kab/kota: Serang

  • Israel Serang Bus Tawanan Palestina yang Akan Dibebaskan saat Gencatan

    Israel Serang Bus Tawanan Palestina yang Akan Dibebaskan saat Gencatan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pasukan Israel meluncurkan gas air mata ke bus yang mengangkut tahanan Palestina yang akan dibebaskan saat gencatan senjata, Kamis (30/11).

    Saksi mata sekaligus jurnalis foto Isaam Rimawi mengatakan sebelum penembakan itu Israel mengerahkan pasukan di sekitar Penjara Ofer.

    “Mereka menembakkan gas air mata tepat ketika bus yang membawa para tahanan hendak berangkat,” kata Rimawi ke Al Jazeera, Jumat (1/12).

    Dia kemudian berujar, “Para tahanan merasa lemas, dan sopir harus menghentikan bus sampai kru Palang Merah datang membantu mereka.”

    Staf medis it lalu masuk ke bus. Rimawi lantas mendokumentasikan insiden tersebut.

    Jurnalis foto itu mengatakan Israel sengaja menembakkan gas air mata.

    “Mereka tak ingin orang-orang merayakan pembebasan para tahanan,” lanjut dia.

    Israel dan kelompok perlawanan di Palestina, Hamas, sepakat bertukar tahanan atau sandera di bawah kesepakatan gencatan senjata.

    Pada Kamis, Israel membebaskan 30 tahanan Palestina usai Hamas melepas delapan sandera.

    Gencatan senjata kedua pihak ini berlangsung sejak 24 November dan terus diperpanjang hingga akan berakhir hari ini.

    Israel dan Hamas juga disebut sepakat gencatan senjata selama satu hari. Artinya, jeda kemanusiaan ini akan berakhir Sabtu (2/12), jika tak diperpanjang.

    Perjanjian gencatan senjata ini mencakup pertukaran tahanan, lebih banyak bantuan kemanusiaan yang masuk, hingga jeda pertempuran.

    Namun, selama gencatan senjata Israel terus melancarkan serangan terutama ke Tepi Barat. Mereka juga menangkap warga di sejumlah area di Palestina.

    (isa/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • WNI Relawan Beber Kondisi di Gaza Lebih Tenang selama Gencatan Senjata

    WNI Relawan Beber Kondisi di Gaza Lebih Tenang selama Gencatan Senjata

    Jakarta, CNN Indonesia

    Fikri Rofiul Haq, warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi relawan di Jalur Gaza, Palestina, mengungkap kondisi daerah kantong itu di saat gencatan senjata dengan Israel berlangsung nyaris sepekan ini.

    Ia mengatakan tidak ada serangan-serangan dari pasukan militer Israel di Gaza, terutama di wilayah selatan tempatnya tinggal, berbeda dari sebelumnya. Selain itu, tidak ada pula penangkapan warga.

    Fikri hingga kini memutuskan tetap di Gaza bersama Reza Aldilla Kurniawan, sesama relawan WNI, usai dievakuasi dari Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya. RS tersebut hancur akibat gempuran dan serbuan Israel.

    “Seperti sekolahan-sekolahan pengungsi lainnya, tidak ada penangkapan karena tentara mereka banyak ditarik mundur dalam gencatan senjata ini. Serangan masih belum terdengar,” kata Fikri kepada CNNIndonesia.com, Kamis (30/11).

    Fikri berujar yang terjadi saat ini di Gaza ialah pembebasan tawanan Hamas. Namun demikian, ia tidak mengetahui pasti soal pembebasan tersebut lantaran hal itu terjadi kota Khan Younis.

    “Pembebasan tawanan Hamas baru terjadi di Jalur Gaza. Sampai saat ini aku juga masih mencari lokasinya. Soalnya, aku lihat di Al Jazeera [pembebasan] di kota Khan Younis, sedangkan aku ada di sini [di sekolah dekat rumah sakit Eropa],” ucap dia.

    Sejak Israel dan kelompok Hamas melakukan gencatan senjata pada 24 November, kedua pihak memang sepakat untuk tidak saling serang dan menangkap warga sipil.

    Israel dan Hamas juga sepakat untuk membebaskan ratusan sandera atau tahanan dari masing-masing pihak sebagai bagian dari kesepakatan jeda pertempuran.

    Hamas sejauh ini telah membebaskan 97 sandera, yang terdiri dari perempuan dan anak-anak warga Israel maupun warga negara asing. Sementara, Israel telah melepaskan total 210 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara negara itu.

    Namun, di tengah gencatan senjata di Gaza ini, pasukan Negeri Zionis nyatanya masih tetap menyerang Palestina dan menewaskan sejumlah orang, termasuk dua anak usia 8 tahun dan 15 tahun. Keduanya tewas dalam serangan Israel di Tepi Barat.

    Israel memang ‘mengalihkan’ serangan mereka ke Tepi Barat selama gencatan senjata dengan Hamas berlangsung.

    Pada Rabu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahkan menegaskan bakal melanjutkan peperangan di Jalur Gaza jika gencatan senjata dengan Hamas berakhir.

    “Selama beberapa hari terakhir saya telah mendengar pertanyaan ‘akan kah Israel kembali berperang setelah memaksimalkan fase pembebasan warga kami yang disandera?’ Jadi jawaban saya tegas: Ya,” kata Netanyahu pada Rabu (29/11).

    “Ini adalah kebijakan saya, seluruh kabinet mendukungnya, seluruh pemerintah Israel mendukungnya, tentara Israel mendukungnya, rakyat pun mendukungnya. Itu lah yang akan kami lakukan,” paparnya menambahkan.

    Hingga kini, agresi Israel ke Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 15.000 warga Palestina, termasuk lebih dari 6 ribu anak-anak dan lebih dari 4 ribu perempuan.

    (blq/pra)

  • Lagi Gencatan Senjata, Israel Malah Serang Pantai di Jalur Gaza

    Lagi Gencatan Senjata, Israel Malah Serang Pantai di Jalur Gaza

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sejumlah pantai di Jalur Gaza, Palestina, diserang oleh angkatan laut Israel di tengah gencatan senjata yang masih berlangsung hingga hari ini, Rabu (29/11).

    Berdasarkan laporan dari beberapa sumber kepada kantor media WAFA, sejumlah perahu mengeluarkan tembakan yang ditargetkan ke rumah-rumah warga sipil Palestina yang berada di wilayah Khan Yunis, Al Shati, Sheikh Radwan, dan beberapa wilayah lainnya.

    Sejauh ini, belum ada laporan korban jiwa imbas serangan Israel di pantai Gaza tersebut.

    Ini bukan pertama kali Israel melanggar kesepatakan gencatan senjata di Gaza. Salah satu yang terbaru, pasukan militer Israel dilaporkan menembaki perahu warga Palestina di Pantai Jalur Gaza.

    Koresponden media Israeli Walla, Amir Bohbot, mengatakan tembakan kedua terjadi di Pantai Gaza.

    Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defence Forces/IDF) bahkan mengeluarkan peringatan lewat media sosial kepada warga Palestina yang tinggal di Gaza.

    Lewat cuitan di X (dulu Twitter), IDF mengeluarkan tiga larangan bagi warga Palestina. Pertama, warga dilarang pindah ke Gaza barat karena dianggap sebagai zona perang.

    “Kalian cuma boleh pindah ke Wadi Gaza selatan via Jalan Salah al-Din,” cuit IDF pada Rabu (29/11).

    IDF melarang warga Palestina mendekati perbatasan sejauh 1 kilometer, dan dilarang masuk ke laut.

    [Gambas:Twitter]

    Pasukan militer Israel tidak hanya menyerang Jalur Gaza saat gencatan senjata masih berlangsung. Mereka juga menggempur Tepi Barat.

    Beberapa video yang diunggahdi media sosial menunjukkan pasukan Israel melakukan lebih banyak serangan setiap malam di Tepi Barat Palestina bahkan ketika pertukaran tawanan Hamas dan tahanan Palestina di penjara berlangsung.

    Jenin pun juga menjadi target serangan Israel selama gencatan senjata. Pasukan Israel juga dilaporkan menyerbu desa Jaba di Jenin yang terletak di bagian utara Tepi Barat.

    Video lain juga menunjukkan pasukan Israel menyerbu daerah al-Bathan, sebelah timur Nablus, serta kota Beitunia di Ramallah.

    Pasukan Israel juga menyerbu dan mengepung kota Jenin pada hari ini. Pengepungan ini melibatkan ratusan tentara Israel, lebih dari 50 kendaraan lapis baja, sejumlah buldoser yang biasa digunakan untuk menghancurkan jalan.

    Setidaknya, delapan orang dilaporkan mengalami luka-luka. Jumlah korban luka ini diperkirakan akan meningkat.

    Jalur Gaza kini memasuki hari keenam perpanjangan gencatan senjata yang disepakati oleh Israel dan kelompok Hamas. Gencatan senjata ini akan berakhir pada hari ini, Rabu (29/11).

    Sebelumnya, Israel dan Hamas telah melakukan gencatan senjata tahap pertama yang sudah berlangsung pada 24-27 November lalu.

    (pra/pra)

  • Saat Gencatan Senjata Berakhir, Militer Israel Siap Serang Gaza Lagi

    Saat Gencatan Senjata Berakhir, Militer Israel Siap Serang Gaza Lagi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kepala Staf Militer Israel Letjen Herzi Halevi pada Minggu (26/110 menyatakan tentaranya akan kembali memerangi Hamas dengan semakin gencar setelah gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza Berakhir.

    “Tentara Israel berjuang keras untuk melindungi kehidupan rakyat kami sambil menjunjung tinggi nilai-nilai. Kami telah menciptakan kondisi untuk kerangka pembebasan kelompok pertama yang berisi anak-anak dan ibu yang disandera selama jeda ini,” kata Halevi dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya, Minggu (26/11).

    Setelah proses pembebasan tahanan selesai, kata Halevi, militer Israel akan kembali ke operasi membasmi Hamas dan terus membebaskan para sandera.

    Halevi mengklaim para prajurit dan komandan militer Israel menunjukkan semangat juang dan tekad meski baru menghadapi pertempuran berjam-jam, baik di daratan maupun di bawah tanah.

    Dia mengaku melihat mata para tentara Israel terpancar tujuan besar dalam perang dengan Hamas. “Kami ingin berperang sampai kami mengembalikan para sandera. Jadi kami akan melakukan hal itu,” ujar Halevi.

    Dia menegaskan bahwa militer Israel akan segera kembali menyerang Jalur Gaza setelah jeda kemanusiaan dengan Hamas berakhir.

    “Kami tidak bermaksud, tidak ingin, dan tidak siap menghentikan upaya ini sebelum kami memulangkan semua sandera. Ini adalah tugas moral kami untuk memulangkan mereka,” Halevi berbicara tentang sandera yang ditahan oleh Hamas seperti dikutip Times of Israel.

    Komandan Israel ini mengatakan tentaranya menggunakan jeda dalam pertempuran ini untuk belajar serta lebih mempersiapkan kemampuan militer dan juga beristirahat sebentar.

    “Dan kami akan segera kembali setelah gencatan senjata berakhir untuk menyerang Gaza, untuk bermanuver di Gaza. Kami akan melakukannya untuk membubarkan Hamas dan juga menciptakan tekanan besar untuk kembali secepat mungkin dan membebaskan sandera sebanyak mungkin, hingga yang terakhir,” katanya.

    Hamas telah mengumumkan pada hari Rabu bahwa kesepakatan mengenai jeda kemanusiaan selama empat hari di Jalur Gaza telah dicapai melalui mediasi Qatar dan Mesir.

    Gencatan senjata kemanusiaan tersebut mencakup penghentian seluruh permusuhan dari kedua belah pihak, penghentian seluruh aksi militer Israel di seluruh wilayah Jalur Gaza, ratusan truk yang membawa bantuan kemanusiaan, bantuan, dan bantuan medis akan menjangkau seluruh wilayah Jalur Gaza tanpa kecuali.

    Hamas akan membebaskan 50 sandera dari Jalur Gaza dan sebagai imbalannya, serta 150 tahanan Palestina akan dibebaskan dari penjara Israel.

    (wiw/wiw)

    [Gambas:Video CNN]

  • Israel Disebut Bakal Kembali Serang Gaza Jika Sandera Tak Dibebaskan

    Israel Disebut Bakal Kembali Serang Gaza Jika Sandera Tak Dibebaskan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Militer Israel dilaporkan akan kembali bombardir Gaza jika Hamas tidak membebaskan para tawanan pada tengah malam waktu Israel.

    “Ini dilaporkan oleh media Israel dan tidak ada yang secara resmi dikonfirmasi,” kata Sara Khairat, jurnalis Al Jazeera, melaporkan dari Yerusalem, Sabtu (25/11).

    “Media Israel melaporkan sumber-sumber diplomatik bahwa Israel tidak melanggar perjanjian, bertentangan dengan apa yang dikatakan Brigade Al Qassam. Mereka mengutip pejabat keamanan yang mengatakan bahwa jika para tawanan tidak dibebaskan pada tengah malam, kami akan kembali melakukan operasi di jalur tersebut.”

    Gideon Levy, kolumnis Haaretz, mengatakan jika gencatan senjata gagal, hal itu akan menjadi “hal yang mengerikan bagi para keluarga: keluarga para sandera Israel dan keluarga para tawanan Palestina”.

    “Jangan lupa bahwa ada puluhan keluarga Palestina yang sedang menunggu orang-orang yang mereka cintai,” katanya, mengutip Al Jazeera.

    Sebelumnya, Brigade Al Qassam, kelompok sayap militer Hamas memutuskan menunda pembebasan sandera tahap kedua yang sedianya dijadwalkan Sabtu (25/11) sampai Israel berkomitmen mengizinkan truk-truk bantuan masuk ke Gaza utara.

    Brigade Al-Qassam mengatakan pembebasan sandera akan ditunda jika Israel tidak mematuhi persyaratan yang telah disepakati untuk membebaskan orang-orang Palestina yang ditahan.

    Seorang juru bicara militer Israel sebelumnya mengatakan bahwa kecuali ada perubahan di menit-menit terakhir, 13 sandera Israel diperkirakan akan dibebaskan. Dia mengatakan 39 tawanan Palestina akan dibebaskan sebagai imbalannya, mengutip Reuters.

    Di bawah kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, yang dimediasi oleh Qatar, sebanyak 50 sandera akan ditukar dengan 150 tawanan Palestina, beberapa di antaranya dihukum karena tuduhan senjata dan pelanggaran kekerasan, selama empat hari.

    Dalam pertukaran pertama pada hari Jumat, 13 wanita dan anak-anak Israel yang ditangkap oleh pejuang Hamas dalam sebuah serangan di Israel pada 7 Oktober telah dibebaskan. Sementara 24 wanita dan 15 anak-anak Palestina dibebaskan dari penjara Israel.

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Garda Revolusi Iran Diduga Serang Kapal Israel Pakai Drone

    Garda Revolusi Iran Diduga Serang Kapal Israel Pakai Drone

    Jakarta, CNN Indonesia

    Satu kapal kargo terafiliasi Israel rusak karena serangan pesawat tak berawak yang diduga dilakukan oleh Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), demikian keterangan pejabat pertahanan AS pada Sabtu (25/11).

    “Kami mengetahui laporan bahwa ada dugaan UAV Shahed-136 yang diluncurkan IRGC menabrak kapal motor sipil di Samudera Hindia,” kata pejabat itu.

    Ia membenarkan serangan terjadi pada Jumat dan menambahkan bahwa “kapal tersebut mengalami kerusakan ringan” serta tidak ada yang terluka.

    Perusahaan keamanan maritim Ambrey mengatakan kapal kontainer berbendera Malta itu dioperasikan Perancis, dan dilaporkan rusak ketika kendaraan udara tak berawak meledak di dekat kapal tersebut.

    “Kapal itu dikelola oleh perusahaan yang berafiliasi dengan Israel, yang dinilai menjadi alasan mengapa kapal itu menjadi sasaran,” kata Ambrey. 

    Ia juga mengatakan bahwa pada hari-hari sebelum serangan, transmisi pelacakan kapal telah berhenti, tak lama setelah meninggalkan pelabuhan di Israel. 

    Serangan ini terjadi hampir seminggu setelah pemberontak Houthi Yaman yang didukung Iran menyita satu kapal kargo yang memiliki hubungan dengan Israel di Laut Merah.

    Kelompok Houthi, yang menyatakan diri mereka sebagai bagian dari “poros perlawanan” kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan Iran, telah melancarkan serangkaian serangan drone dan rudal sejak Oktober, dengan Israel sebagai target.

    Serangan ini adalah buntut agresi Israel di Gaza yang telah menewaskan belasan ribu warga sipil, dengan lebih dari separuhnya adalah anak-anak dan perempuan.

    Israel telah berjanji untuk “menghancurkan” Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, setelah serangan militan Palestina itu menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 orang pada 7 Oktober.

    (AFP/vws)

    [Gambas:Video CNN]

  • Israel Serang Kamp Pengungsi Maghazi di Gaza, 30 Orang Tewas

    Israel Serang Kamp Pengungsi Maghazi di Gaza, 30 Orang Tewas

    Jakarta

    Israel kembali melakukan serangan di kamp pengungsi Al-Maghazi, di Gaza Tengah pada Sabtu malam. Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan serangan itu mengakibatkan 30 orang tewas.

    “Lebih dari 30 orang (yang tewas) tiba di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir Al-Balah dalam pembantaian yang dilakukan oleh pendudukan di kamp Al-Maghazi di Jalur Gaza tengah,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf Al-Qudra dalam sebuah pernyataan, dilansir Aljazeera, Minggu (5/11/2023).

    Seorang juru bicara militer Israel mengatakan mereka sedang menyelidiki apakah tentara sedang beroperasi di daerah tersebut pada saat pemboman terjadi.

    Sementara itu dilansir AFP, pertempuran terus berkobar di Gaza meskipun terdapat seruan gencatan senjata dari negara-negara Arab dan warga sipil selama 30 hari. Seorang jurnalis menyebut serangan tersebut terjadi di rumah tetangganya.

    “Serangan udara Israel menargetkan rumah tetangga saya di kamp Al-Maghazi, rumah saya di sebelahnya sebagian runtuh,” kata Mohammed Alaloul, 37, seorang jurnalis yang bekerja untuk Badan Anadolu Turki, dilansir AFP, Minggu (5/11/2023).

    Alaloul mengatakan kepada AFP bahwa putranya yang berusia 13 tahun, Ahmed, dan putranya yang berusia empat tahun, Qais, tewas dalam pemboman itu, bersama saudara laki-lakinya. Istri, ibu, dan dua anak lainnya terluka.

    Pasukan Israel yang sedang bertempur di wilayah Gaza, dan seorang juru bicara militer mengatakan mereka sedang menyelidiki apakah pasukan mereka sedang beroperasi di wilayah tersebut pada saat pemboman terjadi.

    (yld/gbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Makin Sporadis Israel Serang Gaza hingga Sekjen PBB Miris

    Makin Sporadis Israel Serang Gaza hingga Sekjen PBB Miris

    Jakarta

    Serangan Israel ke Gaza semakin parah. Bahkan Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres merasa ngeri.

    Guterres mengaku miris dengan serangan Israel ke konvoi ambulans di Gaza pada Jumat (3/11/2023). Dalam insiden ini terdapat 15 orang tewas dan 60 lainnya luka-luka.

    “Saya ngeri dengan laporan serangan di Gaza terhadap konvoi ambulans di luar rumah sakit Al Shifa. Gambaran jasad-jasad yang berserakan di jalan di luar rumah sakit sungguh mengerikan,” kata Guterres dalam pernyataannya, dikutip kantor berita AFP, Sabtu (4/11).

    Gutteres menyebut keamanan di Gaza kini ‘mengerikan’. Dia meminta serangan ini harus dihentikan.

    “Selama hampir satu bulan, warga sipil di Gaza, termasuk anak-anak dan perempuan, telah dikepung, tidak diberi bantuan, dibunuh, dan dibom keluar dari rumah-rumah mereka,” ujarnya.

    “Ini harus dihentikan,” tegas pemimpin badan dunia itu.

    20 Orang Tewas di Serangan Sekolah

    Sedikitnya 20 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan Israel yang “menargetkan” sebuah sekolah di Gaza utara. Demikian disampaikan Kementerian Kesehatan yang dikendalikan Hamas di wilayah Palestina tersebut pada Sabtu (4/11) pagi waktu setempat.

    “Beberapa mortir tank jatuh ke sekolah yang menjadi sasaran langsung tersebut,” imbuh kementerian.

    (azh/azh)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Serang Ranah Pribadi, Jaksa Tegur Kuasa Hukum Pengusaha Jombang

    Serang Ranah Pribadi, Jaksa Tegur Kuasa Hukum Pengusaha Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Pertanyaan yang diajukan terhadap saksi pelapor dinilai menyerang ranah privat atau pribadi, JPU (Jaksa Penuntut Umum) Andie Wicaksono menegur kuasa hukum terdakwa Sutikno (56), Sri Kelono.

    Hal itulah salah satu adegan yang menyita perhatian pengunjung sidang dengan agenda pemeriksaan saksi yang mendudukkan oknum pengusaha asal Jombang Sutikno sebagai terdakwa, Kamis (2/11/2023). Sidang dengan agenda pemeriksaan saksi ini digelar di ruang Kusuma Atmaja PN (Pengadilan Negeri) Jombang.

    Saksi pertama adalah Diana Suwito (46) yang notabene pelapor dalam kasus dugaan pencurian ini. Kedua orang ini pernah memiliki hubungan kekerabatan. Suami Diana, almarhum Subroto merupakan adik kandung dari Sutikno.

    Seperti sidang sebelumnya, kursi pengunjung dipenuhi oleh pendukung kedua belah pihak. Diana sebagai saksi menjawab pertanyaan JPU dan kuasa hukum terdakwa. Sri Kelono menanyakan biaya pemakaman almarhum, namun Diana menjawab tidak tahu. Karena saksi tidak pernah dilibatkan oleh keluarga almarhum.

    Sri terus mengejar dengan pertanyaan susulan. Salah satunya menanyakan apakah saksi belum pernah mengalami ibunya meninggal. Sontak saja, JPU langsung bereaksi. “Saya keberatan. Pertanyaan menjurus ke ranah pribadi,” ujar JPU Andie.

    BACA JUGA:
    Pengusaha di Jombang Dipolisikan Adik Ipar

    Seiring dengan itu, pengunjung di kursi persidangan meneriakkan huuuuuuuu, hampir bersamaan. Mereka memprotes pernyataan Sri Kelono. “Ayah dan ibu Bu Diana masih hidup,” celetuk salah satu pengunjung.

    Majelis hakim yang diketuai oleh Muhammad Riduansyah langsung meminta pengunjung tenang. Suasana kembali kondusif. JPU dan kuasa hukum terdakwa Sutikno kembali menghujani saksi dengan sederet pertanyaan.

    Usai sidang, kuasa hukum terdakwa Sutikno, Sri Kelono menjelaskan bahwa kliennya menjadi terdakwa karena dituduh mencuri uang di rekening milik almarhum Subroto. Padahal uang tersebut digunakan untuk pembiayaan saat almarhum sakit.

    “Yang terbukti di persidangan tadi uang yang diambil dari rekening sekitar Rp 3,3 juta. Bukan dikuras oleh klien saya. Hanya itu. Padahal terdakwa sudah membiayai pengobatan adiknya hingga setengah miliar,” ujar Kelono.

    “Terdakwa memang diberi hak mengakses rekening tersebut oleh almarhum. Jadi tidak benar kalau klien saya mencuri. Memang uang Rp 3,3 juta itu diambil setelah Subroto meninggal,” kata Kelono menegaskan.


    BACA JUGA:
    Jadi Pesakitan, Ibu dan Anak Jalani Sidang Perdana di PN Jombang

    Sementara itu kuasa hukum Diana Suwito, Andri Rochmad Martanto lebih menyoroti pertanyaan kuasa hukum terdakwa. Dalam persidangan itu Sri Kelono mengatakan ibu pelapor yang belum mati. Seorang pengacara tidak selayaknya berbicara seperti itu.

    “Itu sudah menyerang kehormatan klien kami. Tentu kami sangat menyayangkannya. Pertanyaan yang diajukan kuasa hukum terdakwa banyak yang tidak subtansional,” ujar Andri.

    Sebelumnya, terdakwa Sutikno dilaporkan oleh Diana terkait dugaan pencurian. Terdakwa melakukan transfer dari ATM mendiang suami pelapor, sejumlah uang Rp 3.3 juta ke rekening atas nama terdakwa.

    Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pada pasal 372 KUHP. Kemudian Pasal 30 ayat 2 UU RI nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI No 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik. [suf]

  • Siapa Itu Houthi di Yaman yang Ikut Serang Israel?

    Siapa Itu Houthi di Yaman yang Ikut Serang Israel?

    Jakarta

    Kelompok Houthi di Yaman bergabung dalam perang Israel-Hamas di Gaza, Palestina, yang terletak lebih dari seribu mil dari pusat kekuasaan mereka di ibukota Yaman, Sanaa. Mereka bersumpah akan terus melancarkan serangan terhadap Israel, jika perang terhadap terus berlanjut.

    “Angkatan Bersenjata Yaman…mengkonfirmasi bahwa mereka akan terus melakukan serangan kualitatif dengan rudal dan drone sampai agresi Israel berhenti,” kata pernyataan militer Houthi yang disiarkan di TV Al-Masirah milik kelompok tersebut, sebagaimana dilansir kantor berita AFP, Rabu (1/11/2023).

    Kelompok Houthi di Yaman itu menyatakan bahwa pihaknya telah “meluncurkan sejumlah besar rudal balistik… dan sejumlah besar pesawat bersenjata (drone)” ke arah Israel pada hari Selasa (31/10/2023), yang merupakan operasi ketiga sejak perang berkecamuk di Gaza.

    Merujuk sejarahnya, seperti dilansir Reuters, Rabu (1/11/2023), pada akhir 1990-an, keluarga Houthi di ujung utara Yaman mendirikan gerakan kebangkitan agama untuk Zaydi Islam Syiah, yang pernah memerintah Yaman. Namun kemudian wilayah utara Yaman menjadi miskin dan terpinggirkan.

    Ketika gesekan dengan pemerintah semakin meningkat, kelompok Houthi bertempur dalam serangkaian perang gerilya dengan tentara nasional dan konflik perbatasan singkat dengan kekuatan Sunni Arab Saudi.

    Pada akhir 2014 terjadi perang di Yaman, ketika Kota Sanaa direbut oleh Houthi. Khawatir dengan meningkatnya pengaruh Syiah Iran di sepanjang perbatasannya, Arab Saudi turun tangan dengan memimpin koalisi yang didukung Barat pada bulan Maret 2015 untuk mendukung pemerintah yang didukung Arab Saudi.

    Houthi menguasai sebagian besar wilayah utara dan pusat-pusat populasi besar lainnya, sementara pemerintah yang diakui secara internasional berpusat di Aden. Sebagai bagian dari “Poros Perlawanan”, Houthi turut bergabung menyerang Israel.

    Abdelaziz bin Habtour, perdana menteri pemerintahan Houthi, pada Selasa (31/10/2023) mengatakan bahwa Houthi adalah “bagian dari poros perlawanan” terhadap Israel, yang mencakup kelompok-kelompok yang didukung Iran di Lebanon, Suriah dan Irak.

    Lihat Video: Pilu Dokter di Gaza Histeris Melihat Putrinya Jadi Korban Serangan Israel

    (wia/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu