kab/kota: Setu

  • Viral Mobil Hanyut Terseret Banjir di Bekasi, Sopir Berusaha Selamatkan Diri

    Viral Mobil Hanyut Terseret Banjir di Bekasi, Sopir Berusaha Selamatkan Diri

    Jakarta

    Banjir dengan arus deras di Bekasi sampai menghanyutkan sebuah mobil. Peristiwa itu terjadi di Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    Dalam video yang diunggah akun Instagram kertarahayusociety, tampak sebuah mobil minibus yang sepertinya Toyota Rush/Daihatsu Terios terjebak banjir dengan arus deras. Menurut keterangan video, mobil itu terseret banjir aliran Sungai Cikarang, tepatnya di Kampung Nawit, Desa Kertarahayu, Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    Menurut keterangan yang diterima detikOto dari akun Instagram kertarahayusociety, di dalam mobil tersebut ada satu orang pengendara. Mobil itu sempat tersangkut tiang listrik, tapi kemudian tetap terbawa arus yang cukup deras.

    “Pak turun Pak,” teriak warga kepada pengendara mobil putih tersebut.

    Warga sekitar juga turut membantu sopir yang berusaha menyelamatkan diri. “Alhamdulillah pengemudi dapat diselamatkan oleh warga Kampung Nawit,” tulisnya.

    Informasi terakhir yang diterima detikOto, mobil sudah ditemukan. Warga sekitar membantu mengevakuasi mobil tanpa alat berat.

    Pelajaran Penting: Jangan Asal Terobos Banjir!

    Dari kejadian ini bisa diambil pelajaran penting. Pengendara jangan asal menerobos banjir. Banjir yang terlalu dalam dengan arus deras bisa menghanyutkan mobil meskipun bobot mobil terbilang berat.

    Praktisi keselamatan berkendara dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, tidak menyarankan mobil menerobos banjir yang terlalu dalam, apalagi ada arus deras Sebab, risikonya bukan cuma merusak mobil.

    “Risiko mobil terbawa arus kalau genangan sudah tinggi,” kata Sony kepada detikOto.

    Selain itu, yang juga banyak terjadi ketika mobil dipaksa menerobos banjir, mobil bisa masuk lubang atau bahkan got yang tidak terlihat akibat tertutup genangan. Selain itu, risiko lainnya mobil atau ban juga bisa terkena benda-benda tajam yang terbawa arus. Benda-benda tersebut juga bisa menghambat putaran roda atau merusak bodi mobil.

    Dari sisi teknis, kalau nekat menerobos banjir berisiko membuat mesin jebol. Hal itu disebabkan oleh air yang masuk ke dalam ruang bakar sehingga tidak bisa terkompresi. Gejala itu disebut dengan water hammer.

    Water hammer adalah kondisi ketika air masuk ke ruang bakar mesin. Air tidak bisa terkompresi oleh mesin sehingga yang terjadi setang piston bengkok bahkan bisa menyebabkan silinder mesin pecah.

    Water hammer mungkin tidak langsung membuat mesin jebol. Ada kondisi mobil mengalami water hammer beberapa waktu setelah menerobos banjir. Gejala awalnya adalah mesin terasa kasar. Kalau sudah terjadi water hammer yang membuat mesin jebol, tentu perbaikannya tidak murah.

    (rgr/din)

  • Penampakan dari Udara Kota Bekasi yang Lumpuh Karena Banjir – Page 3

    Penampakan dari Udara Kota Bekasi yang Lumpuh Karena Banjir – Page 3

    Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi mencatat sebanyak tujuh kecamatan terdampak banjir, antara lain Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede, dan Rawalumbu.

    Sebanyak 140 unit rumah terendam dengan ketinggian air mencapai 300 sentimeter. BPBD Kota Bekasi mendistribusikan bantuan logistik dan mengerahkan sejumlah perahu karet untuk evakuasi warga terdampak. Selain itu, PLN Kota Bekasi memadamkan listrik di beberapa wilayah terdampak untuk mencegah adanya korban yang terkena aliran listrik ketika banjir.

    Kepala BNPB Suharyanto menyampaikan, BNPB mendukung kebutuhan pemerintah daerah dan masyarakat terdampak pada masa tanggap darurat banjir di daerah Jabodetabek.

    “Kita akan kerahkan personel ke masing-masing daerah terdampak dan peralatan sesuai kebutuhan di lapangan,” tutur Suharyanto pada Konferensi Pers Penanganan Banjir di Wilayah Jabodetabek, Selasa (4/3/2025).

    Untuk banjir Kabupaten Bekasi, BNPB menyebut hujan disertai kiriman air dari sungai di bagian hulu menyebabkan banjir di enam kecamatan, yaitu Kecamatan Cibarusah, Serang Baru, Setu, Cikarang Utara, Cibitung dan Tambun Utara.

  • 7 Kecamatan di Kota Bekasi Terdampak Banjir, 140 Rumah Terendam hingga 3 Meter – Page 3

    7 Kecamatan di Kota Bekasi Terdampak Banjir, 140 Rumah Terendam hingga 3 Meter – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi mencatat sebanyak tujuh kecamatan terdampak banjir, antara lain Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede, dan Rawalumbu.

    Sebanyak 140 unit rumah terendam dengan ketinggian air mencapai 300 sentimeter. BPBD Kota Bekasi mendistribusikan bantuan logistik dan mengerahkan sejumlah perahu karet untuk evakuasi warga terdampak. Selain itu, PLN Kota Bekasi memadamkan listrik di beberapa wilayah terdampak untuk mencegah adanya korban yang terkena aliran listrik ketika banjir.

    Kepala BNPB Suharyanto menyampaikan, BNPB mendukung kebutuhan pemerintah daerah dan masyarakat terdampak pada masa tanggap darurat banjir di daerah Jabodetabek.

    “Kita akan kerahkan personel ke masing-masing daerah terdampak dan peralatan sesuai kebutuhan di lapangan,” tutur Suharyanto pada Konferensi Pers Penanganan Banjir di Wilayah Jabodetabek, Selasa (4/3/2025).

    Untuk banjir Kabupaten Bekasi, BNPB menyebut hujan disertai kiriman air dari sungai di bagian hulu menyebabkan banjir di enam kecamatan, yaitu Kecamatan Cibarusah, Serang Baru, Setu, Cikarang Utara, Cibitung dan Tambun Utara.

  • 27 Februari 2025: Hari Jadi ke-194 Kabupaten Purworejo

    27 Februari 2025: Hari Jadi ke-194 Kabupaten Purworejo

    Liputan6.com, Yogyakarta – Kabupaten Purworejo adalah sebuah wilayah di Jawa Tengah. Tahun ini, Kabupaten Purworejo merayakan hari jadi ke-194 tahun.

    Mengutip dari purworejokab.go.id, penetapan Hari Jadi Kabupaten Purworejo merujuk pada momentum perubahan nama Brengkelan menjadi Purworejo. Penetapan tersebut terjadi pada 27 Februari 1831.

    Penetapan Hari Jadi Kabupaten Purworejo ini dilakukan dengan mempertimbangkan data yang mendukung, baik naskah Kedung Kebo maupun bukti kearsipan lain. Dalam naskah Kedung Kebo tertulis, penggantian nama Brengkelan menjadi Purworejo diumumkan oleh Komisaris PH van Lawick van Pabst.

    Adapun berdasarkan bukti kearsipan pada Arsip Nasional Republik Indonesia tertulis bahwa pengumuman penggantian nama Brengkelan menjadi Purworejo dilaksanakan pada 27 Februari 1831. Hal itu juga disebutkan dalam Laporan Komisaris PH van Lawick van Pabst kepada Gubernur Jenderal Hindia Belanda Van Den Bosch.

    Perubahan nama tersebut akhirnya dijadikan dasar penyusunan Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 2019 tentang hari Jadi Kabupaten Purworejo. Setiap tahunnya pada 27 Februari, masyarakat Purworejo akan merayakan Hari Jadi Kabupaten Purworejo.

    Tahun ini, Pemerintah Kabupaten Purworejo telah menggelar sejumlah kegiatan untuk memeriahkan Hari Jadi ke-194 Kabupaten Purworejo. Ada sekitar 13 kegiatan yang dilaksanakan mulai dari 31 Januari hingga puncak acara pada 27 Februari 2025. 

    Perayaan tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya karena bersamaan dengan pelantikan Bupati dan Wakil Bupati yang telah dilaksanakan di Jakarta. Rangkaian kegiatan Hari Jadi ke-194 Kabupaten Purworejo diawali dengan launching logo, peresmian proyek-proyek 2024, dan kenduri agung yang telah dilaksanakan pada 31 Januari 2025 di Pendopo Kabupaten Purworejo.

    Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan Kutoarjo Romantic Space di Alun-alun Kutoarjo pada 6-9 Februari 2025, Gendhing Setu Legi di Pendopo Kabupaten Purworejo pada 7 Februari 2025, dan Hari Pers Nasional di Pendopo Kabupaten Purworejo pada 9 Februari 2025.

    Pada 12-16 Februari 2025 lalu juga telah digelar Purworejo Expo di Pendopo Kabupaten dan sepanjang Jalan RAA Cokronegoro. Bukan itu saja, berbagai kegiatan menarik juga telah dilaksanakan, seperti ziarah makam Bupati Tjokronegoro, senam bersama, kegiatan sosial guyub rukun ASN Peduli berupa donor darah dan pembagian beras, pengetan jumenengan, grebeg budaya, pengajian akbar, serta pelaksanaan Sidang Paripurna Istimewa dalam Rangka Hari Jadi ke-194 Kabupaten Purworejo dengan mengenakan pakaian adat Jawa.

    Penulis: Resla

  • Cipta Karya Bekasi alokasikan Rp278 miliar bangun infrastruktur 2025

    Cipta Karya Bekasi alokasikan Rp278 miliar bangun infrastruktur 2025

    Oleh Bappeda dituangkan ke dalam RKPD (Rencana kerja perangkat daerah) sebagai program prioritas pembangunan tahun ini,

    Kabupaten Bekasi (ANTARA) – Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengalokasikan Rp278 miliar untuk membangun infrastruktur di daerah itu pada 2025 mencakup bangunan pendidikan, instansi vertikal hingga sarana kesehatan.

    Kepala DCKTR Kabupaten Bekasi Benny Sugiarto Prawiro mengatakan, pembangunan infrastruktur ini merupakan usulan masyarakat saat musyawarah perencanaan pembangunan secara berjenjang hingga mendapatkan persetujuan badan perencanaan pembangunan daerah berdasarkan hasil penghitungan kemampuan keuangan daerah.

    “Oleh Bappeda dituangkan ke dalam RKPD (Rencana kerja perangkat daerah) sebagai program prioritas pembangunan tahun ini, ” katanya di Cikarang, Rabu.

    Dia menjelaskan, pembangunan fisik tahun ini mencakup sektor pendidikan dengan alokasi pembiayaan mencapai Rp185 miliar untuk membangun unit sekolah dan ruang kelas baru, rehabilitasi atau perbaikan hingga penataan halaman dan pagar pada 100 bangunan satuan pendidikan.

    Rinciannya, pembangunan unit sekolah baru yakni satu gedung TK Negeri Sukatani serta dua gedung sekolah dasar masing-masing SDN Wanajaya 06 dan SDN Sukajaya 05. Kemudian pembangunan 10 ruang kelas baru (RKB) meliputi tujuh RKB SD serta tiga SMP.

    Pihaknya juga merehabilitasi 65 sekolah serta melakukan penataan sarana pada 22 sekolah baik untuk jenjang SD maupun SMP. Seluruh kegiatan tersebut ditargetkan tuntas sebelum akhir tahun.

    Pemerintah daerah juga berkomitmen meningkatkan fasilitas instansi vertikal demi mendukung sinergi antara unsur forum koordinasi pimpinan daerah dengan mengalokasikan anggaran pembangunan senilai Rp80 miliar.

    Anggaran tersebut dipergunakan untuk pembangunan Yontaipur Kostrad tahap dua senilai Rp29,99 miliar. Rehabilitasi dilakukan pada rumah dinas Korem 051/Wkt Rp2,99 miliar, gedung Koramil 12/Serang Baru Rp1,49 miliar, Koramil 09/Cibarusah Rp1,49 miliar serta Koramil 13/Kedungwaringin Rp748 juta.

    Pemkab Bekasi juga mengalokasikan anggaran pembangunan Polsek Babelan senilai Rp12,99 miliar. Pembangunan lanjutan Satpamobvit dan gudang logistik Polres Metro Bekasi masing-masing Rp4,99 miliar serta Rp1,49 miliar.

    Kemudian rehabilitasi rumah dinas polres di Tambun Selatan sebesar Rp1,59 miliar serta rehabilitasi Polsek Setu dan Polsek Kedungwaringin masing-masing senilai Rp498,52 juta.

    Pembangunan mess karyawan Kejari Kabupaten Bekasi Rp6,59 miliar, rehabilitasi gedung pengelolaan aset dan barang bukti kejari Rp1,99 miliar serta pemasangan lift Pengadilan Negeri Cikarang senilai Rp2,49 miliar.

    Terakhir, pembangunan fasilitas pelayanan publik Balai Pemasyarakatan Kelas II Bekasi Rp298,52 juta, pembangunan Kantor Kementerian Agama Rp4,99 miliar dan rehabilitasi Gedung Bappeda sebesar Rp4,99 miliar.

    Sarana kesehatan turut menjadi perhatian pemerintah daerah dengan menyiapkan anggaran senilai Rp13 miliar untuk membangun serta merehabilitasi fasilitas kesehatan pada tahun ini.

    Kepala Bidang Bangunan Negara pada DCKTR Kabupaten Bekasi Augusta Danny Indrayana mengatakan pembangunan fasilitas kesehatan dilakukan untuk satu unit puskesmas di wilayah Sukasejati, Cikarang Selatan dengan pagu anggaran Rp6,9 miliar.

    Selain membangun gedung puskesmas baru, pihaknya juga memperbaiki tiga unit puskesmas antara lain Puskesmas Jatimulya, Puskesmas Cibarusah dan Puskesmas Karangbahagia.

    “Rehab Puskesmas Jatimulya dan Cibarusah masing-masing dianggarkan senilai Rp2,9 miliar sedangkan Puskesmas Karangbahagia dilakukan penataan dengan pagu Rp998 juta,” kata dia.

    Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Hari Pertama MBG di Ngawi Terlambat, Siswa SMP Jajan di Kantin

    Hari Pertama MBG di Ngawi Terlambat, Siswa SMP Jajan di Kantin

    Ngawi (beritajatim.com) – Pelaksanaan hari pertama Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi siswa di Kabupaten Ngawi mengalami kendala. Para siswa SMP Negeri 5 Ngawi harus menunggu lebih dari dua jam untuk mendapatkan makanan yang dijadwalkan tiba pukul 10.00 WIB. Akibat keterlambatan tersebut, banyak siswa memilih membeli makanan di kantin sekolah agar tidak kelaparan.

    “Surah bawa sendok, tempat minum, dan kita sudah bawa. Namun, makanan tak kunjung datang sampai istirahat terakhir belum datang. Katanya nanti mau dihubungi, gitu aja,” ujar Dwi Aprilia Hendrayani, salah satu siswa SMP Negeri 5 Ngawi.

    Pihak sekolah juga telah menyiapkan ruangan khusus untuk menerima dan mendistribusikan makanan, tetapi hingga pukul 12.00 WIB, pengiriman belum tiba. Guru SMP Negeri 5 Ngawi, Hari Yuwono, mengungkapkan bahwa keterlambatan ini berdampak pada jadwal istirahat siswa.

    “Kita masih menunggu, dan anak-anak sudah kami sampaikan bawa peralatan makan, sendok, dan air minum. Ruangan tempatnya sudah kita siapkan, tapi belum datang juga. Harusnya jam 10 tadi, sekarang sudah jam 12 siang. Tidak tahu penyebabnya apa,” jelasnya.

    Setelah menunggu lama, makanan akhirnya tiba sekitar pukul 13.30 WIB. Kondisi ini tentu diharapkan tidak terulang di hari-hari berikutnya, mengingat tujuan utama program ini adalah memastikan siswa mendapatkan asupan makanan bergizi secara tepat waktu.

    Berbeda dengan SMP Negeri 5 Ngawi, di SD Negeri Ngawi Purba 2, makanan justru datang lebih awal, sekitar pukul 08.00 WIB. Namun, ada kendala lain yang muncul di sekolah ini, yakni banyak siswa menolak makanan karena sudah kenyang setelah sarapan pagi.

    Dandim 0805 Ngawi, Letkol Arh Setu Wibowo, menanggapi permasalahan ini dengan menyatakan bahwa program MBG masih dalam tahap awal dan akan terus dievaluasi.

    “Ini kan baru pertama. Ibarat bayi baru merangkak berdiri, wajar begitu. Akan kita evaluasi, kita ambil tengah-tengahnya anak-anak pulang sekolah,” ujarnya.

    Pihak sekolah berharap ke depannya penyaluran makan bergizi gratis bisa lebih tepat waktu agar tidak mengganggu jam pembelajaran. Selain keterlambatan distribusi dari dapur umum di Desa Ngawi Purba, Kecamatan Ngawi, pembagian makanan ke masing-masing kelas juga memakan waktu cukup lama.

    Pada hari pertama, program ini baru mencakup sekolah-sekolah dalam radius 3 kilometer dari dapur umum. Total 2.815 penerima manfaat yang terdiri dari 28 sekolah. Dengan adanya kendala ini, pemerintah dan pihak terkait diharapkan segera melakukan evaluasi agar program MBG berjalan lebih efektif dan tepat sasaran. [fiq/beq]

  • 7
                    
                        Jika Sudah Dilantik, Dedi Mulyadi Ancam Beri Sanksi Kepsek yang Ngotot "Study Tour"
                        Bandung

    7 Jika Sudah Dilantik, Dedi Mulyadi Ancam Beri Sanksi Kepsek yang Ngotot "Study Tour" Bandung

    Jika Sudah Dilantik, Dedi Mulyadi Ancam Beri Sanksi Kepsek yang Ngotot “Study Tour”
    Editor
    KOMPAS.com
    – Gubernur terpilih
    Jawa Barat

    Dedi Mulyadi
    akan memberi sanksi kepala sekolah yang tetap memaksakan
    study tour
    setelah Dedi dilantik sebagai Gubernur Jabar, 20 Februari mendatang.
    “Saya akan membuat surat edaran, dan di dalamnya bagi sekolah, guru, kepala sekolah yang memaksakan kegiatan tersebut kami akan memberikan sanksi yang tegas, karena Anda adalah ASN yang terikat dengan peraturan,” tegas Dedi kepada
    Kompas.com
    via sambungan WhatsApp, Senin (17/2/2025).
    Dedi menegaskan, kebijakan yang dilakukannya setelah dilantik adalah bersifat umum. Kalau salah satu sekolah tetap melaksanakan kegiatannya, kata dia, nanti sekolah yang lain ikut-ikutan.
    “Nanti jadi repot,” jelasnya.
    Dalam kesempatan itu, Dedi mengatakan, pihaknya mendapat kritik dari komite sebuah SMA Negeri di
    Depok
    terkait pelarangan
    study tour
    ke Bali. Sebelumnya, Dedi meminta sekolah tersebut menunda atau membatalkan kegiatan tersebut.
    “Ada komite sekolah yang mengatakan ucapan saya tidak tepat terkait informasi biaya atau ongkos yang dibayarkan,” kata Dedi pada unggahan di akun TikTok Kang Dedi Mulyadi dan dikonfirmasi ulang
    Kompas.com, 
    Senin (17/2/2025).
    Dedi menyebutkan, ongkos
    study tour
    ke Bali Rp 3,5 juta. Jumlah tersebut belum ditambah uang jajan dan uang saku sehingga bisa sampai Rp 4,5 juta hingga Rp 5,5 juta.
    Dedi mengaku mendapat informasi itu dari sebuah media
    online
    lokal di Depok.
    Untuk kegiatan PPKN?
    Selain biaya, komite sekolah mengatakan
    study tour
    adalah kegiatan yang masuk ke kurikulum sekolah, yakni pelajaran PPKN.
    “Saya terima kasih juga (telah dikritik), kenapa? Karena ini orangtua, komite sekolah sangat peduli pada siswa-siswanya, untuk dapat pelajaran berharga dari pergi ke Bali. Terutama di bidang pelajaran PPKN. Keren banget,” sindir Dedi.
    Dedi menyampaikan demikian karena ketika orangtua siswa di daerah lain protes karena biaya
    study tour
    mahal, komite sekolah di Depok justru protes karena biaya sekian itu tidak terlalu mahal.
    Hal ini, menurut Dedi, menunjukkan kelas ekonomi, orangtua siswa di sekolah tersebut sangat mapan.
    Lebih lanjut, Dedi menyampaikan pelajaran PPKN tidak harus pergi ke Bali. Hal ini bisa dipelajari di lingkungan setempat.
    “Membantu orangtua beresin rumah, itu pelajaran PPKN. Berkunjung ke rumah tetangga siapa tahu tetangga tak punya beras itu PPKN,” jelas dia.
    Selain itu, bisa juga mempelajari tentang lingkungan sejarah kebudayaan Depok. Misalnya, kata Dedi, kenapa lahir istilah yang disebut Belanda Depok.
    “Kemudian akar kebudayaan orang Depok (berasal) dari mana, leluhurnya siapa. Apa fungsi setu-setu yang berkembang saat ini di Depok dan sebagian sudah beralih fungsi dan bagaimana dampak alih fungsi itu bagi sosial ekonomi dan kebudayaan lingkungan masyarakat Depok. Itu juga keren,” tegas Dedi.
    Apabila orangtua ingin anaknya piknik, lanjut Dedi, tidak ada masalah karena itu hak setiap orang. Namun lebih baik selenggarakan secara pribadi oleh orangtuanya.
    Anak-anaknya didampingi langsung oleh orangtuanya pergi ke Bali.
    “Dampingi saja, piknik biasa jangan bawa nama sekolah. Cukup orangtuanya. Lalu bagaimana gurunya? Boleh pergi ke Bali tapi dengan biaya sendiri,” kata Dedi.
    Menurut dia, kalau guru pergi ke Bali kemudian mendapat transportasi dari orangtua siswa, apalagi guru ASN, itu tidak boleh menurut undang-undang.
    Dedi meminta semua pihak harus memahami bahwa tidak semua sekolah punya kemampuan ekonomi seperti SMAN 6 Depok yang akan
    study tour
    .
    Masih banyak sekolah-sekolah lain yang orangtua siswanya harus ngutang ke sana kemari untuk anaknya pergi
    study tour
    .
    “Untuk itu kenapa saya bersikap seperti itu, karena saya sebentar lagi jadi Gubernur Jawa Barat,” kata dia.
    Hal yang harus dipikirkan Dedi, bukan hanya sekolah di Depok yang orangtuanya kaya, melainkan ada juga sekolah lain yang ada di Garut, Ciamis, Purwakarta, Subang, Majalengka, dan Cirebon.
    “Bisa jadi di sekolah tersebut orangtuanya tidak semuanya kaya seperti SMA di Depok yang dipimpin oleh komite sekolahnya,” jelas Dedi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kriminal sepekan, Kasus Vadel Bajideh hingga gas oplosan

    Kriminal sepekan, Kasus Vadel Bajideh hingga gas oplosan

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa berkaitan dengan keamanan menghiasi Jakarta yang terjadi dalam sepekan, mulai dari Vadel Badjideh janji nikahi anak Nikita Mirzani hingga modus pengoplosan elpiji 3 kilogram (kg) jadi 50 kg.

    Berikut berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    1. Vadel Badjideh janji nikahi anak Nikita Mirzani

    Jakarta (ANTARA) – Tersangka kasus dugaan aborsi dan persetubuhan anak, Vadel Alfajar Badjideh (20) berjanji menikahi anak Nikita Mirzani bernama Laura Meizani (LM) atau Lolly (17) usai melakukan persetubuhan.

    “Selama menjalani hubungan pacaran tersebut, atas bujuk rayu tersangka yang menjelaskan akan bertanggung jawab serta menikahi anak korban,” kata Kanit PPA Polres Metro Jakarta Selatan Citra Ayu kepada wartawan di Jakarta, Jumat.

    Baca selengkapnya di sini

    2. Ini modus pengoplosan elpiji 3 kg jadi 50 kg

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya membeberkan modus pengoplosan elpiji tiga kilogram (kg) subsidi menjadi elpiji 12 kg atau 50 kg non subsidi, menyusul pengungkapan kasus itu pada empat lokasi di Jakarta dan Bekasi.

    “Tabung gas kosong 12 kg atau 50 kg dijejerkan kemudian di bagian atasnya diberikan es batu untuk menjadi dingin,” ungkap Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus (Wadirreskrimsus) Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga dalam jumpa pers, di Jakarta, Kamis.

    Baca selengkapnya di sini

    3. Dua orang pria pengancam guru TK ditangkap polisi di Tangsel

    Jakarta (ANTARA) – Polisi menangkap dua orang pria berinisial S dan N karena diduga meminta uang dengan cara mengancam seorang guru taman kanak-kanak (TK) berinisial BD di Kompleks Puri Permata Pamulang, Babakan, Setu, Tangerang Selatan, Provinsi Banten.

    “Semalam ditangkap. Jadi, tak lama dari kejadian itu, langsung kita identifikasi orang tersebut, ya ketahuan dan langsung kita cari dan dapat, ” kata Kapolsek Cisauk, AKP Dhady Arsya saat dikonfirmasi dari Jakarta, Sabtu.

    Baca selengkapnya di sini

    Empat wanita berinisial AH (43), YI (30), NI (28), dan NH (20) yang beraksi mencuri perhiasan milik anak-anak di sebuah mal di kawasan Puri Kembangan, Jakarta Barat, Minggu (9/2/2025). (ANTARA/HO-Polres Jakbar)

    4. Polisi tangkap empat wanita yang curi perhiasan milik anak di mal

    Jakarta (ANTARA) – Polisi menangkap empat wanita yang mencuri perhiasan milik anak-anak di sebuah mal kawasan Puri Kembangan, Jakarta Barat.

    Para pelaku yang berinisial AH (43), YI (30), NI (28), dan NH (20) beraksi dengan mengincar anak-anak yang sedang bermain di tempat bermain di dalam mal tersebut.

    Baca selengkapnya di sini

    5. Penggunaan obat keras ilegal dinilai berkaitan dengan kasus tawuran di Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Jakarta mengaitkan pengedaran ilegal obat keras seperti tramadol dan trihexyphenidyl (trihex) dengan fenomena tawuran yang marak terjadi di wilayah setempat.

    Ketua Tim Cegah Tangkal dan Siber BBPOM Jakarta Andrianto Nur Ichsan menyebut bahwa obat keras seperti tramadol dan trihex yang diminum dapat mengurangi rasa sakit, ketergantungan, halusinasi dan percaya diri yang tinggi.

    Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Minta Uang untuk Beli Rokok, Dua Preman Ancam Pakai Pisau, Palak Guru TK di Pamulang Tangsel – Halaman all

    Minta Uang untuk Beli Rokok, Dua Preman Ancam Pakai Pisau, Palak Guru TK di Pamulang Tangsel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pegawai Taman Kanak-Kanak (TK) Little Bee House di Perumahan Permata Pamulang, Kelurahan Bakti Jaya, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, menceritakan pemalakan yang dialami guru tempatnya bekerja.

    Diketahui, viral di media sosial video berupa pengancaman menggunakan senjata tajam dan pengrusakan oleh dua orang terhadap guru dengan para siswa dan siswi di salah satu sekolah di Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, pada Jumat (15/2/2025).

    Pegawai TK Little Bee House yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan saat kejadian, para guru sedang melaksanakan kegiatan latihan marching band di kawasan Permata Pamulang, Tangsel.

    Kemudian, dua orang preman menghampiri meminta uang untuk membeli rokok.

    “Kalau kejadiannya, anak-anak lagi latihan marching band, datang preman dua orang, minta duit buat rokok,” kata pegawai TK Little Bee House kepada Tribunnews di kawasan Permata Pamulang, Tangsel, Minggu (16/2/2025).

    Kemudian, diungkapkannya bahwa guru-guru saat itu kebetulan tidak membawa uang. Kepala sekolah juga sedang keluar.

    “Dibilangin sama guru, nanti tunggu habis latihan, preman ini nggak mau. Sekali, dua kali, tiga kali (maksa minta uang), keempat kali baru dia mengamuk,” terangnya.

    Saat kejadian, dijelaskannya bahwa dua pelaku sempat mengancam menggunakan pisau. Karena tak diberi uang, pelaku lalu merusak drum band milik TK Little Bee House.

    “Ancam dengan pisau, merusak drum band milik TK,” terangnya.

    Atas kejadian itu, ia berharap petugas kepolisian sementara waktu menjaga wilayah Permata Pamulang, Tangsel.

    “Polisi harus jaga dulu daerah sini. Kalau ada lagi (premanisme), tolong ditindak,” harapnya.

    Dua Pelaku Juga Kerap Palak Pedagang Sejak 2022

    Diketahui, pelaku S (24) dan N (58), preman yang mengancam menggunakan senjata tajam terhadap guru Taman Kanak-Kanak (TK) Little Bee House di Perumahan Permata Pamulang, Kelurahan Bakti Jaya, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, telah ditangkap pihak kepolisian.

    Dari kesaksian para pedagang di kawasan Permata Pamulang, pelaku memang kerap melakukan pemalakan.

    Salah seorang pedagang yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan kedua pelaku kerap memalak sejak 2022.

    Pedagang yang sudah berjualan di kawasan Permata Pamulang sejak 2019 ini menuturkan dua pelaku meminta uang ke pedagang seminggu empat kali.

    “Mereka minta seminggu empat kali, sekali minta Rp10 ribu,” kata pedagang tersebut kepada Tribunnews.com, Minggu (16/2/2025).

    Lanjutnya, jika tak diberi uang, dua pelaku juga kerap bertingkah arogan. Dari penuturannya, pelaku pernah membanting bangku tempat ia berdagang karena tak diberi uang.

    “Pelaku arogan, kalau nggak dikasih maksa, banting-banting bangku. Nyari duit lagi sudah susah, ditambah kaya gitu dipalak. Bersyukur mereka berdua ditangkap,” ucapnya.

    Bahkan, dikatakannya jika bulan puasa, kedua pelaku bukan hanya meminta uang tetapi juga meminta makanan dari para pedagang.

    “Kami sudah resah banget, apalagi kalau bulan puasa, duit sama makanan diminta,” jelasnya.

    Sementara itu, pedagang lain yang baru berdagang awal tahun ini juga mengaku pernah dipalak oleh pelaku.

    Namun, karena ia telah membayar uang keamanan kepada RT setempat, ia menolak memberikan pungutan liar tersebut.

    “Pernah dipalak waktu pertama kali jualan awal 2025 hingga tiga kali. Kemudian, selanjutnya saya menolak karena sudah bayar sama lingkungan sini,” terangnya.

     

  • Preman yang Palak Guru di Pamulang Tangsel Belum Pernah Dipenjara, Polisi Imbau Korban Lain Melapor – Halaman all

    Preman yang Palak Guru di Pamulang Tangsel Belum Pernah Dipenjara, Polisi Imbau Korban Lain Melapor – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kapolsek Cisauk AKP Dhady Arsya mengatakan dua preman yang memalak guru TK di kawasan Perumahan Permata Pamulang belum pernah di penjara.

    Kapolsek mengimbau untuk korban lainnya yang menjadi korban pemalakan oleh pelaku untuk lapor kepada pihak kepolisian.

    “Nihil (Belum pernah di penjara). Kami menghimbau kepada masyarakat apabila pernah dimintai uang (Oleh pelaku) untuk lapor ke polisi,” kata Kapolsek Cisauk AKP Dhady Arsya dihubungi Minggu (16/2/2025).

    Diketahui pelaku S (24) dan N (58) preman yang mengancam menggunakan senjata tajam terhadap guru Taman Kanak-Kanak (TK) Little Bee House di Perumahan Permata Pamulang, Kelurahan Bakti Jaya, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan telah ditangkap pihak kepolisian. 

    Pelaku dari kesaksian para pedagang di kawasan Permata Pamulang memang kerap memalak.

    Salah seorang pedagang yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan kedua pelaku kerap memalak sejak 2022. 

    Pedagang yang sudah berjualan di kawasan Permata Pamulang sejak 2019 ini menuturkan dua pelaku meminta uang ke pedagang seminggu empat kali.

    “Mereka minta seminggu empat kali, sekali minta Rp10 ribu,” kata pedagang tersebut kepada Tribunnews.com, Minggu (16/2/2025).

    Lanjutnya, jika tak diberi uang, dua pelaku juga kerap bertingkah arogan. Dari penuturannya, pelaku pernah banting bangku tempat ia berdagang karena tak diberi uang.

    “Pelaku arogan kalau nggak dikasih maksa banting-banting bangku. Nyari duit lagi sudah ditambah kaya gitu dipalak. Bersyukur  mereka berdua ditangkap,” ucapnya.

    Bahkan dikatakannya, jika bulan puasa kedua pulaku bukan hanya meminta uang tetapi juga meminta makanan para pedagang.

    “Kami sudah resah banget, apa lagi kalau bulan puasa duit sama makanan diminta,” jelasnya.

    Sementara itu pedagang yang lain yang baru berdagang awal tahun ini juga mengaku pernah dipalak oleh pelaku.

    Namun karena ia telah membayar uang keamanan kepada RT setempat ia menolak memberikan pungutan liar tersebut.

    “Pernah dipalak waktu pertama kali jualan awal 2025 hingga tiga kali. Kemudian selanjutnya saya menolak karena sudah bayar sama lingkungan sini,” terangnya.

    Sebelumnya beredar di media sosial video berupa pengancaman menggunakan senjata tajam dan pengrusakan oleh dua orang terhadap guru yang sedang melaksanakan kegiatan latihan marching band dengan para siswa dan siswi disalah satu sekolah di Tangerang Selatan (Tangsel), Banten. 

    Pengancaman dilakukan diduga karena kedua pelaku tidak terima ketika tidak diberi sejumlah uang oleh korban (guru). 

    Peristiwa itu terjadi di depan Yayasan An-Nahl Islamic School Perumahan Permata Pamulang Kelurahan Bakti Jaya Kecamatan  Setu Kota Tangerang Selatan pada Jumat, tanggal 14 Februari 2025 sekitar Pukul 16.30 WIB.

    Mendapatkan informasi tersebut Kapolres Tangsel AKBP Victor Inkiriwang merespon cepat dengan mengarahkan personel Sat Reskrim Polres Tangsel dan Polsek Cisauk.

    Polisi  segera ke tempat kejadian perkara agar peristiwa tersebut dapat  diungkap dan menangkap para pelaku, serta menjaga keamanan di sekitar tempat kejadian.

    “Setelah mendapatkan informasi kejadian tersebut, saya langsung mengarahkan Sat Reskrim Polres Tangerang Selatan  dan Polsek Cisauk untuk segera mengungkap kejadian tersebut dan menjaga keamanan masyarakat yang berada di sekitar tempat kejadian,” ujar AKBP Victor, saat dikonfirmasi pada Sabtu (15/2/2025).

    Kemudian tidak lama berselang polisi berhasil mengamankan dua orang pelaku yang viral menodongkan pisau di depan anak TK di kawasan Setu, Tangerang Selatan. 

    Kedua pelaku S (24) dan N (58) diamankan di dua tempat yang berbeda.

    Dari keduanya, polisi menyita sejumlah barang bukti diantaranya pisau yang digunakan untuk mengancam korban.

    Keduanya kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan. 

    “Kedua pelaku S dan N  kita amankan di tempat yang berbeda, berikut barang buktinya berupa pakaian, jaket, topi, baju, celana yang saat itu dipakai oleh kedua pelaku,” ujar AKBP Victor.

    “Kemudian, senjata tajam jenis pisau dan alat musik drum yang dirusak oleh pelaku, Terhadap kedua pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan,”  AKBP Victor menjelaskan.