kab/kota: Serang

  • Dampak Amerika Serang Iran, Indonesia Kena Imbas

    Dampak Amerika Serang Iran, Indonesia Kena Imbas

    Dampak Amerika Serang Iran, Indonesia Kena Imbas

  • Suasana Panik saat Iran Serang Pangkalan Militer AS di Qatar

    Suasana Panik saat Iran Serang Pangkalan Militer AS di Qatar

    Iran meluncurkan serangan balas dendam terhadap pangkalan militer utama Amerika Serikat (AS) Al Udeid di Qatar. Serangan dilancarkan setelah sebelumnya AS menyerang tiga situs nuklir Iran.

    Kepanikan pun terjadi di sejumlah wilayah di Qatar seiring dengan meluncurnya rudal Iran. Di sisi lain, Qatar memastikan pertahanan udaranya telah mencegat rudal yang diarahkan ke pangkalan militer AS.

    Simak berita lainnya terkait memanasnya situasi di Timur Tengah.

  • Trump Panik Harga Minyak Melonjak Pasca AS Serang Iran, Selat Hormuz Jadi Titik Kritis

    Trump Panik Harga Minyak Melonjak Pasca AS Serang Iran, Selat Hormuz Jadi Titik Kritis

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak produsen energi untuk menurunkan harga minyak mentah setelah serangan militer AS terhadap Iran.

    Melansir Bloomberg pada Selasa (24/6/2025), desakan tersebut dikeluarkan di tengah kekhawatiran bahwa konflik Timur Tengah yang memburuk dan potensi gangguan pasokan akan memperpanjang reli harga di pasar minyak global.

    “Semuanya, jaga harga minyak tetap rendah. Saya memantau! Jangan mainkan Senjata musuh, Jangan lakukan itu!” tulis Trump melalui media sosial pada Senin waktu setempat.

    Dalam unggahan lanjutan, Trump juga memerintahkan Departemen Energi untuk segera meningkatkan produksi. “Bor, saatnya bor!!! dan saya maksudkan sekarang juga!!!” ujarnya.

    Menanggapi perintah tersebut, Menteri Energi AS Chris Wright melalui platform X, mengatakan bahwa upaya tersebut telah dimulai.

    Unggahan Trump di media sosial menunjukkan bahwa tekanan dari potensi lonjakan harga minyak — dan dampaknya terhadap ekonomi domestik — mulai membebani pemerintahannya. 

    Sebelumnya, Trump sempat memuji penurunan harga minyak, meski hal itu sempat memicu ketidakpuasan dari para eksekutif energi yang mendanai kampanye pilpres 2024-nya.

    Namun, Trump memiliki opsi terbatas untuk menahan lonjakan harga di dalam negeri. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan cadangan strategis minyak AS, tetapi saat ini stok tersebut telah susut menjadi sekitar 400 juta barel — hanya setengah dari kapasitas maksimumnya.

    Sejumlah analis juga memperingatkan bahwa sekalipun cadangan tersebut dilepas ke pasar, dampaknya tidak akan cukup untuk menggantikan potensi kehilangan jutaan barel minyak per hari jika Iran benar-benar menebar ranjau laut di Selat Hormuz untuk mengganggu jalur pelayaran.

    Tutup Selat Hormuz

    Sementara itu, Iran memperingatkan keputusan Trump untuk ikut serta dalam serangan militer Israel dengan menyerang tiga fasilitas nuklir utama di negaranya akan memicu aksi balasan. Militer Iran menyatakan akan memberikan respons yang proporsional terhadap serangan AS.

    Salah satu langkah balasan yang paling dikhawatirkan adalah penutupan Selat Hormuz — jalur strategis di muara Teluk Persia yang dilintasi sekitar seperempat perdagangan minyak laut dunia.

    Meski fokus utama tertuju pada Selat Hormuz, potensi serangan balasan Iran juga dikhawatirkan dapat menyasar infrastruktur lain yang penting bagi pengolahan dan pengiriman minyak di kawasan. 

    Colby Connelly, peneliti senior di Middle East Institute mengatakan, sekitar 70%–75% minyak mentah, kondensat, dan produk hasil olahan dari Teluk mengalir melalui sembilan fasilitas utama yang berisiko menjadi titik hambatan.

    Penasihat ekonomi utama Gedung Putih, Kevin Hasset menyebut bahwa pasar minyak masih terlihat stabil.

    “Untuk saat ini belum ada tanda-tanda gangguan serius,” katanya.

    Namun, kenaikan harga minyak — termasuk bensin dan bahan bakar jet — berisiko menekan daya beli konsumen AS yang sebelumnya sudah terbebani inflasi. Kondisi ini juga bisa berdampak secara politik terhadap Trump dan Partai Republik menjelang pemilu.

    Jika Iran benar-benar menutup Selat Hormuz, harga minyak mentah bisa melampaui US$130 per barel, menurut perkiraan Bloomberg Economics. 

    Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt menyatakan bahwa pemerintah AS sedang memantau secara aktif dan cermat situasi di Selat Hormuz serta memperingatkan bahwa rezim Iran akan bodoh jika benar-benar mengambil langkah tersebut.

    Harga minyak global saat ini tercatat sekitar 10% lebih tinggi dibandingkan posisi sebelum Israel menyerang Iran awal bulan ini. Namun, pada perdagangan Senin, pasar mulai memangkas kenaikan tersebut seiring meredanya kekhawatiran akan gangguan pasokan dalam waktu dekat. 

    Harga minyak jenis Brent sempat melonjak ke level US$81,40 per barel, sebelum turun kembali ke bawah US$77. Menurut Connelly, lonjakan harga saat ini lebih mencerminkan reaksi pasar terhadap potensi gangguan pasokan ketimbang kehilangan pasokan riil. 

    “Namun, dampaknya mulai terasa di sejumlah wilayah, dan prospek makroekonomi global akan tertekan jika situasi ini berlangsung lebih lama — bahkan tanpa gangguan pasokan yang nyata,” ujar Connelly.

    Meski Trump telah mendorong peningkatan pengeboran domestik, langkah tersebut tidak serta-merta mampu mendorong produksi baru. Dalam beberapa tahun terakhir, pelaku industri energi AS cenderung enggan melakukan ekspansi besar-besaran karena harga minyak West Texas Intermediate (WTI) sempat berada di bawah biaya produksi di beberapa lokasi.

    Secara umum, perusahaan minyak lebih cenderung mengambil keputusan investasi berdasarkan proyeksi harga jangka panjang ketimbang lonjakan harga sesaat akibat ketegangan geopolitik.

    Bahkan sebelum serangan AS terhadap Iran terjadi, pejabat pemerintahan Trump sudah membahas kemungkinan gangguan pasokan minyak yang bisa memicu lonjakan harga, termasuk opsi-opsi mitigasinya.

  • Trump Si Penjudi Memulai Perang Ini, tapi Kami yang akan Mengakhirinya

    Trump Si Penjudi Memulai Perang Ini, tapi Kami yang akan Mengakhirinya

    JAKARTA  – Iran mengatakan serangan Amerika Serikat terhadap situs nuklirnya memperluas jangkauan target yang sah bagi angkatan bersenjatanya.

    Iran menyebut Presiden AS Donald Trump sebagai “penjudi” karena bergabung dengan operasi militer Israel melawan Republik Islam tersebut.

    Sejak Trump bergabung dengan operasi militer Israel dengan menjatuhkan bom penghancur bunker besar-besaran di situs nuklir Iran pada Minggu pagi, Iran telah berulang kali mengancam akan membalas.

    Namun, meski terus menembakkan rudal ke Israel, Iran belum mengambil tindakan terhadap Amerika Serikat, baik dengan menembaki pangkalan-pangkalan AS maupun dengan menargetkan 20% pengiriman minyak global yang melewati dekat pantainya di muara Teluk.

    “Tuan Trump, si penjudi, Anda mungkin memulai perang ini, tetapi kamilah yang akan mengakhirinya,” kata Ebrahim Zolfaqari, juru bicara markas besar militer pusat Khatam al-Anbiya Iran, pada Senin, 23 Juni dalam rekaman video dilansir Reuters.

    Iran dan Israel saling serang dengan serangan udara dan rudal pada hari Senin saat dunia bersiap menghadapi tanggapan Teheran.

    Pemerintahan Trump telah berulang kali mengatakan tujuannya semata-mata untuk menghancurkan program nuklir Iran, bukan untuk membuka perang yang lebih luas.

     

    Namun dalam unggahan di media sosial pada Minggu, Trump secara terbuka berbicara tentang menggulingkan para pemimpin ulama garis keras yang telah menjadi musuh utama Washington di Timur Tengah sejak revolusi Iran tahun 1979.

    “Tidaklah tepat secara politis untuk menggunakan istilah, ‘Pergantian Rezim,’ tetapi jika Rezim Iran saat ini tidak mampu MEMBUAT IRAN HEBAT LAGI, mengapa tidak akan ada pergantian Rezim??? MIGA!!!” tulisnya.

    Para ahli yang mengamati citra satelit komersial mengatakan serangan AS merusak lokasi pabrik nuklir Fordow Iran, yang dibangun di dalam gunung, dan mungkin menghancurkannya serta sentrifus pengayaan uranium yang ada di dalamnya.

    Trump menyebut serangan itu sebagai “Sasaran Tepat!!!”.

    “Kerusakan Besar Terjadi di Semua Situs Nuklir di Iran,” tulisnya. “Kerusakan terbesar terjadi jauh di bawah permukaan tanah,” kata Trump.

  • Iran Serang Pangkalan Militer AS di Qatar!

    Iran Serang Pangkalan Militer AS di Qatar!

    Jakarta

    Dewan Keamanan Nasional Iran mengonfirmasi telah menyerang pangkalan militer utama Amerika Serikat (AS) di Qatar. Serangan ini disebut sebagai balasan atas serangan AS terhadap fasilitas nuklirnya.

    “Menanggapi tindakan agresif dan kurang ajar AS terhadap situs dan fasilitas nuklir Iran, beberapa jam yang lalu, angkatan bersenjata Republik Islam Iran yang kuat menyerang pangkalan udara AS di Al-Udeid, Qatar,” kata dewan tersebut dalam sebuah pernyataan, dilansir AFP, Selasa (24/6/2025).

    Mereka juga menegaskan bahwa serangan itu tidak menimbulkan ancaman apapun bagi tetangganya di teluk. Lalu jumlah rudal yang digunakan, mereka klaim, sama dengan jumlah bom yang digunakan AS dalam menyerang fasilitas nuklir Iran.

    “Tindakan ini tidak menimbulkan ancaman apa pun bagi negara sahabat dan persaudaraan kami, Qatar,” tambahnya.

    Kemudian, Qatar mengatakan bahwa pihaknya berhak untuk menanggapi setelah Iran menyerang pangkalan AS Al Udeid, yang berlokasi di negara Teluk tersebut. Diketahui, fasilitas militer Amerika terbesar di kawasan tersebut.

    “Kami menegaskan bahwa Negara Qatar berhak untuk menanggapi secara langsung dengan cara yang proporsional terhadap sifat dan skala agresi terang-terangan ini,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Majed Al-Ansari dalam sebuah pernyataan.

    Majed juga menambahkan bahwa pangkalan AS telah dievakuasi sebagai tindakan pencegahan menjelang serangan.

    (azh/azh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Usai AS Serang Iran, Badan Atom Internasional Gelar Rapat Darurat

    Usai AS Serang Iran, Badan Atom Internasional Gelar Rapat Darurat

    Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mengadakan pertemuan darurat di Wina, Senin (23/6). Pertemuan itu untuk membahas dampak serangan Amerika Serikat (AS) terhadap fasilitas nuklir Iran, termasuk pabrik pengayaan uranium Fordow.

    Direktur Jenderal IAEA, Rafael Grossi meminta semua pihak menahan diri. Dia bilang, pengeboman AS mungkin menyebabkan kerusakan “sangat signifikan” pada bagian bawah tanah fasilitas Fordow.

  • Korut Akhirnya Angkat Bicara Usai Iran Diserang Israel-AS

    Korut Akhirnya Angkat Bicara Usai Iran Diserang Israel-AS

    Jakarta

    Pemerintah Korea Utara (Korut) akhirnya angkat bicara usai Amerika Serikat (AS) dan Israel melancarkan serangan ke Iran. Korut mengutuk keras serangan itu.

    Dirangkum detikcom, Senin (23/6/2025), Pemerintah Korut mengutuk keras serangan yang dilancarkan AS terhadap fasilitas-fasilitas nuklir Iran. Pyongyang menyebut serangan Washington itu sebagai pelanggaran terhadap piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Pemerintah Korut juga menyalahkan “keberanian Israel yang sembrono” sebagai penyebab ketegangan memuncak di kawasan Timur Tengah.

    “Republik Demokratik Rakyat Korea mengutuk keras serangan terhadap Iran oleh AS yang sangat melanggar Piagam PBB soal menghormati kedaulatan,” sebut juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut, seperti dikutip media pemerintah Pyongyang dan dilansir AFP.

    Juru bicara yang tidak disebut namanya itu menyebut ketegangan regional yang sedang berlangsung merupakan “produk tak terelakkan yang disebabkan oleh keberanian Israel yang sembrono”.

    AS Serang Iran

    Foto: Bendera Korea Utara (Ed JONES/AFP/File).

    Disebutkan juga oleh juru bicara itu bahwa Israel “telah mempromosikan kepentingan sepihak melalui gerakan perang tanpa henti dan ekspansi wilayah”.

    Pernyataan ini menandai komentar pertama Korut, yang memiliki senjata nuklir, tentang serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran pada akhir pekan.

    Presiden AS Donald Trump, pada Minggu (22/6), menyebut serangan negaranya telah “menghancurkan” program nuklir Iran. Namun Washington bersikeras mengatakan mereka tidak berniat untuk menggulingkan pemerintah Teheran.

    “Kerusakan besar terjadi pada semua lokasi nuklir di Iran, seperti yang ditunjukkan oleh citra satelit. Pemusnahan adalah istilah yang akurat!” sebut Trump dalam pernyataan via media sosial, tanpa membagikan citra satelit yang dimaksudnya.

    Korut diyakini memiliki puluhan hulu ledak nuklir dan berbagai sistem pengiriman saat berhadapan dengan Korea Selatan (Korsel) dan sekutu utamanya, AS, yang menempatkan sekitar 30.000 tentara di Semenanjung Korea.

    Korut dan Korsel secara teknis masih berperang, karena Perang Korea tahun 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata bukan perjanjian damai.

    Tonton juga “Kapal Perang Korut yang Terbalik Kini Ditutupi Terpal” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (whn/azh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Iran Colek Rusia Usai AS Serang Teheran

    Iran Colek Rusia Usai AS Serang Teheran

    Jakarta

    Perang Iran dan Israel makin memanas seiring serangan Amerika Serikat ke situs nuklir Iran. Tindakan negeri Paman Sam itu memantik kemungkinan Rusia ikut bergabung dalam konflik Iran melawan Israel.

    Potensi tersebut bermula saat Presiden Donald Trump mengumumkan militer Amerika sukses melakukan serangan ke wilayah Iran. Ada tiga situs nuklir di Iran yang dibom Amerika.

    “Kami telah menyelesaikan serangan yang sangat sukses terhadap tiga lokasi nuklir di Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan,” kata Trump seperti disampaikan melalui akun X nya, dilihat Minggu (22/6/2025).

    Trump menuturkan pesawat militer AS dengan selamat keluar dari wilayah udara Iran setelah menjatuhkan bom di Forodow. Pesawat kini dalam perjalanan pulang.

    “Semua pesawat kini berada di luar wilayah udara Iran. Muatan penuh BOM dijatuhkan di lokasi utama, Fordow. Semua pesawat dalam perjalanan pulang dengan selamat,” tuturnya.

    Perbuatan Amerika itu membuat geram Iran. Negeri Persia itu lalu mulai membuka komunikasi dengan Rusia dalam menyikapi serangan Amerika.

    Menlu Iran Temui Putin di Rusia

    Foto: Menlu Iran Abbas Aragchi (dok. Reuters)

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Abbas Araghchi mengatakan dia akan terbang ke Moskow hari ini dan mengadakan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (23/6). Pertemuan menyusul serangan militer Amerika Serikat (AS) ke 3 fasilitas nuklir Iran.

    “Rusia adalah teman Iran dan kami menikmati kemitraan strategis,” katanya dalam konferensi pers di Istanbul dilansir Aljazeera, Minggu (22/6/2025).

    “Kami selalu berkonsultasi satu sama lain dan mengoordinasikan posisi kami,” kata Araghchi, seraya mencatat bahwa Rusia adalah salah satu penandatangan JCPOA.

    “Saya akan melakukan konsultasi serius dengan presiden Rusia besok (hari ini) dan kami akan terus bekerja sama.”

    Abbas Araghchi, telah mendarat di Moskow, ibu kota Rusia, pada Senin (23/6) waktu setempat. Araghchi akan melakukan pembicaraan dengan Presiden Vladimir Putin.

    Laporan kantor berita Iran, seperti dilansir The Guardian, menyebut Araghchi akan membahas “ancaman bersama” dalam pertemuannya dengan Putin di Moskow.

    Kantor berita Rusia, TASS, juga melaporkan kedatangan Araghchi ke Moskow, serta menyebut Rusia dan Iran akan mengkoordinasikan posisi kedua negara terkait eskalasi terkini di Timur Tengah.

    Respons Putin soal Serangan AS ke Iran

    Foto: Vladimir Putin (REUTERS/Anton Vaganov/File Photo Purchase Licensing Rights)

    Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut serangan Amerika Serikat terhadap Iran sebagai “agresi tak beralasan”. Ini merupakan komentar pertamanya mengenai serangan militer AS ke tiga fasilitas nuklir Iran.

    Hal itu disampaikan Putin dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Abbas Araghchi yang berkunjung ke Moskow, Rusia pada Senin (23/6).

    “Ini benar-benar agresi tak beralasan terhadap Iran,” kata Putin kepada Araghchi, menurut kantor berita AFP, Senin (23/6/2025).

    “Rusia berusaha membantu rakyat Iran,” kata Putin dalam pertemuan itu, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

    Kremlin mengatakan bahwa pihaknya “mengecam” dan “menyesalkan” serangan AS terhadap Iran pada akhir pekan tersebut.

    “Telah terjadi peningkatan ketegangan baru di kawasan tersebut, dan, tentu saja, kami mengutuk hal ini dan menyampaikan penyesalan yang mendalam terkait hal ini,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov kepada wartawan.

    Ketika ditanya dukungan spesifik apa yang mungkin ditawarkan Rusia, Peskov mengatakan kepada wartawan: “Semuanya tergantung pada apa yang dibutuhkan Iran. Kami telah menawarkan layanan mediasi kami.”

    Tonton juga “Serangan AS Bukan Hal Baru Bagi Iran, Akan Dibalas” di sini:

    Halaman 2 dari 3

    (ygs/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Israel Serang Markas Garda Revolusi Iran dan Penjara di Teheran

    Israel Serang Markas Garda Revolusi Iran dan Penjara di Teheran

    Teheran

    Serangan Israel terhadap Iran terus berlanjut pada Senin (23/6). Markas besar Garda Revolusi Iran di Teheran, ibu kota Iran menjadi salah satu target serangan terbaru Israel.

    Juru bicara Angkatan Bersenjata Israel (IDF), Brigadir Jenderal Effie Defrin, dalam konferensi pers, seperti dilansir AFP dan Times of Israel, Senin (23/6/2025), mengatakan bahwa serangan Israel yang sedang berlangsung di Teheran telah menghantam markas besar Korps Garda Revolusi Iran.

    Tidak diketahui seberapa besar dampak serangan tersebut dan apakah ada korban jiwa akibat serangan Israel itu.

    Namun, IDF memperkirakan banyak personel Korps Garda Revolusi Iran yang tewas dalam serangan di Teheran.

    Selain menyerang markas Garda Revolusi Iran, militer Israel juga menggempur sejumlah target lainnya di Teheran, termasuk Penjara Evin. Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, seperti dilansir Reuters, menyebut penjara itu menjadi tempat para tahanan politik dan penentang rezim Teheran ditahan.

    Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, sempat membagikan rekaman video yang menunjukkan penjara yang menjadi target serangan pada akun media sosial X miliknya dan memberikan komentar berbunyi “hidup kebebasan” dalam bahasa Spanyol.

    “Dalam serangan terbaru oleh rezim Zionis di Teheran, proyektil-proyektil sangat disayangkan menghantam penjara Evin, yang menyebabkan kerusakan pada beberapa bagian fasilitas tersebut,” demikian laporan situs berita Mizan Online yang dikelola otoritas kehakiman Iran.

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Ditambahkan otoritas kehakiman Iran bahwa semua sumber daya telah dikerahkan untuk mengatasi situasi di kompleks penjara tersebut dan situasi tetap “terkendali”.

    Sebelumnya, militer Israel dilaporkan kembali menargetkan fasilitas nuklir Fordow milik Iran pada Senin (23/6). Serangan terhadap Fordow ini terjadi sehari setelah Amerika Serikat (AS) mengebom target yang sama.

    Juru bicara Markas Penanggulangan Krisis Provinsi Qom, seperti dikutip kantor berita Tasnim, menegaskan tidak akan ada bahaya bagi para penduduk di area tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Israel Serang Fordow Iran, Universitas Shahid Beheshti, dan Gedung Bulan Sabit Merah

    Israel Serang Fordow Iran, Universitas Shahid Beheshti, dan Gedung Bulan Sabit Merah

    GELORA.CO – – Israel melakukan serangan terhadap situs nuklir Fordow milik Iran pada hari Senin (23/6/2025).

    Selain itu, Israel juga meluncurkan serangan ke Universitas Shahid Beheshti di Teheran utara, mengebom pintu masuk Penjara Evin dan menyerang sebuah gedung Bulan Sabit Merah.

    Kabar tersebut dikonfirmasi oleh Morteza Heydari, seorang juru bicara markas besar Manajemen Krisis Provinsi Qom.

    Serangan Israel tersebut terjadi hanya sehari setelah AS melakukan serangan terhadap tiga fasilitas nuklir Iran di Isfahan, Natanz, dan Fordow.

    Pejabat itu mengatakan tidak ada bahaya bagi penduduk di daerah tersebut, kantor berita Tasnim melaporkan.

    Sementara itu, serangan udara besar-besaran Israel menargetkan Teheran dan Karaj di dekatnya sekitar tengah hari waktu setempat, dengan gumpalan besar asap terlihat di daerah-daerah di seluruh ibu kota.

    Siaran langsung televisi pemerintah terputus selama beberapa menit, dan dipastikan bahwa sebuah gedung teknis yang mendukung siaran langsung untuk beberapa saluran terkena serangan. 

    Sebelumnya, AS melakukan Operasi Midnight Hammer dengan mengebom tiga fasilitas nuklir Iran di Isfahan, Natanz, dan Fordow pada hari Minggu (22/6/2025).

    Media AS, Axios, melaporkan AS mengerahkan tujuh pesawat pengebom siluman B-2 dan puluhan pesawat pengisi bahan bakar yang melakukan penerbangan non-stop dari Missouri ke Iran.

    AS kemudian menggunakan 14 bom penembus bunker GBU-57 MOP terhadap tiga fasilitas nuklir Iran, yaitu 2duabom di Isfahan, dua bom di Natanz, dan 12 bom di fasilitas Fordow yang berada di dalam gunung di Qom.

    Dengan serangas tersebut, AS memasuki perang untuk membantu sekutunya, Israel, yang tidak memiliki sarana untuk menghancurkan fasilitas nuklir Iran.

    Donald Trump yang sebelumnya mengatakan AS tidak terlibat secara militer kini telah mengubah kenyataan di lapangan.

    Sebelumnya, Israel dikabarkan meyakinkan AS untuk memasuki perang karena AS satu-satunya yang memiliki bom penembus bunker GBU-57 MOP seberat 30.000 pon.

    Selain itu, hanya AS yang memiliki pesawat yang dalam meluncurkan amunisi tersebut dari udara untuk menembus target di dalam tanah.

    Sebelumnya, Israel memulai serangan terhadap Iran dengan meluncurkan rudal ke kota Teheran pada 13 Juni 2025.

    Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengklaim serangan tersebut bertujuan untuk melenyapkan program nuklir Iran yang dianggap sebagai ancaman bagi Israel.

    Segera setelah Israel memulai serangannya terhadap Iran, AS mengerahkan aset militernya yang ada di Timur Tengah untuk membantu pertahanan Israel dan mengantisipasi meningkatnya serangan balasan Iran.

    Kurang dari 24 jam Iran melakukan serangan balasan dengan menargetkan target di Tel Aviv, Haifa, hingga Yerusalem yang diduduki.

    Iran mengatakan lebih dari 400 orang tewas dan sedikitnya 3.056 lainnya terluka sejak Israel melancarkan serangan pada 13 Juni. 

    Sementara itu, di Israel, sedikitnya 24 orang tewas dalam serangan Iran, seperti diberitakan Al Jazeera