kab/kota: Serang

  • Israel Serang Sekolah Tempat Pengungsi di Gaza, 21 Orang Tewas

    Israel Serang Sekolah Tempat Pengungsi di Gaza, 21 Orang Tewas

    Jakarta

    Sebanyak 21 orang tewas dalam serangan Israel terhadap sebuah sekolah yang menampung pengungsi Palestina pada Sabtu waktu setempat. Militer Israel mengatakan pihaknya menargetkan militan.

    Juru bicara Badan Pertahanan Sipil Gaza, Mahmud Bassal mengatakan lebih dari separuh korban tewas di sekolah Kota Gaza adalah anak-anak. Menurut para saksi, sekelompok anak yatim piatu sebelumnya berkumpul di gedung tersebut untuk menerima bantuan dari kelompok setempat.

    “Awak pertahanan sipil menemukan 21 jenazah, termasuk 13 anak-anak dan enam perempuan, salah satunya sedang hamil,” kata Bassal dilansir AFP Minggu (22/9/2024).

    Data jumlah korban tewas dari Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza yang dikelola Hamas sama dengan yang disampaikan militer Israel. Rekaman AFPTV menunjukkan lantai dasar sekolah yang berubah menjadi tempat berlindung ditutupi dengan puing-puing beton serta kursi dan meja yang hancur, dan sebuah lubang menganga di langit-langit yang tampaknya merupakan ruang kelas.

    Ribuan warga Palestina yang terlantar akibat perang Israel-Hamas mencari perlindungan di sana. Puluhan orang terluka termasuk anak-anak.

    “Ada sekitar 30 orang terluka, termasuk sembilan anak-anak (yang membutuhkan) amputasi anggota badan, akibat pemboman Israel di Sekolah C Al-Zeitun di Kota Gaza,” ujarnya.

    Militer Israel mengatakan sasarannya berada di Sekolah Al-Falah, bersebelahan dengan gedung Sekolah Al-Zeitun. Seorang reporter AFP di lokasi kejadian membenarkan bahwa Sekolah C Al-Zeitun telah diserang.

    (dek/dek)

  • 5 Fakta Militer Israel dan Hizbullah Saling Serang

    5 Fakta Militer Israel dan Hizbullah Saling Serang

    Jakarta

    Perang antara militer Israel dan Hizbullah terus berkecamuk. Puncaknya terjadi imbas insiden ledakan sejumlah walkie-talkie dan pager yang digunakan oleh kelompok bersenjata Hizbullah di Lebanon. Hizbullah menyalahkan Israel atas serangan itu.

    Ledakan bom walkie-talkie dan pager sendiri terjadi pada Selasa (17/9) dan Rabu (18/9) lalu dan menewaskan puluhan orang dan ribuan orang terluka. Kemudian, militer Israel pun meluncurkan serangan terbaru ke Lebanon pada Jumat (20/9).

    Israel Luncurkan Serangan Udara ke Lebanon

    Dalam perkembangan terakhir, seperti dilansir BBC, Israel meluncurkan serangan udara terbaru di Lebanon bagian selatan, yang videonya beredar di media sosial. Israel mengatakan ini sebagai tanggapan atas aksi Hizbollah selama ‘puluhan tahun’.

    Dalam sebuah pernyataan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa mereka sedang berupaya untuk “mendegradasi” “kemampuan dan infrastruktur teroris Hezbollah”. Kendati demikian, Israel tidak memerinci jelas mengenai target serangan kali ini.

    Serangan Balasan Hizbullah ke Militer Israel

    Serangan udara Israel menghantam wilayah pinggiran Beirut, ibu kota Lebanon, pada Jumat (20/9) waktu setempat. Dilansir Al Jazeera, Kantor berita nasional Lebanon NNA mengatakan Hizbullah juga menembakkan sedikitnya 140 roket ke Israel setelah Lebanon selatan menjadi sasaran serangan Israel.

    Seperti dilansir AFP Jumat (20/9), Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, menegaskan tekad kelompoknya untuk terus bertempur melawan Israel setelah rentetan ledakan mengguncang Lebanon. Nasrallah menyatakan tekad Hizbullah melanjutkan perjuangan melawan Tel Aviv hingga gencatan senjata terwujud di Jalur Gaza.

    Korban: 5 Anak Tewas dan 59 Orang Terluka

    Serangan pada Jumat (20/9) itu mengakibatkan belasan orang tewas dan puluhan terluka. Seperti dilansir AFP dan Reuters, Sabtu (21/9), sedikitnya 14 orang, termasuk seorang komandan top Hizbullah dan pejabat senior kelompok itu, tewas dalam gempuran di Beirut.

    Diperkirakan oleh otoritas Beirut bahwa jumlah korban tewas masih mungkin bertambah, karena tim penyelamat masih terus menyisir lokasi serangan.

    Komandan Top Hizbullah Tewas dalam Serangan

    Militer Israel dan sumber keamanan Lebanon, seperti dilansir Reuters dan AFP, Sabtu (21/9), mengatakan komandan top Hizbullah bernama Ibrahim Aqil tewas bersama beberapa anggota senior dari unit elite Hizbullah, Radwan, dalam serangan pada Jumat (20/9).

    Disebutkan militer Israel dalam pernyataannya bahwa pasukannya melancarkan “serangan yang ditargetkan” terhadap Aqil, yang diklaimnya juga menewaskan 10 komandan senior Radwan lainnya.

    Dalam pernyataannya, Hizbullah menyebut Aqil terbunuh di area Dahiyeh, pinggiran selatan Beirut, dalam apa yang disebut sebagai “pembunuhan yang berbahaya oleh Israel”.

    Ledakan Sejumlah Walkie-Talkie dan Pager

    Serangan udara Israel ini menjadi pukulan terbaru untuk Hizbullah setelah rentetan ledakan perangkat komunikasi mengguncang Lebanon selama dua hari berturut-turut pada Selasa (17/9) dan Rabu (18/9). Dalam insiden itu, pager atau penyeranta dan walkie-talkie yang digunakan anggota Hizbullah meledak massal.

    Total 37 orang tewas dan nyaris 3.000 orang lainnya mengalami luka-luka. Israel diduga kuat sebagai dalang utama di balik rentetan ledakan perangkat komunikasi tersebut, meskipun negara tersebut belum berkomentar apa pun.

    (wia/jbr)

  • Tewas Digempur Israel, Komandan Hizbullah Ibrahim Aqil Diburu AS Sejak Lama

    Tewas Digempur Israel, Komandan Hizbullah Ibrahim Aqil Diburu AS Sejak Lama

    Beirut

    Ibrahim Aqil, komandan top Hizbullah yang tewas dalam serangan udara Israel di pinggiran Beirut, Lebanon, sudah sejak lama diburu oleh Amerika Serikat (AS) terkait dua serangan bom di Kedutaan Besar AS dan barak Marinir AS tiga dekade lalu. Kepala Aqil bahkan dihargai US$ 7 juta (Rp 106 miliar) oleh Washington.

    Lebih dari 300 orang tewas dalam dua serangan bom truk di Beirut tahun 1983 silam. Demikian seperti dilansir Reuters, Sabtu (21/9/2024).

    Militer Israel mengklaim Aqil tewas dalam serangannya, bersama 10 komandan senior Hizbullah lainnya. Sumber yang dekat dengan Hizbullah menyebut Aqil sedang menghadiri “rapat dengan para komandan” senior Hizbullah ketika dia terbunuh.

    Hizbullah mengonfirmasi pada Jumat (20/9) tengah malam bahwa Aqil tewas dalam serangan Israel, dan memujinya sebagai “salah satu pemimpin besar mereka”.

    Aqil menjabat sebagai komandan unit elite Radwan, dan merupakan anggota badan militer tertinggi Hizbullah, Dewan Jihad. Dia menjadi anggota kedua Dewan Jihad yang terbunuh dalam serangan Israel, setelah Fuad Shukr yang tewas dalam serangan Tel Aviv pada Juli lalu.

    Selama ini, Aqil kerap menggunakan nama samaran Tahsin dan Abdelqader. Sama seperti Shukr, Aqil juga merupakan anggota veteran Hizbullah, yang didirikan oleh Garda Revolusi Iran pada awal tahun 1980-an untuk melawan pasukan Israel yang saat itu menginvasi dan menduduki Lebanon.

    Lahir di sebuah desa di area Lembah Bekaa sekitar tahun 1960, menurut sumber keamanan setempat, Aqil bergabung dengan gerakan politik besar Syiah Lebanon lainnya, Amal, sebelum beralih ke Hizbullah sebagai anggota pendiri kelompok tersebut.

    AS menuduh Aqil berperan dalam serangan bom truk di Kedutaan Amerika di Beirut pada April 1983 silam, yang menewaskan sedikitnya 63 orang, dan pengeboman di sebuah barak Marinir AS enam bulan kemudian yang menewaskan 241 orang, yang semuanya tentara AS.

    Lihat Video: Israel-Lebanon Saling Serang, Ada Korban Tewas!

    Washington kemudian menuduh Aqil mengarahkan penculikan sandera warga AS dan Jerman di Lebanon pada akhir tahun 1980-an dan terlibat dalam pengeboman di Paris tahun 1986 silam.

    AS memasukkan nama Aqil ke dalam daftar Teroris Global yang Ditetapkan Secara Khusus (Specially Designated Global Terrorist) tahun 2019 lalu, dan menetapkan imbalan US$ 7 juta untuk penangkapannya.

    Mengacu pada pengeboman barak Marinir AS dan serangan lainnya terhadap kepentingan Barat di Lebanon tahun 1980-an, pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah pernah mengatakan dalam wawancara tahun 2022 bahwa serangan itu dilakukan oleh kelompok kecil yang tidak terkait dengan Hizbullah.

    Namun diketahui bahwa kelompok Aqil turut membantu dalam mengubah Hizbullah dari milisi bayangan menjadi organisasi militer dan politik paling berpengaruh di Lebanon, yang mendorong Israel keluar dari pendudukannya atas wilayah selatan Lebanon tahun 2000 dan berperang melawannya tahun 2006.

    Ketika Shukr tewas pada Juli lalu, hal itu dipandang sebagai pukulan terberat terhadap struktur komando Hizbullah sejak pembunuhan Imam Mughniyeh, yang dikenang oleh Hizbullah sebagai komandan legendaris, tahun 2008 lalu.

    Kematian Aqil yang harga buronannya ditetapkan lebih tinggi oleh AS dibanding Shukr, kemungkinan akan memberikan pukulan serupa kepada Hizbullah.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/dhn)

  • Lebih Mengerikan daripada Serangan Udara

    Lebih Mengerikan daripada Serangan Udara

    Beirut

    Pemimpin Hezbollah, Hassan Nasrallah, mengatakan serangan bom yang menggunakan ribuan pager dan radio walkie-talkie “melewati semua garis merah”. Dia menuduh Israel berada di balik rangkaian peristiwa yang menurutnya merupakan deklarasi perang.

    Seorang WNI di Lebanon mengatakan serangan terbaru yang menyasar perangkat komunikasi nirkabel ini lebih mengerikan dibandingkan serangan udara. Pihak KBRI mendorong evakuasi ratusan WNI yang masih berada di negara itu.

    Dalam pidato yang sangat dinanti-nantikan, Hassan Nasrallah mengakui Hezbollah telah menderita “pukulan yang belum pernah terjadi sebelumnya”. Tapi ia bersumpah akan terus bertempur dan memberikan “hukuman yang adil”.

    “Musuh telah melewati semua aturan, hukum, dan garis merah. Mereka sama sekali tidak peduli dengan apa pun, tidak secara moral, tidak secara manusiawi, tidak secara hukum,” kata Nasrallah.

    “Ini adalah pembantaian, agresi besar terhadap Lebanon, rakyatnya, perlawanannya, kedaulatannya, dan keamanannya. Ini dapat disebut kejahatan perang atau deklarasi perang – apa pun sebutannya, itu pantas dan sesuai dengan deskripsinya. Ini adalah niat musuh,” tambahnya.

    Pemimpin Hezbollah tersebut berkeras bahwa rantai komando dan kemampuan kelompoknya untuk berkomunikasi tetap utuh.

    Nada bicara Nasrallah menantang dan ia bersumpah akan memberikan hukuman yang berat. Namun, sekali lagi, ia menyatakan bahwa Hezbollah tidak tertarik menambah eskalasi konflik dengan Israel.

    Ledakan dilaporkan terjadi di Lebanon selatan, termasuk kota Sidon, serta pinggiran selatan Beirut, dan Lembah Bekaa (AFP)

    Jumlah korban tewas akibat ledakan perangkat komunikasi walkie-talkie bertambah menjadi 25 orang dari sebelumnya sebanyak 20, kata Menteri Kesehatan Firass Abiad.

    Selain korban tewas, setidaknya 608 orang telah terluka, tuturnya. Jumlah ini meningkat dari jumlah sebelumnya yaitu 450 orang.

    Total korban tewas dalam dua hari tersebut kini mencapai 37 orang, karena setidaknya 12 orang tewas akibat serangan pager pada Selasa (17/09).

    Sejumlah walkie-talkie yang digunakan oleh kelompok bersenjata Hezbollah meledak di pinggiran selatan ibu kota Beirut, Lembah Bekaa, dan Lebanon selatan.

    Ledakan sejumlah walkie-talkie terjadi selama pemakaman 12 orang pada insiden ledakan pager.

    Hezbollah menyalahkan Israel atas serangan itu. Israel belum berkomentar soal insiden ini.

    Serangan itu terjadi ketika Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengumumkan “fase baru dalam perang”. Pada waktu bersamaan, satu divisi tentara Israel dikerahkan kembali ke utara.

    Sekretaris Jenderal PBB, Antnio Guterres, memperingatkan “risiko serius eskalasi dramatis” dan meminta semua pihak “menahan diri secara maksimal”. “Jelas, logika di balik peledakan semua perangkat ini adalah sebagai serangan pendahuluan sebelum operasi militer besar-besaran,” ujarnya kepada wartawan.

    Israel: serangan terbaru respons atas aksi Hezbollah selama ‘puluhan tahun’

    Dalam perkembangan terakhir, Israel meluncurkan serangan udara terbaru di Lebanon bagian selatan yang videonya beredar di media sosial.

    Kata Israel, ini sebagai tanggapan atas aksi Hezbollah selama ‘puluhan tahun’.

    Dalam sebuah pernyataan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa mereka sedang berupaya untuk “mendegradasi” “kemampuan dan infrastruktur teroris Hezbollah”.

    “Selama beberapa dekade, Hezbollah telah mempersenjatai rumah-rumah warga sipil, menggali terowongan di bawahnya, dan menggunakan warga sipil sebagai tameng – yang telah mengubah Lebanon selatan menjadi zona perang,” demikian bunyi pernyataan tersebut.

    Tujuannya, menurut pernyataan itu, adalah untuk “membawa keamanan ke Israel utara untuk memungkinkan kembalinya penduduk ke rumah mereka dan mencapai tujuan perang”.

    Potensi konflik besar-besaran

    Kekhawatiran terjadinya konflik besar-besaran sudah meningkat setelah 11 bulan pertempuran lintas batas yang dipicu oleh baku serang antara Israel dan Hamas di Gaza.

    Beberapa jam setelah ledakan pada Rabu (18/09), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji untuk memulangkan puluhan ribu orang yang mengungsi dari wilayah utara negara itu “dengan aman ke rumah mereka”.

    Sementara itu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengatakan Israel “membuka babak baru dalam perang” dan bahwa “pusat gravitasi bergeser ke utara melalui pengalihan sumber daya dan pasukan”.

    Sebuah divisi tentara yang baru-baru ini terlibat di Gaza telah dikerahkan kembali ke utara, demikian dikonfirmasi militer Israel.

    Sejumlah ledakan terjadi ketika berlangsung pemakaman sekitar 12 orang korban ledakan pager termasuk anggota Hezbollah, Mohammed Ammar (Reuters)

    Hezbollah mengatakan bahwa mereka mendukung Hamas – yang juga didukung oleh Iran dan dilarang sebagai organisasi teroris oleh Israel dan banyak negara Barat. Hezbollah menegaskan hanya hanya akan menghentikan serangan lintas batas setelah pertempuran di Gaza berakhir.

    Indikasi tentang apa yang mungkin direncanakan kelompok itu selanjutnya dapat muncul pada hari Kamis (19/09), ketika pemimpinnya yang kuat, Hassan Nasrallah, akan memberikan pidato.

    Kantor media Hezbollah mengumumkan kematian 13 petempurnya, termasuk seorang anak laki-laki berusia 16 tahun, sejak gelombang kedua ledakan.

    Hezbollah mengatakan telah menargetkan pasukan Israel di dekat perbatasan dan di Dataran Tinggi Golan, dengan menembakkan roket ke posisi artileri Israel.

    Militer Israel mengatakan sekitar 30 roket melintas dari Lebanon pada Rabu (18/09). Roket-roket itu memicu kebakaran tetapi tidak menimbulkan korban luka.

    Militer Israel juga menyebut pesawat tempur telah menyerang anggota Hezbollah di Lebanon selatan.

    BBC

    WNI di Lebanon: ‘Sewaktu-waktu bisa saja kejadian lagi’

    Ilham Akbar baru hendak ke luar rumah ketika tiba-tiba dia mendengar suara ledakan yang cukup keras pada Selasa sore.

    “Suaranya itu seperti dekat. Enggak lama kemudian saya dengar suara ambulans datang. Kira-kira lokasi kejadian itu sekitar 500 meter dari rumah saya,” kata Ilham kepada BBC News Indonesia.

    Selama delapan tahun tinggal di Lebanon, Ilham mengaku mulai terbiasa dengan eskalasi situasi akibat serangan udara ke Kota Beirut.

    Namun, saat itu dia merasa ada yang berbeda.

    “Kami yang sudah biasa mengalami serangan udara itu sudah bisa membedakan, karena tidak ada getaran setelah ledakan,” tuturnya.

    Setengah jam kemudian, dia baru mulai memahami bahwa ledakan tersebut bersumber dari pager.

    Situasinya terasa kian mengkhawatirkan setelah terjadi gelombang ledakan kedua pada Rabu yang menewaskan lebih banyak korban.

    Sumber ledakannya pun bukan hanya pager, tapi juga walkie-talkie, alat pembaca sidik jari, dan lain-lain.

    Menurut Ilham, serangan semacam ini terasa lebih mengerikan dibanding ketika menghadapi serangan udara.

    “Kita enggak tahu pasti posisi orang yang punya walkie talkie atau pager dan sejenisnya, apakah ada di dekat kita atau enggak, dan sewaktu-waktu bisa saja kejadian lagi,” tutur Ilham.

    Untuk menghindari ancaman itu, dia memilih bertahan di rumah dan hanya ke luar untuk kebutuhan mendesak.

    Apalagi Ilham tinggal di kawasan Dahiyeh, yang dikenal sebagai benteng pertahanan Hezbollah di selatan Beirut. Banyak dari ledakan itu terjadi di kawasan ini.

    Menurut catatan KBRI Beirut, terdapat 147 WNI yang masih bertahan di Lebanon sampai saat ini. Itu tidak termasuk staf KBRI serta personel TNI yang bergabung dalam misi perdamaian UNIFIL.

    Sejauh ini, ada satu orang WNI yang terkena serpihan ledakan ketika sedang berada di tempat umum.

    Kepala Kantor KBRI Beirut, Yosi Aprizal mengatakan WNI itu mengalami luka ringan dan kini dalam kondisi baik.

    Namun dengan eskalasi situasi yang kembali meningkat pasca-ledakan perangkat komunikasi elektronik ini, Yosi mengatakan akan terus mendorong para WNI agar bersedia dievakuasi.

    Indonesia telah menetapkan status Siaga 1 untuk kawasan Lebanon sejak 4 Agustus 2024, setelah serangan udara Israel menewaskan petinggi Hezbollah.

    Sejak saat itu, sudah ada tiga gelombang WNI yang dievakuasi ke Indonesia. Gelombang evakuasi selanjutnya rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 27 atau 28 September.

    “Kami terus mendorong mereka untuk evakuasi, mumpung kondisi saat ini masih relatif mudah untuk evakuasi, moda transportasi udara masih tersedia,” kata Yosi.

    “Khawatirnya kalau kondisinya memburuk, evakuasi akan semakin sulit,” sambungnya.

    Sejauh ini, sudah ada beberapa WNI yang menyatakan tidak bersedia untuk dievakuasi. Ada pula yang merasa masih bisa bertahan karena dapat menolerir situasi keamanan di Lebanon.

    Yosi mengatakan pihaknya juga telah menyiapkan rencana darurat untuk mengevakuasi WNI melalui jalur udara, darat, dan laut jika sewaktu-waktu situasinya memburuk.

    Ilham adalah salah satu yang belum berencana meninggalkan Lebanon dalam waktu dekat karena harus menyelesaikan studi pasca-sarjana.

    “Kalau saya lihat, kondisi saat ini masih bisa ditolerir. Kalau sudah keluar dari Lebanon, akan sulit kembali ke sini kalau izin tinggal saya habis. Saya harus mengajukan visa lagi dan itu sulit,” kata Ilham.

    “Banyak dari kami belum menyelesaikan pendidikan kami masing-masing, jadi dilema.”

    Ilham hanya bisa berharap situasi di Lebanon tak memburuk, apalagi sampai berujung pada perang terbuka.

    “Kalau sampai situasinya memburuk, saya mungkin akan mengungsi ke safe house di KBRI,” kata dia.

    BBC

    Jaringan komunikasi Hezbollah disusupi Israel?

    Ledakan mematikan pada Rabu (18/09) merupakan penghinaan bagi Hezbollah mengingat seluruh jaringan komunikasinya kemungkinan telah disusupi Israel.

    Banyak warga Lebanon masih terkejut dan marah dengan gelombang pertama ledakan pada Selasa (16/09). Ketika itu ribuan pager meledak pada saat bersamaan, setelah orang-orang menerima pesan yang mereka yakini berasal dari Hezbollah

    Sumber-sumber AS dan Lebanon mengatakan kepada New York Times dan kantor berita Reuters bahwa Israel telah menanam sejumlah kecil bahan peledak di dalam pager yang meledak pada hari Selasa.

    Sebanyak 12 orang termasuk seorang gadis berusia delapan tahun dan seorang anak laki-laki berusia 11 tahun tewas dan 2.800 lainnya terluka oleh ledakan tersebut, menurut menteri kesehatan Lebanon.

    Baca juga:

    Tim BBC sedang berada di pemakaman empat orang yang tewas di pinggiran selatan Beirut, Dahiyeh, pada Rabu (18/09) ketika mereka mendengar ledakan keras sekitar pukul 17:00 waktu setempat.

    Ledakan tersebut menimbulkan kekacauan dan kebingungan di antara para pelayat. Sesaat kemudian laporan mulai bermunculan tentang ledakan-ledakan yang terjadi di berbagai wilayah di Lebanon.

    Sebuah video media sosial yang belum dikonfirmasi memperlihatkan seorang pria jatuh ke tanah akibat ledakan kecil dalam acara pemakaman Hezbollah yang dihadiri oleh banyak orang.

    Palang Merah Lebanon mengatakan lebih dari 30 ambulans telah merespons ledakan-ledakan di pinggiran selatan ibu kota, di Lebanon selatan, dan Lembah Bekaa.

    Pager dan walkie-talkie yang meledak menyebabkan kerusakan di rumah-rumah dan melukai ribuan orang di seluruh Lebanon pada Selasa (17/09) dan Rabu (18/09) (Getty Images)

    Kementerian kesehatan mengatakan ledakan-ledakan mematikan itu “menargetkan walkie-talkie”.

    Seorang sumber yang dekat dengan Hezbollah juga mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa walkie-talkie yang digunakan oleh para anggotanya telah meledak.

    Seorang dokter mata di sebuah rumah sakit di Beirut mengatakan kepada BBC bahwa sedikitnya 60% dari para korban yang ia tangani telah kehilangan setidaknya satu mata. Sebagian besar korban juga kehilangan satu tangan.

    “Mungkin ini adalah hari terburuk dalam hidup saya sebagai seorang dokter. Saya yakin jumlah korban dan jenis kerusakan yang telah terjadi sangat besar,” kata Dr. Elias Warrak.

    “Sayangnya, kami tidak dapat menyelamatkan banyak mata, dan sayangnya kerusakannya tidak terbatas pada mata. Beberapa orang mengalami kerusakan di otak dan wajah.”

    Walkie-talkie jadi biang keladi

    Seorang pria di Lebanon memegang perangkat Icom yang sudah dilepaskan baterainya. Perangkat yang meledak di Lebanon tampaknya adalah Icom IC-V82 (Getty Images)

    Kantor berita milik pemerintah Lebanon (NNA) mengatakan seorang pria tewas ketika sebuah walkie-talkie meledak di dalam sebuah toko yang menjual perangkat seluler di Chaat, di Lembah Bekaa utara.

    Kantor berita tersebut mengidentifikasi perangkat itu sebagai radio VHF genggam ICOM-V82.

    NNA mengatakan ICOM-V82 lainnya meledak di sebuah rumah di pinggiran kota Baalbek. Rekaman video menunjukkan kerusakan akibat kebakaran pada sebuah meja dan dinding, serta serpihan alat komunikasi seperti walkie-talkie yang bertuliskan “ICOM”.

    Foto-foto di media sosial dari dua lokasi lain menunjukkan model serupa.

    ICOM adalah perusahaan telekomunikasi yang berbasis di Osaka, Jepang.

    Namun, ICOM mengatakan bahwa pihaknya tidak memproduksi atau mengekspor IC-V82, maupun baterai yang dibutuhkan untuk mengoperasikannya, selama 10 tahun.

    Perusahaan ini merupakan perusahaan Asia kedua yang terlibat dalam insiden pengeboman di Lebanon pekan ini. Sehari sebelumnya ribuan pager yang meledak tampaknya terkait dengan perusahaan Taiwan bernama Gold Apollo.

    Pendiri Gold Apollo, Hsu Ching-Kuang, dengan tegas membantah bahwa perusahaannya ada hubungannya dengan serangan tersebut. Dia mengeklaim telah memberikan lisensi merek dagangnya kepada sebuah perusahaan di Hungaria bernama BAC Consulting. Perusahaan ini tidak dapat dihubungi oleh BBC.

    Sebuah walkie talkie merek ICOM meledak dan hancur di sebuah rumah di pinggiran Baalbek, Lebanon (Getty Images)

    ICOM mengatakan kepada BBC bahwa mereka mengetahui adanya laporan bahwa perangkat radio walkie-talkie berlogo ICOM telah meledak di Lebanon. Perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki masalah itu.

    “IC-V82 adalah radio genggam yang diproduksi dan diekspor, termasuk ke Timur Tengah, dari tahun 2004 hingga Oktober 2014. Produk itu dihentikan produksinya sekitar 10 tahun lalu. Sejak itu, produk itu tidak pernah lagi dikirim dari perusahaan kami,” kata ICOM dalam sebuah pernyataan.

    “Produksi baterai yang diperlukan untuk mengoperasikan unit utama juga telah dihentikan dan segel hologram untuk membedakan produk palsu tidak dipasang. Jadi tidak mungkin untuk memastikan apakah produk itu dikirim dari perusahaan kami.”

    ICOM menambahkan bahwa semua radionya diproduksi di pabrik yang sama di Jepang. ICOM hanya menjual produk untuk pasar luar negeri melalui distributor resmi.

    Sebelumnya, seorang staf penjualan di anak perusahaan ICOM di AS mengatakan kepada kantor berita The Associated Press bahwa perangkat radio yang meledak di Lebanon tampaknya merupakan produk tiruan yang tidak dibuat oleh ICOM. Dia menambahkan bahwa mudah untuk menemukan versi palsu secara daring.

    Perangkat tersebut disukai oleh operator radio amatir untuk digunakan dalam komunikasi sosial atau darurat, termasuk oleh orang-orang yang melacak tornado atau badai, katanya.

    Kantor Icom di Jepang. Icom memproduksi walkie-talkie dan perangkat radio untuk khalayak yang bekerja di laut, dunia penerbangan, dan darat (Getty Images)

    Kantor berita Reuters mengutip sumber keamanan Lebanon yang mengatakan bahwa walkie-talkie tersebut dibeli Hezbollah lima bulan lalu pada periode yang sama dengan pembelian pager.

    Situs berita Axios mengutip dua sumber yang menyebut badan intelijen Israel telah memasang jebakan pada ribuan walkie-talkie sebelum mengirimkannya ke Hezbollah. Walkie-talkie adalah bagian dari sistem komunikasi darurat Hezbollah pada masa perang.

    (nvc/nvc)

  • Kota Probolinggo Darurat Tawuran Geng Motor, 4 Orang Diamankan

    Kota Probolinggo Darurat Tawuran Geng Motor, 4 Orang Diamankan

    Probolinggo (beritajatim.com) – Kejadian tawuran antar geng motor kembali meresahkan masyarakat Kota Probolinggo.

    Pada Sabtu (7/9/2024) malam, sekelompok pemuda dari geng motor RJK terlibat aksi kekerasan di Jalan Sunan Ampel, Kelurahan Jrebeng Lor, Kecamatan Kedopok. Akibat kejadian ini, sembilan orang mengalami luka-luka akibat sabetan senjata tajam.

    Plt Kasihumas Iptu Zainullah, mengungkapkan bahwa pihaknya telah berhasil mengamankan empat orang tersangka pelaku pengeroyokan tersebut. Mereka adalah RA (19), SAS (18), MBS (18), dan MWR (18), semuanya warga Kelurahan Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih.

    “Kejadian ini dipicu oleh dendam lama akibat permusuhan antar geng. Salah satu pemicunya adalah adanya video yang memperlihatkan anggota geng rival membakar atribut geng RJK,” ujar Zainullah.

    Kronologi kejadian bermula saat para tersangka dan beberapa rekannya nongkrong di sekitar bundaran Gladak Serang setelah menonton konser. Setelah itu, mereka melihat rombongan korban dan langsung mengejarnya. Peristiwa pengeroyokan terjadi di sekitar Jalan Sunan Ampel, tepatnya di daerah makam kembar.

    “Para pelaku membawa senjata tajam jenis celurit dan langsung menyerang korban secara membabi buta,” tambah Zainullah.

    Akibat kejadian ini, sembilan orang mengalami luka-luka di berbagai bagian tubuh, seperti punggung, pipi, dan dahi. Saat ini, para korban masih menjalani perawatan di rumah sakit.

    Selain mengamankan para pelaku, polisi juga berhasil menyita sejumlah barang bukti, di antaranya empat buah celurit dan dua sepeda motor. Keempat tersangka saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Probolinggo Kota.

    “Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak terlibat dalam aksi kekerasan seperti ini. Kami akan terus melakukan tindakan tegas terhadap pelaku kejahatan jalanan,” tegas Zainullah. (nur/adi/ted)

  • Horor, Murid Bawa Palu Serang Guru dan Teman-temannya di Sekolah Rusia

    Horor, Murid Bawa Palu Serang Guru dan Teman-temannya di Sekolah Rusia

    Jakarta

    Horor! Seorang murid melukai empat orang dengan palu di sebuah sekolah di kota Chelyabinsk, Rusia selatan, dekat perbatasan dengan Kazakhstan.

    Bocah laki-laki berusia 13 tahun itu menyerang guru dan teman-teman sekolahnya sebelum dia dihentikan, tulis gubernur provinsi Aleksey Teksler di media sosial X, dilansir kantor berita AFP, Senin (16/9/2024).

    Akibat serangan itu, dua anak perempuan berusia 13 tahun, satu anak laki-laki, dan seorang guru terluka dan dirawat di rumah sakit, kata kementerian kesehatan setempat.

    Tersangka juga membawa pisau dan pistol, menurut sumber polisi yang dikutip oleh kantor berita Rusia, RIA Novosti.

    Motif perbuatannya belum diketahui.

    “Bagaimana seorang siswa bisa masuk ke sekolah dengan palu dan mengapa petugas keamanan tidak menanggapi?” Teksler bertanya di X.

    Dia mengatakan dirinya telah memerintahkan protokol keamanan untuk ditinjau ulang di setiap sekolah di wilayah tersebut.

    Penyelidikan telah diluncurkan terhadap “pembunuhan terencana” dan “pengabaian”, kata Komite Investigasi Rusia, yang bertanggung jawab atas investigasi terbesar di negara itu.

    Serangan itu terjadi di sekolah nomor 68 di Chelyabinsk, kata Teksler.

    Serangan bersenjata di sekolah-sekolah di Rusia, yang dulunya jarang terjadi, telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

    Presiden Vladimir Putin menyebut hal itu sebagai impor dari Amerika Serikat dan menyalahkan globalisasi.

    Putin telah memperketat undang-undang kepemilikan senjata api.

    Sebelumnya, seorang anak perempuan berusia 14 tahun melepaskan tembakan di sebuah sekolah di kota Bryansk di barat daya Rusia pada Desember 2023. Insiden itu menewaskan seorang teman sekelas pelaku sebelum dia bunuh diri.

    Penembakan lainnya di Ijevsk di Rusia tengah pada September 2022 menewaskan 18 orang.

    Sembilan orang tewas akibat penyerangan seorang pria berusia 21 tahun di sebuah sekolah di Kazan, Republik Tatarstan, Rusia, pada tahun 2021.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Perusahaan Maritim Gandasari Group Mejeng di Hub Space 2024, Ini yang Dibawa

    Perusahaan Maritim Gandasari Group Mejeng di Hub Space 2024, Ini yang Dibawa

    Jakarta

    Gandasari Group, perusahaan maritim yang berkantor pusat di Jakarta Selatan, turut serta dalam pesta Hari Perhubungan ‘Hub Space 2024’ yang digelar Kementerian Perhubungan bersama detikcom. Gandasari Group memiliki sejumlah bisnis di bidang kemaritiman seperti galangan kapal, pelabuhan, pelayaran (Tugboat dan tongkang) serta ekosistem pendukungnya.

    “Gandasari Fokus Pada Industri Kemaritiman 4.0 & kita itu integrated maritim solution. Gandasari Group Fokus Pada Kawasan Industri Maritim, dengan Industri di dalamnya Industri Galangan Kapal, pelabuhan, Industri Perminyakan, terus kita juga ada Pelayaran (tugboat & tongkang) pertambangan, serta kontraktor pertambangan… Saat ini Gandasari Group sedang mengembangkan 3 kawasan industri maritim yang berada di lokasi Bojonegara, Kabupaten Serang Provinsi Banten, ada juga di Pulo Ampel (Banten), terus kita itu ada di (Desa) Gasing, Kabupaten Banyuasin Palembang/Sumatera Selatan,” ujar Direktur Gandasari Group, Wayda Syakhroza ditemui di Hub Space 2024, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (6/9/2024).

    Gandasari Group menghadirkan booth untuk memfasilitasi para pengunjung maupun calon klien yang ingin mengenal bisnis perusahaan. Di sana para pengunjung bisa melihat pengembangan Kawasan Industri , maket kapal yang dibuat oleh perusahaan maupun beberapa site operasional dan site tambang yang dimiliki Gandasari Group melalui monitor interaktif.

    “Jadi booth kita ini sebenarnya warnanya warna kita, oranye sama biru. Kita ada beberapa maket kapal yang sudah kita buat sebelumnya (agar) ada gambaran. Terus kita juga menyediakan juga kalau ada yang mau lihat drawing-drawing yang lagi kita bangun,” paparnya.

    Wayda mengungkapkan kehadirannya di acara Hub Space 2024 merupakan kesempatan yang baik untuk memperkenalkan bisnis perusahaan kepada khalayak, sekaligus menjaring klien baru.

    Gandasari Group hadir di Hub Space 2024 Foto: dok. Gandasari Group

    “Good opportunity sih karena di sini banyak (perusahaan) yang besar-besar juga dari segala (sektor) perhubungan. Kita sangat bersyukur dikasih kesempatan ini. Apalagi ada Pak Wapres, ada Pak Menteri juga,” imbuhnya.

    Senada, CEO Gandasari Group, David Rahadian mengatakan dengan hadir di Hub Space 2024 pihaknya bisa menunjukkan rencana pengembangan bisnis sekaligus menjaring potensi kerja sama lebih dengan pemangku kepentingan di ekosistem transportasi.

    “Acaranya luar biasa, dihadiri oleh berbagai stakeholder di sektor transportasi baik dari Kementerian Perhubungan maupun Pak Wapres tadi sambutannya, arahnnya cukup mengena tadi,” imbuh David.

    Sekadar diketahui, dalam kesempatan yang sama Wakil Presiden Ma’ruf Amin memberikan sambutan sekaligus membuka acara Hub Space 2024. Usai dibuka, sejumlah pengunjung tampak mengunjungi booth Gandasari Group untuk mengetahui seputar kegiatan bisnis perusahaan.

    (prf/ega)

  • Karnaval Kemerdekaan Diwarnai Tawuran, Polres Jombang Turun Tangan

    Karnaval Kemerdekaan Diwarnai Tawuran, Polres Jombang Turun Tangan

    Jombang (beritajatim.com) – Karnaval memperingat Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia di Desa Desa Rejosopinggir Kecamatan Tembelang diwarnai tawuran antara dua kelompok pada Minggu (1/9/2024) sore.

    Atas kejadian tersebut, Polres Jombang langsung turun tangan guna melakukan mediasi terhadap kedua belah pihak. Diketahui, tawuran terjadi saat karnaval sedang berlangsung. Kedua kelompok saling serang dengan melempar batu.

    Agar situasi segera mereda, Polres Jombang mengundang kedua belah pihak. Selain itu, perangkat Desa, tokoh masyarakat dan perwakilan warga juga dihadirkan. Mereka bertemu di ruang Jombang Command Center (JCC) Polres Jombang. Acara itu sendiri dihadiri sekitar 20 orang.

    Wakapolres Jombang Kompol Hari Kurniawan, yang mewakili Kapolres Jombang AKBP Eko Bagus Riyadi, memimpin langsung mediasi kedua kelompok warga yang bersitegang itu. Mediasi juga dihadiri Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Margono Suhendra dan Kapolsek Tembelang Iptu Fadilah. Turut hadir Kepala Desa Rejosopinggir Yoyok Supriyanto.

    Wakapolres Jombang Kompol Hari Kurniawan berharap situasi tersebut tidak terjadi lagi ke depannya. “Kami memperoleh informasi bahwa keributan tersebut karena ada unsur balas dendam,” ungkap Kompol Hari.

    Oleh sebab itu, Wakapolres menekankan perselisihan yang terjadi dapat diselesaikan dan enemukan solusi. Sehingga warga tidak resah. “Kepala Desa nantinya dibantu Bhabinkamtibmas beserta Babinsa untuk mencari akar permasalahannya,” tutur Hari.

    Selain itu, Kompol Hari menegaskan akan menjalankan proses hukum yang berlaku. “Untuk korban dilakukan visum. Apabila nanti ada indikasi pelaku maka akan ditangkap dan diproses hukum,” tegasnya.

    Hal senada, diungkapkan Kades Yoyok Supriyanto, ia berharap kedepannya Desa Rejosopinggir bisa damai dan rukun. Pihaknya juga sudah berupaya untuk menyatukan masyarakat dengan melakukan berbagai kegiatan.

    “Semisal, kami mengadakan posyandu di tiap-tiap dusun, harapannya bisa terjalin hubungan yang harmonis antara generasi muda hingga dewasa,” pungkas Kades Yoyok. [suf]

  • 3 Polisi Israel Tewas Ditembak di Tepi Barat, Pelaku Dibunuh

    3 Polisi Israel Tewas Ditembak di Tepi Barat, Pelaku Dibunuh

    Tepi Barat

    Tiga polisi Israel tewas ketika kendaraan mereka ditembaki saat melaju di dekat kota Hebron, Tepi Barat yang diduduki. Pelaku yang diidentifikasi sebagai warga Palestina, yang terafiliasi dengan gerakan Fatah, tewas dalam baku tembak dengan tentara Israel usai sempat kabur dari lokasi kejadian.

    Militer dan Kepolisian Israel dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters dan The Times of Israel, Senin (2/9/2024), melaporkan bahwa ketiga polisi yang bertugas di distrik Tepi Barat itu tewas dalam penembakan yang terjadi di kota Tarqumiyah, Tepi Barat bagian selatan, pada Minggu (1/9) pagi.

    Ketiga polisi Israel yang tewas diidentifikasi sebagai Arik Ben Eliyahu, Hadas Branch dan Roni Shakuri. Layanan ambulans Israel, Magen David Adom, menuturkan pihaknya sempat merawat ketiga korban saat mereka dalam kondisi kritis usai penembakan terjadi di Tepi Barat.

    Namun dua polisi di antaranya — Ben Eliyahu dan Branch — dinyatakan tewas seketika di lokasi kejadian, sedangkan satu polisi lainnya, yakni Shakuri, dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.

    Dalam insiden itu, menurut militer Israel, seorang pria bersenjata melepas tembakan ke arah mobil polisi yang sedang melaju di ruas jalanan Route 35 dekat Persimpangan Idhna-Tarqumiyah, tepat di sebelah timur pos pemeriksaan antara Tepi Barat dan Israel.

    Pelaku melarikan diri dengan berlari usai melakukan serangan tersebut. Namun tentara Angkatan Bersenjata Israel (IDF) melakukan pengejaran terhadap pelaku, kemudian menemukan keberadaannya dan membunuhnya di Hebron.

    Militer Israel menjelaskan bahwa pasukan unit Komando Duvdevan mengepung sebuah bangunan di Hebron yang menjadi tempat pelaku bersembunyi, setelah mendapat informasi intelijen dari Shin Bet dan Direktorat Intelijen Militer.

    Lihat Video ‘Israel Serang Sekolah Tempat Pengungsian di Gaza, 11 Orang Tewas’:

    Pasukan mengerahkan taktik “pressure cooker” yang melibatkan peningkatan volume tembakan yang diarahkan ke sebuah bangunan untuk memaksa tersangka keluar. Tentara Israel menembakkan rudal yang diluncurkan dari bahu ke arah bangunan itu, dan pelaku penyerangan itu akhirnya terbunuh.

    Sumber militer menyebut tentara-tentara Israel menemukan senapan serbu M16 pada tubuh pelaku.

    IDF dan Shin Bet mengidentifikasi pelaku sebagai Muhannad al-Aswad yang berusia 31 tahun dan berasal dari Idhna. Militer Israel menyebut Al-Aswad berafiliasi dengan gerakan Fatah yang kini menguasai Otoritas Palestina, dan di masa lalu pernah bertugas sebagai pengawal kepresidenan Palestina.

    Belum ada tanggapan dari Otoritas Palestina atas serangan ini.

    Penyerangan yang menewaskan polisi Israel itu terjadi saat militer Tel Aviv melanjutkan operasi penyerbuan yang melibatkan ratusan tentara di wilayah Tepi Barat. Penyerbuan militer yang dimulai sejak Rabu (28/8) pekan lalu itu tercatat sebagai salah satu aksi terbesar Israel di Tepi Barat.

    Tel Aviv sebelumnya menyebut penyerbuan itu bertujuan membasmi militan Islamis yang didukung Iran di Tepi Barat.

    Operasi yang memasuki hari kelima itu telah menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur di Jenin dan kamp pengungsi di dekatnya, yang menjadi fokus penyerbuan. Rumah-rumah dan bangunan di area itu banyak yang rusak, dengan ruas jalanan hancur akibat dilindas buldoser lapis baja yang dikerahkan untuk memburu bom pinggir jalan yang ditanam para militan.

    Sedikitnya 24 warga Palestina, sebagian besar diklaim oleh Hamas atau Jihad Islam sebagai anggota mereka, telah terbunuh sejak dimulainya operasi militer Israel di wilayah Tepi Barat. Menurut laporan asosiasi tahanan Palestina, pasukan Israel telah melakukan 110 penangkapan di wilayah tersebut.

    Lihat Video ‘Israel Serang Sekolah Tempat Pengungsian di Gaza, 11 Orang Tewas’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Kata Biden soal Dilema Putin saat Ukraina Serang Rusia

    Kata Biden soal Dilema Putin saat Ukraina Serang Rusia

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengomentari penyerbuan Ukraina kepada wilayah Rusia. Menurut Biden, Presiden Rusia Vladimir Putin berada dalam dilema yang nyata.

    Seperti dilansir AFP, Selasa (13/8/2024), Ukraina melancarkan penyerbuan dan serangan mendadak ke dalam wilayah Rusia, tepatnya di Kursk, sejak Selasa (6/8) pekan lalu. Pasukan Kyiv dilaporkan telah merebut lebih dari dua lusin area permukiman Rusia dalam serangan lintas perbatasan tersebut.

    Penyerbuan Ukraina itu disebut sebagai serangan lintas perbatasan yang paling signifikan terhadap wilayah Rusia sejak Perang Dunia II.

    AS menegaskan tidak mengetahui dan tidak terlibat dalam operasi militer Ukraina, sekutunya, di dalam wilayah Rusia tersebut. Namun para pejabat Washington, seperti dilansir Reuters, Rabu (14/8/2024), terus berhubungan dengan otoritas Kyiv mengenai langkah militer tersebut.

    Para pejabat AS mengatakan pihaknya masih berusaha mempelajari apa yang ingin dicapai Ukraina dengan serangannya tersebut.

    Saat menjawab pertanyaan wartawan soal penyerbuan Ukraina dalam kunjungannya di New Orleans, Biden mengatakan dirinya mendapatkan pengarahan setiap 4-5 jam selama 6 hari hingga 8 hari terakhir soal operasi militer sekutu AS tersebut.

    “Ini menciptakan dilema nyata bagi Putin,”sebut Biden dalam komentar substantif pertamanya soal operasi militer Ukraina terhadap wilayah Rusia tersebut.

    AS Pasok Senjata untuk Ukraina

    AS telah memasok persenjataan senilai miliaran dolar Amerika terhadap Ukraina, yang sebagian besar dimaksudkan untuk tujuan pertahanan, ketika Kyiv berupaya mengusir invasi Rusia sejak Februari 2022 lalu.

    Biden, pada Mei lalu, memberikan wewenang kepada Ukraina untuk meluncurkan senjata yang dipasok AS ke target-target militer di dalam wilayah Rusia.

    Dalam pernyataan terbaru, Gedung Putih mengatakan Kyiv tidak menyampaikan pemberitahuan sebelumnya soal penyerbuan terhadap wilayah Kursk di Rusia, yang berlangsung sejak Selasa (6/8) dini hari.

    Militer Rusia mengatakan pada Selasa (13/8) kemarin bahwa pasukannya menyerang balik pasukan Ukraina dengan rudal, drone dan serangan udara.

    Juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, saat berbicara kepada wartawan di dalam pesawat kepresidenan AS, Air Force One, menegaskan Washington tidak terlibat dalam operasi militer Ukraina tersebut.

    “Kami tidak ada hubungannya dengan ini,” ucapnya.

    “Kami tidak terlibat. Kami akan terus melakukan pembicaraan dengan pihak Ukraina mengenai pendekatan mereka, namun merekalah yang berhak untuk berbicara,” imbuh Jean-Pierre.

    Selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Putin Minta Ukraina Diusir

    Putin memerintahkan militernya untuk “mengusir” pasukan Ukraina yang menyerbu negara tersebut selama nyaris sepekan terakhir. Perintah ini diberikan Putin saat lebih dari 120.000 warga telah dievakuasi dari area-area perbatasan yang terdampak penyerbuan pasukan Ukraina.

    Putin, dalam rapat dengan para pejabat pemerintahan Rusia yang disiarkan televisi setempat, mengatakan bahwa “salah satu tujuan jelas dari musuh adalah menabur perselisihan” dan “menghancurkan persatuan dan kohesi masyarakat Rusia”.

    “Tugas utamanya, tentu saja, untuk Kementerian Pertahanan mengusir musuh dari wilayah-wilayah kita,” cetus Putin dalam rapat tersebut.

    Laporan yang disampaikan Gubernur Kursk, Alexei Smirnov, dalam rapat dengan Putin menyebut sekitar 121.000 orang telah mengungsi dari wilayah tersebut sejak awal penyerbuan pasukan Ukraina.

    Disebutkan juga oleh Smirnov bahwa penyerbuan Kyiv itu telah menewaskan sedikitnya 12 warga sipil dan melukai sekitar 121 orang lainnya.

    Halaman 2 dari 2

    (aik/aik)