kab/kota: Serdang

  • Lion Grup Gandeng Jeju Air Buka Rute Medan-Incheon, Cek Jadwalnya

    Lion Grup Gandeng Jeju Air Buka Rute Medan-Incheon, Cek Jadwalnya

    Bisnis com, JAKARTA – Lion Group dan Jeju Air menjalin kerja sama membuka penerbangan Medan (KNO) – Korea Selatan (ICH) melalui Bandara Batam (BTH). 

    Corporate Communications Strategic of Lion Group, Danang Mandala Prihantoro mengatakan Lion Group bersama Jeju Air kini menghadirkan perjalanan internasional bagi pelancong dan pebisnis dari Medan dan sekitarnya ke Korea Selatan.

    Kolaborasi ini memungkinkan perjalanan dari Bandar Udara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatra Utara (KNO) menuju Bandar Udara Internasional Incheon, Korea Selatan (ICN), dengan transit melalui Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau (BTH).

    Perincian perjalanan dimulai dengan penerbangan domestik dari Kualanamu menuju Batam dengan Lion Group, yang menawarkan jadwal fleksibel dan layanan penerbangan yang nyaman. Setelah tiba di Batam, pelanggan akan melanjutkan penerbangan internasional menuju Incheon dengan Jeju Air, maskapai berbiaya hemat nomor satu di Korea Selatan. 

    Berikut Jadwal Penerbangan Batam-Incheon:

    – 7C-5302 rute Batam – Incheon: Sabtu, Minggu, Rabu, Kamis, pukul 23:45 WIB, tiba 08:35 +1 KST

    – 7C-5301 rute Incheon – Batam: Sabtu, Minggu, Rabu, Kamis, pukul 17:45 KST, tiba 22:30 WIB

    Waktu kedatangan +1 menunjukkan bahwa penerbangan tiba keesokan harinya.

    Danang mengatakan penerbangan ini menawarkan waktu keberangkatan yang tepat, memungkinkan penumpang untuk memaksimalkan waktu mereka di Korea Selatan. Dengan menggunakan pesawat modern dari Lion Group dan Jeju Air, pelanggan dapat menikmati kenyamanan serta layanan berkualitas selama penerbangan.

    Kolaborasi ini juga mempermudah koneksi bagi masyarakat Medan dan wilayah Sumatra lainnya, yang dapat transit dengan mudah di Batam, sebelum melanjutkan perjalanan internasional.

    “Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan mobilitas internasional, tetapi juga berkontribusi pada penguatan hubungan pariwisata dan ekonomi antara Indonesia dan Korea Selatan,” ujar Danang. 

  • 9
                    
                        Sahroni Sebut Warga Arogan dalam Kasus Penyerangan TNI di Deli Serdang, LBH: Melukai Hati Masyarakat
                        Medan

    9 Sahroni Sebut Warga Arogan dalam Kasus Penyerangan TNI di Deli Serdang, LBH: Melukai Hati Masyarakat Medan

    Sahroni Sebut Warga Arogan dalam Kasus Penyerangan TNI di Deli Serdang, LBH: Melukai Hati Masyarakat
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan mengecam pernyataan anggota DPR RI
    Ahmad Sahroni
    terkait penyerangan 45 anggota TNI terhadap warga di Desa Selamat, Kecamatan Biru-biru, Sumatera Utara.
    Sahroni menyebut warga di sana tidak boleh arogan dan semena-mena dalam persoalan ini.
    Direktur LBH Medan, Irvan Syahputra mengatakan, pernyataan Sahroni jelas menyakiti hati korban dan masyarakat. Diketahui dalam insiden ini, satu warga tewas dan puluhan lainnya terluka.
    “LBH Medan menyesalkan pernyataan dan sikap Ahmad Sahroni, di mana sikap dan pernyataan tersebut tidak berperspektif korban dan cenderung menyalahkan masyarakat,” ujar Irvan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (16/11/2024).
    Seharusnya, kata Irvan, sebagai wakil rakyat, dia memperjuangkan hak-hak rakyat dengan menyampaikan rasa duka atas kejadian yang menimpa korban dan warga.
    Lalu meminta secara tegas Pangdam/BB untuk mengusut dan menindak tegas oknum anggota TNI yang terlibat, bukan justru sebaliknya.
    “Pernyataan Ahmad Sahroni seakan-akan menormalisasi keadaan dan layaknya pengacara terduga pelaku 33 Anggota TNI yang saat ini sedang diperiksa di Pomdam I/BB,” katanya.
    Irvan menyarankan sebaiknya Ahmad Sahroni turun langsung ke lokasi kejadian dan menanyakan kejadian sebenarnya, lalu memberikan perhatian khusus ke korban dan keluarganya.
    “Bukan malah menyimpulkan bahwa seakan-akan warga yang salah dan tidak mau diimbau,” katanya.
    Lalu, kata Irvan, seharusnya Sahroni juga mengecam tragedi tersebut karena apapun alasannya tidak ada satu pun aturan hukum di negara ini membenarkan menghilangkan nyawa orang tanpa proses hukum atau extra judicial killing.
    “Perbuatan yang diduga dilakukan oknum TNI telah melanggar hak asasi manusia yang memakan 1 korban jiwa, serta 10 orang lainnya luka-luka berat.” 
    “Bahkan membuat trauma yang mendalam terhadap para warga dan anak Desa Selamat, Deli Serdang atas kejadian itu,” katanya.
    LBH juga heran mengapa Sahroni menyampaikan pernyataan tersebut. Padahal jelas Pangdam I/BB telah menyatakan permintaan maaf kepada korban dan keluarganya.
    Pangdam pun menyatakan secara tegas akan memecat para pelaku.
    “Oleh karena itu, LBH Medan menilai pernyataan Ahmad Sahroni telah melukai hati masyarakat karena tidak mengetahui faktanya secara utuh tetapi menyimpulkan seakan-akan warga yang salah,” tutupnya.
    Sebelumnya, Sahroni membuat pernyataan saat melakukan kunjungan kerja di Mapolda Sumut, Jumat (15/11/2024).
    Awalnya dia meminta semua proses penegakan hukum kasus ini diserahkan kepada pihak TNI selaku institusi yang menaungi prajurit tersebut.
    Namun Sahroni juga menyoroti keterlibatan warga dalam kasus ini. Dia meminta warga tidak bersikap arogan terhadap aparat.
    “Rakyat kita ini, kadang arogansinya muncul, karena apa? Narkoba, minum, yang disalahin sekarang ini kebanyakan ya TNI, polisi, dan para pejabatnya,” ujarnya.
    “Tapi kita kan gak tahu, rakyat itu melakukan sesuatu, merugikan siapa? Diimbau, tapi gak merasa dia salah, akhirnya melakukan sesuatu,” tambahnya.
    Sahroni mengatakan masih menunggu informasi dari pemerintah valid dari pihak TNI, namun dalam persoalan ini dia juga mewanti-wanti rakyat untuk tidak bertindak semena-mena terhadap anggota TNI.
    Sebab diketahui, berdasarkan keterangan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, aksi penyerangan dipicu adanya sekelompok anak muda yang tidak terima ditegur anggota TNI karena kebut-kebutan sepeda motor.
    “Jadi rakyat juga jangan semena-mena, gak boleh. Tapi kalau dilakukan semena-mena, gak mau. Seolah-olah institusi menganiaya, menzalimi, padahal sebaliknya,” ujarnya.
    Sebelumnya, Kompas.com melaporkan bahwa sejumlah prajurit Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 KS diduga menyerang warga Desa Selamat pada Jumat (8/11/2024) malam.
    Penyerangan dipicu cekcok di jalan. Akibat penyerangan tersebut, puluhan warga terluka dan satu orang meninggal dunia, yaitu Raden Barus.
    Kepala Desa Selamat, Bahrun menjelaskan, Raden keluar rumah setelah mendengar keributan.
    “Sewaktu keluar itu lah, diduga dia dipukuli puluhan oknum TNI. Ada beberapa luka lebam di bagian tubuhnya,” beber Bahrun.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2 Anggota Geng Motor Penyerang Warung Mie Aceh di Delitua Ditangkap
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        14 November 2024

    2 Anggota Geng Motor Penyerang Warung Mie Aceh di Delitua Ditangkap Medan 14 November 2024

    2 Anggota Geng Motor Penyerang Warung Mie Aceh di Delitua Ditangkap
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com –
    Polisi menangkap dua anggota
    geng motor
    bersenjata tajam yang menyerang Warung Mie Aceh di Jalan Besar Delitua, Kecamatan Delitua, Kabupaten
    Deli Serdang
    , Sumatera Utara.
    “Kita sudah melakukan penangkapan terhadap dua orang. Semua pelaku ada 12 orang,” kata Kepala Polrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan saat diwawancarai di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Kamis (14/11/2024).
    Gidion menuturkan, penyidik masih mengembangkan kasus sehingga identitas pelaku belum bisa disampaikan. Penyerangan ini diduga dipicu oleh perselisihan dengan kelompok lain.
    “Motifnya ada perselisihan antar kelompok. Mereka ini diduga diserang dulu, lalu melakukan perlawanan dengan menyasar warung secara brutal. Kita tidak menoleransi cara seperti ini,” ujar Gidion.
    Ia juga menegaskan, kedua kelompok yang terlibat dalam kejadian ini akan mendapat perhatian khusus dan tindakan tegas dari polisi.
    Selain menyerang warung, geng motor tersebut juga merampok sepeda motor warga yang sedang nongkrong di simpang Jalan Purwo, tak jauh dari lokasi penyerangan.
    Sebelumnya, Armand, pekerja di Warung Mie Aceh Dani, mengatakan serangan terjadi pada Rabu (13/11/2024) sekitar pukul 00.40 WIB.
    Tidak ada korban terluka, tetapi sejumlah barang dan etalase warung rusak.
    Aksi brutal geng motor ini terekam CCTV warung, menunjukkan beberapa orang yang tengah duduk santai diserang oleh tiga anggota geng motor bersenjata tajam.
    Pengunjung berlarian meninggalkan lokasi, sementara para pelaku segera melarikan diri setelah penyerangan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wanita Tewas di Jalan Deli Serdang Sempat Pamit ke Suami untuk Kerja 
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        13 November 2024

    Wanita Tewas di Jalan Deli Serdang Sempat Pamit ke Suami untuk Kerja Medan 13 November 2024

    Wanita Tewas di Jalan Deli Serdang Sempat Pamit ke Suami untuk Kerja
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com –
    Identitas wanita yang ditemukan tewas di pinggir Jalan Ismail Harun, Kabupaten
    Deli Serdang
    , telah terungkap. Korban diketahui bernama Dameriahta Tarigan (42).
    Suami korban, Syahrum (57), mengatakan baru mengetahui kabar kematian istrinya pada Selasa (12/11/2024) sekitar pukul 10.00 WIB. Menurutnya, Dameriahta bekerja sebagai pengasuh bayi di daerah Pasar Sukaramai. Pada hari itu, seperti biasa, istrinya berangkat kerja dari rumahnya di Jalan Letda Sujono sekitar pukul 06.00 WIB.
    “Dia berangkat kerja biasanya naik angkot,” kata Syahrum saat ditemui di Jalan Kapten Jamil Lubis, Rabu (13/11/2024).
    Syahrum mengaku kaget mendapat kabar kematian istrinya hanya beberapa jam setelah ia berangkat kerja. Menurutnya, tidak ada masalah yang sedang dihadapi Dameriahta.
    “Saya memang sudah jarang bicara lama dengan dia karena kondisi saya yang kena stroke sejak setahun lalu. Terakhir, dia pamit untuk berangkat kerja,” ujar Syahrum, ayah tiga anak.
    Syahrum tidak sempat melihat kondisi tubuh istrinya secara langsung, sehingga ia belum mengetahui apakah ada luka yang mencurigakan atau tidak. Kini, jenazah Dameriahta telah dimakamkan.
    “Harapan saya, kalau ini memang pembunuhan, semoga pelakunya cepat ditangkap,” ucap Syahrum.
    Sebelumnya, warga setempat melaporkan penemuan tubuh Dameriahta di Jalan Ismail Harun pada Selasa (12/11/2024) pagi. Seorang saksi mata, Rina, mengatakan bahwa korban ditemukan dalam posisi miring di pinggir jalan, mengenakan kaus putih dan celana jeans biru.
    “Ada giginya yang lepas, dan tangannya memeluk sepatu hitam,” ungkap Rina saat diwawancarai di lokasi kejadian.
    Warga sekitar tidak melihat adanya luka berdarah pada tubuh korban, namun wajah dan kaki korban tampak membiru.
    Kepala Unit Reskrim Polsek Tembung, AKP Japri Simamora, menyampaikan bahwa jenazah Dameriahta telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk penyelidikan lebih lanjut.
    “Kami masih melakukan penyelidikan di lokasi. Informasi lebih lengkap akan segera disampaikan,” ujar Japri singkat saat dihubungi.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Soal Penyerangan di Deli Serdang, Tifatul Sembiring: Oknum TNI Harus Ditindak Tegas

    Soal Penyerangan di Deli Serdang, Tifatul Sembiring: Oknum TNI Harus Ditindak Tegas

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketua Dewan Penasihat PKS sekaligus anggota Komisi VII DPR RI, Tifatul Sembiring, menyatakan dukungannya terhadap langkah tegas Pangdam Bukit Barisan Letjen Mochammad Hasan dalam menangani oknum TNI yang merusak citra institusi.

    “Tindak tegas ini pak Pangdam. Kami dukung,” ujar Sembiring dalam keterangannya di aplikasi X @tifsembiring (12/11/2024).

    Ia menambahkan bahwa perilaku oknum tersebut mencoreng nama baik TNI yang selama ini dikenal dekat dengan rakyat dan digaji dari uang rakyat.

    “Oknum perusak nama baik TNI yang selama ini dekat dengan rakyat dan digaji dari uang rakyat,” cetusnya.

    Sembiring juga menyebut bahwa pimpinan Komisi I DPR RI akan menindaklanjuti kasus ini untuk memastikan adanya tindakan yang sesuai.

    “Pimpinan Komisi 1 DPR RI, akan tindak lanjuti ini,” tandasnya.

    Sebelumnya, Panglima Kodam I Bukit Barisan, Letjen Mochammad Hasan, menyampaikan permohonan maaf atas insiden penyerangan yang dilakukan puluhan prajurit TNI dari Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan terhadap warga Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (8/11/2024).

    Insiden tersebut mengakibatkan puluhan warga terluka dan seorang warga, Raden Barus (61), meninggal dunia.

    Hasan secara langsung bertemu dengan keluarga korban meninggal serta keluarga warga yang terluka.

    Dalam pertemuan itu, Hasan menyampaikan belasungkawa dan memastikan bahwa warga yang terluka akan mendapatkan perawatan terbaik.

    Selain itu, ia menegaskan bahwa para prajurit yang terlibat dalam insiden ini akan dikenai sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

  • 10 Cerita Rofika Diseret dan Dipukuli Puluhan Prajurit TNI di Deli Serdang Medan

    10

    Cerita Rofika Diseret dan Dipukuli Puluhan Prajurit TNI di Deli Serdang
    Medan

  • 5
                    
                        Keluarga Korban Tewas Penyerangan TNI: Kami Tidak Minta Nyawa Diganti Nyawa…
                        Medan

    5 Keluarga Korban Tewas Penyerangan TNI: Kami Tidak Minta Nyawa Diganti Nyawa… Medan

    Keluarga Korban Tewas Penyerangan TNI: Kami Tidak Minta Nyawa Diganti Nyawa…
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Suasana duka masih menyelimuti keluarga
    Raden Barus
    (61) di
    Desa Selamat
    , Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).
    Raden adalah warga yang tewas karena diserang prajurit TNI dari Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan.
    Salamta Tarigan, selaku keluarga dari Raden, menyampaikan bahwa pihaknya telah meyakini bahwa kasus Raden telah ditangani pihak
    TNI AD
    sesuai dengan perkataan Pangdam I Bukit Barisan.
    “Harapan kami ke depannya kepada petinggi TNI adalah menyelesaikan masalah ini. Harus dituntaskan, itu saja,” kata Salamta saat ditemui di rumah duka pada Senin (11/11/2024).
    Dia menyampaikan bahwa sejauh ini keluarga tidak membuat laporan resmi.
    Akan tetapi, jenazah Raden telah diotopsi.
    Sehingga, pihak keluarga telah menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak berwajib.
    “Kita tidak minta nyawa diganti nyawa. Tapi kami meminta hukuman yang sesuai untuk mereka. Karena kita masih manusia yang menghargai iman,” ucapnya.
    “Dan kami hanya menunggu dan yakin akan ditindaklanjuti, buat mereka-mereka yang membuat kami susah,” tambahnya.
    Sebelumnya diberitakan, sejumlah prajurit dari Armed 2/105 menyerang warga
    Desa Selamat
    pada Jumat (9/11/2024) malam.
    Akibat penyerangan itu, Raden tewas karena dianiaya dan ada belasan warga yang terluka.
    Panglima Kodam I Bukit Barisan Letjen Mochammad Hasan pun telah menyampaikan permohonan maaf atas penyerangan yang dilakukan anak buahnya.
    “Dan sekali lagi, bersama keluarga besar Bukit Barisan, kami memohon maaf sebesar-besarnya. Kalaupun saya harus menggantikan almarhum, saya siap melakukan itu sekarang. Saya ikhlas,” kata Hasan saat mengikuti acara adat pemakaman Raden Barus di jambur Desa Selamat, Minggu (10/11/2024).
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 8
                    
                        Cerita Seorang Ibu di Deli Serdang Tak Berani Bekerja karena Trauma Diserang Oknum TNI
                        Medan

    8 Cerita Seorang Ibu di Deli Serdang Tak Berani Bekerja karena Trauma Diserang Oknum TNI Medan

    Cerita Seorang Ibu di Deli Serdang Tak Berani Bekerja karena Trauma Diserang Oknum TNI
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Sri Ulina Perangin-angin, seorang ibu berusia 35 tahun, masih merasakan ketakutan yang mendalam untuk keluar rumah setelah mengalami serangan brutal oleh sejumlah prajurit Armed Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan di Desa Selamat, Kabupaten
    Deli Serdang
    .
    Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat malam, 9 November 2024, dan meninggalkan trauma yang mendalam bagi warga setempat.
    Sri mengenang kembali malam mencekam tersebut.
    Sekitar pukul 22.30 WIB, setelah membeli jamu di Pasar 6, ia mengendarai sepeda motor menuju rumahnya di Dusun III Desa Selamat.
    Di tengah perjalanan, ia berhenti karena melihat keramaian di sepanjang jalan.
    Beberapa warga memberitahunya tentang adanya begal.
    Namun, ketidakpercayaan membuatnya melanjutkan perjalanan hingga tiba di warung dekat jambore.
    Di sana, ia mendengar suara teriakan dari sekelompok orang yang menggunakan sepeda motor dengan suara knalpot bising.
    Awalnya, Sri mengira mereka adalah geng motor.
    Namun, ia kemudian mengetahui bahwa mereka adalah prajurit Armed.
    “Terus pas aku mau parkirkan motor di pinggir jalan, datanglah tentara itu. Ditunjanglah motorku. Aku dan motorku masuklah ke parit. Inilah terluka tangan, paha, dan perutku,” ungkap Sri saat diwawancarai pada Selasa, 12 November 2024.
    Sejumlah prajurit Armed tersebut dilaporkan membawa senjata tajam dan benda tumpul, serta melakukan penganiayaan terhadap setiap pria yang berada di lokasi.
    Bahkan, mereka secara brutal masuk ke rumah warga dan menganiaya beberapa orang.
    “Siapa yang enggak kepentingan, masuk-masuk, nanti kena sasaran,” kata Sri, mencontohkan perkataan seorang prajurit TNI saat itu.
    Menyadari situasi berbahaya, Sri berlari ke rumah tetangga yang memiliki warung tidak jauh dari tempatnya terjatuh ke parit.
    Ia bersembunyi di sana hingga sekitar pukul 02.00 WIB, sebelum akhirnya berani keluar menuju rumah ibunya.
    Peristiwa tersebut masih membekas dalam ingatan Sri, dan ia serta sejumlah warga Desa Selamat lainnya merasakan trauma yang mendalam.
    Sudah hampir tiga hari ia tidak bekerja sebagai buruh harian lepas di kilang kayu.
    “Sementara ini tidak keluar dululah. Di rumah aja. Paling dua hari lagilah baru kerja,” tutup Sri.
    Sebelumnya, diberitakan bahwa penyerangan brutal oleh sejumlah prajurit Armed di Desa Selamat mengakibatkan seorang warga, Raden Barus (61), tewas dan belasan warga lainnya terluka.
    Menanggapi kejadian tersebut, Panglima Kodam I Bukit Barisan Letjen Mochammad Hasan menyampaikan permohonan maaf atas tindakan yang dilakukan oleh anak buahnya.
    “Dan sekali lagi, bersama keluarga besar Bukit Barisan, kami memohon maaf sebesar-besarnya. Kalaupun saya harus menggantikan almarhum, saya siap melakukan itu sekarang. Saya ikhlas,” kata Hasan saat mengikuti acara adat pemakaman Raden Barus di jambur Desa Selamat pada Minggu, 10 November 2024.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemenko Polkam Janjikan Sanksi untuk 33 Prajurit yang Serang Warga di Deli Serdang

    Kemenko Polkam Janjikan Sanksi untuk 33 Prajurit yang Serang Warga di Deli Serdang

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Koordinator bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) memastikan pemberian sanksi kepada puluhan anggota TNI yang terlibat bentrok dengan warga di Kecamatan Sibiru-Biru, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara pada Jumat (8/11/2024). 

    Akibat bentrokan tersebut, 10 orang warga mengalami luka-luka dan satu orang warga meninggal dunia.

    Menko Polkam Budi Gunawan mengatakan 33 prajurit TNI dari Batalyon Artileri Medan (Yonarmed) 2/Kilap Sumagan yang terlibat aksi bentrok akan diganjar sanksi karena telah berbuat onar. 

    “Proses hukum saat ini sedang berjalan, ada beberapa oknum anggota Yonarmed yang diproses dan dimintai keterangan oleh Pangdam Bukit Satu Barisan,” tuturnya di Jakarta, Senin (11/11).

    Pria yang akrab disapa BG tersebut menilai bahwa proses penegakan hukum terhadap 33 prajurit TNI akan berjalan transparan dan masyarakat pun bisa ikut mengawal proses tersebut.

    “Proses akan digelar transparan sehingga publik bisa mengawal perkembangan kasusnya,” katanya.

    Kronologi dan Pemicu Bentrok 33 Prajurit vs Warga 

    Adapun 33 prajurit TNI yang menyerang warga di Kecamatan Sibiru-biru, Deli Serdang, dipicu karena aksi saling ejek. 

    Setelah kejadian itu, prajurit mulai mencari beberapa masyarakat hingga akhirnya perkelahian pecah hingga menyebabkan banyak korban.

    Komando Daerah Militer (Kodam) I Bukit Barisan kini sedang memeriksa 33 oknum prajurit di Polisi Militer Kodam (Pomdam) terkait dugaan perkelahian di Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang.

    “Oknum yang terkonfirmasi terlibat dalam kejadian ini sebanyak 33 orang sudah diperiksa di Pomdam I/BB,” ujar Kepala Penerangan Kodam I Bukit Barisan Kolonel Inf Doddy Yudha di Medan, Minggu (10/11/2024), dikutip dari Antara.

    Doddy mengatakan sebanyak 33 oknum tersebut diduga berasal dari Yon Armed II KS, yang masih dilakukan pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut oleh Pomdam I Bukit Barisan.

    “Untuk delapan korban (masyarakat) yang luka-luka sudah dipindahkan dari Rumah Sakit Sembiring menuju rumah sakit Putri Hijau diberikan perawatan terbaik sampai dengan sembuh,” ucap dia.

    Di sisi lain, Doddy mengatakan, pihak Kodam I Bukit Barisan melalui Pangdam Letjen TNI Mochammad Hasan telah melaksanakan mediasi baik masyarakat dan keluarga korban tersebut di Makoyon Armed II/KS.

    “Pangdam telah memberikan pengarahan terharap seluruh Prajurit Yon Armed 2 Medan dalam rangka untuk memastikan bahwa situasi,” kata dia.

    Serta memastikan kondisi saat ini telah aman kondusif dan tidak ada aksi balasan terkait peristiwa tersebut yang juga mengakibatkan seorang masyarakat meninggal dunia di Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sabtu.

    “Saat ini proses penyelidikan masih berjalan, yang jelas kami mengambil langkah agar permasalahan ini dengan baik,” tutur Doddy.

  • InJourney: Tiga bandara dukung kesuksesan Jetski World Championship

    InJourney: Tiga bandara dukung kesuksesan Jetski World Championship

    Medan (ANTARA) – PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) memastikan kesiapan tiga bandara untuk mendukung kesuksesan ajang dunia Aquabike Jetski World Championship pada 13 – 17 November 2024 di Danau Toba, yakni Bandara Raja Sisingamangaraja XII Silangit, Bandara Soekarno-Hatta Tangerang dan Bandara Kualanamu Deli Serdang.

    Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi dalam keterangannya yang diterima Senin mengatakan rencana operasi dan kesiapan pelayanan telah disiapkan di bandara-bandara tersebut untuk menyambut para delegasi dan wisatawan.

    “InJourney Airports sebagai operator bandara bersama-sama dengan holding InJourney siap memberikan pengalaman perjalanan yang menyenangkan dan berkesan bagi semua pengguna jasa dan tentunya mendukung kesuksesan Aquabike World Championship 2024 di Danau Toba,” katanya.

    Bandara Soekarno-Hatta menjadi tempat transit sekitar 200 official dan pembalap untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Bandara Raja Sisingamangaraja XII sebagai bandara terdekat Danau Toba.

    Wisatawan mancanegara dan domestik sebagian besar juga akan menuju Danau Toba dari Bandara Soekarno-Hatta.

    Di Bandara Soekarno-Hatta, sebagian besar delegasi dan wisman tiba melalui Terminal 3 yang sudah dilengkapi berbagai fasilitas terbaru. Salah satu fasilitas terbaru adalah LED berukuran besar (giant LED) di area pengambilan bagasi internasional yang menampilkan video keindahan alam, seni dan budaya Indonesia.

    Selain giant LED, di Terminal 3 terdapat area hijau dengan ragam tanaman dan tumbuhan yang merepresentasikan kekayaan alam Indonesia.

    Adapun delegasi atau tim Aquabike sudah tiba di Bandara Raja Sisingamangaraja XII mulai 7 November 2024.

    Setibanya di Bandara Raja Sisingamangaraja XII, para delegasi Aquabike disambut dengan pengalungan ulos dan tari Tortor yang merupakan tarian tradisional masyarakat Batak dan ulos adalah kain tenun khas Batak.

    Di bandara juga dapat ditemui replika Rumah Bolon dengan material kayu yang memiliki bentuk rumah panggung. Replika berdimensi dimensi 2,8 meter x 4,8 meter dan dihiasi ukiran khas yang dikenal dengan Gorga.

    Di dalam terminal penumpang juga ditampilkan berbagai ornamen khas suku Batak, serta kesenian musik tradisional.

    “Bandara merupakan lokasi yang tepat dalam memperkenalkan alam, seni dan budaya Indonesia, dan tentunya bandara juga merupakan wajah bangsa. ajang internasional seperti Aquabike menjadi momentum yang sangat baik bagi Indonesia untuk mempromosikan pariwisata termasuk seni dan budaya kita,” katanya.

    Pewarta: Juraidi
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2024