Pedagang hingga ASN Gaji Rendah Diprioritaskan Jadi Penyewa Rusunawa Pasar Rumput
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menuturkan, Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Pasar Rumput diprioritaskan untuk guru, pedagang, hingga ASN yang berpangkat dan bergaji rendah.
“Kami sudah sepakati ada tujuh komponen, pertama masyarakat sekitar yang dipilih komposisinya. Kedua ASN berpenghasilan rendah, TNI, Polri, guru, pedagang, dan milenial,” ujar Maruarar saat berkunjung ke
Rusunawa Pasar Rumput
, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (1/11/2024).
Maruarar mencontohkan, ada seorang guru yang berasal dari Pasar Minggu, mengajar di Karet, Setiabudi. Guru ini menjadi prioritas agar dapat tinggal di Rusunawa Pasar Rumput.
“Untuk mengurangi kemacetan dan supaya efisien. Sehingga nanti pengeluaran transportasi enggak mahal,” ucap dia.
Para pedagang yang berjualan di sekitar Manggarai juga menjadi penyewa yang diprioritaskan untuk mendapat hunian.
“Kalau ada pedagang, tolong dialokasikan juga ya. Jangan-jangan pedagang rumahnya jauh, kerja di sini. Ini tolong alokasikan,” ucap dia.
Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, para milenial yang bekerja di sekitaran Thamrin, Sudirman, dan Kuningan, juga dapat tinggal di rusunawa ini.
“Supaya nanti terbentuk ekosistem yang baik. Kita mulai coba, sesuai arahan Presiden Prabowo, gotong royong,” imbuh dia.
Sebelumnya diberitakan, Rusunawa Pasar Rumput memiliki 1.984 unit. Untuk korban kebakaran Manggarai, tersedia 418 unit.
Selain itu, warga yang akan terkena gusuran program normalisasi Kali Ciliwung sebanyak 271 keluarga, bakal direlokasi ke rusunawa ini.
Rusunawa Pasar Rumput mematok harga sewa menyesuaikan tipenya, ada yang Rp 1.250.000 hingga Rp 2.250.000.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Setiabudi
-

Kuasa Hukum Akui Rizky Febian dan Mahalini Belum Daftar Pernikahan
Jakarta, Beritasatu.com – Kuasa hukum Rizky Febian dan Mahalini, Tanoto mengonfirmasi bahwa pasangan ini belum mendaftarkan pernikahan mereka yang berlangsung pada 10 Mei 2024.
“Jika KUA Setiabudi menyatakan bahwa belum ada pencatatan dan pendaftaran pernikahan mereka, itu memang benar. Kami akan mengajukan pendaftaran setelah permohonan sidang pengesahan pernikahan selesai disahkan oleh pengadilan agama,” jelas Tanoto saat dihubungi media, Kamis (31/10/2024).
Tanoto menegaskan, kliennya tidak pernah melakukan pembohongan publik terkait pernikahan mereka.
“Jika ada tuduhan pembohongan publik, tuduhan itu tidak berdasar. Tidak ada pihak yang dirugikan di sini. Biarlah itu menjadi urusan netizen jika mereka menyebutnya pembohongan publik. Yang terjadi adalah Rizky dan Mahalini justru dirugikan oleh opini yang digiring,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, sidang pengesahan pernikahan yang diajukan pada 4 November 2024 bukanlah pernikahan ulang, melainkan pengesahan pernikahan mereka.
“Dokumen sudah disiapkan. Surat dari Kementerian Agama sebagai bukti pernikahan mereka juga sudah ada. Kehadiran Rizky dan Mahalini pada 4 November 2024 tergantung, karena secara hukum mereka bisa diwakili oleh kuasa hukumnya,” tuturnya.
Meskipun demikian, Rizky Febian dan Mahalini tetap fokus pada aktivitas mereka dan tidak terganggu oleh isu ini.
“Iki dan Lini tidak merasa terganggu. Mereka masih fokus pada pekerjaan, konser, dan menjalani aktivitas sehari-hari seperti biasa,” tandas Tanoto.
-

Rizky Febian dan Mahalini Bakal Jalani Sidang Pengesahan Pernikahan, KUA Setiabudi: Memang dari Awal Belum Daftar
Jakarta, Beritasatu.com – Kepala Kantor Unit Agama (KUA) Setiabudi, Nasrullah memberikan klarifikasi terkait pernikahan pasangan Rizky Febian dan Mahalini yang dijadwalkan akan menjalani sidang pengesahan pada 4 November 2024.
“Kami memang dari awal tidak pernah mencatat pendaftaran pernikahan mereka (Rizky Febian dan Mahalini),” jelas Kepala Kantor Unit Agama (KUA) Setiabudi, Nasrullah dikutip dari channel YouTube, Kamis (31/10/2024).
Nasrullah mengingatkan, ia sebelumnya telah memberikan keterangan kepada awak media mengenai status pendaftaran pernikahan keduanya.
“Jika teman-teman media ingat, saya pernah menyatakan bahwa sampai tanggal 7 atau 8 Mei, mereka belum mendaftarkan pernikahan,” ujarnya.
Karena pernikahan tersebut belum terdaftar, KUA Setiabudi tidak dapat memberikan informasi tentang siapa yang menikahkan anak komedian Sule itu.
“Kami tidak mencatat pernikahan itu, jadi saya tidak bisa berkomentar tentang siapa penghulu yang menikahkan mereka,” tambahnya.
Sebelumnya, Rizky Febian dan Mahalini dijadwalkan untuk sidang pengesahan pernikahan di Pengadilan Agama (PA) Jakarta Selatan pada 4 November 2024. Pernikahan mereka yang berlangsung pada 10 Mei 2024 ternyata belum tercatat di KUA setempat. Hal ini disampaikan Humas Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Taslimah kepada wartawan pada Rabu (30/10/2024).
“Permohonan sidang pengesahan pernikahan Rizky Febian sudah diajukan ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan pada 10 Oktober 2024. Agenda persidangannya dijadwalkan pada 4 November 2024,” kata Taslimah.
-
/data/photo/2024/10/22/67176fee6ee58.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Buntut Polemik Donasi, Agus Salim Disebut Ingin Mengakhiri Hidup Megapolitan 30 Oktober 2024
Buntut Polemik Donasi, Agus Salim Disebut Ingin Mengakhiri Hidup
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com
– Korban
penyiraman air keras
, Agus Salim (32), disebut ingin mengakhiri hidup karena uang donasi yang awalnya untuk pengobatan yang berpolemik.
“Iya (ingin mengakhiri hidup),” ujar kuasa hukum Agus Salim, Farhat Abbas, saat dikonfirmasi
Kompas.com
, Rabu (30/10/2024).
Namun, Farhat tidak menjelaskan penyebab pasti niat Agus untuk mengakhiri hidupnya.
Farhat hanya mengirimkan video kepada
Kompas.com
yang berisi penjelasan mengenai kasus yang dialami kliennya.
Dalam video itu, Farhat meminta Pratiwi Novianthi, Ketua Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan, untuk tidak lagi ikut campur.
Untuk diketahui, yayasan yang dipimpin Novianthi awalnya mencari penggalangan dana bagi Agus.
“Dimana-mana teman-teman gue yang pintar-pintar bilang, itu uangnya Agus. Sudahlah, si Agus sudah buta, biarkan saja dia menikmati uang yang diatur oleh keluarganya. Ngapain dicampurkan lagi,” kata Farhat.
Menurut Farhat, pentingnya transparansi dalam pengelolaan dana donasi dan meminta agar semua transaksi yang terkait dengan Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan diaudit.
“Novi bilang yayasan open donasi tiga hari, terus lebih dari tiga hari itu uang buat dia operasional. Itu tidak benar, kita minta diaudit. Dan seluruh dana yang diminta, yang dipromosikan dari rekening yang menggunakan rekening yayasan itu, diaudit juga, berapa uang yang masuk. Itu perlu,” kata Farhat.
Sementara itu, Noviyanthi, sebelumnya angkat bicara terkait penggalangan dana untuk Agus Salim yang menjadi
korban penyiraman air keras
oleh anak buahnya, JJS (18).
Dalam konferensi pers di Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (28/10/2024), Novianthi menjelaskan bahwa penggalangan dana dimulai setelah W, anggota keluarga Agus, menghubunginya melalui Instagram.
Kala itu, W meminta bantuan untuk open donasi, dengan harapan agar biaya pengobatan Agus dapat terpenuhi dengan cepat.
“Juga agar dibantunya open donasi ke yayasan kami,” ucap Novianthi.
Noviyanthi pun mendatangi kediaman Agus pada 12 September 2024 untuk melihat kondisi korban yang mengalami luka bakar parah akibat penyiraman air keras pada 1 September 2024.
Setelah pertemuan tersebut, Novianthi mulai menggalang dana melalui Instagram dan YouTube untuk biaya operasi Agus.
Penggalangan dana ini semakin meluas setelah Agus hadir sebagai narasumber dalam kanal YouTube milik artis Denny Sumargo.
Di sana, diumumkan bahwa donasi untuk biaya operasi Agus bisa dikirimkan melalui rekening pribadinya, yang akhirnya berhasil mengumpulkan sekitar Rp 1,4 miliar.
Namun, Novianthi menyebut bahwa Agus tidak amanah dalam menggunakan dana tersebut.
Hal ini membuat Novianthi meminta agar uang donasi dikembalikan ke rekening yayasan.
Novianthi menegaskan bahwa hingga kini dana donasi masih utuh.
Kendati demikian, perselisihan terkait dana donasi ini kini berujung pada jalur hukum.
Novianthi pun dilaporkan oleh Agus Salim ke Polda Metro Jaya dengan tuduhan pencemaran nama baik. Laporan itu tercatat dengan nomor LP/B/6330/X/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/10/29/671fc9db42670.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
7 Kisruh Donasi Rp 1,4 Miliar Versi Noviyanthi, Mulanya Keluarga Agus Salim Minta Diberikan Bantuan Megapolitan
Kisruh Donasi Rp 1,4 Miliar Versi Noviyanthi, Mulanya Keluarga Agus Salim Minta Diberikan Bantuan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Ketua Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan,
Pratiwi Noviyanthi
, mengungkapkan bahwa W, keluarga korban
penyiraman air keras
Agus Salim (32) di Cengkareng, Jakarta Barat, pertama kali meminta penggalangan dana untuk biaya pengobatan Agus.
Dalam konferensi pers di Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (28/10/2024), Noviyanthi mengatakan bahwa permintaan donasi tersebut disampaikan oleh W, salah satu anggota keluarga Agus, melalui pesan Instagram pada 5 September 2024.
“Saudari W meminta saya dan tim, melalui
direct message
(DM) Instagram untuk di-
up
ke media terkait kasus penyiraman air keras, yang menjadi korban adalah Mas Agus,” ujar Noviyanthi.
“Juga agar dibantunya
open
donasi ke yayasan kami,” lanjutnya.
Noviyanthi menjelaskan bahwa satu hari setelah pesan pertama, W kembali menghubunginya untuk mengunjungi rumah Agus.
Ia kemudian mendatangi kediaman Agus pada 12 September 2024 untuk melihat kondisi korban yang mengalami luka bakar parah akibat penyiraman air keras pada 1 September 2024.
“Mas Agus secara gamblang meminta bantuan dan pendampingan dari yayasan kami terkait pengobatan dan juga keadilan. Keluarga juga meminta agar adanya
open
donasi yang diselenggarakan oleh yayasan,” ungkap Noviyanthi.
Setelah pertemuan tersebut, Noviyanthi mulai menggalang dana melalui Instagram dan YouTube untuk biaya operasi Agus.
“Karena kondisi Mas Agus pada saat itu membutuhkan penanganan yang cepat untuk operasi matanya,” tegas Noviyanthi.
Penggalangan dana ini semakin meluas setelah Agus hadir sebagai narasumber dalam kanal YouTube milik artis Denny Sumargo.
Di sana, diumumkan bahwa donasi untuk biaya operasi Agus bisa dikirimkan melalui rekening pribadinya, yang akhirnya berhasil mengumpulkan sekitar Rp 1,4 miliar.
Namun, Noviyanthi menyebut bahwa Agus tidak amanah dalam menggunakan dana tersebut. Hal ini membuat Noviyanthi meminta agar uang donasi dikembalikan ke rekening yayasan.
Noviyanthi menegaskan bahwa hingga kini dana donasi masih utuh.
Perselisihan terkait dana donasi ini kini berujung pada jalur hukum. Agus melaporkan Noviyanthi ke Polda Metro Jaya dengan tuduhan pencemaran nama baik.
Laporan itu tercatat dengan nomor LP/B/6330/X/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan bahwa dalam laporannya, Agus merasa mendapatkan ancaman, tuduhan, dan fitnah atas dugaan penyalahgunaan dana donasi.
“Pelapor atau korban merasa mendapatkan ancaman, tuduhan, dan fitnah (yang) seolah-olah korban tidak amanah terhadap uang donasi tersebut,” jelas Ade.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2024/11/01/6724ad91a1f2d.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

