Alasan Penyerangan Brutal Prajurit TNI di Deli Serdang Diduga karena Cekcok di Jalan
Editor
MEDAN, KOMPAS.com –
Puluhan prajurit TNI dari Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan, menyerang warga Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (8/11/2024) malam.
Kepala Desa Selamat, Bahrun, mengatakan, puluhan prajurit yang datang tanpa seragam, menyisir desa lalu menyerang warga dengan senjata tajam secara brutal, baik yang ada di jalan maupun di rumah.
Mereka menanyai warga keberadaan pemuda yang cekcok dengan mereka saat melintas di jalan.
”Kami tidak tahu pasti alasan mereka menyerang warga kami. Kata mereka, ada cekcok antara anggota Armed dengan warga saat melintas di jalan dengan sepeda motor. Mereka menyerang kami dengan membabi buta,” kata Bahrun saat acara adat pemakaman Raden, Minggu (10/11/2024).
Para prajurit TNI itu mendobrak rumah warga. Ada warga yang diseret keluar, dipukuli, dan beberapa dihantam dengan pisau.
Seorang warga mengalami luka sobek cukup besar di kepala dan masih dirawat intensif di rumah sakit.
Sementara, salah satu warga, Raden Barus (61), tewas dalam penyerangan itu.
Bahrun mengatakan, Raden saat itu sedang berada di luar. Namun, mereka belum tahu bagaimana Raden bisa menjadi korban kebrutalan anggota TNI itu.
Raden ditemukan tergeletak mengeluarkan banyak darah di pinggir jalan. Terdapat luka di kepala dan badannya.
”Saat ditemukan, Raden masih hidup, tetapi sudah kritis. Kami sempat berupaya membawa ke rumah sakit, tetapi sudah meninggal saat di jalan,” kata Bahrun.
Salah satu warga yang jadi korban penyerangan, Rofika Sanjaya Tarigan (18), mengatakan, pukul 22.30 WIB, dia keluar rumah untuk membeli rokok.
Kemudian, Rofika melihat ada puluhan orang datang ke kampungnya. Merasa takut, Rofika lari ke rumah neneknya. Ternyata, dia dikejar.
“Terus didobrak rumah nenek. Mereka mencari orang bernama Andre Ginting. Setelah itu, saya buka pintu dan diseret ke luar rumah. Saya dipukuli,” kata Rofika saat diwawancarai di Desa Selamat.
Puluhan prajurit TNI itu kemudian memukuli Rofika dan membawanya ke markas Armed 2/105. Rofika didudukkan di markas itu lalu disuruh pergi.
“Luka yang saya dapati, kepala bocor, memar di bagian tangan dan punggung,” kata dia.
Kepala Penerangan Kodam I Bukit Barisan, Kolonel Dody Yudha mengatakan, 33 prajurit TNI Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan diduga terlibat penyerangan terhadap warga Desa Selamat.
Sementara, Panglima Kodam I Bukit Barisan Letjen Mochammad Hasan menyampaikan permohonan maaf atas penyerangan yang dilakukan anak buahnya.
Dia memastikan para pelaku akan mendapat sanksi sesuai aturan yang berlaku.
“Kami sudah memproses hukum permasalahan ini. Kami memastikan bahwa peristiwa ini tidak akan terulang lagi,” kata Hasan saat mengikuti acara adat pemakaman Raden Barus di jambur Desa Selamat, Minggu (10/11/2024).
“Dan sekali lagi, bersama keluarga besar Bukit Barisan, kami memohon maaf sebesar-besarnya. Kalaupun saya harus menggantikan almarhum, saya siap melakukan itu sekarang. Saya ikhlas,” kata Hasan.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul: Anggota TNI Armed-2/KS Serang Kampung di Deli Serdang, Satu Tewas dan Puluhan Luka-luka
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Serang
-
/data/photo/2024/11/10/673081311199f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
5 Alasan Penyerangan Brutal Prajurit TNI di Deli Serdang Diduga karena Cekcok di Jalan Medan
-
/data/photo/2024/11/10/6730808cc1b0d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
5 Kronologi Penyerangan Brutal Puluhan Prajurit TNI terhadap Warga Desa Deli Serdang Medan
Kronologi Penyerangan Brutal Puluhan Prajurit TNI terhadap Warga Desa Deli Serdang
Editor
MEDAN, KOMPAS.com –
Puluhan prajurit TNI dari Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan, menyerang warga Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (8/11/2024) malam.
Kejadian ini mengakibatkan puluhan warga terluka dan satu orang bernama Raden Barus (61) tewas.
Kepala Desa Selamat, Bahrun, mengatakan, warga kaget dengan kedatangan puluhan anggota TNI tanpa seragam sekitar pukul 22.00 WIB.
warga tidak tahu pasti alasan puluhan anggota TNI menyerang warga Desa Selamat.
Namun, prajurit yang datang mencari orang yang cekcok dengan mereka di jalan.
Berdar kabar bahwa ada anggota TNI yang berselisih dengan warga di jalan.
”Kami tidak tahu pasti alasan mereka menyerang warga kami. Kata mereka, ada cekcok antara anggota Armed dengan warga saat melintas di jalan dengan sepeda motor. Mereka menyerang kami dengan membabi buta,” kata Bahrun saat acara adat pemakaman Raden, Minggu (10/11/2024), dikutip dari
Kompas.id
.
Anggota TNI dengan senjata tajam menyerang warga secara brutal, baik yang ada di jalan maupun di rumah.
Mereka menanyai warga keberadaan pemuda yang cekcok dengan mereka saat melintas di jalan.
Puluhan anggota TNI menyisir perkampungan dan mendobrak rumah warga.
Warga yang berada di rumah diseret keluar, dipukul, dan beberapa dihantam dengan pisau.
Seorang warga mengalami luka sobek cukup besar di kepala dan masih dirawat intensif di rumah sakit.
Bahrun mengatakan, Raden Barus kebetulan sedang berada di luar. Mereka belum tahu bagaimana Raden bisa menjadi korban kebrutalan anggota TNI.
Raden ditemukan tergeletak mengeluarkan banyak darah di pinggir jalan. Terdapat luka di kepala dan badannya.
”Saat ditemukan, Raden masih hidup, tetapi sudah kritis. Kami sempat berupaya membawa ke rumah sakit, tetapi sudah meninggal saat di jalan,” kata Bahrun.
Keesokan harinya, warga membawa jenazah Raden yang sudah diotopsi ke depan markas Armed-2 sebagai bentuk protes terhadap tindakan keji puluhan anggota Armed-2/KS.
”Raden adalah tokoh masyarakat yang dituakan di desa kami. Dia tidak salah apa-apa, tetapi menjadi korban serangan TNI,” kata Bahrun.
”Seharusnya rakyat merasa aman kalau ada markas tentara di desanya. Namun, warga malah ketakutan dengan keberadaan mereka,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, puluhan prajurit dari Armed 2/105 KS menyerang warga Desa Selamat pada Jumat (8/11/2024) malam.
Akibatnya, puluhan warga terluka dan satu orang meninggal dunia bernama Raden Barus.
Kepala Penerangan Kodam I Bukit Barisan, Kolonel Dody Yudha mengatakan, 33 prajurit TNI Batalyon Artileri Medan (Armed) 2/105 Kilap Sumagan diduga terlibat penyerangan terhadap warga Desa Selamat.
Puluhan prajurit tersebut sedang dalam pemeriksaan.
Sementara, Panglima Kodam I Bukit Barisan Letjen Mochammad Hasan menyampaikan permohonan maaf atas penyerangan yang dilakukan anak buahnya.
“Dan sekali lagi, bersama keluarga besar Bukit Barisan, kami memohon maaf sebesar-besarnya. Kalaupun saya harus menggantikan almarhum, saya siap melakukan itu sekarang. Saya ikhlas,” kata Hasan dengan pengeras suara saat mengikuti acara adat pemakaman Raden Barus di jambur Desa Selamat, Minggu (10/11/2024).
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul: Anggota TNI Armed-2/KS Serang Kampung di Deli Serdang, Satu Tewas dan Puluhan Luka-luka
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Ulama di Banten Tolak Peredaran Miras Anggur Merah
Serang: Ulama Banten menyatakan sikap menolak distributor produk minuman keras (miras) jenis anggur merah skala nasional yang berlokasi di Desa Wanayasa, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten.
Menurut informasi yang dihimpun, perusahan ini mengantongi berkas Nomor Induk Berusaha (NIB) bernomenklatur perdagangan besar minuman beralkohol dengan tingkat risiko tinggi yang tercatat pada kode KBLI 46333, termasuk mencakup perdagangan skala besar bukan eceran.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banten, Bazari Syam, menegaskan sesuai fatwa miras apapun jenisnya adalah haram. Karenanya pihaknya segera melakukan tindakan untuk berkordinasi dengan MUI pada tingkat kabupaten dan kecamatan terkait.
“Tentu kalau ini miras kita sangat menyesalkan kita ingin segera diberi sanksi tegas, penegak hukum negara harus hadir, karena menghancurkan moral anak bangsa. Penegak hukum harus hadir dan negara juga harus ikut andil,” kata Bazari Syam saat dikonfirmasi, Sabtu, 9 November 2024.
Wakil Ketua DPRD Banten, Barhum, menjelaskan jika persero dimaksud kedapatan memasarkan produk tersebut dalam sekup lokal melalui metode eceran kepada konsumen tingkat bawah atau end user, maka untuk daerah tertentu di Banten bisa dianggap melanggar aturan.
“Nah pemasaran lokal itu kalau memang sudah ada peraturan daerah yang tidak memperbolehkan hal itu Ya nggak boleh juga dia memasarkan. Saya pikir inilah yang menjadi konsen Pemprov Banten ya. Itu perlu ada dengar pendapat antara perusahaan dengan pihak pemerintah daerah,” kata Bahrum.
Serang: Ulama Banten menyatakan sikap menolak distributor produk minuman keras (miras) jenis anggur merah skala nasional yang berlokasi di Desa Wanayasa, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten.
Menurut informasi yang dihimpun, perusahan ini mengantongi berkas Nomor Induk Berusaha (NIB) bernomenklatur perdagangan besar minuman beralkohol dengan tingkat risiko tinggi yang tercatat pada kode KBLI 46333, termasuk mencakup perdagangan skala besar bukan eceran.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banten, Bazari Syam, menegaskan sesuai fatwa miras apapun jenisnya adalah haram. Karenanya pihaknya segera melakukan tindakan untuk berkordinasi dengan MUI pada tingkat kabupaten dan kecamatan terkait.
“Tentu kalau ini miras kita sangat menyesalkan kita ingin segera diberi sanksi tegas, penegak hukum negara harus hadir, karena menghancurkan moral anak bangsa. Penegak hukum harus hadir dan negara juga harus ikut andil,” kata Bazari Syam saat dikonfirmasi, Sabtu, 9 November 2024.
Wakil Ketua DPRD Banten, Barhum, menjelaskan jika persero dimaksud kedapatan memasarkan produk tersebut dalam sekup lokal melalui metode eceran kepada konsumen tingkat bawah atau end user, maka untuk daerah tertentu di Banten bisa dianggap melanggar aturan.
“Nah pemasaran lokal itu kalau memang sudah ada peraturan daerah yang tidak memperbolehkan hal itu Ya nggak boleh juga dia memasarkan. Saya pikir inilah yang menjadi konsen Pemprov Banten ya. Itu perlu ada dengar pendapat antara perusahaan dengan pihak pemerintah daerah,” kata Bahrum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id(DEN)
-

Anggota TNI Armed-2/KS Serang Kampung di Deli Serdang, Satu Tewas dan Puluhan Luka-luka
GELORA.CO – Puluhan anggota TNI Batalyon Artileri Medan-2/Kilap Sumagan menyerang perkampungan warga di dekat markasnya di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-Biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Seorang warga, Raden Barus (60), tewas di pinggir jalan dengan luka di sekujur tubuhnya. Delapan warga luka berat dan belasan orang lainnya luka ringan akibat serangan itu.
”Kami tidak tahu pasti alasan mereka menyerang warga kami. Kata mereka, ada cekcok antara anggota Armed dengan warga saat melintas di jalan dengan sepeda motor. Mereka menyerang kami dengan membabi buta,” kata Kepala Desa Selamat Bahrun dalam acara adat pemakaman Raden, Minggu (10/11/2024).
Panglima Kodam I Bukit Barisan Letnan Jenderal Mohamad Hasan hadir dalam acara pemakaman Raden. Di hadapan Hasan, anggota keluarga menangis histeris meminta agar mereka diberikan keadilan. Keluarga meminta proses hukum terhadap anggota TNI yang telah menganiaya Raden hingga meninggal.
Bahrun mengatakan, perkampungan mereka diserang oleh puluhan anggota Artileri Medan-2/Kilap Sumagan (Armed-2/KS) pada Jumat (8/11/2024) malam hingga Sabtu dini hari. Warga terkejut dengan kedatangan puluhan anggota TNI tanpa seragam sekitar pukul 22.00 WIB. Mereka mencari orang yang cekcok dengan mereka di jalan.
Anggota TNI dengan senjata tajam menyerang warga secara brutal, baik yang ada di jalan maupun di rumah. Mereka menanyai warga keberadaan pemuda yang cekcok dengan mereka saat melintas di jalan. Puluhan anggota TNI menyisir perkampungan dan mendobrak rumah warga. Warga yang berada di rumah diseret keluar, dipukul, dan beberapa dihantam dengan pisau. Seorang warga mengalami luka sobek cukup besar di kepala dan masih dirawat intensif di rumah sakit.
Bahrun mengatakan, Raden kebetulan sedang berada di luar. Mereka belum tahu bagaimana Raden bisa menjadi korban kebrutalan anggota TNI itu. Raden ditemukan tergeletak bersimbah darah di pinggir jalan. Terdapat luka di kepala dan badannya.
”Saat ditemukan, Raden masih hidup, tetapi sudah kritis. Kami sempat berupaya membawa ke rumah sakit, tetapi sudah meninggal saat di jalan,” kata Bahrun.
Pada Sabtu pagi, warga mengamuk setelah mengetahui Raden tewas. Setelah dilakukan otopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, warga membawa jenazah Raden ke depan markas Armed-2 sebagai bentuk protes terhadap tindakan keji puluhan anggota Armed-2/KS. ”Raden adalah tokoh masyarakat yang dituakan di desa kami. Dia tidak salah apa-apa, tetapi menjadi korban serangan TNI,” kata Bahrun.
Situasi Desa Selamat pada Minggu sudah lebih kondusif. Namun, warga masih khawatir dan trauma atas kejadian itu. ”Seharusnya rakyat merasa aman kalau ada markas tentara di desanya. Namun, warga malah ketakutan dengan keberadaan mereka,” katanya.
Jalankan proses hukum
Hasan mengatakan, dia meminta maaf atas apa yang telah dilakukan oleh anggotanya. ”Saya sudah bertemu dengan pihak keluarga Bapak Raden Barus, termasuk beberapa yang keluarganya masih dirawat. Kami menyampaikan permohonan maaf. Kami memastikan bahwa peristiwa ini tidak akan terulang lagi,” kata Hasan saat menyampaikan ucapan belasungkawa.
Hasan berjanji akan memproses hukum semua anggota Armed-2 yang terlibat dalam peristiwa penyerangan itu. Delapan korban luka berat juga sedang dirawat di Rumah Sakit Putri Hijau milik Kodam I Bukit Barisan.
”Sekali lagi kami mohon maaf. Kami memastikan anak-anak kita yang masih perawatan kami tangani sebaik-baiknya,” kata Hasan.
Dugaan awal, anggota Armed-2 terlibat perkelahian dengan beberapa pemuda warga Desa Selamat pada Jumat sore.
Hasan tidak mau memberikan keterangan saat wartawan mencoba melakukan wawancara terkait peristiwa penyerangan itu.
Secara terpisah, Kepala Penerangan Kodam I Bukit Barisan Kolonel Dody Yudha menjelaskan, proses hukum telah berjalan terhadap semua anggota Armed-2 yang terlibat dalam penyerangan warga itu.
”Oknum yang terkonfirmasi (ikut dalam penyerangan) ada 33 orang. Mereka diperiksa di Polisi Militer Kodam I BB,” kata Dody.
Dody mengatakan, Pangdam I Bukit Barisan sudah melaksanakan jam komandan di Armed-2 untuk memberikan arahan kepada seluruh prajurit. Pangdam I Bukit Barisan juga memimpin langsung mediasi dengan warga.
”Pada intinya tidak akan terjadi lagi kejadian penyerangan tersebut sehingga diharapkan suasana kondusif di sana,” kata Doddy.
Saat ditanya penyebab penyerangan, Dody menyebut mereka masih menyelidiki hal itu. Dugaan awal, anggota Armed-2 terlibat perkelahian dengan beberapa pemuda warga Desa Selamat pada Jumat sore. Perkelahian diawali dengan cekcok antara anggota TNI dan warga yang melintas di jalan.
-

Buntut tawuran di Duren Sawit, seorang tewas akibat tertabrak kereta
pelaku tawuran saling serang menggunakan batu, petasan, dan senjata tajamJakarta (ANTARA) –
Buntut aksi tawuran yang terjadi di kawasan Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur menyebabkan satu orang tewas akibat tersambar kereta api.
“Ada satu remaja warga Kampung Jagal Kelurahan Jati Kecamatan Pulogadung Jakarta Timur tertabrak kereta api akibat tawuran, meninggal dunia,” kata Kapolsek Duren Sawit Polres Metro Jakarta Timur, AKP Sutikno saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu.
Baca juga: 63 sekolah di Kalideres deklarasi anti tawuran
Sutikno menjelaskan kejadian tawuran tersebut terjadi pada Minggu pagi sekitar pukul 07.30 WIB di seberang jembatan Kebon Singkong, Duren Sawit.
Tangkapan layar dari akun instagram @kabar.jaktim terlihat sejumlah pelaku tawuran saling serang di Jalan Gusti Ngurah Rai, Klender, Jakarta Timur, Minggu (10/11/2024). ANTARA/HO-Istimewa
Sebelumnya beredar sebuah video viral yang diunggah oleh akun @kabar.jaktim di video tersebut terlihat sejumlah orang pelaku tawuran saling serang satu sama lain.
Baca juga: Kelurahan di Jakpus gencarkan sosialisasi bahaya narkoba dan tawuran
“Tawuran terpantau kamera drone di Klender Jaktim, Dua kelompok remaja bentrok di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Klender, Jakarta Timur, Minggu,” tulis akun tersebut.
Akun tersebut juga menulis pelaku tawuran saling serang menggunakan batu, petasan, dan senjata tajam. Akibat aksi tersebut arus lalu lintas di lokasi bentrok Jalan I Gusti Ngurah Rai sempat terhenti.
Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024 -
/data/photo/2024/01/31/65ba0c57e9ba2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
6 Jet-jet Tempur AS Serang Target-target Houthi di Yaman, Ada Tujuan Apa? Internasional
Jet-jet Tempur AS Serang Target-target Houthi di Yaman, Ada Tujuan Apa?
Penulis
SANA’A, KOMPAS.com –
Pentagon menyebut, jet-
jet tempur AS
telah melancarkan beberapa serangan di fasilitas penyimpanan senjata canggih
Houthi
di Yaman pada Sabtu (9/11/2024) malam waktu setempat.
Lantas, apa tujuannya? Menurut informasi yang diberikan Pentagon kepada Kantor berita
AFP,
fasilitas tersebut berisi berbagai senjata yang digunakan untuk menargetkan kapal-kapal militer dan sipil yang berlayar di perairan internasional di Laut Merah dan Teluk Aden.
Jaringan televisi
Al Masirah
yang dikelola Houthi juga telah melaporkan, bahwa ada tiga serangan dari Amerika dan Inggris yang menargetkan distrik Al Sabeen di selatan ibu kota Sana’a.
“Para saksi mata mengatakan mereka mendengar suara bising pesawat, disertai dengan ledakan-ledakan di beberapa bagian ibukota Sana’a,” ungkap
Al Masirah.
Amerika Serikat dan Inggris telah berulang kali menyerang target-target Houthi yang didukung Iran di Yaman sejak Januari lalu.
Mereka melakukannya sebagai tanggapan atas serangan-serangan yang dilakukan oleh kelompok tersebut terhadap pelayaran di Laut Merah dan Teluk Aden.
Houthi menegaskan, serangan-serangan tersebut, yang telah mengganggu lalu lintas maritim di jalur air yang penting secara global, menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel dan dimaksudkan untuk menunjukkan solidaritas kepada Palestina selama
perang Gaza
.
Serangan-serangan itu bagaimanapun telah sangat mengganggu rute Laut Merah yang membawa 12 persen perdagangan global.
Dalam lebih dari 100 serangan Houthi selama hampir satu tahun, empat pelaut telah terbunuh dan dua kapal tenggelam, sementara satu kapal dan awaknya masih ditahan sejak dibajak November lalu.
Serangan pada Sabtu terjadi tiga hari setelah pemimpin Houthi, Abdul Malik al-Houthi, mengkritik presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, karena mendukung Israel.
Houthi mengatakan, kesepakatan normalisasi antara negara-negara Arab dan Israel yang ditengahi oleh Trump telah gagal untuk mengakhiri konflik Timur Tengah dan bahwa ia akan gagal lagi pada masa jabatan keduanya.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Pomdam I Bukit Barisan Periksa 33 Oknum TNI Armed karena Serang Warga
Medan, Beritasatu.com – Detasemen Polisi Militer (Denpom) Kodam I Bukit Barisan memeriksa 33 oknum TNI Batalyon Armed 2/105 Kilap Sumagan terkait dugaan penyerangan dan penganiayaan warga Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, yang menyebabkan seorang meninggal dunia dan delapan warga luka-luka.
Hal tersebut disampaikan Kepala Penerangan Kodam I Bukit Barisan Kolonel Infanteri Dodi Yudha, Minggu (10/11/2024). Menurutnya, pasca-penganiayaan, Denpom Kodam I Bukit Barisan melakukan penyelidikan dengan melakukan oleh tempat kejadian perkara (TKP) serta memeriksa warga sekitar di lokasi kejadian.
“Sudah ada beberapa oknum TNI Armed yang serang warga diperiksa di Polisi Militer. Jumlah yang sudah terkonfirmasi 33 oknum. Hasil penyelidikan nantinya kita sampaikan lebih lanjut, “kata Dodi.
Dodi mengungkapkan, penyebab oknum TNI Armed serang warga dipicu perkelahian. Namun, belum diketahui latar belakang perkelahian tersebut karena masih dalam penyelidikan. “Untuk sementara didapat informasi terjadi perkelahian atau bentrok oknum TNI dengan warga,” ungkapnya.
Dodi menuturkan, Kodam I Bukit Barisan telah membawa delapan korban luka-luka ke Rumah Sakit Putri Hijau Medan untuk mendapatkan perawatan
Kodam I Bukti Barisan memastikan tidak ada lagi penyerangan oknum TNI Armed pada warga dan situasi sudah kondusif. “Warga tidak perlu khawatir untuk beraktivitas di luar rumah,” kata dia.
-

Tersangka Kasus Narkotika Tewas Gantung Diri di Tahanan Polda Banten
Serang –
Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Tersangka penyalahgunaan narkoba jenis ganja, BK (35), ditemukan tewas tergantung di tahanan khusus Ditresnarkoba Polda Banten. Polisi menduga BK bunuh diri.
BK, yang berprofesi sebagai guru honorer, ditangkap pada Rabu (6/11), di Bayah, Kabupaten Lebak. Saat ini, polisi masih mengembangkan kasus ganja tersebut.
“Pelaku mendapat narkotika jenis ganja dari saudara ED yang saat ini berstatus DPO,” ujar Kabid Humas Polda Banten Didik Hariyanto, Minggu (10/11/2024).
Saat ditangkap, polisi menemukan barang bukti berupa paket berisi plastik putih dengan ganja seberat kurang lebih 69,79 gram. Tersangka lalu dibawa ke Direktorat Narkoba Polda Banten untuk dilakukan pemeriksaan.
Pada Jumat (8/11) pukul 08.45 WIB, tersangka ditemukan tewas dengan cara gantung diri. Saat itu, pelaku ditempatkan di ruang khusus Ditresnarkoba untuk pengembangan kasus dengan kurun waktu 3×24 jam.
“Tersangka BK ditemukan dalam keadaan tergantung di ruang khusus tersebut yang mana kondisi pelaku sudah tidak bernyawa yang diduga bunuh diri, selanjutnya dilaporkan kepada pimpinan dan tim inafis dari Ditreskrimum Polda Banten melakukan olah TKP bersama penyidik, Bidpropam serta Biddokkes Polda Banten. Saat ini jenazah telah dibawa ke rumah sakit Bhayangkara,” ucapnya.
Polda Banten mengucapkan belasungkawa atas kejadian tersangka meninggal di tahanan. Saat ini masih dilakukan pendalaman terkait penyebab termasuk menunggu hasil visum.
(bri/aik)
-
/data/photo/2024/11/10/67304b268cb77.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
8 Sejumlah Oknum TNI Serang Warga di Deli Serdang, 1 Tewas dan Puluhan Orang Terluka Medan
Sejumlah Oknum TNI Serang Warga di Deli Serdang, 1 Tewas dan Puluhan Orang Terluka
Tim Redaksi
MEDAN, KOMPAS.com
– Sejumlah warga di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten
Deli Serdang
, mengalami serangan oleh puluhan oknum TNI pada Jumat (8/11/2024) malam.
Akibat insiden tersebut, puluhan warga mengalami luka-luka, dan seorang di antaranya,
Raden Barus
(61), dilaporkan meninggal dunia diduga akibat penganiayaan.
Kepala Desa Selamat, Bahrun, mengonfirmasi kejadian ini dan menjelaskan bahwa Raden keluar dari rumahnya setelah mendengar keributan.
“Sewaktu keluar itu lah, diduga dia dipukuli puluhan oknum TNI. Ada beberapa luka lebam di bagian tubuhnya,” kata Bahrun saat diwawancarai di lokasi, Minggu (10/11/2024).
Lebih lanjut, Bahrun menyebutkan bahwa korban meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit.
“Korban ini meninggal dunia pas di jalan mau dibawa ke rumah sakit,” sambungnya.
Kepala Unit Reskrim Polsek Sibiru-biru, Ipda Natan Simatupang, juga membenarkan peristiwa tersebut.
Ia menjelaskan kondisi korban yang meninggal dunia dengan rincian sebagai berikut
kepala terluka parah,
wajah lebam dan Luka akibat benda tajam di punggung bagian kiri.
“Data korban yang luka-luka ada 10 orang. Terkait penyerang siapa dan apa motifnya masih diselidiki,” tutup Natan kepada
Kompas.com
melalui saluran telepon.
Insiden ini menimbulkan keprihatinan di kalangan warga dan memicu perhatian dari berbagai pihak.
Penyelidikan lebih lanjut diharapkan dapat mengungkap fakta di balik serangan yang memicu ketegangan di desa tersebut.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
