kab/kota: Serdang

  • InJourney Airports turunkan PJP2U dan PJP4U sebesar 50 persen

    InJourney Airports turunkan PJP2U dan PJP4U sebesar 50 persen

    Sumber foto: Joko Hendrianto/elshinta.com.

    Dukung Penurunan Harga Tiket Pesawat Jelang Lebaran 

    InJourney Airports turunkan PJP2U dan PJP4U sebesar 50 persen
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 03 Maret 2025 – 14:46 WIB

    Elshinta.com – PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) resmi menurunkan tarif jasa kebandarudaraan untuk mendukung penurunan harga tiket pesawat pada periode angkutan lebaran 2025.

    Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi menuturkan penurunan tarif berlaku di seluruh bandara yang dikelola InJourney Airports, yakni penurunan masing-masing sebesar 50% untuk tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) dan tarif Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U). 
     
    “Penurunan tarif PJP2U berdampak langsung pada penurunan nominal tiket pesawat, dan penurunan tarif PJP4U membantu operasional maskapai. Penurunan dua tarif jasa kebandarudaraan ini menjadi kontribusi nyata InJourney Airports dalam menurunkan harga tiket pesawat.”

    “Kami berharap penurunan tarif jasa bandara ini dapat mendukung mobilitas masyarakat selama masa Hari Raya Idul Fitri 1446 H,” ujar Faik Fahmi seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Joko Hendrianto, Senin (3/3). 

    Penurunan harga tiket pesawat dapat mendorong bergeliatnya lalu lintas penerbangan dan mewujudkan pemerataan ekonomi sejalan dengan Asta Cita Pemerintahan Prabowo – Gibran.

    Penurunan Tarif PJP2U
    Tarif Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) di 37 bandara InJourney Airports diturunkan sebesar 50% bagi penumpang pesawat yang memesan tiket penerbangan rute domestik kelas ekonomi dan penerbangan extra flight pada periode 1 Maret – 7 April 2025 dengan periode keberangkatan penerbangan pada 24 Maret – 7 April 2025. 

    PJP2U atau dikenal juga dengan Passenger Service Charge (PSC) adalah tarif atas pelayanan di bandara dan dititipkan di dalam tiket pesawat. Ketika calon penumpang pesawat membeli tiket penerbangan, maka nominal tiket penerbangan sudah termasuk tarif PJP2U. Sehingga, penurunan tarif PJP2U secara langsung berpengaruh terhadap nominal harga tiket. 

    Penurunan Tarif PJP4U
    InJourney Airports juga menurunkan tarif Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) untuk penerbangan domestik sebesar 50% bagi maskapai penerbangan untuk periode 24 Maret – 7 April 2025. 

    Faik Fahmi mengatakan penurunan PJP4U ini sebagai wujud pengelolaan bandara berbasis ekosistem di mana seluruh pihak saling bersinergi demi pelayanan kepada masyarakat.

    “Diharapkan penurunan tarif PJP4U sebesar 50% dapat mendukung operasional maskapai selama periode angkutan lebaran,” ujar Faik Fahmi.

    Seluruh bandara InJourney Airports siaga 24 jam
    Sejalan dengan penurunan harga tiket pesawat, jumlah pergerakan penumpang diperkirakan mengalami peningkatan. 

    Oleh karena itu, InJourney Airports pada periode angkutan lebaran 2025 juga menyiagakan operasional bandara selama 24 jam menyesuaikan kebutuhan dan memperhatikan permintaan penerbangan dari maskapai.

    Adapun bandara yang sudah pasti beroperasi 24 jam adalah Soekarno-Hatta Tangerang, I Gusti Ngurah Rai Bali, Kualanamu Deli Serdang, Halim Perdanakusuma Jakarta, Hang Nadim Batam, Sultan Hasanuddin Makassar dan Sam Ratulangi Manado. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Kadis LHK Sumut Akan Laporkan Polemik Pembongkaran Pagar Hutan Lindung ke Bobby
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        2 Maret 2025

    Kadis LHK Sumut Akan Laporkan Polemik Pembongkaran Pagar Hutan Lindung ke Bobby Medan 2 Maret 2025

    Kadis LHK Sumut Akan Laporkan Polemik Pembongkaran Pagar Hutan Lindung ke Bobby
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Sumatera Utara, Yuliani Siregar, akan melaporkan polemik pembongkaran pagar di kawasan hutan lindung pesisir pantai Desa Regemuk, Deli Serdang, kepada Gubernur Sumut
    Bobby Nasution
    .
    “Ya akan melaporkannya ke Pak Bobby, beliau pimpinan saya. Apa yang saya perbuat apalagi sudah viral, ya wajar lah saya melaporkan ke beliau. Saya akan melaporkan duduk permasalahan seperti apa,” kata Yuliani saat dihubungi, Minggu (2/3/2025).
    Polemik ini bermula dari pembongkaran pagar yang menutupi 48 hektar kawasan hutan lindung oleh Dinas LHK Sumut bersama warga pada Minggu (23/2/2025).
    Pembongkaran dipimpin langsung oleh Yuliani dengan alasan bahwa lahan tersebut adalah kawasan hutan milik negara.
    “Saya langsung sama masyarakat yang membongkarnya. Alasan pembongkaran yang pertama, adanya pengaduan masyarakat. Kedua, itu kawasan hutan, kawasan hutan lindung, mana ada orang yang bisa memiliki kawasan hutan tanpa izin,” ujarnya.
    Akibat tindakan tersebut, PT Tun Sewindu, perusahaan tambak udang yang mengklaim memiliki lahan itu, melaporkan Yuliani ke Polda Sumut atas dugaan pelanggaran Pasal 170 KUHP junto 406 KUHP.
    Menanggapi laporan itu, Yuliani menyatakan siap menghadapi proses hukum dan menegaskan bahwa tindakannya sudah sesuai dengan prosedur.
    “Saya sudah benar-benar bertindak sesuai dengan prosedur hukum. Saya sudah cek, itu adalah kawasan hutan lindung,” katanya.
    Sementara itu, pengacara PT Tun Sewindu, Junirwan Kurnia, mengeklaim bahwa lahan tambak seluas 40,08 hektar tersebut telah dimiliki kliennya sejak 1982 melalui mekanisme ganti rugi dari masyarakat.
    Ia mengakui bahwa sekitar 12 persen dari lahan baru diketahui masuk kawasan hutan lindung pada 2022.
    Junirwan menyebut kliennya telah mengajukan permohonan agar lahan tambak itu dikeluarkan dari kawasan hutan dan diberi kesempatan menyelesaikan perizinan sesuai UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja Pasal 110 A dan 110 B.
    Ia juga menyesalkan tindakan Yuliani yang dinilainya mengarahkan masyarakat untuk membongkar pagar tersebut.
    “Dia menyuruh (membongkar pagar), ada videonya kita. Dia memerintahkan massa mengambil seng itu, untuk dibawa pulang. Seng itu ada ribuan lembar, kerugian kecil Rp 300 juta,” katanya.
    Pantauan di lokasi menunjukkan pagar seng setinggi tiga meter itu berada sekitar 200-300 meter dari tepi pantai. Di dekatnya, terdapat plang yang menyatakan bahwa tanah di sekitar lokasi merupakan kawasan hutan negara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • InJourney turunkan tarif PJP2U-PJP4U dukung penurunan tiket pesawat

    InJourney turunkan tarif PJP2U-PJP4U dukung penurunan tiket pesawat

    Ilustrasi – Pesawat Garuda Indonesia di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, Kamis (16/1/2025). ANTARA/Harianto

    InJourney turunkan tarif PJP2U-PJP4U dukung penurunan tiket pesawat
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 02 Maret 2025 – 10:09 WIB

    Elshinta.com – PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) menurunkan tarif jasa kebandarudaraan Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) dan tarif Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U), guna mendukung penurunan harga tiket pesawat selama periode Angkutan Lebaran 2025.

    “InJourney Airports resmi menurunkan tarif jasa kebandarudaraan untuk mendukung penurunan harga tiket pesawat pada periode Angkutan lebaran 2025,” kata Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi dalam keterangan di Jakarta, Minggu.

    Dia menyampaikan penurunan tarif berlaku di seluruh bandara yang dikelola InJourney Airports, yakni penurunan masing-masing sebesar 50 persen untuk tarif PJP2U dan tarif PJP4U. Ia menuturkan bahwa penurunan tarif PJP2U berdampak langsung pada penurunan nominal tiket pesawat, dan penurunan tarif PJP4U membantu operasional maskapai.

    “Penurunan dua tarif jasa kebandarudaraan ini menjadi kontribusi nyata InJourney Airports dalam menurunkan harga tiket pesawat,” ujarnya.

    Faik berharap penurunan tarif jasa bandara ini dapat mendukung mobilitas masyarakat selama masa angkutan libur Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

    “Penurunan harga tiket pesawat dapat mendorong bergeliatnya lalu lintas penerbangan dan mewujudkan pemerataan ekonomi sejalan dengan Asta Cita Pemerintahan Prabowo – Gibran,” ucapnya.

    Tarif Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) di 37 bandara InJourney Airports diturunkan sebesar 50 persen bagi penumpang pesawat yang memesan tiket penerbangan rute domestik kelas ekonomi dan penerbangan extra flight pada periode 1 Maret – 7 April 2025 dengan periode keberangkatan penerbangan pada 24 Maret – 7 April 2025.

    PJP2U atau dikenal juga dengan Passenger Service Charge (PSC) adalah tarif atas pelayanan di bandara dan dititipkan di dalam tiket pesawat. Ketika calon penumpang pesawat membeli tiket penerbangan, maka nominal tiket penerbangan sudah termasuk tarif PJP2U. Sehingga, penurunan tarif PJP2U secara langsung berpengaruh terhadap nominal harga tiket.

    Selain itu, InJourney Airports juga menurunkan tarif Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) untuk penerbangan domestik sebesar 50 persen bagi maskapai penerbangan untuk periode 24 Maret – 7 April 2025.

    Faik mengatakan penurunan PJP4U sebagai wujud pengelolaan bandara berbasis ekosistem di mana seluruh pihak saling bersinergi demi pelayanan kepada masyarakat.

    “Diharapkan penurunan tarif PJP4U sebesar 50 persen dapat mendukung operasional maskapai selama periode Angkutan Lebaran,” tutur Faik.

    Lebih lanjut, Faik mengatakan bahwa sejalan dengan penurunan harga tiket pesawat, jumlah pergerakan penumpang diperkirakan mengalami peningkatan.

    Oleh karena itu, InJourney Airports pada periode angkutan lebaran 2025 juga menyiagakan operasional bandara selama 24 jam menyesuaikan kebutuhan dan memperhatikan permintaan penerbangan dari maskapai.

    “Adapun bandara yang sudah pasti beroperasi 24 jam adalah Soekarno-Hatta Tangerang, I Gusti Ngurah Rai Bali, Kualanamu Deli Serdang, Halim Perdanakusuma Jakarta, Hang Nadim Batam, Sultan Hasanuddin Makassar dan Sam Ratulangi Manado,” kata Faik.

    Sumber : Antara

  • Kabar Gembira! Harga Tiket Pesawat Lebaran Turun hingga 14 Persen Mulai 1 Maret 2025

    Kabar Gembira! Harga Tiket Pesawat Lebaran Turun hingga 14 Persen Mulai 1 Maret 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengumumkan penurunan harga tiket pesawat ekonomi domestik sebesar 13-14 persen menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 H atau Lebaran 2025. Kebijakan ini berlaku mulai 1 Maret 2025 hingga 7 April 2025.

    Menurut dia, upaya penurunan tiket pesawat telah dilakukan dengan menurunkan biaya kebandarudaraan, kemudian mengurangi harga avtur di 37 bandara. Dengan penurunan biaya tambahan bahan bakar (fuel surcharge) tersebut, penurunan harga tiket pesawat dapat dilakukan seperti yang dilakukan pada periode Natal Tahun Baru (Nataru).

    Pada periode Idulfitri ini, lanjutnya, tarif tiket pesawat dapat lebih ditekan dengan adanya tambahan insentif dari Kementerian Keuangan berupa pengurangan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang ditanggung sebesar 6 persen.

    “Ini yang akhirnya secara agregat mudah-mudahan pemerintah bisa menurunkan harga tiket pesawat ekonomi domestik secara keseluruhan selama kurang lebih 2 minggu di angka 13-14 persen harga penurunan tiketnya,” ujar AHY di Bandara Soekarno Hatta, Sabtu (1/3/2025).

    Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, untuk merealisasikan penurunan tarif tiket pesawat, Kementerian Keuangan telah mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 18/2025 terkait dengan PPN yang ditanggung pemerintah sebagian untuk tiket ekonomi bagi masyarakat yang akan melakukan traveling.

    Dikatakan, dengan penerbitan kebijakan tersebut, pemerintah akan menanggung PPN sebesar 6 persen dan berlaku efektif bagi yang akan atau dan akan melakukan pembelian mulai 1 Maret 2025. “Dari PMK ini akan berlaku untuk pembelian tiket tanggal 1 Maret hingga tanggal 7 April untuk jadwal penerbangan antara 24 Maret 2025-7 April 2025 akan dikurangi pajak pertambahan nilainya sehingga hanya membayar pajaknya 5 persen,” ujarnya.

    Akan tetapi, bagi masyarakat yang sudah membeli tiket sebelum tanggal 1 Maret 2025, kebijakan ini tidak berlaku. “Untuk periode tanggal 24 Maret 2025 hingga 7 April 2025 dengan penurunan PPN penurunannya 6 persen, sehingga yang dibayar masyarakat hanya 5 persen. Hal ini diharapkan berkontribusi menurunkan tiket pesawat ekonomi dalam negeri hingga mencapai 13 persen hingga 14 persen,” katanya.

    Menyusul kebijakan itu, PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) juga menurunkan tarif jasa kebandarudaraan untuk mendukung penurunan harga tiket pesawat pada periode angkutan Lebaran 2025.

    “Penurunan tarif berlaku di seluruh bandara yang dikelola InJourney Airports, yakni penurunan masing-masing sebesar 50 persen untuk tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) dan tarif Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U),” tutur Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi.

    Disebutkan, penurunan tarif PJP2U berdampak langsung pada penurunan nominal tiket pesawat, dan penurunan tarif PJP4U membantu operasional maskapai. Penurunan dua tarif jasa kebandarudaraan ini menjadi kontribusi nyata InJourney Airports dalam menurunkan harga tiket pesawat.

    “Kami berharap penurunan tarif jasa bandara ini dapat mendukung mobilitas masyarakat selama masa Hari Raya Idulfitri 1446 H,” ujar Faik Fahmi.

    Penurunan harga tiket pesawat dapat mendorong bergeliatnya lalu lintas penerbangan dan mewujudkan pemerataan ekonomi sejalan dengan Asta Cita Pemerintahan Prabowo – Gibran.

    Dia menjelaskan, tarif jasa PJP2U di 37 bandara diturunkan 50 persen bagi penumpang pesawat yang memesan tiket penerbangan rute domestik kelas ekonomi dan penerbangan extra flight pada periode 1 Maret-7 April 2025 dengan periode keberangkatan penerbangan pada 24 Maret-7 April 2025.

    PJP2U atau dikenal juga dengan Passenger Service Charge (PSC) adalah tarif atas pelayanan di bandara dan dititipkan di dalam tiket pesawat. Ketika calon penumpang pesawat membeli tiket penerbangan, maka nominal tiket penerbangan sudah termasuk tarif PJP2U. Sehingga, penurunan tarif PJP2U secara langsung berpengaruh terhadap nominal harga tiket.

    InJourney Airports juga menurunkan tarif Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) untuk penerbangan domestik sebesar 50 persen bagi maskapai penerbangan untuk periode 24 Maret-7 April 2025.

    Faik Fahmi mengatakan, penurunan PJP4U ini sebagai wujud pengelolaan bandara berbasis ekosistem di mana seluruh pihak saling bersinergi demi pelayanan kepada masyarakat. “Diharapkan penurunan tarif PJP4U sebesar 50 persen dapat mendukung operasional maskapai selama periode angkutan lebaran,” ujar Faik Fahmi.

    Sejalan dengan penurunan harga tiket pesawat, jumlah pergerakan penumpang diperkirakan mengalami peningkatan. Oleh karena itu, InJourney Airports pada periode angkutan lebaran 2025 juga menyiagakan operasional bandara selama 24 jam menyesuaikan kebutuhan dan memperhatikan permintaan penerbangan dari maskapai.

    Bandara yang sudah pasti beroperasi 24 jam adalah Soekarno-Hatta Tangerang, I Gusti Ngurah Rai Bali, Kualanamu Deli Serdang, Halim Perdanakusuma Jakarta, Hang Nadim Batam, Sultan Hasanuddin Makassar, dan Sam Ratulangi Manado.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kades di Deli Serdang Hilang Misterius, Motor Ditemukan di Jembatan, Diduga Depresi Usai Istri Wafat – Halaman all

    Kades di Deli Serdang Hilang Misterius, Motor Ditemukan di Jembatan, Diduga Depresi Usai Istri Wafat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kepala Desa Liang Pematang, Kecamatan Tiga Juhar, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara bernama Bahagia Tarigan (54) hilang misterius sejak Selasa, 25 Februari 2025.

    Sepeda motor dinas Bahagia Tarigan ditemukan di atas jembatan Titi Kabel.

    Kapolresta Deli Serdang, Kombes Raphael Sandhy, mengungkapkan bahwa di atas sepeda motor milik Bahagia ditemukan tas berisi dokumen serta racun rumput masih dalam kondisi tersegel.

    “Di atas sepeda motor terletak sebuah tas milik Kades Liang Pematang berisikan surat dan dompet. Kemudian satu botol kecil racun rumput masih tersegel tutupnya,” kata Kapolresta Deli Serdang Kombes Raphael Sandhy, Jumat (28/2/2025), dikutip dari Tribun-Medan.com.

    Polisi mengatakan hilangnya Kades bermula ketika Bahagia mengenakan pakaian dinas Kades, berangkat dari rumah mengendarai sepeda motor Honda Vario BK 3948 M, Selasa (25/2/2025) sekira pukul 14.00 WIB. 

    Namun, hingga pukul 20.00 WIB, Bahagia tak kunjung pulang, sehingga pihak keluarga segera melakukan pencarian.

    Keluarga kemudian menghubungi Camat Tiga Juhar, Antonius Tarigan, untuk menanyakan keberadaan Bahagia.

    Sementara itu, Kepala Desa Tanjung Muda, Tarsan Tarigan, sempat mencari Bahagia hingga ke Desa Durian Tinggung dan bertemu dengan seorang warga bernama Jondri Tarigan.

    Jondri menyampaikan bahwa ia sempat melihat Kades Liang Pematang masuk ke area perkebunan milik warga.

    Setelah menerima informasi tersebut, mereka segera menuju ke kebun yang didatangi Bahagia Tarigan dan akhirnya berhasil menemukannya sekitar pukul 22.00 WIB.

    “Setelah bertemu selanjutnya diajak untuk pulang,” ungkap Raphael.

    Setelah ditemukan, Tarsan mengajak pulang Bahagia dengan mengendarai sepeda motor masing-masing, di mana posisi Bahagia berada di depan dan Tarsan mengikuti di belakang.

    Tak lama kemudian, Tarsan mendahului motor Bahagia dan berharap ia tetap mengikutinya dari belakang.

    Tarsan berhenti sejenak di kantor Desa menunggu Bahagia, namun ia tak kunjung terlihat.

    Tarsan lalu kembali menyusul ke Lau Hulung.

    Di situlah ia menemukan sepeda motor Kades Liang Pematang terparkir di atas jembatan.

    “Sedangkan kunci kontak sepeda motor berada didasboard motor. selanjutnya dilakukan pencarian kemana-mana dengan memanggil nama Kades Liang Pematang seputaran Jembatan Titi kabel namun tidak ada sahutan,” jelas Raphael.

    Raphael menyampaikan bahwa hingga saat ini Kepala Desa Liang Pematang masih belum ditemukan.

    Tim SAR gabungan yang terdiri dari Polsek Tiga Juhar, BPBD Deli Serdang, Basarnas Deli Serdang, serta warga setempat, telah melakukan pencarian dengan menyusuri sungai yang berada di bawah jembatan.

    Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, Bahagia Tarigan, Kades Liang Pematang, mengalami depresi dan kebingungan.

    Kondisi tersebut dialaminya sejak kehilangan sang istri yang meninggal beberapa waktu lalu.

    “Hingga sampai saat ini Kades belum ditemukan. Sesuai keterangan keluarga terdekat, Bahagia Tarigan mengalami depresi atau linglung semenjak meninggalnya istri dan memiliki riwayat penyakit jantung,” ujar Kombes Raphael Sandhy.

    Raphael menjelaskan bahwa pencarian yang dilakukan pada Jumat (28/2/2025), dimulai sekitar pukul 11.00 di area Sungai Lau Luhung, yang diduga sebagai lokasi terakhir keberadaan korban. 

    “Aliran sungai Lau Luhung telah disisir dari permukaan air di bawah jembatan oleh tim BPBD, Basarnas, dan masyarakat. Panjang aliran sungai yang disusur berkisar sepanjang 2 kilometer, tetapi belum ada hasil dari pencarian itu,” tutur Raphael.

    Raphael menambahkan bahwa pihaknya menghadapi kendala yang menyulitkan akses ke area sungai lainnya selama proses pencarian Bahagia.

    “Cuaca di Kecamatan STM Hulu tidak menentu, setiap sore hujan air Lau Luhung meluap membesar sehingga menyulitkan tim untuk melakukan penyisiran. Selain itu, medan aliran air yang dilalui ekstrem,” katanya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Kades di Deli Serdang Hilang Misterius, Sepeda Motor Dinas Ditemukan di Pinggir Jembatan

    (Tribunnews.com/Falza) (Tribun-Medan.com/Fredy Santoso) (Kompas.com/Rahmat Utomo)

  • Kades di Deli Serdang Hilang Misterius, Motor Ditemukan di Jembatan, Diduga Depresi Usai Istri Wafat – Halaman all

    Detik-detik Kades di Deli Serdang Hilang Misterius, Disebut Depresi Setelah Istri Meninggal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, DELI SERDANG – Bahagia Tarigan (54), Kepala Desa Liang Pematang, Kecamatan Tiga Juhar, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, hilang misterius sejak Selasa 25 Februari 2025.

    Hilangnya Kades Bahagia Tarigan berawal saat yang bersangkutan berangkat dari rumah mengendarai sepeda motor Honda Vario BK 3948 M pada Selasa 25 Februari 2025 sekira pukul 14:00 WIB.

    Saat itu, ia mengenakan pakaian dinas Kades.

    Namun, hingga pukul 20.00 WIB Kades Bahagia Tarigan tak kunjung kembali ke rumah dan membuat khawatir keluarga.

    karena khawatir, keluarga Bahagia pun menghubungi Camat Tiga Juhar bernama Antonius Tarigan untuk menanyakan keberadaan sang Kades.

    Kemudian Camat menghubungi para Kades lainnya untuk mencari keberadaannya.

    Kades lainnya yakni Kades Tanjung Muda bernama Tarsan Tarigan sempat mencari keberadaan Bahagia ke Desa Durian Tinggung dan bertemu seorang warga bernama Jondri Tarigan.

    Jondri menerangkan ia sempat melihat Kades Liang Pematang masuk ke kebun warga.

    Mendapat informasi tersebut, sekira pukul 22:00 WIB, mereka mendatangi kebun yang didatangi Bahagia Tarigan dan berhasil menemukannya.

    Setelah bertemu selanjutnya diajak untuk pulang.

    “Setelah ditemukan, Bahagia diajak pulang oleh Tarsan dengan mengendarai sepeda motor masing-masing, posisi Bahagia paling depan dan Tarsan di belakang,” kata Kapolresta Deli Serdang Kombes Raphael Sandhy, Jumat (28/2/2025).

    Tak lama kemudian, Tarsan mendahului Bahagia dan berharap ia tetap mengikutinya dari belakang.

    Rupanya saat itu Tarsan berhenti di kantor Desa menunggu Bahagia.

    Karena ditunggu tak kunjung muncul, lantas Tarsan kembali menyusul ke Titi Kabel Lau Hulung.

    Di tempat tersebut, Tarsan menemukan sepeda motor Kades Liang Pematang terparkir di atas jembatan.

    Di atas motor terdapat tas berisi dokumen dan racun rumput masih tersegel.

    “Di atas sepeda motor terletak sebuah tas milik Kades Liang Pematang berisikan surat dan dompet. Kemudian satu botol kecil racun rumput masih tersegel tutupnya,” kata Kombes Raphael Sandhy.

    Selain itu, posisi kunci kontak motor berada di dashboard motor.

    Melihat hal itu, Tarsan pun melakukan pencarian.

    “Selanjutnya dilakukan pencarian kemana-mana dengan memanggil nama Kades Liang Pematang seputaran Jembatan Titi kabel namun tidak ada sahutan,” ucapnya.

    Raphael mengatakan sampai saat ini Kades Liang Pematang belum ditemukan.

    Upaya pencarian tim gabungan dengan cara turun ke sungai yang berada di bawah jembatan pun telah dilakukan.

    Menurut informasi yang didapat dari pihak keluarga, Kades Liang Pematang Bahagia Tarigan depresi dan linglung.

    Penyakit tersebut dideritanya sejak istrinya meninggal dunia beberapa waktu lalu.

    “Hingga sampai saat ini Kades belum ditemukan. Sesuai keterangan keluarga terdekat, Bahagia Tarigan mengalami depresi atau linglung semenjak meninggalnya istri dan memiliki riwayat penyakit jantung,” katanya.

    Penulis: Fredy Santoso

  • Misteri Hilangnya Kepala Desa Liang, Motor Terparkir di Jembatan

    Misteri Hilangnya Kepala Desa Liang, Motor Terparkir di Jembatan

    TRIBUNJATENG.COM – Bahagia Tarigan (54), Kepala Desa Liang Pematang di Kecamatan STM Hulu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, dilaporkan hilang secara misterius pada Selasa (25/2/2025).

    Proses pencarian yang dilakukan masyarakat hanya menemukan sepeda motor milik Bahagia terparkir di jembatan Lau Luhung di Kecamatan STM Hulu.

    Hilangnya Bahagia menjadi perbincangan hangat di media sosial, terutama di akun Facebook Jaka Harapenta.

    Dalam sebuah postingan, terlihat sepeda motor Bahagia terparkir di samping jembatan pada malam hari, sementara warga dan tim SAR gabungan mengerumuni lokasi tersebut.

    Menurut narasi dalam video yang beredar, kronologi hilangnya Bahagia dimulai pada Selasa pagi, ketika ia meninggalkan rumahnya.

    Namun, hingga pukul 22.45, Bahagia belum juga kembali, yang membuat keluarganya khawatir.

    Mereka kemudian menghubungi Camat STM Hulu, yang selanjutnya meminta bantuan Kepala Desa Tanjung Muda, Tarjan Tarigan, untuk mencari Bahagia.

    Dalam proses pencarian, Tarjan sempat bertemu Bahagia di Desa Durin Tinggung, Kecamatan STM Hulu, dan mengajaknya pulang.

    Keduanya kemudian mengendarai sepeda motor masing-masing.

    Namun, saat Tarjan tiba di Kantor Desa Tanjung Muda, ia tidak melihat Bahagia dan memutuskan untuk menunggu.

    Setelah beberapa menit menunggu, Bahagia tidak kunjung datang.

    Tarjan kemudian bertemu sepupunya, Toni Tarigan, di dekat kantor desa dan mengajaknya untuk mencari Bahagia.

    Saat melintas di Jembatan Lau Luhung, mereka menemukan sepeda motor Bahagia terparkir di sisi kanan trotoar, sementara keberadaan Bahagia sendiri tidak diketahui.

    Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Pemkab Deli Serdang, Khairul Azman, membenarkan hilangnya Bahagia.

    “Tanggal (25/2/2025), hilangnya hanya ada sepeda motornya di jembatan itu. Kami sedang melakukan pencarian ini,” kata Khairul saat dihubungi Kompas.com melalui keterangan tertulisnya, Kamis (27/2/2025).

    Khairul menjelaskan bahwa pihaknya belum dapat memastikan penyebab hilangnya Bahagia.

    Tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian, termasuk menyelidiki dasar sungai di bawah jembatan setinggi 100 meter tersebut.

    “Karena medan yang dilalui ekstrem, kami mengalami kesulitan dalam proses pencarian. Pencariannya dilakukan sampai ke jurang, kondisi alamnya sangat curam dan berbahaya.”

    “Tapi kami akan terus melakukan pencarian untuk memastikan segala kemungkinan,” ungkapnya.

    Meskipun sempat beredar informasi bahwa Bahagia melompat ke jurang karena mengalami depresi setelah istrinya meninggal pada tahun 2024, Khairul menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin berspekulasi.

    “Yang jelas sepeda motornya diletakkan di jembatan, tapi kami tidak tahu ke mana dia pergi. Bisa saja dia tidak melompat ke sungai, bisa juga dia berada di tempat saudaranya. Intinya, kami masih melakukan pencarian,” tutupnya. (*)

     

  • Pemilik Warung Kehilangan Rp 400 Juta dan Emas 187 Gram karena Ulah Pembeli, Cuma Sisa Rp 1 Juta

    Pemilik Warung Kehilangan Rp 400 Juta dan Emas 187 Gram karena Ulah Pembeli, Cuma Sisa Rp 1 Juta

    TRIBUNJATIM.COM – Pemilik warung di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan kehilangan uag Rp 400 juta dan emas karena ulah pembeli.

    Ia menjadi korban perampokan komplotan orang bersenjata api.

    Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan menangkap pelaku pada Sabtu (22/2/2025) di lokasi berbeda di Kabupaten Muba.

    Keempat pelaku yang ditangkap adalah Budi Santoso alias Budi Handuk (37) warga Jambi, Edi Purwanto alias Pur (47), Komar alias Latif (50), dan Sumari (44) yang merupakan warga Kabupaten Musi Rawas.

    Sementara itu, empat pelaku lainnya masih dalam pengejaran pihak kepolisian.

    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel, Kombes Pol M Anwar Reksowidjojo, menjelaskan bahwa komplotan tersebut beraksi pada Jumat (7/2/2025) dengan mendatangi rumah korban bernama Maspar di Desa Keban 1, Kecamatan Sanga Desa.

    Para pelaku yang berjumlah delapan orang berpura-pura menjadi pembeli di warung milik korban.

    Istri Maspar yang tidak curiga sempat melayani mereka, sebelum tiba-tiba ditodong dengan senjata api.

    “Pelaku mengambil uang Rp 400 juta dan emas sebanyak 50 suku (187 gram) dari dalam rumah korban,” kata Anwar saat gelar perkara, Selasa (25/2/2025), melansir dari Kompas.com.

    Setelah melaksanakan aksinya, komplotan ini melarikan diri, sementara Maspar baru mengetahui rumahnya telah dirampok setelah menghadiri hajatan di desa tetangga.

    “Saat kejadian, hanya ada istri dan anak korban. Mereka ditodong pistol sehingga dipaksa untuk menunjukkan uang dan perhiasan,” tambah Anwar.

    Pihak kepolisian kemudian melakukan penyelidikan untuk menemukan keberadaan pelaku.

    Hasilnya, mereka berhasil ditangkap saat bersembunyi di Kabupaten Muba.

    Dari penangkapan tersebut, petugas menyita barang bukti berupa tiga unit senjata api rakitan dan satu pisau yang digunakan dalam aksi perampokan.

    “Uang hasil rampokan itu dibagikan para pelaku, dimana masing-masing mendapatkan bagian Rp 30 juta. Kami juga mendapatkan sisa uang Rp 1 juta yang belum sempat digunakan pelaku,” jelasnya.

    Keempat pelaku kini dikenakan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, yang mengancam hukuman penjara selama 15 tahun.

    Anwar juga mengungkapkan bahwa hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa pelaku terlibat dalam kejahatan di Jambi dan Sumatera Barat.

    “Ada empat pelaku yang kini masih buron dan dalam pengejaran,” tutupnya.

    Sementara itu, seorang nenek bernama Naeman Tambunan (81) menjadi korban perampokan di rumahnya.

    Peristiwa nahas itu tepatnya terjadi di Jalan Prona, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (29/12/2024).

    Saat melakukan perampokan, pelaku bukan hanya mengambil harta korbannya, namun ia juga menganiaya Naeman hingga luka.

    Pelaku diketahui bernama Jefri Malen Saragih (19) warga Kecamatan Lubuk Pakam, telah berhasil ditangkap.

    Menurut Kapolsek Lubuk Pakam, AKP Rusdi pelaku kini berhasil ditangkap.

    Rusdi menjelaskan, peristiwa tersebut bermula sekitar pukul 16.00 WIB, ketika pelaku berpura-pura membeli bola lampu di kios milik korban.

    Setelah melihat Naeman sendirian di rumah, pelaku menganiaya dan merampas uang milik korban.

    “Benda yang diambil berupa satu tas kancing yang berisikan uang lebih kurang Rp 12 juta dan satu jam tangan merek Mirage,” kata Rusdi dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (2/1/2025).

    Polisi segera memburu pelaku dan berkat bantuan dari warga, Jefri berhasil ditangkap pada hari yang sama di sekitar lokasi kejadian.

    Saat diinterogasi, pelaku mengaku nekat merampok karena ingin membayar utang.

    “Pelaku mengakui ingin merampas uang dan barang milik korban karena pelaku ingin mempergunakan uang yang dirampok tersebut untuk menebus utang,” ungkap Rusdi.

    Saat ini, pelaku ditahan di Polsek Lubuk Pakam untuk proses hukum lebih lanjut.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Sebelum Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Sopir Taksi Online "Video Call" Istri dan Anak
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        24 Februari 2025

    Sebelum Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Sopir Taksi Online "Video Call" Istri dan Anak Regional 24 Februari 2025

    Sebelum Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Sopir Taksi Online “Video Call” Istri dan Anak
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com

    Jannus Wiliam Simanjuntak
    (44), seorang sopir taksi online, ditemukan tewas dengan luka-luka parah di pinggir jalan Desa Suka Rinde, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten
    Deli Serdang
    .
    Penemuan mayatnya terjadi pada Senin (24/2/2025) pagi, mengejutkan pihak keluarga yang menyatakan bahwa Jannus menderita sejumlah luka sayat di bagian perut, wajah, leher, dan dada.
    “Kami terkejut karena jenazah Jannus ditemukan dengan kondisi mengenaskan. Korban terakhir kali berkomunikasi dengan istri pada Minggu (23/2/2025) sekitar pukul 18.00 WIB. Waktu itu, dia video call dengan istri dan anaknya, dan sedang berada di pinggir jalan daerah Tuntungan,” ungkap Luhut Simanjuntak, saudara korban, saat diwawancarai di Rumah Sakit Bhayangkara Medan.
    Luhut menjelaskan bahwa setelah komunikasi terakhir tersebut, Jannus tidak dapat dihubungi lagi, membuat istrinya cemas karena Jannus pamit untuk mencari sewa.
    Saat ini, jenazah Jannus sedang diotopsi di RS Bhayangkara.
    Pihak kepolisian menduga bahwa Jannus menjadi korban
    pembunuhan
    , mengingat mobilnya ditemukan di lokasi yang berbeda, yaitu di Gang Keluarga, Jalan Jamin Ginting, Kelurahan Mangga, Kecamatan Tuntungan.
    “Ada bercak darah di mobil korban, di bagian kap bagasi mobil,” jelas Luhut.
    Kepala Polrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setyawan, menyampaikan bahwa pihaknya masih mendalami kasus penemuan mayat tersebut.
    “Mayatnya di Kutalimbaru, mobilnya ketemu di daerah Tuntungan. Ada bercak darah ditemukan di mobil. Kami akan menghubungkan apakah darah ini ada korelasi dengan mayat,” ujarnya saat diwawancarai di Jalan Arief Rahman Hakim.
    “Dugaan kita ini pasti ada peristiwa pidana. Mudah-mudahan bisa kita lakukan pengungkapan. Lukanya ada sayatan di bagian leher,” lanjut Gideon. 
    Pihak kepolisian berharap dapat segera mengungkap pelaku di balik kematian Jannus.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Diminta Selidiki Pagar Hutan Lindung 48 Hektare di Pantai Deli Serdang
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        24 Februari 2025

    Polisi Diminta Selidiki Pagar Hutan Lindung 48 Hektare di Pantai Deli Serdang Medan 24 Februari 2025

    Polisi Diminta Selidiki Pagar Hutan Lindung 48 Hektare di Pantai Deli Serdang
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – DPRD
    Deli Serdang
    dan Ombudsman Sumut meninjau lokasi
    pemagaran
    48 hektare kawasan
    hutan lindung
    di pesisir pantai di Desa Rugemuk, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Senin (24/2/2025).
    Saat berada di sana, tampak pagar sepanjang 800 meter itu sudah dalam kondisi roboh.
    Sebab, sehari sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) bersama warga telah meruntuhkannya.
    Ketua DPRD Deli Serdang, Zakky Syahri, saat meninjau, mengatakan dirobohkannya pagar itu tidak serta-merta menyelesaikan persoalan.
    Dia kemudian meminta Aparat Penegak Hukum (APH), baik polisi maupun institusi lainnya, menyelidiki dugaan pelanggaran hukum terkait pemagaran tersebut.

    Hutan lindung
    itu tidak boleh dikuasai atau digarap oleh masyarakat, makanya kita minta kepada APH, kalau ada pelanggaran hukum, untuk segera menindaklanjuti, apalagi orang-orang yang menguasai lahan tersebut,” ujar Zakky usai melakukan peninjauan.
    “Karena sesuai perintah presiden, tanah negara harus segera diambil apabila dikuasai oleh pihak lain,” tambah Zakky.
    Zakky juga mengatakan saat peninjauan dia melihat lahan yang dipagar terdapat tambak udang.
    Dia menduga izin penambakan itu juga tidak ada.
    “Karena tidak mungkin dikeluarkan izin usaha di atas tanah hutan lindung,” ungkapnya.
    Di sisi lain, Zakky juga mengatakan saat ini Polda Sumut telah turun tangan menyelidiki persoalan ini.
    Dia berharap, jika ada mafia tanah yang terlibat, polisi segera menangkapnya.
    “Kita apresiasi pihak Polda hari ini, pihak Polda (telah) memanggil pihak terkait, termasuk camat dan lain-lain. Semoga (kalau) ada mafia tanah ini langsung diproses dengan hukum,” ujarnya.
    Selain itu, kata Zakky, pihak DPRD akan menggelar rapat dengar pendapat (RDP) untuk mengetahui persoalan ini secara komprehensif, termasuk menyelidiki pengakuan pihak pengusaha yang menyebut telah memiliki surat keterangan tanah (SKT) dari kecamatan.
    “Kan masih katanya (ada SK-nya), tidak mungkin Pemkab mengeluarkan izin di atas lahan tanah hutan lindung, masih katanya. Makanya mau kita dalami di RDP, Insya Allah kita laksanakan minggu ini,” ujarnya.
    Sementara itu, Kepala Ombudsman Sumut, Herdensi, mengimbau agar semua pihak yang berkaitan dengan pemagaran bisa menyelesaikannya secara substantif.
    “Jadi bukan hanya membongkar pagarnya, tapi secara substantif menyelesaikan masalahnya. Kalau memang ini ternyata hutan lindung, ya harus dilindungi. Orang-orang yang tak bertanggung jawab melakukan pengelolaan di sini, saya kira harus ada langkah-langkah hukum untuk menyelesaikannya,” harapnya.
    Sebelumnya diberitakan, kawasan hutan lindung di pesisir pantai Desa Rugemuk dipagari oleh pengusaha tambak dengan luas lahan yang dipagar mencapai 48 hektare dan panjang sekitar 800 meter lebih.
    Pantauan
    Kompas.com
    pada Kamis (21/2/2025) menunjukkan bahwa pagar tersebut memiliki tinggi sekitar 3 meter dan jarak dari pantai ke lokasi pemagaran sekitar 300 meter (sebelumnya 30 meter).
    Dari pantai di dekat lokasi pagar, terdapat plang yang menyatakan bahwa tanah di sekitar lokasi merupakan kawasan hutan negara.
    Terkait pemagaran itu, Kepala Dinas LHK Sumut, Yuliani Siregar, terjun langsung ke lokasi pembongkaran.
    Ia menegaskan bahwa kawasan hutan adalah milik negara dan bukan milik perorangan.
    “Saya langsung sama masyarakat yang membongkarnya. Alasan pembongkaran yang pertama, adanya pengaduan masyarakat. Kedua, itu kawasan hutan, kawasan hutan lindung. Mana ada orang yang bisa memiliki kawasan hutan tanpa izin,” ujar Yuliani saat dihubungi melalui telepon seluler, Minggu (23/2/2025).
    Yuliani menjelaskan bahwa berdasarkan pengamatannya di lapangan, terdapat sekitar 48 hektar lahan hutan yang dipagari oleh seorang pengusaha bernama Albert.
    Dia menegaskan bahwa lahan hutan tidak boleh diperjualbelikan.
    Ketika ditanya mengenai klaim pengusaha tersebut yang menyatakan telah membeli lahan dari masyarakat pada tahun 1982 dan memiliki Surat Keterangan Tanah (SKT) dari camat dan lurah setempat, Yuliani mengaku heran.
    Ia menegaskan bahwa lahan hutan tidak boleh diperjualbelikan.
    Perusahaan yang memagari lokasi tersebut adalah PT Tun Sewindu.
    Melalui kuasa hukumnya, Junirwan Kurnia, dijelaskan bahwa kliennya telah membeli lahan tersebut dari masyarakat sejak tahun 1982 melalui proses ganti rugi.
    Pada tahun 1988, kliennya membangun pagar yang kini berukuran 900 meter dengan beton setinggi 40-50 meter dan sisanya terbuat dari seng.
    “Jadi pagar itu sudah lama, cuma kemarin itu diperbaharui. Untuk lahan itu kita sudah memiliki SK Camat dan Lurah. Nah, kenapa itu dipagar? Karena kita tidak tahu bahwa itu kawasan hutan dulunya,” ungkap Junirwan.
    Dia menambahkan bahwa baru pada tahun 1991 ada SK Penetapan Kawasan Hutan yang menyatakan bahwa sebagian lahan tersebut masuk ke dalam kawasan hutan lindung.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.