kab/kota: Serang

  • Korban Tewas di Iran-Israel Bertambah, AS Blokir Rencana Israel

    Korban Tewas di Iran-Israel Bertambah, AS Blokir Rencana Israel

    Jakarta

    Enggak sempat mengikuti perkembangan Dunia Hari Ini? Kami sudah merangkum informasi yang terjadi di sejumlah negara dalam 24 jam terakhir.Edisi Senin, 16 Juni 2025 kita awali dari perkembangan terkini serangan Israel ke Iran.

    Korban tewas di Iran bertambah

    Berikut adalah perkembangan terbaru dari Israel dan Iran yang saling menembakkan rudal:

    Setidaknya 224 orang tewas di Iran sejak konflik dimulai pada hari Jumat (13/06) berdasarkan laporan media pemerintah Iran yang mengutip kementerian kesehatan.Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel meningkat menjadi 16 orang. Layanan penyelamatan Magen David Adom melaporkan setidaknya 10 orang tewas dalam serangan pada Minggu (15/06) malamMedia pemerintah Iran mengonfirmasi jika salah satu orang yang tewas dalam serangan Israel adalah kepala unit intelijen angkatan bersenjatanya.Pejabat Amerika Serikat dilaporkan sudah mengatakan bahwa Presiden Donald Trump memblokir rencana Israel untuk membunuh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ditanyai tentang rencana pembunuhan tersebut dalam wawancara Fox News, tapi ia tidak secara langsung membahasnya.Seorang perempuan tewas di Suriah setelah sebuah pesawat tak berawak dilaporkan jatuh di rumahnya, memicu kekhawatiran atas konflik regional yang lebih luas.Iran memberi tahu mediator Qatar dan Oman jika negaranya tidak terbuka dengan pilihan merundingkan gencatan senjata saat diserang Israel, berdasarkan laporan kantor berita Reuters.

    Apa yang memicu Iran dan Israel saling serang? PM Netanyahu mengatakan Israel menyerang Iran dalam upaya menghancurkan fasilitas nuklir, yang dianggapnya sebagai “ancaman eksistensial bagi Israel”.

    Serangan Israel ke Iran terjadi tak lama setelah pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa menyimpulkan Iran melanggar kewajibannya berdasarkan perjanjian nonproliferasi global.

    Anda bisa terus mengikuti perkembangannya di situs ABC News

    Pernyataan polisi soal penembakan Bali

    Polisi Bali menarik pernyataan sebelumnya yang mengatakan telah menangkap seorang tersangka terkait insiden penembakan yang menewaskan seorang warga Australia dan melukai seorang lainnya.

    Zivan Radmanovic, pria berusia 32 tahun asal Melbourne, tewas akhir pekan lalu, ketika dua pria membobol vila tempat ia menginap di daerah Canggu.

    Warga Australia lainnya, Sanar Ghanim, terluka parah dan sedang dirawat di rumah sakit.

    Tambahan 36 negara yang warganya dilarang ke AS

    Pemerintahan Presiden AS Donald Trump tengah mempertimbangkan untuk menambah pembatasan perjalanan, atau ‘travel ban’, terhadap warga negara dari 36 negara lagi, menurut memo internal Departemen Luar Negeri yang dilihat oleh kantor berita Reuters.

    Awal bulan ini, Presiden Trump sudah menandatangani dokumen melarang masuknya warga negara dari 12 negara, dengan alasan untuk melindungi Amerika Serikat dari “teroris asing” dan ancaman keamanan nasional lainnya.

    Alasan lain yang dikhawatirkannya adalah mereka berpotensi terlibat dalam aksi terorisme di Amerika Serikat, atau aktivitas antisemit dan anti-Amerika.

    “Departemen [Luar Negeri AS] mengidentifikasi 36 negara yang perlu dikhawatirkan [dan] mungkin kedatangannya direkomendasikan ditangguhkan secara penuh atau sebagian, jika mereka tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam waktu 60 hari,” demikian isi memo yang dikirim pada akhir pekan kemarin.

    Kamboja dan Thailand bersitegang

    Hari Minggu (15/06) kemarin, pemerintah Kamboja mengatakan sudah meminta Mahkamah Internasional (ICJ) untuk menyelesaikan sengketa perbatasannya dengan Thailand, setelah pertikaian yang berlangsung lama hingga kedua negara menerjunkan pasukan ke perbatasan.

    Seorang tentara Kamboja tewas dalam pertempuran pada tanggal 28 Mei dalam konfrontasi di perbatasan sepanjang 820 kilometer, yang sebagian wilayahnya tidak jelas batasnya dan diklaim oleh kedua negara.

    “Kamboja memilih resolusi damai berdasarkan hukum internasional melalui mekanisme ICJ untuk menyelesaikan sengketa perbatasan,” unggah Perdana Menteri Hun Manet di halaman Facebook-nya.

    Kementerian Luar Negeri Thailand tidak segera menanggapi permintaan komentar, tapi Thailand sebelumnya mengatakan mereka tidak pernah mengakui yurisdiksi pengadilan dan lebih memilih untuk menyelesaikan sengketa melalui mekanisme bilateral.

    Sementara dalam pernyataannya, Kamboja mengatakan mereka telah mengusulkan kepada Thailand agar kedua negara bersama-sama membawa keempat wilayah sengketa ke ICJ.

    Lihat Video ‘Malam Mencekam di Yerusalem, Sirene Meraung Kala Iran Bombardir Israel’:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Presiden Iran Tegaskan Tak Berniat Kembangkan Senjata Nuklir

    Presiden Iran Tegaskan Tak Berniat Kembangkan Senjata Nuklir

    Teheran

    Presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan negaranya tidak berniat untuk mengembangkan senjata nuklir, saat Teheran terlibat aksi saling serang yang berlangsung sengit dengan musuh abadinya, Israel, beberapa hari terakhir.

    Penegasan itu, seperti dilansir Al Arabiya dan Press TV, Senin (16/6/2025), disampaikan Pezeshkian saat berpidato di hadapan parlemen Iran saat negara itu masih terlibat pertempuran sengit dengan militer Israel.

    Ditegaskan juga oleh Pezeshkian dalam pidatonya bahwa Teheran akan memperjuangkan haknya untuk memiliki energi nuklir dan melakukan penelitian nuklir.

    “Kami berdiri teguh dalam mencapai hak ini dan tidak takut pada kekuatan apa pun dalam mengamankan apa yang menjadi hak kami,” tegasnya.

    Pezeshkian, dalam pidatonya, juga kembali menegaskan maklumat keagamaan dari pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang menentang senjata pemusnah massal.

    Lebih lanjut, Pezeshkian menyerukan semua warga Iran untuk mengesampingkan perbedaan dan bersatu melawan Israel saat konflik memanas antara kedua musuh bebuyutan tersebut.

    “Setiap perbedaan, isu, dan masalah yang ada harus dikesampingkan hari ini dan kita harus berdiri teguh melawan agresi kriminal genosida ini dengan persatuan dan koherensi,” cetusnya.

    Israel mulai melancarkan serangan besar-besaran terhadap Iran pada Jumat (13/6), dengan menyebut Teheran berada di ambang hampir memproduksi bom nuklir.

    Iran selalu bersikeras mengatakan program nuklirnya untuk tujuan damai, meskipun badan pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Badan Energi Atom Internasional (IAEA), menyatakan pekan lalu bahwa Teheran telah melanggar kewajiban Perjanjian Non-Proliferasi (NPT).

    Rentetan serangan Israel itu selama empat hari terakhir menargetkan pangkalan militer, fasilitas nuklir, dan area permukiman di berbagai wilayah Iran. Sedikitnya 224 orang tewas akibat serangan Israel di berbagai wilayah Iran, termasuk beberapa komandan militer tinggi, ilmuwan nuklir dan warga sipil, akibat serangan itu.

    Iran membalas dengan melancarkan rentetan serangan drone dan rudal terhadap target-target di wilayah Israel. Laporan terbaru kantor Perdana Menteri Israel menyebut sedikitnya 24 orang tewas akibat serangan-serangan Iran di wilayah negara Yahudi tersebut.

    Setelah puluhan tahun bermusuhan dan terlibat perang bayangan melalui proksi dan serangkaian operasi rahasia, konflik terbaru ini menandai pertama kalinya Israel dan Iran yang bermusuhan saling menyerang dengan intensitas sebesar ini, yang memicu kekhawatiran akan konflik berkepanjangan di Timur Tengah.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Serangan Israel Hancurkan 120 Peluncur Rudal Iran

    Serangan Israel Hancurkan 120 Peluncur Rudal Iran

    Teheran

    Militer Israel mengatakan rentetan serangannya terhadap Iran selama empat hari terakhir telah menghancurkan sedikitnya 120 peluncur rudal atau sepertiga dari total peluncur rudal yang dimiliki negara Syiah itu. Serangan Tel Aviv terhadap Teheran terus berlanjut pada Senin (16/6) waktu setempat.

    Disebutkan oleh militer Israel, seperti AFP, Senin (16/6/2025), bahwa puluhan jet tempur dikerahkan untuk menggempur peluncur-peluncur rudal Iran, setelah negara itu menembakkan rentetan rudal ke Israel dalam serangan balasan.

    “Lebih dari 50 jet tempur dan pesawat tempur melancarkan serangan dan menghancurkan lebih dari 120 peluncur rudal permukaan-ke-permukaan,” kata juru bicara militer Iran, Brigadir Jenderal Effie Defrin, dalam pernyataan via televisi pemerintah Iran.

    “Ini berarti sepertiga dari total peluncur rudal permukaan-ke-permukaan yang dimiliki oleh rezim Iran,” sebutnya.

    Israel dan Iran terlibat aksi saling serang yang berlangsung sengit sejak Jumat (13/6) waktu setempat.

    Setelah puluhan tahun bermusuhan dan terlibat perang bayangan melalui proksi dan serangkaian operasi rahasia, konflik terbaru ini menandai pertama kalinya Israel dan Iran yang bermusuhan saling menyerang dengan intensitas sebesar ini, yang memicu kekhawatiran akan konflik berkepanjangan di Timur Tengah.

    Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap pangkalan militer, fasilitas nuklir, dan area permukiman di berbagai wilayah Iran. Sedikitnya 224 orang tewas akibat serangan Israel di berbagai wilayah Iran, termasuk beberapa komandan militer tinggi, ilmuwan nuklir dan warga sipil, akibat rentetan serangan Israel.

    Israel menyatakan serangannya terhadap Iran akan terus meningkat dalam beberapa hari ke depan, dengan militer Tel Aviv menyebut Angkatan Udaranya telah menargetkan pertahanan udara Iran dalam upaya melumpuhkan kemampuan militer negara tersebut.

    Disebutkan oleh militer Israel bahwa Angkatan Udaranya “terus menyerang puluhan peluncur rudal permukaan-ke-permukaan di Iran”.

    “Sebagai bagian dari upaya untuk merusak kemampuan pertahanan udara rezim Iran di wilayah Teheran,” kata militer Israel dalam pernyataannya.

    Serangan Israel itu terus berlanjut hingga Senin (16/6) waktu setempat, dengan laporan media lokal Iran menyebut rentetan serangan terbaru melanda wilayah barat negara Syiah tersebut.

    “Rezim Zionis telah secara brutal menyerang gedung pemadam kebakaran di area Musiyan,” sebut kantor berita Tasnim dalam laporannya, merujuk pada sebuah kota yang ada di area Provinsi Ilam.

    Sebuah video yang diambil dari area tersebut, yang dipublikasikan Tasnim, menunjukkan asap mengepul ke udara dari area yang dihantam serangan Israel.

    Lihat Video ‘Trump: Israel-Iran Harus Bertempur Dulu Sebelum Ada Kesepakatan’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Iran Hukum Gantung Pria yang Dituduh Jadi Agen Mossad

    Iran Hukum Gantung Pria yang Dituduh Jadi Agen Mossad

    Teheran

    Otoritas Iran menghukum gantung seorang pria yang dituduh menjadi mata-mata untuk badan intelijen Israel, Mossad. Eksekusi mati ini diumumkan saat pertempuran sengit berlangsung antara Iran dan Israel, yang saling bermusuhan, dalam beberapa hari terakhir.

    Pria yang disebut bernama Esmaeil Fekri itu, menurut otoritas kehakiman Iran, seperti dilansir AFP, Senin (16/6/2025), ditangkap tahun 2023 atas tuduhan menjadi agen Mossad. Dia kemudian dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan Iran setelah dinyatakan terbukti bersalah menjadi mata-mata untuk Mossad.

    “Esmaeil Fekri, seorang agen Mossad yang dihukum karena pelanggaran berat ‘korupsi di Bumi’ dan ‘moharebeh’ (berperang melawan Tuhan) telah dihukum gantung setelah melalui seluruh proses prosedur pidana,” demikian dilaporkan situs berita Mizan Online yang dikelola otoritas kehakiman Iran.

    Laporan Mizan Online menyebut bahwa eksekusi mati melalui hukuman gantung itu dilaksanakan setelah semua prosedur hukum selesai dan putusan terhadap Fekri diperkuat oleh Mahkamah Agung.

    Pada Minggu (15/6), media lokal Iran melaporkan kepolisian di Provinsi Alborz, sebelah barat Teheran, telah menangkap dua orang yang diduga memiliki hubungan dengan Mossad.

    Kemudian pada hari yang sama, Israel mengumumkan pihaknya telah menangkap dua warga negaranya yang diduga bekerja untuk badan intelijen Iran.

    Penangkapan demi penangkapan itu terjadi saat Iran dan Israel terlibat aksi saling serang yang berlangsung intens dan sengit sejak Jumat (13/6) waktu setempat.

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Setelah puluhan tahun bermusuhan dan terlibat perang bayangan melalui proksi dan serangkaian operasi rahasia, konflik terbaru ini menandai pertama kalinya Israel dan Iran yang bermusuhan saling menyerang dengan intensitas sebesar ini, yang memicu kekhawatiran akan konflik berkepanjangan di Timur Tengah.

    Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap pangkalan militer, fasilitas nuklir, dan area permukiman di berbagai wilayah Iran. Sedikitnya 224 orang tewas akibat serangan Israel di berbagai wilayah Iran, termasuk beberapa komandan militer tinggi, ilmuwan nuklir dan warga sipil.

    Iran membalas dengan melancarkan rentetan serangan drone dan rudal terhadap target-target di wilayah Israel. Laporan terbaru kantor Perdana Menteri (PM) Israel menyebut sedikitnya 24 orang tewas akibat serangan-serangan Iran di wilayah negara Yahudi tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Menhan Israel Ancam Warga Teheran Usai Serangan Rudal Iran

    Menhan Israel Ancam Warga Teheran Usai Serangan Rudal Iran

    Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz mengingatkan bahwa penduduk Teheran, ibu kota Iran akan “membayar harga” atas serangan Iran terhadap warga sipil Israel. Hal ini disampaikannya pada Senin (16/6) setelah serangan rudal terbaru Iran ke kota-kota Israel, termasuk Tel Aviv, menewaskan beberapa orang.

    “Diktator sombong dari Teheran telah berubah menjadi pembunuh pengecut, yang dengan sengaja menembaki garis depan sipil Israel dalam upaya untuk mencegah (militer Israel) melanjutkan serangan yang melumpuhkan kemampuannya,” tulis Katz dalam pernyataan via Telegram, seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (16/6/2025).

    “Penduduk Teheran akan membayar harganya — dan segera,” imbuhnya.

    Sebelumnya, layanan darurat Israel, Magen David Adom, melaporkan sedikitnya lima orang tewas akibat rentetan serangan rudal Iran terbaru pada Senin (16/6), yang menargetkan beberapa wilayah negara Yahudi tersebut. Sekitar 92 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan rudal Teheran tersebut.

    Magen David Adom (MDA) dalam laporannya, seperti dilansir AFP, Senin (16/6/2025), menyebut korban tewas itu berasal dari serangan di empat lokasi terpisah di wilayah Israel bagian tengah.

    MDA dalam pernyataannya mengatakan bahwa kelima korban tewas terdiri atas “dua wanita dan dua pria yang berusia sekitar 70 tahun, serta satu korban tewas tambahan”.

    “Sejauh ini, tim MDA telah mengevakuasi 92 orang yang mengalami luka-luka ke sejumlah rumah sakit, termasuk seorang wanita berusia 30 tahun dalam kondisi serius dengan luka-luka di wajah, enam orang lainnya dalam kondisi sedang, dan 85 orang dalam kondisi ringan,” sebut MDA dalam laporannya.

    Lihat Video dari Udara: Israel Dibuat Bak Gaza, Gedung-gedung Hancur

    MDA menambahkan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung di sebanyak dua lokasi, dari total empat lokasi yang terdampak serangan.

    Iran melancarkan rentetan serangan rudal menargetkan kota-kota di Israel pada Senin (16/6) pagi, setelah Israel menyerang target militer jauh di dalam wilayah Iran. Kedua negara yang terlibat aksi saling serang sejak Jumat (13/6) lalu, sama-sama mengancam kehancuran lebih lanjut.

    Lihat Video dari Udara: Israel Dibuat Bak Gaza, Gedung-gedung Hancur

  • Trump Bilang Ada Kemungkinan AS Akan Terlibat Konflik Iran-Israel

    Trump Bilang Ada Kemungkinan AS Akan Terlibat Konflik Iran-Israel

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa masih ada kemungkinan Amerika Serikat akan terlibat dalam konflik Iran-Israel. Trump juga mengatakan bahwa ia akan “terbuka” bagi Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menjadi mediator.

    “Ada kemungkinan kita bisa terlibat dalam pertempuran yang sedang berlangsung antara musuh bebuyutan di Timur Tengah,” kata Trump dalam sebuah wawancara menurut ABC News, seperti dilansir Al Arabiya, Senin (16/6/2025).

    Mengenai Putin sebagai mediator potensial dalam konflik tersebut, Trump mengatakan “ia siap. Ia menelepon saya tentang hal itu. Kami telah berbicara panjang lebar tentang hal itu,” kata Trump kepada seorang reporter ABC News.

    Sebelumnya pada hari Minggu (15/6), Trump mendesak Iran dan Israel untuk “membuat kesepakatan” dan mengakhiri saling serang mereka yang mematikan.

    Namun, Trump juga menilai kedua negara mungkin perlu “bertempur habis-habisan” terlebih dahulu.

    “Saya pikir sudah waktunya untuk mencapai kesepakatan,” cetus Trump saat berbicara kepada wartawan, seperti dilansir Al Arabiya, Senin (16/6/2025).

    “Tapi terkadang mereka harus bertempur habis-habisan, tetapi kita akan melihat apa yang terjadi,” ujarnya, saat berbicara di Gedung Putin sebelum terbang ke Kanada untuk menghadiri KTT G7.

    Pernyataan Trump itu disampaikan ketika Israel dan Iran saling melancarkan serangan rudal dan drone, yang berpotensi memicu lebih banyak kerusakan dalam konflik yang tampaknya semakin memanas beberapa hari terakhir.

    Lihat Video ‘Udara: Israel Dibuat Bak Gaza, Gedung-gedung Hancur’:

    Setelah puluhan tahun bermusuhan dan terlibat perang bayangan melalui proksi dan serangkaian operasi rahasia, konflik terbaru ini menandai pertama kalinya Israel dan Iran yang bermusuhan saling menyerang dengan intensitas sebesar ini, yang memicu kekhawatiran akan konflik berkepanjangan di Timur Tengah.

    Konflik terbaru ini dimulai pada Jumat (13/6) lalu, ketika Israel melancarkan gelombang serangan udara besar-besaran terhadap Iran yang menewaskan para komandan militer dan ilmuwan nuklir negara tersebut. Tel Aviv menargetkan pangkalan militer, fasilitas nuklir, dan area permukiman di berbagai wilayah Iran.

    Iran membalas dengan melancarkan rentetan serangan drone dan rudal terhadap target-target di wilayah Israel. Sejak saat itu, aksi saling serang antara kedua negara pun tak terhindarkan hingga saat ini.

    Trump memuji serangan Israel sembari membantah tuduhan Iran bahwa AS ikut terlibat dalam serangan tersebut. Namun, AS dilaporkan turut membantu Israel dalam menembak jatuh rudal-rudal Iran yang terbang ke wilayah Israel.

    Lihat Video ‘Udara: Israel Dibuat Bak Gaza, Gedung-gedung Hancur’:

  • Gedung Kedutaan AS di Tel Aviv Rusak Imbas Serangan Rudal Iran

    Gedung Kedutaan AS di Tel Aviv Rusak Imbas Serangan Rudal Iran

    Tel Aviv

    Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Israel, Mike Huckabee, mengungkapkan bahwa gedung kedutaannya di Tel Aviv, ibu kota Israel, mengalami kerusakan ringan akibat terdampak serangan rudal Iran.

    Huckabee menegaskan tidak ada personel AS di Israel yang menjadi korban luka akibat serangan Teheran tersebut.

    Iran melancarkan rentetan serangan rudal menargetkan kota-kota di wilayah Israel pada Senin (16/6) pagi. Gelombang serangan rudal itu diluncurkan setelah militer Tel Aviv menyerang target militer jauh di dalam wilayah Iran.

    Kedua negara yang terlibat aksi saling serang sejak Jumat (13/6) lalu, sama-sama mengancam kehancuran lebih lanjut.

    “Beberapa kerusakan kecil akibat guncangan keras rudal-rudal Iran menghantam area dekat Cabang Kedutaan di @TelAviv, tetapi tidak ada cedera pada personel AS,” sebut Huckabee dalam pernyataan via media sosial X, seperti dilansir AFP, Senin (16/6/2025).

    Dia mengatakan bahwa Kedutaan Besar AS yang ada di Yerusalem akan ditutup pada Senin (16/6), karena perintah untuk “berlindung di tempat masih berlaku”.

    Sejumlah foto yang dirilis AFP menunjukkan bangunan-bangunan hancur di area pusat pesisir Tel Aviv, setelah militer Israel memperingatkan warga setempat untuk berlindung dari rudal-rudal Iran yang datang.

    Tonton juga Video Detik-detik Rudal Iran Hantam Bangunan di Tel Aviv

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Setelah puluhan tahun bermusuhan dan terlibat perang bayangan melalui proksi dan serangkaian operasi rahasia, konflik terbaru ini menandai pertama kalinya Israel dan Iran yang bermusuhan saling menyerang dengan intensitas sebesar ini, yang memicu kekhawatiran akan konflik berkepanjangan di Timur Tengah.

    Israel menyebut gelombang serangan udara besar-besaran menargetkan pangkalan militer, fasilitas nuklir, dan area permukiman di berbagai wilayah Iran. Disebutkan oleh Tel Aviv bahwa rentetan serangannya itu telah menewaskan para komandan militer dan ilmuwan nuklir negara tersebut.

    Iran membalas dengan melancarkan rentetan serangan drone dan rudal terhadap target-target di wilayah Israel. Teheran bahkan bersumpah untuk “membuka gerbang neraka” sebagai balasan atas rentetan serangan Israel.

    Sejak saat itu, aksi saling serang antara kedua negara pun tak terhindarkan hingga saat ini.

    Presiden AS Donald Trump memuji serangan Israel, sembari membantah tuduhan Iran bahwa AS ikut terlibat dalam serangan tersebut. Trump memperingatkan Teheran untuk tidak memperluas pembalasannya dengan memasukkan target-target AS di kawasan Timur Tengah.

    Dalam pernyataan terbarunya, Trump mendesak kedua negara untuk “mencapai kesepakatan”, namun juga mengatakan kepada wartawan bahwa kedua negara mungkin perlu “bertempur habis-habisan” terlebih dahulu sebelum ada kesepakatan damai.

    Tonton juga Video Detik-detik Rudal Iran Hantam Bangunan di Tel Aviv

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Rudal Iran Terus Hantam Israel, 5 Orang Tewas-92 Luka

    Rudal Iran Terus Hantam Israel, 5 Orang Tewas-92 Luka

    Tel Aviv

    Layanan darurat Israel, Magen David Adom, melaporkan sedikitnya lima orang tewas akibat rentetan serangan rudal Iran terbaru pada Senin (16/6), yang menargetkan beberapa wilayah negara Yahudi tersebut. Sekitar 92 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan rudal Teheran tersebut.

    Magen David Adom (MDA) dalam laporannya, seperti dilansir AFP, Senin (16/6/2025), menyebut korban tewas itu berasal dari serangan di empat lokasi terpisah di wilayah Israel bagian tengah.

    MDA dalam pernyataannya mengatakan bahwa kelima korban tewas terdiri atas “dua wanita dan dua pria yang berusia sekitar 70 tahun, serta satu korban tewas tambahan”.

    “Sejauh ini, tim MDA telah mengevakuasi 92 orang yang mengalami luka-luka ke sejumlah rumah sakit, termasuk seorang wanita berusia 30 tahun dalam kondisi serius dengan luka-luka di wajah, enam orang lainnya dalam kondisi sedang, dan 85 orang dalam kondisi ringan,” sebut MDA dalam laporannya.

    MDA menambahkan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung di sebanyak dua lokasi, dari total empat lokasi yang terdampak serangan.

    Iran melancarkan rentetan serangan rudal menargetkan kota-kota di Israel pada Senin (16/6) pagi, setelah Israel menyerang target militer jauh di dalam wilayah Iran. Kedua negara yang terlibat aksi saling serang sejak Jumat (13/6) lalu, sama-sama mengancam kehancuran lebih lanjut.

    Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, telah memperingatkan pada Senin (16/6) bahwa para penduduk Teheran akan “membayar harga” atas serangan-serangan Iran terhadap warga sipil Israel, dengan beberapa orang kehilangan nyawa.

    Lihat juga Video dari Udara: Israel Dibuat Bak Gaza, Gedung-gedung Hancur

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    “Penduduk Teheran akan membayar harganya — dan segera,” tegasnya.

    Israel melancarkan gelombang serangan udara besar-besaran terhadap Iran pada Jumat (13/6) pagi, yang menewaskan para komandan militer dan ilmuwan nuklir negara tersebut. Rentetan serangan Tel Aviv itu menargetkan pangkalan militer, fasilitas nuklir, dan area permukiman di berbagai wilayah Iran.

    Ditegaskan juga oleh Israel bahwa serangannya akan terus meningkat dalam beberapa hari ke depan.

    Iran membalas dengan melancarkan rentetan serangan drone dan rudal terhadap target-target di wilayah Israel. Teheran bahkan bersumpah untuk “membuka gerbang neraka” sebagai balasan atas rentetan serangan Israel.

    Lihat juga Video dari Udara: Israel Dibuat Bak Gaza, Gedung-gedung Hancur

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Iran Ingatkan Warga Israel Segera Pergi ke Luar Negeri, Akan Terjadi Apa?

    Iran Ingatkan Warga Israel Segera Pergi ke Luar Negeri, Akan Terjadi Apa?

    Teheran

    Angkatan Bersenjata Iran mengingatkan warga Israel untuk segera meninggalkan negaranya saat kedua negara terlibat aksi saling serang beberapa hari terakhir. Teheran memperingatkan bahwa Israel mungkin “tidak layak huni” untuk beberapa hari ke depan.

    Peringatan Iran ini, seperti dilansir Anadolu Agency, Senin (16/6/2025), dilontarkan setelah gelombang serangan terbaru Teheran menghujani wilayah Israel.

    “Peringatan untuk Anda dalam beberapa hari ke depan: Tinggalkan wilayah pendudukan, karena, sudah pasti, wilayah tersebut tidak akan dapat dihuni lagi di masa mendatang!” kata juru bicara Angkatan Bersenjata Iran, Reza Sayyad, dalam pernyataannya seperti dikutip kantor berita IRNA.

    Sayyad memperingatkan bahwa “berlindung di bawah tanah tidak akan membawa keselamatan bagi warga Israel”.

    “Oleh karena itu, kami ingin menekankan: Jangan biarkan rezim kriminal menggunakan Anda sebagai tameng manusia,” ujar Sayyad dalam pernyataan untuk warga Israel.

    Secara terpisah, komandan senior Garda Revolusi Iran (IRGC) Mohsen Rezaei, yang juga anggota Dewan Penasihat Kebijakan Iran, mengatakan bahwa: “Kita mungkin mencapai titik di mana kita mengambil tindakan besar yang akan mengganggu stabilitas seluruh kawasan”.

    Rezaei mengatakan bahwa “orang-orang bijak di AS (Amerika Serikat) dan Eropa harus bertindak cepat untuk menarik negara-negara mereka keluar dari perang ini, jika tidak, kita tidak dapat berdiam diri dan menyaksikan keterlibatan mereka tanpa merespons”.

    Lihat Video ‘Udara: Israel Dibuat Bak Gaza, Gedung-gedung Hancur’:

    Israel melancarkan gelombang serangan udara besar-besaran terhadap Iran pada Jumat (13/6) pagi, yang menewaskan para komandan militer dan ilmuwan nuklir negara tersebut. Tel Aviv menargetkan pangkalan militer, fasilitas nuklir, dan area permukiman di berbagai wilayah Iran.

    Ditegaskan juga oleh Israel bahwa serangannya akan terus meningkat dalam beberapa hari ke depan.

    Iran membalas dengan melancarkan rentetan serangan drone dan rudal terhadap target-target di wilayah Israel. Teheran bahkan bersumpah untuk “membuka gerbang neraka” sebagai balasan atas rentetan serangan Israel.

    Sejak saat itu, aksi saling serang antara kedua negara pun tak terhindarkan hingga saat ini.

    Lihat Video ‘Udara: Israel Dibuat Bak Gaza, Gedung-gedung Hancur’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Perang Meluas, Iran Lancarkan Serangan Siber ke Infrastruktur Israel

    Perang Meluas, Iran Lancarkan Serangan Siber ke Infrastruktur Israel

    Jakarta

    Konflik Israel dan Iran tidak hanya terjadi secara fisik, namun juga serangan di dunia maya. Sejak ketegangan terjadi pekan lalu, tercatat ada peningkatan 700% serangan siber terhadap Israel selama dua hari terakhir.

    Menurut firma keamanan siber Radware, peningkatan serangan siber tersebut berupa aktivitas jaringan berbahaya yang menargetkan infrastruktur Israel.

    “Peningkatan aktivitas jahat sebesar 700% hanya dalam kurun waktu dua hari bermula dari operasi pembalasan siber oleh aktor negara Iran dan kelompok peretas pro-Iran, termasuk serangan DDoS, upaya infiltrasi yang menargetkan infrastruktur penting, pencurian data, dan kampanye penyebaran malware,” kata Ron Meyran, VP Cyber Threat Intelligence di Radware dilansir dari The Jerusalem Post, Senin (16/6/2025).

    Peningkatan serangan yang diamati oleh Radware terjadi tak lama setelah berita serangan Israel terhadap Iran. Kelompok peretas Iran langsung merespon dengan melancarkan serangan siber terhadap infrastruktur penting Israel.

    Lebih lanjut, Radware menambahkan, situs web pemerintah, lembaga keuangan, perusahaan telekomunikasi, dan infrastruktur penting termasuk di antara berbagai target serangan.

    “Kelompok cyber yang disponsori negara Iran diperkirakan akan mengintensifkan operasi mereka yang bertujuan mengganggu infrastruktur dan pengaruh psikologis,” kata perusahaan.

    Dikutip dari detiknews, Israel meluncurkan ‘Operation Rising Lion’ dengan serangan mendadak pada Jumat (13/6) pagi yang menewaskan pejabat eselon atas dalam komando militer Iran dan memicu kerusakan pada situs-situs nuklirnya. Ditegaskan oleh Tel Aviv bahwa serangannya akan terus meningkat dalam beberapa hari ke depan.

    Iran sendiri bersumpah untuk ‘membuka gerbang neraka’ sebagai balasan atas rentetan serangan Israel.

    Israel mengatakan rentetan serangannya terhadap Iran bisa berlangsung selama berminggu-minggu. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahkan telah menyerukan secara terbuka kepada rakyat Iran untuk bangkit dan bersatu melawan para pemimpin ulama Islam mereka, yang disebutnya sebagai rezim jahat dan penindas.

    Israel dan Iran terus terlibat aksi saling serang, salah satunya pada Minggu (15/6) malam, yang menewaskan banyak orang dan memicu kekhawatiran akan konflik yang lebih luas.

    (agt/fay)