kab/kota: Serang

  • Update Ukraina: Rusia Serang Negara NATO-Putin Teken Dekrit Presiden

    Update Ukraina: Rusia Serang Negara NATO-Putin Teken Dekrit Presiden

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang antara Rusia dan Ukraina masih terus terjadi hingga hari ini. Meski begitu, mulai ada tanda-tanda kelemahan dari Kyiv, khususnya setelah penyokong nomor satunya, Amerika Serikat (AS), mengambil langkah untuk menghentikan intervensinya dalam perang itu.

    Rusia melancarkan serangan skala besar terhadap Ukraina Timur atau Donbass pada 24 Februari 2024. Moskow berupaya merebut wilayah itu dengan alasan diskriminasi rezim Kyiv terhadap wilayah itu, yang mayoritas dihuni etnis Rusia, serta niatan Ukraina untuk bergabung bersama aliansi pertahanan Barat, NATO.

    Hingga saat ini, peperangan masih terus terjadi. Berikut perkembangan terbarunya sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber oleh CNBC Indonesia, Selasa (18/3/2025):

    1. Trump-Putin Dialog soal Ukraina-Nuklir, Perang End?

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin berencana untuk mengadakan panggilan telepon, Selasa (18/3/2025). Hal ini dilakukan saat keduanya berupaya untuk membahas cara mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina.

    Mengutip Reuters, konsesi teritorial oleh Kyiv dan kendali atas pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia kemungkinan akan menjadi pokok bahasan utama dalam pembicaraan tersebut. Diketahui, pembangkit nuklir terbesar di Eropa itu berada dalam zona peperangan antara Moskow dan Kyiv.

    “Apa yang terjadi di Ukraina tidaklah baik, tetapi kita akan melihat apakah kita dapat mencapai kesepakatan damai, gencatan senjata dan perdamaian, dan saya pikir kita akan dapat melakukannya,” kata Trump kepada wartawan di Washington.

    “Kita akan berbicara tentang lahan. Kita akan berbicara tentang pembangkit listrik. Kita sudah membicarakannya, membagi aset tertentu.”

    Sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan dalam jumpa pers rutin pada hari Senin bahwa Trump dan Putin akan membahas pembangkit listrik “di perbatasan” Rusia dan Ukraina. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak mengomentari pernyataan Trump tentang lahan dan pembangkit listrik.

    Trump berusaha mendapatkan dukungan Putin untuk proposal gencatan senjata selama 30 hari yang diterima Ukraina minggu lalu, karena kedua belah pihak terus saling melancarkan serangan udara besar-besaran sepanjang akhir pekan.

    Sejauh ini, Rusia semakin dekat untuk mengusir pasukan Ukraina dari wilayah kekuasaan mereka yang telah berlangsung selama berbulan-bulan di wilayah milik Moskow, Kursk.

    Presiden AS mengatakan dalam sebuah unggahan di media sosial pada hari Jumat bahwa ia ‘sangat meminta’ agar Putin tidak membunuh ribuan tentara Ukraina yang didorong Rusia keluar dari Kursk. Di sisi lain, Putin mengatakan ia akan menghormati permintaan Trump untuk menyelamatkan nyawa tentara Ukraina jika mereka menyerah.

    2. AS Mau Akui Krimea Milik Rusia

    AS tengah mempertimbangkan untuk mengakui bahwa Krimea adalah bagian dari Rusia dan mungkin mendesak PBB untuk melakukan hal yang sama. Hal ini disampaikan situs berita AS, Semafor, mengutip dua orang yang mengetahui masalah tersebut.

    Menurut Semafor, Presiden Donald Trump belum membuat keputusan apa pun. Walau begitu, diskusi tentang status Krimea sejalan dengan “banyak pilihan yang diajukan saat Trump mendorong diakhirinya perang.”

    Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Brian Hughes mengatakan kepada Semafor bahwa Gedung Putih “tidak membuat komitmen seperti itu, dan kami tidak akan menegosiasikan kesepakatan (perdamaian) melalui media.”

    “Tujuannya tetap sama: menghentikan pembunuhan dan menemukan resolusi damai untuk konflik ini,” kata Hughes.

    3. Rusia Serang Negara NATO

    Jaksa Lithuania menyalahkan dinas intelijen militer Rusia sebagai dalang serangan pembakaran toko IKEA di Vilnius tahun lalu. Mereka menggolongkan tindakan itu sebagai tindakan terorisme.

    Lithuania, anggota NATO, telah menjadi sekutu setia Ukraina sejak Moskow menginvasi pada Februari 2022, dan telah sering memperingatkan adanya upaya sabotase Rusia. Kantor Kejaksaan Agung Lithuania mengaitkan serangan pembakaran di Vilnius pada bulan Mei 2024 dengan badan intelijen militer Rusia, GRU.

    “Tidak ada korban jiwa. Kami menganggap tindakan ini sebagai tindakan terorisme dengan konsekuensi serius,” tegas jaksa Lithuania, Arturas Urbelis.

    “Dua warga negara Ukraina menjadi tersangka dalam kasus pembakaran Ikea, dengan satu orang ditahan di Lithuania dan yang lainnya di Polandia,” tambahnya.

    “Telah ditetapkan bahwa melalui serangkaian perantara … para penyelenggara kejahatan ini berada di Rusia dan ini terhubung dengan intelijen militer dan pasukan keamanan,” kata Urbelis.

    4. Putin Teken Dekrit Presiden

    Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan izin kepada hedge fund AS, 683 Capital Partners, LP, untuk membeli sekuritas dari perusahaan-perusahaan Rusia yang sebelumnya dimiliki oleh sejumlah pemegang saham asing.

    Dilansir Reuters, keputusan ini diumumkan dalam sebuah dekrit presiden pada Senin (18/3/2025), menandai langkah baru dalam kebijakan ekonomi Rusia di tengah sanksi internasional yang masih berlangsung akibat konflik di Ukraina.

    Langkah ini mencerminkan makin ketatnya kontrol Rusia terhadap transaksi aset asing, terutama di sektor energi dan keuangan, yang kini hanya dapat dilakukan dengan persetujuan langsung dari Putin. Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 2022, Moskow telah memperketat regulasi terkait kepemilikan asing di sektor strategis untuk mempertahankan stabilitas ekonomi domestik.

    Mellaui dekrit tersebut, 683 Capital Partners bisa membeli sekuritas milik perusahaan Rusia yang sebelumnya dimiliki oleh sekitar selusin entitas keuangan Barat. Beberapa entitas yang disebutkan dalam dekrit tersebut termasuk Jane Street, Templeton Asset Management, Franklin Advisers, dan Carrhae Capital.

    Keputusan ini menarik perhatian investor global yang tengah mencari petunjuk apakah hubungan antara AS dan Rusia akan mencair setelah kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih. Namun, detail dalam dekrit ini masih sangat terbatas dan tidak memberikan indikasi jelas mengenai perubahan besar dalam kebijakan ekonomi Rusia terhadap investor asing.

    Selain memberikan izin kepada 683 Capital Partners, dekrit tersebut juga mengatur bahwa dua perusahaan Rusia, yakni Cepheus-2 dan Modern Real Estate Funds, diperbolehkan untuk membeli sekuritas yang telah diakuisisi oleh hedge fund AS tersebut. Transaksi ini dapat dilakukan tanpa memerlukan persetujuan tambahan dari Putin.

    Langkah ini dinilai sebagai bagian dari strategi Rusia untuk mengendalikan aset keuangan yang sebelumnya dikuasai investor asing. Dengan memberikan izin khusus kepada hedge fund AS tersebut, pemerintah Rusia dapat memastikan bahwa kepemilikan saham perusahaan domestik tetap berada dalam kendali entitas yang disetujui oleh Moskow.

    5. Jerman Waspada Perang

    Pemerintah Jerman harus menyiapkan rumah sakit di seluruh negeri agar dapat beroperasi secara efisien jika terjadi konflik militer. Hal ini disampaikan Menteri Kesehatan Bavaria Judith Gerlach, mengutip ancaman yang dirasakan dari Rusia.

    Dalam wawancara dengan Augsburger Allgemeine Zeitung, Gerlach menyebut ancaman militer yang ditimbulkan Rusia terhadap Eropa dan kemungkinan penarikan diri Presiden AS yang baru (Donald) Trump dari kemitraan keamanan sebelumnya juga berarti perlunya tindakan besar dari pihak sistem perawatan kesehatan Jerman dan seluruh masyarakat sipil.

    Ia berpendapat bahwa sekadar meningkatkan angkatan bersenjata tidak akan cukup untuk mengatasi tantangan yang seharusnya dihadapi negara tersebut.

    “Oleh karena itu, kita memerlukan ‘rencana operasional sipil Jerman’ yang komprehensif” yang diarahkan untuk mengatasi berbagai keadaan darurat, termasuk agresi militer, tegas Gerlach.

    Menurut Gerlach, dalam skenario seperti itu, sistem perawatan kesehatan Jerman harus siap memberikan layanan kepada lebih dari 80 juta penduduk sipil, serta personel militer yang terluka.

    “Negara harus menetapkan standar yang jelas. Ini berlaku untuk tingkat UE, federal, dan regional,” timpal pejabat itu kepada surat kabar tersebut. Ia juga menekankan perlunya memastikan kemampuan Jerman dan UE untuk memproduksi semua obat-obatan dan sediaan farmasi yang mungkin mereka butuhkan.

    6. India-China 

    Kekuatan-kekuatan besar non-Barat dapat memainkan peran penting dalam keamanan Eropa setelah konflik Ukraina. Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Slowakia Juraj Blanar dalam sebuah wawancara dengan RT.

    “Negara-negara di belahan bumi selatan harus menjadi salah satu bagian dari jaminan keamanan (Ukraina) ini,” menteri tersebut menyatakan pada hari Selasa, berbicara di sela-sela Dialog Raisina, sebuah konferensi tentang geopolitik dan geoekonomi di New Delhi.

    “Negara-negara seperti China, Brasil, juga India, mengajukan beberapa usulan perdamaian, dan mereka ingin terlibat dalam hal ini.”

    Berbeda dengan beberapa anggota UE lainnya, Slovakia tidak percaya bahwa konflik Ukraina dapat diselesaikan demi kepentingan Kyiv melalui dukungan militer yang berkelanjutan. Oleh karena itu, Bratislava mendukung pendekatan baru yang diadopsi oleh Presiden AS Donald Trump, yang sedang mengupayakan pemulihan dialog dengan Rusia dan mengakhiri permusuhan melalui kompromi.

    “Slovakia memandang perdamaian di Ukraina sebagai hasil yang akan menguntungkan seluruh dunia, artinya semua pemangku kepentingan, seperti India, China, Brasil, negara-negara berkembang, dan juga negara-negara Uni Eropa, harus duduk bersama dan mengamankan perdamaian ini untuk masa depan,” tandasnya

    (sef/sef)

  • Rusia Kutuk Israel Kembali Serang Gaza, Buat 413 Orang Tewas

    Rusia Kutuk Israel Kembali Serang Gaza, Buat 413 Orang Tewas

    Jakarta CNBC Indonesia – Rusia mengutuk pemboman Israel yang kembali di Jalur Gaza. Serangan itu menjadi yang paling mematikan sejak gencatan senjata berlaku antara Israel dan Hamas, Januari.

    Hingga kini serangan yang terjadi Selasa (18/3/2025) telah menewaskan ratusan orang. Menurut kementerian kesehatan Gaza, setidaknya 413 orang tewas dalam serangan terbaru itu.

    “Moskow sangat menyesalkan dimulainya kembali operasi militer Israel di Jalur Gaza,” kata kementerian luar negeri Rusia, dikutip AFP.

    “Rusia mengutuk keras tindakan apa pun yang menyebabkan kematian warga sipil dan penghancuran infrastruktur sosial.”

    Kremlin mengatakan sebelumnya bahwa mereka khawatir serangan tersebut akan menyebabkan eskalasi spiral. Pemerintah Presiden Vladimir Putin mengaku memantau situasi dengan sangat cermat.

    “Kami menunggu situasi kembali damai,” kata juru bicara Dmitry Peskov kepada wartawan.

    Sebelumnya, (PM) Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan operasi itu diperintahkan setelah “penolakan berulang Hamas” untuk membebaskan sandera yang ditawan selama serangan Oktober 2023. Operasi itu sendiri dikatakan diketahui oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Sejak melancarkan serangan ke Ukraina, Rusia telah menjalin hubungan yang lebih erat dengan Iran, yang mendukung Hamas dan Hizbullah, sambil mempertahankan hubungan yang umumnya baik dengan Israel. Pengaruh Moskow di kawasan itu sebenarnya sedikit berkurang sejak sekutunya Bashar al-Assad digulingkan oleh pemberontak Suriah tahun lalu.

    Sebelumnya, Qatar, Mesir, dan AS memediasi fase awal gencatan senjata, yang mulai berlaku pada 19 Januari. Fase ini sebagian besar menghentikan pertempuran selama lebih dari 15 bulan di Gaza.

    Fase pertama itu berakhir pada awal Maret, dan meskipun kedua belah pihak sejak itu menahan diri dari perang habis-habisan, mereka belum dapat menyetujui langkah selanjutnya untuk perundingan gencatan senjata. Israel juga telah melakukan serangan hampir setiap hari di Gaza, tetapi tidak dalam skala operasi hari Selasa.

    Dalam sebuah posting di Telegram pada dini hari Selasa, tentara Israel mengatakan bahwa mereka “melakukan serangan besar-besaran terhadap target teror milik organisasi teroris Hamas di Jalur Gaza”. Israel memerintahkan semua sekolah yang dekat dengan wilayah tetangga Gaza ditutup, karena pemerintah mengatakan akan meningkatkan aksi militer terhadap Hamas.

    Hamas merespons hal itu seraya mengatakan Israel memutuskan untuk mengorbankan sanderanya dengan meluncurkan kembali operasi militer besar-besaran di Jalur Gaza. Langkah Negeri Zionis tersebut telah menghancurkan periode tenang sejak gencatan senjata bulan Januari.

    (sef/sef)

  • Ulah Kakek Rekam Nenek Tetangga saat Mandi, Anak Korban Tangkap Pelaku saat Dengar Teriakan

    Ulah Kakek Rekam Nenek Tetangga saat Mandi, Anak Korban Tangkap Pelaku saat Dengar Teriakan

    TRIBUNJATIM.COM – Seorang pria lansia berinisial NA (59) kepergok sedang merekam seorang nenek berinisial MA (58) yang sedang mandi.

    Pria warga Kabupaten Serang, Banten itu kemudian ditangkap pada Jumat (7/3/2025).

    Peristiwa itu berawal saat korban sedang mandi di rumahnya.

    Kaur Binopsnal Satreskrim Polres Serang, Iptu Iwan Rudini mengatakan, pelaku adalah tetangga korban.

    Ia lalu mengintip dan merekam korban yang sudah tanpa busana melalui lubang ventilasi udara menggunakan handphone.

    Korban yang menyadari bahwa ada yang merekam aktivitasnya langsung teriak.

    Teriakan korban tersebut didengar oleh anak korban.

    Anak korban  kemudian segera mengejar pelaku.

    “Akhirnya pelaku berhasil ditangkap oleh anak korban, dan langsung diserahkan ke Polres Serang,” ujarnya kepada TribunBanten.com, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (18/3/2025).

    Iwan mengungkapkan, berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap handphone pelaku sudah ada beberapa video korban sedang mandi.

    Juga sejumlah foto korban yang sedang melakukan aktivitas lainnya.

    Pelaku nekat melakukan aksinya, dipicu karena ketertarikan pelaku terhadap korban.

    “Pelaku ini ditinggal oleh istrinya jadi TKW, melihat tetangganya mulai menyukai tapi tidak berani mengungkapkan,” ucapnya.

    “Pelaku hanya berani mengambil foto secara diam-diam.

    “Di dalam hp nya (pelaku) banyak foto-foto nenek, dan ada satu video pada saat korban sedang mandi,” jelasnya.

    Pelaku telah tiga kali melakukan aksi pengintipan terhadap korban.

    “Pertama ngintip aka, yang kedua rekam video, dan yang ketiga belum sempat merekam sudah ketahuan,” kata Iwan.

    Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 14 ayat Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual dan/atau Pasal 29 Jo Pasal 4 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi. 

     “Ancaman hukuman paling sedikit 4 tahun paling lama 12 tahun,” tandasnya. (Tribun Banten/Ade Feri)

    Sementara itu, aksi perekaman saat mandi juga pernah terjadi di Surabaya.

    Seorang mahasiswi mengadu ke SPKT Mapolsek Wonocolo Polrestabes Surabaya, karena resah atas ulah pria misterius yang mengintip dan merekam lekuk tubuhnya menggunakan ponsel saat mandi di sebuah kosan kawasan Jalan Siwalankerto, Wonocolo, Surabaya, pada Senin (24/2/2025). 

    Informasinya, korban merupakan wanita asal Maluku, berinisial MV (22), mahasiswi semester enam sebuah kampus swasta di Kota Surabaya. 

    Pengalaman memilukan tersebut, dialaminya pada Jumat (21/2l/2025) sore. Saat itu, ia sedang mandi di kamar mandi kamar kosannya. 

    Saat menyibakkan pandangan ke arah langit-langit, ia melihat terdapat ponsel berwarna silver bermerek iPhone 15 Pro dengan posisi kamera belakang mengarah pada tempat dirinya berdiri. 

    “Saat itu saya mau mandi, lalu saya melihat ke atas, di ventilasi ada kamera HP. HP-nya itu iPhone 15 Pro, warnanya silver, sudah naik setinggi ini di atas ventilasi kamar mandi,” ujarnya di Mapolsek Wonocolo, pada Senin (24/2/2025) sore. 

    MV yang kaget dengan kemunculan tangan menggenggam ponsel dengan posisi kamera belakang ponsel mengarah ke tubuh, ia sempat meneriaki perbuatan pelaku. Namun, ia belum mengetahui korban. 

    Setelah merampungkan urusannya di kamar mandi. MV yang menyadari dirinya menjadi korban perbuatan bejat seseorang tak dikenal itu, lantas melapor kepada si penjaga kosan. 

    “Kamar mandinya pertama. Dan setiap kamar mandi ada ventilasinya menghadap keluar. Iya (itu menjadi celah),” jelasnya. 

    Korban MV meminta bantuan kepada si penjaga kosan tersebut untuk memeriksa rekaman CCTV guna mencari tahu sosok pelaku ‘mata keranjang’ yang merekamnya saat mandi. 

    Ternyata, pelakunya seorang pria tak dikenal, yang belakangan diketahui merupakan pacar salah satu tetangga kosannya. 

    Perbuatan merekam video saat dirinya mandi, dilakukan oleh pelaku saat berkunjung ke kosan pacarnya. 

    “Pengakuan pemilik kos, pelaku pacar dari tetangga kos saya. Tapi saya gak kenal dengan keduanya,” katanya. 

    Setelah memperoleh temuan barang bukti tersebut, Korban MV didampingi beberapa kerabat dan teman kuliahnya, memutuskan melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Wonocolo. 

    Ia berharap sosok pelaku dapat dihukum setimpal. Pasalnya, Korban MV merasa trauma dan ketakutan karena harga dirinya dilecehkan akibat perbuatan pelaku. 

    “Saya bawa bukti CCTV (untuk melapor). Saya merasa dirugikan secara materi karena saya enggak bisa kuliah, dan mental. Iya makanya saya lapor,” pungkasnya. 

    Ternyata, sosok pelaku berinisial MS (19) merupakan mahasiswa salah satu kampus swasta di Surabaya. 

    Pelaku akhirnya diamankan oleh si penjaga dan pemilik kosan setelah menerima aduan dari Korban MV, pada Senin (24/2/2024) siang. 

    Kemudian, Pelaku MS diserahkan ke Mapolsek Wonocolo Polrestabes Surabaya untuk menjalani pemeriksaan. 

    Menurut Kanit Reskrim Polsek Wonocolo Polrestabes Surabaya AKP Kusmianto membenarkan, pihaknya menerima laporan dari Korban MV atas dugaan perbuatan tak menyenangkan dengan modus merekam tubuh korban menggunakan ponsel. 

    Lantaran kasus tersebut melibatkan korban wanita dengan konteks tindak pidananya mengarah pada aksi pelecehan atau perbuatan asusila. Maka, kasus tersebut akan dilimpahkan ke Unit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya. 

    “Benar ada laporan di sini. Habis ini stelah saya menerima dalam keadaan fisik masih utuh kami serahkan ke PPA Polrestabes Surabaya,” ujar Kusmianto saat ditemui awak media di depan kantornya.

  • Buat Laporan Palsu Jadi Korban Begal, Pemuda di Bekasi Diam-diam Jual Motor Saudaranya 

    Buat Laporan Palsu Jadi Korban Begal, Pemuda di Bekasi Diam-diam Jual Motor Saudaranya 

    Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

    TRIBUNJAKARTA.COM, SETU – Seorang pemuda berinisial AB (23), tiba-tiba datang ke Polsek Setu di Jalan Raya Letjen R. Suprapto, Kabupaten Bekasi mengaku jadi korban begal pada Jumat (14/3/2025) dini hari. 

    Kapolsek Setu AKP Usep Aramsyah mengatakan, AB datang dengan wajah kalut dan bercerita baru saja dibegal hingga sepeda motornya dirampas kawanan pelaku. 

    “Yang bersangkutan mengaku jadi korban begal, dia dipepet empat orang yang mengendarai dua sepeda motor saat melintas di Kampung Serang, Desa Taman Rahayu,” jelas Usep. 

    Menindaklanjuti laporan tersebut, penyidik Polsek Setu bergerak melakukan serangkaian penyelidikan diantara mengecek ke tempat kejadian perkara (TKP). 

    Kejanggalan mulai dirasakan penyidik, di TKP tidak ditemukan tanda-tanda yang menjadi petunjuk kejadian begal. 

    “Berdasarkan hasil olah TKP dan rekaman CCTV di sekitar lokasi, tidak ada kejadian sebagai mana yang dilaporkan,” kata Usep. 

    Kanitreskrim Polsek Setu, Ipda Didi Supriadi menambahkan, pihaknya terus menggali informasikan terkait AB yang nekat membuat laporan palsu. 

    Usut punya usut, AB sengaja membuat laporan palsu seolah-olah menjadi korban begal untuk mengelabuhi saudaranya. 

    AB sebelumnya meminjam sepeda motor milik saudaranya, kendaraan roda dua itu dijual tanpa sepengetahuan pemiliknya. 

    “Setelah kami gali ternyata pelaku mengakui laporan begal itu bohong, sepeda motor ternyata dijual tanpa sepengetahuan saudaranya bernama R,” jelasnya. 

    Akibat ulahnya sendiri, AB kini mendekam di tahanan Polsek Setu akibat dugaan tindak pidana penggelapan kendaraan milik saudaranya. 

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     
     

  • Benjamin Netanyahu ‘Tumbalkan’ 59 Warga Israel demi Serang Gaza Lagi, Ada 300 Korban Jiwa

    Benjamin Netanyahu ‘Tumbalkan’ 59 Warga Israel demi Serang Gaza Lagi, Ada 300 Korban Jiwa

    PIKIRAN RAKYAT – Kantor Perdana Menteri Israel Penjajah, Benjamin Netanyahu menyerang Jalur Gaza lagi, mengkhianati kesepakatan gencatan senjata. Ia menyebutkan, membawa pulang warga mereka yang ditahan Hamas, merupakan alasan utama keputusan ini.

    Keterangan tersebut dilaporkan Al Jazeera dari Amman, Yordania, sebab ada larangan media masuk oleh Israel dan Otoritas Palestina di Tepi Barat yang diduduki.

    Netanyahu bersikeras perang ini satu-satunya cara menyelamatkan puluhan sandera. Namun, dengan menyulut kembali perang, Israel justru sama saja menarik diri dari negosiasi fase kedua, dari kesepakatan gencatan senjata.

    Seharusnya, pada akhir fase ini, perang berakhir dan kesemua 59 tahanan Israel yang masih ditahan di Gaza dapat terbebas.

    Bahkan, para tawanan besar kemungkinan dibebaskan beberapa minggu lalu melalui perundingan. Namun, Israel memilih untuk memulai kembali serangan bom bertubi di Gaza.

    Negosiasi tersebut seharusnya sudah dilakukan beberapa pekan ke belakang, bahkan lebih dari sebulan lalu.

    Namun, Netanyahu sebagian besar menolak untuk mengirim delegasi ke ibu kota Mesir atau ibu kota Qatar untuk bertemu dengan para mediator guna membahas langkah selanjutnya dari kesepakatan ini.

    Namun, setelah tekanan dari Amerika Serikat, yang diikuti dengan kunjungan utusan Timur Tengah AS, Steve Witkoff, ke wilayah tersebut, Netanyahu akhirnya memutuskan untuk mengirim delegasi Israel.

    Meski begitu, pejabat yang berbicara secara anonim mengatakan bahwa terlalu besar ketidaksepahaman antara kedua pihak. Ada begitu banyak ketidaksepakatan antara Israel dan Hamas sehingga para mediator tidak dapat dengan mudah menjembatani.

    Hamas di sisi lain mengatakan bahwa mereka bersedia, sekali lagi, menawarkan semua tahanan mereka yang masih ada sebagai imbalan untuk mengakhiri perang.

    300 Sipil Palestina Tewas Dibom

    Serangan udara Israel Penjajah terbaru di Gaza menyebabkan lebih dari 300 korban tewas, termasuk banyak anak-anak dan perempuan.

    Menurut laporan dari sumber medis setempat, serangan ini kembali menambah panjang daftar korban jiwa dalam genosida yang terus berlangsung di wilayah tersebut.

    Dalam pernyataan resmi, Hamas menyebut serangan ini sebagai tindakan pengkhianatan terhadap warga sipil yang sudah dalam keadaan terkepung dan tak berdaya.

    Tujuan dari serangan ini, menurut mereka, adalah untuk menggagalkan kesepakatan gencatan senjata yang telah tercapai sebelumnya.

    Izzat al-Risheq, anggota biro politik Hamas, mengatakan bahwa Israel mengorbankan nyawa para tahanan yang masih ada di Palestina.

    “Keputusan Netanyahu untuk kembali berperang adalah keputusan untuk mengorbankan para tahanan pendudukan, dan merupakan hukuman mati bagi mereka,” kata al-Risheq, dikutip dari Al Jazeera, Senin, 18 Maret 2025.

    “Musuh tidak akan mencapai suatu hasil menggunakan perang dan penghancuran, yang bahkan mereka gagal capai melalui negosiasi,” ucapnya menegaskan.

    Kesepakatan gencatan senjata yang telah disepakati sejak Januari 19, 2025, tampaknya tidak bertahan lama, dengan kedua pihak saling menyalahkan.

    kata Smotrich dan Ben-Gvir Soal Serangan Berat ke Gaza

    Kedua politikus Israel menyambut baik serangan baru ke Gaza, yang sejauh ini telah menewaskan ratusan orang, termasuk banyak anak-anak.

    “Kembalinya serangan intensif ke Gaza adalah proses bertahap yang telah direncanakan sejak kepala staf militer Israel yang baru dilantik awal bulan ini,” ucap Menteri Keuangan sayap kanan, Bezalel Smotrich.

    Dia menambahkan bahwa kembalinya pertempuran akan “sangat berbeda” dari sebelumnya.

    Sementara itu, politikus sayap kanan, Itamar Ben-Gvir, yang mengundurkan diri dari jabatannya sebagai menteri keamanan nasional atas kesepakatan gencatan senjata, berpendapat bahwa kembali berperang adalah langkah yang “benar dan dibenarkan”. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Masih Ada Potensi Hujan Lebat, BPBD Fokus Modifikasi Cuaca Jakarta

    Masih Ada Potensi Hujan Lebat, BPBD Fokus Modifikasi Cuaca Jakarta

    Jakarta

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta terus melanjutkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). BPBD mengoptimalkan penyemaian di wilayah barat hingga barat laut karena adanya potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.

    “Sesuai supervisi BMKG, sortie pertama difokuskan di wilayah barat, barat daya Banten, dan perairan Selat Sunda,” kata Ketua Subkelompok Logistik dan Peralatan BPBD DKI Jakarta sekaligus juru bicara OMC Jakarta 2025 Michael Sitanggang dilansir Antara, Senin (17/3/2025).

    Adapun sortie merupakan misi penyemaian awan untuk modifikasi cuaca. Ia mengatakan pada hari ketujuh pelaksanaan OMC, telah dilakukan tiga sortie penyemaian. Pihaknya menggunakan 2,4 ton bahan semai higroskopis.

    Menurut dia, sortie pertama difokuskan di wilayah barat, barat daya Banten, dan perairan Selat Sunda. Sortie kedua dilakukan di area barat, barat laut Merak Banten, perairan Selat Sunda, serta Laut Jawa bagian utara.

    Sementara sortie ketiga menyasar pesisir Serang, Selat Sunda, dan Laut Jawa bagian Utara dengan total durasi penerbangan mencapai 6 jam 15 menit.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa Senin (17/3), pada siang hingga dini hari, wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten diperkirakan mengalami hujan dengan intensitas ringan, sedang, hingga lebat.

    Plt Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG Budi Harsoyo menjelaskan terdapat peningkatan Indeks Surge yang mempengaruhi pembentukan awan secara signifikan di wilayah Jawa bagian Barat dari tanggal 17-18 Maret 2025.

    Budi menjelaskan bahwa berdasarkan analisis dinamika atmosfer, terdapat potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat di wilayah DKI Jakarta pada siang hingga dini hari.

    “Oleh karena itu, strategi OMC akan dilaksanakan dengan area penyemaian di wilayah barat hingga barat laut,” katanya.

    (rdp/dhn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.119: Drone Ukraina Bakar Kilang Minyak Rusia, Api Baru Padam 3 Hari – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.119: Drone Ukraina Bakar Kilang Minyak Rusia, Api Baru Padam 3 Hari – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pada Selasa (18/3/2025), perang Rusia-Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari 2022 telah memasuki hari ke-1.119.

    Kebakaran besar melanda kilang minyak Tuapse di Krasnodar, Rusia selatan.

    Tiga hari setelah serangan pesawat nirawak Ukraina, api akhirnya berhasil dipadamkan pada Senin (18/3/2025).

    Dalam perkembangan lain terkait perang Rusia-Ukraina, militer Rusia mengeklaim, bergerak maju di Ukraina selatan dan menembus sebagian garis pertahanan Kyiv, kurang dari 50 kilometer di tenggara kota Zaporizhzhia.

    Simak rangkuman peristiwa lainnya berikut ini.

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.119: 

    Drone Ukraina Serang Kilang Minyak Rusia, Api Baru Padam Setelah Tiga Hari

    Dikutip dari The Moscow Times, kebakaran besar yang melanda kilang minyak Tuapse di Krasnodar, Rusia selatan, akhirnya berhasil dipadamkan pada Senin (18/3/2025), tiga hari setelah serangan pesawat nirawak Ukraina.

    “Kebakaran telah berhasil dipadamkan di kompleks minyak Tuapse,” kata kepala distrik kotamadya Tuapse, Sergei Boyko, melalui Telegram.

    Ia menambahkan, petugas pemadam kebakaran masih bekerja untuk memastikan situasi benar-benar terkendali.

    Gubernur wilayah Krasnodar, Veniamin Kondratyev, mengungkapkan bahwa kebakaran tersebut, melalap lebih dari 1.000 meter persegi.

    Tidak ada korban luka dalam serangan yang terjadi pada Jumat (15/3/2025).

    Kilang Tuapse merupakan salah satu fasilitas penyulingan minyak terbesar di Rusia, dengan kapasitas pemrosesan tahunan mencapai 12 juta metrik ton.

    Juru bicara Pusat Penanggulangan Disinformasi Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional Ukraina, Andriy Kovalenko, mengatakan serangan terhadap infrastruktur energi Rusia adalah bentuk pembalasan atas serangan rudal Moskow yang telah menghancurkan jaringan listrik Ukraina dan menyebabkan jutaan orang kehilangan pasokan listrik.

    Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa sistem pertahanan udaranya berhasil mencegat atau menghancurkan 72 pesawat nirawak Ukraina di sembilan wilayah Rusia antara Minggu (16/3/2025) malam dan Senin (16/3/2025) pagi.

    Dalam serangan lainnya, 13 drone Ukraina menargetkan fasilitas energi di wilayah Astrakhan, Rusia selatan.

    Serpihan pesawat nirawak yang jatuh menyebabkan kebakaran dan melukai satu orang.

    “Serangan drone massal ini menyasar kompleks bahan bakar dan energi,” kata Gubernur wilayah Astrakhan, Igor Babushkin, melalui Telegram.

    Rusia dan Ukraina terus melancarkan serangan udara dalam konflik yang semakin memanas.

    Moskow menuduh Kyiv berusaha merusak infrastruktur vitalnya, sementara Ukraina menegaskan bahwa serangan tersebut adalah respons terhadap agresi Rusia.

    Rusia Gempur Ukraina Selatan, Klaim Kuasai Wilayah Zaporizhzhia

    Militer Rusia mengeklaim, telah bergerak maju di Ukraina selatan dan menembus sebagian garis pertahanan Kyiv, kurang dari 50 km di tenggara kota Zaporizhzhia, The Guardian melaporkan.

    Kementerian Pertahanan Rusia pada Senin (18/3/2025) menyatakan, pasukannya telah merebut desa Stepove di wilayah Zaporizhzhia. Namun, klaim ini belum dapat diverifikasi secara independen.

    Sementara itu, militer Ukraina membantah pernyataan tersebut.

    Kyiv menyebut, pasukannya berhasil menangkis serangan Rusia di sekitar Stepove dan desa terdekat, Lobkove.

    “Pertempuran masih berlangsung,” kata pihak militer Ukraina dalam pernyataan resminya.

    Wilayah Zaporizhzhia menjadi salah satu medan pertempuran utama dalam invasi Rusia ke Ukraina.

    Sejak awal konflik, Moskow terus berupaya memperluas kendali di wilayah tersebut, sementara Kyiv berusaha mempertahankan posisinya.

    Trump Akan Bahas Gencatan Senjata dan Aset dengan Putin, Ukraina Tetap Waspada

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan rencananya untuk berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa (19/3/2025), setelah proposal gencatan senjata yang diajukan oleh Ukraina dan AS ditolak oleh Moskow.

    Dalam pernyataannya, Trump mengatakan, perbincangan itu akan mencakup “pembagian aset tertentu” serta pembahasan mengenai “tanah dan pembangkit listrik.”

    Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai maksud dari pernyataan tersebut.

    Sementara itu, Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt menyebut, pembahasan akan mencakup “pembangkit listrik di perbatasan Rusia dan Ukraina.”

    Jika yang dimaksud adalah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia, lokasi ini sebenarnya tidak berada di perbatasan Rusia-Ukraina, melainkan di wilayah Ukraina yang secara internasional diakui sebagai bagian dari negara tersebut.

    Saat ini, fasilitas tersebut masih berada di bawah kendali pasukan Rusia sejak invasi berlangsung.

    Belum jelas apakah pembicaraan ini akan membawa dampak terhadap situasi di medan perang. Ukraina tetap waspada terhadap segala kemungkinan di tengah negosiasi yang masih berlangsung.

    Ukraina dan Korea Selatan Bahas Pemulangan Tawanan Perang Korea Utara

    Dikutip dari Suspilne, diplomat dari Ukraina dan Korea Selatan mengadakan pembicaraan telepon mengenai pemulangan tawanan perang Korea Utara, sebagaimana dilaporkan oleh media Korea Selatan Yonhap.

    Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengungkapkan, Menteri Luar Negeri Cho Tae-yul berdiskusi dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Andriy Sybiga terkait nasib dua tentara Korea Utara yang ditangkap oleh Ukraina pada 17 Maret.

    Seoul telah menyatakan kesiapannya untuk menerima kembali tawanan tersebut, karena menurut hukum Korea Selatan, warga Korea Utara tetap diakui sebagai warga negaranya.

    Pemulangan hanya bisa dilakukan jika para tawanan secara sukarela menyatakan keinginan untuk kembali ke Korea Selatan.

    Keterlibatan Korea Utara dalam Perang Rusia-Ukraina

    Isu pengiriman personel militer Korea Utara ke Rusia untuk berperang melawan Ukraina telah mencuat sejak Oktober 2024.

    Pada 14 Oktober, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan, Korea Utara “secara de facto telah bergabung” dalam perang di pihak Rusia.

    Kemudian, pada 5 November, Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov mengonfirmasi bahwa pasukan Ukraina telah menghadapi tentara Korea Utara dalam pertempuran di wilayah Kursk, Rusia.

    Pada 11 Januari, dua tentara Korea Utara ditangkap oleh pasukan Ukraina di wilayah yang sama.

    Presiden Zelensky telah menginstruksikan Dinas Keamanan Ukraina untuk memberikan akses terhadap para tahanan tersebut.

    Sedangkan Korea Selatan menegaskan kembali kesiapannya untuk menerima mereka jika mereka memilih untuk kembali.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Populer Internasional: Mengenal Penjara CECOT El Salvador – Houthi Targetkan Kapal Induk USS Truman – Halaman all

    Populer Internasional: Mengenal Penjara CECOT El Salvador – Houthi Targetkan Kapal Induk USS Truman – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Rangkuman berita populer internasional dapat disimak di sini.

    Ratusan anggota geng Venezuela dideportasi dari AS dan ditempatkan di penjara CECOT di El Salvador.

    Penjara tersebut dikenal ketat dan kejam.

    Sementara itu, ketegangan meningkat di Yaman, setelah Amerika Serikat melancarkan serangannya.

    Simak berita selengkapnya.

    1. Mengenal CECOT, Penjara Raksasa di El Salvador Tempat Trump Jebloskan Ratusan Anggota Geng Migran

    Amerika Serikat baru saja mendeportasi lebih dari 250 tersangka anggota geng migran ke El Salvador.

    Dikutip dari NY Post, sedikitnya 238 anggota geng Tren de Aragua dari Venezuela dan 21 anggota MS-13 telah tiba di El Salvador, ungkap Presiden Nayib Bukele pada Minggu (16/3/2025).

    Saat mendarat di El Salvador, para anggota geng tersebut “disambut” oleh puluhan pasukan komando bersenjata.

    Mereka kemudian langsung dipindahkan ke Centro de Confinamiento del Terrorismo (CECOT) atau Pusat Penahanan Terorisme, sebagaimana terlihat dalam video yang diunggah oleh Bukele.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    2. Zelensky Ganti Jenderal Angkatan Darat, Strategi Baru Ukraina Lawan Rusia di Medan Perang

    Presiden Volodymyr Zelensky melakukan reshuffle, menunjuk Mayor Jenderal Andriy Hnatov sebagai Kepala Staf Angkatan Darat Ukraina yang baru.

    Hnatov diangkat untuk menggantikan posisi Letnan Jenderal Anatoliy Barhilevych yang kini ditunjuk mengawasi standar militer dan memperkuat disiplin di Angkatan Darat.

    Perombakan kepemimpinan ini diumumkan Zelensky lewat sebuah dekrit yang dipublikasikan di situs web kepresidenan.

    “Kami secara konsisten mengubah angkatan bersenjata agar lebih siap tempur. Untuk mencapainya, kami mengubah sistem manajemen dan memperkenalkan standar yang jelas,” kata Menteri Pertahanan Rustem Umerov dalam sebuah pernyataan yang membenarkan pergantian komandan Angkatan Darat tersebut.

    Penunjukan Mayor Jenderal Andriy Hnatov sebagai Kepala Staf Angkatan Darat Ukraina yang baru dilakukan bukan tanpa alasan.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    3. Abaikan Ancaman Putin, Eropa Bersiap Kirim Ribuan Pasukan untuk Situs Penting Ukraina

    Prancis, Inggris, dan sejumlah negara di Eropa tengah bersiap mengirimkan ribuan tentara ke lokasi-lokasi penting di Ukraina tanpa memerlukan izin Rusia.

    Pernyataan itu diungkap Presiden Prancis, Emmanuel Macron kepada surat kabar regional Prancis, termasuk Le Parisien dan La Dépêche de Midi, Minggu (17/3/2025).

    Dalam keterangan resminya, Macron mengungkap, sejumlah negara di Eropa telah  berkomitmen untuk memberikan jaminan keamanan bagi Ukraina, lewat pengiriman kontingen ke lokasi penting di Ukraina.

    “Sejumlah negara Eropa menyatakan kesediaan mereka untuk bergabung dalam kemungkinan pengerahan pasukan ke lokasi-lokasi penting di Ukraina tanpa memerlukan izin Rusia,” ujar Macron, sebagaimana dikutip dari The Guardian.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    4. 2 Kali dalam 24 Jam, Houthi Serang Kapal Induk USS Harry Truman sebagai Balasan Serangan AS di Yaman

    Kelompok Houthi di Yaman mengklaim telah dua kali menyerang kelompok kapal induk Amerika USS Harry Truman pada Senin (17/3/2025).

    Serangan ini diklaim merupakan yang kedua dalam kurun waktu 24 jam.

    Dalam pernyataan yang diunggah di Telegram, seorang juru bicara Houthi mengatakan bahwa serangan terhadap kelompok kapal induk ini adalah balasan atas agresi AS yang terus berlanjut terhadap Yaman.

    Mengutip The Times of Israel, Houthi awalnya melaporkan bahwa mereka telah meluncurkan 18 rudal dan sebuah pesawat nirawak ke kapal induk USS Harry Truman dan kapal perang pendampingnya di Laut Merah.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    (Tribunnews.com)

  • Bupati Serang kembali  tidak hadiri panggilan Bawaslu terkait PSU

    Bupati Serang kembali tidak hadiri panggilan Bawaslu terkait PSU

    Serang (ANTARA) – Bupati Serang Banten kembali tidak menghadiri panggilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) setempat terkait dugaan tidak netral pada Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) daerah itu.

    Ketua Bawaslu Kabupaten Serang Furqon di Serang, Senin mengatakan jika kedua kalinya, Bupati Serang Tatu Chasanah tidak memenuhi panggilan Bawaslu.

    Panggilan kedua yang dijadwalkan pada Senin (17/3) kembali tidak dihadiri setelah sebelumnya Tatu juga absen pada panggilan pertama yang berlangsung pada Sabtu (15/3).

    “Informasi dari unit Penanganan Pelanggaran (PP) menyebutkan bahwa beliau tidak bisa hadir namun alasan pastinya belum diketahui karena saya belum menanyakan langsung kepada Koordinator Divisi PP,” ujarnya.

    Furqon menjelaskan bahwa pada pemanggilan pertama, Bupati Serang diwakili oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda).

    Namun, karena laporan tersebut ditujukan langsung kepada Bupati Serang, Bawaslu kembali melayangkan panggilan untuk yang kedua kalinya.

    “Pada panggilan pertama, beliau diwakili oleh Pj Sekda pada hari Sabtu. Namun, karena yang dilaporkan adalah Bupati Serang sendiri, maka kami kembali memanggilnya hari ini. Tapi menurut informasi dari Koordinator Divisi PP, beliau kembali tidak bisa hadir,” jelasnya.

    Terkait pokok laporan, Furqon mengungkapkan bahwa kasus ini berkaitan dengan kegiatan Safari Ramadhan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang.

    “Kami telah memanggil beberapa saksi, termasuk Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra), yang merupakan bagian dari panitia pelaksana kegiatan,” paparnya.

    Selain itu, dua orang saksi dari pihak pelapor juga telah dimintai keterangan. Bawaslu juga berencana membahas kasus ini lebih lanjut melalui Sentra Penegakan Hukum Terpadu atau Gakkumdu dalam waktu dekat.

    “Saksi dari pihak pelapor sudah ada dua orang, sementara Kabag Kesra hadir untuk memberikan penjelasan terkait pengelolaan kegiatan ini. Rencananya, jika tidak ada perubahan, pembahasan akan dilakukan hari ini,” jelasnya.

    Sebelumnya diberitakan, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah dilaporkan ke Bawaslu Banten atas dugaan ketidaknetralan dalam menghadapi Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Serang.

    Permasalahannya, program Safari Ramadan yang diselenggarakan Pemkab Serang diduga digunakan sebagai sarana kampanye terselubung untuk memenangkan pasangan calon nomor urut 01, Andika Hazrumy dan Nanang Supriatna.

    Pewarta: Desi Purnama Sari
    Editor: Iskandar Zulkarnaen
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jet Tempur Israel Serang Lagi Gaza, IDF Sebut Pejuang Palestina Lagi Tanam Bahan Peledak – Halaman all

    Jet Tempur Israel Serang Lagi Gaza, IDF Sebut Pejuang Palestina Lagi Tanam Bahan Peledak – Halaman all

    Jet Tempur Israel Serang Gaza, IDF Sebut Pejuang Palestina Tengah Tanam Bahan Peledak

    TRIBUNNEWS.COM – Militer Israel, Senin (17/3/2025) menyatakan kalau mereka melancarkan serangan udara di Gaza tengah dan selatan dengan klaim kalau serangan itu menargetkan para pejuang Palestina yang berusaha menanam bahan peledak di dekat pasukan Israel yang ditempatkan di wilayah tersebut.

    Menurut klaim IDF, satu serangan menghantam tiga pejuang Palestina di Gaza tengah saat mereka sedang menanam bahan peledak.

    “Adapun serangan lainnya dari Israel menargetkan beberapa pejuang di Rafah, di Gaza selatan,” kata pernyataan IDF dilansir RNTV, Senin.

    Militer Israel telah melancarkan serangan hampir setiap hari di Gaza, meskipun gencatan senjata yang mulai berlaku pada tanggal 19 Januari sebagian besar masih berlaku, dengan Israel dan Hamas menahan diri untuk tidak kembali berperang habis-habisan.

    Pada hari Sabtu, serangan di kota Beit Lahia di Gaza utara menewaskan sembilan orang, termasuk empat wartawan Palestina, kata badan pertahanan sipil wilayah itu, dalam serangan paling mematikan di satu lokasi sejak 19 Januari.

    Hamas mengutuk serangan hari Sabtu sebagai “pelanggaran terang-terangan terhadap gencatan senjata”.

    Militer Israel mengklaim serangan tersebut mengenai “sel teroris”, dan menambahkan bahwa para pejuang Palestina mengoperasikan pesawat tanpa awak yang dimaksudkan untuk melakukan “serangan” terhadap pasukannya.

    JALUR GAZA – Foto yang diambil dari kantor berita Wafa tanggal 7 Maret 2025 memperlihatkan situasi di Beit Lahia, Gaza. Israel merampungkan persiapan untuk memindahkan warga Gaza. (Wafa)

    Situasi Gaza Seperti Kiamat Dunia

    Organisasi-organisasi kemanusiaan yang beroperasi di wilayah Palestina meningkatkan kewaspadaan atas blokade dan pembatasan baru yang diberlakukan Israel yang mereka khawatirkan akan membuat pekerjaan mereka “hampir mustahil.”

    Seorang pejabat senior dari sebuah LSM internasional, yang berbicara secara anonim kepada AFP, menggambarkan situasi di Gaza sejak dimulainya agresi sebagai kemunduran yang cepat.

    “Kami telah meluncur menuruni lereng yang curam, dan sekarang kami telah mencapai titik terendah. LSM memahami bahwa situasi ini tidak dapat diterima.”

    Pejabat itu meminta identitasnya dirahasiakan karena potensi dampak buruk terhadap operasi organisasi mereka di Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza yang diblokade.

    “Kemampuan untuk memberikan bantuan dengan tetap menghormati prinsip-prinsip kemanusiaan di Gaza, dikombinasikan dengan pembatasan akses di Tepi Barat, membuat kita merasa seperti sedang menyaksikan kiamat dunia,” tambahnya.

    “Ini seperti mencoba memadamkan bom nuklir dengan alat pemadam api.”

    BLOKIR BANTUAN – Truk pengangkut bantuan melewati Rafah di Jalur Gaza selatan. Pada Minggu (2/3/2025), Israel menyatakan memblokir semua bantuan masuk ke Gaza untuk menekan Hamas menyetujui usulan gencatan senjata sementara yang diajukan Amerika Serikat. (tangkap layar/Hussam al-Masri/Reuters)

    Perluasan Kendali Israel atas Distribusi Bantuan

    Menurut LSM, Koordinasi Kegiatan Pemerintah di Wilayah (COGAT) Israel, sebuah unit dalam Kementerian Pertahanan yang mengawasi urusan sipil di wilayah Palestina, memperkenalkan sebuah rencana pada akhir Februari untuk merestrukturisasi distribusi bantuan kemanusiaan.

    Langkah-langkah baru tersebut dilaporkan meningkatkan kontrol “Israel” atas operasi bantuan, termasuk pendirian pusat-pusat logistik yang terkait dengan militer dan pemeriksaan tambahan terhadap pekerja bantuan dan penerima bantuan.

    Seorang pekerja dari sebuah LSM medis memperingatkan bahwa pembatasan tersebut akan membuat operasi “hampir mustahil secara logistik,” mempertanyakan apakah mereka sekarang harus mengungkapkan rincian tentang pasien individu dan obat-obatan mereka.

    Israel mengklaim kebijakan baru tersebut bertujuan untuk mencegah penjarahan dan penyitaan bantuan oleh kelompok bersenjata.

    Namun, LSM berpendapat bahwa insiden semacam itu sangat minim dan solusi sebenarnya adalah meningkatkan pasokan bantuan—sesuatu yang telah diblokir Israel sejak 2 Maret.

    Seorang pejabat LSM Eropa mengkritik asumsi “Israel”, dengan menyatakan, “Klaim bahwa Hamas sedang membangun kembali kemampuannya melalui bantuan kemanusiaan sama sekali tidak benar. Bantuan tidak menyediakan roket atau senjata.” Ia menambahkan, “”Israel” hanya menginginkan lebih banyak kendali atas wilayah ini.”

    COGAT belum menentukan kapan aturan baru tersebut akan berlaku dan belum menanggapi permintaan komentar.

    Namun, arahan pemerintah yang mulai berlaku pada bulan Maret telah memperkenalkan proses pendaftaran yang lebih ketat bagi LSM yang menyediakan layanan bagi warga Palestina.

    Arahan tersebut mengharuskan pembagian data yang luas tentang karyawan dan memberikan Israel hak untuk menolak anggota staf yang dianggapnya berusaha “mendelegitimasi” Israel.

    Sejak 7 Oktober, LSM melaporkan bahwa tidak ada izin kerja yang dikeluarkan untuk staf asing mereka.

    Meningkatnya Risiko Bagi Relawan Bantuan

    LSM yang beroperasi di wilayah Palestina menghadapi tantangan yang semakin meningkat setiap harinya.

    Setidaknya 387 pekerja bantuan telah tewas di Gaza sejak 7 Oktober, menurut perkiraan PBB terkini, dan beberapa di antaranya meninggal saat bertugas.

    Dalam pernyataan kepada AFP, Philippe Lazzarini, Komisaris Jenderal UNRWA—badan PBB untuk pengungsi Palestina, yang baru-baru ini dilarang oleh Israel—mengatakan, “Ada perdebatan yang sedang berlangsung di antara organisasi-organisasi kemanusiaan tentang seberapa jauh kita dapat melangkah sambil tetap setia pada prinsip-prinsip kita tentang kemandirian dan nondiskriminasi. Ini adalah diskusi yang kritis.”

    Amjad Al-Shawa, kepala Jaringan LSM Palestina, menekankan perlunya sikap bersatu melawan pembatasan baru tersebut, yang ia lihat sebagai upaya untuk melindungi “Israel” dari akuntabilitas.

    Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun dalam bantuan kemanusiaan, Al-Shawa menggambarkan situasi tersebut sebagai “ancaman eksistensial” terhadap sektor tersebut, dan menekankan, “Nyawa menjadi taruhannya.”

    Pimpinan sebuah LSM internasional memperingatkan, “Garis merah telah dilewati.”

    Namun, pihak lain lebih berhati-hati dalam penilaian mereka. Seorang pekerja bantuan medis mencatat, “Jika kami melawan, kami akan dituduh anti-Semitisme,” seraya menambahkan bahwa “sikap berprinsip tidak dapat bertahan terhadap kebutuhan kemanusiaan yang sangat besar.”

     

    (oln/rntv/*)