kab/kota: Seoul

  • Diawasi Kim Jong Un, Korut Uji Coba Roket Terbaru

    Diawasi Kim Jong Un, Korut Uji Coba Roket Terbaru

    Pyongyang

    Korea Utara (Korut) melakukan uji coba peluncuran roket multiple 240 mm yang diproduksi oleh unit industri pertahanan yang baru di negara tersebut. Peluncuran roket itu mendapatkan inspeksi langsung oleh pemimpin Korut Kim Jong Un.

    Seperti dilansir Reuters, Jumat (26/4/2024), aktivitas peluncuran terbaru Pyongyang yang digelar pada Kamis (25/4) waktu setempat itu diumumkan oleh kantor berita Korean Central News Agency (KCNA) dalam laporannya pada Jumat (26/4) waktu setempat.

    Laporan KCNA itu tidak menjelaskan lebih detail soal unit yang memproduksi artileri yang diuji coba.

    Namun Korut diyakini sedang meningkatkan produksi artilerinya di tengah tudingan yang dilontarkan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) bahwa negara terisolasi itu memasok persenjataan ke Rusia yang berperang melawan Ukraina dua tahun terakhir.

    Tudingan itu telah dibantah keras oleh Pyongyang dan Moskow.

    KCNA dalam laporannya mengklaim uji coba peluncuran yang digelar menunjukkan roket 240 mm itu memenuhi standar yang diperlukan untuk karakteristik dan akurasi penerbangan.

    Dalam inspeksinya, menurut laporan KCNA, Kim Jong Un mengatakan bahwa sistem peluncuran roket multiple 240 mm, yang menggabungkan teknologi baru, akan “membawa perubahan strategis dalam memperkuat kemampuan artileri militer kita”.

    Dalam laporan terpisah, KCNA menyebut Kim Jong Un juga mengunjungi Universitas Militer Kim Il Sung, yang diberi nama sesuai nama kakek Kim Jong Un yang juga pendiri Korut, untuk memperingati ulang tahun berdirinya tentara revolusioner — cikal bakal militer negara tersebut.

    Uji peluncuran roket yang diawasi Kim Jong Un itu diumumkan setelah Kim Yo Jong, adik perempuan sang pemimpin Korut, sesumbar mengatakan negaranya akan terus membangun kekuatan militer yang luar biasa dan paling kuat untuk melindungi kedaulatan negara, juga menjaga perdamaian regional.

    “Kami akan terus membangun kekuatan militer yang luar biasa dan paling kuat untuk menjaga kedaulatan, keamanan, dan perdamaian regional kami,” cetus Kim Yo Jong seperti dikutip KCNA.

    Komentar itu disampaikan Kim Yo Jong setelah militer AS dan Korsel menggelar rentetan latihan militer gabungan dengan skala dan intensitas yang lebih besar dalam beberapa bulan terakhir, berdasarkan tekad pemimpin kedua negara untuk meningkatkan kesiapan militer terhadap ancaman militer Korut.

    Menurut militer Korsel, sekitar 100 pesawat militer terlibat dalam latihan udara bersama yang berlangsung selama dua pekan sepanjang bulan ini.

    Pyongyang selalu menyebut latihan militer gabungan Washington dan Seoul sebagai persiapan perang nuklir untuk melawan negaranya. Namun AS dan Korsel menegaskan latihan gabungan mereka bersifat defensif dan dilakukan secara rutin untuk menjaga kesiapan militer.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Nasib Festival Seks ‘Pertama dan Terbesar’ Korea Selatan

    Nasib Festival Seks ‘Pertama dan Terbesar’ Korea Selatan

    Jakarta

    Lee Hee Tae menaruh harapan besar pada festival seks yang hendak dia selenggarakan. Dengan bangga dia menyebut festival itu sebagai yang “pertama dan terbesar” di Korea Selatan.

    Dia membayangkan 5.000 orang berbondong-bondong melihat aktor dan aktris porno Jepang favorit mereka, yang sengaja didatangkan untuk acara tersebut. Akan ada peragaan busana, pameran mainan seks, dan beberapa permainan dewasa.

    Namun, 24 jam sebelum acara berlangsung, festival tersebut dibatalkan.

    Korea Selatan terkenal dengan kebijakan konservatif terhadap seks dan hiburan dewasa. Ketelanjangan di depan umum dan pertunjukan telanjang dilarang. Menjual atau mendistribusikan pornografi hard core adalah ilegal, tapi menontonnya bukan tindakan pidana.

    “Hampir setiap negara maju memiliki festival seks, tapi di Korea Selatan kami bahkan tidak memiliki budaya hiburan dewasa. Saya ingin mengambil langkah pertama untuk menciptakannya,” kata Lee Hee Tae, pimpinan perusahaan Play Joker.

    Perusahaan milik Lee awalnya memproduksi pornografi soft core yang legal, tapi kemudian merambah ke pengorganisasian acara.

    Sebulan sebelumnya, kelompok hak-hak perempuan dari Kota Suwon, tempat acara tersebut hendak diadakan, menggelar demonstrasi. Mereka menuduh festival tersebut mengeksploitasi perempuan di Korsel negara yang punya riwayat insiden-insiden kekerasan gender.

    Wali kota setempat mengecam acara tersebut karena diadakan di dekat sebuah sekolah dasar dan pihak berwenang mengancam akan mencabut izin lokasi jika acara tetap dilaksanakan. Lokasi acara pun mundur sebagai tempat penyelenggaraan festival.

    Lee berkeras berpindah lokasi, namun rangkaian kejadian serupa tetap terjadi. Otoritas menuduh festival tersebut “menanamkan pandangan menyimpang tentang seks” dan mendesak acara dibatalkan.

    Lee tidak putus asa. Dia memutuskan menggelar festival di sebuah kapal yang berlabuh di pinggir sungai di Seoul.

    Namun, setelah mendapat tekanan dari dewan kota, pemilik kapal mengancam akan membuat barikade dan memutus aliran listrik jika promotor tetap melanjutkan festival tersebut.

    Setiap berpindah tempat, Lee harus mengurangi elemen acara karena pemegang tiket meminta pengembalian dana, yang menyebabkan dirinya mengalami kerugian setara miliaran rupiah.

    Ketika hampir kehabisan pilihan, Lee menemukan sebuah bar bawah tanah kecil di lingkungan mewah Gangnam di Seoul yang dapat menampung sekitar 400 orang. Kali ini dia merahasiakan lokasinya.

    Dewan kota lantas menulis surat kepada ratusan pemilik restoran di sana yang memperingatkan restoran mereka bisa ditutup jika menjadi tuan rumah festival tersebut. Dewan kota menyebut festival itu “berbahaya secara moral”. Namun, pemilik bar tidak gentar dan festival bisa berlangsung.

    Namun, sehari sebelum acara digelar, para bintang porno Jepang mundur sebagai pengisi acara. Agensi mereka mengatakan reaksi buruk terhadap festival tersebut “mencapai puncaknya” dan para bintang porno khawatir akan diserang bahkan ditikam.

    Dari kantornya di Gangnam, Lee mengatakan kepada BBC bahwa dia terkejut bahwa rangkaian kejadian ini bisa berujung ke “suatu perubahan yang tidak terpikirkan”. Bahkan, dia mengaku telah menerima ancaman pembunuhan.

    “Saya telah diperlakukan seperti penjahat tanpa melakukan sesuatu yang ilegal”, katanya, seraya menambahkan bahwa festival tersebut berlangsung sesuai dengan aturan yang berlaku.

    Acara itu, klaimnya, tidak menampilkan ketelanjangan atau tindakan seksual, serupa dengan acara yang dia adakan tahun lalu yang kurang mendapat sorotan publik.

    Baca juga:

    Play Joker telah melakukan berbagai aksi yang menarik perhatian. Tahun lalu mereka menampilkan seorang perempuan di Seoul yang berjalan dengan hanya mengenakan kotak kardus.

    Orang-orang yang lewat kemudian memasukkan tangan mereka ke dalam kardus dan menyentuh payudara perempuan itu.

    Lee mengatakan ingin menantang sikap Korea terhadap seks dan pornografi.

    “Pihak berwenang adalah orang-orang munafik. Jika orang-orang mengakses internet, mereka semua berbagi pornografi. Lalu mereka akan logout dan berpura-pura tidak bersalah. Berapa lama lagi kita akan terus berpura-pura seperti ini?”

    Meskipun situs porno internasional populer tidak dapat diakses dari Korea Selatan, sebagian besar mengetahui cara menggunakan VPN untuk menyiasati pembatasan internet.

    Suwon’s Women’s Hotline yang sejak awal memprotes festival seks tersebut menilai pembatalan acara itu sebagai sebuah “kemenangan”.

    “Terserah pihak penyelenggara mau bilang apa, tapi ini bukanlah perayaan seks. Ini eksploitasi dan objektifikasi perempuan. Industri seks mendorong kekerasan terhadap perempuan,” kata Go Eun-chae, direktur hotline yang menyediakan dukungan bagi korban kekerasan dalam rumah tangga.

    Go dan organisasi hak-hak perempuan lainnya di Korea berpendapat bahwa Korsel memiliki masalah kekerasan seksual yang segera memerlukan perhatian.

    “Hal ini [kekerasan seksual] meresap dalam budaya kita,” katanya, seraya menambahkan bahwa laki-laki memiliki kesempatan tanpa batas untuk mengekspresikan seksualitas mereka tanpa memerlukan festival seks.

    Baca juga:

    Bae Jeong-weon, dosen seksualitas dan budaya di Universitas Sejong, mengatakan salah satu masalah dengan festival ini adalah sebagian besar acaranya ditujukan untuk penonton laki-laki.

    “Ada banyak kekerasan terhadap perempuan di sini, sehingga perempuan jauh lebih sensitif terhadap isu-isu eksploitasi,” katanya.

    Dalam survei yang dilakukan Kementerian Gender pada tahun 2022, lebih dari sepertiga perempuan mengatakan mereka pernah mengalami agresi seksual.

    “Di Korea Selatan kita mempunyai sejarah membicarakan seks secara negatif, dalam konteks kekerasan dan eksploitasi, bukan sebagai tindakan yang positif dan menyenangkan,” tambah Bae.

    Baca juga:

    Di Gangnam, tempat festival tersebut akhirnya diadakan, sebagian besar warga muda di kawasan itu punya pendapat yang terbelah berdasarkan jenis kelamin mereka.

    “Ini bukan pornografi dan mereka tidak melakukan sesuatu yang ilegal, jadi menurut saya [acara] itu tidak seharusnya dilarang,” kata Moon Jang-won, seorang karyawan perusahaan IT.

    Namun Lee Ji-yeong, perempuan berusia 35 tahun, mengatakan dirinya bisa mengerti tindakan dewan kota yang melarang festival seks.

    Dia mengaku “muak dengan festival tersebut karena mengomersialkan seks”.

    Namun sebagian besar setuju bahwa dengan melarang festival tersebut, pihak berwenang telah melampaui batas.

    “Larangan ini merupakan keputusan politisi tuadan konservatif yang ingin menarik pemilih yang lebih tua,” kata Yoo Ju, 34 tahun.

    “Generasi tersebut masih percaya bahwa seks harus disembunyikan,” lanjutnya, seraya menambahkan bahwa sikap anak muda terhadap seks sedang berubah dan dia serta teman-temannya membicarakan seks secara terbuka.

    Politik di Korea Selatan sebagian besar masih berpedoman pada nilai-nilai konservatif dan tradisional. Pihak berwenang sebelumnya dituduh melakukan tindakan berlebihan dan menghambat keberagaman.

    Tahun lalu, Dewan Kota Seoul menghentikan parade LGBT yang diadakan di alun-alun utama kota tersebut menyusul tentangan dari kelompok Kristen. Pemerintah belum mengeluarkan undang-undang anti-diskriminasi yang akan melindungi komunitas LGBT dan perempuan, padahal kedua komunitas menghadapi prasangka yang signifikan.

    Kontroversi mengenai festival seks telah membuat topik keberagaman seksual dan kesetaraan gender menjadi saling terkait. Pihak penyelenggara berargumen bahwa pihak berwenang menghalangi warga untuk berekspresi secara bebas, sedangkan para perempuan menyatakan bahwa hak-hak mereka telah dilanggar.

    Pihak berwenang harus mencari cara untuk mengatasi dilema rumit ini.

    Play Joker mengatakan kepada BBC bahwa mereka berencana untuk kembali menjadi tuan rumah festival tersebut pada bulan Juni, hanya saja lebih besar. Lee mengklaim kini ada beberapa politisi yang mendukungnya.

    Pada akhir pekan, Walikota Seoul mengeluarkan pernyataan di saluran YouTube-nya yang menyatakan bahwa kota tersebut “tidak berniat untuk terlibat di masa depan”.

    Reportase tambahan oleh Jake Kwon dan Hosu Lee.

    Lihat juga Video: Aksi Peragaan Busana dari Sampah Plastik di Seoul untuk Hari Bumi

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Samsung Rilis Bespoke AI, Bikin Perangkat Rumah Makin Pintar

    Samsung Rilis Bespoke AI, Bikin Perangkat Rumah Makin Pintar

    Jakarta

    Setelah menghadirkan Galaxy AI pada perangkat smartphone, Samsung kini merilis Bespoke AI. Kehadirannya membuat perangkat rumah makin pintar.

    Acara peluncuran digelar di tiga kota, Seoul, Paris, dan New York. Bertajuk Welcome to Bespoke AI, 14 perangkat home appliances anyar yang disokong kecerdasan buatan turut diluncurkan.

    Ada Bespoke French Door Refrigerator dengan AI Family Hub+, Bespoke Infinite Induction Line, Bespoke AI Laundry Combo, Bespoke Jet Bot Combo AI, dan Bespoke Jet AI. Tidak ketinggalan Bespoke Cube Air Infinite Line, kulkas 4-Pintu 2024 terbaru yang dilengkapi dengan teknologi peltier, dan masih banyak lagi

    “Sejak pertama kali memperkenalkan Bespoke pada tahun 2019, Samsung Electronics telah memperlihatkan kepada pasar bagaimana perangkat elektronik dapat dipersonalisasi sesuai dengan rumah dan gaya hidup setiap pengguna,” kata Vice Chairman, CEO and Head of Device eXperience (DX) Division Samsung Electronics, Jong-Hee Han seperti dilansir Jumat (5/4/2024).

    “Lima tahun kemudian, hari ini kami membagikan visi AI untuk perangkat elektronik pada lebih banyak produk Bespoke melalui konektivitas dan kemampuan AI yang lebih canggih, untuk memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik lagi,” imbuhnya.

    Samsung kini membekali perangkat Bespoke dengan built-in Wi-Fi, kamera internal, chip AI, dan kompatibilitas pada aplikasi SmartThings guna menyempurnakan konektivitas untuk memberikan fondasi bagi smart home yang sesungguhnya. Tak sampai di situ, diberikan AI Home baru dan layar LCD 7 inch yang terhubung ke beberapa produk, untuk memberikan akses dan kontrol yang intuitif serta mudah atas seluruh ekosistem yang terintegrasi.

    AI Home mencakup fitur 3D Map View yang menampilkan seluruh rumah secara tiga dimensi, sehingga pengguna mudah menemukan semua perangkat yang terintegrasi serta mengontrolnya. Saat pengguna sedang memasak di dapur dan merasa suhunya terlalu panas, misalnya, mereka dapat menyalakan AC di ruangan lain melalui AI Home di induction range tanpa meninggalkan panci dan wajan yang sedang dipakai memasak.

    Saat mencuci pakaian, mereka juga dapat menyalakan robot vacuum cleaner di ruang tamu dari AI Home yang ada di mesin cuci, tanpa harus bolak-balik. Selain itu, pengguna juga dapat menerima panggilan yang masuk ke smartphone mereka melalui AI Home, sehingga mereka dapat langsung menjawab panggilan tersebut sembari melanjutkan pekerjaan rumah tangga yang sedang dikerjakan.

    Pihak Samsung menjanjikan AI Home tidak hanya membuat pekerjaan rumah tangga menjadi lebih mudah, tetapi juga lebih menyenangkan. Pengguna dapat memutar lagu favorit mereka, menonton video di aplikasi Internet, atau melihat resep melalui layar saat mereka memasak.

    Dengan makin banyaknya orang menggunakan smartphone, Samsung menambahkan fitur baru bernama Mobile Smart Connect yang dapat memberikan peringatan ke smartphone pengguna ketika berada di dekat perangkat yang terdaftar. Notifikasi pop-up meliputi menu quick control untuk menjalankan fungsi utama perangkat secara langsung dari smartphone, sehingga pengguna tidak perlu lagi ke sana kemari mencari remote control di rumah. Hal ini bahkan mempercepat proses akses ke fitur-fitur yang sama di aplikasi SmartThings.

    Pada acara Bespoke AI itu, Samsung juga memamerkan fitur baru ‘Calm Onboarding’, yang memudahkan pengguna menikmati hidup yang serba terhubung di Samsung. Dengan fitur ini, pengguna tidak perlu repot-repot melakukan registrasi produk, karena fitur ini secara langsung mendaftarkan produk yang dibeli dengan akun Samsung.

    Untuk memberikan ketenangan, Samsung menyoroti platform keamanan Knox yang komprehensif untuk melindungi semua data pengguna yang berada di perangkat yang terhubung. Salah satunya 4-Door French Door Refrigerator dengan AI Family Hub menjadi produk pertama yang diverifikasi ke level ‘Diamond’ untuk kemampuan keamanan IoT-nya oleh UL Solutions, sebuah perusahaan keamanan global terkemuka yang memberikan penilaian pada ratusan klaim pemasaran setiap tahun.

    (afr/fay)

  • Korut Tembakkan Rudal Balistik saat Menlu AS Kunjungi Seoul

    Korut Tembakkan Rudal Balistik saat Menlu AS Kunjungi Seoul

    Jakarta

    Korea Utara menembakkan rudal balistik ke laut untuk pertama kalinya dalam dua bulan. Hal itu terjadi ketika Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengunjungi Seoul, Korea Selatan, untuk menghadiri konferensi yang diselenggarakan oleh Presiden Korsel Yoon Suk Yeol mengenai kemajuan demokrasi.

    Dilansir Reuters, Senin (18/3/2024) militer Korea Selatan mengatakan beberapa rudal jarak pendek ditembakkan dari wilayah selatan ibu kota Korea Utara, Pyongyang, dan mendarat di timur semenanjung Korea, hari ini. Pernyataan tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut dan mengatakan pihaknya berbagi informasi mengenai peluncuran tersebut dengan Amerika Serikat dan Jepang.

    Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengutuk peluncuran rudal balistik tersebut setelah penjaga pantai negaranya juga melaporkan penembakan yang tampaknya merupakan rudal balistik dan menyebutkan bahwa kapal tersebut telah mengakhiri penerbangannya.

    Jepang kemudian mengatakan bahwa mereka telah mendeteksi apa yang tampaknya merupakan peluncuran rudal balistik kedua oleh Korea Utara, dan keduanya berada di luar wilayah zona ekonomi eksklusifnya.

    “Serangkaian tindakan Korea Utara mengancam perdamaian dan keamanan kawasan kami dan komunitas internasional, dan benar-benar tidak dapat diterima,” kata Kishida, seraya menyebut peluncuran tersebut sebagai pelanggaran terhadap resolusi PBB.

    Militer Korea Utara telah melakukan latihan menggunakan senjata konvensional dalam beberapa pekan terakhir, sering kali diawasi secara pribadi oleh pemimpin Korut Kim Jong Un.

    Unjuk kekuatan yang dilakukan Pyongyang terjadi tepat setelah militer Korea Selatan dan Amerika Serikat menyelesaikan latihan militer gabungan tahunan skala besar selama 10 hari pada Kamis lalu.

    Diketahui, Blinken termasuk di antara pejabat senior dari seluruh dunia yang menghadiri konferensi KTT Demokrasi, yang dibuka pada hari Senin. Blinken juga akan bertemu dengan Menteri Luar Korsel, Cho Tae-yul.

    KTT ini merupakan inisiatif Presiden AS Joe Biden yang bertujuan untuk membahas cara-cara menghentikan kemunduran demokrasi dan erosi hak dan kebebasan di seluruh dunia.

    Dalam peluncuran balistik terakhirnya pada 14 Januari, Korea Utara menembakkan rudal hipersonik jarak menengah yang menggunakan bahan bakar padat untuk menguji mesin booster baru dan hulu ledak yang dapat bermanuver.

    Sebulan kemudian, Korut meluncurkan beberapa rudal jelajah di lepas pantai timurnya, termasuk yang dikatakan sebagai rudal anti-kapal baru.

    (yld/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Samsung Galaxy Z Fold 6 Bakal Rilis Lebih Awal Bareng Galaxy Ring

    Samsung Galaxy Z Fold 6 Bakal Rilis Lebih Awal Bareng Galaxy Ring

    Jakarta

    Samsung masih memiliki satu event Galaxy Unpacked lagi yang akan digelar musim panas tahun ini. Kabarnya event ini akan digelar lebih awal untuk meluncurkan Galaxy Z Fold 6, Galaxy Z Flip 6, dan Galaxy Ring.

    Kabar ini datang dari SamMobile yang mengatakan Samsung akan menggelar Galaxy Unpacked kedua pada awal Juli 2024. Jadwal baru ini sekitar dua minggu lebih cepat dari tanggal Galaxy Unpacked tahun lalu yang digelar pada 26 Juli 2023.

    SamMobile berspeskulasi Samsung akan memilih tanggal 10 Juli 2024 untuk menggelar Galaxy Unpacked. Samsung biasanya menggelar event Galaxy Unpacked pada hari Rabu, dan 10 Juli 2024 jatuh pada hari Rabu.

    Selain digelar lebih awal, Samsung kabarnya akan kembali memindah lokasi Galaxy Unpacked di musim panas. Setelah tahun lalu meluncurkan Galaxy Z Fold 5 di Seoul, Korea Selatan, Samsung diklaim akan merilis penerusnya di Paris, Prancis.

    Paris sepertinya dipilih karena Samsung merupakan salah satu sponsor Olimpiade 2024. Samsung juga diklaim mempercepat jadwal Galaxy Unpacked agar tidak bentrok dengan Olimpiade 2024 yang akan dimulai pada 26 Juli 2024, seperti dikutip dari 9to5Google, Jumat (1/3/2024).

    Samsung kemungkinan akan merilis Galaxy Z Fold 6 dan Galaxy Z Flip 6 dengan desain yang tidak banyak berubah. Keduanya diprediksi hadir dengan chipset Snapdragon 8 Gen 3 dan Galaxy AI.

    Selain itu, Galaxy Unpacked kali ini kemungkinan akan menjadi tempat kelahiran Galaxy Ring. Perangkat ini sebelumnya sudah dipamerkan di ajang Mobile World Congress 2024 pekan lalu.

    Samsung Galaxy Watch 7 juga kemungkinan akan debut di ajang ini. Tapi sejauh ini belum ada bocoran tentang smartwatch terbaru Samsung, jadi sepertinya perangkat ini akan diluncurkan terpisah.

    (vmp/rns)

  • Korut Sukses Uji Coba Sistem Peluncur Roket Terbaru

    Korut Sukses Uji Coba Sistem Peluncur Roket Terbaru

    Pyongyang

    Otoritas Korea Utara mengklaim telah mengembangkan dan menguji coba sistem kendali terbaru untuk peluncur roket multipel. Pyongyang menyebut sistem peluncur roket terbaru itu akan memicu “perubahan kualitatif” dalam kemampuan pertahanan negaranya.

    Seperti dilansir AFP, Senin (12/2/2024), laporan kantor berita Korean Central News Agency (KCNA) menyebut Akademi Ilmu Pertahanan Pyongyang telah berhasil melakukan “uji kendali balistik dengan menembakkan beberapa peluru peluncur roket kaliber 240 mm” pada Sabtu (10/2) waktu setempat.

    Akademi Ilmu Pertahanan merupakan lembaga yang mengawasi pengembangan rudal di Korut.

    Uji coba itu, sebut KCNA, bertujuan untuk mengembangkan “sistem kendali peluru dan balistik yang bisa dikendalikan” untuk sistem peluncur tersebut.

    Disebutkan juga oleh KCNA bahwa peluncur roket terbaru itu sekarang akan “dievaluasi ulang” dan perannya dalam medan pertempuran “ditingkatkan” karena apa yang disebutnya sebagai “perbaikan teknis yang cepat”.

    Pengembangan peluru dan sistem kendali balistik, menurut KCNA, akan membuat “perubahan kualitatif” pada kekuatan peluncur roket multipel terbaru itu.

    Korut yang memiliki senjata nuklir ini, sebelumnya menetapkan Korea Selatan (Korsel) sebagai “musuh utama” negaranya. Pyongyang menutup lembaga-lembaga yang didedikasikan untuk reunifikasi dan interaksi kedua negara, juga mengancam perang jika terjadi pelanggaran teritorial “bahkan sebesar 0,001 milimeter”.

    Lihat juga Video ‘Tutup Rapat Pintu Rekonsiliasi Kim Jong Un untuk Korsel’:

    Pemimpin Korut Kim Jong Un menegaskan kembali pada Jumat (9/2) lalu bahwa Pyongyang tidak akan ragu untuk “mengakhiri” Korsel jika diserang. Dia menyebut Seoul sebagai “negara musuh paling berbahaya dan paling terutama, serta musuh bebuyutan yang tidak pernah berubah”.

    Pada Januari lalu, Korut menembakkan rentetan peluru artileri ke dekat dua pulau yang ada di area perbatasan dengan Korsel. Aksi itu memicu latihan tembak yang digelar Seoul dan perintah evakuasi bagi penduduk di pulau perbatasan itu.

    Kim Jong Un juga meningkatkan uji coba senjata, termasuk peluncuran rentetan rudal jelajah sepanjang tahun ini, dengan para analis menyebut Korut bisa saja memasoknya ke Rusia untuk digunakan dalam perang di Ukraina.

    Presiden Korsel Yoon Suk Yeol bersumpah akan memberikan respons keras jika Korut menyerang negaranya, dan menyerukan kepada militer Seoul untuk “bertindak terlebih dahulu, baru melapor kemudian” jika diprovokasi oleh negara tetangganya tersebut.

    Sejak menjabat tahun 2022 lalu, Presiden Yoon telah memperkuat kerja sama pertahanan dengan Amerika Serikat (AS) dan Jepang, termasuk memperluas latihan gabungan, untuk melawan ancaman Korut yang semakin berkembang.

    Lihat juga Video ‘Tutup Rapat Pintu Rekonsiliasi Kim Jong Un untuk Korsel’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Berulang Kali Pyongyang Pamer Kekuatan Perang

    Berulang Kali Pyongyang Pamer Kekuatan Perang

    Jakarta

    Pyongyang kembali memamerkan kekuatan perangnya. Korea Utara (Korut) diketahui kembali terdeteksi menembakkan sejumlah rudal jelajah dari wilayahnya, yang diarahkan ke perairan Laut Barat.

    Aktivitas peluncuran Pyongyang ini terdeteksi setelah pemimpin negara itu, Kim Jong Un, dilaporkan menginspeksi kapal perang. Inspeksi ini dilakukan sebagai upaya “peningkatan perang”.

    Dilansir AFP, Jumat (2/2/2024), peluncuran rudal jelajah Korut itu dilaporkan oleh Kepala Staf Gabungan militer Korea Selatan (Korsel) atau JCS dalam pernyataan terbaru. Disebutkan Seoul bahwa ada sejumlah rudal jelajah yang diluncurkan Pyongyang, namun jumlah pastinya tidak dijelaskan.

    “Militer mendeteksi beberapa rudal jelajah tak teridentifikasi ditembakkan sekitar pukul 11.00 waktu setempat,” sebut JCS dalam pernyataannya.

    Dilaporkan bahwa rudal-rudal jelajah itu ditembakkan ke arah lautan di lepas pantai barat Korut.

    JCS menambahkan bahwa militer Korsel telah meningkatkan pengawasan.

    “meningkatkan pengawasan melalui koordinasi erat dengan Amerika Serikat (AS)”.

    Tonton juga Video: 2 Remaja Korut Dihukum Kerja Paksa 12 Tahun gegara Nonton Drakor

    Dalam pernyataannya, JCS menyebut militer Korsel “memantau dengan cermat untuk tanda-tanda aktivitas tambahan” oleh militer Korut.

    Disebutkan juga Seoul sedang “menganalisis secara saksama” peluncuran terbaru Pyongyang tersebut.

    Peluncuran rudal jelajah pada Jumat (2/2) waktu setempat itu, menurut Reuters, menjadi aktivitas peluncuran keempat yang dilakukan Korut dalam sepekan terakhir.

    Pada Minggu (28/1) lalu, Kim Jong Un mengawasi peluncuran rudal rudal jelajah strategis jenis terbaru, yang bernama Pulhwasal-3-31, yang diklaim diluncurkan dari kapal selam Korut. Bulan ini, Pyongyang juga mengklaim telah menguji coba “sistem senjata nuklir bawah laut” dan rudal balistik hipersonik berbahan bakar solid.

    Berbeda dengan uji coba rudal balistik, pengujian rudal jelajah tidak dilarang berdasarkan sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dijatuhkan terhadap Korut.

    Rudal jelajah cenderung bertenaga jet dan mengudara pada ketinggian yang lebih rendah dibandingkan rudal balistik yang lebih canggih, sehingga lebih sulit untuk dideteksi dan ditembak jatuh.

    simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya

    Sementara itu, para analisis memperingatkan bahwa Pyongyang mungkin menguji coba rudal jelajah sebelum mengirimkannya ke Rusia untuk digunakan dalam perang di Ukraina. AS dan Korsel sebelumnya mengklaim Kim Jong Un memasok senjata ke Moskow sebagai bagian dari kesepakatan terlarang, yang dilarang berdasarkan sanksi-sanksi PBB.

    Kim Jong Un Inspeksi Kapal Perang Saat Korut Tingkatkan Persiapan Perang

    Peluncuran rudal terbaru Korut itu dilakukan setelah Korean Central News Agency (KCNA) melaporkan bahwa Kim Jong Un menginspeksi kapal-kapal perang buatan Korut di galangan kapal Nampho. Inspeksi itu dilakukan setelah Kim Jong Un memerintahkan militernya untuk meningkatkan “persiapan perang”.

    “Memperkuat kekuatan Angkatan Laut merupakan isu paling penting dalam mempertahankan kedaulatan maritim negara dan meningkatkan persiapan perang saat ini,” tegas Kim Jong Un saat menginspeksi kapal perang Korut di galangan kapal Nampho, seperti dilaporkan KCNA.

    Kim Jong Un dalam beberapa pekan terakhir menyatakan Korsel sebagai “musuh utama” negaranya dan mengancam perang jika terjadi pelanggaran teritorial “bahkan untuk 0,001 mm” saja. Dia juga menghapus lembaga-lembaga yang berdedikasi untuk reunifikasi dan interaksi dengan Seoul.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Korut Lagi-lagi Tembakkan Rudal Jelajah, Korsel-AS Memantau

    Korut Lagi-lagi Tembakkan Rudal Jelajah, Korsel-AS Memantau

    Seoul

    Korea Utara (Korut) kembali menembakkan sejumlah rudal jelajah pada Selasa (30/1) waktu setempat. Rudal-rudal Pyongyang itu dilaporkan ditembakkan ke arah lepas pantai barat negara terisolasi tersebut.

    Seperti dilansir Reuters dan kantor berita Yonhap, Selasa (30/1/2024), Kepala Staf Gabungan militer Korea Selatan (JCS) melaporkan bahwa pihaknya mendeteksi aktivitas peluncuran terbaru Korut pada Selasa (30/1) pagi, sekitar pukul 07.00 waktu setempat.

    Tidak disebutkan lebih lanjut soal jumlah rudal yang diluncurkan Pyongyang. Hanya disebutkan bahwa rudal-rudal itu ditembakkan ke arah lepas pantai barat Korut.

    Otoritas intelijen Korsel dan sekutunya, Amerika Serikat (AS), memantau situasi dengan cermat dan menganalisis detail aktivitas peluncuran Korut tersebut.

    “Sembari memperkuat pemantauan dan kewaspadaan, militer kami telah berkoordinasi erat dengan Amerika Serikat untuk memantau tanda-tanda tambahan dari provokasi Korea Utara,” sebut JCS dalam pernyataannya kepada wartawan setempat.

    Peluncuran itu menjadi uji coba rudal jelajah ketiga yang dilakukan Korut dalam waktu kurang dari sepekan terakhir.

    Peluncuran rudal terbaru Korut itu dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea, juga menyusul rentetan rudal jelajah lainnya yang ditembakkan oleh Pyongyang ke arah lepas pantai timurnya pada Minggu (28/1) waktu setempat.

    Saksikan juga ‘Saat Tutup Rapat Pintu Rekonsiliasi Kim Jong Un untuk Korsel’:

    Korut menggelar uji coba rudal jelajah yang diluncurkan dari kapal selam (SLCM), yang disebut rudal “Pulhwasal-3-31” pada Minggu (28/1) waktu setempat, dengan diawasi langsung oleh pemimpin negara tersebut, Kim Jong Un.

    Pekan lalu atau tepatnya pada Rabu (24/1) lalu, menurut laporan Korean Central News Agency (KCNA), Pyongyang meluncurkan rudal-rudal jelajah Pulhwasal-3-31 yang disebut sebagai senjata “strategis’ — sebutan yang biasanya mengacu pada senjata berkemampuan nuklir.

    Para pejabat militer Korsel meyakini bahwa rentetan uji coba rudal jelajah itu dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja sistem persenjataan baru tersebut.

    Korut mengklaim pada saat itu bahwa rudal Pulhwasal-3-31 yang diluncurkan dari kapal selam itu mampu mengudara selama dua jam pada Minggu (28/1) dan mengenai target yang ditentukan. Namun militer Korsel berspekulasi bahwa Korut mungkin melebih-lebihkan waktu terbang rudal tersebut.

    “Waktu terbang rudal jelajah yang diluncurkan hari ini, mengudara lebih lama dibandingkan dengan yang diluncurkan pada 28 Januari, yang diyakini terbang pada jarak normal,” sebut seorang pejabat JCS yang enggan disebut namanya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Korut Hancurkan Monumen Simbol Persatuan dengan Korsel

    Korut Hancurkan Monumen Simbol Persatuan dengan Korsel

    Pyongyang

    Korea Utara (Korut) menghancurkan monumen besar di ibu kota Pyongyang yang menyimbolkan tujuan rekonsiliasi dengan Korea Selatan (Korsel). Penghancuran monumen itu dilakukan atas perintah langsung pemimpin Korut, Kim Jong Un, yang pekan lalu menegaskan reunifikasi kedua Korea tidak mungkin dilakukan.

    Seperti dilansir Reuters, Rabu (24/1/2024), laporan terbaru NK News menyebut bahwa citra satelit ibu kota Pyongyang yang diambil pada Selasa (23/1) waktu setempat menunjukkan monumen, yang secara resmi disebut Monumen Tiga Piagam Reunifikasi Nasional, itu sudah tidak ada lagi.

    Monumen yang berbentuk lengkungan menjulang ke udara itu melambangkan harapan untuk reunifikasi kedua Korea. Monumen yang secara tidak resmi disebut sebagai “Gapura Reunifikasi” itu, selesai dibangun setelah pertemuan puncak antara Pyongyang dan Seoul tahun 2000 lalu.

    Menurut catatan pemerintah Korsel, monumen setinggi 30 meter itu menyimbolkan tiga piagam, yaitu kemandirian, perdamaian, dan kerja sama nasional.

    Reuters tidak bisa mengonfirmasi secara independen soal laporan penghancuran monumen tersebut.

    Kim Jong Un, dalam pidatonya di hadapan Majelis Rakyat Tertinggi pada 15 Januari lalu, menyebut monumen itu “merusak pemandangan”.

    Dalam pidato yang sama, Kim Jong Un memerintahkan amandemen konstitusi untuk menyebut Korsel sebagai “musuh utama”.

    Saksikan juga ‘Tutup Rapat Pintu Rekonsiliasi Kim Jong Un untuk Korsel’:

    Ketegangan semakin meningkat di Semenanjung Korea menyusul intensifnya manuver militer yang dilakukan oleh Korsel dan sekutunya, Amerika Serikat (AS), dalam merespons uji coba senjata Korut, yang menyatakan sedang bersiap untuk “perang nuklir” dengan musuh-musuhnya.

    Presiden Korsel Yoon Suk Yeol yang menjabat sejak tahun 2022 lalu telah mengambil posisi keras terhadap Korut. Dia menyerukan respons segera yang tegas untuk tindakan militer Korut yang meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea.

    Pyongyang sendiri bersumpah untuk “memusnahkan” Seoul jika diserang oleh pasukan Korsel dan AS. Akhir tahun lalu, Korut menyatakan perjanjian penting yang ditandatangani dengan Korsel tahun 2018, yang bertujuan meredakan ketegangan militer, tidak lagi berlaku.

    Menyusul pidato Kim Jong Un pekan lalu, majelis rakyat Korut menghapuskan lembaga-lembaga penting pemerintah yang telah berperan penting dalam interaksi dengan Korsel selama beberapa dekade terakhir.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Para Pelarian dari Utara Mengaku Bahagia Berada di Korea Selatan

    Para Pelarian dari Utara Mengaku Bahagia Berada di Korea Selatan

    Jakarta

    Mayoritas pembelot Korea Utara merasa bahagia dengan kehidupan baru mereka di Korea Selatan, menurut sebuah studi baru. Kebebasan tampaknya menjadi faktor utama, bahkan lebih penting dari makanan cukup atau kesempatan kerja dan pendidikan.

    “Bagi saya, setiap bagian hidup saya lebih baik di Korea Selatan, dan saya percaya bahwa pembelot seperti saya yang tinggal di sini dan bekerja keras dapat mencapai apa pun yang mereka inginkan,” kata Kim Eujin, yang lari dari Korea Utara pada usia 21 tahun ke Korea Selatan pada 2007. Dia sekarang tinggal di Seoul.

    “Kita bisa belajar apa saja yang kita inginkan di universitas, kita tidak perlu khawatir tentang kekurangan makanan dan kita bisa bepergian – tapi menurut saya, bagi sebagian besar warga Korea Utara, hal yang paling kita nikmati adalah kebebasan,” katanya kepada DW.

    Pernyataannya didukung oleh studi tahunan terbaru yang dilakukan Korea Hana Foundation. Organisasi nirlaba yang berbasis di Seoul ini didirikan oleh Kementerian Unifikasi Korea Selatan pada tahun 2010 untuk membantu para pelarian menyesuaikan diri dengan kehidupan baru mereka di Korea Selatan.

    Lebih dari 30.000 warga Korea Utara melarikan diri ke Korea Selatan sejak tahun 1950an. Namun, Korea Selatan mencatat jumlah kedatangan yang jauh lebih sedikit dalam beberapa tahun terakhir dibandingkan sebelumnya. Hal ini karena rezim di Pyongyang memperkuat penjagaan perbatasannya untuk menghentikan warganya melarikan diri.

    ‘Bekerja keras, manfaatkan peluang’

    Korea Hana Foundation mewawancarai 2.500 pelarian Korea Utara yang tiba sejak Januari 1997. Para peneliti menemukan bahwa 79,3% persen dari mereka “merasa puas” dengan kehidupan barunya, naik dari 72,5% pada tahun 2018. Sekitar 41% responden mengaitkan kebahagiaan mereka dengan “kemampuan untuk hidup dalam kebebasan.”

    Studi itu juga menunjukkan bahwa semakin banyak pelarian yang mendapat pekerjaan, 65,3% diantaranya yang mempunyai pekerjaan – peningkatan besar sejak tahun 2011, ketika itu kurang dari separuhnya bekerja penuh waktu.

    Kim Eujin saat ini sedang mengerjakan tesis masternya yang berfokus pada kondisi ekonomi dan sosial perempuan Korea Utara yang menetap di Korea Selatan. Penelitiannya menunjukkan bahwa para perempuan itu sebagian besar lebih kaya secara ekonomi dibandingkan imigran dari negara-negara Asia Selatan yang menikah dengan pria Korea Selatan.

    “Ada lebih banyak bantuan yang tersedia dari pemerintah bagi orang-orang yang datang dari Korea Utara, termasuk kesempatan pendidikan dan bantuan untuk mencari tempat tinggal dan pekerjaan,” katanya.

    “Saya pikir.., jika Anda mau bekerja keras dan mengambil peluang, maka Anda bisa sukses di Korea Selatan dan mencapai impian Anda untuk kehidupan yang lebih baik,” tambahnya.

    Ada juga tantangan sehari-hari

    Lee Eunkoo, salah satu pendiri Freedom Speakers International, sebuah LSM yang berbasis di Seoul, yang membantu para pembelot belajar bahasa Inggris, mengatakan bahwa masyarakat Korea Utara yang dia ajak bicara memang menikmati tinggal di Korea Selatan. Namun, mereka juga menghadapi tantangan sehari-hari yang cukup berat.

    “Tentu saja hal ini bervariasi dari orang ke orang, tetapi warga Korea Utara yang saya kenal senang dengan bantuan dan dukungan yang mereka terima,” katanya. “Mereka mempunyai kebebasan dan mereka semua mengatakan bahwa hal itu sangat berarti bagi mereka. Namun sering kali, ada permasalahan yang lebih dalam,” tambahnya.

    “Bagi sebagian orang, mungkin sulit untuk menyesuaikan diri dengan masyarakat yang sangat berbeda. Bahasa bisa menjadi masalah karena ada perbedaan antara bahasa Korea yang digunakan di Utara dan di Selatan,” jelasnya. Selain itu, warga Korea Selatan bisa langsung mengenali orang yang datang dari Korea Utara karena aksen mereka atau frasa tertentu yang mereka gunakan.

    Para pelarian Korea Utara memang cenderung menjalin ikatan dengan orang-orang dari Korea Utara juga. Hal ini membuat mereka tidak dapat berintegrasi sepenuhnya, kata Lee. “Jadi, memang ada tantangannya, tapi saya berharap pemerintah akan menemukan lebih banyak cara untuk membantu orang-orang ini menetap di sini dan menjadi bahagia.”

    (hp/yf)

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini