kab/kota: Serdang

  • 2 Korban Terakhir Banjir Bandang di Deli Serdang Ditemukan Tewas   
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        6 Desember 2024

    2 Korban Terakhir Banjir Bandang di Deli Serdang Ditemukan Tewas Medan 6 Desember 2024

    2 Korban Terakhir Banjir Bandang di Deli Serdang Ditemukan Tewas
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com

    Tim SAR
    gabungan berhasil menemukan dua korban terakhir dari
    bencana banjir bandang
    yang melanda Desa Martelu, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten
    Deli Serdang
    , Sumatera Utara, pada Jumat (6/12/2024).
    Dengan ditemukannya kedua jenazah tersebut, total korban tewas akibat bencana ini menjadi enam orang.
    Kepala Bidang Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, menjelaskan bahwa pencarian dilakukan di lokasi longsor yang curam dengan kemiringan mencapai 70 derajat dan dipenuhi material batu tajam.
    Dalam upaya pencarian, tim juga menggunakan anjing pelacak bernama Trusco.
    “Sekira pukul 13.30 WIB, korban pertama, Budi Utama Simanjuntak (30), ditemukan di aliran sungai sejauh 3 kilometer dari lokasi pencarian utama. Korban langsung dievakuasi menuju RS Bhayangkara Medan,” ujar Hadi dalam keterangan tertulisnya.
    Selanjutnya, pada pukul 16.00 WIB,
    tim SAR
    menemukan korban kedua, Gerge Barus (40), dalam kondisi tertimpa batu besar.
    “Untuk evakuasi korban kedua, masih menunggu alat berat untuk memindahkan material longsor,” tambah Hadi.
    Bencana banjir bandang
    dan longsor di Desa Martelu terjadi pada Sabtu (23/11/2024) malam, yang dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi.
    Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, sebelumnya mengungkapkan identitas korban yang meninggal akibat bencana ini, antara lain Kartini Sitepu (65), Elsie Nadinda (3), Serta Ginting (81), dan Perdamenta (35).
    Proses evakuasi dan pencarian korban masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan untuk memastikan tidak ada korban lain yang terlewat.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Nasib Atok, Anak Polisi Nekat Begal Tentara di Depan Markas TNI demi Beli Rokok dan Main Judi – Halaman all

    Nasib Atok, Anak Polisi Nekat Begal Tentara di Depan Markas TNI demi Beli Rokok dan Main Judi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang anak polisi bernama Arka Satria Sitepu alias Atok (18), nekat membegal seorang tentara di depan Markas TNI.

    Peristiwa itu terjadi di depan Kodam I/Bukit Barisan, tepatnya di Jalan Gatot Subroto, Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut), Kamis (26/11/2024).

    Atok kemudian ditangkap di Jalan Pembangunan, Desa Muliorejo, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Minggu (1/12/2024).

    Setelah ditangkap Atok, mengakui dirinya merupakan anak seorang anggota polisi yang bertugas di Dokkes Polda Sumut, namun ayahnya sudah meninggal.

    “Iya (anak polisi), dinas di Dokkes Polda Sumut, cuma sudah meninggal,” ujar Atok saat digiring ke sel tahanan, Selasa (3/12/2024), dilansir Tribun-Medan.com.

    Atok yang merupakan pimpinan kelompok begal, mengungkapkan ia melakukan aksi tersebut karena butuh uang untuk main judi.

    “Uangnya saya pakai untuk beli rokok, main PS, sama main slot judi online,” akunya.

    Atok kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 365 ayat 2 KUHPidana terkait pencurian dengan kekerasan.

    Anak polisi itu terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.

    Dari hasil interogasi, Atok mengaku beraksi bersama lima temannya.

    Tiga pelaku lainnya yang masih di bawah umur telah ditangkap sebelumnya dan kini sedang menjalani proses hukum di pengadilan anak.

    Sementara dua pelaku lainnya, F dan W, masih buron.

    “Tersangka dalam perkara ini ada enam orang, dimana tiga orang sebelumnya telah dilakukan penangkapan, statusnya di bawah umur.”

    “Yang terakhir ini yang kita tangkap atas nama Arkan Satria Sitepu alias Atok,” kata Kapolsek Sunggal, Kompol Bambang Gumanti Hutabarat, Selasa.

    Bambang menuturkan, penangkapan ini dilakukan setelah petugas menerima sembilan laporan polisi terkait aksi para pelaku.

    Laporan terakhir yakni dari personel TNI Angkatan Darat (AD) yang berdinas di Kodam I/Bukit Barisan bernama Sertu Marsono.

    Marsono dibegal saat dalam perjalanan menuju markas sekira pukul 04.00 WIB.

    Ia dipepet oleh enam pelaku yang mengendarai sepeda motor.

    Para pelaku menendang Marsono hingga terjatuh dan mengancamnya menggunakan senjata tajam.

    “Korban yang merupakan anggota TNI yang bertugas (di) Kodam saat itu sedang melaksanakan tugasnya dan hendak kembali ke Kodam.”

    “Ketika melintas, korban dipepet oleh para pelaku yang terdiri dari beberapa orang dengan menendang korban sehingga terjatuh,” urainya.

    Dalam situasi tersebut, Marsono memilih melarikan diri dan meninggalkan sepeda motor Honda Beat miliknya, yang kemudian dibawa kabur oleh para pelaku.

    Setelah kejadian, Marsono melapor ke pihak kepolisian.

    Bambang menuturkan, pihaknya berhasil mengidentifikasi Atok sebagai salah satu pelaku.

    Dikatakannya, kelompok ini merupakan spesialis begal yang sering beraksi di wilayah hukum Polsek Sunggal.

    “Dari hasil pemeriksaan ada sembilan TKP yang ada di wilayah hukum kita.”

    “Mereka lakukan dengan tindak pidana yang sama dan modus yang sama, mengancam menggunakan senjata tajam,” tandasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Anak Polisi Dijebloskan ke Penjara, Nekat Begal Anggota TNI di Depan Kodam I/BB

    (Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Tribun-Medan.com/Alfiansyah)

  • 25 Prajurit TNI Jadi Tersangka Kasus Penyerangan Warga di Deli Serdang Sumut

    25 Prajurit TNI Jadi Tersangka Kasus Penyerangan Warga di Deli Serdang Sumut

    ERA.id – Polisi Militer Kodam (Pomdam) I/Bukit Barisan menetapkan 25 prajurit dari Batalyon Artileri Medan (Yonarmed) 2/Kilap Sumagan sebagai tersangka penyerangan warga di Desa Cinta Adil, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

    Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Hariyanto saat dihubungi di Jakarta, Rabu, membenarkan prajurit yang diduga terlibat seluruhnya sudah diperiksa dan diproses hukum oleh Pomdam I/Bukit Barisan.

    “25 orang oknum prajurit sudah ditetapkan sebagai tersangka, selanjutnya dilakukan pemberkasan, dibagi sesuai dengan tingkat keterlibatannya dalam perkara tersebut,” kata Mayjen Hariyanto.

    Di Markas Komando Kodam I/BB, Sumatera Utara, Selasa (3/12), Letjen TNI Mochammad Hasan kepada wartawan menegaskan Pomdam I/BB memeriksa 50 lebih prajurit dari Yonarmed 2/KS hingga akhirnya menetapkan separuhnya sebagai tersangka.

    Dia menjelaskan para penyidik dari Pomdam I/BB membutuhkan waktu beberapa minggu sampai akhirnya dapat menetapkan tersangka, karena mereka harus cermat dan teliti dalam memeriksa keterlibatan masing-masing prajurit tersebut dalam insiden penyerangan itu.

    “Mohon maaf ini memang prosesnya agak lama, karena kami memilah-milah, memisah-misahkan, karena kita tidak boleh salah dalam menegakkan hukum, mengambil keputusan, karena ini nanti akan dilimpahkan ke pengadilan,” kata Hasan.

    Letjen TNI Mochammad Hasan sejak 18 Oktober 2024 sampai dengan 2 Desember 2024 rangkap jabatan sebagai Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Sesmenko Polkam) dan Panglima Daerah Militer I/Bukit Barisan. Namun, terhitung sejak Selasa, jabatan Pangdam I/BB telah dia serahkan kepada Mayjen TNI Rio Firdianto.

    Insiden penyerangan warga Desa Cinta Adil, Sibiru-biru di Deli Serdang itu berlangsung pada 8 November 2024 semasa Kodam I/BB, yang juga membawahi Yonarmed 2/KS, dipimpin oleh Hasan. Akibat penyerangan itu, satu warga sipil, berinisial RAB (usia 62 tahun) meninggal dunia, sementara itu, beberapa warga juga luka-luka.

  • Nekat! Demi Uang untuk Main Judol, Anak Polisi Begal Prajurit TNI di Depan Kodam, Korban Dipepet dan Ditendang

    Nekat! Demi Uang untuk Main Judol, Anak Polisi Begal Prajurit TNI di Depan Kodam, Korban Dipepet dan Ditendang

    GELORA.CO – Seorang pemuda bernama Arkan Satria Sitepu alias Atok, kini harus berurusan dengan polisi, lantaran nekat pelakukan pembegalan.

    Pelaku yang merupakan anak seorang anggota polisi, nekat melakukan aksinya di depan Kodam I/Bukit Barisan, tepatnya di Jalan Gatot Subroto, Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis (26/11/2024).

    Korban pun juga ternyata seorang prajurit TNI, bernama Sertu Marsono.

    Rupanya, Atok nekat melakukan pembegalan demi mendapatkan uang untuk bermain judi online.

    Tak sendirian, Atok beraksi bersama kelompoknya, di mana ia menjadi dalang utama atau pemimpin.

    Korban Dipepet dan Ditendang

    Aksi pembegalan ini bermula ketika Sertu Marsono hendak menuju Markas Kodam I/ Bukit Barisan untuk menjalankan tugas pada Kamis (26/11/2024) sekira pukul 04.00 WIB.

    Saat tiba di sekitar Kodam I/Bukit Barisan tepatnya di depan Kantor Dinas Peternakan atau dDepan Kodam perempatan Manhattan Jalan Gatot Subroto, Sertu Marsono yang mengendarai sepeda motor dipepet enam pelaku begal.

    Para pelaku yang menggunakan sepeda motor langsung menendang anggota TNI AD tersebut hingga terjatuh.

    “Ketika melintas, korban dipepet oleh para pelaku yang terdiri dari beberapa orang dengan menendang korban sehingga terjatuh,” kata Kapolsek Sunggal, Kompol Bambang Gumanti di Mapolsek Sunggal, Selasa (3/12/2024).

    Bambang menjelaskan, saat itu para pelaku juga mengancam korban dengan menggunakan senjata tajam sehingga prajurit TNI AD tersebut memilih menyelamatkan diri.

    “Pada saat itu korban memilih melarikan diri meninggalkan sepeda motornya, dan sepeda motor milik korban Honda Beat dibawa kabur para pelaku,” ujarnya.

    Setelah kejadian, Sertu Marsono segera melapor ke pihak kepolisian.

    Mendapat laporan tersebut, polisi pun langsung bergerak melakukan penyelidikan.

    Hingga akhirnya polisi berhasil mengidentifikasi seorang pelakunya bernama Arkan Satria Sitepu alias Atok.

    Arkan ditangkap di Jalan Pembangunan, Desa Muliorejo, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang pada Minggu (1/12/2024).

    Hasil interogasi terhadap pelaku Arkan, ia beraksi bersama lima temannya.

    Selanjutnya polisi pun sebelumnya sudah mengamankan 3 pelaku lainnya yang merupakan anak di bawah umur.

    Mereka saat ini sudah dikirim ke peradilan anak karena usianya masih di bawah umur.

    Sementara, dua pelaku lainnya dengan inisial F dan W masih buron.

    “Tersangka dalam perkara ini ada enam orang. dimana tiga orang sebelumnya telah dilakukan penangkapan, statusnya di bawah umur yang terakhir ini yang kita tangkap atas nama Arkan Satria Sitepu alias Atok,” kata Bambang.

    Anak Polisi Jadi Otak Pembegalan

    Tersangka Arkan merupakan otak pelaku sekaligus pimpinan kelompok.

    “Yang terakhir ini berhasil kita amankan, kita tangkap atas nama Arkan alias Atok. Beliau ini sebagai otak pelakunya, pimpinan dari kelompok ini,” ujar Kapolsek.

    Dari hasil pemeriksaan ternyata para pelaku ini merupakan spesialis begal yang sering beraksi di wilayah hukum Polsek Sunggal.

    “Dari hasil pemeriksaan ada sembilan TKP yang ada di wilyah hukum kita. Mereka lakukan dengan tindak pidana yang sama dan modus yang sama mengancam menggunakan senjata tajam,” ungkapnya.

    Bambang mengatakan, saat ini pihaknya masih memburu dua orang pelaku lagi yang terlibat dalam Komplotan begal ini.

    Sementara itu, pelaku Arka Satria Sitepu ketika ditanya mengakui bahwa dirinya merupakan anak personel polisi.

    “Iya (anak Polisi), dinas di Dokkes Polda Sumut cuma sudah meninggal,” kata pelaku Arka saat digiring ke sel tahanan.

    Ia mengaku nekat melakukan begal karena membutuhkan uang.

    “Uangnya saya pakai untuk beli rokok, main PS sama main slot (judi online),” ucapnya.

    Saat ini, Arkan telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polsek Sunggal.

    Ia dijerat dengan Pasal 365 ayat 2 KUHPidana terkait pencurian dengan kekerasan.

  • Kasus Penyerangan di Deli Serdang, 25 Prajurit Ditetapkan jadi Tersangka

    Kasus Penyerangan di Deli Serdang, 25 Prajurit Ditetapkan jadi Tersangka

    Bisnis.com, JAKARTA – Polisi Militer Kodam I/Bukit Barisan menetapkan 25 prajurit TNI dari Batalyon Artileri Medan 2/Kilap Sumagan sebagai tersangka kasus penyerangan warga di Desa Cinta Adil, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

    Hal itu disampaikan oleh Letjen Muchammad Hasan usai menggelar upacara serah terima jabatan ke Pangdam I/BB yang baru Mayjen Rio Firdianto di Kodam I/BB pada Selasa (3/12/2024), dilansir dari Antara.

    Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Hariyanto juga mengonfirmasi bahwa prajurit yang diduga terlibat sudah diperiksa dan diproses hukum oleh Pomdam I/Bukit Barisan.

    “25 orang oknum prajurit sudah ditetapkan sebagai tersangka, selanjutnya dilakukan pemberkasan, dibagi sesuai dengan tingkat keterlibatannya dalam perkara tersebut,” kata Mayjen Hariyanto, seperti dikutip dari Antara, Rabu (4/12/2024).

    Adapun, Letjen Muchammad Hasan menyampaikan Pomdam I/BB sudah memeriksa 50 lebih prajurit dari Yonarmed 2/KS hingga akhirnya menetapkan separuhnya sebagai tersangka.

    Di dalam prosesnya, dibutuhakn waktu beberapa minggu bagi penyidik dari Pomdam I/BB hingga dapat menetapkan tersangka. Pasalnya, pemeriksaan harus dilakukan secara cermat dan teliti untuk menelaah keterlibatan masing-masing prajurit dalam insiden penyerangan itu.

    “Mohon maaf ini memang prosesnya agak lama, karena kami memilah-milah, memisah-misahkan, karena kita tidak boleh salah dalam menegakkan hukum, mengambil keputusan, karena ini nanti akan dilimpahkan ke pengadilan,” kata Hasan.

    Letjen TNI Mochammad Hasan sejak 18 Oktober 2024 sampai dengan 2 Desember 2024 rangkap jabatan sebagai Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Sesmenko Polkam) dan Panglima Daerah Militer I/Bukit Barisan. Namun, terhitung sejak Selasa, jabatan Pangdam I/BB telah dia serahkan kepada Mayjen TNI Rio Firdianto.

    Adapun, insiden penyerangan warga Desa Cinta Adil, Sibiru-biru di Deli Serdang berlangsung pada 8 November 2024 semasa Kodam I/BB, yang juga membawahi Yonarmed 2/KS, dipimpin oleh Hasan. Akibat penyerangan itu, satu warga sipil berinisial RAB (usia 62 tahun) meninggal dunia dan beberapa warga juga luka-luka.

  • PLN Sumut pastikan kelistrikan di Kualanamu terjaga pada tahun baru

    PLN Sumut pastikan kelistrikan di Kualanamu terjaga pada tahun baru

    Bandara Kualanamu merupakan salah satu titik vital yang membutuhkan pasokan listrik yang stabil, mengingat tingginya mobilitas penumpang pada masa libur akhir tahun.

    Medan (ANTARA) – PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara (Sumut) memastikan kelistrikan di Bandar Udara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, terjaga pada Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    “Bandara Kualanamu merupakan salah satu titik vital yang membutuhkan pasokan listrik yang stabil, mengingat tingginya mobilitas penumpang pada masa libur akhir tahun,” ujar General Manager PLN UID Sumut Agus Kuswardoyo, di Medan, Rabu.

    Agus memastikan seluruh petugas di lapangan telah melalui berbagai pelatihan dan simulasi untuk menghadapi berbagai tantangan yang mungkin timbul selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    Lebih lanjut, PLN berkomitmen untuk memberikan layanan kelistrikan yang andal, aman, dan nyaman kepada seluruh pelanggan, terutama di lokasi-lokasi strategis yang menjadi pusat kegiatan masyarakat.

    “Dengan persiapan yang matang, PLN siap menjaga keandalan sistem kelistrikan demi kelancaran aktivitas masyarakat selama libur panjang Natal dan Tahun Baru,” kata Agus pula.

    Agus menekankan pentingnya petugas memiliki pengetahuan yang baik terkait prosedur kerja, mulai dari standar operasional prosedur (SOP), penggunaan alat pelindung diri (APD), hingga kelengkapan dan peralatan kerja yang harus dipersiapkan sebelum melakukan tugas.

    “Pengetahuan yang mendalam akan meminimalkan risiko dan memastikan pekerjaan berjalan lancar,” ujar Agus lagi.

    Dengan pengetahuan yang baik, pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan tepat karena petugas selalu mengasah keterampilan teknis mereka agar dapat merespons kebutuhan kelistrikan.

    Pewarta: M. Sahbainy Nasution
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2024

  • Polisi dan TNI Motoran Lewat Jalan Rusak dan Berlumpur, Bolak-balik Oleng: Tugas Negara Prioritas

    Polisi dan TNI Motoran Lewat Jalan Rusak dan Berlumpur, Bolak-balik Oleng: Tugas Negara Prioritas

    TRIBUNJATIM.COM – Aksi anggota TNI dan polisi melintasi jalan rusak dan berlumpur di pedalaman viral di media sosial.

    Mereka mengendarai motor untuk menerjang jalanan.

    Bahkan mereka beberapa kali terjatuh dari motor karena kondisi jalan yang licin hingga nyaris terjung ke jurang.

    Adapun peristiwa ini terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT).

    Anggota TNI dan Polri tersebut melintasi jalanan rusak yang menghubungkan antar desa di pedalaman Alor, jalur Maikang-Sidabui, NTT.

    Perjuangan aparat negara saat menjalankan tugas itu pun viral di media sosial.

    Satu di antaranya diunggah akun Instagram @rakatalornesia Minggu (1/12/2024), dikutip dari Tribun Cirebon.

    Dalam unggahan tersebut, tampak dua orang anggota TNI dan polisi yang sedang mengendarai masing-masing sepeda motor mereka.

    Namun keduanya harus melewati jalanan yang rusak dan berlumpur untuk sampai di tempat bertugas.

    Kondisi jalanan menurun yang diselimuti tanah merah berair itu pun membuat medan menjadi sangat licin sehingga menyulitkan keduanya melintas.

    Tangkapan layar video anggota TNI dan Polri motoran lewat jalan rusak dan berlumpur. Mereka beberapa kali terjatuh. (Instagram/rakatalornesia)

    Saat sepeda motor digas, beberapa kali mereka mengalami oleng hingga terjatuh bersama kendaraan yang mereka bawa.

    Bahkan kendaraan keduanya sampai saling bertabrakan dan hampir jatuh ke jurang yang mengelilingi jalan.

    Walau medan menuju lokasi bertugas yang tidak mudah, rombongan para aparat negara tersebut tetap melanjutkan perjalan mereka dengan penuh perjuangan.

    “Apapun kondisinya tugas negara tetap menjadi prioritas utama,” tulisnya.

    Meski sudah sangat berhati-hati dan berjalan dengan pelan, kendaraan yang mereka tumpangi masih saja tetap terjatuh.

    Hal tersebut pun mereka hadapi dengan santai dan tertawa saat menyaksikan sesama rekan  yang bertugas kesulitan atau bahkan terjatuh.

    Kisah lainnya, selamatkan lansia yang terkepung banjir, aksi seorang polisi di Deli Serdang jadi sorotan publik.

    Video yang menunjukkan personel polisi selamatkan pria lanjut usia (lansia) yang terjebak banjir viral di media sosial.

    Bagaimana tidak, polisi tersebut beraksi memakai batang pohon pisang.

    Peristiwa ini disebutkan terjadi di Desa Tumpatan Nibung, Kecamatan Batang Kuis, Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (27/11/2024).

    Dilihat dari akun Instagram @warkopjurnalis, tampak seorang polisi menceburkan diri ke sungai.

    Personel Polresta Deli Serdang, Briptu Johannes Abdi Sibarani, saat menceburkan diri ke lokasi banjir untuk menyelamatkan seorang lansia, Rabu (27/11/2024). (Dok Polresta Deli Serdang)

    Ia kemudian berenang menuju lokasi seseorang pria lansia yang terjebak banjir.

    Polisi tersebut tampak tidak mempedulikan arus banjir yang cukup deras di lokasi kejadian.

    Tidak berapa lama kemudian, tampak pria lansia tersebut berhasil diselamatkan dan dibawa ke darat.

    “Warga yang telah berusia 70 tahun inipun selamat ke darat dan langsung dievakuasi,” demikian narasi video.

    Terpisah, Kapolresta Deli Serdang, Kombes Pol Raphael Sandhy Cahya Priambodo membenarkan peristiwa tersebut.

    Mulanya sekitar pukul 08.00 WIB, korban yang biasa disapa Ucok pergi ke ladang miliknya, namun situasi saat itu hujan.

    “Sekira pukul 10.00 WIB, tiba-tiba ladangnya sudah dipenuhi air yang besar sehingga gubuknya pun hanyut dikarenakan banjir,” ujar Raphael dari keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.com, Sabtu (30/11/2024).

    Mendapatkan informasi korban terjebak banjir, Kasat Samapta Polresta Deli Serdang, Kompol Supendi langsung memerintahkan anggotanya, Briptu Johannes Abdi Sibarani, mengecek lokasi kejadian.

    Melihat Ucok terjebak, Briptu Johannes langsung berenang menyelamatkan korban.

    “Saat itu Pak Ucok terjebak di tanah gundukan yang agak tinggi di tengah-tengah banjir tersebut hingga personel kami tiba di lokasi untuk menyelamatkannya dan diperkirakan kedalaman air saat itu kurang lebih setinggi 5 meter,” ujar Raphael.

    Kata Raphael, selain Johannes, ada pihaknya juga dibantu tiga warga yang juga menceburkan diri.

    “Lokasi kejadian tersebut berjarak sekitar 50 meter dari badan jalan.”

    “Briptu Johannes kemudian menyelamatkan korban menggunakan batang pisang dan dibawa ke tepi daratan,” ujar Raphael, melansir Kompas.com.

    Aksi menginspirasi lainnya dilakukan seorang polisi di Indramayu menyulap pekarangan rumahnya jadi kandang domba.

    Pekarangan rumahnya seluas 150 meter persegi yang awalnya tidak produktif, ia sulap menjadi kandang domba.

    Kini kandang anggota Polsek Patrol Polres Indramayu bernama Briptu Heri Handika tersebut bisa menampung 50 ekor.

    Heri mengaku, ia ingin untuk menginspirasi masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.

    Di sela kesibukannya menjadi seorang polisi, dia mencoba untuk membuka usaha peternakan domba yang bisa menampung hingga 50 ekor.

    “Ini sekaligus dalam mendukung program Asta Cita yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto,” ungkapnya.

    “Dengan kreativitas dan kemauan, setiap individu dapat mendukung ketahanan pangan sekaligus menciptakan peluang ekonomi,” ujar dia kepada Tribun Cirebon, Minggu (17/11/2024).

    Kapolres Indramayu, AKBP Ari Setyawan Wibowo melalui Kapolsek Patrol, AKP H Saripudin, turut mengapresiasi inovasi yang dilakukan seorang anggotanya tersebut.

    “Ini adalah contoh nyata bagaimana anggota Polri bisa memberikan inspirasi kepada masyarakat,” ujar dia.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Antisipasi Jalur Medan-Berastagi Longsor Lagi, Tebing Sembahe Bakal Dipotong
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        4 Desember 2024

    Antisipasi Jalur Medan-Berastagi Longsor Lagi, Tebing Sembahe Bakal Dipotong Medan 4 Desember 2024

    Antisipasi Jalur Medan-Berastagi Longsor Lagi, Tebing Sembahe Bakal Dipotong
    Editor
    KOMPAS.com
    – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) merencanakan pemotongan jalur tebing di Sembahe-Berastagi untuk mengantisipasi
    longsor
    dan banjir di Kecamatan Sibolangit.
    Rencana ini dibahas dalam rapat koordinasi penanganan bencana hidrometeorologi di Aula BPSDM Sumut, Jalan Ngalengko, Medan, Selasa (3/12/2024).
    Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sumut, Mulyono, mengatakan telah berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) mengenai kawasan rawan longsor di sepanjang Jalan
    Medan-Berastagi
    .
    Mulyono menjelaskan, karena Jalan Medan-Berastagi termasuk jalan nasional, koordinasi dengan Kementerian PUPR sangat diperlukan.
    “Ada beberapa solusi, salah satunya yaitu membuat shortcut kawasan rawan longsor untuk beberapa tikungan guna menghindari longsor. Kajian BBPJN juga sudah dilakukan untuk mengantisipasi longsoran,” ungkap Mulyono.
    Dia juga berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mendapatkan izin dalam melakukan aktivitas di kawasan cagar alam guna mengatasi masalah longsor tersebut.
    Solusi Pemotongan Tebing dan Tembok Penahan Tanah
    Salah satu solusi yang diajukan adalah pemotongan tebing dan pembuatan tembok penahan tanah di sisi rawan longsor.
    “Terkait longsoran yang mempengaruhi lalu lintas jalan, banyak kajian yang diperlukan, sehingga kolaborasi antara geologi, instansi terkait, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sangat dibutuhkan,” jelas Mulyono.
    Penjabat (Pj) Bupati Deli Serdang, Wiriya Alrahman, mendukung rencana tersebut dengan menyatakan bahwa pemotongan tebing merupakan salah satu solusi untuk mengurangi risiko longsor.
    Wiriya menambahkan, kemiringan tebing di kawasan tersebut mencapai 45 derajat, yang berpotensi menyebabkan longsor, terutama jika curah hujan tinggi.
    “Kami sarankan untuk mengurangi kemiringan tebing ini menjadi kurang dari 45 derajat melalui pemotongan,” kata Wiriya.
    Sebagai informasi, longsor di jalur Medan-Berastagi beberapa waktu lalu menyebabkan 10 orang meninggal dunia dan 23 orang luka-luka.
    Jalur tersebut sempat ditutup sejak 26 November 2024 dan baru dibuka kembali pada Senin (2/12/2024) untuk kendaraan.
     
    Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul PUPR Sumut Rencanakan Potong Tebing Sembahe-Berastagi, Antisipasi Longsor dan Banjir.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • ASTRA Infra Sustainability Fest 2024, Kreativitas Berbalut Inklusivitas

    ASTRA Infra Sustainability Fest 2024, Kreativitas Berbalut Inklusivitas

    Jakarta, Beritasatu.com – Sejalan dengan semangat Astra 2030 Sustainability Aspirations, ASTRA Infra berkomitmen untuk berkontribusi dalam pengembangan masyarakat sekitar, salah satunya melalui program-program tanggung jawab sosial perusahaan yang menjunjung keberagaman dan inklusivitas. Dengan semangat tersebut, ASTRA Infra menggelar ASTRA Infra Sustainability Fest 2024 yang menghadirkan komunitas difable dan neurodiverse di dalam rangkaiannya. Acara yang berlangsung selama dua hari, pada tanggal 3-4 Desember 2024 di Menara Astra, Jakarta Pusat, juga bertepatan dengan peringatan Hari Difabel Internasional.

    Dalam kesempatan ini, Group COO ASTRA Infra, Billy Perkasa Kadar menyampaikan harapannya terhadap penyelenggaraan acara ini.

    “Dengan mengusung tema “See in Us: Towards Sustainability by Collaborating Through Difable & Neurodiverse Creative Work” acara ini bertujuan untuk menunjukkan kemampuan dari teman-teman difable dan neurodiverse dengan memperkenalkan karya seni inspiratif serta produk hasil karya mereka, serta membuka peluang bagi mereka untuk berkarya di berbagai industri,” ujar Billy.

    Kolaborasi ASTRA Infra Sustainability Fest 2024 dengan Komunitas Difable dan Neurodiverse

    Dalam mewujudkan lingkungan inklusif, ASTRA Infra Sustainability Fest 2024 berkolaborasi dengan berbagai komunitas difable dan neurodiverse, di antaranya Filoksenia Foundation, Outsider Art Jakarta, Sekolah Cita Buana, Mata Hati Koffie, dan Sekolah Khusus (SKh) Aditiya Silih Asih.

    Filoksenia Foundation merupakan sebuah yayasan yang memberdayakan talenta seni dan desain grafis pada seniman neurodiverse. ASTRA Infra turut memberikan dukungan dalam bentuk kolaborasi profesional dengan Filoksenia Foundation dengan memberikan pengembangan pengalaman client handling serta membantu meningkatkan exposure terhadap seniman beserta karyanya.

    Outsider Art Jakarta adalah gerakan yang memiliki visi untuk merealisasikan potensi teman-teman difable dan neurodiverse dalam bidang kesenian, khususnya seni lukis. Melalui gerakan ini, Outsider Art Jakarta telah menggelar berbagai art exhibition. Pada kesempatan ini, Outsider Art Jakarta juga berkolaborasi dengan Sekolah Cita Buana untuk menampilkan karya-karya seniman difable dan neurodiverse.

    Mata Hati Koffie merupakan kedai kopi yang mempunyai sebuah gerakan dalam memberdayakan komunitas netra untuk dapat belajar, berkreasi dan berusaha dalam menjadi seorang barista yang dapat meracik kopi secara profesional. Melalui penyediaan peralatan dan perlengkapan yang menunjang proses pembuatan kopi, ASTRA Infra turut mendukung misi Mata Hati Koffie dalam memberdayakan komunitas netra yang mandiri.

    SKh Aditiya Silih Asih yang terletak di Serdang Kulon, Kabupaten Tangerang, Banten, adalah sekolah berkebutuhan khusus yang berhasil berkontribusi mewujudkan lingkungan berkelanjutan sehingga mendapat predikat Sekolah Adiwiyata. ASTRA Infra turut memberikan dukungan kepada SKh Aditiya Silih Asih dalam mengimplementasikan program Sekolah Adiwiyata sebagai salah satu bagian dari program Infra Cerdas yang merupakan salah satu pilar kegiatan kontribusi sosial berkelanjutan ASTRA Infra, yaitu pendidikan.

    Ragam bentuk kolaborasi yang dihasilkan dapat dilihat pada pameran karya seni yang akan menampilkan karya graphic designs, acrylic paintings, painted used box, painted used plastic gallon, dan painted used plastic bottles. Tidak hanya itu, masing-masing kolaborator juga menawarkan berbagai produk serta merchandise yang bisa dinikmati selama acara berlangsung.

    Pada pameran ini, pengunjung juga dapat melihat hasil kolaborasi unit bisnis ASTRA Infra bersama komunitas difable dan neurodivers lainnya. ASTRA Infra Toll Road Cikopo-Palimanan mempersembahkan pertunjukan musik dari komunitas difable dan neurodiverse binaannya. ASTRA Infra Toll Road Tangerang-Merak juga menghadirkan berbagai macam produk hasil Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan.

    Rangkaian acara ini turut dibuka dan dihadiri oleh Pemerhati Budaya Hilmar Farid, Head of Filoksenia Foundation Romina S. Himawan, Group Chief Executive Officer ASTRA Infra Firman Yosafat Siregar, Group Chief Operating Officer ASTRA Infra Billy Perkasa Kadar, serta Group Chief Financial Officer ASTRA Infra Halim Wahjana yang juga meresmikan ASTRA Infra Sustainability Fest 2024.

    Dalam kesempatan ini, Hilmar Farid menyampaikan apresiasinya tentang acara ini.

    “ASTRA Infra Sustainability Fest 2024 telah menghadirkan sebuah perayaan keberagaman yang menginspirasi. Dengan memberikan wadah bagi seniman difable dan neurodiverse, acara ini tidak hanya merayakan seni, tetapi juga merangkul setiap individu untuk ikut membangun masyarakat yang inklusif,” jelas Hilmar.

    Bincang Inspiratif dan Berbagai Hasil Karya Seniman Difable dan Neurodiverse

    Sesi bincang inspiratif pertama dipandu oleh jurnalis senior Harian Kompas Nawa Tunggal berlangsung hangat dan interaktif. Talkshow sesi pertama ini membahas tentang peluang bagi teman-teman difable dan neurodiverse untuk berkarya di industri. Sesi ini menghadirkan Penerima SATU Indonesia Awards, Ratih Hadiwinoto, Psikolog dan Founder Sahabat Satu Hati Psychological Service Retno Dewanti Purba dan Head of Sustainability Management ASTRA Infra Beny Priyatna Kusumah.

    Rangkaian acara dilanjutkan dengan bincang inspiratif sesi kedua yang dipandu oleh Head of Corporate Communications ASTRA Infra Deddy Pradityo Opficon, membahas lebih mendalam mengenai karya-karya seni yang dihasilkan oleh komunitas difable dan neurodiverse. Personel dari Group band RAN, Rayi Putra, Creative Director Filoksenia Foundation, Novaldy Prawhesmara, dan Seniman Filoksenia Foundation, Athallah Fikri Yanis, juga berbagi cerita inspiratif mengenai seni yang telah menjadi bagian penting dalam hidup mereka.

    Selain talkshow, terdapat juga workshop mewarnai di atas canvas totebag yang dibimbing oleh Timotius Suwarsito atau akrab disapa Kak Toto dari Outsider Art Jakarta. Workshop ini memberikan kesempatan bagi teman-teman difable & neurodiverse untuk berkreasi.

    ASTRA Infra Sustainability Fest 2024 merupakan bagian dari komitmen ASTRA Infra dalam mendukung terwujudnya Astra 2030 Sustainability Aspirations. Dengan memberikan wadah bagi komunitas neurodiverse dan difable untuk berkarya dan berkreasi, ASTRA Infra berharap dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk menghargai perbedaan dan menciptakan masyarakat yang lebih inklusif.

  • Dugaan Siswa Tewas Usai Dihukum "Squat Jump", Guru Terancam 15 Tahun Penjara
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        3 Desember 2024

    Dugaan Siswa Tewas Usai Dihukum "Squat Jump", Guru Terancam 15 Tahun Penjara Medan 3 Desember 2024

    Dugaan Siswa Tewas Usai Dihukum “Squat Jump”, Guru Terancam 15 Tahun Penjara
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Polisi telah menetapkan SW, seorang guru di SMP Negeri 1 STM Hilir, Kabupaten
    Deli Serdang
    , sebagai tersangka setelah menghukum siswanya, RSS, untuk melakukan
    squat jump
    sebanyak 100 kali.
    Kapolresta Deli Serdang Kombes Raphael Sandy Cahya Priambodo menyatakan, SW terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.
    “SW dikenakan Pasal 80 Ayat 3 UU RI No 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara,” ujar Raphael saat dihubungi melalui pesan singkat pada Senin (2/12/2024) malam.
    Raphael tidak merinci apakah SW telah ditahan atau tidak. Penetapan tersangka dilakukan setelah pihaknya melakukan gelar perkara pada 19 November 2024.
    Sebelumnya, korban yang berinisial RSS (14) dihukum melakukan
    squat jump
    bersama lima siswa lainnya oleh guru SW pada Kamis (19/9/2024).
    RSS kemudian tidak masuk sekolah sejak Sabtu (21/9/2024) karena mengeluh sakit di paha dan demam.
    RSS sempat dibawa berobat ke Puskesmas Talun Kenas pada Senin (23/9/2024), sebelum akhirnya dipindahkan ke Bidan Hera di Desa Limau Mungkur.
    Pada Rabu (25/9/2024), ia dirujuk ke Klinik Pratama Mayen, kemudian masuk RSU Sembiring. Keesokan harinya, ia dinyatakan meninggal dunia.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.