33 Prajurit TNI Terlibat Penyerangan Warga Desa Deli Serdang hingga 1 Orang Tewas
Tim Redaksi
MEDAN, KOMPAS.com
– Kepala Penerangan Kodam I Bukit Barisan, Kolonel Dody Yudha mengatakan, 33 prajurit TNI Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan terlibat penyerangan terhadap warga Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Dody mengatakan, puluhan prajurit tersebut sedang dalam pemeriksaan.
“Diduga oknum terkonfirmasi ada 33 orang,” kata Dody saat diwawancarai di Media Center Kodam I/BB, di Jalan Rotan, Kota Medan, Minggu (10/11/2024).
“Sudah ada langkah-langkah yang dilakukan Kodam. Dari pihak Pangdam sudah melakukan mediasi pada pihak korban dan keluarga masyarakat di Batalyon Armed 2 KS,” kata Dody.
Dody menjelaskan, Pangdam I/BB juga telah memberikan arahan kepada seluruh prajurit di Armed 2/105 KS untuk tidak mengulangi peristiwa itu.
“Pangdam telah melaksanakan jam komandan di Armed. Dia memberikan arahan, intinya tidak akan terjadi lagi kejadian penyerangan tersebut. sehingga diharapkan, situasi di sana sudah kondusif dan aman,” ucapnya.
Dody menambahkan delapan warga yang terluka akibat penyerangan itu sudah dipindahkan dari RS Sembiring ke RS Putri Hijau.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah prajurit dari Armed 2/105 KS diduga menyerang warga Desa Selamat pada Jumat (8/11/2024) malam.
Akibatnya, puluhan warga terluka dan satu orang meninggal dunia bernama Raden Barus.
Kepala Desa Selamat, Bahrun, menjelaskan, malam itu Raden keluar rumah karena mendapati ada keributan.
“Sewaktu keluar itu lah, diduga dia dipukuli puluhan oknum TNI. Ada beberapa luka lebam di bagian tubuhnya,” kata Bahrun saat diwawancarai di lokasi, Minggu (10/11/2024).
“Korban ini meninggal dunia pas di jalan mau dibawa ke rumah sakit,” sambungnya.
Kepala Unit Reskrim Polsek Sibiru-biru, Ipda Natan Simatupang turut membenarkan penyerangan yang terjadi.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Serdang
-
/data/photo/2024/11/10/67307d5021681.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
9 33 Prajurit TNI Terlibat Penyerangan Warga Desa Deli Serdang hingga 1 Orang Tewas Medan
-

Pomdam I Bukit Barisan Periksa 33 Oknum TNI Armed karena Serang Warga
Medan, Beritasatu.com – Detasemen Polisi Militer (Denpom) Kodam I Bukit Barisan memeriksa 33 oknum TNI Batalyon Armed 2/105 Kilap Sumagan terkait dugaan penyerangan dan penganiayaan warga Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, yang menyebabkan seorang meninggal dunia dan delapan warga luka-luka.
Hal tersebut disampaikan Kepala Penerangan Kodam I Bukit Barisan Kolonel Infanteri Dodi Yudha, Minggu (10/11/2024). Menurutnya, pasca-penganiayaan, Denpom Kodam I Bukit Barisan melakukan penyelidikan dengan melakukan oleh tempat kejadian perkara (TKP) serta memeriksa warga sekitar di lokasi kejadian.
“Sudah ada beberapa oknum TNI Armed yang serang warga diperiksa di Polisi Militer. Jumlah yang sudah terkonfirmasi 33 oknum. Hasil penyelidikan nantinya kita sampaikan lebih lanjut, “kata Dodi.
Dodi mengungkapkan, penyebab oknum TNI Armed serang warga dipicu perkelahian. Namun, belum diketahui latar belakang perkelahian tersebut karena masih dalam penyelidikan. “Untuk sementara didapat informasi terjadi perkelahian atau bentrok oknum TNI dengan warga,” ungkapnya.
Dodi menuturkan, Kodam I Bukit Barisan telah membawa delapan korban luka-luka ke Rumah Sakit Putri Hijau Medan untuk mendapatkan perawatan
Kodam I Bukti Barisan memastikan tidak ada lagi penyerangan oknum TNI Armed pada warga dan situasi sudah kondusif. “Warga tidak perlu khawatir untuk beraktivitas di luar rumah,” kata dia.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4758571/original/033202200_1709277524-Aquabike_Endurance_World_Championship_Dairi_Cup_PAL_7731.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
InJourney Airports Siapkan 3 Bandara Sambut Aquabike Jetski World Championship 2024 di Danau Toba – Page 3
Liputan6.com, Jakarta Dalam menyambut ajang internasional Aquabike Jetski World Championship 2024 yang digelar di Danau Toba pada 13-17 November, PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) memastikan kesiapan tiga bandara utama: Bandara Raja Sisingamangaraja XII Silangit, Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, dan Bandara Kualanamu Deli Serdang.
Ketiganya akan mendukung penuh penyambutan delegasi internasional dan wisatawan yang datang untuk menyaksikan kejuaraan bergengsi ini.
Kesiapan Bandara di Tengah Antusiasme Aquabike 2024
Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi, menyatakan bahwa rencana operasi dan pelayanan khusus telah disiapkan di ketiga bandara tersebut.
“Sebagai operator bandara, InJourney Airports bekerja sama dengan holding InJourney dan InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) untuk memberikan pengalaman terbaik bagi semua pengguna jasa, serta mendukung kesuksesan Aquabike World Championship di Danau Toba,” ujarnya, Minggu (10/11/2024).
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Pintu Masuk Utama
Sebagai bandara transit bagi sekitar 200 official dan pembalap internasional, Bandara Soekarno-Hatta menjadi gerbang utama menuju Danau Toba. Wisatawan dan delegasi yang tiba melalui Terminal 3 disambut dengan fasilitas modern, termasuk giant LED di area bagasi internasional yang menampilkan video keindahan alam dan budaya Indonesia. Terminal 3 juga menghadirkan area hijau dengan ragam tanaman khas Nusantara, merepresentasikan kekayaan alam Indonesia.
Sambutan Tradisional di Bandara Raja Sisingamangaraja XII
Delegasi yang tiba langsung di Bandara Raja Sisingamangaraja XII Silangit disambut dengan pengalungan ulos dan tarian Tortor, sebagai bentuk penghormatan dan perkenalan budaya Batak. Di dalam bandara, para tamu dapat menikmati berbagai elemen budaya seperti replika Rumah Bolon dengan ornamen ukiran khas (Gorga), serta kesenian musik tradisional Batak yang menambah keunikan bandara sebagai etalase budaya lokal.
“Ajang internasional seperti Aquabike World Championship merupakan kesempatan emas untuk mempromosikan pariwisata Indonesia, khususnya budaya Batak,” ungkap Faik Fahmi.
“Bandara Raja Sisingamangaraja XII menjadi representasi seni dan budaya Batak yang kami perkenalkan kepada dunia internasional,” tambahnya.
-
/data/photo/2024/11/10/67304b268cb77.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
8 Sejumlah Oknum TNI Serang Warga di Deli Serdang, 1 Tewas dan Puluhan Orang Terluka Medan
Sejumlah Oknum TNI Serang Warga di Deli Serdang, 1 Tewas dan Puluhan Orang Terluka
Tim Redaksi
MEDAN, KOMPAS.com
– Sejumlah warga di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten
Deli Serdang
, mengalami serangan oleh puluhan oknum TNI pada Jumat (8/11/2024) malam.
Akibat insiden tersebut, puluhan warga mengalami luka-luka, dan seorang di antaranya,
Raden Barus
(61), dilaporkan meninggal dunia diduga akibat penganiayaan.
Kepala Desa Selamat, Bahrun, mengonfirmasi kejadian ini dan menjelaskan bahwa Raden keluar dari rumahnya setelah mendengar keributan.
“Sewaktu keluar itu lah, diduga dia dipukuli puluhan oknum TNI. Ada beberapa luka lebam di bagian tubuhnya,” kata Bahrun saat diwawancarai di lokasi, Minggu (10/11/2024).
Lebih lanjut, Bahrun menyebutkan bahwa korban meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit.
“Korban ini meninggal dunia pas di jalan mau dibawa ke rumah sakit,” sambungnya.
Kepala Unit Reskrim Polsek Sibiru-biru, Ipda Natan Simatupang, juga membenarkan peristiwa tersebut.
Ia menjelaskan kondisi korban yang meninggal dunia dengan rincian sebagai berikut
kepala terluka parah,
wajah lebam dan Luka akibat benda tajam di punggung bagian kiri.
“Data korban yang luka-luka ada 10 orang. Terkait penyerang siapa dan apa motifnya masih diselidiki,” tutup Natan kepada
Kompas.com
melalui saluran telepon.
Insiden ini menimbulkan keprihatinan di kalangan warga dan memicu perhatian dari berbagai pihak.
Penyelidikan lebih lanjut diharapkan dapat mengungkap fakta di balik serangan yang memicu ketegangan di desa tersebut.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/10/18/671214274b28a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kisah Husna, Ibu di Deli Serdang yang Bunuh 2 Bayinya, Ada yang Dibuang ke Sumur dan ke Parit Medan 7 November 2024
Kisah Husna, Ibu di Deli Serdang yang Bunuh 2 Bayinya, Ada yang Dibuang ke Sumur dan ke Parit
Editor
KOMPAS.com
– Husna Hulki (29), ibu asal Desa Karang Gading, Kabupaten
Deli Serdang
, Sumatera Utara diamankan polisi karena membuang bayinya yang berusia 23 bulan ke parit.
Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (29/10/2024). Sebelum membuang bayinya, Husna sempat bertengkar dengan mertuanya karena Husna dituduh membuang sampah di samping rumah kakak iparnya.
Setelah bertengkar, Husna pergi ke rumah sang bibi diantar oleh seorang pria yang dikenal. Bersama bayinya, Husna kemudian istirahat di rumah sang bibi.
Pada pukul 14.00 WIB, Husna terbangun dan ingat pertengkarannya dengan sang mertua.
“Lalu dilihatnya di depan rumah bibinya ada kolam ikan. Berjalan dia ke sana dengan menggendong anaknya. Terus anaknya dibuang ke parit yang dalamnya sekitar 1,5 meter,” ucap Kepala Polres Pelabuhan Belawan, AKBP Janton Silaban, Minggu (3/11/2024).
Setelah membuang bayinya, Husna kembali ke rumah sang bibi dan memberitahu keluarga serta suaminya bahwa anaknya jatuh di kolam ikan.
Warga sempat menyedot air kolam, namun korban tak ditemukan. Selasa malam, Kepala Desa Karang Gading, Agus Sanjaya menanyakan keberadaan sang bayi kepada Husna.
Saat itu Husa mengatakan bahwa bayinya bersama mantan suaminya (ayah kandung korban). Namun Husna tak bisa membuktikannya hingga akhirnya dia dijemput orangtuanya untuk pergi ke Kota Datar, Kabupaten Deli Serdang.
“Terus entah kenapa, Husna balik lagi ke rumah suaminya di sini. Tapi suaminya tak mau buka pintu kalau Husna belum ngaku di mana A (korban),” ucap Agus.
Hingga akhirnya pada Rabu (30/10/2024), Husna mengaku membuang anaknya ke dalam parit.
“Baru lah Husna ini ngaku bayi itu dibuang ke parit. Di situ, warga juga langsung melihat apa benar atau tidak. Rupanya benar, bayi itu sudah meninggal dunia,” sambungnya.
Jenazah korban kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk menjalankan proses otopsi.
Husna kemudian ditangkap Polres Pelabuhan Belawan AKBP Janton Silaban pada Rabu (30/10/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
Ternyata Husna bukan pertama kali membunuh anaknya. Pada tahun 2020, Husna juga membunuh bayinya berinsial Ag yang masih berusia 9 bulan 10 hari.
Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Polres Pelabuhan Belawan Iptu Hamzah Nodi mengatakan pihaknya melakukan penelusuran di kediaman lama Husna di Desa Kota Datar, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang.
Penyidik kemudian bertemu dengan orangtua Husna dan mendalami soal kematian A. Terungkap Husna pernah membunuh anak pertamya dengan cara dimasukkan dalam sumur.
“Jadi di kediaman pelaku sebelumnya itu ada sumur. Kami cek, sumur itu sudah dicor dan tidak digunakan lagi oleh keluarga pelaku,” kata Hamzah kepada Kompas.com melalui saluran telepon, Selasa (5/11/2024).
“Rupanya pelaku ini pernah membuang anaknya ke sumur dan berujung meninggal tahun 2020. Makam anaknya tak jauh dari rumah itu,” sambungnya.
Ia mengatakan pelaku tega membunuh anaknya karena beberapa motif. Yang pertama, pelaku sakit hati ke mertuanya.
“Pelaku awalnya mengaku karena sakit hati kepada mertuanya yang menuduhnya membuang sampah,” ujarnya.
Lalu, motif kedua yakni pelaku sakit hati dengan suaminya yang kerap marah-marah dan tak pernah memberikan uang belanja.
“Alasan kedua, sakit hati dengan suaminya karena sering marah-marah dan sering tidak memberikan uang belanja. Terakhir, motifnya adalah sakit hati karena sering bertengkar dengan suaminya dan faktor kesulitan ekonomi,” sambung dia.
Sementara itu Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Janton Silaban mengatakan pelaku sudah mengakui perbuatannya membunuh anak pertamanya.
“Tersangka juga mengakui perbuatannya, telah melempar anak kandungnya ke dalam sumur yang mengakibatkan meninggal dunia,” kata dia.
Lalu, anak keduanya, dibuang ke dalam parit hingga meninggal dunia beberapa waktu lalu.
“Penyebab kematian anak keduanya yaitu, akibat pendarahan di kepala dan tenggelam,” ujarnya
Selain itu terungkap fakta bahwa Husna sudah empat kali menikah. Saat ini Husna telah ditetapkan sebagai tersangka dan menjalani proses hukum di Polres Pelabuhan Belawan.
Kini, Husna telah ditetapkan jadi tersangka dan dikenakan Pasal 76 c Jo Pasal 80 ayat 3 UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PKDRT).
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Goklas Wisely | Editor: Reni Susanti), Tribun Medan
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2385270/original/021527300_1539747717-6.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Mengenal Kampung Madras di Medan, Wajah India di Sumatra Utara
Orang-orang India kemudian juga menyebar ke Binjai, Tebing Tinggi, Tanjungbalai, Pematang Siantar, dan Deli Serdang. Belakangan, kawasan permukiman masyarakat India ini disebut sebagai Kampung Keling. Nama tersebut diambil dari Kalingga, nama sebuah kerajaan masa lampau di India.
Namun, mereka merasa risih dengan penamaan tersebut karena terkesan rasis. Pasalnya, keling dalam bahasa Melayu berarti gelap.
Pada Agustus 2008, Kampung Keling pun diubah menjadi Kampung Madras. Perlahan, angkutan kota mulai beroperasi di sini dengan melewati rute Sambu-Kampung Madras-Tanjung Sari.
Masyarakat di Kampung Madras selalu menjaga toleransi dalam berkehidupan. Mayoritas dari mereka adalah penganut Hindu dan Sikh, tetapi ada juga yang Muslim.
Tak heran, jika di kampung tersebut tak hanya ada gurdwara atau rumah ibadah Sikh dan Kuil Shri Mariamman. Kampung Madras juga memiliki Masjid Ghaudiyah yang namanya diambil dari sebuah perkampungan keturunan India Muslim di Iran. Menariknya, semua rumah ibadah di Kampung Madras dibangun saling berdekatan.
Masyarakat Kampung Madras pun senantiasa ikut bergotong royong dan membantu menyiapkan berbagai persiapan saat hari besar keagamaan. Toleransi yang terus dijaga ini lah yang kemudian membuat etnis lain, seperti Tionghoa dan Melayu, yang ikut tinggal di sana merasa nyaman.
Penulis: Resla
-

Sederet Fakta Suami Tikam Istri hingga Tewas saat Live Karoke di Facebook
Jakarta: Seorang suami di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Agus Herbin, 47 tega tikam istrinya Hertalina Simanjuntak, 45 hingga tewas. Agus menusuk Hertalina dengan pisau saat sedang karaoke sambil live Facebook.
Peristiwa tragis itu terjadi di Dusun VIII Potean, Desa Suka Damai, Kecamatan Sei Bamban, Serdang Bedagai, Sumut dan menjadi viral di media sosial. Saat itu korban sedang bernyanyi bersama keluarga pada Sabtu malam, 2 November sekira pukul 21.00 WIB.
“Korban sedang bersenang-senang bersama keluarganya di rumahnya, menikmati musik sambil berkaraoke. Namun, tiba-tiba terduga pelaku yang dikenal sebagai suami Hertalina muncul, mengambil sebilah pisau dari meja,” ujar Kasat Reskrim Polres Sergai AKP Donny P Simatupang.
Berikut ini fakta-fakta Agus menikam istrinya saat sedang karaoke.
Videonya viral di Media SosialVideo saat Agus membabi buta menusuk Hertalina itu viral di media sosial. Dalam video viral tersebut awalnya terlihat korban sedang asyik bernyanyi, namun tiba-tiba Agus muncul dari belakang langsung menikam istrinya.
Tusuk Pakai Pisau Sebanyak Lima KaliKasat Reskrim Polres Sergai AKP Donny P Simatupang menyebut Agus melakukan penusukan sebanyak lima kali. Akibat serangan brutal tersebut, korban menderita luka di perut, payudara, dan tangan.
“Pelaku menikamnya sebanyak lima kali,” jelas Donny.
sai ditikam, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Chevani Tebing Tinggi. Nyawa korban tidak dapat diselamatkan. Jenazah kemudian dibawa untuk divisum.
Agus Kabur
Usai melakukan penusukan Agus langsung kabur meninggalkan tempat tinggal mereka. Ia bersembunyi di rumah kerabatnya di Dusun II, Desa Pon, Kecamatan Sei Bamban, Minggu 3 November 2024.
“Dengan cepat, tim bergerak menuju lokasi dan berhasil menangkap pelaku di rumah kerabatnya,” jelas Donny.
Motif PenusukanBerdasarkan pemeriksaan polisi, rumah tangga pelaku dan korban diketahui kerap dilanda pertengkaran. Pelaku diduga cemburu karena menduga istrinya berselingkuh dengan mantan suaminya. Namun, motif sebenarnya di balik pembunuhan ini masih diselidiki lebih lanjut oleh pihak kepolisian.
“Dalam pemeriksaan, pelaku mengaku bahwa tindakannya didorong oleh sakit hati dan cemburu, merasa bahwa Hertalina sering berhubungan dengan mantan suaminya. Dia juga menjelaskan bahwa pisau yang digunakannya adalah milik Hertalina, yang biasa digunakan untuk memotong jeruk,” lanjut Donny.
Jakarta: Seorang suami di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Agus Herbin, 47 tega tikam istrinya Hertalina Simanjuntak, 45 hingga tewas. Agus menusuk Hertalina dengan pisau saat sedang karaoke sambil live Facebook.
Peristiwa tragis itu terjadi di Dusun VIII Potean, Desa Suka Damai, Kecamatan Sei Bamban, Serdang Bedagai, Sumut dan menjadi viral di media sosial. Saat itu korban sedang bernyanyi bersama keluarga pada Sabtu malam, 2 November sekira pukul 21.00 WIB.
“Korban sedang bersenang-senang bersama keluarganya di rumahnya, menikmati musik sambil berkaraoke. Namun, tiba-tiba terduga pelaku yang dikenal sebagai suami Hertalina muncul, mengambil sebilah pisau dari meja,” ujar Kasat Reskrim Polres Sergai AKP Donny P Simatupang.
Berikut ini fakta-fakta Agus menikam istrinya saat sedang karaoke.
Videonya viral di Media Sosial
Video saat Agus membabi buta menusuk Hertalina itu viral di media sosial. Dalam video viral tersebut awalnya terlihat korban sedang asyik bernyanyi, namun tiba-tiba Agus muncul dari belakang langsung menikam istrinya.
Tusuk Pakai Pisau Sebanyak Lima Kali
Kasat Reskrim Polres Sergai AKP Donny P Simatupang menyebut Agus melakukan penusukan sebanyak lima kali. Akibat serangan brutal tersebut, korban menderita luka di perut, payudara, dan tangan.
“Pelaku menikamnya sebanyak lima kali,” jelas Donny.
sai ditikam, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Chevani Tebing Tinggi. Nyawa korban tidak dapat diselamatkan. Jenazah kemudian dibawa untuk divisum.
Agus Kabur
Usai melakukan penusukan Agus langsung kabur meninggalkan tempat tinggal mereka. Ia bersembunyi di rumah kerabatnya di Dusun II, Desa Pon, Kecamatan Sei Bamban, Minggu 3 November 2024.
“Dengan cepat, tim bergerak menuju lokasi dan berhasil menangkap pelaku di rumah kerabatnya,” jelas Donny.
Motif Penusukan
Berdasarkan pemeriksaan polisi, rumah tangga pelaku dan korban diketahui kerap dilanda pertengkaran. Pelaku diduga cemburu karena menduga istrinya berselingkuh dengan mantan suaminya. Namun, motif sebenarnya di balik pembunuhan ini masih diselidiki lebih lanjut oleh pihak kepolisian.
“Dalam pemeriksaan, pelaku mengaku bahwa tindakannya didorong oleh sakit hati dan cemburu, merasa bahwa Hertalina sering berhubungan dengan mantan suaminya. Dia juga menjelaskan bahwa pisau yang digunakannya adalah milik Hertalina, yang biasa digunakan untuk memotong jeruk,” lanjut Donny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id(RUL)
-

Ini Pengakuan Suami yang Tega Tikam Istri hingga Tewas saat Live Facebook di Serdang Bedagai
GELORA.CO – Serdang Bedagai – Kasus penikaman terjadi di Desa Suka Damai, Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatra Utara.
Seorang suami menikam istrinya, Hertalina Br Simanjuntak, 46 tahun, saat sedang melakukan siaran langsung karaoke di media sosial pada Sabtu, 21 Januari 2024.
Kejadian ini terekam jelas dan menjadi warganet usai video detik-detik kejadian viral lewat media sosial.
Pelaku, Agus Herbin Tambun, 46 tahun, berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian setelah melarikan diri.
Kasat Reskrim Polres Serdang Bedagai, AKP Donny P Simatupang, menyatakan bahwa Agus ditangkap di rumah keluarganya di Kampung Pon, Kecamatan Sei Bamban, pada Minggu, 31 Januari 2024.
Saat ditangkap, pelaku tidak melakukan perlawanan.
Pengakuan Pelaku
Dalam pemeriksaan, Agus mengaku menyesali perbuatannya.
“Nyesal dia katanya makanya dia ngaku bersalah lah. Semalam saya introgasi juga dia dan katanya nggak pernah melakukan KDRT sebelumnya.”
“Kalau emosinya bukan pada saat itu saja, sebelum-sebelumnya dia ada cemburu itu cuma cekcok atau ribut mulut saja,” kata Kasat Reskrim Polres Serdang Bedagai, AKP Donny P Simatupang.
Agus mengaku bahwa cekcok tersebut terjadi karena dugaan bahwa istrinya masih berhubungan dengan mantan suami.
Namun, Donny menyampaikan bahwa pelaku tidak memiliki bukti yang kuat dan hanya mengandalkan informasi dari teman-temannya.
Sebelum melakukan penikaman, Agus sempat keluar rumah untuk pergi ke warung.
Setelah kembali, ia mengambil pisau dan menikam istrinya sebanyak lima kali saat Hertalina sedang bernyanyi dan melakukan siaran langsung.
Meskipun keluarga berusaha menyelamatkannya dengan membawanya ke rumah sakit, Hertalina dinyatakan meninggal dunia saat tiba di rumah sakit.
Setelah kejadian, Agus juga mengalami luka di bagian dada, yang diduga akibat perkelahian dengan seorang pria yang hadir saat penikaman.
“Kita lihat di live itu ada sempat laki-laki yang juga berhadapan dengan pelaku. Disitulah kena dadanya dan sudah kita jahit,” kata Donny.
Saat ini, pihak kepolisian masih mendalami kasus ini untuk menentukan pasal yang akan diterapkan.
Agus dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, dengan kemungkinan penerapan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
Pelaku melakukan penikaman dalam kondisi sadar, sehingga kami tidak melakukan pemeriksaan kejiwaan
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4989981/original/069807400_1730706264-Polisi_Tangkap_Suami_Hertalina_Simanjuntak_yang_Ditusuk_saat_Live_Facebook.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Detik-Detik Wanita Tewas Ditusuk Suami Saat Live Facebook di Serdang Bedagai
Liputan6.com, Serdang Bedagai Peristiwa mengerikan terjadi di Desa Suka Damai, Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara (Sumut).
Seorang wanita paruh baya tewas usai ditikam berulang kali menggunakan senjata tajam oleh suaminya.
Mirisnya, korban yang diketahui bernama Hertalina br Simanjuntak ditusuk suami saat sedang bernyanyi sekaligus live di media sosial Facebook.
Kasat Reskrim Polres Sergai, AKP Donny Simatupang mengatakan, korban mengalami 5 luka tusuk oleh suaminya, Agus Herbin Tambun.
“Kejadian terjadi pada malam hari, tepatnya pada Sabtu, 2 November 2024. Korban sedang asyik berkaraoke bersama keluarga, tiba-tiba ditikam (ditusuk) suamianya sendiri dari arah belakang,” kata Donny, Senin (4/11/2024).
Berdasarkan rekaman video live berdurasi 32 detik yang dipantau Liputan6.com, tampak pihak keluarga yang sedang berada di dalam rumah seketika menjerit ketakutan.
Keluarga menjerit ketakutan saat Agus menikam Hertalina berulang kali di hadapan mereka.
Setelah melakukan aksinya, Agus langsung kabur keluar rumah. Sedangkan pihak keluarga langsung membawa jasad Hertalina ke Rumah Sakit Chevani. Namun nyawanya tidak tertolong.
-

Kejam! Agus Tikam Istri Bertubi-tubi hingga Tewas saat Live Facebook
Serdang Bedagai –
Agus Herbin Tambun (47) tega menikam istrinya, Hertalina Simanjuntak (46) hingga tewas di Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Korban ditikam 5 kali saat live bernyanyi di Facebook.
“Iya (tengah live)” kata Kasat Reskrim Polres Sergai AKP Donny P Simatupang saat dikonfirmasi, dilansir detikSumut, Senin (4/11/2024).
Berdasarkan video yang dilihat detikSumut, tampak korban tengah duduk di salah satu rumah sambil bernyanyi. Di sampingnya ada seorang wanita yang juga bernyanyi bersama korban.
Video tersebut memperlihatkan bahwa korban tengah berkaraoke sambil live di Facebook. Tak lama, pelaku datang dari arah belakang dan langsung menikam korban berkali-kali.
Wanita yang berada di samping korban langsung berteriak begitu melihat penikaman itu. Sejumlah orang yang berada di lokasi langsung berlari dan berupaya menghentikan aksi pelaku.
AKP Donny P Simatupang mengatakan peristiwa itu terjadi di Dusun VIII Potean, Desa Suka Damai, Kecamatan Sei Bamban, Sabtu (2/11) sekira pukul 21.00 WIB. Saat tengah bernyanyi, pelaku tiba-tiba datang dan langsung menikam korban.
Baca selengkapnya di sini
(idh/imk)