Tepergok Mencuri, 2 Maling di Deli Serdang Diamuk Massa, Motor Dibakar
Tim Redaksi
MEDAN, KOMPAS.com
– Dua pria, Diki Hariadi (32) dan Syaiful Mahya (19), nyaris tewas setelah diamuk massa di Desa Baru, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Keduanya tertangkap basah saat mencoba mencuri sepeda motor milik warga setempat.
Warga yang geram juga membakar motor yang digunakan pelaku saat beraksi.
Peristiwa ini menjadi viral di media sosial, terlihat dalam unggahan akun Instagram @budidolokgodang yang menunjukkan api membubung tinggi membakar motor kedua pelaku.
Kapolsek Batang Kuis, AKP Salija, membenarkan insiden tersebut. Menurutnya, peristiwa terjadi pada Jumat (12/9/2025) sekitar pukul 15.30 WIB.
“Awalnya keduanya hendak mencuri motor warga di sekitar lokasi kejadian. Aksi mereka lalu tepergok korban, yang kemudian berteriak minta tolong, warga yang berdatangan lalu menghakimi keduanya,” ungkap Salija dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (13/9/2025).
Salija menambahkan, saat polisi tiba di lokasi kejadian, petugas sempat membawa korban ke puskesmas untuk diobati, kemudian keduanya dibawa ke Polsek Batang Kuis untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Namun, dalam proses penyelidikan, korban enggan membuat laporan.
“Korban diarahkan untuk membuat laporan pengaduan, namun korban yang sepeda motornya hendak dicuri, mengatakan tidak bersedia untuk membuat laporan polisi dengan alasan hendak ke luar kota,” jelas Salija.
Selanjutnya, polisi mengintrogasi pelaku, yang juga mengakui telah mencuri sebuah laptop di indekos di Jalan Jamin Ginting, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, Rabu (10/9/2025).
Pihak Polsek Batang Kuis kemudian berkoordinasi dengan Polsek Tuntungan untuk menindaklanjuti kriminalitas yang dilakukan oleh kedua pelaku.
Dari koordinasi tersebut, korban pencurian laptop melaporkan kedua pelaku ke polisi.
“Selanjutnya kedua pelaku dibawa menunjukkan lokasi pencurian yang dilakukannya bersama-sama dengan personel Polsek Medan Tuntungan, kemudian kedua pelaku diserahkan kepada unit Reskrim Polsek Medan Tuntungan untuk penyelidikan lebih lanjut,” kata Salija.
Peristiwa ini menyoroti meningkatnya tindakan kriminal di wilayah tersebut dan respons cepat masyarakat terhadap aksi pencurian.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Serdang
-
/data/photo/2025/09/13/68c560f9a03f8.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tepergok Mencuri, 2 Maling di Deli Serdang Diamuk Massa, Motor Dibakar Medan 13 September 2025
-
/data/photo/2025/09/10/68c10143749b5.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kerangka dalam Pohon Aren, Polisi Periksa Orang Terakhir yang Bertemu Yudha Medan 13 September 2025
Kerangka dalam Pohon Aren, Polisi Periksa Orang Terakhir yang Bertemu Yudha
Tim Redaksi
MEDAN, KOMPAS.com
– Polisi masih mendalami kasus penemuan kerangka manusia di dalam pohon aren yang terletak di Desa Pematang Ganjang, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara.
Kerangka tersebut diduga merupakan milik M Yudha (23), seorang warga setempat yang dilaporkan hilang selama dua tahun.
“Ya, M Yudha warga sekitar situ. Kebetulan menurut keterangan keluarganya, dari rumahnya ke lokasi kejadian itu sekitar 20-an meter di belakang rumah,” ungkap Kanit Reskrim Polsek Firdaus, Iptu Anggiat Sidabutar, saat dihubungi Kompas.com melalui telepon seluler, Sabtu (13/9/2025).
Anggiat menambahkan, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk orang yang pertama kali menemukan tengkorak, keluarga Yudha, dan orang yang terakhir kali bertemu Yudha.
Sebelum menghilang, Yudha sempat mengantar temannya ke simpang depan rumahnya, namun Anggiat belum bisa menjelaskan lebih lanjut mengenai identitas teman tersebut.
“Keterangan kawannya, dia minta diantarkan ke simpang rumah dia (Yudha),” ujar Anggiat.
Namun, ia menegaskan, pihaknya belum dapat mengaitkan keterlibatan teman Yudha dengan penemuan tengkorak tersebut.
Polisi kini menunggu hasil tes DNA untuk memastikan apakah tengkorak yang ditemukan adalah jasad Yudha.
“Setelah identitas tengkorak itu dipastikan, baru penyelidikan lebih lanjut dilakukan. Jadi kita tunggu hasil pencocokan DNA, untuk tahu secara jelas korbannya,” jelas Anggiat.
Meski demikian, Anggiat tidak menampik bahwa ibu Yudha, Amelia (53), mengeklaim tengkorak tersebut adalah anaknya berdasarkan bukti celana yang ditemukan di lokasi kejadian.
Adik korban juga menyebutkan bahwa Yudha sempat ingin meminjam celananya sebelum menghilang.
“Kata adiknya, dia sempat mau meminjam celananya, tapi tidak dikasih, marah dia. Selain itu, ada gelang yang ditemukan di lokasi kejadian, kata adiknya itu punya Yudha,” tambah Anggiat menirukan ucapan keluarga korban.
Untuk memastikan identitas jenazah tersebut, Anggiat menyatakan bahwa pihaknya menunggu hasil otopsi dan tes DNA.
“Karena memang kondisi jenazah tinggal tulang, jadi harus kita pastikan dulu identitasnya. Sudah kita bawa kerangkanya ke Labfor Polda bersama data pembanding keluarganya untuk mencocokkan DNA,” ujarnya.
Sebelumnya, Kasi Humas Polres Sergai, Iptu LB Manulang, melaporkan bahwa jasad tengkorak ditemukan pada Selasa (9/9/2025) pukul 16.15 oleh dua warga, Rian dan Aldi, yang awalnya hendak mengambil buah sawit.
Mereka menemukan pohon aren yang tumbang dan melihat ada tulang dari retakan pohon tersebut.
“Pohon tersebut sudah mati sekitar empat tahun lalu, namun baru tumbang akibat angin kencang kurang lebih seminggu yang lalu. Dari retakan itu mereka terkejut melihat ada tulang,” jelas Manulang dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/9/2025).
Setelah penemuan tersebut dilaporkan ke polisi, tim Inafis Polres Sergai segera turun ke lokasi untuk mengevakuasi korban.
Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan sejumlah barang di sekitar kerangka, termasuk celana panjang hitam, baju biru bertuliskan “Just Run”, handphone Nokia hitam, dan gelang aluminium berwarna silver.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/09/09/68bff49b4af09.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Demi Hindari Cicilan, Pria di Deli Serdang Buat Laporan Palsu Dibegal Medan 9 September 2025
Demi Hindari Cicilan, Pria di Deli Serdang Buat Laporan Palsu Dibegal
Tim Redaksi
MEDAN, KOMPAS.com
– Febriansyah (25), warga Kabupaten Deli Serdang, ditangkap setelah nekat membuat laporan palsu mengenai perampokan sepeda motor.
Tindakan ini dilakukannya untuk mendapatkan uang guna membangun usaha dan menghindari cicilan motor yang masih berjalan.
Kepala Polsek Medan Tembung, AKP Ras Maju menjelaskan, Febriansyah melaporkan kejadian tersebut pada 2 September 2025.
“Dia mengaku dibegal di daerah Tembung. Katanya motornya, merek Honda Beat, dirampas,” ujar Ras Maju saat ditemui di Polsek Medan Tembung, Selasa (9/9/2025).
Setelah menerima laporan, petugas langsung melakukan penyelidikan dengan memeriksa lokasi kejadian dan menggali keterangan dari Febri.
Namun, penyidik menemukan pengakuan Febri tidak konsisten.
“Itu lah kami dalami lagi sehingga terbongkar rupanya motor pelaku bukan dirampas begal tapi dijual,” jelas Ras Maju.
Penyidik juga curiga karena motor tersebut masih dalam masa kredit sekitar 1,5 hingga 2 tahun lagi.
“Curiga lah penyidik,” tambahnya.
Akhirnya, Febri mengakui bahwa ia telah menjual sepeda motor itu kepada Ramadani Sinaga (33) melalui temannya, Beni Irwan (41), pada 1 September 2025.
“Ketiganya sudah kami amankan sehari setelah pelaku buat laporan. Jadi, Ramadani ini telah membeli sepeda motor tanpa BPKB itu seharga Rp 7 juta,” kata Ras Maju.
Setelah itu, Ramadani menjual sepeda motor tersebut kepada seseorang bernama Yosep melalui
marketplace
dengan harga Rp 8,5 juta.
“Tanggal 2 September, motor itu dikirim ke Aceh melalui ekspedisi di Jalan Letda Sujono,” sebut Ras Maju.
Ras Maju mengungkapkan, Febri melakukan kejahatan ini untuk mengelabui
leasing
agar tidak perlu membayar cicilan.
“Jadi selain biar gak bayar cicilan, pelaku memakai uang hasil kejahatan untuk modal membangun usaha,” ujar Ras Maju.
Dia juga menambahkan, Beni diupah Rp 1 juta, sedangkan Ramadani mendapatkan Rp 800 ribu atas keterlibatannya dalam penjualan motor tersebut.
Saat ini, ketiga pelaku telah ditahan di Polsek Medan Tembung dan dijerat dengan Pasal 266 ayat 1 dan Pasal 55, 56 KUHPidana.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/09/05/68ba7df5c860e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Korupsi Dana BOS Rp 785 Juta, Eks Kepsek dan Bendahara SMK Negeri di Deli Serdang Ditahan Medan 5 September 2025
Korupsi Dana BOS Rp 785 Juta, Eks Kepsek dan Bendahara SMK Negeri di Deli Serdang Ditahan
Tim Redaksi
MEDAN, KOMPAS.com
– Kejaksaan menahan Tukimin, selaku mantan Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Selasa (2/9/2025).
Dia diduga terlibat korupsi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp 785.320.630.
Selain Tukimin, kejaksaan juga menahan mantan bendahara sekolah tersebut bernama Andrison F. Nainggolan.
Kepala Cabang Negeri Pancur Batu, Yus Iman Mawardin Harefa, mengatakan keduanya melakukan korupsi saat masih menjabat pada rentang waktu 2018 – 2022.
Namun, Yus belum mendetailkan bagaimana pola korupsi yang mereka lakukan.
“Namun, berdasarkan Penghitungan Kerugian Keuangan Negara (PKKN) yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik Ribka Aretha dan Rekan, kerugian keuangan negara sebesar Rp 785.320.630,” ujar Yus saat dihubungi Kompas.com melalui telepon selulernya, Jumat (5/9/2025).
Kini, keduanya ditahan di Rutan Kelas IIA Pancur Batu, Deli Serdang, untuk penyelidikan dan proses hukum lebih lanjut.
Keduanya disangkakan melanggar Pasal 2 Ayat (1) Subs Pasal 3 UU RI Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 18 Ayat (1) UU RI Nomor 31 Tahun 1999.
“Sebagaimana diubah dengan UU RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHPidana,” tutur Yus.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4236994/original/060497300_1669200216-20221123-Cuaca-Ekstrem-Jakarta-Faizal-7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Prediksi Cuaca Hari Ini Jumat 5 September 2025: Jakarta Berpotensi Diguyur Hujan Sore Ini – Page 3
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan memprakirakan wilayah Sumatera Utara diguyur hujan ringan hingga sedang secara merata pada Jumat (5/9).
Prakirawan BBMKG Wilayah I Medan Budi Hutasoit, menyampaikan pada Jumat (5/9) pagi diperkirakan berawan dan berpotensi hujan ringan hingga sedang, terutama di Mandailing Natal, Tapanuli Tengah, dan sekitarnya.
Pada siang hingga sore hari, hujan ringan, hingga sedang berpotensi terjadi hampir merata di seluruh wilayah Sumut, dengan intensitas sedang berpeluang terjadi di Kabanjahe, Pematangsiantar, Langkat, Mandailing Natal, Padang Lawas, Serdang Bedagai, Simalungun, dan sekitarnya.
Pada malam hari, potensi hujan ringan hingga sedang masih merata di sebagian besar wilayah Sumut. Dini hari diprakirakan berawan dengan peluang hujan ringan di beberapa daerah.
Suhu udara berkisar 15–33 derajat Celcius, kelembapan udara 65–90 persen, dengan angin bertiup dari arah selatan hingga barat dengan kecepatan 4–10 km per jam.
-

Gibran Tak Ada pada Pertemuan Prabowo dengan Pimpinan Partai dan Legislatif
Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tak hadir dalam konferensi pers pernyataan pemerintah terkait eskalasi demonstrasi yang berlangsung beberapa hari belakangan.
Konferensi pers dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto bersama Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, Ketua MPR Ahmad Muzani, Ketua DPR Puan Maharani, dan Ketua DPD Sultan Bachtiar Najamudin.
Selain itu, terdapat beberapa petinggi partai politik yang turut hadir seperti Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono, Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Bahlil Lahadalia, dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.
Lalu, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh. Sedangkan, Gibran tak tampak mendampingi Prabowo.
Dalam konferensi pers, Prabowo menyampaikan sejumlah poin seperti DPR yang akan mencabut tunjangan anggota DPR dan penghentian sementara kunjungan kerja ke luar negeri.
“Para pimpinan DPR menyampaikan akan dilakukan pencabutan beberapa kebijakan DPR RI termasuk besaran tunjangan anggota DPR dan moratorium kunjungan kerja ke luar negeri,” katanya.
Tidak hanya itu, keanggotaan beberapa anggota dewan yang bersikap tidak patut juga akan dicabut.
Beberapa orang yang menjadi sorotan di antaranya Uya Kuya, Eko Patrio, hingga Nafa Urbach atas pernyataannya terkait dengan tunjangan DPR.
“Langkah tegas tadi yang dilakukan ketua umum partai politik adalah mereka masing-masing dicabut dari keanggotaannya di DPR RI,” ujar Prabowo.
Selanjutnya, Prabowo meminta Polri dan TNI untuk mengambil tindakan tegas terhadap perusakan fasilitas umum hingga penjarahan rumah individu oleh massa tidak dikenal yang marak terjadi di tengah memanasnya aksi demonstrasi.
Prabowo menuturkan bahwa penyampaian aspirasi dapat dilakukan secara damai. Namun, dia mengingatkan bahwa aksi anarkis berupa perusakan fasilitas umum hingga penjarahan merupakan pelanggaran hukum.
Dia meminta kepada para aparat yang bertugas untuk melindungi masyarakat dan fasilitas umum yang dibangun dengan uang rakyat.
“Kepada pihak kepolisian dan TNI, saya perintahkan untuk ambil tindakan yang setegas-tegasnya, terhadap perusakan fasilitas umum, penjarahan rumah individu, dan sentra-sentra ekonomi, sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.
Prabowo memastikan bahwa pemerintah akan menghormati aspirasi murni yang disampaikan masyarakat, termasuk melindungi hak untuk berkumpul secara damai.
Pesan Gibran terkait Aksi Demonstrasi
Gibran sempat angkat bicara saat demo besar-besaran terjadi sekitar 28 hingga 29 Agustus di beberapa daerah, khususnya Jakarta.
Pada Kamis (28/8/2025), atau hari pertama demo yang dilakukan oleh kelompok buruh di DPR, Gibran diketahui berada di luar kota untuk melaksanakan kunjungan kerja di Deli Serdang, Sumatera Utara, yakni Musyawarah Pelayanan (Mupel) VII Mamre Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) 2025.
Pada sambutannya, dia mengimbau masyarakat agar tidak terpancing dengan berita tidak benar. Putra sulung dari Presiden ke-7 Joko Widodo itu juga berpesan agar terus menjaga persatuan dan kesatuan, sehingga tidak menimbulkan perbedaan yang memecah belah persatuan.
“Jangan mudah terprovokasi, hadapi dengan kepala dan hati yang dingin,” pesan Gibran.
Dia lalu mengimbau kepada peserta Mupel yang hadir agar tidak cepat terpancing dengan berita-berita yang tidak benar dan belum diyakini kebenarannya. Menurutnya, masyarakat harus pintar menyaring berita yang benar dan yang baik.
“Jadi kita harus pintar menyaring berita yang benar, mana berita yang baik. Kita tidak bisa langsung menghakimi atau langsung share ke WA group, harus kita sharing dulu,” paparnya.
/data/photo/2025/09/08/68be5e96878f4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4148829/original/030708200_1662468165-WhatsApp_Image_2022-09-06_at_17.33.47.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)