kab/kota: Serdang

  • Ada Pendaratan Darurat Saudi Airlines, Bagaimana Situasi di Bandara Kualanamu?

    Ada Pendaratan Darurat Saudi Airlines, Bagaimana Situasi di Bandara Kualanamu?

    Ini bukan pertama Saudi Airlines pengangkut Jemaah Haji mendarat darurat di Bandara Kualanamu. Sebelumnya Saudi Airlines membawa 442 Jemaah Haji Debarkasi Jakarta Kloter 12, Nomor Penerbangan SV5276 juga sempat mendarat darurat di Bandara Kualanamu akibat ancaman bom pada Selasa, 17 Juni 2025.

    Kemudian, Saudi Airlines yang sempat mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumut, dari Jeddah tujuan Jakarta dinyatakan aman dari ancaman bom.

    Hal itu disampaikan Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto. Kapolda menyampaikan hal tersebut setelah dilakukan deteksi secara mendalam oleh petugas gabungan.

    Selanjutnya penumpang pesawat merupakan jemaah haji sekitar 442 dari Depok dan Bekasi, akan diberangkatkan ke Jakarta pada penerbangan Rabu, 18 Juni 2025 sekitar 08.00 WIB.

    “Setelah mendapat laporan adanya ancaman bom pesawat haji, kami bersama dengan Pangdam I BB dan Danlanud serta intansi terkait langsung melakukan SOP yang ada,” kata Kapolda didampingi Pangdam I BB Mayjen TNI Rio Firdianto, Danlanud Suwondo Kolonel Nav Benny Simanjuntak, Ka Otban Wilayah II Medan, Asri Santosa, saat memberikan keterangan pers di Bandara Kualanamu, Selasa, 17 Juni 2025.

    Diterangkannya, SOP pertama yang dilakukan adalah mengamankan para penumpang. Kemudian melakukan pengamanan pada pesawat.

    “Nah, hasil sementara dari kegiatan pengecekan Jibom Brimob Polda Sumut, Kodam I BB dan Phaskas AU, dinyatakan pesawat saat ini aman. Tim keamanan terus melakukan pendalaman,” terangnya.

    Disebutkan Kapolda, terkait latar belakang dan kronologis kejadian, pihaknya masih mendalami. Karena juga masih dalam pendalaman informasi dari Jakarta dan Jeddah.

  • Kasus ancaman bom kedua, TNI menyatakan pesawat Saudia Airlines aman

    Kasus ancaman bom kedua, TNI menyatakan pesawat Saudia Airlines aman

    Sejumlah personel TNI saat bertugas dalam operasi militer selain perang (OMSP) sebagai respons ancaman bom terhadap pesawat Saudia Airlines di Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu (21/6/2025). (ANTARA/HO-Puspen TNI)

    Kasus ancaman bom kedua, TNI menyatakan pesawat Saudia Airlines aman
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Minggu, 22 Juni 2025 – 00:23 WIB

    Elshinta.com – TNI mengatakan bahwa pesawat Saudia Airlines yang mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, pada Sabtu pagi ini, dinyatakan aman setelah mendapatkan ancaman bom yang merupakan kasus kedua di bulan ini.

    “Pemeriksaan menyeluruh terhadap pesawat sudah dilaksanakan dan dinyatakan aman,” ujar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    Ia mengatakan bahwa TNI melalui Kodam I/Bukit Barisan mengerahkan satu satuan setingkat kompi (SSK) Yonkav 6/NK dan satu satuan setingkat peleton (SST) Jihandak Yonzipur 1/DD, yang didukung oleh satu SST Kopasgat TNI AU dan satu SST Gegana Brimob Polda Sumatera Utara.

    “Keterlibatan TNI dalam operasi ini merupakan bagian dari pelaksanaan tugas operasi militer selain perang (OMSP) sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat (2) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI, khususnya dalam tugas OMSP, yaitu mengatasi aksi terorisme,” jelasnya.

    Lebih lanjut dia mengatakan bahwa hingga pukul 18.30 WIB, seluruh penumpang telah diamankan dan ditempatkan di tiga hotel sekitar area bandara.

    Ia lantas mengatakan bahwa para penumpang dalam keadaan selamat. Namun, seluruh barang bawaan penumpang masih dalam proses pemeriksaan pada pukul 18.30 WIB.

    Sementara itu, dia menegaskan bahwa TNI akan selalu hadir dan sigap dalam menghadapi situasi darurat, seperti kasus ancaman bom tersebut.

    “TNI juga akan terus berkoordinasi dan menjalin kerja sama pengamanan dengan otoritas keamanan Arab Saudi untuk mendalami insiden ini demi menjamin keamanan penerbangan internasional di masa yang akan datang,” katanya.

    Sebelumnya, pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV-5276 mendapat ancaman bom yang dikirimkan oleh orang tidak dikenal melalui surat elektronik pada Selasa (17/6) pukul 07.30 WIB.

    Surat elektronik ini berisi akan meledakkan pesawat dengan nomor registrasi HZ-AK32 rute Jeddah-Jakarta (Bandar Udara Soekarno-Hatta) membawa sebanyak 442 haji Kloter 12 Debarkasi Jakarta-Bekasi.

    Akhirnya, pilot pesawat Saudia Airlines memutuskan mengalihkan penerbangan dengan melakukan pendaratan darurat ke Bandara Internasional Kualanamu, pada pukul 10.44 WIB.

    Sumber : Antara

  • Dampak Ancaman Bom di Pesawat Saudia Airlines, 21 Penerbangan di Bandara Kualanamu Terlambat
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        21 Juni 2025

    Dampak Ancaman Bom di Pesawat Saudia Airlines, 21 Penerbangan di Bandara Kualanamu Terlambat Medan 21 Juni 2025

    Dampak Ancaman Bom di Pesawat Saudia Airlines, 21 Penerbangan di Bandara Kualanamu Terlambat
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Penerbangan di Bandara Internasional Kualanamu sempat terganggu setelah pesawat Saudia Airlines yang membawa 376 jemaah haji mendarat darurat di bandara itu akibat adanya ancaman bom.
    “Dampaknya, ada 21 penerbangan domestik dan internasional terlambat 15 menit sampai 2 jam,” kata Pelaksana Tugas Director of Operation and Service PT Angkasa Pura Aviasi, Nugroho Jati, saat konferensi pers di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu (21/6/2025).
    Keterlambatan itu diawali pada pukul 08.31 WIB saat pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SVA 5688 rute Jeddah–Surabaya mendarat darurat.
    Pihaknya menerima informasi dan terkonfirmasi adanya dugaan bom, sehingga seluruh kekuatan dikirim ke lapangan untuk siap siaga. Lalu pukul 09.27 WIB, pesawat mendarat.
    “Pukul 10.20 WIB penumpang turun. Masuk bis dibawa ke terminal agar lebih aman, lalu dilakukan pemeriksaan,” jelas Nugroho.
    Setelah selesai pukul 10.51 WIB, pemeriksaan kembali dilakukan. Semua penumpang dipastikan dalam keadaan sehat dan10 jemaah dibawa menggunakan kursi roda.
    Selanjutnya, tim Penjinak Bom (Jibom) dari Brimob Polda Sumut melakukan penyisiran barang barang secara menyeluruh. Pukul 16.15 WIB semua sudah selesai.
    Tidak lama setelah pendaratan darurat selesai ditangani, pihak Bandara Internasional Kualanamu memastikan bahwa seluruh operasional tetap berjalan, termasuk pelayanan penerbangan lainnya.
    “Bandara Internasional Kualanamu tetap melayani seluruh penerbangan sesuai jadwal dan memastikan kenyamanan serta keselamatan bagi seluruh pengguna jasa bandara,” tutup Nugroho.
    Sebelumnya diberitakan, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Ferry Walintukan menyampaikan bahwa pesawat mendarat darurat karena adanya ancaman bom.
    Untuk itu, tim Penjinak Bom (Jibom) dari Polda Sumatera Utara segera dikerahkan untuk melakukan sterilisasi penuh terhadap pesawat.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terungkap! Densus 88 Sebut Ancaman Bom Pesawat Saudia via VPN Radio

    Terungkap! Densus 88 Sebut Ancaman Bom Pesawat Saudia via VPN Radio

    Bisnis.com, JAKARTA — Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-teror Polri mengungkap metode ancaman bom yang dilayangkan ke pesawat Saudia Airlines dilakukan melalui VPN radio.

    Juru Bicara Densus 88 Polri, AKBP Mayndra Eka Wardhana mengatakan metode itu dilakukan secara ground to ground pada saat pesawat melintas di India.

    “Pengancaman dilakukan melalui komunikasi suara melalui VPN radio telescope dimana bisa dilakukan dari ground to ground atau dari 1 negara ke negara lain pada saat pesawat di atas India,” ujarnya saat dihubungi, Sabtu (21/6/2025).

    Dia menambahkan, pesawat yang mengangkut 376 jemaah haji dengan 11 crew kapal itu telah dilakukan tahap screening.

    Hasilnya, baik dari penumpang, crew hingga barang bawaan seluruh pihak di kapal itu dinyatakan aman. Adapun, penumpang dan crew bakal beristirahat di sekitar Bandara Internasional Kualanamu dan akan kembali diberangkatkan pada Minggu (22/6/2025).

    “Dan hasil screening terhadap penumpang, crew, barang bawaan dan pesawat dinyatakan aman,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, ancaman bom ini merupakan kali kedua pesawat Saudia mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu pada sepekan terakhir.

    Kronologi Ancaman Bom

    Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma I Nyoman Suadnyana mengatakan pesawat itu mendapatkan ancaman bom pada 08.55 WIB.

    “Sekitar pukul 08.55 WIB diperoleh informasi dari Airnav Kualanamu bahwa Pilot Saudi Airlines mendapatkan ancaman BOM,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (21/6/2025).

    Dia menambahkan pilot langsung berkoordinasi dengan Airnav untuk mendarat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara. 

    Selang 30 menit, pesawat Saudi Airlines kemudian mendarat di Bandara Internasional tersebut. Adapun, pesawat ini memiliki rute Jeddah-Musticat-Surabaya.

    “Pukul 09.27 WIB pesawat Saudi Airlines landing di bandara Kualanamu dan untuk saat ini pesawat berposisi di taxiway A5,” pungkas Nyoman.

    Sementara itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan 376 penumpang jemaah haji Kelompok Terbang (kloter) 33 Debarkasi Surabaya telah diamankan dari ancaman bom yang kedua kali.

    Untuk diketahui, maskapai Saudia Airlines SV 5276 rute Jeddah – Jakarta kembali mendapatkan ancaman bom pada hari ini (21/6/2025).

    Sebelumnya, ancaman bom diungkapkan melalui e-mail, tetapi kali ini ancaman disampaikan melalui telepon yang diterima Petugas Air Traffic Control (ATC) di Jakarta Area Control Center (ACC) dari Kuala Lumpur ACC, tapi dengan rute berbeda yaitu rute Jeddah – Muscat (Oman)  Surabaya.

    Dalam situasi tersebut, Pilot Pesawat Saudia Airlines SV 5688 memutuskan untuk mengalihkan rute penerbangan (divert) ke Bandar Udara Kualanamu di Medan setelah mendapat ancaman bom.  

    Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II-Medan Asri Santosa mengatakan keputusan tersebut diambil setelah melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan lebih awal. Dalam laporannya juga menjelaskan bahwa penanganan (emergency treatment) dilakukan setelah Pesawat Saudia Airlines mendarat darurat di Bandar Udara Kualanamu.

    “Setelah pesawat mendarat di Bandar Udara Kualanamu pada pukul 09.27 WIB, maka dilakukan emergency treatment berupa pemeriksaan terhadap seluruh penumpang dan kru pesawat. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan kabin pesawat dan cargo compartment [barang penumpang di bagasi],” kata Asri Santosa dalam keterangannya, Sabtu (21/6/2025). 

    Dia menjelaskan bahwa pada pukul 12.55 WIB pemeriksaan terhadap kru dan penumpang pesawat telah selesai dilakukan. Pemeriksaan pesawat dilanjutkan secara gabungan oleh Tim Gegana Polri, Tim Penjinak Bom dari Polda, TNI AD, TNI AU dan Petugas Keamanan bandar udara (Aviation Security) serta Petugas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) bandar udara.

  • Mendarat Darurat di Kualanamu, Begini Nasib 387 Penumpang

    Mendarat Darurat di Kualanamu, Begini Nasib 387 Penumpang

    PIKIRAN RAKYAT – Dua ancaman bom dalam sepekan terhadap penerbangan Saudia Airlines menggemparkan dunia penerbangan Indonesia. Kali ini, pendaratan darurat terjadi di Bandara Kualanamu, Sumatra Utara.

    Nasib ratusan penumpang, mayoritas jemaah haji, berada di bawah bayang-bayang teror digital lintas negara.

    Ancaman Bom via Email: Teror di Tengah Misi Haji

    Penerbangan Saudia Airlines dengan nomor SV-5276 yang membawa 442 jemaah haji Kloter 12 Debarkasi Jakarta-Bekasi menjadi sasaran ancaman bom pada Selasa 17 Juni 2025.

    Ancaman tersebut datang dalam bentuk surat elektronik dari pihak tak dikenal, menyebut akan meledakkan pesawat dengan nomor registrasi HZ-AK32 yang tengah terbang dari Jeddah menuju Jakarta.

    Akibat ancaman itu, pilot memutuskan untuk mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, pukul 10.44 WIB. Keputusan ini dinilai krusial untuk menyelamatkan seluruh penumpang dan awak pesawat.

    Polri Libatkan FBI, Telusuri Pelaku Teror Digital

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa Polri telah bekerja sama dengan FBI untuk melacak pelaku pengirim email ancaman tersebut.

    “Ya, kami tentunya bekerja sama dengan FBI,” ucapnya di Jakarta, Sabtu 22 Juni 2025.

    “Ini masuk wilayah hukum Indonesia, ataukah masih luar. Itu semuanya sedang kami lakukan pendalaman lebih lanjut,” ujar Listyo Sigit Prabowo menambahkan.

    Senada dengan Kapolri, juru bicara Densus 88 AKBP Mayndra Eka Wardhana mengatakan bahwa pihaknya tengah menyelidiki apakah pelaku merupakan warga negara asing (WNA) dan apakah ada potensi keterlibatan jaringan luar negeri.

    “Dari e-mail, kami akan melihat apakah ada ancaman potensi dari dalam negeri, atau dari luar negeri,” kata Mayndra.

    Ancaman Kedua, Pendaratan Darurat Terulang

    Belum sempat reda, ancaman bom kedua kembali mengguncang Saudia Airlines. Kali ini dialami oleh penerbangan SV-5688 rute Jeddah–Surabaya, yang membawa 387 penumpang, mayoritas jemaah haji asal Jawa Timur.

    Ancaman diterima pada Sabtu 21 Juni 2025 pagi, dan pesawat kembali melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu pukul 09.27 WIB.

    “Hari ini pukul 09.27 WIB telah mendarat satu penerbangan dialihkan di Bandara Internasional Kualanamu,” kata Nugroho, Plt Director of Operation and Service PT Angkasa Pura Aviasi.

    Sterilisasi dan Evakuasi: Kerja Cepat Gabungan Polda, TNI, dan Kopasgat

    Setelah pendaratan darurat, tim gabungan dari Polda Sumut, Jihandak Kodam I/Bukit Barisan, dan Kopasgat TNI AU langsung melakukan sterilisasi pesawat dan evakuasi penumpang. Prosedur keamanan diberlakukan penuh, mengingat sensitivitas rute haji dan jumlah penumpang yang besar.

    “Saat ini tim Jibom Sat Brimob Polda Sumut, TNI, dan pihak Bandara Kualanamu sedang melakukan proses sterilisasi pesawat dan evakuasi jemaah haji,” ujar Kompol Siti Rohani Tampubolon dari Polda Sumut.

    “Kami sedang mendata jemaah haji, dan proses evakuasi masih berjalan,” ucap Kolonel Inf Asrul Kurniawan Harahap dari Kodam I/Bukit Barisan.

    Densus 88 Dalami Pola Ancaman: Serangan Siber atau Terorisme Lintas Negara?

    Menurut Mayndra dari Densus 88, ancaman kali ini diteruskan dari AirNav Indonesia ke ATC Kuala Lumpur, kemudian disampaikan langsung ke pilot di udara. Langkah cepat diambil untuk mendarat di Kualanamu.

    “Kejadian tersebut saat ini masih dalam pendalaman oleh Tim Densus 88,” ucapnya.

    “Kami akan telusuri dari mana email berasal dan apakah pola ini menunjukkan keterkaitan dengan jaringan teror,” kata Mayndra menambahkan.

    Nasib Penumpang: Selamat, Tapi Trauma Tak Terelakkan

    Kedua insiden tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, trauma yang dialami para penumpang, terutama jemaah haji yang seharusnya berada dalam suasana ibadah yang damai, tak bisa diabaikan.

    Petugas bandara memastikan bahwa seluruh 387 penumpang dalam insiden SV-5688 dalam kondisi aman, meski harus menunggu berjam-jam untuk pemeriksaan ulang dan evakuasi bagasi.***

  • Ancaman Bom ke Pesawat Saudia Airlines Tujuan Surabaya Dikirim via Komunikasi Suara VPN Radio

    Ancaman Bom ke Pesawat Saudia Airlines Tujuan Surabaya Dikirim via Komunikasi Suara VPN Radio

    Ancaman Bom ke Pesawat Saudia Airlines Tujuan Surabaya Dikirim via Komunikasi Suara VPN Radio
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pesawat
    Saudia Airlines
    dengan nomor penerbangan SVA 5688 rute Jeddah–Surabaya mendapatkan
    ancaman bom
    melalui komunikasi suara lewat VPN radio telescope.
    Ancaman ini diduga terjadi pada Sabtu (21/6/2025).
    “Pengancaman dilakukan melalui komunikasi suara melalui VPN radio telescope, di mana bisa dilakukan dari
    ground to ground
    (sesama petugas di darat) atau dari satu negara ke negara lain,” ujar Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana, saat dihubungi, Sabtu.
    Mayndra mengatakan, berdasarkan pendalaman yang dilakukan oleh Polda Sumatera Utara bersama dengan tim gabungan dari TNI dan Polri, ancaman ini diduga dikirim ketika pesawat tengah melintas di atas India.
    Ancaman bom
    ini pertama kali diketahui oleh AirNav Indonesia di Jakarta.
    Kemudian, pesan ini diteruskan ke Air Traffic Control (ATC) Kuala Lumpur, Malaysia, dan disampaikan kepada pilot pesawat hingga akhirnya pesawat ini melakukan
    pendaratan darurat
    di Bandara Internasional
    Kualanamu
    , Deli Serdang, Sumatera Utara.
    “Informasi ancaman didapatkan dari AirNav Jakarta ke ATC Kuala Lumpur, kemudian ATC Kuala Lumpur menyampaikan kepada pilot, lalu pilot meminta landing di Kualanamu untuk screening terhadap pesawat,” ujar Mayndra.
    Saat ini, para penumpang dan kru pesawat serta barang bawaan mereka telah diperiksa atau melalui proses skrining.
    “(Ancaman dikirim) pada saat pesawat di atas India. Dan, hasil skrining terhadap penumpang, kru, barang bawaan, dan pesawat (seluruhnya) dinyatakan aman,” kata Mayndra.
    Diberitakan sebelumnya, pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SVA 5688 rute Jeddah–Surabaya melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Sabtu (21/6/2025), pukul 09.27 WIB, akibat ancaman bom.
    Pesawat jenis Airbus A330-300 tersebut membawa 376 penumpang jemaah haji menuju Bandara Internasional Juanda, Surabaya.
    Pelaksana Tugas Director of Operation and Service PT Angkasa Pura Aviasi, Nugroho Jati, mengatakan, pendaratan dilakukan sebagai langkah teknis untuk menjamin keselamatan penerbangan.
    “Seluruh proses penanganan pesawat dan penumpang telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai prosedur yang berlaku,” ujar Nugroho, dalam keterangan tertulisnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ancaman Bom ke Pesawat Saudia Airlines Tujuan Surabaya Dikirim via Komunikasi Suara VPN Radio

    Densus 88 Pastikan Tak Ada Bom di Pesawat Saudia Airlines, Penelusuran Tetap Dilakukan

    Densus 88 Pastikan Tak Ada Bom di Pesawat Saudia Airlines, Penelusuran Tetap Dilakukan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri masih mendalami
    ancaman bom
    yang ditujukan kepada penumpang pesawat
    Saudia Airlines
    dengan nomor penerbangan SVA 5688 rute Jeddah–Surabaya, Sabtu (21/6/2025).
    “Atas kejadian tersebut, saat ini masih dalam pendalaman oleh Tim
    Densus 88
    ,” kata Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana, saat dihubungi, Sabtu.
    Sejauh ini, Densus masih melakukan sterilisasi dan pendalaman di lokasi.
    Untuk sementara, belum ditemukan adanya bahan peledak di area sekitar pesawat.
    “Tim Densus 88 bersama Gegana Brimob dan Tim Polda telah melakukan sterilisasi dan pendalaman untuk sementara dinyatakan aman dan tidak terbukti adanya bahan peledak,” ujar Mayndra.
    Ancaman bom
    ini pertama kali diketahui oleh AirNav Indonesia di Jakarta.
    Pesan ini diteruskan ke Air Traffic Control (ATC) Kuala Lumpur, Malaysia.
    Kemudian, disampaikan kepada pilot pesawat hingga akhirnya pesawat ini melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional
    Kualanamu
    , Deli Serdang, Sumatera Utara.
    “Informasi ancaman didapatkan dari AirNav Jakarta ke ATC Kuala Lumpur, kemudian ATC Kuala Lumpur menyampaikan kepada pilot, lalu pilot meminta
    landing
    di Kualanamu untuk screening terhadap pesawat,” ujar Mayndra.
    Diberitakan sebelumnya, pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SVA 5688 rute Jeddah–Surabaya melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Sabtu (21/6/2025), pukul 09.27 WIB, akibat ancaman bom.
    Pesawat jenis Airbus A330-300 tersebut membawa 376 penumpang jemaah haji menuju Bandara Internasional Juanda, Surabaya.
    Pelaksana Tugas Director of Operation and Service PT Angkasa Pura Aviasi, Nugroho Jati, mengatakan pendaratan dilakukan sebagai langkah teknis untuk menjamin keselamatan penerbangan.
    “Seluruh proses penanganan pesawat dan penumpang telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai prosedur yang berlaku,” ujar Nugroho dalam keterangan tertulisnya.
    Kabid Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Ferry Walintukan, dalam tayangan Breaking News Kompas TV mengonfirmasi bahwa pesawat mendarat darurat karena ancaman bom.
    “Benar itu ada ancaman bom, kami dari pihak Polda Sumatera Utara diminta untuk mengirim pasukan jibom (penjinak bom) kami untuk melakukan skrining terhadap pesawat dan penumpang,” ucap Kombes Ferry, Sabtu siang.
    Insiden serupa sebelumnya juga terjadi pada Selasa (17/6/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ancaman Bom ke Pesawat Saudia Airlines Tujuan Surabaya Dikirim via Komunikasi Suara VPN Radio

    Seluruh Penumpang Saudia Airlines Telah Dievakuasi Buntut Ancaman Bom

    Seluruh Penumpang Saudia Airlines Telah Dievakuasi Buntut Ancaman Bom
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Seluruh penumpang pesawat
    Saudia Airlines
    dengan nomor penerbangan SVA 5688 rute Jeddah–Surabaya sudah dievakuasi ke Terminal Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, imbas adanya
    ancaman bom
    , pada Sabtu (21/6/2025) pagi.
    “Saat ini, seluruh penumpang sudah dievakuasi ke terminal bandara dan sudah dilakukan skrining dalam keadaan aman,” ujar Kepala Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Mayjen Kristomei Sianturi, saat dihubungi, Sabtu.
    Kristomei mengatakan, para penumpang yang berjumlah 387 orang ini sudah dievakuasi dan menjalani proses screening.
    “Saat ini, pihak lapangan udara sudah berkoordinasi dengan pihak Tim Jihandak Kodam 1/Bukit Barisan dan Brimob Polda Sumut,” ujar dia.
    Personel gabungan TNI dan Polri ini juga tengah melakukan skrining terhadap pesawat dan barang-barang penumpang.
    Diberitakan,
    pesawat Saudia Airlines
    dengan nomor penerbangan SVA 5688 rute Jeddah–Surabaya melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Sabtu (21/6/2025), pukul 09.27 WIB, akibat
    ancaman bom
    .
    Pesawat jenis Airbus A330-300 tersebut membawa 376 penumpang jemaah haji menuju Bandara Internasional Juanda, Surabaya.
    Pelaksana Tugas Director of Operation and Service PT Angkasa Pura Aviasi, Nugroho Jati mengatakan, pendaratan dilakukan sebagai langkah teknis untuk menjamin keselamatan penerbangan.
    “Seluruh proses penanganan pesawat dan penumpang telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai prosedur yang berlaku,” ujar Nugroho, dalam keterangan tertulisnya.
    Kabid Humas Polda Sumatera Utara Kombes Ferry Walintukan dalam tayangan Breaking News Kompas TV mengonfirmasi bahwa pesawat mendarat darurat karena ancaman bom.
    “Benar itu ada ancaman bom, kami dari pihak Polda Sumatera Utara diminta untuk mengirim pasukan jibom (penjinak bom) kami untuk melakukan skrining terhadap pesawat dan penumpang,” ucap Ferry, Sabtu siang.
    Insiden serupa sebelumnya juga terjadi pada Selasa (17/6/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pesawat Saudi Arabia yang Kembali Dapat Ancaman Bom Angkut 376 Jemaah Haji

    Pesawat Saudi Arabia yang Kembali Dapat Ancaman Bom Angkut 376 Jemaah Haji

    Bisnis.com, JAKARTA — Polisi menyampaikan pesawat Saudi Airlines SV 5688 yang kembali mendapatkan ancaman bom tengah mengangkut 376 jemaah haji asal Indonesia.

    Kapolda Sumatera Utara (Sumut), Irjen Whisnu Hermawan mengatakan ratusan penumpang itu terdiri dari 196 laki-laki dan 180 perempuan. Selain itu, ada 13 kru yang turut berada di pesawat tersebut.

    “Total ada 376 penumpang dan 13 kru pesawat,” ujar Whisnu saat dihubungi, Sabtu (21/6/2025).

    Dia menambahkan proses evakuasi penumpang itu telah berjalan aman dan tertib. Evakuasi itu dilakukan oleh tim penjinakan bom dan satuan Polda Sumut.

    Sementara itu, saat ini kepolisian tengah bekerja sama dengan pihak terkait untuk melakukan pendalaman soal ancaman bom itu, apakah itu sama seperti sebelumnya atau tidak.

    “Itu masih dalam proses [pendalaman],” pungkasnya.

    Sekadar informasi, peristiwa ini merupakan kali kedua pesawat mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu dalam sepekan terakhir.

    Sebelumnya, pesawat Saudi Airlines pengangkut jemaah haji telah mendarat darurat di Kualanamu usai mendapatkan ancaman bom yang dikirim melalui e-mail.

    Kronologi Ancaman Bom

    Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma I Nyoman Suadnyana mengatakan pesawat itu mendapatkan ancaman bom pada 08.55 WIB.

    “Sekitar pukul 08.55 WIB diperoleh informasi dari Airnav Kualanamu bahwa Pilot Saudi Airlines mendapatkan ancaman BOM,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (21/6/2025).

    Dia menambahkan pilot langsung berkoordinasi dengan Airnav untuk mendarat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara. 

    Selang 30 menit, pesawat Saudi Airlines kemudian mendarat di Bandara Internasional tersebut. Adapun, pesawat ini memiliki rute Jeddah-Musticat-Surabaya.

    “Pukul 09.27 WIB pesawat Saudi Airlines landing di bandara Kualanamu dan untuk saat ini pesawat berposisi di taxiway A5,” pungkas Nyoman..

  • 7
                    
                        Pesawat Saudia Airlines Dapat Ancaman Bom Lagi, Mendarat Darurat di Bandara Kualanamu
                        Regional

    7 Pesawat Saudia Airlines Dapat Ancaman Bom Lagi, Mendarat Darurat di Bandara Kualanamu Regional

    Pesawat Saudia Airlines Dapat Ancaman Bom Lagi, Mendarat Darurat di Bandara Kualanamu
    Tim Redaksi

    MEDAN, KOMPAS.com
    – Pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SVA 5688 rute Jeddah–Surabaya melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Sabtu (21/6/2025), pukul 09.27 WIB, akibat ancaman bom.
    Pesawat jenis Airbus A330-300 tersebut membawa 376 penumpang jemaah haji menuju Bandara Internasional Juanda, Surabaya.
    Pelaksana Tugas Director of Operation and Service PT Angkasa Pura Aviasi, Nugroho Jati mengatakan, pendaratan dilakukan sebagai langkah teknis untuk menjamin keselamatan penerbangan.
    “Seluruh proses penanganan pesawat dan penumpang telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai prosedur yang berlaku,” ujar Nugroho dalam keterangan tertulisnya.
    Kabid Humas Polda Sumatra Utara, Kombes Ferry Walintukan dalam tayangan Breaking News KompasTV mengonfirmasi bahwa pesawat mendarat darurat karena ancaman bom.
    “Benar itu ada ancaman bom, kami dari pihak Polda Sumatra Utara diiminta untuk mengirim pasukan jibom (penjinak bom) kami untuk melakukan skrining kami untuk pesawat dan penumpang,” ucap Kombes Ferry, Sabtu siang.
    Ini adalah kedua kalinya pesawat
    Saudia Airlines mendarat darurat
    di Bandara Kualanamu karena ancaman bom. 
    Insiden serupa sebelumnya juga terjadi pada Selasa (17/6/2025).
    Menanggapi insiden ini, pihak bandara segera mengaktifkan Emergency Operation Center (EOC) dan melibatkan unsur Komite Keamanan Bandara guna menjalankan airport contingency plan secara optimal.
    “Saat ini semua penumpang dan kru sudah dilakukan pemeriksaan di terminal dan dinyatakan sudah clear,” ujar Nugroho.
    Meski terjadi pendaratan darurat, Bandara Internasional Kualanamu memastikan operasional tetap berjalan normal.
    Semua jadwal penerbangan tetap dilayani seperti biasa, dengan prioritas pada keselamatan dan kenyamanan pengguna jasa.
    “Bandara Internasional Kualanamu tetap melayani seluruh penerbangan sesuai jadwal dan memastikan kenyamanan serta keselamatan bagi seluruh pengguna jasa bandara,” pungkas Nugroho.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.