kab/kota: Serdang

  • Kronologi Ancaman Bom Pesawat Saudi Airlines yang Angkut Jemaah Haji RI

    Kronologi Ancaman Bom Pesawat Saudi Airlines yang Angkut Jemaah Haji RI

    Bisnis.com, JAKARTA — TNI Angkatan Udara menjelaskan kronologi ancaman bom terhadap pesawat Saudi Airlines rute Jeddah – Musticat -Surabaya.

    Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma I Nyoman Suadnyana mengatakan pesawat itu mendapatkan ancaman bom pada 08.55 WIB.

    “Sekitar pukul 08.55 WIB diperoleh informasi dari Airnav Kualanamu bahwa Pilot Saudi Arabia mendapatkan ancaman BOM,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (21/6/2025). 

    Dia menambahkan pilot langsung berkoordinasi dengan Airnav untuk mendarat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara. Selang 30 menit, pesawat Saudi Airlines kemudian mendarat di Bandara Internasional tersebut.

    “Pukul 09.27 WIB pesawat Saudi Arabia airlines landing di bandara Kualanamu dan untuk saat ini pesawat berposisi di taxiway A5,” imbuhnya.

    Nyoman menegaskan, pesawat itu mengangkut total 387 penumpang. Ratusan penumpang itu kemudian telah dilakukan screening oleh pihak-pihak terkait.

    “Saat ini seluruh penumpang sudah dievakuasi ke Terminal Bandara dan sudah dilakukan screening dalam keadaan aman. Dilanjutkan screening terhadap pesawat dan barang-barang penumpang,” pungkasnya

  • TNI Tegaskan Siap Lindungi Jaksa hingga ke Rumah jika Ada Ancaman – Page 3

    TNI Tegaskan Siap Lindungi Jaksa hingga ke Rumah jika Ada Ancaman – Page 3

    Namun, untuk jumlah personel pihak Kejari atau Kejati bisa berkoodinasi dengan TNI berapa banyak prajurit yang sekiranya dibutuhkan.

    “Di Mabes TNI kami sudah mendata itu, data yang ada itu berapa-berapa kejaksaan yang diminta, ada yang cuma 3 orang, ada yang 4 orang. Jadi nggak mesti sesuai dengan jumlah apa yang sudah kita siapkan. Tergantung tingkat ancamannya,” terang Kristomei.

    Sebagaimana diketahui, Jaksa pada Kejasaan Negeri (Kejari) Deli Serdang, Jhon Wesli Sinaga dan ASN Kejaksaan, Acensio Silvanov Hutabarat menjadi korban pembacokan oleh OTK. Kini seluruh pelaku telah berhasil diamankan oleh Polda Sumatera Utara.

    Sementara kasus pembacokan Jaksa Kejagung inisial DSK (44) terjadi di Depok pada Sabtu (24/5) dini hari. Korban pada saat itu sedang dalam perjalanan pulang dan dipepet oleh pengendara motor lain kemudian dibacok dengan menggunakan senjata tajam.

     

    Reporter: Rahmat Baihaqi

    Sumber: Merdeka.com

  • Balai Karantina Sumut musnahkan komoditas ilegal asal Thailand

    Balai Karantina Sumut musnahkan komoditas ilegal asal Thailand

    ANTARA – Balai Besar Karantina, Hewan, Ikan dan Tumbuhan (BBKHIT) Provinsi Sumatera Utara bersama pihak terkait memusnahkan media pembawa Hama dan Penyakit Hewan Karantina (HPHK), Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) asal Thailand pada Kamis (19/6), di BBKHIT Sumut, Satuan Pelayanan Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang. Pemusnahan dilakukan karena pemilik tidak memiliki dokumen legal dan tidak sesuai dengan UU Nomor 21 tahun 2019 tentang karantina hewan, ikan, dan tumbuhan. (M. Valery Maulidzar S/Rizky Bagus Dhermawan/Rijalul Vikry)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pesawat Saudi SV-5726 Dinyatakan Aman, InJourney Airports Resmi Tutup EOC

    Pesawat Saudi SV-5726 Dinyatakan Aman, InJourney Airports Resmi Tutup EOC

    Bisnis.com, JAKARTA – Pesawat Saudia SV-5726 dinyatakan aman untuk melakukan penerbangan dari Bandara Kualanamu Deli Serdang ke Bandara Soekarno-Hatta Tangerang setelah menjalani prosedur pemeriksaan sesuai ketentuan keselamatan penerbangan.

    Pesawat tersebut berangkat dari Bandara Kualanamu pada Rabu, 18 Juni 2025, pukul 08.42 WIB dan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pada hari yang sama pukul 10.40 WIB. Seluruh penumpang pesawat yang merupakaan jemaah haji tiba di Bandara Soekarno-Hatta dengan selamat dan aman.

    Sejalan dengan ini, PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) resmi menutup Emergency Operation Center (EOC) yang terdiri dari unsur Komite Keamanan Bandar Udara (Airport Security Committee).

    “InJourney Airports berterima kasih atas dukungan seluruh pihak yang bersama-sama memastikan keamanan dan keselamatan pesawat Saudia SV-5726 serta seluruh penumpang dan kru pesawat,” ujar PGS. Corporate Secretary Group Head Anak Agung Ngurah Pranajaya dalam siaran pers, Rabu (18/6/2025).

    Adapun seperti diketahui, Saudia SV-5726 rute Jeddah – Jakarta melakukan pengalihan pendaratan (divert) ke Bandara Kualanamu Deli Serdang pada Selasa, 17 Juni 2025. Pilot pesawat tersebut memutuskan divert setelah diketahui adanya ancaman terhadap keamanan dan keselamatan.

  • Ancaman Bom tak Terbukti, Jemaah Haji Penumpang Saudi Airlines Diberangkatkan ke Jakarta Pagi Ini

    Ancaman Bom tak Terbukti, Jemaah Haji Penumpang Saudi Airlines Diberangkatkan ke Jakarta Pagi Ini

    MEDAN – Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara tetap melakukan pengamanan di hotel maupun keberangkatan penumpang pesawat Saudia Airlines yang mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang. Jemaah haji yang jadi penumpang akan diberangkatkan pagi ini.

    “Kami tetap melakukan pengamanan sampai keberangkatan besok (18/6) pukul 08.00 WIB,” ujar Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan dilansir ANTARA, Selasa, 17 Juni. 

    Ferry mengatakan pengamanan itu dilakukan pihak bandara, personel dari Polda Sumut, Kepolisian Resor Kota (Polresta) Deli Serdang dan lainnya baik di hotel jamaah haji tempat menginap maupun sampai keberangkatan pulang.

    Kepolisian menyatakan barang-barang kargo dinyatakan aman dari benda yang mencurigakan.

    Sebelumnya, Kapolda Sumatera Utara Irjen Whisnu Hermawan Februanto mengatakan pesawat Saudia Airlines yang mendarat darurat terkait dugaan ancaman bom di Bandara Kualanamu dinyatakan aman.

    “Hasil sementara dari kegiatan pengecekan oleh Jibom Brimob Polda Sumut, Kodam I Bukit Barisan dan Paskhas saat ini posisi pesawat dinyatakan clear,” ujar Whisnu.

    Kapolda mengatakan dalam pemeriksaan gabungan itu tidak menemukan barang yang mencurigakan baik di kabin maupun barang-barang yang diangkut di pesawat tersebut.

    Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan menyatakan pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV-5726 yang melakukan pendaratan darurat di di Bandara Kualanamu, memuat 442 haji.

    Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Lukman F Faisa menyampaikan pihaknya menerima laporan dari PT Angkasa Pura Indonesia terkait adanya ancaman bom yang dikirimkan oleh orang yang tidak dikenal melalui surat elektronik (email) pada pukul 07.30 WIB.

    Email tersebut berisikan ancaman dari orang tak dikenal yang akan meledakkan pesawat milik Saudia Airlines SV 5276 dengan rute Jeddah – Jakarta (Bandar Udara Soekarno Hatta) yang membawa 442 jamaah haji Kloter 12 JKS.

  • Pesawat Saudia Airlines Diteror Bom, InJourney Airports Jalankan Prosedur Kontingensi

    Pesawat Saudia Airlines Diteror Bom, InJourney Airports Jalankan Prosedur Kontingensi

    JAKARTA – PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) menjalankan prosedur kontingensi dalam penanganan teror bom terhadap pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV-5726 rute Jeddah-Jakarta.

    Pesawat tersebut berangkat dari Jeddah, Arab Saudi, menuju Bandara Soekarno-Hatta Tangerang.

    Namun, pilot memutuskan untuk mengalihkan pendaratan ke bandara terdekat yakni Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Selasa siang, 17 Juni, karena ada laporan ancaman keamanan dan keselamatan.

    PGS Corporate Secretary Group Head InJourney Airports Anak Agung Ngurah Pranajaya mengatakan, seluruh bandara InJourney Airports siap menangani keadaan darurat keamanan atau emergency.

    “Bandara terdekat saat Saudia SV-5726 melintas adalah Bandara Kualanamu. Pesawat tersebut kemudian melakukan pendaratan di Bandara Kualanamu sekitar pukul 10.44 WIB untuk menjalankan prosedur keamanan dan keselamatan,” katanya dalam keterangan resmi, Selesa, 17 Juni.

    Di saat bersamaan, Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Kualanamu mengaktifkan Emergency Operation Center (EOC) terdiri dari unsur Komite Keamanan Bandar Udara (Airport Security Committee) untuk memastikan prosedur Airport Contingency Plan berjalan baik dan sesuai ketentuan.

    “Fokus utama setiap saat adalah memastikan keselamatan dan keamanan seluruh penumpang dan juga pengguna jasa bandara,” ujar Pranajaya.

    Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan kronologi dugaan ancaman bom di pesawat Saudia SV-5726 yang mengangkut jamaah haji asal Indonesia dan mendarat di Bandara Kualanamu, Medan, secara darurat.

    Direktur Jenderal Perhubungan Udara Lukman F. Laisa mengatakan pihaknya telah menerima laporan dari PT Angkasa Pura Indonesia terkait adanya ancaman bom yang dikirimkan oleh orang yang tidak dikenal melalui surat elektronil (e-mail) pada pukul 07.30 WIB.

    Lukman bilang e-mail tersebut berisikan ancaman orang yang tidak di kenal yang akan meledakkan pesawat milik Saudia Airlines SV 5276 dengan rute Jeddah-Jakarta (Bandar Udara Soekarno Hatta) yang membawa 442 jemaah Haji Kloter 12 JKS dengan rincian penumpang laki-laki sebanyak 207 orang, dan penumpang perempuan sebanyak 235 orang.

    “Pihak Bandar Udara Soekarno-Hatta telah mengaktifkan Ruang EOC (Emergency Operation Center) yang merupakan pusat komando dan pengendalian penanggulangan keadaan darurat di bandar udara dan menghubungi anggota Komite Keamanan Bandar Udara Soekarno Hatta untuk berkumpul di ruang EOC yang untuk selanjutnya akan mengambil langkah-langkah penanganan terhadap adanya ancaman bom di dalam pesawat udara,” tutur Lukman.

    Lukman mengungkapkan informasi terbaru yang diperoleh dari AirNav Indonesia selaku penyelenggara lalu lintas penerbangan pada pukul 10. 17 WIB bahwa Pilot in Command (PIC) menginformasikan kepada petugas Air Traffic Controller JATSC untuk memutuskan divert atau mengalihkan penerbangan yang semula menuju Bandar Udara Soekarno-Hatta berpindah ke Bandar Udara Kualanamu di Medan untuk penanganan lebih awal.

    Kemudian, pihak Bandar Udara Kualanamu telah berkoordinasi dengan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II dan mengaktifkan EOC serta menghubungi anggota Komite Keamanan Bandar Udara Kualanamu untuk berkumpul di ruang EOC untuk mengambil langkah-langkah penanganan terhadap adanya ancaman bom di dalam pesawat udara.

    “Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) dari kepolisian telah dihubungi dan telah siap siaga di Bandar Udara Kualanamu untuk penanganan langkah-langkah keamanan sesuai ketentuan,” ucapnya.

    Lalu, sabung Lukman, pada pukul 10.55 WIB, pesawat udara Saudia Airlines SV 5276 telah mendarat di Bandar Udara Kualanamu, Medan dan diarahkan parkir di isolated parking position.

    Bandar Udara Kualanamu juga telah melakukan evakuasi terhadap penumpang haji dan selanjutnya Tim Jihandak melakukan penyisiran terhadap keberadaan bom di dalam pesawat udara.

    “Langkah-langkah penanggulangan keadaan darurat keamanan penerbangan yang dilakukan telah sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 140 Tahun 2015 tentang Program Penanggulangan Keadaan Darurat Keamanan Penerbangan Nasional dan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor PR 22 Tahun 2024 tentang Pedoman Teknis Penilaian Ancaman Keamanan Penerbangan,” jelasnya.

    Lukman bilamg Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan terus melakukan koordinasi kepada seluruh operator penerbangan, Komite Keamanan Bandar Udara dan pihak terkait lainnya hingga kondisi aman terkendali.

  • Pesawat Saudia Airlines yang Mendarat Darurat di Kualanamu Diancam Akan Diledakkan di Jakarta
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        17 Juni 2025

    Pesawat Saudia Airlines yang Mendarat Darurat di Kualanamu Diancam Akan Diledakkan di Jakarta Medan 17 Juni 2025

    Pesawat Saudia Airlines yang Mendarat Darurat di Kualanamu Diancam Akan Diledakkan di Jakarta
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Pesawat
    Saudia Airlines
    yang berangkat dari Jeddah menuju Jakarta terpaksa mendarat darurat di Bandara
    Kualanamu
    , Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Selasa (17/6/2025) akibat adanya
    ancaman bom
    .
    Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah II, Medan, Asri Santosa, menjelaskan kronologi kejadian tersebut dalam konferensi pers yang berlangsung di bandara.
    Menurut Asri, peristiwa ini bermula ketika pesawat masih berada di udara.
    Tepat pada pukul 07.30, Kementerian Perhubungan menerima email yang berisi ancaman bom terhadap pesawat tersebut.
    “Ada sebuah email yang masuk ke (Kemenhub) Jakarta. Kemudian di situ ada ancaman bom. Di situ dijelaskan bahwa pesawat akan diledakkan ketika nanti landing di Jakarta,” ungkap Asri.
    Setelah menerima ancaman, pihak otoritas bandara segera melakukan penanganan gawat darurat dengan mengaktifkan Emergency Operation Center (EOC).
    Mengingat Bandara Kualanamu merupakan lokasi terdekat dengan pesawat, pesawat pun diarahkan untuk mendarat darurat sekitar pukul 10.44.
    “Kami langsung berkoordinasi dengan aparat, terutama Kepolisian, TNI Angkatan Udara, TNI Darat, dan petugas Avsec,” tambahnya.
    Setelah mendarat, tim gabungan melakukan pemindahan seluruh penumpang dan pemeriksaan menyeluruh terhadap pesawat untuk mendeteksi adanya bom.
    “Tim gabungan Jihandak turun dengan pakaian lengkap mengamankan semua bagian pesawat, dari mulai cabin cargo sampai hal-hal kecil. Sampai saat ini belum ditemukan ancaman bom tersebut,” jelas Asri.
    Pesawat tersebut mengangkut total 442 penumpang, yang merupakan
    jemaah haji
    asal Jakarta.
    Asri menyatakan bahwa saat ini mereka dalam keadaan sehat dan dijadwalkan kembali ke tempat asalnya besok.
    Mengenai pengirim email ancaman bom, Asri mengungkapkan bahwa pengirimnya berasal dari Mumbai, India, tetapi ia enggan merinci lebih lanjut mengenai isi ancaman tersebut.
    “Detailnya dari Kementerian Perhubungan saja, karena yang menerima email itu dari Kementerian Perhubungan, jadi saya tidak berwenang untuk menjawab itu,” tambahnya.
    Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Februanto, menyatakan bahwa penyelidikan terkait ancaman bom ini akan ditindaklanjuti oleh Mabes Polri.
    “Terkait dengan proses penyelidikan dari email tersebut, masih didalami Bareskrim. Kami masih akan melakukan pendalaman di Jakarta, karena informasi yang kami dapat email itu dikirim dari luar negeri,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polda Sumut lakukan pemeriksaan pesawat Saudia Airlines

    Polda Sumut lakukan pemeriksaan pesawat Saudia Airlines

    “Ya, masih dalam pemeriksaan,”

    Medan (ANTARA) – Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara melakukan pemeriksaan pesawat Saudi Airlines dengan nomor penerbangan SV-5726 yang melakukan pendaratan darurat di di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang.

    Pesawat itu membawa jamaah haji sebanyak 442 orang dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah tujuan Bandara Soekarno-Hatta mendarat darurat di bandara tersebut.

    “Ya, masih dalam pemeriksaan,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan di Medan, Selasa.

    Sejumlah personel melakukan pengamanan di antaranya dari Satuan Brimob Polda Sumut, Polres Deli Serdang, Pasukan Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) diterjunkan untuk mengevakuasi penumpang Saudia Airlines.

    Sebelumnya, pesawat Boeing 777-300er milik maskapai Saudi Airlines membawa jamaah haji sebanyak 442 orang dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah tujuan Bandara Soekarno-Hatta, mendarat darurat di Bandara Kualanamu Deli Serdang.

    Pesawat dengan nomor registrasi HZ-AK32 tersebut memiliki rute penerbangan Jeddah – Bandara Soekarno-Hatta.

    Informasi yang didapat, bahwa adanya ancaman bom dikirimkan melalui email Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng di dalam pesawat Saudi Airlines.

    Adanya informasi tersebut, pihak bandara menginformasikan kepada pilot maskapai Saudi yang melaksanakan penerbangan agar mengalihkan pendaratan ke Bandara Kualanamu.

    “Iya ini lagi proses pengecekan,” ungkap Komite Operator Penerbangan Bandara Internasional Kualanamu Rahmat Iskanda

    Pewarta: M. Sahbainy Nasution
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Saudia Airlines Mendarat di Kualanamu gegara Ancaman Bom, Penumpang Dievakuasi

    Saudia Airlines Mendarat di Kualanamu gegara Ancaman Bom, Penumpang Dievakuasi

    Deli Serdang

    Pesawat Saudia Airlines rute Jeddah-Jakarta mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), karena mendapatkan ancaman bom. Para penumpang telah dievakuasi.

    Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan belum memerinci berapa jumlah penumpang yang ada di dalam pesawat itu. Namun, kata Ferry, seluruh penumpang sudah dievakuasi.

    “(Penumpang) diturunkan di ruang tunggu,” kata Ferry dilansir detikSumut, Selasa (17/6/2025).

    Diketahui, pesawat Saudia Airlines rute Jeddah-Jakarta mendapatkan ancaman bom. Ancaman itu awalnya diterima pilot pesawat ketika sudah terbang dari Bandara Jeddah.

    “Ancaman diterima oleh pilot ketika pesawat sudah on air dari Bandara Jeddah. Pada pukul 10.55 WIB, pesawat sudah mendarat di Bandara Kualanamu dalam keadaan selamat,” jelasnya.

    Ferry mengatakan upaya pengamanan masih dilakukan hingga saat ini. “Upaya pengamanan masih berlangsung. Perkembangan situasi dan informasi akan segera dilaporkan,” pungkasny

    (isa/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Jemaah Haji Kloter 4 Medan Tiba di Tanah Air, 11 Jemaah Wafat di Tanah Suci, 1 Wafat saat Tiba di Bandara Kualanamu

    Jemaah Haji Kloter 4 Medan Tiba di Tanah Air, 11 Jemaah Wafat di Tanah Suci, 1 Wafat saat Tiba di Bandara Kualanamu

     

    Liputan6.com, Medan – Jemaah haji kloter 4 Debarkasi Medan tiba di Tanah Air. Dari data Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Medan, ada 12 jemaah haji reguler asal Sumut yang meninggal dunia.

    “11 haji wafat di Tanah Suci dan satu di tanah air sesaat setelah mendarat di Bandara Kualanamu Deli Serdang,” ujar Ketua PPIH Debarkasi Medan Ahmad Qosbi di Medan, Senin (16/6/2025).

    Qosbi mengatakan, haji yang wafat itu berasal dari delapan kabupaten/kota di Sumatera Utara meliputi Medan dan Deli Serdang masing-masing tiga orang.

    Kemudian, Labuhanbatu Selatan, Padangsidimpuan, Mandailing Natal, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, dan Serdang Bedagai masing-masing satu orang.

    “Mereka yang wafat ini akan memperoleh santunan asuransi sebagai hak jamaah haji Indonesia,” katanya.

    Setiap jemaah yang wafat baik di tanah suci maupun di tanah air, lanjut dia, akan memperoleh santunan asuransi yang dikelola Jasa Mitra Abadi (JMA) Mulia Syariah.

    “Untuk haji reguler wafat bukan karena kecelakaan diberikan manfaat asuransi 100 persen Bipih (Biaya Perjalanan Ibadah Haji) sesuai embarkasi,” jelas Qosbi.

    Sedangkan haji reguler mengalami cacat tetap sebagian akibat kecelakaan, tutur dia, diberikan manfaat asuransi sebesar persentase ditentukan hingga maksimal 100 persen Bipih sesuai embarkasi.

    “Haji reguler yang wafat karena kecelakaan akan diberikan manfaat asuransi 200 persen Bipih, dan haji reguler cacat tetap akibat kecelakaan diberikan manfaat asuransi 100 persen Bipih,” ungkapnya.

    Qosbi juga mengatakan, asuransi jamaah haji ini mulai berlaku sejak keberangkatan dari asrama haji atau embarkasi hingga kepulangan ke tanah air.

    Untuk klaim asuransi ini dapat diurus oleh ahli waris jamaah haji yang wafat setelah proses pemulangan haji selesai dilakukan dengan melengkapi beberapa dokumen.

    “Seperti surat keterangan kematian, fotokopi identitas haji yang wafat, print out database Siskohat (sistem komputerisasi haji terpadu) dari haji reguler yang meninggal,” papar Qosbi.