kab/kota: Serdang

  • Kejar Target 200 Dapur MBG, Gubernur Sumut Perkuat Kolaborasi

    Kejar Target 200 Dapur MBG, Gubernur Sumut Perkuat Kolaborasi

    Bisnis.com, SERDANG BEDAGAI- Guna mempercepat pembangunan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk penyediaan makanan bergizi gratis (MBG), di seluruh daerah di Sumatera Utara (Sumut), Gubernur Bobby Nasution mendorong seluruh pihak terkait untuk memperkuat berkolaborasi.

    Untuk Sumut ditargetkan akan berdiri 1.700 unit dapur SPPG, saat ini sudah beroperasi 77 dapur SPPG, dan hingga akhir tahun 2025 ditargetkan terbangun 200 dapur SPPG.

    Hal tersebut disampaikan Bobby Nasution, saat peninjauan dapur SPPG Desa Cempedak Lobang, Seirampah, Serdangbedagai (Sergai), Rabu (30/7/2025).

    Menurutnya, perkembangan pendirian SPPG di Sumut saat ini berjalan cepat dan lancar. “Namun ini membutuhkan kerja sama seluruh stakeholder, tidak terlepas dari peran Forkopimda juga, kolaborasi ini penting,” kata Bobby.

    Selain memberikan anak makanan bergizi gratis, program MBG juga membuka banyak lapangan pekerjaan. “Dan ini jadi salah satu poin penting untuk kegiatan ekonomi di daerah, karena manfaatnya selain untuk gizi anak, manfaat ekonominya sangat luar biasa, tadi saya lihat ibu-ibu ada jadi bagian SPPG, bekerja,” kata Bobby.

    Bobby melanjutkan, MBG adalah modal bangsa Indonesia untuk menuju Indonesia Emas 2045. Menurutnya untuk mendapatkan generasi emas, persiapannya harus dilakukan jauh-jauh waktu.

    “Bukan dimulai 2044 atau 2040, tapi dimulai dari sekarang, karena 2045 kita sudah memiliki SDM yang cukup, kita harus punya SDM yang potensial,” ucap Bobby.

    Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan, program MBG bukan berasal dari lamunan Presiden Prabowo Subianto. Program ini telah memiliki naskah akademik yang ditulis belasan tahun lalu. MBG pun telah dilakukan di 105 negara.

    “Kita mungkin terlambat 120 tahun dari Inggris, bahkan India, yang pendapatan perkapitanya setengah kita, sudah bikin MBG dari 30 tahun lalu,” kata Hasan.

    Dengan MBG perputaran perekonomian Sumut akan bertambah sebanyak Rp17 triliun. Di Sumut ditargetkan akan berdiri 1.700 SPPG. Satu dapur SPPG dapat melayani sekitar 3.000 anak akan menghabiskan anggaran sebesar Rp10 miliar.

    “MBG membuka lapangan pekerjaan, membuat anak-anak dapat makanan, dan membuat ibu-ibu bekerja,” kata Deputi Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional Tigor Pangaribuan.

    Siswa Senang Dapat MBG
    Sebelum meninjau dapur SPPG, rombongan meninjau pemberian MBG di SMA Negeri 1 Seirampah, Serdangbedagai. Pada kesempatan tersebut, para siswa menyampaikan perasaannya lantaran mendapat MBG. Di SMAN 1 Seirampah, pembagian MBG sudah dimulai sejak dua minggu lalu.

    Siswa SMAN 1 Sei Rampah Sabda Ananta Sinulingga mengatakan, dirinya sangat terbantu akan adanya MBG dari pemerintah. Hal tersebut mengurangi pengeluaran orang tuanya.

    “Terbantu, orang tua juga terbantu, kami senang mendapat MBG, apalagi menunya juga enak,” kata Sabda.

    Selain Sabda, siswa lain bernama Louis Manurung juga mengungkapkan rasa senang. Menurutnya, selama dua minggu berjalan, menu yang diberikan sangat layak dan enak.

    “Senang, menunya enak, kadang ada ayam, ikan, daging juga ada, senang ada MBG ini,” kata Louis.

  • 88.384 kuota sertifikasi halal disiapkan

    88.384 kuota sertifikasi halal disiapkan

    Sumber foto: Diurnawan/elshinta.com.

    BPJPH gandeng Pemprov Sumut: 88.384 kuota sertifikasi halal disiapkan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 31 Juli 2025 – 16:37 WIB

    Elshinta.com – Wakil Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Afriansyah Noor menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam membangun ekosistem halal yang kuat, inklusif, dan berkelanjutan. Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi Fasilitasi Sertifikasi Halal yang digelar di Medan bersama jajaran pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan 33 Sekretaris Daerah pemerintah kabupaten/kota, Kamis (31/7).

    “Kami ingin membangun lebih dari sekadar sistem sertifikasi. Ini soal proteksi konsumen dan pemberdayaan pelaku usaha. Pemerintah pusat dan daerah harus berjalan beriringan, memfasilitasi, mendampingi, dan menguatkan UMK agar bisa naik kelas dan bersaing di pasar halal global,” tegas Afriansyah dalam sambutannya.

    Ia juga menekankan bahwa kehalalan bukan sekadar label, melainkan jaminan kepastian bagi konsumen. “BPJPH tidak melarang produk non-halal. Tapi semua produk, halal maupun non-halal, wajib diberi keterangan yang jujur dan transparan. Ini bentuk kehadiran negara dalam menjaga hak konsumen,” lanjutnya.

    Puncak forum ditandai dengan penandatanganan Pernyataan Komitmen Bersama antara BPJPH, Kanwil Kemenag Sumut, dan seluruh pemerintah daerah. Komitmen ini meliputi fasilitasi 88.384 sertifikasi halal bagi pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) di tahun 2025.

    Provinsi Sumatera Utara sendiri mengalokasikan kuota tertinggi, yakni 40.384 sertifikat, menegaskan peran strategisnya dalam mendorong gerakan sertifikasi halal secara massif dan terstruktur.

    Dari tingkat kabupaten/kota, Kota Medan menjadi penyumbang kuota terbanyak dengan 9.768 sertifikat, disusul Kabupaten Asahan (6.666), dan Kabupaten Deli Serdang (4.850). Ketiganya merupakan simpul pertumbuhan UMK di wilayah Sumut, sekaligus daerah yang paling aktif dalam menyerap skema fasilitasi halal.

    Daerah-daerah lain seperti Langkat (3.250), Labuhanbatu (2.532), Simalungun (1.282), Binjai (1.304), Padangsidimpuan (1.478), serta Padang Lawas Utara (1.028) juga mencatatkan target di atas seribu sertifikat, memperlihatkan semangat kolektif dalam membangun ekosistem halal lintas wilayah.

    Tak kalah penting, komitmen juga datang dari daerah dengan populasi UMK yang lebih kecil seperti Nias Barat (2), Nias Selatan (19), Toba (51), dan Samosir (71). Meski jumlahnya terbatas, keikutsertaan mereka menunjukkan bahwa semangat halal telah menembus hingga ke daerah perbatasan dan kepulauan.

    “Gerakan ini masif, tetapi tetap inklusif. Semua daerah ambil bagian. Ini bukan hanya target administratif, tapi bagian dari strategi besar menjadikan Indonesia sebagai pusat halal dunia,” ungkap Afriansyah seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Diurnawan.

    Dalam sambutan Gubernur Sumatera Utara yang dibacakan oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, Pembangunan, Aset, dan SDA, Mannawasalwa, ditegaskan bahwa pengembangan industri halal merupakan jalan transformasi ekonomi yang inklusif dan berorientasi keberlanjutan.

    “Sumut memiliki lebih dari 870.000 pelaku UMK, yang 99,6 persennya merupakan usaha mikro dan kecil. Mereka menyumbang 46,51% terhadap PDRB provinsi. Artinya, fasilitasi halal bukan hanya tentang regulasi, tapi tentang membuka peluang ekonomi baru dan memperkuat basis UMK kita,” tegasnya.

    Kepala Kanwil Kemenag Sumut, Ahmad Qosbi, juga menambahkan bahwa satgas halal di provinsi siap menjadi penghubung antara pelaku usaha dan BPJPH. “Kami sediakan gedung, ruang konsultasi, pendampingan, bahkan pengawasan langsung. Ini kerja ibadah. Uang kami mungkin terbatas, tapi dedikasi kami tidak,” ujarnya.

    Qosbi mengatakan, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara berperan penting dalam membangun ekosistem halal di Indonesia, terutama melalui Badan Penyelenggara Jaminan  Produk Halal (BPJPH). Dukungan Kementerian Agama mencakup fasilitasi, pendampingan,  sertifikasi halal, pengawasan, dan edukasi/sosialisasi masyarakat. 

    “Ekosistem halal yang kuat  akan memberikan manfaat bagi pelaku usaha, konsumen, dan perekonomian nasional,” ungkapnya. 

    Kakanwil Kemenagsu menyampaikan, dalam menjalankan proses sertifikasi halal memiliki tantangan dalam membangun  ekosistem halal meliputi memastikan kepatuhan pelaku usaha terhadap standar halal,  meningkatkan kesadaran masyarakat, dan memperkuat pengawasan. 

    “Kementerian Agama memiliki harapan besar bahwa dukungan dan fasilitasi yang diberikan akan dapat membangun ekosistem halal yang kuat dan berkelanjutan, sehingga  memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia,” pungkasnya.

    Rangkaian kegiatan rakor ini juga diisi dengan business matching, pemaparan teknis jalur self declare dan reguler, serta diskusi dan konsultasi langsung antara pelaku usaha dan lembaga pendamping (LP3H dan LPH).

    Sumber : Radio Elshinta

  • Pria di Medan Divonis 1,5 Tahun Penjara Usai Curi Sendal Hermes Majikan

    Pria di Medan Divonis 1,5 Tahun Penjara Usai Curi Sendal Hermes Majikan

    Jakarta

    Majelis hakim Pengadilan Negeri Medan menjatuhkan vonis 18 bulan penjara kepada Nefri Zaldi (32). Nefri diketahui terlibat pencurian sepasang sandal mewah merk Hermes milik mantan majikannya.

    “Menjatuhkan hukuman kepada terdakwa Nefri Zaldi dengan pidana penjara selama satu tahun enam bulan,” kata Hakim Ketua Sarma Siregar di Pengadilan Negeri Medan, dilansir Antara, Selasa (29/7/2025).

    Hakim menyebut terdakwa Jefri yang merupakan warga Jalan Asahan di kawasan Medan Krio, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, terbukti melakukan tindak pidana pencurian.

    “Terdakwa terbukti secara sah bersalah melakukan tindak pidana pencurian, sebagaimana diatur dalam Pasal 362 KUHP,” ujar Hakim Sarma.

    Adapun hal yang memberatkan perbuatan terdakwa Nefri karena telah merugikan korban Siwaji Raza dan meresahkan masyarakat.

    Setelah membacakan putusan, Hakim Ketua Sarma Siregar memberikan waktu tujuh hari kepada terdakwa Nefri dan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Medan menyatakan sikap atas vonis tersebut.

    Diketahui, bonis itu lebih ringan dari tuntutan JPU Kejari Medan Aprilda Yanti Hutasuhut sebelumnya meminta agar majelis hakim menjatuhkan hukuman kepada terdakwa Nefri Zaldi pidana penjara 2 tahun.

    Saat itu, terdakwa Nefri yang sebelumnya pernah bekerja di rumah korban bernama Siwaji Raza, bersama saksi Andika Gultom mendatangi rumah korban di Komplek Griyatur Indah, Jalan Krisan Medan.

    “Sekitar pukul 13.00 WIB, saksi Andika melihat terdakwa mengambil sepasang sandal merek Hermes dari rak sepatu, dan memasukkannya ke dalam kantong plastik berwarna coklat,”ujar JPU Aprilda.Terdakwa akhirnya ditangkap oleh pihak kepolisian pada Jumat (21/3), dan langsung dibawa ke kantor polisi untuk diproses lebih lanjut. Akibat kejadian itu, korban mengaku mengalami kerugian sebesar Rp15 juta.

    (azh/ygs)

  • Dukung keselamatan di jalan tol, JMKT gelar operasi ODOL di ruas tol MKTT

    Dukung keselamatan di jalan tol, JMKT gelar operasi ODOL di ruas tol MKTT

    Sumber foto: Misriadi/elshinta.com.

    Dukung keselamatan di jalan tol, JMKT gelar operasi ODOL di ruas tol MKTT
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 29 Juli 2025 – 17:11 WIB

    Elshinta.com – Dalam rangka mendukung keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan tol, PT Jasamarga Kualanamu Tol (JMKT) menyelenggarakan Operasi Penertiban Kendaraan ODOL (Over Dimension Over Load) di Rest Area Travoy Km 65 A, Ruas Tol MKTT, pada Senin (28/7).

    Operasi penertiban bekerja sama dengan PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO), Polisi Militer TNI-AD, PJR Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Kepolisian Daerah Sumut, Kepolisian Polres Serdang Bedagai, Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) II Sumatera Utara, dan PT Jasa Raharja. 

    Sebanyak 41 kendaraan angkutan barang terjaring dalam operasi tersebut. Dari jumlah tersebut, 16 kendaraan dinyatakan Overload.

    Direktur Utama PT Jasamarga Kualanamu Tol, Thomas Dwiatmanto menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen PT Jasamarga Kualanamu Tol dan berbagai pihak dalam menciptakan jalan tol yang aman dan nyaman bagi seluruh pengguna jalan tol. 

    “Penindakan terhadap kendaraan ODOL bukan semata-mata bentuk penegakan aturan, tetapi juga merupakan langkah preventif untuk melindungi seluruh pengguna jalan. Beban berlebih dan dimensi kendaraan yang tidak sesuai standar dapat mempercepat degradasi jalan, membahayakan keselamatan, serta menimbulkan potensi kecelakaan,” ujar Thomas, seperti dilaporkan Kontributor Elshinta Misriadi, Selasa (29/7).

    Lebih lanjut Thomas juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas instansi dalam mewujudkan transportasi jalan tol yang perjalanan aman dan nyaman. “Kami mengapresiasi dukungan dari seluruh pihak yang terlibat. Ke depan, kami akan terus konsisten melaksanakan kegiatan serupa demi menjaga performa infrastruktur dan menjamin keselamatan pengguna jalan,” tambahnya.

    PT Jasamarga Kualanamu Tol sendiri mengimbau para pengemudi angkutan barang untuk selalu memeriksa kondisi kendaraan sebelum melakukan perjalanan, tidak melakukan modifikasi dimensi, serta memastikan muatan kendaraan tidak melebihi kapasitas yang diizinkan.

    Pengguna jalan juga diimbau untuk selalu berhati-hati, memastikan kecukupan BBM dan saldo kartu uang elektronik, serta mematuhi rambu-rambu dan arahan petugas di lapangan.

    Sumber : Radio Elshinta

  • 10
                    
                        Gilang Kerja Jadi Barista demi Kuliah, Kini Tak Bisa Jalan gara-gara Begal
                        Medan

    10 Gilang Kerja Jadi Barista demi Kuliah, Kini Tak Bisa Jalan gara-gara Begal Medan

    Gilang Kerja Jadi Barista demi Kuliah, Kini Tak Bisa Jalan gara-gara Begal
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Gilang Avanka (18), seorang
    mahasiswa
    baru di
    Medan
    , menjadi korban pembegalan saat pulang kerja. Akibat kejadian itu, kakinya patah, motornya raib, dan ia tak bisa lagi bekerja.
    Peristiwa terjadi pada Kamis (10/7/2025) sekitar pukul 02.00 WIB di Jalan Medan-Binjai Km 16, Desa Serba Jadi, Kabupaten
    Deli Serdang
    , Sumatera Utara. Saat itu, Gilang baru saja pulang dari bekerja sebagai barista di sebuah kafe menuju rumah neneknya di Desa Sei Mencirim.
    “Sejak tamat SMA saya sudah kerja sebagai barista,” kata Gilang saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (29/7/2025).
    Ia menceritakan, tiba-tiba dua sepeda motor memepetnya dari belakang. Pelaku mencoba mengambil kunci motornya, namun Gilang melawan dengan menyikut salah satu pelaku. Aksi itu membuat pelaku menendangnya hingga terjatuh dari motor.
    “Saya pingsan. Waktu terbangun, ternyata saya dibantu satpam sekitar,” ujar Gilang.
    Begitu sadar, Gilang mendapati sepeda motor dan dompetnya sudah tidak ada. Ia kemudian menghubungi keluarga dan teman untuk meminta bantuan.
    “Luka saya parah. Pelipis mata kanan ini robek dan kemarin sudah dijahit. Kaki kanan saya patah. Akibatnya ya sampai saat ini tak bisa kerja lagi,” ucapnya.
    Gilang adalah anak sulung dari tiga bersaudara dan sudah merantau sejak duduk di bangku SMP dari Rantau Parapat ke Sei Mencirim.
    “Ya merantau untuk sekolah. September nanti saya baru masuk kuliah di UINSU Tuntungan, Ilmu Manajemen,” ujar Gilang.
    “Saya kerja untuk mencukupi kebutuhan, sejak kejadian kemarin ya gak bisa lagi ya kerja sampai kuliah,” tambahnya.
    Sementara itu, Kanit Polsek Sunggal AKP Budiman Simanjuntak membenarkan bahwa korban sudah membuat laporan.
    “Korban sudah buat laporan. Saat ini kami sedang selidiki dan memburu pelaku,” kata Budiman saat dikonfirmasi, Sabtu (26/7/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • KPPU Kanwil I soroti kenaikan harga dan pasokan gabah

    KPPU Kanwil I soroti kenaikan harga dan pasokan gabah

    Sumber foto: Diurnawan/elshinta.com.

    KPPU Kanwil I soroti kenaikan harga dan pasokan gabah
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 28 Juli 2025 – 14:07 WIB

    Elshinta.com – Dalam upaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan beras di Provinsi Sumatera Utara, Tim Satgas Pangan Sumut yang terdiri dari KPPU Kanwil I, Satgas Pangan Polda Sumut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut, dan Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Sumut melakukan inspeksi mendadak ke dua kilang padi di Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang, pada Jumat (25/7). Kilang yang disidak adalah Kilang Padi Bintang Jaya dan Kilang Padi Horas.

    Dari hasil kunjungan, tim menemukan sejumlah persoalan yang berpotensi memengaruhi harga dan ketersediaan beras di pasar, khususnya di wilayah Sumatera Utara.

    Kilang Bintang Jaya yang memproduksi beras premium merek Bintang Jaya dan Lima Bintang mengaku mengalami kesulitan dalam memperoleh pasokan gabah. Harga gabah dari Sergai (Serdang Bedagai) telah mencapai Rp8.200/kg, sementara pasokan dari wilayah Aceh dibeli pada kisaran Rp8.400–Rp8.600/kg.

    Akibatnya, harga jual beras medium di kilang ini terpaksa melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Untuk jenis premium, kilang menjual di harga Rp152.000 per karung (25 kg) atau sekitar Rp6.080/kg, sebelum masuk ke rantai distribusi yang lebih panjang. 

    Sementara itu, Kilang Padi Horas yang hanya memproduksi beras jenis medium, menjual produknya di harga mendekati Rp14.000/kg, juga di atas HET yang ditetapkan untuk wilayah Sumatera Utara. Mereka juga menyatakan kesuitan memperoleh gabah. Kondisi kilang saat ini belum ada gabah yang diproduksi. Mereka sedang melakukan penjemuran gabah yang mereka beli dari petani di daerah sekitar yang sudah terikat kerjasama.

    Kepala KPPU Kanwil I Sumut, Ridho Pamungkas mencermati dugaan praktik beras oplosan, yakni beras medium dikemas dan dijual seolah-olah premium. 
    “Dari pengamatan kami, masih ditemukan kemasan tanpa label mutu, tanggal produksi, dan alamat produsen. Kami juga mengecek berat isi kemasan, yang meskipun masih dalam toleransi, perlu tetap diawasi. Selain itu, kami imbau masyarakat tidak panik karena pasokan akan kembali normal saat panen raya pertengahan Agustus,” ucapnya.

    Ridho juga menyampaikan bahwa KPPU akan terus melakukan pemantauan terhadap struktur pasar dan rantai pasok beras, termasuk perilaku pelaku usaha.

    “Kami melihat bahwa kenaikan harga tidak hanya disebabkan oleh faktor pasokan, tetapi juga potensi struktur pasar yang tidak efisien dan praktik distribusi yang menyimpang. Kami mendorong semua pelaku usaha untuk tetap menjaga persaingan yang sehat dan menghindari praktik penahanan pasokan, permainan harga, atau kartel dalam distribusi beras,” ujarnya.

    KPPU juga menyoroti perlunya transparansi dalam rantai distribusi, mulai dari penggilingan hingga pedagang besar dan eceran. KPPU siap bekerja sama dengan Satgas Pangan untuk mengidentifikasi dugaan praktik persaingan usaha tidak sehat, khususnya pada rantai distribusi yang mengakibatkan lonjakan harga tanpa dasar wajar.

    Dalam kesempatan yang sama, AKBP Edryan Wiguna, Kasubdit I Indagsus Ditreskrimsus Polda Sumut menekankan pentingnya validasi data stok gabah dan beras, serta penguatan peran Bulog sebagai stabilisator. Pemerintah daerah diminta turut aktif dalam pengawasan distribusi dan rantai pasok, terutama menjelang masa paceklik atau saat tekanan inflasi meningkat.

    “Kami telah mengambil sampel beras dari produsen untuk diuji di laboratorium. Beberapa pihak juga sudah kami mintai keterangan. Hasilnya akan kami sampaikan secara terbuka begitu pemeriksaan selesai,” ucap Edryan Wiguna seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Diurnawan, Senin (28/7).

    Kabid Pengembangan Dalam Negeri & Tertib Niaga Disperindag Sumut, Charles Situmorang juga memberikan arahan agar produsen melengkapi informasi wajib di kemasan. Selain itu, pemerintah provinsi telah berkoordinasi dengan Bulog untuk mempercepat penyaluran beras SPHP guna menstabilkan harga.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Viral Air Danau Toba Mendadak Keruh, Sampelnya Diuji

    Viral Air Danau Toba Mendadak Keruh, Sampelnya Diuji

    Jakarta

    Sebuah video viral di medsos menarasikan air Danau Toba mendadak keruh. Momen itu bertepatan dengan jadwal revalidasi Toba Caldera Unesco Global Geopark yang berlangsung 21-25 Juli 2025. Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby Nasution mengatakan sudah mengambil sampel air Danau Toba untuk diteliti.

    “Air Danau Toba sampai dengan hari ini penelitian airnya, sampel airnya sudah diambil apakah memang ada zat kimia yang tersebar di situ. Apapun kegiatan di atas Danau Toba ini kita nunggu hasil labnya,” kata Bobby Nasution di Stadion Utama Sumatera Utara, Kabupaten Deli Serdang, dilansir detikSumut, Senin (28/7/2025).

    Namun, berdasarkan diskusi dengan beberapa ahli ada kemungkinan air keruh disebabkan oleh menurunnya permukaan air Danau Toba. Meskipun begitu, Bobby masih menunggu hasil penelitian untuk mengetahui penyebab pastinya.

    “Tapi sejauh ini dari pandangan diskusi dengan beberapa ahli ada satu kemungkinan tapi sambil menunggu hasil lab kemungkinan karena menurunnya muka air Danau Toba,” tuturnya.

    Sebelumnya diberitakan, air Danau Toba mendadak keruh viral di media sosial yang bertepatan dengan jadwal revalidasi Toba Caldera Unesco Global Geopark 2025 yang berlangsung 21-25 Juli 2025. Cuaca ekstrem disebut menjadi penyebabnya.

    Dilihat detikcom Senin (21/7) dari video yang beredar, terlihat air Danau Toba berwarna coklat. Peristiwa itu dinarasikan terjadi pada Minggu 20 Juli 2025.

    Simak selengkapnya di sini.

    (yld/imk)

  • Diprotes soal Jalan Rusak, Pemkab Deli Serdang Minta Warga Bersabar

    Diprotes soal Jalan Rusak, Pemkab Deli Serdang Minta Warga Bersabar

    Jakarta

    Sebuah video memperlihatkan sejumlah warga memancing di kubangan jalan yang rusak di wilayah Deli Serdang, Sumatera Utara. Aksi warga itu untuk memprotes kondisi jalan yang rusak hingga dipenuhi air.

    Dilansir detikSumut, Senin (28/7/2025), dalam video yang viral terlihat warga dari berbagai umur berada di kubangan jalan rusak. Warga terlihat memancing ikan di lokasi tersebut.

    Ternyata, warga terlebih dahulu meletakkan ikan sehingga saat memancing ada yang didapatkan oleh warga. Peristiwa itu terjadi di Jalan Srigunting, Kecamatan Sunggal, Deli Serdang.

    “Ini jalan sudah tidak cocok lagi dilewati,” ujar perekam video.

    Terkait kondisi jalan ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang berjanji akan segera memperbaikinya. Pemkab Deli Serdang meminta agar masyarakat bersabar.

    “Semua yang rusak akan kita perbaiki. Masyarakat diminta untuk bersabar, karena semua butuh proses,” kata Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi Deli Serdang, Janso Sipahutar, dikutip dari Instagram resmi Pemkab Deli Serdang.

    (fas/fas)

  • Diprotes soal Jalan Rusak, Pemkab Deli Serdang Minta Warga Bersabar

    Viral Warga Deli Serdang Mancing di Kubangan Jalan Rusak

    Jakarta

    Viral di media sosial video yang menampilkan warga memancing di kubangan jalan rusak di Jalan Setia Makmur, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Aksi itu disebut sebagai bentuk protes warga ke pemerintah karena jalan rusak dan tidak kunjung diperbaiki.

    Dilansir detikSumut, Senin (28/7/2025), dalam video yang beredar tampak warga berkumpul di pinggir kubangan jalan rusak tersebut. Anak kecil hingga orang dewasa terlihat melempar pancingnya ke kubangan jalan.

    Salah satu warga, Danil, mengatakan jika aksi mancing itu dilukakan pada Sabtu (26/7). Mancing di kubangan jalan rusak itu sebagai bentuk protes terkait jalan yang tidak kunjung diperbaiki.

    “Itu kemarin, sebagai bentuk protes kita karena jalan tidak diperbaiki,” kata Danil.

    Warga disebut membeli ikan lele dan melepaskannya di kubangan jalan tersebut. Warga kemudian menutup jalan dan memancing di lokasi tersebut.

    “Kami berharap pemerintah segera memperbaiki jalan ini, jalan ini penting bagi kami,” ucap warga bernama Rio.

    Simak selengkapnya di sini.

    (fas/fas)

  • Karhutla Kerap Landa Kawasan Danau Toba, Bobby: Pekan Depan Rekayasa Cuaca… 
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        27 Juli 2025

    Karhutla Kerap Landa Kawasan Danau Toba, Bobby: Pekan Depan Rekayasa Cuaca… Regional 27 Juli 2025

    Karhutla Kerap Landa Kawasan Danau Toba, Bobby: Pekan Depan Rekayasa Cuaca…
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Gubernur Sumatera Utara,
    Bobby Nasution
    , mengungkapkan bahwa wilayah di sekitar
    Danau Toba
    saat ini sedang mengalami kekeringan yang berpotensi memicu
    kebakaran hutan
    .
    Untuk mengatasi masalah ini, pihaknya bersama Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) berencana melakukan
    rekayasa cuaca
    yang dijadwalkan mulai minggu depan.
    “Mudah-mudahan insya Allah kalau tidak salah saya, Minggu depan akan dilakukan rekayasa cuaca, akan ditaburkan garam ke awan sehingga intensitas hujan bisa sedikit lebih tinggi, untuk mengantisipasi kekeringan dan kebakaran,” ujar Bobby saat memberikan keterangan kepada wartawan usai meninjau Stadion Utama di Kabupaten Deli Serdang, Minggu (27/1/2025).
    Bobby menambahkan bahwa usulan rekayasa cuaca ini tidak hanya datang dari Pemerintah Provinsi Sumut, tetapi juga dari lima kabupaten yang mengelilingi Danau Toba.
    “Kita mengantisipasi kekeringan dan kebakaran. Kita akan lakukan rekayasa cuaca di kawasan Danau Toba yang saat ini sudah ada beberapa titik api, dengan laporan dari 4 sampai 5 kabupaten yang mengusulkan bersama provinsi ke BMKG,” katanya.
    Sebelumnya, data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut menunjukkan bahwa dalam periode 1 Januari hingga 13 Juli 2025, sebanyak 1.804,95 hektar lahan hutan di Sumut telah terbakar.
    Dok. ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI Pemandangan Danau Toba dari The Kaldera Toba Nomadic Escape, Pardamean Sibisa, Ajibata, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.
    Kejadian ini memberikan dampak negatif pada berbagai sektor, termasuk keanekaragaman hayati dan pariwisata.
    “Dalam beberapa bulan ini, laporan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terus mengancam keberlanjutan kawasan, merusak keanekaragaman hayati, mengganggu pariwisata, dan menurunkan kualitas udara yang berdampak terhadap kesehatan masyarakat,” ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Sumut, Togap Simangunsong, dalam Rapat Koordinasi Penanganan Karhutla di Kawasan Geopark Danau Toba, Kamis (17/7/2025).
    Togap menjelaskan bahwa kawasan Danau Toba telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark, yang memiliki nilai ekologis, geologis, dan budaya yang sangat tinggi.
    Namun, kawasan ini juga rentan terhadap kerusakan lingkungan akibat aktivitas pembakaran lahan, baik yang dilakukan secara sengaja maupun tidak.
    “Oleh karena itu, saya mengimbau pihak yang menangani masalah ini untuk melakukan patroli terpadu secara rutin, pemetaan daerah rawan, penyuluhan kepada masyarakat, dan melibatkan tokoh adat serta agama dalam kampanye pencegahan pembakaran lahan,” katanya.
    Sementara itu, Kepala BPBD Sumut, Tuahta Ramajaya Saragih, melaporkan bahwa selama tujuh bulan terakhir, terjadi 80 kebakaran, di mana 40 di antaranya berada di wilayah Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba, yang mencakup tujuh kabupaten.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.