kab/kota: Serdang

  • KAI: Kecepatan Kereta Api di Jawa dan Sumatera Meningkat hingga 120 Km per Jam – Halaman all

    KAI: Kecepatan Kereta Api di Jawa dan Sumatera Meningkat hingga 120 Km per Jam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — PT Kereta Api Indonesia (KAI) memberlakukan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025 mulai besok, Sabtu (1/2/2025).

    Dalam Gapeka terdapat beberapa operasional yang mengalami peningkatan kecepatan.

    “Dalam Gapeka 2025, KAI melakukan peningkatan kecepatan operasional di 25 lintas Jawa dan 19 lintas Sumatera,” ujar Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo di Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (31/1/2025).

    Didiek menerangkan, di antaranya melalui peningkatan prasarana hingga 120 km/jam serta penggunaan sarana terbaru yang jauh lebih andal, kecepatan operasional kereta semakin optimal.

    “Dampak dari peningkatan ini adalah pengurangan waktu perjalanan secara keseluruhan sehingga memungkinkan pelanggan kereta api tiba lebih cepat di tujuan,” tuturnya. 

    Sejalan dengan meningkatnya permintaan layanan transportasi, KAI menambah jumlah perjalanan kereta api sebanyak 8 persen hingga 17 persen dibandingkan realisasi eksisting. 

    Kapasitas angkut juga meningkat sebanyak 14 persen hingga 21 persen.

    Beberapa kereta api yang mendapatkan peningkatan frekuensi perjalanan antara lain:

    1. KA Argo Merbabu: Dari 2 KA menjadi 6 KA

    2. KA Taksaka: Dari 4 KA menjadi 6 KA

    3. KA Purwojaya: Dari 2 KA menjadi 6 KA

    4. KA Sawunggalih: Dari 4 KA menjadi 6 KA

    5. KA Tawang Jaya Premium: Dari 2 KA menjadi 3 KA

    6. KA Menoreh: Dari 2 KA menjadi 3 KA

    7. KA Harina: Dari 2 KA menjadi 4 KA

    8. KA Pangrango: Dari 6 KA menjadi 8 KA

    Sebagai bagian dari inovasi layanan, KAI melakukan optimalisasi serta perubahan rute pada beberapa kereta api untuk memberikan pelayanan yang lebih baik. 

    Beberapa perubahan yang dilakukan meliputi:

    1. KA Argo Cheribon: Dialihkan menjadi KA Gunungjati dan Cakrabuana.

    2. KA Kutojaya Utara: Dialihkan menjadi KA Madiun Jaya.

    3. KA Argo Parahyangan: Mengalami perubahan nama menjadi KA Parahyangan dengan penambahan stasiun perhentian.

    4. KA Argo Bromo Anggrek: Tidak berhenti di Stasiun Bojonegoro & Pekalongan sehingga perjalanan jauh lebih cepat.

    5. KA Argo Wilis: Tidak berhenti di Stasiun Ciamis sehingga perjalanan lebih cepat.

    Pada Gapeka 2025 KA penumpang baru juga turut hadir seperti:

    1. KA Madiun Jaya relasi Madiun – Pasarsenen (PP), Kelas Eksekutif dan Ekonomi.

    2. KA Sancaka Utara relasi Surabaya Pasarturi – Solo Balapan – Cilacap (PP), Kelas Eksekutif dan Bisnis.

    3. KA Cakrabuana relasi Gambir – Cirebon – Purwokerto (PP), Kelas Eksekutif dan Ekonomi.

    4. KA Ijen Ekspres relasi Ketapang – Malang (PP), Kelas Eksekutif dan Ekonomi.

    5. KA Gunung Jati relasi Gambir – Cirebon – Semarang Tawang Bank Jateng (PP), Kelas Eksekutif dan Ekonomi.

    Angkutan penumpang, KAI juga meningkatkan kapasitas angkutan barang dengan menambah:

    1. 6 KA Reguler Batubara PT BA menjadi 24 Baratahan dan 16 Barapati.

    2. 3 KA Reguler Batubara Swasta (1 Simpang Muara dan 2 Bara Serdang).

    Direktur Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal pada kesempatan yang sama mengatakan perubahan Gapeka 2025 diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas serta mendorong roda perekonomian masyarakat.

    Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) berperan aktif dalam pembangunan prasarana perkeretaapian melalui penambahan beberapa jalur baru serta melakukan reaktivasi stasiun. 

    Beberapa langkah strategis yang diambil dalam Gapeka 2025 antara lain penambahan layanan Stasiun Baru Pondok Rajeg yang akan melayani pelanggan di kawasan perkotaan dengan tingkat mobilitas yang tinggi.

    Selain itu, DJKA juga melakukan reaktivasi jalur dan optimalisasi pola operasi guna meningkatkan kapasitas angkut serta efisiensi perjalanan.

    Peningkatan sistem persinyalan mekanik ke elektrik telah berhasil dilakukan pada lintas Haurpugur-Cicalengka, Prabumulih-Simpang dan Stasiun Kramasan guna meningkatkan keselamatan operasional.

    Dalam Gapeka 2025, peningkatan dari jalur tunggal menjadi jalur ganda juga dihadirkan sebagai upaya untuk meningkatkan konektivitas, seperti Bogor-Cicurug, Kiaracondong-Gedebage, Haurpugur-Cicalengka, Solo Balapan-Kalioso, Mojokerto-Sepanjang, dan Muaraenim-Muaralawai.

    “Tak hanya itu, DJKA juga menambahkan lintas baru, yakni Rantauprapat Baru-Pondok S5, Semarang Tawang – Tanjungmas,  Kreunggeukueh – Muara Satu serta Bingei-Beitang. Dengan penambahan jalur ini, diharapkan layanan kereta api semakin luas jangkauannya dan semakin mendukung mobilitas serta perekonomian masyarakat,” ungkap Risal Wasal.

     

  • Warung Dihancurkan Puluhan Prajurit TNI, Pemilik Ketakutan, Tak Bisa Apa-apa
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        31 Januari 2025

    Warung Dihancurkan Puluhan Prajurit TNI, Pemilik Ketakutan, Tak Bisa Apa-apa Medan 31 Januari 2025

    Warung Dihancurkan Puluhan Prajurit TNI, Pemilik Ketakutan, Tak Bisa Apa-apa
    Editor
    KOMPAS.com –
    Safrida ketakutan saat puluhan prajurit TNI dari Resimen Arhanud-2/SSM, menyerang dan merusak warung miliknya di Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (29/1/2025).
    Safrida mengatakan, saat itu dia sedang memasak di dapur warungnya.
    Dari arah depan, dia mendengar suara keributan. Namun, Safrida memilih tetap memasak karena tak ingin ikut campur.
    Namun, keributan semakin membesar. Safrida keluar dan melihat sejumlah prajurit TNI mengubraik-abrik warungnya.
    Wanita 45 tahun ini ketakutan, tak berani melawan. Ditambah prajurit TNI meneriakinya agar tidak melakukan tindakan apa pun.
    “Kami pun diam. Apa yang dibuat mereka, kami diam. Kami tidak bisa berbuat apa-apa. Kami pun tidak berani, Pak. Tak lama kemudian, saya tinggalkan warung itu,” kata Safrida saat mediasi digelar di Kantor Pemerintah Desa Durin Simbelang pada Kamis (30/1/2025).
    Saat kembali, Safrida melihat warungnya sudah berantakan. Perabotan dan barang elektronik seperti televisi, kulkas, spekear dirusak.
    Safrida meminta pihak Arhanud-2 untuk mengganti seluruh kerugian. Bagi Safrida, warung itu sangat berarti karena menjadi sumber pendapatan untuk memenuhi kehidupan dirinya dan dua anaknya.
    Sementara, Kapendam I Bukit Barisan Kolonel Dody Yudha berjanji akan akan mengganti seluruh kerugian korban.
    Sebanyak 40 prajurit TNI yang melakukan penyerangan juga dalam pemeriksaan.
    Sebelumnya diberitakan, puluhan prajurit TNI menyerang warung warga di Deli Serdang. 
    Pihak TNI menyebut penyerangan terjadi karena seorang prajurit dikeroyok oleh beberapa orang di warung tersebut.
    Prajurit tersebut meminta bantuan rekannya via WhatsApp hingga 40 prajurit datang dan melakukan penyerangan. 
    (Kontributor Medan Goklas Wisely|Editor:Eris Eka Jaya)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Beri Hukuman Prajurit yang Melanggar

    Beri Hukuman Prajurit yang Melanggar

    loading…

    Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto akan memberikan sanksi kepada anggota TNI dan sekelompok pemuda yang terlibat keributan di Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto buka suara terkait keributan antara anggota Resimen Arhanud 2/SSM dan sekelompok pemuda di Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang pada Rabu, 29 Januari 2025. Agus menegaskan tak segan-segan memberikan hukuman ke anggota jika terbukti berbuat onar.

    Adapun dalam kasus ini, Panglima TNI mulanya menyampaikan, jika ada anggota yang berprestasi dia tak pelit untuk memberikan penghargaan ataupun hadiah. Bahkan prajurit berprestasi ini bisa saja dikirim ke luar negeri.

    “Tadi saya bilang kalau prajurit yang berprestasi kita akan kasih reward, kita akan kasih sekolah, mungkin mendahului dari teman-temannya kemudian juga mungkin bisa melaksanakan operasi ke luar negeri, reward-nya seperti itu,” kata Agus usai Rapim TNI 2025, di Gor Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (31/1/2025).

    Namun jika anggota melakukan kesalahan yang melanggar peraturan, tentunya hukum siap menanti prajurit tersebut. Akan tetapi dalam kasus Deli Serdang ini, Agus tak merinci hukuman apa yang akan diterima para prajurit tersebut. “Dan kalau yang melanggar seperti (kasus Deli Serdang) tadi itu ya kita kasih punishment,” ucapnya.

    Sekadar informasi, kasus Deli Serdang bermula saat Praka DS melintas dan berpapasan dengan tiga pemuda bermotor trail berknalpot brong yang menggeber-geber kendaraan di sampingnya. Merasa terganggu, Praka DS mengikuti mereka hingga ke warung yang diduga menjadi tempat berkumpul Ormas.

    Saat DS menegur, terjadi cekcok hingga sekitar sepuluh orang mengeroyoknya. DS mengalami luka akibat pukulan kayu di wajah dan punggung, lalu melarikan diri ke kebun sawit dan meminta bantuan lewat grup WhatsApp rekan-rekannya.

    Tak lama setelah kejadian, personel Menarhanud 2/SSM tiba di lokasi, namun para pelaku sudah melarikan diri. Dalam upaya pencarian, ditemukan sejumlah barang bukti di sekitar lokasi, termasuk narkoba, alat hisap sabu, sisa sabu dalam plastik, serta timbangan elektrik. Insiden ini juga mengakibatkan kerusakan pada satu unit mobil dan tiga sepeda motor yang diduga terkait dengan aktivitas di tempat tersebut.

    Adapun, kesalahpahaman yang sempat memicu ketegangan ini akhirnya menemukan titik terang setelah kedua belah pihak mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan masalah secara damai.

  • Panglima TNI Tegaskan akan Beri Hukuman Terhadap Prajurit yang Bersalah dalam Rusuh di Deli Serdang – Halaman all

    Panglima TNI Tegaskan akan Beri Hukuman Terhadap Prajurit yang Bersalah dalam Rusuh di Deli Serdang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto turut merespons soal insiden puluhan personel TNI AD dari Resimen Arhanud-2/SSM Kodam I Bukit Barisan yang merusak warung dan kendaraan milik warga di Desa Durin, Simbelang, Kabupaten Deli Serdang.

    Secara tegas, Agus menyebut akan memberikan punishment atau hukuman jika memang didapati ada anggotanya yang bersalah.

    “Kalau yang melanggar seperti tadi (insiden di Deli Serdang) itu ya kita kasih punishment,” kata Agus saat ditemui di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (31/1/2025).

    Hanya saja, mantan Dandim Surakarta tersebut tidak menjelaskan lebih detail terkait punishment apa yang nantinya diberikan.

    Namun, dirinya secara tegas menyebut, setiap apapun yang dilakukan oleh anggota ataupun prajurit TNI pasti akan mendapatkan timbal baliknya termasuk mereka yang berprestasi.

    “Itu akan kita pertahankan tadi saya bilang, kalau prajurit yang berprestasi kita akan kasih reward, kita akan kasih sekolah, mungkin mendahului dari teman-temannya kemudian juga mungkin bisa di, melaksanakan operasi ke luar negeri, rewardnya seperti itu,” tandas dia.

    Sebelumnya, puluhan personel TNI AD dari Resimen Arhanud-2/SSM Kodam I Bukit Barisan merusak warung dan kendaraan milik warga di Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (29/1/2025).

    Kapendam 1 Bukit Barisan, Kolonel Dody Yudha, menyatakan kericuhan antara anggota TNI dan warga karena kesalahpahaman.
    Awalnya, seorang personel TNI bernama Praka Darma mengaku diintimidasi warga yang diduga anggota organisasi masyarakat (ormas). 

    “Personel Menarhanud 2/SSM atas nama Praka Darma Saputra Lubis melintas kemudian berpapasan dengan tiga orang pemuda yang mengendarai sepeda motor trail dengan knalpot racing dan menggeber-geber motornya di samping Praka Darma Saputra Lubis,” ungkapnya, Kamis (30/1/2025), dikutip dari Tribun Medan.com.

    Praka Darma kemudian mengikuti ketiga pemuda hingga berhenti di sebuah warung.

    “Diduga (warung) sebagai tempat berkumpulnya salah satu ormas karena warung tersebut dicat dengan warna loreng ormas tersebut,” lanjutnya.

    Sempat terjadi cekcok antara Praka Darma dan para pemuda yang berujung pemukulan.

    “Cekcok ini menyulut emosi tiga pemuda tersebut bersama teman-teman yang lainnya kurang lebih 10 orang melakukan pengeroyokan terhadap terhadap Praka Darma,” tuturnya.

    Praka Darma yang mengalami luka-luka mengirim pesan ke grup Resimen Arhanud.

    Puluhan personel mendatangi warung dan menemukan barak yang diduga lokasi penyimpanan narkoba.

    “Rekan korban tidak menemukan pelaku di sana, dan ditemukan narkoba dan alat perlengkapan berupa alat isap sabu, sisa sabu dalam plastik, alat timbang elektrik sehingga terjadi kerusakan satu mobil Avanza dan tiga sepeda motor. Lokasi kejadian tidak jauh dari lokasi barak narkoba,” katanya.

    Pihaknya telah memediasi permasalahan ini dan berjanji akan mengganti kerugian yang dialami warga.

    “Anggota TNI yang melakukan pengerusakan juga sudah diperiksa. Ada sekitar 40 personel. Dan juga sudah membuat laporan atas pengeroyokan dan melaporkan temuan alat narkoba ke pihak kepolisian,” sambungnya. (Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra)

     

     

     

     

  • Duduk Perkara Puluhan Anggota TNI Serang Warung Warga di Deli Serdang

    Duduk Perkara Puluhan Anggota TNI Serang Warung Warga di Deli Serdang

    GELORA.CO –  Puluhan anggota TNI dari Resimen Arhanud-2/SSM mengamuk dan menyerang warung warga di Dusun III, Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (29/1/2025).

    Akibat penyerangan itu, warung warga hancur termasuk tiga sepeda motor dan satu mobil milik warga rusak.

    Penyerangan yang dilakukan oknum anggota TNI itu diduga bermotif balas dendam.

    Pasalnya sebelum penyerangan seorang anggota TNI dikeroyok warga sekitar kejadian.

    Berikut kronologi dan duduk perkaran penyerangan itu versi warga dan TNI dikutip Tribunnews.com, Jumat (31/1/2025);

    Kronologi Kejadian Versi Warga

    Menurut salah seorang warga bernama, Umar Tarigan, peristiwa penyerangan itu terjadi karena adanya kesalahpahaman antara prajurit Resimen Arhanud-2/SSM dengan warga sipil.

    Awalnya, prajurit bernama Praka Darma Saputra Lubis sedang melintas dengan menggunakan sepeda motor di sekitaran lokasi.

    Dia berpapasan dengan warga sipil yang juga mengendarai motor.

    “Kita juga sudah sempat tatap muka dengan beliau (Praka Darma Saputra Lubis), kita tanyakan. Katanya akibat geber-geber sepeda motor hanya masalah itu di jalan raya,” kata Umar kepada Tribun-medan, Kamis (30/1/2025).

    Umar menjelaskan berdasarkan pengakuan Praka Darma Saputra Lubis.

    Prajurit ini sempat cekcok dengan warga sipil yang menggebernya hingga berujung pada penganiyaan terhadap personel TNI AD tersebut.

    Lalu merasa kalah setelah dihajar oleh warga sipil Praka Darma Saputra Lubis memanggil prajurit lainnya hingga menyusul datang ke lokasi.

    Setelah tiba di lokasi, prajurit yang jumlahnya ada puluhan ini langsung membabi-buta menghancurkan apa yang ada, termasuk sebuah warung, tiga unit sepeda motor dan satu unit mobil Toyota Avanza warna hitam.

    “Terjadi adu mulut dan cekcok, hingga pemukulan terhadap anggota (TNI AD), merasa tidak terima di pukul, mungkin dia manggil teman-teman dan datang membabi-buta, artinya sasaran tidak tepat,” sebutnya.

    Disampaikan, saat itu kebetulan dirinya sedang berada di sekitaran lokasi dan menyaksikan bahwa ada prajurit yang membawa senjata api.

    “Ada oknum bawa senjata mengarahkan ke kita (warga), tapi tidak mengacungkan. Kita tanya ada apa. Pada saat itu sudah damai sebenarnya, kita sepakat tidak saling lapor, sipil juga tidak melapor ke Pomdam atau denpom dan TNI juga tidak melapor ke Polsek,” ujarnya.

    Namun, ia sebagai warga mengaku kecewa dengan sikap para prajurit TNI AD tersebut yang diam-diam membuat laporan ke Polsek Pancur Batu.

    Padahal sebelumnya warga dan para prajurit ini telah sepakat untuk berdamai dan tidak saling lapor.

    “Tapi kita sayangkan, pihak TNI buat laporan. Sehingga kita mohon kepada bapak-bapak (Arhanud-2/SSM) agar mencabut laporan supaya clear,” ucapnya.

    Dia mengatakan bahwa warga dan juga korban telah melakukan mediasi bersama dengan pihak Arhanud-2/SSM di Kantor Desa Durin Simbelang dan telah menemukan kesempatan.

    “Kita tadi mewakili warga dan korban menyampaikan apresiasi terhadap Resimen Arhanud yang telah berdamai dengan pihak korban, yakni dengan cara mengganti segala kerusakan kendaraan bermotor, dan juga barang-barang di warung,” pungkasnya.

    Penjelasan TNI

    Komando Daerah Militer (Kodam) I/Bukit Barisan menjelaskan duduk perkara keributan yang terjadi antara personel Resimen Arhanud 2/SSM dan sekelompok pemuda di Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu, Deli Serdang, Sumatera Utara.

    Berdasarkan keterangan Kodam I Bukit Barisan, peristiwa itu dipicu oleh aksi ugal-ugalan di jalan, dan sempat menimbulkan ketegangan.

    Namun, Kodam I/Bukit Barisan dan pihak terkait berhasil meredakan situasi setelah memediasi kedua pihak.

    Kapendam I/Bukit Barisan, Kolonel Inf Doddy Yudha, mengaku pihaknya telah mengambil langkah cepat untuk mengendalikan situasi.

    “Kami telah menggelar apel luar biasa bagi seluruh personel Resimen Arhanud 2/SSM guna mencegah tindakan balasan dan memastikan insiden ini tidak berkembang lebih luas,” ujar Doddy dalam keterangannya, Kamis (30/1/2025).

    Keributan terjadi pada Rabu (29/1/2025), saat Praka DS, anggota Resimen Arhanud 2/SSM menegur tiga pemuda yang mengendarai sepeda motor berkenalpot brong.

    Namun, Praka DS justru diduga mengalami pengeroyokan. Ia pun mengalami luka dan menyelamatkan diri ke area perkebunan sawit untuk menghindari serangan lebih lanjut.

    Tak lama berselang, Praka DS menghubungi rekan-rekannya di barak untuk meminta bantuan, dan sejumlah anggota Menarhanud 2/SSM mendatangi lokasi untuk mencari pelaku pengeroyokan.

    Saat tiba di sebuah warung yang diduga menjadi tempat berkumpulnya kelompok pemuda tersebut, para anggota TNI justru menemukan barang bukti mencurigakan, seperti alat hisap sabu, sisa sabu dalam plastik, dan alat timbang elektrik.

    Hal itu semakin memicu ketegangan, yang berujung pada dugaan pengerusakan warung serta beberapa kendaraan yang terparkir di sekitar lokasi.

    Ia menyebut Kodam I/Bukit Barisan juga telah melakukan mediasi untuk menyelesaikan permasalahan ini secara damai.

    Pihak Kodam I/Bukit Barisan juga berkoordinasi dengan kepolisian setempat untuk menangani insiden ini, termasuk penyelidikan atas dugaan pengeroyokan serta temuan narkoba di lokasi kejadian.

    Pihak Pomdam l/BB dan Kepolisian setempat menyatakan bahwa mereka akan melakukan investigasi menyeluruh untuk memastikan semua aspek kejadian ini ditangani sesuai prosedur hukum

  • Kasus 5 WNI Ditembak Bikin Indonesia Desak Malaysia Serius

    Kasus 5 WNI Ditembak Bikin Indonesia Desak Malaysia Serius

    Jakarta

    Lima orang WNI ditembak oleh aparat Malaysia. Indonesia pun mendesak otoritas Malaysia melakukan investigasi serius atas kasus ini.

    Seperti diketahui, pada Jumat (24/1), sekitar pukul 03.00 pagi waktu setempat, APMM melakukan penembakan terhadap sebuah kapal di perairan Tanjung Rhu, Selangor.

    Penembakan dilakukan setelah para penumpang kapal diduga melakukan perlawanan. Insiden ini menyebabkan satu WNI meninggal dunia dan empat lainnya mengalami luka-luka.

    Pihak Kedubes RI di Kuala Lumpur sudah berkomunikasi dengan dua WNI korban penembakan aparat Malaysia. Keduanya mengaku tidak melakukan perlawanan ke aparat Malaysia saat kejadian.

    Kedua WNI itu, yakni HA dan MZ, berasal dari Riau. Keduanya kini dalam perawatan dengan kondisi stabil sehingga bisa memberikan keterangan.

    “Keduanya juga menjelaskan kronologi kejadian dan menyatakan tidak ada perlawanan dengan senjata tajam dari penumpang WNI terhadap aparat APMM (Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia),” tulis Kemlu dalam keterangannya, Rabu (29/1/2025).

    Sementara itu, dua korban lainnya masih berada dalam kondisi kritis pasca-operasi dan belum dapat memberikan keterangan. Keempat WNI itu kini dalam perawatan di RS Serdang dan RS Klang, Malaysia.

    KBRI Kuala Lumpur juga sedang mengurus proses pemulasaraan satu WNI yang meninggal, inisial B, asal Riau untuk dipulangkan ke Tanah Air. Repatriasi jenazah dilakukan pada Rabu (29/1), bergantung pada ketersediaan tiket penerbangan.

    Pemulangan akan melalui penerbangan Kuala Lumpur-Pekanbaru dan dilanjutkan perjalanan darat menuju kampung halaman almarhum di Pulau Rupat, Provinsi Riau.

    Kemlu dan KBRI Kuala Lumpur akan memberikan pendampingan hukum kepada para WNI untuk memastikan terpenuhinya hak-hak mereka dan membiayai perawatan di rumah sakit hingga sembuh.

    “Kemlu juga mendorong otoritas Malaysia melakukan investigasi menyeluruh atas insiden ini, termasuk kemungkinan penggunaan kekuatan berlebihan (excessive use of force). Dalam hal ini, KBRI masih terus mengumpulkan informasi lebih lengkap untuk mendapatkan konstruksi kejadian yang lebih jelas dan meminta retainer lawyer KBRI untuk mengkaji dan menyiapkan langkah hukum,” tulis Kemlu.

    Bagaimana sikap Indonesia atas kasus ini? Baca halaman selanjutnya.

    Malaysia Lakukan Penyelidikan

    Foto: Direktur Asia Tenggara Kemlu, Mirza Nurhidayat. (Maulana/detikcom)

    Kepolisian Kerajaan Malaysia (PDRM) melakukan penyelidikan kasus penembakan terhadap lima WNI oleh aparat Malaysia saat hendak keluar melalui perairan Tanjung Rhu, Selangor. Personel yang diduga terlibat penembakan telah dibebastugaskan untuk penyelidikan.

    Dikutip Malaymail, Kami (30/1/2025), Kepolisian Malaysia berkoordinasi dengan Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA) Selangor untuk mengusut kasus ini.

    Kemlu Desak Malaysia Usut Kasus Sampai Tuntas

    Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mendesak pemerintah Malaysia melakukan investigasi kasus penembakan lima WNI oleh aparat Malaysia. Direktur Asia Tenggara Kemlu, Mirza Nurhidayat, meminta pemerintah Malaysia serius mengusut kasus penembakan yang menewaskan satu orang itu.

    “Kita meminta kesediaan pemerintah Malaysia untuk betul-betul serius menangani hal ini dan saya rasa itu pun sudah disampaikan oleh Bapak Menteri Luar Negeri dalam pernyataannya kemarin,” kata Mirza di kantor Kemlu, Jakarta Pusat, Kamis (30/1/2025).

    Mirza mengatakan Indonesia dan Malaysia memiliki panduan bersama dalam penindakan pergerakan manusia di perbatasan. Seperti halnya dalam menindak nelayan tradisional yang melintas batas untuk tidak menggunakan kekuatan berlebihan.

    “Misalnya kita dengan Malaysia, kita punya common guideline yang mengatur penanganan para nelayan tradisional yang saling melintas gitu ya, untuk tidak dilakukan misalnya penahanan segala macam. Jadi kita punya bilateral, dan saya rasa di tingkat regional juga ada kerja sama seperti itu,” ucapnya.

    Menlu Desak Malaysia Lakukan Penyelidikan Menyeluruh

    Foto: Energi dan Infrastruktur UEA, Suhail Mohamed Al Mazrouei dan Menlu RI Sugiono. (Maulana Ilhami Fawdi/detikcom)

    Dia mengatakan insiden tersebut tidak mencederai hubungan kedua negara. Namun Mirza memastikan Indonesia dan Malaysia memiliki komitmen yang sama dalam menuntaskan kasus tersebut.

    “Ya saya rasa bukan mencederai ya, kan kejadian tidak bisa kita prediksi sebelumnya, tapi tentunya kedua negara mempunyai semangat yang sama, bahwa kita akan menangani kasus ini dengan sebaik-baiknya,” ucapnya.

    Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono juga bersuara soal ini. Sugiono mengatakan telah meminta kepada pihak terkait agar dilakukan penyelidikan menyeluruh.

    “Saya minta kemarin untuk diselidiki secara menyeluruh,” kata Sugiono setelah menghadiri The 3rd UAE-Indonesia Roundtable Discussion yang digelar Kedubes UEA di Jakarta, di Raffles Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2025).

    Namun Sugiono tak menjawab ketika ditanya mengenai perkembangan atau hasil penyelidikan dari kasus itu.

    Arahan Prabowo Minta Kasus Diselidiki

    Foto: Presiden Prabowo Subianto (Eva/detikcom).

    Presiden Prabowo Subianto buka suara soal kasus penembakan WNI oleh aparat Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM). Prabowo meminta kasus itu diinvestigasi.

    “Ya itu sedang kita tentunya berharap ada investigasi ya kan,” kata Prabowo di The Tribrata, Jalan Dharmawangsa III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2025).

    Prabowo mengingatkan agar para pekerja migran Indonesia tidak ikut-ikutan dalam kegiatan ilegal. Menurutnya, negara asing akan bertindak jika memaksa lakukan penyelundupan.

    “Tapi sekali lagi saya ingatkan bahwa jangan mau ikut-ikut dalam kegiatan ilegal. Kalau nyelundup ke negara asing resikonya negara asing akan bertindak,” ujarnya.

    Ia meminta PMI untuk tidak gampang dibohongi oleh sindikat penyelindupan. Ia meminta semua pihak waspada.

    “Jadi rakyat kita jangan mau dibohongi oleh sindikat-sindikat yang berjanji ini, berjanji itu. Ya kita waspada, kita ingatkan tapi kita juga yakin pihak Malaysia akan melaksanakan penyelidikan,” ujarnya.

    Halaman 2 dari 4

    (rdp/rdp)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Imbas Penembakan 5 WNI, Prabowo Soroti Sindikat Pemberi Kerja Ilegal

    Imbas Penembakan 5 WNI, Prabowo Soroti Sindikat Pemberi Kerja Ilegal

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto mengingatkan kepada masyarakat agar tidak mudah tertipu oleh sindikat pemberi kerja di luar negeri yang menjalankan usahanya secara ilegal.

    Peringatan Prabowo itu sejalan dengan peristiwa penembakan lima orang WNI oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) pekan lalu.

    “Sekali lagi saya ingatkan bahwa jangan mau ikut-ikut dalam kegiatan ilegal. Kalau nyelundup ke negara asing risikonya negara asing akan bertindak. Jadi rakyat kita jangan mau dibohongi oleh sindikat-sindikat yang berjanji ini, berjanji itu,” pesan Prabowo usai menghadiri Rapat Pimpinan TNI-Polri 2025 di Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2025).

    Prabowo mengatakan bahwa masyarakat harus berwaspada terhadap sindikat serupa yang memberikan iming-iming pekerjaan di luar negeri.

    Meski demikian, Presiden ke-8 RI itu mengatakan bahwa akan meminta pihak Malaysia untuk melakukan penyelidikan terhadap penembakan yang menyebabkan satu orang WNI meninggal dunia itu.

    “Ya kita waspada, kita ingatkan tapi kita juga yakin pihak Malaysia akan melaksanakan penyelidikan,” paparnya.

    Berdasarkan pemberitaan Bisnis.com sebelumnya, dua WNI korban penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) dalam kondisi kritis, sedangkan dua lainnya berada dalam kondisi stabil setelah mendapatkan perawatan.

    Melalui keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI, KBRI Kuala Lumpur telah melakukan akses kekonsuleran untuk empat WNI korban penembakan tersebut pada Selasa (28/1/2025). Keempat WNI ini tengah dirawat di Rumah Sakit Serdang dan Rumah Sakit Klang, Malaysia.

    “Dari keempat korban, dua WNI telah terverifikasi identitasnya, yaitu HA dan MZ, yang keduanya berasal dari Provinsi Riau,” kata Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kemenlu RI Judha Nugraha dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Rabu (29/1/2025).

    Judha menjelaskan bahwa HA dan MZ telah mendapatkan perawatan dan dalam kondisi stabil. Keduanya juga menjelaskan kronologi kejadian dan menyatakan tidak ada perlawanan dengan senjata tajam dari penumpang WNI terhadap aparat APMM.

    Sementara itu, dua korban lainnya masih berada dalam kondisi kritis pascaoperasi dan belum dapat memberikan keterangan.

    Judha turut melaporkan bahwa Kemenlu RI dan KBRI Kuala Lumpur tengah mengurus proses pemulasaran satu WNI korban meninggal berinisial B ke Tanah Air.

    Repatriasi jenazah direncanakan dilakukan hari ini, Rabu (29/1/2025) melalui penerbangan Kuala Lumpur-Pekanbaru dan dilanjutkan perjalanan darat menuju kampung halaman Almarhum di Pulau Rupat, Provinsi Riau.

  • Kronologis Puluhan Prajurit TNI di Sumut Amuk Kendaraan dan Warung Warga: Bermula dari Knalpot Brong – Halaman all

    Kronologis Puluhan Prajurit TNI di Sumut Amuk Kendaraan dan Warung Warga: Bermula dari Knalpot Brong – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MEDAN – Permasalahan puluhan prajurit TNI AD dari Resimen Arhanud-2/SSM Kodam I Bukit Barisan dengan warga Dusun III, Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancurbatu, Deliserdang, Sumatra Utara diselesaikan dengan cara kekeluargaan.

    Peristiwa itu terjadi di Dusun III, Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu, Deli Serdang, pada Kamis (30/1/2025) kemarin.

    Menurut Kepala Desa Durin Simbelang, Serasi Sembiring, pihaknya telah melakukan mediasi terkait kasus tersebut mencari solusi antara prajurit Resimen Arhanud-2/SSM dan juga warganya.

     “Pada hari ini sesuai dengan kesepakatan awal yang mana semalam sudah kita bicarakan juga. Kita melakukan mediasi dan mencari solusi dari permasalahan antara oknum TNI dengan masyarakat,” kata Serasi kepada Tribun-medan, Kamis (30/1/2025).

    Katanya, mediasi yang dilakukan telah menemukan titik terang antara prajurit Arhanud-2/SSM dan masyarakat setempat.

    Menurutnya, penyerangan sejumlah kendaraan dan warung hingga penganiayaan yang terjadi terhadap prajurit TNI AD bernama Praka Darma Saputra Lubis merupakan kesalahpahaman.

    “Jadi sesuai kesempatan kita pihak muspika, permasalahan ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan atau mediasi damai, dan alhamdulillah proses perdamaian itu secara lisan sudah diselesaikan,” sebutnya.

    “Mungkin nanti secara administrasi secara tertulis. Karena ini sedang dihitung kerugian yang terjadi di masyarakat kita. Karena ada beberapa kerugian, kerusakan sepeda motor, ada satu unit mobil dan barang-barang di warung,” sambungnya.

    Bantah ada temuan narkoba

    Serasi membantah, adanya temuan narkoba di kawasan penyerangan yang dilakukan oleh prajurit TNI AD tersebut.

    “Kalau terkait masalah itu (narkoba) tidak ada,” bebernya.

    Dikatakannya, efek dari penyerangan yang dilakukan oleh puluhan prajurit TNI AD itu membuat masyarakatnya trauma.

    “Sesuai tadi pembicaraan kami, pemilik warung trauma. Kita sama-sama tahu, masyarakat biasa kalau ada aparat yang datang (menyerang) pasti masyarakat trauma,” pungkasnya.

    Motif puluhan prajurit mengamuk

    Aksi puluhan prajurit TNI AD yang mengamuk dan menghancurkan sejumlah kendaraan serta sebuah warung terjadi pada Kamis (30/1/2025) kemarin.

    Umar Tarigan, seorang warga mengatakan peristiwa penyerangan itu terjadi karena adanya kesalahpahaman antara prajurit Resimen Arhanud-2/SSM dengan warga sipil.

    Awalnya, prajurit bernama Praka Darma Saputra Lubis sedang melintas dengan menggunakan sepeda motor di sekitaran lokasi dan berpapasan dengan warga sipil yang juga mengendarai motor.

    “Kita juga sudah sempat tatap muka dengan beliau (Praka Darma Saputra Lubis), kita tanyakan. Katanya akibat geber-geber sepeda motor hanya masalah itu di jalan raya,” kata Umar kepada Tribun Medan, Kamis (30/1/2025).

    Umar menjelaskan, berdasarkan pengakuan Praka Darma Saputra Lubis sempat cekcok dengan warga sipil yang menggebernya hingga berujung pada penghinaan terhadap personel TNI AD tersebut.

    Lalu, merasa kalah setelah dihajar oleh warga sipil, Praka Darma Saputra Lubis memanggil prajurit lainnya hingga menyusul datang ke lokasi.

    Setelah tiba di lokasi, prajurit yang jumlahnya ada puluhan ini langsung membabi-buta menghancurkan apa yang ada, termasuk sebuah warung, tiga unit sepeda motor dan satu unit mobil Toyota Avanza warna hitam.

    “Terjadi adu mulut dan cekcok, hingga pemukulan terhadap anggota (TNI AD), merasa tidak terima dipukul, mungkin dia manggil teman-teman dan datang membabi-buta, artinya sasaran tidak tepat,” sebutnya.

    Disampaikan, saat itu kebetulan dirinya sedang berada di sekitaran lokasi dan menyaksikan bahwa ada prajurit yang membawa senjata api.

    “Ada oknum bawa senjata mengarahkan ke kita (warga), tapi tidak mengacungkan. Kita tanya ada apa. Pada saat itu sudah damai sebenarnya, kita sepakat tidak saling lapor, sipil juga tidak melapor ke Pomdam atau denpom dan TNI juga tidak melapor ke Polsek,” ujarnya.

    Namun, ia sebagai warga mengaku kecewa dengan sikap para prajurit TNI AD tersebut yang diam-diam membuat laporan ke Polsek Pancur Batu.

    Padahal, sebelumnya warga dan para prajurit ini telah sepakat berdamai dan tidak saling lapor.

    “Tapi kita sayangkan, pihak TNI buat laporan. Sehingga kita mohon kepada bapak-bapak (Arhanud-2/SSM) agar mencabut laporan supaya clear,” ucapnya.

    Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa warga dan juga korban telah melakukan mediasi bersama dengan pihak Arhanud-2/SSM di Kantor Desa Durin Simbelang dan t

    elah menemukan kesempatan.

    “Kita tadi mewakili warga dan korban menyampaikan apresiasi terhadap Resimen Arhanud yang telah berdamai dengan pihak korban, yakni dengan cara mengganti segala kerusakan kendaraan bermotor, dan juga barang-barang di warung,” pungkasnya.

  • Kodam I/BB Akan Ganti Rugi Warung-Kendaraan yang Dirusak Anggota TNI di Deli Serdang – Halaman all

    Kodam I/BB Akan Ganti Rugi Warung-Kendaraan yang Dirusak Anggota TNI di Deli Serdang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Puluhan anggota TNI dari Resimen Arhanud 2/SSM Bukit Barisan terlibat keributan dengan sejumlah pemuda di Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), Rabu (29/1/2025) pagi.

    Akibat keributan ini, anggota TNI disebut melakukan pengerusakan terhadap warung dan sejumlah kendaraan milik warga.

    “Kami minta maaf atas kejadian tersebut,” kata Kapendam I Bukit Barisan, Kolonel Dody Yudha, Kamis (30/1/2025), dilansir Tribun Medan.

    Menurutnya, Kodam akan mengganti seluruh kerugian atas peristiwa tersebut. 

    Dody menyebut, pihaknya sudah bertemu dengan masyarakat dan menyelesaikan persoalan ini.

    “Dan kami akan mengganti rugi kerugian materil. Tadi juga kami sudah bertemu untuk menyelesaikan semua,” jelasnya.

    Kronologi Peristiwa

    Peristiwa ini berawal dari pengeroyokan terhadap seorang anggota TNI bernama Praka Darma Syahputra Lubis. 

    “Personel Menarhanud 2/SSM atas nama Praka Darma Saputra Lubis melintas kemudian berpapasan dengan 3 orang pemuda yang mengendarai sepeda motor trail dengan knalpot racing dan menggeber-geber motornya di samping Praka Darma Saputra Lubis,” kata Dody.

    Pemicu keributan itu, jelas Dody, yaitu sikap tiga orang pemuda yang dinilai memprovokasi anggota TNI.

    Praka Darma pun mengikuti ketiga pemuda tersebut sampai kemudian berhenti di sebuah warung.

    Menurutnya, di sana terjadi cekcok antara Praka Darma dengan sejumlah pemuda.

    Dody menyebut, para pemuda yang terlibat keributan diduga adalah anggota salah satu organisasi masyarakat (ormas).

    “Praka Darma Saputra Lubis merasa terganggu, lalu mengikuti pemuda tersebut hingga sampai ke sebuah warung milik Ibu Ika Ginting yang diduga sebagai tempat berkumpulnya salah satu ormas karena warung tersebut dicat dengan warna loreng ormas tersebut.”

    “Praka Darma menegur tiga pemuda itu. Karena tidak diterima ditegur, terjadi cekcok mulut yang menyulut emosi, membuat tiga pemuda tersebut bersama teman-teman yang lainnya kurang lebih 10 orang melakukan pengeroyokan terhadap Praka Darma,” ucapnya.

    Praka Darma yang mengalami luka-luka karena dikeroyok kemudian meminta bantuan dengan mengirim pesan ke grup Resimen Arhanud.

    Tak lama berselang, puluhan personel TNI mendatangi lokasi kejadian.

    Saat menyisir lokasi kejadian, ucap Dody, anggota TNI menemukan adanya barak yang diduga menjadi tempat pengguna narkoba. Tempatnya tak jauh dari lokasi penganiayaan. 

    “Rekan korban tidak menemukan pelaku di sana dan kami menemukan narkoba dan alat perlengkapan narkoba berupa alat hisap sabu, sisa sabu dalam plastik, alat timbang elektrik.”

    “Sehingga terjadi pengerusakan terhadap 1 mobil avanza dan 3 sepeda motor. Lokasi kejadian tidak jauh dari lokasi barak narkoba,” sambungnya.

    Lebih lanjut, Dody menyebut bahwa pihak Kodam I Bukit Barisan sudah melakukan mediasi dengan warga perihal kerusakan yang terjadi akibat peristiwa itu. 

    “Termasuk anggota TNI yang melakukan pengerusakan juga sudah diperiksa. Ada sekitar 40 personel.” 

    “Dan juga sudah membuat laporan atas pengeroyokan dan melaporkan temuan alat narkoba ke pihak kepolisian,” pungkasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul: Kodam 1 BB Akan Ganti Rugi Warung-Kendaraan yang Dirusak Puluhan TNI di Pancurbatu.

    (Tribunnews.com/Deni)(Tribun-Medan.com/Anugrah Nasution)

  • Puan Minta Kasus Penembakan PMI Diusut Tuntas

    Puan Minta Kasus Penembakan PMI Diusut Tuntas

    Jakarta (beritajatim.com) – Ketua DPR RI Puan Maharani meminta agar kasus penembakan WNI yang merupakan pekerja migran Indonesia (PMI) oleh aparat Malaysia diusut tuntas. Politikus PDI Perjuangan itu juga mendorong Pemerintah untuk melakukan mitigasi agar hal seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari.

    “Lindungi warga negara Indonesia yang menjadi korban dan memitigasi, jangan sampai terjadi lagi hal seperti itu,” tegas Puan di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/1/2025).

    Seperti diketahui, lima WNI yang diduga PMI ilegal menjadi korban penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim (APMM). Satu orang bernama Basri tewas dalam kejadian ini, sementara 4 lainnya mengalami luka-luka di mana 2 di antaranya dalam kondisi kritis.

    Jenazah Basri kini sudah tiba di tempat asalnya yakni Riau, namun 4 PMI yang terluka masih dalam perawatan di RS Serdang dan RS Klang, Malaysia. Puan meminta Pemerintah segera mengambil langkah-langkah untuk memastikan keamanan dan keselamatan PMI.

    “Kementerian terkait kemudian aparat penegak hukum harus segera menindaklanjuti hal tersebut, menyelidiki, mengambil langkah-langkah yang diperlukan,” ujar Puan.

    Puan pun mendukung langkah Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) bersama instansi terkait lainnya yang kini tengah berupaya meminta transparansi dari otoritas Malaysia untuk mengusut tuntas insiden itu.

    Apalagi dari pengakuan korban, mereka tidak melakukan perlawanan ke aparat Malaysia saat kejadian. Indonesia menduga ada penggunaan kekuatan secara berlebihan atau excessive use of force oleh pihak Malaysia dalam peristiwa ini. [kun]