya Perang Dunia Kedua setelah Jepang secara resmi menyerah.

    “Selama kunjungan saya mendatang, kami tentu akan membahas prospek lebih lanjut untuk kerja sama yang saling menguntungkan dan langkah-langkah baru untuk mengintensifkannya demi kepentingan rakyat Rusia dan China,” kata Putin.

    “Singkatnya, kerja sama ekonomi, perdagangan, dan kolaborasi industri antara negara kita berkembang pesat di berbagai bidang,” tambah Putin mengenai China, yang dituduh Barat mendukung apa yang disebut sebagai operasi militer khusus Rusia di Ukraina.

    Ketika negara-negara Barat memutuskan hubungan dengan Rusia setelah Moskow melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022, China datang untuk menyelamatkan, membeli minyak Rusia dan menjual barang-barang mulai dari mobil hingga elektronik yang mendorong perdagangan bilateral ke rekor US$ 245 miliar pada tahun 2024.

    China sejauh ini merupakan mitra dagang utama Rusia berdasarkan volume dan transaksi antara kedua negara hampir seluruhnya dilakukan dalam rubel dan yuan, kata Putin. Rusia adalah eksportir minyak dan gas utama ke China dan kedua belah pihak terus berupaya bersama untuk mengurangi hambatan perdagangan bilateral.

    “Dalam beberapa tahun terakhir, ekspor daging babi dan sapi ke China telah diluncurkan. Secara keseluruhan, produk pertanian dan pangan menempati posisi penting dalam ekspor Rusia ke China,” ujarnya.

    (eds/eds)

  • Tiananmen di Pejompongan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 Agustus 2025

    Tiananmen di Pejompongan Nasional 29 Agustus 2025

    Tiananmen di Pejompongan
    Peneliti PARA Syndicate dan Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Politik, Shanghai Jiao Tong University.
    SEJARAH
    terkadang tidak hanya berulang, tetapi menjelma dalam wajah baru yang tak kalah mengerikan.
    Pada 28 Agustus 2025, di Pejompongan, Jakarta, seorang pengemudi ojek online meregang nyawa setelah dilindas kendaraan taktis polisi.
    Ia bukan provokator, bukan kriminal, bahkan bukan tokoh utama dalam kerumunan. Ia hanyalah rakyat kecil yang sehari-hari menggantungkan hidup pada motor dan aplikasi daring.
    Namun malam itu, tubuhnya terkapar di aspal, dilindas roda baja negara yang seharusnya melindunginya.
    Mobil rantis itu tidak berhenti, tidak menoleh, tidak peduli. Ia melaju terus seakan tubuh manusia tak lebih dari kerikil di jalan.
    Tragedi Pejompongan bukan sekadar insiden tragis, bukan pula kecelakaan kebetulan. Ia adalah cermin telanjang dari bagaimana negara memandang rakyatnya.
    Kita boleh berpura-pura terkejut, tetapi yang jujur membaca sejarah tahu bahwa ini bukan pertama kalinya.
    Polisi di Indonesia, sejak masa Orde Baru hingga hari ini, terlalu sering berperilaku dengan logika yang sama: rakyat adalah ancaman.
    Kita masih ingat Reformasi 1998. Mahasiswa Trisakti gugur, ratusan luka, Semanggi I dan II menelan korban jiwa. Rakyat yang bersuara ditanggapi dengan gas air mata dan peluru.
    Harapannya, setelah reformasi dan pemisahan polisi dari militer, lahirlah institusi sipil yang humanis.
    Dua dekade berlalu, kenyataan berkata sebaliknya. Polisi tetap menjadi alat kekuasaan, bukan pelindung rakyat.
    Buktinya panjang. Tahun 2019, mahasiswa dan pelajar yang menolak RUU pelemahan KPK dipukuli, ditendangi, ditangkap massal. Beberapa meninggal.
    Tahun 2020, ketika rakyat menolak Omnibus Law, gas air mata kembali memenuhi jalan, pentungan berayun, ribuan orang diseret ke tahanan.
    Tahun 2022, tragedi Kanjuruhan, Malang, menjadi salah satu yang terkelam: 135 suporter sepak bola tewas setelah polisi menembakkan gas air mata ke tribun penuh penonton. Tubuh-tubuh bertumpukan, anak-anak mati terinjak.
    Dunia menuding, bangsa ini menangis, tetapi lagi-lagi negara bersembunyi di balik kata prosedur dan oknum.
    Kini, Pejompongan. Roda baja melindas seorang tukang ojek. Gas air mata ditembakkan ke rumah susun, membuat anak-anak dan lansia sesak.
    Puluhan pelajar ditangkap brutal, meski tak semua ikut aksi. Pola itu kembali berulang. Aparat tak mampu membedakan siapa demonstran, siapa rakyat sipil. Semua dianggap ancaman. Semua dianggap musuh.
    Adegan itu menimbulkan gema sejarah. Dunia pernah melihat sesuatu yang serupa di Beijing, 1989. Tank-tank China melaju ke arah mahasiswa yang menuntut demokrasi.
    Tubuh-tubuh muda ditindas besi. Dunia mengingat satu sosok yang berdiri menghadang tank, seorang pria kurus tanpa senjata, yang kemudian dikenal sebagai “Tank Man”. Hingga kini, Tiananmen menjadi simbol represi negara terhadap rakyatnya.
    Maka, wajar jika malam Pejompongan disebut Tiananmen versi Indonesia. Bukan karena jumlah korban sama, melainkan karena logika kekuasaan yang identik.
    Di Beijing, rakyat ditindas dengan tank. Di Jakarta, rakyat ditindas dengan rantis. Sama-sama kendaraan perang, sama-sama roda besi negara yang menggilas rakyat.
    Ironi terbesar adalah bahwa semua ini dibiayai oleh rakyat sendiri. Gaji polisi berasal dari pajak rakyat. Rantis yang melindas tukang ojek itu dibeli dari APBN, dari keringat rakyat yang dipaksa membayar.
    Termasuk pajak bensin yang dibeli tukang ojek itu sendiri, cicilan motor yang dibayarnya, potongan kecil dari setiap transaksi sehari-hari.
    Dengan kata lain, korban ikut menyumbang untuk membeli kendaraan yang akhirnya merenggut nyawanya.
    Ia membantu menggaji polisi yang akhirnya melindas tubuhnya. Ironi kejam: rakyat dipaksa membiayai alat penindas dirinya sendiri.
    Dan jangan lupa, korban itu bukan hanya satu tubuh yang mati di jalan. Ia seorang ayah yang anaknya kini kehilangan masa depan.
    Ia seorang suami yang istrinya kini kehilangan sandaran. Ia seorang anak yang orangtuanya kini kehilangan penopang hari tua.
    Satu nyawa yang hancur berarti lingkaran duka yang jauh lebih luas: keluarga kehilangan harapan, masyarakat kehilangan salah satu tulang punggungnya.
    Apa yang terjadi di Pejompongan bukan kecelakaan prosedural, melainkan bagian dari pola represi yang sistemik.
    Kata oknum hanya dipakai untuk menghapus jejak. Kata prosedur hanya dipakai untuk membenarkan kekerasan.
    Yang kita lihat sebenarnya adalah impunitas yang berlangsung puluhan tahun. Polisi bisa memukul, menembak, menendang, menggiring, bahkan melindas rakyat, dan tetap merasa aman karena sistem selalu melindungi mereka.
    Pertanyaannya sederhana, tapi menyesakkan: demokrasi macam apa yang membiarkan rakyatnya mati di bawah roda besi negara.
    Demokrasi macam apa yang membolehkan aparat menembak gas air mata ke rumah susun berisi anak-anak dan lansia.
    Demokrasi macam apa yang membiarkan ratusan tewas di stadion tanpa ada yang bertanggung jawab. Demokrasi macam apa yang menganggap rakyat bukan pemilik kedaulatan, melainkan penghalang kekuasaan.
    Jika demokrasi hanya tinggal topeng, maka yang sebenarnya kita jalani adalah otoritarianisme dengan wajah baru. Tirani yang menyebut dirinya demokrasi, tetapi bersikap seperti rezim paling represif dalam sejarah.
    Tiananmen di Pejompongan adalah bukti telanjang: Indonesia tak lagi jauh dari negara-negara yang selama ini kita kutuk.
    Rakyat tidak boleh diam. Karena diam berarti menyetujui. Diam berarti memberi izin pada roda baja itu untuk terus berputar.
    Hari ini tukang ojek, besok mahasiswa, lusa jurnalis, dan seterusnya siapa pun bisa jadi korban.
    Jika kita masih percaya pada martabat manusia, jika kita masih percaya bahwa republik ini lahir untuk melindungi segenap bangsa, maka kita harus berani berkata cukup.
    Sejarah akan mencatat, pada 28 Agustus 2025, negara kembali memilih melindas rakyatnya sendiri.
    Namun, sejarah juga bisa mencatat sesuatu yang lain, jika rakyat berani bangkit. Seperti
    Tank Man
    yang berdiri menghadang tank di Beijing, kita pun harus berani menghadang rantis dengan suara dan tubuh kita. Karena demokrasi tanpa perlindungan nyawa manusia bukanlah demokrasi, melainkan tirani. Dan tirani hanya bisa dihentikan oleh rakyat yang berani melawan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Adu Kekuatan 2 Raksasa Nuklir Asia, Awas China Jadi Sasaran

    Adu Kekuatan 2 Raksasa Nuklir Asia, Awas China Jadi Sasaran

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dua raksasa nuklir Asia, India dan Pakistan, masih berada dalam tensi yang panas soal konflik di Kashmir. Kekuatan keduanya yang melibatkan nuklir pun disebut mengancam raksasa regional lainnya, China.

    Pada 20 Agustus, India mengumumkan telah berhasil menguji coba Agni-V, rudal balistik jarak menengahnya, dari lokasi uji coba di Odisha, di pantai timur Teluk Benggala. Agni-V, yang berarti “api” dalam bahasa Sansekerta, memiliki panjang 17,5 meter, berat 50.000 kg, dan dapat membawa hulu ledak nuklir atau konvensional seberat lebih dari 1.000 kg.

    Rudal ini juga mampu menempuh jarak lebih dari 5.000 km dengan kecepatan hipersonik hampir 30.000 km per jam. Hal ini membuatnya termasuk rudal balistik tercepat di dunia.

    Uji coba Agni dilakukan tepat seminggu setelah Pakistan mengumumkan pembentukan Komando Pasukan Roket Angkatan Darat (ARFC) baru, yang menurut para ahli, bertujuan untuk menambal kelemahan dalam postur pertahanannya yang terungkap oleh India selama konflik empat hari antara dua negara bertetangga yang memiliki senjata nuklir pada bulan Mei.

    Namun, para ahli mengatakan uji coba terbaru India ini mungkin merupakan pesan yang lebih ditujukan untuk tetangga lain yang kembali didekati New Delhi dengan hati-hati, China. Pasalnya, jangkauan Agni mencakup sebagian besar Asia, termasuk wilayah utara China, dan sebagian Eropa. 

    Uji coba ini dilakukan sesaat sebelum perjalanan Perdana Menteri India Narendra Modi ke China untuk KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO), di tengah pencairan hubungan-setelah bertahun-tahun ketegangan akibat sengketa perbatasan-yang dipercepat oleh perang tarif Presiden AS Donald Trump terhadap India. Pada hari Rabu, tarif AS atas barang-barang India berlipat ganda menjadi 50% di tengah ketegangan atas pembelian minyak New Delhi dari Rusia.

    Namun terlepas dari perubahan hubungan dengan Beijing, para ahli mengatakan India terus memandang China sebagai ancaman utama di kawasan, yang menggarisbawahi rumitnya hubungan antara dua negara dengan populasi terpadat di dunia ini. Dan menurut mereka, pengembangan rudal jarak menengah dan jarak jauh India terutama ditujukan ke China.

    Keunggulan Rudal India atas Pakistan

    Sementara India mengakui kehilangan sejumlah jet tempur yang tidak disebutkan jumlahnya selama baku tembak dengan Pakistan pada bulan Mei, India juga menyebabkan kerusakan signifikan pada pangkalan militer Pakistan, terutama dengan rudal jelajah supersonik BrahMos.

    BrahMos, yang mampu membawa hulu ledak nuklir atau konvensional hingga 300 kg, memiliki jangkauan sekitar 500 km. Ketinggiannya yang rendah, lintasan yang mengikuti medan, dan kecepatannya yang luar biasa membuatnya sulit dicegat, sehingga memungkinkannya menembus wilayah Pakistan dengan relatif mudah.

    Banyak ahli berpendapat bahwa konteks ini menunjukkan uji coba Agni-V tidak secara langsung terkait dengan pengumuman ARFC oleh Pakistan. Sebaliknya, mereka mengatakan, uji coba tersebut kemungkinan merupakan sinyal untuk China.

    Diketahuia, pasukan India dan China berada dalam kebuntuan langsung di sepanjang perbatasan Himalaya yang disengketakan selama empat tahun setelah bentrokan mematikan pada tahun 2020, sebelum Modi bertemu Presiden China Xi Jinping di Rusia pada Oktober 2024 untuk memulai proses detente (peredaan ketegangan).

    Kunjungan Modi ke China untuk KTT SCO pada hari Minggu kemarin akan menjadi yang pertama kali baginya sejak tahun 2018. Di masa lalu, India sering merasa dikhianati oleh pendekatan-pendekatan ke China, yang diklaim India sering kali diikuti oleh agresi dari Beijing di sepanjang perbatasan mereka.

    “Kebutuhan India akan rudal jarak jauh, namun bukan rudal antarbenua, didikte oleh persepsi ancamannya terhadap China,” kata Manpreet Sethi, seorang peneliti tamu di Centre for Air Power Studies yang berbasis di New Delhi, kepada Al Jazeera.

    “Agni-V adalah rudal balistik berkemampuan nuklir dengan jangkauan 5.000 km, yang telah dikembangkan India sebagai bagian dari kemampuan deterrence (penangkal) nuklirnya terhadap China. Rudal ini tidak memiliki relevansi dengan Pakistan,” tambah Sethi.

    Christopher Clary, asisten profesor ilmu politik di University at Albany, setuju dengan pendapat tersebut.

    “Meskipun Agni-V mungkin dapat digunakan untuk menyerang Pakistan, misi utamanya adalah serangan terhadap China,” katanya kepada Al Jazeera. “Pantai timur China, tempat kota-kota terpenting secara ekonomi dan politik berada, sulit dijangkau dari India dan membutuhkan rudal jarak jauh.”

    Perlombaan Rudal di Seluruh Asia Selatan

    India dan Pakistan terus memperluas persenjataan rudal mereka dalam beberapa tahun terakhir, dengan meluncurkan sistem-sistem baru yang memiliki jangkauan yang semakin jauh.

    Sebelum mengumumkan ARFC, Pakistan memamerkan Fatah-4, rudal jelajah dengan jangkauan 750 km dan kemampuan untuk membawa hulu ledak konvensional maupun nuklir.

    Sementara itu, India sedang mengerjakan Agni-VI, yang diperkirakan memiliki jangkauan lebih dari 10.000 km dan membawa multiple independently targetable reentry vehicles (MIRV), sebuah kemampuan yang sudah ada pada Agni-V.

    Rudal yang dilengkapi MIRV dapat membawa beberapa hulu ledak nuklir, yang masing-masing mampu menyerang target terpisah, sehingga secara signifikan meningkatkan potensi daya hancurnya.

    Mansoor Ahmed, dosen kehormatan di Strategic and Defence Studies Centre, Australian National University, mengatakan uji coba terbaru India menunjukkan kemampuan rudal antarbenua yang semakin maju.

    “Dengan India yang sedang mengerjakan varian-varian Agni yang berbeda dengan berbagai kemampuan, uji coba ini adalah demonstrasi teknologi untuk kemampuan rudal balistik luncur-kapal selam (submarine-launched ballistic missile atau SLBM) India yang sedang berkembang,” kata Ahmed.

    “Tergantung pada konfigurasi hulu ledak untuk SLBM India, India akan mampu mengerahkan antara 200-300 hulu ledak pada armada SSBN-nya saja selama dekade berikutnya,” tambahnya. SSBN (ship, submersible, ballistic, nuclear) adalah kapal selam bertenaga nuklir yang dirancang untuk membawa SLBM yang dipersenjatai dengan hulu ledak nuklir. India saat ini memiliki dua SSBN yang beroperasi, dengan dua lagi dalam tahap pembangunan.

    Sebaliknya, Pakistan tidak memiliki rudal jarak jauh atau kapal selam nuklir. Rudal balistik operasional jarak terjauhnya, Shaheen-III, memiliki jangkauan 2.750 km.

    “Pakistan juga memiliki rudal balistik berkemampuan MIRV pertama di Asia Selatan yang disebut Ababeel, yang dapat menyerang hingga jangkauan 2.200 km, namun ini adalah sistem berkemampuan MIRV dengan jangkauan terpendek yang dikerahkan oleh negara bersenjata nuklir mana pun,” kata Ahmed.

    Tughral Yamin, mantan brigadir angkatan darat Pakistan dan sarjana kebijakan nuklir, mengatakan ambisi rudal kedua negara mencerminkan prioritas yang berbeda.

    “Program Pakistan sepenuhnya spesifik untuk India dan bersifat defensif, sementara ambisi India melampaui subkontinen. Sistem jarak jauhnya dirancang untuk proyeksi kekuatan global, terutama terhadap China, dan untuk menjadikan dirinya sebagai kekuatan besar dengan penangkal yang kredibel terhadap negara-negara besar,” kata Yamin, penulis buku The Evolution of Nuclear Deterrence in South Asia.

    Namun beberapa ahli mengatakan program pengembangan rudal Pakistan tidak hanya tentang India. Ashley J Tellis, peneliti kajian stratejik di Carnegie Endowment for International Peace (CEIP), mengatakan bahwa sementara India ingin dapat menyerang China dan Pakistan, Islamabad sedang membangun kemampuan untuk menjaga Israel, dan bahkan AS, dalam jangkauannya, selain India.

    “Pasukan rudal konvensional di kedua negara dirancang untuk menyerang target-target penting tanpa membahayakan pesawat serang berawak,” kata Tellis kepada Al Jazeera.

    (tps/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Perdagangan China dengan negara anggota SCO capai 512 miliar dolar AS

    Perdagangan China dengan negara anggota SCO capai 512 miliar dolar AS

    Beijing (ANTARA) – Nilai perdagangan China dengan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Shanghai (Shanghai Cooperation Organization/SCO) mencapai sekitar 512,4 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.277) pada 2024, meningkat 2,7 persen secara tahunan (year on year/yoy), demikian disampaikan seorang pejabat Kementerian Perdagangan China pada Rabu (27/8).

    Wakil Menteri Perdagangan China Ling Ji menyampaikan dalam konferensi pers bahwa tahun lalu China mengimpor minyak mentah, gas alam, dan batu bara senilai hampir 90 miliar dolar AS dari sesama anggota SCO. Selain itu, China juga mengimpor produk pertanian senilai 13,66 miliar dolar AS.

    Menurut Ling, impor energi dari negara-negara anggota SCO menyumbang sekitar seperlima dari total impor China sepanjang 2024.

    “Investasi dan kerja sama industri antara China dan negara-negara anggota SCO terus mencatatkan kemajuan stabil dalam beberapa tahun terakhir,” ungkap Zhang Li, pejabat Kementerian Perdagangan China lainnya.

    Dalam beberapa tahun terakhir, lanjut Zhang, perusahaan-perusahaan China telah mendirikan lebih dari 3.000 perusahaan di negara-negara anggota lain dan rata-rata menciptakan lebih dari 200.000 lapangan kerja setiap tahunnya.

    Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) SCO 2025 dijadwalkan berlangsung pada 31 Agustus hingga 1 September di Kota Tianjin, kota pelabuhan di China utara. Forum itu akan mempertemukan para pemimpin dari 20 lebih negara serta pimpinan dari 10 organisasi internasional untuk merumuskan peta jalan pengembangan blok tersebut dalam dekade mendatang.

    SCO, yang awalnya didirikan untuk menangani isu-isu keamanan, dalam 24 tahun perkembangannya telah tumbuh menjadi organisasi regional komprehensif yang mewakili hampir separuh populasi dunia.

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Benardy Ferdiansyah
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Wamen ESDM sambut mitra China untuk industri EV di Indonesia

    Wamen ESDM sambut mitra China untuk industri EV di Indonesia

    Shanghai (ANTARA) – Dalam upaya mempercepat transisi energi, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM) Republik Indonesia (RI) Yuliot Tanjung merampungkan kunjungan kerja selama empat hari ke Kota Shanghai dan Provinsi Zhejiang pada 21 hingga 24 Agustus 2025.

    Wamen Yuliot bertemu dengan para pemimpin Bank Teknologi Hijau (Green Technology Bank/GTB) di Shanghai, yang menyampaikan minatnya untuk berkolaborasi dalam pengembangan sektor teknologi hijau di Indonesia. Kerja sama tersebut mencakup produksi baterai dan pengembangan fasilitas penukaran baterai untuk alat berat di lokasi proyek konstruksi.

    Delegasi yang terdiri dari para pejabat Kementerian ESDM, Kementerian Sekretariat Negara, dan PT. PLN (Persero) berfokus pada penguatan kerja sama bilateral, menjajaki berbagai peluang investasi, serta pengembangan teknologi mutakhir di bidang energi baru dan terbarukan (new and renewable energy/NRE).

    Delegasi tersebut juga mengunjungi fasilitas Limbah Jadi Energi (Waste-to-Energy/WTE) milik Shanghai Chengtou Laogang Base Management Co., Ltd. dan Jiaxing Jiayuan SUS Environment Co., Ltd. di Provinsi Zhejiang. Yuliot juga secara langsung meninjau teknologi insinerasi dan gasifikasi canggih yang mampu mengubah berbagai jenis limbah menjadi listrik secara efisien. Hal ini dinilai sangat relevan bagi Indonesia sebagai solusi berkelanjutan dan inovasi dalam pengelolaan limbah, sekaligus meningkatkan kapasitas energi bersih.

    Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Yuliot Tanjung dan rombongan melakukan kunjungan kerja ke Kota Shanghai dan Provinsi Zhejiang pada 21 hingga 24 Agustus 2025. ANTARA/Xinhua

    “Kemajuan China dalam mengubah limbah perkotaan menjadi sumber listrik yang andal sangat relevan dengan situasi di Indonesia. Kami sangat terbuka untuk mengembangkan kemitraan, terutama melalui kerja sama usaha patungan dengan badan usaha milik negara Indonesia,” kata Yuliot.

    Teknologi dan investasi dari China ini sejalan dengan kebutuhan Indonesia akan energi bersih yang ramah lingkungan

    Selain itu, delegasi tersebut juga mengunjungi Pusat Penelitian dan Pengembangan (Litbang) CATL Ningde, produsen baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) terkemuka di China. Pembahasan itu berfokus pada potensi peluang kerja sama untuk mengembangkan ekosistem EV, termasuk minat CATL untuk berpartisipasi dalam pengembangan Mobil Nasional Indonesia.

    “EV merupakan masa depan transportasi yang efisien dan ramah lingkungan. Indonesia memiliki kesempatan untuk menjadi pemain penting dalam rantai pasokan EV global,” papar Yuliot. “Sumber daya nikel yang melimpah di Indonesia menjadi fondasi yang kuat bagi pengembangan EV, dan kami menyambut mitra dari China yang berkomitmen untuk membawa teknologi canggih serta keahlian dalam membangun industri EV yang komprehensif dan berkelanjutan di Indonesia.”

    Secara terpisah, Konsul Jenderal RI di Shanghai Berlianto Situngkir menekankan bahwa kunjungan ini memperkuat kembali komitmen Indonesia untuk memperkuat kemitraan strategis dalam mendukung pencapaian target emisi nol bersih pada 2060.

    “Kunjungan Wamen Yuliot juga menegaskan kembali komitmen kedua pihak untuk memperdalam kerja sama di berbagai sektor, sekaligus menjadi refleksi konkret dari 75 tahun hubungan diplomatik yang bersahabat dan saling menguntungkan antara Indonesia dan China. Pertemuan dengan berbagai pemangku kepentingan juga telah membuka jalan bagi kolaborasi konkret dalam transfer teknologi untuk proyek energi terbarukan,” tutur Berlianto.

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Santoso
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jejak koperasi dan manisnya gula Indonesia di panggung dunia

    Jejak koperasi dan manisnya gula Indonesia di panggung dunia

    Jakarta (ANTARA) – Cerita koperasi yang usang di masa lalu, seperti ingin dijungkirbalikkan oleh capaian satu koperasi di Kota Surabaya, Jawa Timur, ini.

    Dari sebuah ruang kerja sederhana, koperasi konsumen ini perlahan menapaki panggung perdagangan internasional alias ekspor, sebuah segmen bisnis yang cenderung belum banyak digeluti pelaku koperasi.

    Mereka bermitra dengan rekan di luar negeri untuk menggarap manisnya pasar gula rafinasi dunia. Dari tempat yang tampak biasa inilah, koperasi ini merajut strategi dan kemitraan, hingga berhasil menembus Bangkok, Shanghai, dan pasar Asia lainnya, menjadi bukti bahwa koperasi Indonesia dapat bersaing dan berperan besar dalam perdagangan gula global.

    Koperasi Kana, boleh jadi sedang menjadi nama yang menggaung jauh melampaui batas negeri, berdiri sebagai simbol kekuatan bersama dan ketekunan dalam menjawab tantangan zaman.

    Dari sinilah berawal kisah tentang bagaimana sebuah koperasi yang dibangun dari semangat gotong royong para anggotanya, perlahan menapaki panggung perdagangan internasional.

    Di balik semua itu, ada visi besar yang dibawa Jonathan Danang Wardhana, sosok yang mengubah arah perjalanan koperasi ini melalui jejaring global dan strategi berani yang ia bangun.

    Dengan pandangan jauh ke depan, Jonathan menegaskan bahwa keberhasilan bukanlah sekadar soal produksi, tetapi tentang kemampuan menjaga mutu, membangun kredibilitas, dan merajut kepercayaan lintas negara.

    Industri gula sendiri sejak lama menjadi bagian penting dalam denyut nadi ekonomi dunia. Data ISO Sugar Yearbook 2023 mencatat, konsumsi gula global pada tahun 2022 mencapai 176,318 juta ton, meningkat 7,045 juta ton atau sekitar 4,2 persen dibanding tahun sebelumnya.

    Angka ini adalah gambaran betapa gula bukan sekadar komoditas dapur, melainkan urat nadi industri pangan global.

    Setiap butir gula yang sampai ke tangan konsumen melewati jalur panjang yang rumit, melibatkan petani, produsen, koperasi, distributor, hingga negara-negara besar yang menjadi pemain utama dalam pasar internasional.

    Mitra dagang global

    Dalam ekosistem yang demikian kompleks, koperasi di Kota Pahlawan ini menempatkan dirinya sebagai penghubung antara produksi dan kebutuhan dunia yang terus tumbuh.

    Langkah besar koperasi ini bermula ketika Jonathan berhasil menjalin hubungan strategis dengan Pabrik Gula Raizen di Brasil, salah satu produsen gula terbesar di dunia.

    Hubungan ini dibangun, bukan dalam sehari, tetapi melalui proses panjang meyakinkan mitra internasional tentang integritas dan kualitas pasokan.

    Setiap bulan, koperasi ini mengirim sebanyak 12.500 ton gula ke Bangkok dan China, dengan total transaksi mencapai 6,5 juta dolar AS per bulan.

    Di balik angka tersebut, tersimpan kerja keras yang melibatkan koordinasi lintas negara, pemenuhan standar ketat, dan menjaga kepercayaan mitra dagang di pasar global.

    Mencari pemasok gula yang mau membuka akses bagi distributor baru bukanlah perkara sederhana. Pasar dunia dikuasai oleh jejaring lama yang tertutup, sehingga menemukan mitra strategis menjadi pencapaian tersendiri.

    Jejaring ini sangat penting karena mencari suplier gula itu sangat sulit, dikarenakan jarangnya suplier gula yang terbuka terhadap distributor baru.

    Koperasi ini justru berhasil memecahkan kebuntuan itu melalui pendekatan yang berpijak pada transparansi dan komitmen kualitas.

    Keberhasilan ini tampak dari respons pasar yang kian positif. Permintaan terhadap gula icumsa 45, salah satu jenis gula rafinasi dengan tingkat kemurnian tinggi yang disediakan koperasi, terus meningkat.

    Perkembangannya sangat positif, terlihat dari besarnya permintaan yang masuk untuk gula icumsa 45 yang disediakan oleh koperasi ini.

    Angka permintaan yang terus bertambah menunjukkan bahwa pasokan yang diberikan koperasi ini telah memenuhi ekspektasi pasar internasional, baik dari segi kualitas maupun ketepatan distribusi.

    Peran koperasi

    Dalam perspektif yang lebih luas, keberhasilan ini merefleksikan transformasi peran koperasi di era globalisasi. Jika dulu koperasi identik dengan entitas lokal yang bergerak dalam lingkup terbatas, kini koperasi menjelma menjadi aktor penting dalam rantai pasokan internasional.

    Di tengah ketatnya persaingan global, koperasi ini menunjukkan bahwa kekuatan kolektif dan visi strategis mampu mengantarkan entitas lokal menjadi pemain utama.

    Hubungan dengan Raizen tidak hanya memperkuat daya tawar koperasi milik Arek-arek Suroboyo ini di pasar Asia, tetapi juga membuka peluang kolaborasi lebih luas dalam pertukaran teknologi, pengetahuan, dan praktik terbaik industri gula dunia.

    Namun, ambisi koperasi ini tidak berhenti pada keberhasilan saat ini. Jonathan memandang perlunya memperluas jumlah anggota koperasi sebagai langkah penting memperkuat fondasi internal.

    Memperbesar anggota dinilai penting supaya modal untuk membeli gula putih tersebut semakin besar, sehingga kapasitas gula yang dipenuhi bisa lebih besar lagi.

    Strategi ini bukan hanya memperkuat modal kolektif, tetapi juga memastikan bahwa manfaat dari keberhasilan ekspor dapat dirasakan langsung oleh para anggotanya.

    Dalam kerangka ini, koperasi bukan sekadar perantara perdagangan, melainkan rumah bersama yang menjaga kesejahteraan anggotanya, sekaligus menjawab tantangan global.

    Dampak kerja sama ini pun meluas. Para anggota koperasi kini memiliki akses ke pasar internasional dengan kepastian kontrak dan harga yang lebih stabil.

    Perlindungan dari fluktuasi pasar menjadi nilai tambah yang signifikan, sementara peluang belajar dari praktik terbaik industri global menjadi modal untuk peningkatan kapasitas produksi di masa depan.

    Sinergi dengan pemain besar, seperti Raizen, membuka peluang transfer teknologi dan pengembangan kualitas produk, memastikan bahwa gula yang diproduksi tidak hanya memenuhi standar lokal, tetapi juga mampu bersaing di pasar dunia.

    Tentu saja, jalan ke depan tidak selalu mulus. Tantangan masih menanti, mulai dari perubahan iklim yang memengaruhi produktivitas tebu, dinamika geopolitik yang dapat mengubah pola perdagangan, hingga kebijakan tarif dan regulasi yang semakin kompleks.

    Namun, pengalaman Koperasi Kana membuktikan bahwa strategi adaptif dan keberanian mengambil langkah-langkah kolaboratif adalah kunci untuk bertahan dan tumbuh.

    Cerita koperasi ini adalah cermin tentang bagaimana kekuatan kolektif, visi jangka panjang, dan integritas dalam menjaga kualitas dapat membawa entitas lokal menembus batas global.

    Dari ruang rapat sederhana dengan papan tulis penuh angka, hingga percakapan-percakapan strategis dengan produsen gula terbesar dunia, perjalanan ini menjadi bukti bahwa semangat gotong royong yang dikemas dengan strategi tepat mampu mengubah peta perdagangan internasional.

    Lebih dari sekadar soal ekspor, kisah ini mencerminkan bahwa koperasi bisa menjadi poros penting dalam membangun kemandirian ekonomi sekaligus bagian dari denyut nadi perdagangan dunia yang kian terhubung.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • IHSG ditutup melemah, pasar cermati ancaman tarif Trump ke China

    IHSG ditutup melemah, pasar cermati ancaman tarif Trump ke China

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup melemah seiring pelaku pasar mencermati ancaman tarif oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap China.

    IHSG ditutup melemah 21,15 poin atau 0,27 persen ke posisi 7.905,76. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 11,31 poin atau 1,36 persen ke posisi 817,61.

    “Sentimen negatif antara lain berasal dari koreksi indeks bursa regional Asia,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

    Mayoritas bursa di kawasan Asia ditutup melemah akibat ancaman Presiden AS Donald Trump, yang akan memberlakukan tarif impor sebesar 200 persen, apabila China tidak mengekspor mineral tanah jarang ke AS.

    Trump juga mengancam akan memberlakukan tarif terhadap negara-negara yang tidak menghapus pajak digital dan peraturan terkait.

    Selain itu, pelaku pasar mencermati pertemuan antara Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung dan Presiden AS Donald Trump terkait kesepakatan perdagangan yang telah diumumkan bulan lalu, yang menetapkan tarif impor sebesar 15 persen atas ekspor Korea Selatan ke AS.

    Dari AS, Presiden Trump memberhentikan Gubernur The Fed Lisa Cook dari dewan bank sentral.

    Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor menguat yaitu sektor energi naik sebesar 1,33 persen, diikuti oleh sektor industri dan sektor kesehatan yang naik masing-masing naik sebesar 0,97 persen dan 0,64 persen.

    Sedangkan enam sektor terkoreksi yaitu sektor properti turun paling dalam sebesar 1,38 persen, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor keuangan yang masing-masing turun sebesar 1,18 persen dan 0,88 persen.

    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu DFAM, JARR, OASA, JECC, dan RELI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni FILM, LPKR, SSTM, MPPA, dan BABP.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.367.985 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 57,74 miliar lembar saham senilai Rp45,82 triliun. Sebanyak 266 saham naik, 393 saham menurun, dan 145 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 469,82 poin atau 1,10 persen ke 42.338,00, indeks Hang Seng melemah 304,99 poin atau 1,18 persen ke 25.524,92, indeks Shanghai turun 15,18 poin atau 0,39 persen ke 3.868,38, dan indeks Strait Times melemah 12,78 poin atau 0,30 persen ke 4.243,71.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • IHSG diprediksi mendatar di tengah pelemahan bursa kawasan Asia

    IHSG diprediksi mendatar di tengah pelemahan bursa kawasan Asia

    IHSG berpeluang bergerak ‘sideways’ (mendatar) pada hari ini

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa diperkirakan bergerak mendatar di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia

    IHSG dibuka menguat 14,01 poin atau 0,18 persen ke posisi 7.940,92. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,14 poin atau 0,14 persen ke posisi 827,78.

    “IHSG berpeluang bergerak sideways (mendatar) pada hari ini,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.

    Dari mancanegara, sorotan pelaku pasar tertuju pada pidato pejabat Federal Reserve (The Fed) Thomas Barkin pada hari ini, Selasa (26/08).

    Setiap komentar pejabat The Fed saat ini menjadi bahan spekulasi, mengingat Ketua The Fed Jerome Powell di Jackson Hole pada pekan lalu, memberikan sinyal paling jelas bahwa era pengetatan moneter sudah berakhir.

    Powell mengakui inflasi melandai, sementara pasar tenaga kerja mulai melemah, sehingga kebijakan saat ini dinilai terlalu restriktif.

    Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memperoleh ruang tambahan untuk melonggarkan kebijakan moneter tanpa khawatir pelemahan mata uang yang berlebihan. Namun, apabila The Fed menunda atau nada hawkish, pasar bisa kembali tertekan.

    Di sisi lain, pelaku pasar tengah bersiap menghadapi momen penting, yakni cut-off date rebalancing MSCI edisi Agustus 2025 pada hari ini, Selasa (26/08).

    Pada perdagangan Senin (25/08), bursa saham Eropa ditutup melemah, di antaranya Euro Stoxx 50 melemah 0,93 persen, indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,13 persen, indeks DAX Jerman turun 0,37 persen, serta indeks CAC Prancis melemah 1,59 persen.

    Bursa saham AS di Wall Street juga ditutup melemah pada perdagangan Senin (25/08), diantaranya indeks Nasdaq ditutup turun 0,22 persen ke level 21.449,29, indeks S&P 500 melemah 0,43 persen menjadi 6.439,32, dan indeks Dow Jones Industrial Average ditutup anjlok 349,27 poin atau 0,77 persen ke 45.282,47.

    Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei melemah 443,32 poin atau 1,03 persen ke 42.370,00, indeks Shanghai melemah 10,81 poin atau 0,27 persen ke 3.872,30, indeks Hang Seng melemah 79,86 poin atau 0,30 persen ke 25.778,55, dan indeks Strait Times melemah 14,15 poin atau 0,33 persen ke 4.242,00.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • IHSG ditutup menguat seiring optimisme sikap `dovish` The Fed

    IHSG ditutup menguat seiring optimisme sikap `dovish` The Fed

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup menguat seiring optimisme sikap `dovish` The Fed
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 25 Agustus 2025 – 17:48 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup menguat seiring optimisme pelaku pasar terhadap sikap “dovish” bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.

    IHSG ditutup menguat 68,06 poin atau 0,87 persen ke posisi 7.926,92. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 6,70 poin atau 0,81 persen ke posisi 828,92.

    “IHSG dan bursa regional Asia bergerak menguat, dipengaruhi oleh reaksi pelaku pasar yang merespon sinyal The Fed akan memangkas suku bunga acuannya,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

    Dari mancanegara, Ketua The Fed Jerome Powell dalam pidatonya di Jackson Hole, Wyoming, Amerika Serikat (AS), mengatakan membuka peluang akan memangkas suku bunga acuannya pada pertemuan September 2025.

    Dalam pidatonya, Powell menyinggung terkait melemahnya risiko inflasi dan meningkatnya kekhawatiran terhadap pasar tenaga kerja AS, sehingga memerlukan penyesuaian kebijakan moneter, yang membuka jalan untuk pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada September 2025.

    Dengan demikian, pelaku pasar memandang penurunan suku bunga kemungkinan akan segera terjadi, yang mana merujuk CME Fedwatch memiliki probabilitas sebesar 87,2 persen penurunan suku bunga sebesar 25 bps pada September 2025.

    Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk ke pasar keuangan dalam negeri (capital inflow) sebesar Rp910 miliar pada pekan ketiga Agustus 2025.

    Capital inflow itu memberikan gambaran meningkatnya kepercayaan investor dalam iberinvestasi di pasar keuangan dalam negeri, yang tidak terlepas oleh langkah BI dalam menjaga dan mendukung ketahanan eksternal bersama pemerintah dan otoritas lainnya.

    Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor menguat yaitu sektor properti naik sebesar 3,58 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor teknologi yang naik masing-masing naik sebesar 2,36 persen dan 1,91 persen.

    Sedangkan dua sektor terkoreksi yaitu sektor kesehatan turun paling dalam sebesar 0,05 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen primer yang turun sebesar 0,22 persen.

    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu BBKP, LPKR, BVIC, SSTM, dan JECC. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni MFIN, POLU, SOSS, RELF, dan YULE.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.368.350 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 46,80 miliar lembar saham senilai Rp19,40 triliun. Sebanyak 449 saham naik, 215 saham menurun, dan 143 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 181,21 poin atau 0,43 persen ke 42.814,50, indeks Hang Seng menguat 487,36 poin atau 1,92 persen ke 25.826,50, indeks Shanghai naik 57,80 poin atau 1,51 persen ke 3.883,56, dan indeks Strait Times menguat 3,75 poin atau 0,10 persen ke 4.257,02.

    Sumber : Antara

  • Tim Medis di China Operasi Pasien Kepala Nyaris Putus, Peluang Hidup Sempat Nol

    Tim Medis di China Operasi Pasien Kepala Nyaris Putus, Peluang Hidup Sempat Nol

    Jakarta

    Sebuah tim dokter di sebuah rumah sakit di Shanghai, China, berhasil melakukan operasi langka pada seorang pasien yang kepalanya nyaris terpisah dari tubuhnya. Insiden tragis tersebut terjadi setelah leher pasien dihantam lengan mekanis hingga tulang belakang lehernya (cervical spine) hampir sepenuhnya terlepas.

    Diberitakan laman People’s Daily, dr Chen Huajiang, direktur bedah tulang belakang di Rumah Sakit Changzheng Shanghai, mengatakan bahwa dalam lebih dari tiga dekade pengalamannya, ia belum pernah menemukan kasus cedera tulang belakang se-ekstrem ini.

    Pasien itu dilarikan ke rumah sakit pada Juni lalu. Dampak dari insiden tersebut menyebabkan kelumpuhan total dan henti jantung seketika. Tim medis melakukan resusitasi jantung paru darurat dan berhasil mengembalikan denyut nadinya.

    “Kami mencari literatur domestik dan internasional, tidak ada kasus yang terdokumentasi tentang pemisahan tulang belakang leher seserius ini-apalagi ada yang selamat setelah perawatan,” kenang Dr. Chen. Ia menyadari bahwa operasi adalah satu-satunya harapan, meskipun risikonya sangat tinggi.

    “Meskipun hanya ada secercah harapan, kami bersedia mencoba,” ujarnya.

    ‘Satellite Plate’, Teknik Bedah Pionir Penyelamat Nyawa

    Setelah hampir tiga jam berjuang, tim bedah berhasil mencapai terobosan penting. Mereka tidak hanya mengembalikan tulang belakang leher yang sepenuhnya bergeser, tetapi juga merintis teknik “satellite plate,” sebuah metode baru menggunakan pelat kecil tambahan untuk penguatan ekstra.

    Dengan inovasi ini, tim berhasil menanamkan dua pelat dan dua cage (alat penopang) pada tulang belakang pasien, yang lebarnya hanya 24-26 mm. Mereka menguatkannya dengan pelat tambahan untuk menciptakan stabilitas luar biasa hanya melalui satu kali pendekatan bedah dari depan.

    Dukungan inovatif ini berfungsi seperti “pilar stabilitas” yang memberikan integritas struktural pada tulang belakang leher yang rusak parah, sekaligus mengurangi kebutuhan untuk operasi kedua yang sangat berisiko.

    “Meskipun terlihat seperti kami hanya mengerjakan tulang, sebenarnya kami berurusan dengan pembuluh darah dan saraf yang tak terhitung jumlahnya. Mencoba untuk kedua kalinya bisa berarti pembuluh darah pecah, area bedah tergenang darah, dan kegagalan total,” jelas Dr Chen, menggambarkan ketegangan di ruang operasi.

    Operasi sukses

    Beruntung, tidak ada komplikasi yang terjadi, dan operasi berjalan sukses. Pasien kini menunjukkan kemajuan neurologis yang positif. Ia sudah bisa lepas dari ventilator hingga 36 jam secara terus-menerus, dan telah mendapatkan kembali gerakan di anggota badan serta bahu atasnya.

    Meskipun dokter mengatakan bahwa pemulihan akan memakan waktu yang lama dan sulit karena tingkat keparahan cedera sumsum tulang belakang, kisah suksesnya telah menarik perhatian komunitas bedah tulang di seluruh negeri.

    “Kami akan terus melangkah ke wilayah bedah tulang belakang leher yang belum dipetakan, terus menantang batas-batas dari apa yang secara teknis mungkin dilakukan,” pungkas Dr Chen.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: Mengenal Screwworm, Parasit Pemakan Daging yang Mewabah di Amerika”
    [Gambas:Video 20detik]
    (kna/kna)