kab/kota: Serdang

  • Baru Menikah Sebulan, Suami Tewas Tersambar Petir di Samping Istrinya

    Baru Menikah Sebulan, Suami Tewas Tersambar Petir di Samping Istrinya

    Liputan6.com, Jakarta Malam yang seharusnya menjadi waktu istirahat bagi pasangan pengantin baru di Mesuji berubah menjadi tragedi memilukan. Edi Prayitno, 32 tahun, warga Dusun 1 Desa Suka Mandiri, Kecamatan Way Serdang, tewas seketika setelah tersambar petir di kamar pada Minggu (16/11/2025) malam.

    Korban meninggal tepat di samping istrinya, Lilis Nurbaiti, yang baru dinikahinya sebulan lalu. Menurut Kapolres Mesuji, AKBP Muhammad Firdaus, peristiwa itu terjadi saat hujan deras disertai petir mengguyur wilayah tersebut.

    Pasangan itu sedang berada di dalam kamar ketika dua kali petir menyambar rumah mereka. 

    “Ketika kejadian, istri korban sedang bermain telepon genggam di atas kasur. Korban berada tepat di sampingnya,” ujar Firdaus, Selasa (18/11). 

    Sambaran petir pertama membuat listrik di rumah berkedip. Namun pada sambaran kedua, Lilis melihat suaminya sudah terkulai dengan kondisi mulut terbuka dan tidak bernapas.

  • Melalui Telepon, Bupati Serang Perjuangkan Tuntutan Warga Ingin Ada Pelebaran dan Bangun Flyover di Bojonegara
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        17 November 2025

    Melalui Telepon, Bupati Serang Perjuangkan Tuntutan Warga Ingin Ada Pelebaran dan Bangun Flyover di Bojonegara Regional 17 November 2025

    Melalui Telepon, Bupati Serang Perjuangkan Tuntutan Warga Ingin Ada Pelebaran dan Bangun Flyover di Bojonegara
    Tim Redaksi
    SERANG, KOMPAS.com
    – Bupati Serang Ratu Rachamtuzakiyah mengaku akan memperjuangkan adanya permintaan pelebaran Jalan Raya Bojonegara, Kabupaten Serang, Banten.
    Jalan tersebut merupakan jalan nasional yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, dalam hal ini Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
    Hal itu disampaikan Zakiyah melalui sambungan telepon ke ponsel Sekretaris Daerah Banten, Deden Apriandhi, di hadapan massa aksi, Senin (17/11/2025).
    “Pemerintah Kabupaten Serang insya Allah hari Kamis Pak Menteri PUPR akan menerima kami dari Pemkab Serang,” kata Zakiyah.
    “Salah satu yang akan kami sampaikan pada pertemuan itu bahwa kami mengusulkan untuk peningkatan jalan,
    pelebaran jalan
    ,” sambung Zakiyah.
    Selain itu, Pemkab Serang juga akan mengusulkan pelebaran jembatan di perbatasan Kramatwatu-Bojonegara.
    Kemudian, lanjut Zakiyah, Pemkab Serang juga akan meminta adanya pembangunan flyover di depan Kawasan Industri Wilmar untuk mengatasi kemacetan di pagi dan sore hari.
    “Kami juga mengusulkan untuk adanya jembatan layang yang ada di kompleks Wilmar, yang itu juga dalam rangka untuk mengurangi kemacetan di wilayah Serdang-Bojonegara,” ujar Zakiyah.
    Untuk itu, Zakiyah meminta doa dan dukungan agar
    Kementerian PUPR
    dapat merealisasikan tuntutan warga Bojonegara dan sekitarnya.
    “Saya mohon doanya karena semuanya bergantung pada Kementerian PUPR,” tandas dia.
    Sebelumnya, Koordinator Aksi demo, Fahmi Adam, mengatakan jalan raya Serdang-Bojonegara-Merak (SBM) sudah tidak dapat menampung kendaraan yang dilalui oleh truk-truk besar.
    “Jangan sampai jalan yang notabenenya jalan nasional ternyata di lapangan tidak seperti jalan nasional, sempit, terus tonase buat lalu-lalang mobil tidak pas,” kata Fahmi.
    Fahmi menginginkan adanya peningkatan jalan menjadi 4 lajur sehingga masyarakat aman tidak berhadapan dengan kendaraan berat seperti truk tambang.
    Warga berharap, keinginan tersebut dapat direalisasikan pada tahun anggaran 2026 nanti.
    “Untuk agenda pelebaran jalan ini, itu poin yang penting,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
    Fitur Apresiasi Spesial dari pembaca untuk berkontribusi langsung untuk Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
    melalui donasi.
    Pesan apresiasi dari kamu akan dipublikasikan di dalam kolom komentar bersama jumlah donasi atas nama
    akun kamu.

  • Sopir Truk Dirampok di Tol Lampung Tengah Malam, Diikat Lakban dan Ditodong Senpi

    Sopir Truk Dirampok di Tol Lampung Tengah Malam, Diikat Lakban dan Ditodong Senpi

    Liputan6.com, Jakarta Aksi perampokan bersenjata kembali menghantui ruas Tol Trans Sumatra. Seorang sopir truk bernama Soni Ramdhani, 40 tahun, menjadi korban brutal tiga orang tak dikenal di Tol Terpeka, tepatnya di KM 234 Jalur A, Desa Gedung Sri Mulyo, Kecamatan Way Serdang, Mesuji, pada Minggu dini hari, (16/11/2025). 

    Peristiwa terjadi sekitar pukul 01.00 WIB. Soni yang saat itu menepikan truknya tiba-tiba didatangi tiga pelaku. Tanpa banyak bicara, salah satu dari mereka langsung menodongkan benda yang diduga senjata api.

    Kapolres Mesuji, Ajun Komisaris Besar Polisi Muhammad Firdaus membenarkan insiden perampokan tersebut. 

    “Korban ditodong tiga pelaku. Dari pengakuannya, salah satu pelaku menempelkan senjata api ke leher,” ujar Firdaus, Senin (17/11). 

    Soni sempat mencoba melawan. Namun ancaman pembunuhan dari pelaku membuatnya tak berdaya. Korban dipukul, kemudian tangan dan kaki diikat menggunakan lakban. Matanya pun ditutup.

    Korban dalam kondisi tak mampu bergerak. Para pelaku leluasa menguras barang milik korban.

    “Mereka mengambil uang tunai sembilan juta rupiah dan satu unit telepon genggam milik korban, lalu kabur meninggalkan korban terikat di kursi kemudi,” kata Firdaus.

  • Bareskrim Gagalkan Peredaran 47 Kg Ganja di Sumut, 2 Tersangka Ditangkap Positif Narkoba

    Bareskrim Gagalkan Peredaran 47 Kg Ganja di Sumut, 2 Tersangka Ditangkap Positif Narkoba

    Liputan6.com, Jakarta – Direktorat Tindak Pidana (Dittipid) Narkoba Bareskrim Polri menggagalkan upaya peredaran narkoba jenis ganja seberat 47 kilogram di Sumatera Utara. Ada dua tersangka yang ditangkap petugas dalam kasus tersebut.

    Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Hadi Santoso menyampaikan, dua tersangka adalah Suryansyah (35) selaku penjaga gudang penyimpanan ganja dan Hardiansyah (38) selaku penjemput serta pengantar narkotika.

    “Barang bukti 47 Bal atau 47 kilogram narkotika jenis ganja dan dua buah handphone,” tutur Eko dalam keterangannya, Minggu (16/11/2025).

    Eko mengulas, pengungkapan kasus tersebut berawal dari laporan masyarakat terkait adanya peredaran narkoba di Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Kamis 13 November 2025. Tim kemudian langsung melakukan penelusuran ke lokasi gudang.

    “Kemudian tim melakukan penangkapan terhadap tersangka pertama di rumahnya dan ditemukan pada tersangka yaitu barang bukti 47 Bal atau 47 kilogram diduga narkotika jenis ganja yang disimpan di dalam kamar tersangka,” jelas dia.

     

  • Bareskrim Sita 47 Kg Ganja Siap Edar di Sumatra Utara

    Bareskrim Sita 47 Kg Ganja Siap Edar di Sumatra Utara

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri mengungkap kasus peredaran narkoba jenis ganja sebanyak 47 kilogram (Kg) di Sumatera Utara.

    Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri, Brigjen Eko Hadi Santoso mengatakan pihaknya telah menetapkan dua tersangka dalam perkara ini yakni S (35) dan H (38).

    “Sebagai penjaga gudang penyimpanan narkotika jenis ganja dan H sebagai penjemput dan pengantar narkotika jenis ganja,” ujar Eko dalam keterangan tertulis, Minggu (16/11/2025).

    Dia menambahkan, pengungkapan ini berawal dari laporan masyarakat soal adanya peredaran narkoba di Deli Serdang, Sumatera Utara pada (13/11/2025).

    Menindaklanjuti informasi itu, tim dari kepolisian langsung melakukan penelusuran di lokasi. Singkatnya, tim penyidik telah menemukan dua tersangka dan langsung diringkus di lokasi.

    “Ditemukan pada tersangka yaitu barang bukti 47 Bal atau 47 Kg diduga narkotika jenis ganja yg disimpan di dalam kamar tersangka,” imbuhnya.

    Dua tersangka itu kemudian telah dilakukan tes urine dengan hasil positif amphetamine dan THC. Setelah itu, kedua tersangka ini bakal diserahkan ke Mabes Polri untuk dilakukan pendalaman lebih lanjut.

    “Rencana tindak lanjut menyerahkan tersangka dan Barang bukti ke Tipidnarkoba Subdit IV Bareskrim Mabes Polri,” pungkas Eko.

  • Pemerintah beri Rp300 M untuk insentif pemda atasi stunting tahun ini

    Pemerintah beri Rp300 M untuk insentif pemda atasi stunting tahun ini

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan memberikan insentif fiskal sebesar Rp300 miliar kepada pemerintah daerah (pemda) yang menunjukkan kinerja baik pada upaya penanganan stunting untuk tahun anggaran 2025.

    Hal itu tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 330 Tahun 2025 yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa pada 10 November 2025.

    “Menetapkan alokasi Dana Insentif Fiskal tahun anggaran 2025 untuk penghargaan kinerja tahun berjalan kategori penurunan stunting sebesar Rp300 miliar,” demikian bunyi putusan kedua KMK 330/2025, dikutip di Jakarta, Selasa.

    Nilai insentif tahun ini lebih rendah Rp475 miliar bila dibandingkan insentif tahun lalu yang mencapai Rp775 miliar.

    Selain dari segi nominal, jumlah pemda penerima insentif kategori ini juga lebih rendah pada tahun ini, dengan rincian 3 provinsi, 38 kabupaten, dan 9 kota.

    Sedangkan, pada KMK 353/2024 yang diteken oleh eks Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, jumlah daerah penerima insentif sebanyak 9 provinsi, 99 kabupaten, dan 22 kota.

    Untuk tahun ini, provinsi yang menerima insentif di antaranya Sumatera Utara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan.

    Sementara untuk kabupaten, di antaranya Deli Serdang, Batu Bara, Ogan Komering Ulu Timur, Penukal Abab Lematang Ilir, Pringsewu, Bandung, Bogor, Garut, Karawang, Demak, Kudus, Pemalang, Sukoharjo, Bojonegoro, Jombang, Lumajang, Magetan, Malang, Mojokerto, Nganjuk, Pasuruan, dan Tuban.

    Pewarta: Imamatul Silfia
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sawah Terendam Banjir, Petani di Deli Serdang Terancam Gagal Panen

    Sawah Terendam Banjir, Petani di Deli Serdang Terancam Gagal Panen

    Foto Bisnis

    Tripa Ramadhan – detikFinance

    Minggu, 09 Nov 2025 14:30 WIB

    Deli Serdang – Curah hujan tinggi membuat puluhan hektare sawah di Deli Serdang terendam banjir. Petani pun terancam gagal panen akibat genangan air yang belum surut.

  • Puluhan sawah terendam banjir akibat curah hujan yang tinggi di Deli Serdang

    Puluhan sawah terendam banjir akibat curah hujan yang tinggi di Deli Serdang

    Minggu, 9 November 2025 13:29 WIB

    Foto udara sawah terendam banjir di Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (9/11/2025). Curah hujan yang tinggi di Deli Serdang menyebabkan puluhan hektare sawah terendam banjir dan gagal panen.ANTARA FOTO/Yudi Manar/YU

    Foto udara sawah terendam banjir di Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (9/11/2025). Curah hujan yang tinggi di Deli Serdang menyebabkan puluhan hektare sawah terendam banjir dan gagal panen.ANTARA FOTO/Yudi Manar/YU

    Petani melihat sawahnya yang ditanami padi terendam banjir di Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (9/11/2025). Curah hujan yang tinggi di Deli Serdang menyebabkan puluhan hektare sawah terendam banjir dan gagal panen.ANTARA FOTO/Yudi Manar/YU

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Wanita yang Tewas di Deli Serdang Diduga Bunuh Diri Usai Aniaya Temannya
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        7 November 2025

    Wanita yang Tewas di Deli Serdang Diduga Bunuh Diri Usai Aniaya Temannya Medan 7 November 2025

    Wanita yang Tewas di Deli Serdang Diduga Bunuh Diri Usai Aniaya Temannya
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Polisi menduga wanita inisial AS (35) yang tewas dalam kamar rumahnya di Jalan Pendidikan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, bukan karena dibunuh, melainkan bunuh diri.
    Kapolsek Medan Tembung AKP Ras Maju menyampaikan, petugas telah melakukan olah TKP serta pemeriksaan bersama tim inafis terhadap sejumlah saksi serta CCTV di lokasi.
    “Informasi sementara, awalnya korban bersama temannya, inisial I, tidur dalam satu kamar bersama anak kecil,” kata Ras Maju kepada Kompas.com melalui saluran telepon pada Jumat (7/11/2025).
    Tiba-tiba, keduanya terlibat
    cekcok
    .
    Ras Maju mengatakan, AS diduga sempat melakukan penganiayaan terhadap I.
    I pun keluar dari kamar tersebut bersama anaknya.
    “Lalu, korban (AS) itu melukai diri sampai meninggal,” sebut Ras Maju.
    Mantan Kasat Reskrim Polres Tanah Karo ini menyampaikan, AS diduga meninggal karena mengalami luka parah di bagian leher sehingga kehabisan darah.
    “Jenazahnya saat ini masih di RS Bhayangkara. Kalau temannya masih diobati. Jadi, ini masih diselidiki lebih lanjut. Lebih lengkapnya nanti akan disampaikan,” ucap Ras Maju.
    Sebelumnya diberitakan, Irwansyah Putra selaku Kepala Dusun IV Desa Sei Rotan menceritakan bahwa sekitar pukul 08.00 WIB, dirinya sedang bersiap-siap untuk bergotong royong di kantor desa.
    “Tiba-tiba ada warga datang katanya ada ribut-ribut sekalian minta tolong bawa bidan,” kata Irwansyah saat diwawancarai di lokasi.
    Ia bersama seorang bidan pun lekas ke lokasi.
    Saat masuk ke dalam rumah, Irwansyah terkejut melihat I tergeletak bersimbah darah di ruang tengah.
    Dengan kondisi yang kritis, I pun menunjuk ke arah kamar. I meminta agar korban segera ditolong. Irwansyah buru-buru ke dalam kamar.
    Didapatinya korban telah meninggal dunia dengan sejumlah luka tusuk di tubuh.
    Tak lama, pihaknya menghubungi petugas Polsek Tembung.
    Lalu, polisi mengevakuasi korban dan membawanya ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan.
    Adapun I dibawa ke rumah sakit terdekat untuk diobati.
    Irwansyah menuturkan, I dan AS sudah satu tahun lebih mengontrak rumah tersebut.
    Adapun tetangga sering mendapati keduanya terlibat cekcok.
    “Ya, kalau keributan kecil biasa. Mereka bertengkar-tengkar gitu. Tapi, kami tidak tahu sampai seperti ini. Kalau hubungan keduanya kurang tahu,” sebut Irwansyah.
    “Yang pasti temanlah mereka. Memang mereka jarang berkomunikasi dengan masyarakat sekitar,” tuturnya.
    Bunuh diri
    bisa terjadi disaat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
    Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
    Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
    Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
    https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Respons Pengamat Soal ISP Lokal Digandeng untuk Program Kampung Internet 2025

    Respons Pengamat Soal ISP Lokal Digandeng untuk Program Kampung Internet 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Program Kampung Internet yang digagas Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) terus bergulir di berbagai daerah.

    Program ini tidak hanya bertujuan memperluas akses internet hingga ke pelosok, tetapi juga diharapkan menjadi upaya membangun ekosistem digital yang berkelanjutan melalui kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat.

    Pengamat Telekomunikasi sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi, menilai keberhasilan Kampung Internet tidak bisa dicapai jika hanya dikerjakan oleh pemerintah.

    Dia menekankan pentingnya kolaborasi lintas pihak untuk memastikan program ini berjalan efektif termasuk penyedia jaringan telekomunikasi maupun penyedia jasa internet. 

    “Serta tentunya masyarakat dimana kampung internet itu dikembangkan,” kata Heru saat dihubungi Bisnis pada Kamis (6/11/2025). 

    Heru menambahkan, kolaborasi ini menjadi simbol penyediaan internet bukan sekadar program top-down, melainkan harus melibatkan masyarakat sejak awal agar muncul rasa kepemilikan bersama industri serta pemerintah.

    Menurut Heru, langkah awal yang harus dilakukan adalah pemetaan wilayah yang layak dikembangkan menjadi Kampung Internet serta memastikan pemanfaatannya sesuai kebutuhan warga.

    “Agar juga ada keberlanjutan dan rasa memiliki,” imbuhnya.

    Dia menambahkan, kolaborasi juga perlu dipetakan lebih lanjut agar sesuai dengan karakteristik wilayah dan mitra yang potensial.

    “Dalam Deklarasi di Bandung saat Hari Bakti Postel kan semua stakeholder akan berkolaborasi mempercepat akselerasi transformasi digital dalam mendukung Asta Cita Presiden Prabowo. Nah, kampung internet bisa menjadi salah satu program kolaborasi tersebut,” kata Heru.

    Sementara itu, Pengamat Telekomunikasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Agung Harsoyo, menilai Kampung Internet sebaiknya dikembangkan dengan pendekatan berbasis ekosistem.

    Menurutnya, istilah ‘ekosistem’ dalam dunia teknologi informasi menggambarkan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak yang hidup dan berinteraksi dalam satu lingkungan.

    “Intinya ada kolaborasi seluruh ‘penghuni’ tempat dan lingkungan tertentu,” kata Agung.

    Dia menambahkan, pemberdayaan seluruh elemen yang ada di wilayah sasaran akan membuat program ini lebih efektif dan berkelanjutan. Ekosistem di kampung yang dimaksud yakni pemerintah daerah, industri setempat, operator selular, hingga operator FTTH.

    “Jika hal ini yang dimaksudkan oleh Komdigi, maka akan sangat membantu menggerakkan ekonomi setempat,” katanya.

    Sebelumnya, Komdigi telah mengungkapkan pelaksanaan program Kampung Internet 2025 akan menggandeng penyedia layanan internet (Internet Service Provider/ISP) lokal di setiap daerah. Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Komdigi, Wayan Toni Supriyanto, yang menegaskan pembelanjaan proyek dilakukan melalui sistem e-katalog.

    “Nanti belanjanya berdasarkan e-katalog ya. Jadi tentu pasti memanfaatkan penyelenggara yang ada di sekitarnya. Ya misalnya lokasi di Bali, penyelenggara Bali. Di situ ada beberapa, tergantung di e-katalognya,” kata Wayan usai peresmian Kampung Internet di Desa Sribit, Sragen, Jawa Tengah, Rabu (5/11/2025).

    Sistem e-katalog merupakan mekanisme belanja barang dan jasa pemerintah secara elektronik yang dikembangkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Melalui sistem ini, instansi pemerintah dapat memilih produk dan penyedia jasa yang telah terverifikasi, transparan, dan sesuai kebutuhan di daerah masing-masing.

    Dengan begitu, pemerintah bisa memastikan pemerataan peluang bagi pelaku industri lokal sekaligus mempercepat implementasi program tanpa proses lelang yang panjang.

    Wayan menjelaskan, program Kampung Internet merupakan bagian dari upaya Komdigi untuk mempercepat pemerataan akses internet pita lebar tetap (fixed broadband) hingga ke tingkat desa.

    “Inilah peran Komdigi, bagaimana menghadirkan layanan-layanan infrastruktur sampai ke seluruh pelosok Tanah Air Indonesia,” katanya.

    Dia menambahkan, infrastruktur digital yang dibangun diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Pemerintah juga menyiapkan stimulus untuk memperluas konektivitas internet ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). 

    Hingga September 2025, Komdigi telah menyiapkan 1.194 titik akses internet dalam program Kampung Internet yang diresmikan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid. Program ini dimulai di Desa Kramat Gajah, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, dengan pembangunan jaringan fiber optik sepanjang 196 kilometer. 

    Selain Sumatera Utara, provinsi lain yang akan mendapatkan titik Kampung Internet pada 2025 adalah Nusa Tenggara Barat (NTB), Lampung, Jawa Barat, dan Banten.

    Pada 5 November 2025, Komdigi menambah 87 titik baru program Kampung Internet di Desa Sribit dan Tlogo Tirto, Sragen, Jawa Tengah. Menteri Meutya Hafid mengatakan, 87 titik tersebut terdiri dari 8 fasilitas umum dan 79 titik.