kab/kota: Serang

  • Geramnya Keluarga Korban Mutilasi di Serang, Fahmi: Hukum Mati Saja! – Halaman all

    Geramnya Keluarga Korban Mutilasi di Serang, Fahmi: Hukum Mati Saja! – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Keluarga SA (19), korban pembunuhan dan mutilasi di Serang, Banten geram dengan perbuatan tersangka.

    Fahmi Sahab selaku paman korban menyebut tindakan yang dilakukan oleh pelaku merupakan tindakan yang sangat sadis.

    Ia mengatakan bahwa pelaku pantas untuk dihukum seberat-beratnya.

    Kepada TribunBanten.com, ia juga berharap bahwa pelaku bisa dapatkan hukuman mati.

    “Hukuman mati atau seumur hidup, udah itu aja sih harapannya, harapan seberat-beratnya,” ujar Fahmi, Selasa (22/5/2025).

    Fahmi juga menyebut bahwa tindakan pelaku ini sangat biadab.

    “Ini sadis, ini sangat-sangat biadab menurut kami, tidak memanusiakan manusia, hukum mati aja,” tegasnya.

    Ia pun mengenang sosok SA, menurutnya korban merupakan orang yang dikenal baik dan kerap membantu mengasuh adik-adiknya di rumah.

    “Orang tuanya kan sering ke sawah, jadi kalau lagi di rumah itu SA yang mengasuh adiknya,” ucapnya.

    Diketahui, SA (19) menjadi korban pembunuhan dan dimutilasi oleh pacarnya MY (23) di Kampung Baru Ciberuk, Desa Gunungsari, Kabupaten Serang, Banten.

    Terancam Hukuman Mati

    Sementara itu, Kapolres Polresta Serang Kota, Kompol Yudha Satria menuturkan, pelaku merencanakan pembunuhan dengan rapi.

    Untuk itu, tersangka dijerat Pasal 340 tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman hukuman mati.

    “Karena hasil pemeriksaan ditemukan tersangka memang berencana untuk menghabisi nyawa korban,” ujar Yudha, dikutip dari TribunBanten.com.

    Yudha menambahkan, motif tersangka melakukan tindakan kejika adalah karena ia diminta bertanggung jawab setelah membuat kekasihnya hamil.

    Karena merasa didesak, pelaku akhirnya menghabisi nyawa korban di perkebunan karet.

    Ia menuturkan, semua potongan tubuh korban kecuali bagian tangan telah ditemukan.

    “Semua potongan tubuh sudah ditemukan, kecuali bagian tangan, itu diperkirakan dibuang di aliran sungai dan sudah dimakan biawak,” ucapnya.

    Alasan tersangka memutilasi korban, ujar Yudha, adalah untuk menghilangkan jejak.

    “Jadi menurut pelaku itu untuk menghilangkan jejak, karena pelaku tahu bahwa identifikasi itu biasanya dengan sidik jari, makanya itu bagian tangan dibuangnya terpisah dengan bagian organ lainnya,” katanya.

    Meski begitu, pihak kepolisian tetap melakukan tes DNA.

    “Kita tetap akan lakukan pengecekan DNA,” pungkasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Keluarga Korban Mutilasi Minta Pelaku Dihukum Mati: Ini Sadis, Tidak Manusiawi

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunBanten.com, Muhammad Uqel Assathir)

  • Israel Serang Lebanon, Tewaskan Pemimpin Militan Sekutu Hamas

    Israel Serang Lebanon, Tewaskan Pemimpin Militan Sekutu Hamas

    Beirut

    Serangan militer Israel kembali menghantam wilayah Lebanon pada Selasa (22/4) waktu setempat. Gempuran itu dilaporkan menewaskan pemimpin militer al-Jamaa al-Islamiya, militan Lebanon yang bersekutu dengan kelompok Hamas yang sedang berperang melawan Tel Aviv di Jalur Gaza.

    Otoritas Pertahanan Sipil Lebanon dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Selasa (22/4/2025), menyebut “sebuah drone Israel menargetkan sebuah mobil” di dekat kota pesisir Damour, yang berjarak sekitar 20 kilometer di sebelah selatan Beirut, ibu kota Lebanon.

    Para petugas penyelamat setempat, menurut Otoritas Pertahanan Sipil Lebanon, menemukan jenazah seorang pria di dalam kendaraan yang dihantam serangan tersebut. Otoritas Pertahanan Sipil Lebanon tidak menyebut identitas pria yang tewas itu.

    Namun seorang pejabat keamanan Lebanon, yang enggan disebut namanya, mengungkapkan bahwa serangan drone Israel itu menewaskan Hussein Atoui, yang merupakan pemimpin sayap bersenjata dari kelompok al-Jamaa al-Islamiya, yang disebut Pasukan al-Fajr.

    Kelompok al-Jamaa al-Islamiya disebut terkait erat dengan Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, dan Hizbullah yang bermarkas di Lebanon bagian selatan.

    Kelompok tersebut telah mengklaim bertanggung jawab atas sejumlah serangan terhadap Israel selama lebih dari setahun pertempuran lintas perbatasan berlangsung antara Tel Aviv dan Hizbullah, termasuk selama dua bulan perang besar-besaran, sebelum gencatan senjata disepakati pada November tahun lalu.

    Militer Israel telah melancarkan serangan secara rutin terhadap wilayah Lebanon sejak gencatan senjata mulai berlaku. Dua serangan roket, yang tidak diklaim oleh kelompok mana pun, diluncurkan dari Lebanon dan menargetkan Israel pada 22 dan 28 Maret lalu.

    Pekan lalu, militer Lebanon mengumumkan pihaknya telah menangkap beberapa warga Lebanon dan warga Palestina yang bertanggung jawab atas serangan roket tersebut. Menurut seorang pejabat keamanan setempat, terdapat tiga anggota Hamas di antara para tersangka yang ditangkap itu.

    Sementara itu, pada Minggu (20/4) waktu setempat, militer Israel mengklaim pasukannya telah menewaskan dua anggota senior Hizbullah dalam rentetan serangan udara di wilayah Lebanon.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Rusia Serang Target Sipil, Putin Tuduh Ukraina Jadikan Lokasi Itu Tameng Militer – Halaman all

    Rusia Serang Target Sipil, Putin Tuduh Ukraina Jadikan Lokasi Itu Tameng Militer – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Vladimir Putin membenarkan serangan Rusia terhadap fasilitas sipil Ukraina dengan berdalih bahwa mereka menargetkan pasukan Ukraina dan pasukan asing.

    Ketika berbicara dengan Russia 1 TV, Putin menanggapi usulan Ukraina agar kedua pihak memperpanjang gencatan senjata Paskah dan menghentikan serangan terhadap sasaran sipil.

    Presiden Rusia mengklaim bahwa Ukraina berulang kali menggunakan infrastruktur sipil untuk kebutuhan militer.

    Putin mengatakan Rusia melakukan serangan lain terhadap fasilitas pertanian di Wilayah Odessa Ukraina, yang menurut militer Rusia lokasi itu adalah tempat Ukraina dan pendukung asingnya menjalankan operasi pengujian senjata.

    “Pihak berwenang Kyiv bersama dengan kurator dan asisten asing mengorganisasikan, mencoba mengorganisasikan, produksi dan pengujian sistem rudal baru,” kata Putin kepada Russia 1 TV pada hari Senin (21/4/2025).

    “Itu adalah fasilitas sipil, sipil, tetapi digunakan untuk tujuan militer,” tambahnya.

    Selain itu, Putin menanggapi laporan mengenai serangan besar-besaran Rusia terhadap fasilitas sipil di wilayah Sumy, yang disebutnya sebagai balasan terhadap serangan Ukraina di Kursk, wilayah perbatasan Rusia.

    “Semua orang tahu serangan yang dilakukan angkatan bersenjata kita di pusat kongres universitas di Sumy. Apakah itu lokasi sipil? Tentu. Namun, serangan itu digunakan untuk memberi penghargaan kepada pasukan yang telah melakukan kejahatan di Wilayah Kursk,” kata Putin.

    “Kami menganggap orang-orang itu sebagai penjahat yang harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka selama penyerbuan ke wilayah perbatasan Rusia,” imbuhnya. 

    “Hal ini dilakukan justru untuk menghukum mereka,” lanjutnya, seperti diberitakan Russia Today.

    Dalam pernyataannya, Putin juga menanggapi berita mengenai berakhirnya gencatan senjata Paskah yang berlaku pada hari Sabtu (19/4/2025) hingga Senin (21/4/2025).

    “Hal ini perlu diselesaikan. Ini semua adalah subjek untuk studi menyeluruh,” kata Putin, kemudian mengatakan Rusia tidak mengesampingkan keputusan semacam itu.

    Pada hari Senin, Putin mengonfirmasi gencatan senjata selama 30 jam antara Rusia dan Ukraina telah berakhir.

    Mengutip laporan Kementerian Pertahanan Rusia, Putin mengatakan pasukan Ukraina melanggar gencatan senjata Paskah hingga ribuan kali, sebuah tuduhan yang juga dilontarkan Ukraina terhadap Rusia.

    Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berharap Putin bersedia untuk memperpanjang gencatan senjata Paskah setidaknya hingga 30 hari.

    Namun, Kremlin mengumumkan bahwa Putin belum mengindikasikan akan adanya perpanjangan gencatan senjata.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

  • BMKG prakirakan mayoritas wilayah dilanda hujan ringan-sedang Selasa

    BMKG prakirakan mayoritas wilayah dilanda hujan ringan-sedang Selasa

    Ilustrasi – Kendaraan menerobos hujan lebat di ruas jalan protokol di Meulaboh, Ibu Kota Kabupaten Aceh Barat. ANTARA/Teuku Dedi Iskandar

    BMKG prakirakan mayoritas wilayah dilanda hujan ringan-sedang Selasa
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 22 April 2025 – 08:21 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini berupa potensi hujan ringan, sedang, hingga lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di berbagai kota besar di Indonesia pada Selasa.

    Dikutip dari laman resmi BMKG di Jakarta, prakirawan Satriana Roguna menerangkan secara umum daerah konvergensi memanjang di sekitar Laut Arafuru, Samudra Hindia barat daya Jawa Barat, Riau hingga Kepulauan Riau, pesisir utara Aceh hingga Selat Malaka bagian utara, dan Samudra Pasifik utara Papua Barat Daya

    Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah yang dilewati konvergensi atau konfluensi.

    Oleh karena itu, pihaknya memprakirakan beberapa kota besar akan berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang, di antaranya Palembang, Bengkulu, Jambi, Pangkal Pinang, Lampung, Bandung, Tanjung Selor, Kendari, Mamuju, Palu, Manado, Jayapura, Nabire, Jayawijaya, dan Merauke.

    Sementara itu, beberapa kota besar lainnya akan mengalami hujan ringan hingga sedang, yaitu Banda Aceh, Medan, Padang, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Kupang, Pontianak, Palangkaraya, Samarinda, Makassar, Gorontalo, Ambon, Ternate, Sorong, dan Manokwari.

    Adapun beberapa kota besar yang lain diprakirakan hanya akan mengalami kondisi berawan pada hari ini, meliputi Serang, Denpasar, Mataram, dan Banjarmasin.

    Untuk tinggi gelombang air laut di wilayah Indonesia, BMKG memprakirakan umumnya berada di kisaran 0.5 hingga 2.5 m, sementara gelombang tinggi hingga 4 m berpotensi terjadi di sekitar perairan Samudra Hindia barat Sumatera dan Samudra Hindia selatan Jawa Barat.

    Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat mewaspadai potensi banjir rob di pesisir Dabo Singkep, Jawa Barat, Jawa Tengah, perairan Kotabaru, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.

    Sumber : Antara

  • Geramnya Keluarga Korban Mutilasi di Serang, Fahmi: Hukum Mati Saja! – Halaman all

    Sosok Pelaku Mutilasi Pacar yang Hamil di Mata Keluarga, Tabiatnya Diungkap Ayah Angkat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Muhammad Hanafi, ayah angkat dari pelaku mutilasi, MY (23), mengungkapkan MY dikenal sebagai sosok yang baik dan rajin beribadah di lingkungan tempat tinggalnya.

    Menurut Hanafi, keseharian MY ditandai dengan sikap pendiam dan patuh terhadap orang tua serta keluarga.

    “Dia (Pelaku – Red) orangnya paling nurut, beda sama kaka nya dan adiknya, ngomong aja lembut, sering ke masjid ga pernah ketinggalan, sama orang tua sopan,” kata Hanafi kepada TribunBanten.com, Senin, (21/4/2025).

    Hanafi menjelaskan, sejak kecil, MY sering menemaninya menggembala kerbau di kebun dekat rumah.

    Hanafi merawat MY dengan penuh kasih sayang, termasuk menyekolahkannya dan membelikan baju baru saat Lebaran.

    “Dia di sini waktu kecilnya, lagi kecil ngangon kerbau, di sekolahin, dijajanin, lebaran dibeliin baju, bisa dibilang anak angkat. Udah diurus sejak kecil,” tambah Hanafi.

    Namun, setelah MY dewasa, ia jarang tinggal bersamanya di Desa Gunungsari, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Serang, Banten, karena bekerja di tempat lain.

    Kejadian pembunuhan mutilasi yang dilakukan oleh MY mengejutkan Hanafi dan warga setempat.

    Ia mengaku tidak menyangka anak angkatnya bisa melakukan tindakan sekeji itu.

    “Bisa sekeji itu, saya tidak menyangka. Tetangga di sini juga pada kaget,” pungkas Hanafi.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Anggota Linmas TPS di Serang Meninggal Jelang PSU, Kapolres Jenguk Keluarga

    Anggota Linmas TPS di Serang Meninggal Jelang PSU, Kapolres Jenguk Keluarga

    Serang

    Samsudin (60) anggota linmas di TPS 08 Desa Pasir Buyut, Kecamatan, Jawilan, meninggal dunia sehari menjelang PSU di Kabupaten Serang yang dilakukan pada 19 April lalu. Anggota linmas itu meninggal setelah mengontrol lokasi TPS.

    Informasi ada anggota linmas meninggal tersebut, Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko bersama jajaran Polsek Jawilan mendatangi rumah duka di Kampung Wudulan. Kapolres datang untuk memberi tali asih serta mengucapkan bela sungkawa.

    “Kegiatan ini sebagai bentuk rasa empati kita dari jajaran kepolisian dimana ada seorang petugas Linmas PSU yang meninggal dunia,” kata Condro dalam keterangan ke wartawan, Senin (21/4/2025).

    Kedatangan dilakukan pada siang tadi dan bertemu dengan istri almarhum. Polres Serang mendoakan keluarga dan berharap keluarga diberikan ketabahan atas musibah tersebut.

    “Semoga pihak keluarga almarhum tetap diberikan kekuatan dan ketabahan serta berdoa agar amal ibadah almarhum dapat diterima,” ucapnya.

    Berdasarkan informasi dari kepala desa setempat, mendiang meninggal usai mengontrol TPS. Setelah itu, Samsudin merasa tidak enak badan dan dilarikan ke rumah sakit.

    (bri/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Geramnya Keluarga Korban Mutilasi di Serang, Fahmi: Hukum Mati Saja! – Halaman all

    Ayah Angkat Kaget MY Tega Mutilasi Pacarnya di Banten: Bisa Sekeji Itu, Saya Tak Menyangka – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Muhammad Hanafi kaget anak angkatnya, yaitu MY (23) tega memutilasi pacarnya sendiri yang berinisial SA (19) di perkebunan karet, Desa Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Serang, Banten.

    Menurut Hanafi, dalam kesehariannya, pelaku dikenal sebagai sosok pria yang tak banyak bicara.

    Selain irit bicara, Hanafi menyebut, MY juga sosok yang lemah lembut dan nurut dengan orang tua.

    “Dia (pelaku) orangnya paling nurut, beda sama kakaknya dan adiknya, ngomong aja lembut, sering ke masjid gak pernah ketinggalan, sama orang tua sopan,” kata Hanafi kepada Tribun Banten, Senin (21/4/2025).

    Ia menyebut, sejak kecil MY ikut dengannya menggembala kerbau di kebun dekat rumah.

    Hanafi merawat hingga menyekolahkan MY, bahkan ketika Lebaran dirinya dibelikan baju.

    “Dia di sini waktu kecilnya, lagi kecil ngangon kerbau, disekolahin, dijajanin, Lebaran dibeliin baju, bisa dibilang anak angkat. Udah diurus sejak kecil,” ucapnya.

    Namun, saat beranjak dewasa, MY sudah jarang tinggal bersamanya di Desa Gunungsari, Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Serang.

    “Setelah dewasa sudah tidak tinggal di sini, sudah jarang ada, karena bekerja,” tutur Hanafi.

    Lebih lanjut, Hanafi mengaku kaget atas adanya peristiwa mutilasi yang dilakukan MY.

    “Bisa sekeji itu, saya tidak menyangka, tetangga di sini juga pada kaget,” ungkapnya.

    Terancam Hukuman Mati

    Akibat tindakannya, tersangka dijerat pasal 340 tentang tindak pidana pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati.

    “Karena hasil pemeriksaan ditemukan tersangka memang berencana untuk menghabisi nyawa korban,” ujar Kapolresta Serang Kota, Kombes Pol Yudha Satria, saat konferensi pers di Mapolresta, Senin.

    Menurut Yudha, potongan tubuh korban, yaitu kepala, kaki, dan organ dalam sudah ditemukan dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara.

    Akan tetapi, sampai sekarang bagian tangan korban belum ditemukan.

    “Semua potongan tubuh sudah ditemukan, kecuali bagian tangan, itu diperkirakan dibuang di aliran sungai dan sudah dimakan biawak,” 

    Yudha menjelaskan bahwa pelaku nekat memutilasi korban untuk menghilangkan jejak.

    Pelaku berpikir, ketika mayat ditemukan tanpa kepala, tangan, kaki, dan organ dalamnya, maka akan sulit diidentifikasi.

    “Jadi menurut pelaku itu untuk menghilangkan jejak, karena pelaku tahu bahwa identifikasi itu biasanya dengan sidik jari, makanya itu bagian tangan dibuangnya terpisah dengan bagian organ lainnya,” ujar Yudha.

    Meski begitu, Yudha menyatakan, pihaknya akan melakukan pengecekan DNA korban dengan keluarga.

    “Kita tetap akan lakukan pengecekan DNA,” terangnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Dikenal Baik dan Rajin Ibadah, Ayah Angkat Kaget MY Habisi – Mutilasi Perempuan di Gunungsari Serang.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunBanten.com/Muhammad Uqi Assathir)

  • 2 Oknum TNI Keroyok Warga Sampai Tewas di Serang, Dipicu Miras dan Salah Paham

    2 Oknum TNI Keroyok Warga Sampai Tewas di Serang, Dipicu Miras dan Salah Paham

    PIKIRAN RAKYAT – Dua oknum TNI dari Korem 064/Maulana Yusuf, yakni Pratu MI dan Pratu FS, resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan yang menewaskan seorang warga sipil di Kota Serang, Banten.

    Insiden tragis ini terjadi pada Selasa dini hari, 15 April 2025, dan dipicu oleh konsumsi minuman keras serta kesalahpahaman yang berkembang menjadi kekerasan brutal.

    Dua Anggota TNI Ditahan, Danrem Minta Maaf

    Komandan Korem 064/Maulana Yusuf, Kolonel Infanteri Andrian Susanto, membenarkan keterlibatan dua prajuritnya dalam kasus ini. Dia menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada masyarakat atas insiden yang melibatkan institusinya.

    “Saya selaku Komandan Korem 064/Maulana Yusuf tentunya menyampaikan mohon maaf atas peristiwa yang terjadi dan merugikan masyarakat sipil. Kami akan memeriksa kasus ini secara cepat, transparan, dan komprehensif,” ujar Andrian saat konferensi pers di RS Bhayangkara, Kota Serang, Senin 17 April 2025.

    Pratu MI dan Pratu FS saat ini telah ditahan di Denpom 034/Serang dan menjalani pemeriksaan secara intensif untuk mempertanggungjawabkan tindakan mereka.

    Rangkaian Kekerasan Terjadi di Dua Lokasi

    Pengeroyokan dilaporkan terjadi di dua tempat berbeda, yaitu di depan Kantor Bank Banten, Jalan Ahmad Yani, dan di kawasan Kontrakan 27, Cipocok Jaya. Dalam insiden ini, sejumlah warga sipil juga diduga ikut terlibat.

    “Pelaku ini bukan semuanya anggota TNI, juga ada warga sipil. Mereka ini satu kelompok yang mungkin sedang berkumpul bersama, kemudian berada di dua TKP secara bersamaan,” kata Andrian.

    Sembilan saksi telah diperiksa untuk kejadian di lokasi pertama dan lima saksi di lokasi kedua. Penyelidikan masih berlangsung untuk mengungkap secara detail peran masing-masing pelaku.

    Pemicu: Alkohol dan Kesalahpahaman

    Menurut keterangan Danrem, peristiwa ini berawal dari kegiatan takziah yang dihadiri para pelaku. Seusai takziah, mereka berkumpul dan mengonsumsi minuman keras di salah satu kawasan perumahan.

    “Modus dari kejadian ini dipengaruhi adanya minuman keras,” ucap Andrian.

    Saat kelompok tersebut berjalan menuju alun-alun, terjadi ejekan dari salah satu warga sipil dalam kelompok tersebut, yang memicu reaksi dari warga sekitar. Situasi kemudian memanas dan berkembang menjadi perkelahian.

    “Ejekan itu sebenarnya bukan dari anggota TNI-nya, tetapi dari teman warga sipil yang akhirnya memancing respons terhadap masyarakat sekitar dan terjadilah kesalahpahaman hingga perkelahian,” tutur Andrian.

    Perkelahian pertama terjadi di depan Bank Banten. Kemudian, kelompok tersebut pindah ke kawasan Kontrakan 27, di mana terjadi penganiayaan lanjutan yang mengakibatkan korban meninggal dunia.

    “Jadi, pelaku merasa ada penyampaian dari korban yang menyinggung. Itu yang menjadi pemicu kejadian di TKP kedua,” ujar Andrian.

    Andrian menegaskan bahwa korban tidak memiliki hubungan apapun dengan para pelaku. Kejadian ini murni dipicu oleh pengaruh alkohol dan provokasi.

    Penyidikan dan Sanksi Hukum

    Saat ini, dua oknum TNI sudah ditahan dan sedang dalam proses penyidikan militer. Sementara pelaku dari unsur sipil ditangani oleh Polresta Serang Kota.

    “Kami akan pastikan jika terbukti bersalah, anggota TNI yang terlibat akan dihukum sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” ucap Andrian.

    Dia juga menambahkan bahwa pihaknya sedang mendalami kemungkinan adanya pelanggaran disiplin yang dilakukan di luar jam dinas serta potensi keterlibatan narkoba.

    “Tentu ini akan kami proses cepat dan transparan. Penegakan hukum harus dilakukan secara terang benderang,” tutur Andrian.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Alasan Mulyana, Penjual Opak Yang Mutilasi Kekasih Hamil Karena Tak Mau Tanggungjawab

    Alasan Mulyana, Penjual Opak Yang Mutilasi Kekasih Hamil Karena Tak Mau Tanggungjawab

    TRIBUNJATENG.COM – Sosok Mulyana alias ML (23), pelaku mutilasi kepada kekasihnya SA (19) ternyata bukan orang sembarangan.

    Mulyana muda atau akrab Yana pernah syuting acara Orang Pinggiran di sebuah stasiun televisi.

    Mulyana yang tinggal bersama kakek dan neneknya tersebut membantu ekonomi keluarga dengan cara berjualan opak.

    Video Mulyana saat berjualan opak itu pun masih bisa ditemukan di saluran Youtube.

    Saat ini Polresta Serang Kota telah menangkap pelaku mutilasi di rumahnya pada Minggu (20/4/2025).

    Kasus pembunuhan disertai mutilasi terungkap setelah jasad korban berinisial SA (19) ditemukan di Desa Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Serang, Banten, Jumat (18/4/2025) lalu.

    Saat ditangkap, ML tak melakukan perlawanan dan menunjukkan lokasi pembuangan potongan jasad.

    Kerabat korban, Nurfi, mengatakan, SA terakhir kali keluar rumah bersama kekasihnya, ML.

    “Saat itu polisi langsung membawa pelaku untuk menunjukkan lokasi pembuangan kepala, tangan, kaki, dan organ dalam korban.”

    “Yang baru ditemukan itu bagian kepala dan kaki, organ dalam, tangan belum di temukan,” ucapnya.

    Nurfi menceritakan korban pergi dari rumah pada Minggu (13/4/2025) dan sejak saat itu tak ada kabar.

    ML sempat ditanya terkait keberadaan korban, namun ML mengaku tak mengetahuinya.

    “Jadi keluarga sempat minta pelaku datang ke rumah untuk menanyakan keberadaan korban, karena keluarga tahu korban terakhir keluar itu sama ML,” tukasnya.

    Keluarga kemudian mendapat kabar penemuan jasad pada Jumat (18/4/2025).

    Setelah melihat ciri-ciri jasad, keluarga membenarkan wanita yang ditemukan tewas merupakan SA.

    “Saya langsung berkoordinasi dengan teman saya yang rumahnya dekat dengan lokasi penemuan mayat, akhirnya setelah semua ciri-ciri dilihat, keluarga memastikan bahwa mayat itu bagian dari keluarganya,” sambungnya.

    Dalam proses pemeriksaan, keluarga menyebut ML sebagai orang yang terakhir bertemu dengan korban.

    “Nah, di sini kami kaget, tiba-tiba pelaku mengaku yang membunuhnya,” lanjutnya.

    Motif Pembunuhan

    Kasatreskrim Polresta Serang Kota, Kompol Salahuddin, mengatakan motif pembunuhan yakni pelaku menolak menikahi korban yang sedang hamil.

    Kasus pembunuhan berawal ketika pelaku mengajak korban makan bakso di wilayah Ciomas.

    Dalam perjalanan pulang, korban meminta pelaku bertanggung jawab atas kehamilannya.

    Pelaku yang didesak untuk menikah membawa korban ke tengah hutan.

    Di sana korban dicekik hingga tewas dan dimutilasi menggunakan golok.

    “Ini hasil keterangan sementara dari terduga pelaku, saat ini kami masih terus melakukan proses pendalaman,” tuturnya, Minggu, dikutip dari TribunBanten.com.

    Sejumlah barang bukti diamankan seperti golok, kemeja hitam, celana, sepatu, sepeda motor, jam tangan hingga pakaian korban.

    “Kasus ini kami proses dan akan kami tindak tegas segala bentuk kejahatan yang meresahkan masyarakat,” tandasnya.

    Sebelumnya, Kapolsek Pabuaran, Iptu Suwarno menyatakan, jasad korban ditemukan pertama kali oleh warga yang hendak membersihkan rumput.

    “Benar itu kejadiannya hari Jumat sore sekitar pukul 17.00 WIB. Awal ditemukan oleh warga setempat,” bebernya.

    Hasil olah TKP menunjukkan jasad tanpa busana dan merupakan korban mutilasi.

    “Tidak ada identitas yang ditemukan, tapi sekarang sudah dievakuasi dan sedang proses identifikasi,” tukasnya. (*)

     

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Detik-detik Penangkapan Pelaku Mutilasi di Gunung Sari Serang, Pelaku Sempat ke Rumah Korban

  • Misteri Mayat Wanita Muda Termutilasi di Serang Terjawab, Dihabisi Pacar yang Tukang Jagal Ayam

    Misteri Mayat Wanita Muda Termutilasi di Serang Terjawab, Dihabisi Pacar yang Tukang Jagal Ayam

    TRIBUNJAKARTA.COM – Warga Kampung Ciberuk, Desa Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Serang, Banten digegerkan adanya penemuan mayat perempuan berinisial SA (19).

    Pasalnya mayat SA ditemukan tanpa kepala, tangan, dan kaki, hanya menyisakan bagian tubuhnya saja.

    SA ternyata dimutilasi dan dibunuh oleh kekasihnya sendiri bernama Mulyana warga Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.

    Kapolres Polresta Serang Kota Kombes Pol Yudha Satria mengatakan, Mulyana melakukan pembunuhan dengan mutilasi ini sudah direncanakan dengan rapi.

    Maka, kata Yudha, terduga pelaku dijerat pasal 340 tentang tindak pidana pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati.

    “Karena hasil pemeriksaan ditemukan tersangka memang berencana untuk menghabisi nyawa korban,” ujar Yudha saat konferensi pers di Mapolresta Serang Kota, Senin, (21/4/2025).

    Dikatakan Yudha, motif tersangka melakukan tindakan kejinya itu lantaran tersangka diminta bertanggung jawab atas kehamilan korban.

    Karena merasa didesak, lanjut Yudha, pelaku akhirnya berniat menghabisi korban di perkebunan karet di wilayah Gunung Sari.

    Saat ini, kata Yudha, potongan tubuh kepala korban, kaki, dan organ dalam korban sudah ditemukan dan di bawa ke RS Bhayangkara.

    Namun, untuk bagian tangan hingga saat ini belum ditemukan.

    MULYANA MUTILASI PACAR – Mulyana (23), tega membunuh dan memutilasi kekasihnya, SA (19) di Banten karena mengelak bertanggung jawab atas kehamilan korban. Mulyana ternyata pernah masuk program orang pinggiran di Trans7, 8 tahun silam. Ia dinarasikan sebagai penjaja opak yang hidup dalam keterbatasan dan tanpa kasih sayang orang tua karena sudah berpisah. (Dok. Polres Serang). (Dok. Polres Serang)

    “Semua potongan tubuh sudah ditemukan, kecuali bagian tangan, itu diperkirakan di buang di aliran sungai dan sudah di makan biawak,” ucapnya.

    Yudha mengungkapkan, terduga pelaku melakukan perbuatan kejinya dengan memutilasi korban untuk menghilangkan jejak.

    Sehingga, kata Yudha, pada saat mayat ditemukan tanpa kepala, tangan, kaki, dan organ dalamnya itu akan sulit diidentifikasi.

    “Jadi menurut pelaku itu untuk menghilangkan jejak, karena pelaku tahu bahwa identifikasi itu biasanya dengan sidik jari, makanya itu bagian tangan dibuangnya terpisah dengan bagian organ lainnya,” katanya.

    Kendati demikian, kata Yudha, pihaknya akan melakukan pengecekan DNA korban dengan keluarga.

    “Kita tetap akan lakukan pengecekan DNA,” pungkasnya.

    Tukang Jagal Ayam

    Mulyana diketahui berprofesi sebagai tukang jagal di tempat pemotongan ayam.

    “Jadi pelaku ini pekerjaannya memang sebagai tukang jagal di tempat pemotongan ayam di wilayah Gunung Sari,” kata Yudha Satria.

    Yudha mengatakan, hubungan pelaku dengan korban itu statusnya berpacaran. 

    Menurut pengakuannya, mereka berpacaran sejak tahun 2021.

    “Jadi memang berpacaran, kemudian hamil dan saat diminta tanggung jawab justru pelaku tidak mau menikahinya. Karena didesak, pelaku mengaku emosi dan gelap mata melakukan mutilasi,” katanya.

    Yudha mengungkapkan, dari hasil keterangan pelaku, sebelum dilakukan mutilasi, pelaku membunuh korban dengan cara mencekik menggunakan kerudung yang dikenakan korban.

    Kemudian, saat kondisi korban dipastikan sudah meninggal oleh pelaku.

    Pelaku pulang ke rumahnya untuk mengambil sebilah golok dan kembali ke kebun karet.

    Selanjutnya, kata Yudha, untuk menghilangkan jejaknya, pelaku memutilasi korban memotong bagian kepala, tangan, kaki, dan membelah tubuh dan mengambil organ dalam.

    “Jadi semua potongan organ tubuh itu dimasukan ke dalam karung, namun saat ditemukan kondisi karung sudah dalam kondisi terbuka dan bagian kedua tangan sudah tidak ada,” terangnya.

    Sementara untuk barang bukti yang diamankan, lanjut Yudha, yakni pakaian, kerudung, dan jam tangan korban, sepeda motor pelaku, golok, dan kemeja yang dikenakan pelaku.

    “Untuk barang bukti yang tidak kita temukan itu hp milik korban,” ucapnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya