kab/kota: Serdang

  • Ejekan Ini yang Bikin Pria di Medan Gelap Mata lalu Belah Perut Anak-Anak, Tragis!

    Ejekan Ini yang Bikin Pria di Medan Gelap Mata lalu Belah Perut Anak-Anak, Tragis!

    ERA.id – Polrestabes Medan mengungkapkan motif tersangka Rudi Sihaloho (40) menikam tiga bocah di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

    “Diduga sakit hati karena sering diejek oleh para korban,” ungkap Wakapolrestabes Medan AKBP Anhar Arlia Rangkuti, di Medan, Selasa kemarin.

    Dia menyebutkan ketiga bocah ini tinggal di Jalan Mesjid, Gang Dahlia 7, Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara.

    Atas perbuatan tersangka Rudi terhadap ketiga bocah ini mengakibatkan dua balita berinisial DS (2), dan OS (3) tewas dengan kondisi luka tusuk di bagian perut dan dada.

    “Sedangkan kakak mereka (para korban) berinisial NOS (6), saat ini masih dalam keadaan kritis di rumah sakit,” kata Anhar.

    Dia menjelaskan peristiwa penikaman ketiga bocah ini terjadi di teras rumah, Jalan Mesjid, Gang Dahlia 7, Deli Serdang, Senin (9/12) pukul 11.00 WIB.

    “Sebelum kejadian sekitar pukul 9.30 WIB, tersangka sedang duduk-duduk di depan rumahnya. Tiba-tiba ketiga korban dari dalam rumahnya berteriak mengejek tersangka dengan mengatakan ‘kudis-kudis, orang gila’,” ucap Anhar.

    Ejekan secara berulang kali yang diucapkan oleh ketiga korban, mengakibatkan tersangka RS emosi dan masuk ke dalam rumahnya untuk mengambil pisau.

    “Setelah itu, tersangka mendatangi korban DS yang berada tepatnya di teras rumah dengan langsung menusuk dan membelah perut korban,” sebut dia.

    Kemudian, tersangka RS menusuk dan membelah perut korban OS. Tersangka yang masih emosi lantas mengejar korban NOS di dalam rumahnya dan menyeretnya, lalu menusuk dan membelah perut korban.

    “Melihat ketiga korban tergeletak, tersangka kembali ke rumahnya untuk mengambil sepeda. Selanjutnya menaiki sepeda dan membawa pisau itu pergi dari rumahnya,” tuturnya.

    Di tengah jalan tersangka RS membuang pisaunya, dan selanjutnya pukul 17.00 WIB mendatangi Pos Lantas Aksara Medan dengan mengatakan kepada polisi bahwa dirinya telah membunuh anak-anak.

    Personel Pos Lantas kemudian menghubungi Unit Reskrim Polsek Medan Tembung, Kota Medan. Tak lama, polisi membawa tersangka untuk mencari pisau yang dibuang oleh tersangka RS.

    “Setelah barang bukti pisau didapat, tersangka dan barang buktinya diserahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polrestabes Medan,” paparnya.

    Akibat perbuatannya, kata Anhar Rangkuti, tersangka RS dijerat Pasal 80 ayat (2), (3) Jo Pasal 76 C Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak.

  • Kronologi Pria Tikam 3 Bocah di Deli Serdang, Ayah Korban Ungkap Anaknya Sempat Mohon Ampun – Halaman all

    Kronologi Pria Tikam 3 Bocah di Deli Serdang, Ayah Korban Ungkap Anaknya Sempat Mohon Ampun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Rudi Sihaloho (41) menikam tiga anak di bawah umur berinisial NS (7), OS (4), dan DS (2) di Gang Dahlia, Jalan Masjid, Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut), pada Senin, 9 Desember 2024 lalu.

    Akibat peristiwa itu, OS dan DS tewas akibat luka serius, sedangkan NS telah sadar diri setelah sempat kritis, dan kini sedang dalam perawatan intensif.

    Ayah korban, Rinaldi Simarmata (29), mengungkap kronologi penikaman tersebut berdasarkan keterangan dari NS.

    Rinaldi menyebut, sebelum perutnya ditusuk, NS sempat memohon belas kasih kepada pelaku.

    Ia memohon ampun supaya Rudi yang menghampirinya sambil membawa pisau tak menusuknya.

    Bahkan, anak berusia 7 tahun itu memohon-mohon sambil mengatupkan kedua tangannya ke arah pelaku.

    Namun, wajah memelas korban yang diiringi rasa ketakutan mendalam tak dihiraukan pelaku. Rudi tetap menusukkan pisau ke perut NS.

    “Si Rudi, Yah, aku dicucuknya pakai pisau. Sudah mohon-mohon aku, tapi dia gak dengar aku, langsung dicucuknya,” kata Rinaldi, dilansir Tribun Medan, Selasa (10/12/2024).

    Setelah itu, pelaku langsung menuju ke arah kedua adik NS yang sedang duduk di depan teras rumah tetangga.

    Di tempat tersebut, OS dan DS ditusuk Rudi Sihaloho.

    “Terus kulihat adik juga dicucuknya,” tutur Rinaldi menirukan ucapan NS.

    Motif Pelaku

    Polisi telah menetapkan Rudi Sihaloho sebagai tersangka dalam kasus ini.

    Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Jama Kita Purba mengatakan, motif pelaku melakukan penusukan lantaran sakit hati dengan korban.

    Pasalnya, selama bertetangga, ketiga korban yang masih bocah itu sering mengejek pelaku yang menyebabkan sakit hati.

    “Informasi dari pelaku, akan kami dalami motifnya. Satu versi yang kami dapatkan bahwa sudah selama satu tahun beliau ini diejek, orang gila,” kata Jama, Selasa.

    Menurutnya, pelaku yang tak bisa lagi membendung emosinya langsung mengambil pisau dan melakukan penikaman terhadap para korban.

    “Stres dia (tiap hari diejek), hari Senin sambil melihat anak-anak itu mengejek ‘kudis-kudis’, beliau kepancing emosinya, beliau ambil pisau dapur,” ujarnya.

    Setelah itu, Rudi langsung menusuk ketiga korban, hingga dua di antaranya meninggal dunia.

    “Dia langsung menikam. Ketiga anak mengalami kritis dan dibawa ke rumah sakit.” 

    “Tadi pagi yang umur 4 tahun meninggal dunia, jadi sudah ada dua yang meninggal,” tuturnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul: Ternyata Natan Simarmata, Bocah 7 Tahun Sudah Memelas Mohon Ampun tapi Rudi Sihaloho Tetap Menikam.

    (Tribunnews.com/Deni)(Tribun-Medan.com/Fredy Santoso)

  • Tangis Lawolo 2 Anaknya Tewas di Tangan Tetangga, Bocah 7 Tahun Dihabisi Meski Memelas Mohon Ampun – Halaman all

    Tangis Lawolo 2 Anaknya Tewas di Tangan Tetangga, Bocah 7 Tahun Dihabisi Meski Memelas Mohon Ampun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hertawan Lawolo (31), tak henti-hentinya menangis, meluapkan kepedihan hati karena kehilangan dua anak lelakinya.

    Dua dari tiga anaknya yang bernama, Nathan Simarmata (7), Owen Simarmata (4), dan Daren Simarmata (15), tewas di tangan tetangganya sendiri, Rudi Sihaloho.

    Warga di Jalan Masjid Gang Dahlia, Kecamatan Percut Seituan, Deli Serdang, Sumatra Utara ini masih tak menyangka dua anaknya tewas dibunuh Rudi.

    Dikutip dari Tribun Medan, Senin 9 Desember pagi, dia beraktivitas seperti biasa yakni bangun tidur, mengurus suami dan anaknya sebelum berangkat bekerja di salah satu rumah sakit swasta sebagai perawat.

    Berangkat dari rumah, tanpa perasaan aneh dia pun bekerja sebagai tenaga medis seperti biasanya.

    Saat sedang bekerja, sekira pukul 11:00 WIB, tiba-tiba handphonenya berdering, karena Rinaldi Simarmata, suaminya menelepon.

    Begitu diangkat, suara Rinaldi terbata-bata saat berbicara.

    Rinaldi cuma bilang anaknya tertusuk, tanpa menjelaskan detail tertusuk seperti apa.

    Kemudian, telepon terputus. Sedangkan Hertawan masih tak mengerti maksud suaminya, sambil melanjutkan pekerjaannya.

    Berselang beberapa menit, pesan singkat berupa video melalui WhatsApp dari Rinaldi masuk ke handphone Hertawan.

    Begitu dibuka, jantung beserta aliran darah wanita beranak empat ini seakan berhenti mendadak.

    Nafasnya pun seolah-olah berhenti melihat luka anaknya hingga ususnya terburai.

    “Suami saya bilang, pulang dek, pulang. Tertusuk anak kita. Disitu saya gak yakin, jadi saya tanya ke suami maksud Abang apa,” kata Hertawan, bercerita, Selasa (10/12/2024).

    Melihat kondisi anaknya, Hertawan langsung mengemasi barang-barangnya dan pamit kepada atasannya untuk pulang kerja lebih awal.

    Dia bergegas ke rumah sakit untuk melihat anaknya tiga anaknya yang ditusuk tetangga depan rumahnya.

    Sambil gemetaran, Hertawan masih sempat meminta tolong ke RS tempatnya bekerja untuk menjemput anaknya menggunakan mobil ambulans dari RS Mitra Medika ke RS Murni Teguh Medan.

    Karena tak ada ambulans, lantas suaminya, menggunakan mobil yang dipakai untuk taksi online sehari-hari dipakai untuk membawa tiga anaknya ke RS Murni Teguh.

    Setibanya ke rumah sakit kedua, rupanya nyawa anak keempatnya, Daren Simarmata (2 tahun) tak tertolong lagi.

    Sedangkan Owen Simarmata (4) dan Natan Simarmata (7) kemarin masih kritis.

    “Akhirnya di rumah sakit, nyawa anak saya tidak tertolong. Kemudian anaknya yang ketiga, dioperasi di RS. Semua pertolongan dan masuk ke ruang ICU,”ungkapnya.

    Sejak Senin siang, hingga Selasa hari ini Hertawan tak berhenti-henti menangisi kepergian anak keempatnya bernama Daren Simarmata.

    Pada Selasa dinihari, sekira pukul 03:00 WIB, kabar buruk kembali hadir, yakni, anak ketiganya bernama Owen Simarmata (4) juga meninggal dunia menyusul sang adik.

    Seketika itu, perempuan berambut sebahu ini merasakan kepedihan dan dunianya hancur mengetahui 2 anaknya tewas mengenaskan.

    Tadi pagi, jasad dua anaknya dimakamkan di wilayah Marelan. 

    Sampai saat ini, Hertawan masih betul-betul tidak mengira anaknya tewas mengenaskan.

    Untuk makan sekadar mengisi perut mulutnya pun tak sanggup akibat kehilangan putranya.

    “Saya merasa mimpi dan masih tidak percaya kalau anak saya terjadi begitu. Sampai sekarang saya tidak bisa kehilangan mereka, saya gak bisa tidur dan gak bisa makan sampai sekarang. Saya belum bisa kehilangan mereka karena keseharian, kemana-mana selalu kubawa mereka berdua.”

    Saat ini, Hertawan masih terus berdoa kepada tuhan supaya anak keduanya bernama Natan Simarmata (7) bisa membaik.

    Ia turut ditusuk oleh Rudi Sihaloho, tetangganya. Namun masih diberi keselamatan.

    Saat ini, bocah tersebut masih dirawat di RS Murni Teguh, setelah sebelumnya sempat tak sadarkan diri.

    Pasangan Rinaldi Simarmata dan Hertawan berharap Rudi Sihaloho dihukum seberat-beratnya karena dengan sadis menusuk anaknya tanpa belas kasih.

    “Saya berharap dia dihukum seberat-beratnya. Dan saya berdoa semoga Natan, lekas sembuh.”

    Tak diberi ampun

    Ayah korban, Rinaldi Simarmata (29) mengungkap kronologis tragedi maut itu berdasarkan keterangan yang ia peroleh Natan.

    Diketahui saat ini Natan Simarmata masih dirawat intensif.

    Katanya, sebelum ditusuk dan perutnya dirobek oleh Rudi Sihaloho, Nathan sempat memelas pada pelaku.

    Ia memelas dan memohon ampun supaya Rudi Sihaloho yang menghampiri sambil membawa pisau tidak menusuknya.

    Pelaku penikaman 3 bocah di Deliserdang, mengaku tak menyesal (Kolase TribunMedan/HO)

    Bahkan, bocah berusia 7 tahun ini sudah memohon-mohon sambil mengatupkan kedua tangannya ke arah Rudi.

    Namun wajah memelas Natan yang diiringi rasa ketakutan mendalam tak digubris pelaku.

    Dengan dinginnya, Rudi Sihaloho tetap menusukkan pisau ke Natan, lalu merobek perutnya.

    “Si Rudi yah, aku dicucuknya pakai pisau. Sudah mohon-mohon aku, tapi dia gak dengar aku, langsung dicucuknya,” kata Rinaldi, Selasa (10/12/2024).

    Setelah menikam Natan, Rudi yang melihat kedua adiknya sedang duduk di depan teras rumah tetangga bergegas menghampiri.

    Di sini Owen Simarmata (4) dan Daren Simarmata (2) juga ditusuk hingga ususnya terburai.

    “Terus kulihat adik juga dicucuknya.”

    Gara-gara diolok-olok

    paman korban, Yoko, insiden tersebut terjadi saat orang tua ketiga bocah itu sedang bekerja.

    “Biasanya mereka (korban) di rumah dikunci, mungkin entah beli jajan tadi keluar,” ungkap Yoko kepada Tribun Medan, Senin.

    Yoko menjelaskan ketiga keponakannya sering mengolok-olok Rudi, yang diduga menjadi penyebab pelaku kesal dan melakukan penikaman.

    “Penyebabnya nggak tahu, saya nggak gak kenal (sama pelaku). Katanya diejek si pelaku ini,” sebutnya.

    Rudi diketahui memiliki empat anak laki-laki, dan satu di antaranya sedang bersekolah.

    Setelah kejadian, Rudi menyerahkan diri ke kantor polisi dengan menggunakan sepeda.

    Penanganan Kasus

    Kanit Reskrim Polsek Medan Tembung, AKP Japri Binsar Simamora, menyatakan kasus ini kini ditangani oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Medan.

    “Sudah kita limpahkan ke PPA Polrestabes Medan, sebab korbannya ini masih anak-anak,” jelas Japri kepada Tribun Medan.

    Rudi Sihaloho, pria yang menusuk tiga bocah di Jalan Masjid, gang Dahlia, Kecamatan Percut Seituan, Deli Serdang, hari Senin, (9/12/2024) (Tribun Medan)

    Ia menambahkan pelaku dan barang bukti telah diserahkan ke Polrestabes Medan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    “Semuanya sudah kita serahkan tadi malam, pelaku dan juga barang buktinya,” tutupnya.

    Dari informasi terakhir, satu dari tiga bocah tersebut telah meninggal dunia akibat penikaman, sementara dua lainnya masih dirawat di rumah sakit. (TribunMedan)

  • Kronologi 2 Bocah di Deli Serdang Dibunuh Tetangga, Berawal dari Ejekan Gila
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        10 Desember 2024

    Kronologi 2 Bocah di Deli Serdang Dibunuh Tetangga, Berawal dari Ejekan Gila Medan 10 Desember 2024

    Kronologi 2 Bocah di Deli Serdang Dibunuh Tetangga, Berawal dari Ejekan Gila
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com –
     
    Rudi Sihaloho
    (41) memberikan keterangan di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, Selasa (10/12/2024) siang.
    Dia dihadirkan dalam konferensi pers sebagai tersangka kasus penikaman tiga bocah tetangganya di Gang Dahlia VII, Kabupaten
    Deli Serdang
    .
    Rudi pun menceritakan apa yang terjadi.
    Pada Senin (9/12/2024) sekitar pukul 11.00 WIB, dia sedang berada di depan rumahnya yang posisinya berhadap-hadapan dengan rumah para korban.
    Dilihatnya, ketiga korban berinisial N (7), O (4), dan D (1,5 tahun), sedang bermain di balik jemuran di teras rumah.
    Rudi tiba-tiba teringat ketiga bocah itu kerap mengejeknya gila.
    Ibu korban yang bekerja sebagai perawat di RS Murni Teguh dan ayah ketiga bocah berprofesi sebagai driver taksi online, yang mengetahui hal itu juga tak mau menegur anak mereka.
    Amarah Rudi memuncak. Melihat lingkungan sedang sepi dan orangtua ketiga bocah sedang tak berada di rumah, Rudi mengambil pisau di rumahnya dan menikam satu persatu bocah tersebut.
    “Entah kenapa, saya tak bisa kendalikan emosi, Pak,” kata Rudi yang mengenakan baju oranye dengan celana panjang.
    “Selama ini, Pak, sering lah anaknya manggil-manggil aku. Kadang dibilang ‘orang gila, orang gila…’,” ujar Rudi.
    Meski telah ditangkap, Rudi tak menyesali perbuatannya.
    “Menyesal pun saya tidak ada gunanya. Udah telanjur,” ungkap Rudi.
    Setelah menikam ketiga korban, Rudi mengayuh sepedanya dan meninggalkan lokasi kejadian.
    Sementara, warga sekitar membawa ketiga korban ke Rumah Sakit Murni Teguh.
    Kejadian itu mengakibatkan bocah berinisial O dan D tewas. Sedangkan, N masih terbaring di ruang ICU RS Murni Teguh dengan kondisi kritis.
    Kini, Rudi telah ditetapkan menjadi tersangka dan ditahan di Unit PPA Polrestabes Medan.
    Dia disangkakan Pasal 338 KUHPidana dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bentrok 2 Ormas di Sergai: Kantor Grib Dibakar, Polisi Turun Tangan 
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        10 Desember 2024

    Bentrok 2 Ormas di Sergai: Kantor Grib Dibakar, Polisi Turun Tangan Medan 10 Desember 2024

    Bentrok 2 Ormas di Sergai: Kantor Grib Dibakar, Polisi Turun Tangan
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Bentrokan antara dua organisasi masyarakat (Ormas) Grib dan Pemuda Pancasila (PP) terjadi di Kecamatan
    Perbaungan
    , Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Senin (9/12/2024).
    Video aksi kekerasan ini sempat viral di media sosial. Video inni memperlihatkan kedua kubu saling serang di jalan raya menggunakan batu, senjata tajam, dan tangan kosong.
    Akibat bentrokan tersebut, kantor Pimpinan Anak Cabang Grib di Kecamatan Perbaungan juga dibakar.
    Kapolres Serdang Bedagai, AKBP Jhon Sitepu, membenarkan terjadinya bentrokan tersebut. Pihak kepolisian segera turun tangan untuk mendamaikan kedua ormas.
    Jhon menjelaskan, bentrokan awalnya terjadi sekitar pukul 13.00, tetapi belum merinci penyebabnya.
    “Penyebab
    bentrokan Ormas
    PP dan Ormas Grib dikarenakan selisih paham antara kedua belah pihak. Namun, hal ini tidak berlangsung lama karena pihak kepolisian mendatangi dan melerai aksi tersebut,” kata Jhon dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (10/12/2024).
    Jhon menambahkan, mediasi berlangsung sekitar pukul 15.00. Namun bentrokan kembali terjadi tidak lama setelahnya, dengan kedua ormas saling menyerang menggunakan senjata tajam.
    “Aksi bentrok ini mengakibatkan salah satu korban mengalami luka gores di bagian leher, yang saat ini sudah membuat laporan dan tengah dalam perawatan,” ujar Jhon.
    Setelah bentrokan kedua, pada Selasa (10/12/2024) dinihari, polisi kembali memediasi kedua pihak. Kedua ormas sepakat untuk berdamai.
    “Kedua ormas sepakat untuk saling menjaga anggota masing-masing dan berkomitmen untuk tidak menyebarkan berita hoaks yang dapat merugikan satu sama lain. Kesepakatan ini diharapkan dapat menciptakan suasana yang lebih harmonis di masyarakat,” ungkap Jhon.
    Dari kesepakatan
    perdamaian
    tersebut, terdapat sembilan pernyataan yang ditandatangani pimpinan cabang PP dan Grib Perbaungan. Termasuk pernyataan bahwa kedua belah pihak tidak akan saling menuntut terkait bentrokan yang terjadi.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pria 40 Tahun Bacok Tiga Bocah di Deli Serdang Sumut, Polisi Tangkap Pelaku

    Pria 40 Tahun Bacok Tiga Bocah di Deli Serdang Sumut, Polisi Tangkap Pelaku

    ERA.id – Polisi menangkap pria berinisial RS (40) terduga pelaku pembacokan terhadap tiga bocah di Desa Bandar Khalipah, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).

    “Pelaku merupakan tetangga korban diduga menganiaya ketiga bocah itu dengan menggunakan senjata tajam,” ujar Kepala Polsek Medan Tembung Kompol Jhonson Sitompul di Medan, Senin (9/12/2024), dikutip dari Antara.

    Ia menjelaskan pembacokan itu terjadi pada Senin (9/12/2024) di depan kediaman pelaku di Jalan Rel Dusun XIII, Gang Dahlia 7, Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumut.

    Ketiga korban yang berinisial NS (7), OS (4), dan DS (1,5) mengalami luka bacok dan dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Murni Teguh Medan.

    Saat ini, pihaknya belum bisa memastikan apakah ketiga korban meninggal dunia dan masih menunggu konfirmasi dari pihak rumah sakit.

    “Kita masih menunggu, ketika korban telah dibawa ke RS Murni Teguh dan masih dirawat secara intensif,” jelasnya.

    Sementara itu, pelaku telah ditahan dan masih menjalani pemeriksaan, tetapi motif pelaku masih belum diketahui.

    “Informasi awal menyebut pelaku mengalami stres, namun hal ini masih kami selidiki lebih lanjut,” ucap Kompol Jhonson Sitompul.

  • 2 Tersangka Korupsi Bandara Kualanamu Ditahan

    2 Tersangka Korupsi Bandara Kualanamu Ditahan

    Medan, CNN Indonesia

    Tim Penyidik Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Utara (Sumut) melakukan penahanan terhadap dua tersangka dugaan korupsi pengadaan troli management system, smart airport dan smart parking di Bandara Kualanamu yang dikelola PT Angkasa Pura (AP) II Tahun 2017.

    “Kedua tersangka yakni Lie Danny selaku Direktur Utama PT. Lusavrinda Jayamadya dan Yassir selaku Direktur Utama PT Dinamika Utama Indonesia,” kata Kasi Penerangan Hukum Kejati Sumut, Adre W Ginting, Senin (9/12).

    Adre menjelaskan dalam kasus ini PT. Lusavrinda Jayamadya mengerjakan pekerjaan Smart Airport dengan item pekerjaan persiapan, AOCC, taxi queuing, digital banner, wall display domestic meeting room, information kiosk, smart survey, war room.

    “Sedangkan PT. Dinamika Utama Indonesia yang membuat penawaran selanjutnya melakukan survey lokasi yang akan dipasangkan sensor dan peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan water and temperature management system,” jelasnya.

    Adre menambahkan total kegiatan yang di subkontraktor kan dengan nilai sebesar Rp19.220.000.000 termasuk PPN, merupakan sub kontraktor dari PT Angkasa Pura Solusi sebagai penyedia, yang ditunjuk oleh PT. Angkasa Pura Solusi tanpa ada persetujuan tertulis dari PT. Angkasa Pura II Kualanamu, Deli Serdang.

    “Pekerjaan tersebut termasuk pekerjaan utama, dari hasil temuan ahli perhitungan KAP ditemukan kerugian negara sebesar Rp3.714.674.627 dari keuntungan yang diterima oleh PT. Lusavrinda Jayamadya dan temuan dari Ahli IT Politeknik Medan (terkait software) yang dianggap tidak berhak menerimanya yang seharusnya masuk ke PT. Angkasa Pura Solusi,” jelasnya.

    Dari hasil audit ditemukan dalam penawaran dan pembuatan Harga Perkiraan Sendiri atau OE (Owner Estimate) mark-up harga. Untuk kerugian negara tersebut sudah dikembalikan pada Senin (9/12) secara keseluruhan dan disetorkan ke Rekening Pemerintah Lainnya (RPL).

    “Kedua tersangka disangkakan dengan Pasal 2 ayat (1) Subsidair Pasal 3 jo Pasal 18 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP,” urainya.

    Adre menyebut kedua tersangka telah ditahan. Alasan dilakukan penahanan karena tim penyidik telah memperoleh minimal dua alat bukti terkait perkara dugaan tindak pidana korupsi, tersangka dikhawatirkan akan melarikan diri, merusak atau menghilangkan barang bukti dan atau mengulangi tindak pidana.

    “Kedua tersangka LD dan Y dilakukan penahanan selama 20 hari terhitung mulai tanggal 9 Desember 2024 sampai dengan 28 Desember 2024 di Rumah Tahanan Negara Klas I Medan,” bebernya.

    Sebelumnya penyidik Kejati Sumut telah menahan 5 tersangka dalam kasus ini, yakni AD (Pensiunan AP II Pusat), ER (Manager of Electronic & IT PT AP II Kualanamu), EB (Engineering & Facility Quality Assurance PT AP II), LS (Manager Of Electronic Facility & IT) dan FM (Karyawan PT Angkasa Pura Solusi).

    (fnr/fea)

    [Gambas:Video CNN]

  • Lokasi Gerai Samsat di Jakarta, Buat Bayar Pajak Tahunan Kendaraan

    Lokasi Gerai Samsat di Jakarta, Buat Bayar Pajak Tahunan Kendaraan

    Jakarta

    Bayar pajak tahunan kendaraan di Jakarta bisa dilakukan di Gerai Samsat. Berikut ini lokasi Gerai Samsat di Jakarta.

    Pembayaran pajak tahunan kendaraan bisa dilakukan secara online ataupun datang langsung ke Samsat. Kalau tak punya banyak waktu, opsi terbaiknya adalah membayar pajak secara online.

    Namun demikian, waktu pengiriman STNK fisik itu cukup memakan waktu. Berdasarkan pengalaman detikOto, waktu pengiriman STNK fisik setelah pajak tahunannya dibayar sekitar dua hari.

    Tetapi kalau kamu butuh yang langsung jadi, maka bisa membayar pajak STNK di Gerai Samsat. Gerai Samsat di Jakarta terletak di sejumlah lokasi strategis, salah satunya di pusat perbelanjaan. Nah buat kamu yang mau membayar pajak kendaraan tahunan ataupun melakukan pengesahan STNk, berikut ini daftar Gerai Samsat di Jakarta dan wilayah sekitar.

    Jakarta Utara

    1. Gerai Samsat Pluit Village Jl. Pluit Indah No.12, RT.1/RW.4, Pluit, Kec. Penjaringan.
    2. Gerai Samsat Kantor UPPPD Kecamatan Penjaringan Jl. Pluit Raya No.5, RT.21/RW.8, Penjaringan, Kec. Penjaringan.
    3. Gerai Samsat Pasar Pagi Mangga Dua ITC Pasar Pagi Mangga Dua Lt.5, Jl. Arteri, RT.11/RW.5, Mangga Dua Selatan, Kec. Pademangan.
    4. Gerai Samsat Trade Mall KojaTrade Mall Koja, Lantai UG Blok H, Kelurahan Tugu Utara, Kec. Koja.

    Jakarta Barat

    1. Gerai Samsat UPPPD Kecamatan Kebon Jeruk Jl. Lapangan Bola No.1, Kebon Jeruk (Belakang Kantor Kecamatan Kebon Jeruk).
    2. Gerai Samsat Lippo Mall Puri Lippo Mall Puri, Lantai Basement, Jl. Puri Indah Raya, Kembangan Selatan, Kec. Kembangan.
    3. Gerai Samsat Mall Taman Palem Jl. Kamal Raya No.B/60, RW.10, Cengkareng Timur, Kec.Cengkareng.
    4. Gerai Samsat LTC Glodok Hayam LTC Glodok Hayam Wuruk Lt.4 Lobby Escalator.

    Jakarta Timur

    1. Gerai Samsat Kantor Kecamatan Pulo Gadung Jl. Raya Bekasi No.77, RT.1/RW.4, Jatinegara Kaum, Kec. Pulo Gadung
    2. Gerai Samsat Mall Tamini Square Tamini Square Lt. 2 Blok US 57, Jl. Taman Mini I No.Raya, Pinang Ranti, Makasar.
    3. Gerai Samsat Mall AEON Jakarta AEON Mall Jakarta Garden City, Lantai Basement 1 Area C, Cakung Timur, Kec.Cakung.
    4. Gerai Samsat Mall PGC PGC Lantai 2, Pusat Grosir Cililitan, Kec. Kramat Jati.

    Jakarta Selatan

    1. Gerai Samsat Mall Pelayanan Publik Jl. Epicentrum Selatan No.Kav. 22, RT.2/RW.5, Karet Kuningan, Kec. Setiabudi.
    2. Gerai Samsat Blok M Square Blok M Square Lt. 3A, Jl. Melawai 9, Melawai, Kec. Kebayoran Baru
    3. Gerai Samsat Mall Gandaria City Gandaria City Lt. 1, Jl. Kp. Dukuh No.35, RT.10/RW.6, Kebayoran Lama Utara, Kec. Kebayoran Lama.
    4. Gerai Samsat Kantor Kecamatan Pasar Minggu Jl. Raya Ragunan No.16, RT.6/RW.1, Jati Padang, Kec.Pasar Minggu.
    5. Gerai Samsat Mall Metro Kebayoran Jl. Ciledug Raya No.1, RT.15/RW.5, Ulujami, Kec. Pesanggrahan,
    6. Gerai Samsat ITC Kuningan ITC Kuningan Lower Ground, Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan

    Jakarta Pusat

    1. Gerai Samsat Kantor Kecamatan Kemayoran Jl. Serdang III No.1, RT.10/RW.2, Serdang, Kec. Kemayoran.
    2. Gerai Samsat ITC Cempaka Mas ITC Cempaka Mas, Lt. 5, Jl. Letjen Suprapto Kav. 1, RW.8, Sumur Batu, Kec. Kemayoran.
    3. Gerai Samsat ITC Roxy Mas ITC Roxy Mas Lt. 4, Jl. KH. Hasyim Ashari No.125, Cideng, Kec. Gambir.
    4. Gerai Samsat Grand Indonesia West Mall Lantai 6, Grand Indonesia, Jl. M.H. Thamrin No.1, Kebon Melati, Kec. Menteng.

    Wilayah Sekitar DKI Jakarta

    1. Gerai Samsat Cikokol Jl. Perintis Kemerdekaan III A No.2B, RT.007/RW.003, Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Banten.
    2. Gerai Samsat Cinere Jl. Limo Raya No.60, Limo, Kecamatan Limo, Kota Depok, Jawa Barat.
    3. Gerai Samsat Depok Samping Terminal Terpadu ITC Depok, Jl. Margonda Raya No.56, Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok.
    4. Gerai Samsat Bekasi Jl. Ir. H. Juanda No. 302, Bekasi
    5. Gerai Samsat Serpong Jl. Raya Serpong Sektor 8 Blok 4/5 No.N2-2A, Lengkong Gudang, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan

    (dry/din)

  • 3 Bocah di Deli Serdang Ditikam Tetangga Saat Orangtuanya Pergi 
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        9 Desember 2024

    3 Bocah di Deli Serdang Ditikam Tetangga Saat Orangtuanya Pergi Regional 9 Desember 2024

    3 Bocah di Deli Serdang Ditikam Tetangga Saat Orangtuanya Pergi
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Sebanyak tiga bocah laki-laki menjadi korban
    penikaman
    di Gang Dahlia VII, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten
    Deli Serdang
    , Sumatera Utara, Senin (9/12/2024).
    Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 10.00 WIB, saat banyak warga setempat menghadiri acara melayat di Gang Pelita yang tak jauh dari lokasi kejadian.
    Butet, warga sekitar, menjelaskan bahwa ketiga anak itu tinggal di rumah sementara ayah mereka sedang mengantar istrinya bekerja di Rumah Sakit Murni Teguh.
    “Jadi, tiga anak ini tinggal di rumah. Kalau bapaknya sedang antar istrinya kerja,” ujar Butet di lokasi kejadian.
    Korban masing-masing berinisial N (7), O (4), dan D (satu setengah tahun). Pelaku berinisial RS (41) adalah tetangga yang tinggal di depan rumah korban.
    Menurut Butet, pelaku menyerang dengan pisau. Serangan dimulai di dalam rumah terhadap D, kemudian dilanjutkan terhadap N dan O di jalan Gang Dahlia VII.
    “Kondisi korban cukup tragis. Satu ususnya keluar, satu paru-parunya keluar. Satu lagi saya kurang tahu,” kata Butet.
    Ia menduga pelaku menyerang karena merasa sering diejek oleh para korban. Pelaku kini telah diamankan di Polsek Tembung.
    Kepala Polsek Tembung Jhonson M Sitompul membenarkan kejadian tersebut.
    “Benar, ada tiga anak laki-laki yang dianiaya seorang pria. Pelaku ini tetangganya juga,” kata Jhonson kepada
    Kompas.com
    melalui telepon.
    Jhonson menambahkan anggotanya masih di lokasi untuk mengecek kondisi korban.
    “Belum tahu ada yang meninggal atau tidak. Pastinya para korban ini mendapati luka tusuk di tubuhnya,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Inilah Tampang Ronald, ASN Kejaksaan Yang Terlibat Penggelapan Mobil Rental

    Inilah Tampang Ronald, ASN Kejaksaan Yang Terlibat Penggelapan Mobil Rental

    TRIBUNJATENG.COM, MEDAN – Inilah tampang Ronald Fransius Situmorang (45), aparatur sipil negara (ASN) Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam yang ditangkap atas kasus penggelapan mobil.

    Ronald Fransius Situmorang (45) diduga terlibat menggelap mobil rental bersama rekannya, Wasty Sinaga (44). 

    Polisi masih mendalami Ronald yang diduga memanfaatkan status sosialnya bagian Tata Usaha (TU) untuk berbuat kejahatan. 

    Kepala Polrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setyawan, mengungkapkan, kedua pelaku ditangkap di Jalan Parkit XVI, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, pada Senin (2/12/2024).

    “Jadi ada korban yang memberitahu keberadaan pelaku. Setelah itu kami ringkus,” kata Gidion saat diwawancarai di Polsek Tembung, Sabtu (7/12/2024) malam.

    Gidion menjelaskan, berdasarkan keterangan korban, Wasty awalnya merental mobil dengan durasi satu bulan.

    Namun, setelah masa rental berakhir, Wasty tidak mengembalikan mobil tersebut.

    Investigasi lebih lanjut mengungkap bahwa Wasty telah menyerahkan mobil itu kepada Ronald, yang bekerja di bagian Tata Usaha (TU). 

    Ronald kemudian menggadaikan mobil tersebut kepada pihak lain.

    Dari hasil penyelidikan sementara, kedua pelaku diduga telah menggelapkan sebanyak 20 unit mobil dengan modus menyewa dari penyedia rental mobil di Medan.

    “Mobil yang sudah kami amankan ada 6 unit, sedangkan 14 unit lainnya masih dicari,” tambah Gidion. 

    Gidion juga menjelaskan Ronald menggadaikan mobil dengan harga yang bervariasi, di mana mobil terakhir yang digadaikan bernilai Rp 30 juta. 

    “Terkait apakah Ronald memanfaatkan status sosial dalam tindak kejahatan ini masih didalami,” sebut Gidion.

    Saat ini, kedua pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polsek Tembung.

    Gidion mengimbau kepada para penyedia jasa rental untuk lebih berhati-hati saat menyewakan mobil. 

    “Kami imbau juga untuk warga yang menerima gadaian lebih selektif,” tutupnya. (*)