kab/kota: Seoul

  • Pesona Carmen ‘Hearts2Hearts’ Curi Perhatian dari Netizen

    Pesona Carmen ‘Hearts2Hearts’ Curi Perhatian dari Netizen

    Seoul, Beritasatu.com – Jelang debut grup idola K-Pop baru Hearts2Hearts, SM Entertainment mulai mengunggah potret personel girlband melalui media sosialnya. Salah satunya adalah Carmen, member Hearts2Hearts asal Indonesia yang mencuri perhatian.

    Berdasarkan unggahan dalam Instagram @hearts2heart pada Senin (3/2/2025), terlihat Carmen mengenakan outfit berwarna navy atau biru dongker dengan rambut diikat. Foto pertama memperlihatkan sosok Carmen dari bagian sisi, sedangkan foto kedua, ia berpose dengan peace sambil menatap ke arah kamera.

    Pada unggahan tersebut, dibagikan juga foto personel Hearts2Hearts lainnya bernama Yuha yang tidak kalah memukau. Sementara itu, unggahan tersebut sudah mendapat lebih dari 119.000 likes dan 8.000 komentar.

    Sebagai informasi, Carmen “Hearts2Hearts” menjadi orang Indonesia pertama yang akan debut di bawah naungan SM Entertainment, salah satu agensi terbesar di industri hiburan Korea Selatan. 

    Atas diunggahnya foto-foto tersebut, netizen memuji dan mengaku tidak sabar menantikan debut grup idola K-Pop tersebut dan menampilkan wajah asli Indonesia.

    “Carmen dan Yuha cakep banget, congrats buat debut kalian,” tulis netizen asal Indonesia.

    “Carmen cantik banget,” ungkap netizen lainnya sambil menyertakan emoji hati.

    Dilansir dari Koreaboo, visual Carmen “Hearts2Hearts” juga mendapat pujian dari netizen Korea Selatan. Perempuan kelahiran pada 2006 ini mencuri perhatian netizen dalam penampilannya dalam teaser debut Hearts2Hearts.

    “Saya harap dia pandai berbahasa Korea. Dia memang cantik, dan yang lebih menarik lagi adalah dia memberikan kesan yang baik,” kata salah satu K-Netz.

    “Dia benar-benar cantik. Sepertinya dia tipe yang disukai JYP Entertainment juga,” imbuh yang lain.

    Sementara itu, Hearts2Hearts yang beranggotakan Carmen, Jiwoo, Yuha, Stella, Juun, Ana, Ian, dan Yeon. dijadwalkan merilis single perdana berjudul The Chase pada 24 Februari 2025. Siap menantikan debut Hearts2Hearts?

  • Lee Joo-sil Bintang ‘Squid Game 2’ Meninggal Dunia pada Usia 80 Tahun

    Lee Joo-sil Bintang ‘Squid Game 2’ Meninggal Dunia pada Usia 80 Tahun

    Seoul, Beritasatu.com – Aktris senior Korea Selatan (Korsel), Lee Joo-sil meninggal dunia pada usia 80 tahun. 1230Culture selaku agensi mengatakan, Lee Joo-sil mengembuskan napas terakhir lantaran berjuang melawan kanker perut yang didiagnosis beberapa bulan lalu.

    Dilansir dari Koreaboo pada Selasa (4/2/2025), bintang drama Squid Game 2 ini meninggal dunia pada Minggu (2/2/2025) pukul 10.20 pagi waktu setempat saat tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

    Pemakaman Lee dikabarkan akan dilaksanakan di Rumah Sakit Shinchon Severance, dengan layanan kunjungan dimulai pada Senin (3/2/2025) dan upacara pemakaman dijadwalkan pada Rabu (5/2/2025).

    Pada 2024 lalu Lee mengungkapkan dalam program MBN Special World, ia pernah didiagnosis kanker payudara stadium 3 dan diprediksi memiliki waktu hidup yang terbatas. 

    Ia pun berjuang melawan kanker itu lebih dari 10 tahun dan sempat dinyatakan sembuh. Namun, saat pemeriksaan terakhir yang tidak dijelaskan waktunya, Lee kembali mengonfirmasi kanker tersebut kembali muncul sehingga menyebabkan Lee Joo-sil meninggal dunia.

    Lee memulai kariernya pada 1964 dan dikenal sebagai pengisi suara sekaligus aktris di layar kaca. Ia memulai karier di industri hiburan dengan menjadi pengisi suara di kelas pengisi suara kedua TBC pada 1965, serta memperluas kariernya ke dunia televisi dan film.

    Lee kemudian  mendapat kesempatan berperan dalam drama thriller Korea Selatan Squid Game 2, sebagai Park Mal-soon, ibu dari Hwang Jun-ho yang diperankan oleh aktor Wi Ha-joon, dan ibu tiri dari Hwang In-ho yang diperankan oleh aktor Lee Byung-hun.

    Karakter yang ia mainkan dikenal sebagai sosok yang baik hati dan penuh perhatian, selalu menunjukkan kasih sayang kepada anak kandung maupun tiri. Mal-soon sering merasa bersalah atas hubungan mereka yang tegang dan menanggung beban emosional akibat masalah yang mereka hadapi.

    Kehadiran Lee yang hangat dan penampilannya yang memikat akan dikenang oleh penggemar dan rekan-rekannya, yang merasa kehilangan atas meninggalnya Lee Joo-sil.

  • Bintang Squid Game Lee Joo Sil Meninggal Dunia karena Kanker Lambung

    Bintang Squid Game Lee Joo Sil Meninggal Dunia karena Kanker Lambung

    Jakarta

    Bintang drama Korea Selatan Lee Joo Sil meninggal dunia pada Minggu (2/2/2025) pukul 10.20 waktu setempat. Kabar tersebut dikonfirmasi agensinya Il-samgong Culture.

    Menurut agensinya, aktris yang terakhir kali muncul dalam serial populer global Netflix ‘Squid Game’ meninggal pada usia 81 tahun karena kanker lambung.

    Dikutip dari Korea Times, Lee didiagnosis penyakit tersebut tiga bulan lalu dan dirawat di rumah sakit di Uijeongbu, sebelah utara Seoul. Ia dirawat di rumah sakit setelah mengalami serangan jantung.

    Lee pun dinyatakan meninggal saat berada di rumah sakit. Upacara pemakamannya akan diadakan pada 5 Februari di Rumah Sakit Severance di Sinchon, Seoul.

    Sebelumnya, Lee berhasil melawan kanker payudara setelah didiagnosis pada tahun 1993. Ia pun berhasil pulih setelah satu dekade.

    Meskipun kesehatannya buruk, ia tetap aktif dalam kariernya, melebarkan sayap ke dunia televisi dan film. Ia juga meraih gelar doktor dalam kesehatan masyarakat dari Universitas Wonkwang.

    Baru-baru ini, ia berperan sebagai ibu dari mantan polisi Hwang Jun-ho, diperankan oleh Wi Ha-jun, dalam ‘Squid Game 2’.

    Kanker lambung (gastric cancer) adalah kondisi saat sel kanker tumbuh tidak terkendali di lambung. Dikutip dari Cleveland Clinic, sekitar 95 persen kanker lambung bermula dari lapisan lambung dan berkembang perlahan.

    Jika tidak segera diobati, kanker dapat membentuk massa atau tumor dan tumbuh semakin dalam di dinding lambung. Tumor tersebut dapat menyebar ke organ di dekatnya seperti hati dan pankreas.

    Awalnya, kanker lambung biasanya tidak menimbulkan gejala. Tanda awal yang biasanya muncul berupa penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan dan nyeri lambung.

    Biasanya, gejala atau tanda kanker ini tidak muncul sampai kanker sudah semakin parah. Gejala lambung perut meliputi:

    Kehilangan nafsu makan.Sulit menelan.Kelelahan atau lemas.Mual dan muntah.Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.Mulas dan gangguan pencernaan.Feses berwarna hitam (tinja) atau muntah darah.Merasa kembung atau kembung setelah makan.Nyeri lambung, sering kali di atas pusar.Merasa kenyang bahkan setelah makan makanan kecil atau camilan.

    (sao/kna)

  • Bangga! Dua Bandara RI Masuk Daftar 100 Terbaik di Dunia

    Bangga! Dua Bandara RI Masuk Daftar 100 Terbaik di Dunia

    Bisnis.com, JAKARTA – Bandara Internasional Soekarno-Hatta Bandara Soetta, Tangerang dan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali masuk dalam daftar 100 bandara terbaik di dunia.

    Peringkat ini ditentukan melalui voting pelaku perjalanan udara seluruh dunia dalam Skytrax World Airport Awards 2023-2024 yang menilai pengalaman penumpang mulai dari check-in hingga keberangkatan.

    Berdasarkan unggahan di Instagram resmi Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI, Bandara Soetta menduduki peringkat ke 28 di dunia pada 2024, atau naik dari tahun sebelumnya di peringkat 43 pada 2023.

    Bahkan, peringkat Bandara Internasional Soekarno-Hatta itu mengungguli beberapa bandara di negara maju seperti Bandara Houston Hobby di Amerika Serikat (AS), Bandara Paris Orly di Prancis, dan Bandara Dusseldorf, Jerman.

    “Faktor penilaian mencakup fasilitas, kenyamanan, kebersihan, dan layanan pelanggan,” tulis keterangan di akun Instagram @kemenpar.ri dikutup Minggu (2/2/2025).

    Sementara itu, Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali menduduki peringkat ke-74 pada 2024, atau naik dibandingkan 2023 yang di peringkat 80. Posisi itu mengungguli Bandara Oslo, Seoul Gimpo, dan Budapest.

    “Dengan layanan perjalanan yang baik, akan menarik wisatawan untuk datang dan merasakan pengalaman wisata yang aman, nyaman, dan menyenangkan,” jelas Kemenpar.

    Sebagai tambahan informasi, Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Ngurah Rai dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor pariwisata dan aviasi, yakni InJourney Airports.

    Bandara Internasional Soekarno-Hatta jadi tempat tersibuk melayani penumpang pesawat sepanjang 2024, dengan 54,8 juta orang. Disusul Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali dengan melayani 23,9 juta penumpang.

    Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pihaknya juga akan melakukan beberapa pembenahan di Bandara Soekarno-Hatta, salah satunya yaitu memindahkan maskapai berbiaya rendah (low cost carrier) ke Terminal 1.

    Lebih lanjut, dia mengatakan, hal itu bertujuan untuk mengurai kepadatan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta. Faik menjelaskan bahwa saat ini Terminal 1 sedang dalam tahap revitalisasi dan akan disulap menjadi lebih cantik.

    “Nah, ini lagi kita revitalisasi dan beautifikasi, jadi nanti Terminal 1-nya akan beda dengan yang kemarin-kemarin. Ini lagi dibangun, [progresnya] sudah 30%, saya targetkan nanti di bulan Agustus 2025 sudah selesai,” kata Faik pada Kamis (2/1/2025).

    Adapun, pihak InJourney Airports juga sedang dalam proses penataan ulang dan relokasi penumpang di Bandara Soekarno-Hatta. Nantinya, maskapai full services akan di Terminal 3, sedangkan Terminal 2F akan dikhususkan untuk melayani penerbangan umrah dan haji.

    Langkah penataan ulang itu juga diproyeksikan tetap akan meningkatkan jumlah penumpang Bandara Soetta dari 55 juta penumpang menjadi 94 juta penumpang per tahun.

    Sementara itu, Bandara Internasional Ngurah Rai melayani 23,9 juta penumpang pada 2024, atau meningkat 12% jika dibandingkan penumpang pada 2023 yang jumlahnya 21,4 juta.

    General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Bandara I Gusti Ngurah Rai Ahmad Syaugi Shahab menjelaskan trafik penumpang dan pesawat tahun 2024 menjadi yang tertinggi dibandingkan 3 tahun terakhir.

    “Target kami di 2024 memang bisa melayani 23,6 juta penumpang dan realisasinya ternyata lebih baik lagi, yaitu mencapai 23,9 juta penumpang, dengan rata-rata per hari kami melayani lebih dari 65.000 penumpang datang dan berangkat,” jelas Syaugi dari siaran pers, Rabu (22/1/2024).

  • Pesawat Air Busan Terbakar di Bandara Gimhae Korea Selatan, Begini Nasib 176 Penumpang

    Pesawat Air Busan Terbakar di Bandara Gimhae Korea Selatan, Begini Nasib 176 Penumpang

    PIKIRAN RAKYAT – Selasa, 28 Januari 2025, bagian belakang pesawat penumpang Air Busan terbakar di Bandara Internasional Gimhae, Korea Selatan, yang mengharuskan evakuasi 176 orang yang berada di dalam pesawat.

    Airbus A321 milik Air Busan itu awalnya dijadwalkan terbang menuju Hong Kong dari Bandara Internasional Gimhae di Busan, bagian tenggara Korea Selatan.

    “Kebakaran terjadi sekitar pukul 10.15 malam waktu setempat. Sebanyak 169 penumpang dan tujuh pramugari serta staf pesawat berhasil dievakuasi menggunakan slide darurat,” demikian menurut keterangan dari Kementerian Transportasi Korea Selatan, dikutip dari CNA, Rabu, 29 Januari 2025.

    Namun, pernyataan serupa tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai penyebab kebakaran. Hanya saja dikatakan bahwa api muncul di bagian belakang pesawat.

    Dari laporan Badan Pemadam Kebakaran Nasional, diketahui tiga orang mengalami cedera ringan selama evakuasi. Api berhasil dipadamkan sepenuhnya pada pukul 11.31 malam waktu setempat.

    Insiden ini terjadi kurang dari sebulan setelah bencana udara besar yang terjadi di Korea Selatan pada 29 Desember 2024, saat sebuah pesawat Boeing 737-800 milik Jeju Air jatuh dan meledak setelah menabrak penghalang beton. Kecelakaan tersebut menewaskan 179 dari 181 orang yang berada dalam pesawat.

    Air Busan adalah maskapai penerbangan murah yang merupakan bagian dari Asiana Airlines, yang pada Desember 2024 diakuisisi oleh Korean Air.

    Pesawat yang terbakar merupakan model Airbus A321, menurut data pelacakan FlightRadar24. Seluruh armada Air Busan tercatat menggunakan pesawat dari jenis Airbus.

    Pihak pembuat pesawat, Airbus, mengonfirmasi bahwa mereka mengetahui insiden ini dan sedang berkoordinasi dengan Air Busan.

    Kantor Jeju Air Digerebek, CEO Dilarang ke Luar Negeri

    Polisi Korea Selatan melakukan penggerebekan terhadap kantor Jeju Air dan Bandara Internasional Muan, Kamis 2 Januari 2025. Penggerebekan ini merupakan bagian dari penyelidikan kecelakaan fatal pesawat Boeing 737-800 yang menewaskan 179 orang.

    Penggeledahan dilakukan di kantor pusat Jeju Air di Seoul, fasilitas bandara Muan, dan kantor aviasi regional. CEO Jeju Air, Kim E-bae juga telah dilarang meninggalkan negara selama penyelidikan berlangsung.

    Polisi berkomitmen untuk mengungkap penyebab dan tanggung jawab kecelakaan dengan tegas sesuai hukum. Di lokasi kecelakaan, penyelidik masih bekerja sambil ditemani doa oleh biksu setempat.

    Tangga bandara dipenuhi catatan dukacita dari pelayat, sementara keluarga korban membawa bunga dan makanan tradisional ke lokasi kecelakaan. Para koki terkenal dari acara Netflix bergabung dengan relawan untuk menyiapkan makanan bagi keluarga korban.

    Masyarakat juga secara sukarela membayar kopi di kafe bandara untuk mereka. Jenazah korban mulai diserahkan kepada keluarga untuk persiapan pemakaman.

    Kecelakaan ini menjadi bencana penerbangan terburuk di tanah Korea Selatan. Perekam suara kokpit telah berhasil diekstraksi, perekam data penerbangan yang rusak akan dikirim ke AS untuk analisis lebih lanjut.

    Jeju Air menegaskan kecelakaan bukan akibat masalah perawatan, sementara pakar menyebut maskapai dan pesawat memiliki catatan keselamatan yang baik. Penyelidikan ini diharapkan dapat mengungkap penyebab pasti kecelakaan dan mencegah insiden serupa di masa depan. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kim Jong Un Siaga 1! Siapkan Nuklir Paling Canggih di Dunia

    Kim Jong Un Siaga 1! Siapkan Nuklir Paling Canggih di Dunia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyerukan penguatan kekuatan nuklir negaranya tahun ini. Hal ini ia sampaikan saat berkunjung ke pangkalan produksi material nuklir dan lembaga senjata nuklir.

    “Tahun ini merupakan tahun yang krusial karena merupakan titik balik penting di mana kita harus melaksanakan tugas-tugas dalam periode penting dalam rangka menerapkan garis untuk memperkuat kekuatan nuklir,” kata Kim, seperti dilaporkan media pemerintah KCNA pada Rabu (29/1/2025).

    Kim memuji para ilmuwan dan pekerja lain di sana karena mencapai “keberhasilan luar biasa” dan “hasil produksi yang menakjubkan” dalam pekerjaan mereka tahun lalu. Pujian ia sampaikan saat pengarahan tentang proses produksi material nuklir tingkat senjata dan rencana mereka untuk tahun 2025 dan seterusnya.

    Kim menyerukan keberhasilan lebih lanjut dalam memproduksi material nuklir tingkat senjata tahun ini dan memperkuat kekuatan nuklir negara itu.

    Menurut Kim, Korea Utara menghadapi “situasi keamanan paling tidak stabil di dunia” karena konfrontasi yang telah berlangsung lama dengan “negara-negara yang paling kejam dan bermusuhan,” yang membuatnya sangat penting bagi negara itu untuk meningkatkan kemampuan nuklirnya.

    Sementara itu para analis memperkirakan Korea Utara mungkin telah menghasilkan cukup banyak bahan fisil untuk membangun hingga 90 hulu ledak nuklir.

    Badan Intelijen Nasional Seoul mengatakan bahwa unjuk kekuatan Korea Utara baru-baru ini sebagian dimaksudkan untuk “memamerkan aset pencegah AS dan menarik perhatian Presiden Amerika Serikat Donald Trump” setelah bersumpah untuk “melakukan tindakan balasan anti-AS yang paling keras” pada pertemuan kebijakan akhir tahun yang penting bulan lalu.

    Trump, yang mengadakan pertemuan puncak yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan Kim selama masa jabatan pertamanya dan telah memuji hubungan pribadi mereka, mengatakan minggu lalu bahwa ia akan “menghubunginya lagi.”

    Pada tanggal 20 Januari, hari pelantikannya, Trump menggambarkan Korea Utara sebagai “kekuatan nuklir,” seperti yang dikatakan oleh Menteri Pertahanannya saat ini, Pete Hegseth, pada sidang konfirmasi Senat. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang apakah Washington akan mengupayakan perundingan pengurangan senjata daripada perundingan denuklirisasi.

    Korea Selatan mengatakan denuklirisasi Korea Utara harus tetap menjadi tujuan untuk setiap keterlibatan.

    Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar, tetapi seseorang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa Trump akan terus mengupayakan denuklirisasi Semenanjung Korea.

    Kantor berita Korea Selatan Yonhap melaporkan pada Rabu bahwa Trump akan mengupayakan “denuklirisasi menyeluruh” Korea Utara, mengutip juru bicara Dewan Keamanan Nasional Brian Hughes.

    (tfa/mij)

  • Fakta Mengejutkan Penyelidikan Awal Ungkap DNA Bebek dan Bulu Burung Nempel di Mesin Jet Jeju Air – Halaman all

    Fakta Mengejutkan Penyelidikan Awal Ungkap DNA Bebek dan Bulu Burung Nempel di Mesin Jet Jeju Air – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Fakta mengejutkan terungkap dalam penyelidikan awal terhadap kecelakaan pesawat Jeju Air yang terjadi pada Minggu (29/12/2024) lalu.

    Terkuat kalau mesin pesawat Boeing 737-800 yang jatuh mengandung DNA dari bebek Baikal, jenis burung yang bermigrasi.

    Bulu burung juga ditemukan pada setiap mesin jet, rilis otoritas Korea Selatan mengungkapkan pada Senin (27/1/2025).

    Kedua mesin jet pesawat Jeju Air tersebut memiliki DNA dari bebek Baikal, spesies burung migran yang biasanya terbang ke Korea Selatan di waktu musim dingin.

    Ditemukannya bulu burung dan noda darah dari burung ini di mesin pesawat menunjukkan bahwa tabrakan burung atau bird attack benar terjadi selama penerbangan.

    Kendati demikian, laporan tersebut tidak memberikan kesimpulan awal mengenai penyebab pasti kecelakaan.

    Teka-teki Besar

    Salah satu teka-teki besar yang masih belum terpecahkan.

    Mengapa perekam data penerbangan (FDR) dan perekam suara kokpit (CVR) pesawat berhenti berfungsi dalam empat menit terakhir sebelum pesawat jatuh?

    Penyelidik dari Korea Selatan dan Amerika Serikat terus mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini.

    Kecelakaan tersebut menewaskan 179 dari 181 penumpang dan awak pesawat, menyisakan hanya dua pramugari yang selamat.

    Kronologi Kejadian dan Temuan Kecelakaan

    Pesawat tersebut terbang menuju Bandara Internasional Muan dan berusaha melakukan pendaratan darurat.

    Pada saat pesawat mendekati landasan pacu, pilot melaporkan melihat sekelompok burung, yang kemudian teridentifikasi sebagai bebek Baikal.

    Kamera pengawas di bandara juga merekam pesawat mendekati sekelompok burung tersebut.

    Menara pengawas lalu lintas udara kemudian memberi peringatan kepada pilot untuk berhati-hati terhadap potensi tabrakan dengan burung.

    Tak lama setelah itu, pada pukul 08:58 pagi waktu setempat, hanya semenit sebelum sistem perekaman pesawat berhenti berfungsi, perekam data penerbangan dan suara kokpit tiba-tiba mati.

    Pesawat saat itu berada pada ketinggian sekitar 152 meter dan hanya sekitar 2 kilometer dari landasan pacu.

    Sesaat setelah sistem perekaman berhenti, pilot mengeluarkan peringatan “Mayday” setelah mengalami tabrakan dengan burung.

    Terkuat kalau mesin pesawat Boeing 737-800 yang jatuh mengandung DNA dari bebek Baikal,  jenis burung yang bermigrasi.

    Pilot berusaha mendaratkan pesawat dengan perut setelah roda pendaratan gagal berfungsi.

    Setelah mendarat darurat, pesawat meledak dan terbakar saat menghantam penghalang beton di ujung landasan pacu.

    Keberadaan penghalang beton tersebut memunculkan pertanyaan baru tentang keselamatan dan desain bandara.

    Baru-baru ini pihak berwenang mengumumkan bahwa mereka akan mengganti penghalang beton dengan struktur yang dapat dipecahkan di seluruh bandara di Korea Selatan.

    Seoul mengumumkan pada Senin (13/1/2025), struktur lokaliser di 7 dari 13 bandara yang diperiksa antara tanggal 2-8 Januari memerlukan perbaikan karena alasan keselamatan. 

    Inspeksi di 13 bandara mencakup 32 localizer, 51 stasiun glide path, peralatan pengukur jarak, dan 17 stasiun Very High Frequency Omni-directional Range (VOR), Korea JoongAng Daily melaporkan.

    Penyelidikan Lanjutan dan Pengaruh Temuan
    lihat foto
    Kecelakaan pesawat Jeju Air 7C2216 di Bandara Internasional Muan, Provinsi Jeolla Selatan, Korea Selatan, mengakibatkan kebakaran.

    Meskipun laporan awal ini memberikan temuan penting tentang keberadaan burung dan dampaknya terhadap kecelakaan, banyak aspek lain yang masih belum jelas.

    Sampai saat ini, penyelidik dari Korea Selatan, Amerika Serikat, dan negara-negara lain yang terlibat, seperti Prancis, terus menganalisis bukti dan data dari pesawat.

    Para penyelidik juga meminta klarifikasi lebih lanjut tentang peran tabrakan burung dalam kecelakaan ini.

    Temuan awal ini juga telah dibagikan dengan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), yang mengharuskan laporan awal diserahkan dalam waktu 30 hari setelah kecelakaan terjadi.

    Kotak Hitam Jeju Air Berhenti Merekam 2 Kilometer dari Landasan Pacu

    Badan Investigasi Kecelakaan Penerbangan dan Kereta Api Kementerian Transportasi Korea Selatan baru saja merilis laporan awal terkait kecelakaan ini.

    Dalam laporan tersebut, diketahui bahwa kotak hitam pesawat berhenti merekam sekitar 2 kilometer dari landasan pacu.

    Pesawat kemudian menabrak localizer, yaitu alat bantu pendaratan, sekitar empat menit setelah kotak hitam berhenti merekam.

    Menteri Transportasi mencatat bahwa analisis lebih lanjut terhadap FDR dan CVR akan memakan waktu beberapa bulan.

    Tujuannya adalah untuk memastikan verifikasi yang lebih mendalam mengenai penyebab kecelakaan.

    Laporan akhir dari investigasi ini diperkirakan akan dirilis dalam waktu 12 bulan.

    Kementerian Transportasi juga mengadakan pertemuan dengan keluarga korban.

    Pertemuan tersebut diadakan untuk memberikan penjelasan mengenai temuan awal ini pada Sabtu lalu.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Drama Presiden Korsel Berlanjut Kini Didakwa Pimpin Pemberontakan

    Drama Presiden Korsel Berlanjut Kini Didakwa Pimpin Pemberontakan

    Jakarta

    Drama Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol masih berlanjut. Yoon kini didakwa atas tuduhan melakukan pemberontakan dengan memberlakukan darurat militer pada awal Desember lalu.

    Yoon sudah tiga kali menolak panggilan dari penyidik untuk diinterogasi atas perkara darurat militer 3 Desember 2024. Buntut darurat militer yang kemudian dibatalkan itu, Yoon dimakzulkan pada 14 Desember 2024.

    Sebanyak 204 dari 300 anggota parlemen memilih untuk memakzulkan presiden atas tuduhan pemberontakan. Sementara 85 anggota parlemen lainnya memilih untuk menolak usulan tersebut. Tiga anggota abstain, dengan delapan suara dibatalkan.

    Yoon kemudian diskors dari jabatannya. PM Korsel Han Duck-soo ditunjuk menjabat sebagai presiden sementara Korsel.

    Pertengahan Januari 2025, Yoon akhirnya ditangkap atas drama darurat militernya. Dia ditangkap setelah ratusan penyidik antikorupsi dan polisi menggerebek kediamannya untuk mengakhiri kebuntuan selama berminggu-minggu.

    Penangkapan ini menjadi catatan bagi sejarah Korsel. Belum pernah ada sebelumnya Presiden Korsel yang masih menjabat dan ditangkap seperti Yoon.

    Yoon yan ditahan di Pusat Tahanan Seoul menolak untuk diinterogasi pada Kamis (16/1) dan Jumat (17/1) waktu setempat. Padahal para penyelidik hanya memiliki waktu selama 48 jam untuk menginterogasinya sejak menangkapnya pada Rabu (15/1).

    Untuk bisa menahan Yoon lebih lama, para penyelidik pada Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO), yang memimpin penyelidikan, harus meminta kepada pengadilan Seoul untuk menyetujui surat perintah penahanan hingga 20 hari atau dengan kata lain memperpanjang penahanan Yoon.

    Pengadilan Tolak Perpanjangan Penahanan

    Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol. (Foto: AP/Kim Hong-Ji)

    Pengadilan Seoul menolak permohonan memperpanjang penahanan Presiden Yoon. Pengadilan menolak permohonan itu karena kurangnya alasan untuk melanjutkan penyelidikan.

    Dikutip Yonhap, Jumat (24/1/2025), tim penuntut khusus tengah menyelidiki tuduhan upaya darurat militer yang dilakukan Yoon. Penyidik mengajukan permintaan ke Pengadilan Distrik Pusat Seoul untuk memperpanjang penahanan Yoon hingga 6 Februari.

    Permintaan itu diajukan sehari setelah Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) melimpahkan kasus tersebut ke jaksa.

    “Belum ada yang diputuskan,” kata pejabat tersebut.

    Sementara itu, tim hukum Yoon menyambut baik keputusan pengadilan dan menyerukan pembebasannya segera.

    Jaksa Ajukan Lagi Perpanjangan Penahanan Presiden Yoon

    Presiden Korsel Yoon Suk Yeol. (Foto: AP/Kim Hong-Ji)

    Sehari kemudian, Jaksa Korea Selatan kembali mengajukan perpanjangan penahanan Presiden Yoon. Jumat malam kemarin, Pengadilan Distrik Pusat Seoul menolak permintaan penyidik untuk memperpanjang penahanannya hingga 6 Februari.

    Pengadilan mengatakan bahwa sulit untuk menemukan alasan yang cukup. Beberapa jam kemudian, jaksa mengajukan permintaan perpanjangan penahanan baru.

    Kantor Investigasi Korupsi (CIO) telah melimpahkan kasus ini kepada kejaksaan. CIO merekomendasikan jaksa untuk memutuskan apakah akan mendakwa Yoon dengan tuduhan memimpin pemberontakan atau penyalahgunaan kekuasaan.

    Namun, pengadilan kembali menolak permohonan perpanjanan penahanan Presiden Yoon. Penolakan kedua kalinya ini menjadi tekanan bagi jaksa penuntut untuk segera mendakwanya.

    Jaksa telah berencana untuk menahan Yoon hingga 6 Februari untuk diinterogasi sebelum secara resmi mendakwanya. Namun dengan penolakan kedua kalinya ini, rencana itu sekarang perlu disesuaikan.

    “Dengan penolakan pengadilan atas perpanjangan tersebut, jaksa sekarang harus bekerja cepat untuk secara resmi mendakwa Yoon agar dia tetap di balik jeruji besi,” Yoo Jung-hoon, seorang pengacara dan komentator politik, mengatakan kepada AFP.

    Presiden Yoon Didakwa Pimpin Pemberontakan

    Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol. (Foto: via REUTERS/JEON HEON-KYUN/POOL)

    Presiden Yoon didakwa atas tuduhan memimpin pemberontakan penerapan darurat militer. Dengan dakwaan tersebut, Yoon menjadi presiden pertama dalam sejarah Korea Selatan yang didakwa dalam penahanan.

    Langkah tersebut dilakukan hanya sehari sebelum masa penahanan Yoon berakhir. The Corruption Investigation Office for High-ranking Officials (CIO) atau Badan Antikorupsi Korea Selatan yang memimpin investigasi terhadap Yoon, menyerahkan kasus tersebut kepada jaksa penuntut minggu lalu. Hal itu dilakukan karena CIO tidak memiliki mandat hukum untuk mendakwa seorang presiden.

    Jaksa senior sebelumnya berkumpul untuk membahas langkah selanjutnya dalam kasus Yoon.

    Tim jaksa penuntut yang menyelidiki kasus tersebut mengatakan mereka telah meninjau bukti-bukti dan berdasarkan tinjauan menyeluruh, telah ditetapkan bahwa mendakwa terdakwa adalah tindakan yang tepat.

    Simak juga Video: Presiden Korsel Disebut Tak Bermaksud Memberlakukan Darurat Militer Penuh

    Halaman 2 dari 4

    (idn/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pengadilan Korsel Kembali Tolak Perpanjang Penahanan Presiden Yoon

    Pengadilan Korsel Kembali Tolak Perpanjang Penahanan Presiden Yoon

    Jakarta

    Pengadilan Seoul, Korea Selatan kembali menolak permohonan untuk memperpanjang penahanan presiden yang dimakzulkan, Yoon Suk Yeol atas upayanya untuk memberlakukan darurat militer. Penolakan kedua kalinya ini menjadi tekanan bagi jaksa penuntut untuk segera mendakwanya.

    Yoon ditangkap minggu lalu atas tuduhan pemberontakan. Dia menjadi kepala negara Korea Selatan pertama yang ditahan dalam penyelidikan kriminal.

    Dekrit darurat militernya pada tanggal 3 Desember lalu hanya bertahan sekitar enam jam sebelum ditolak oleh para anggota parlemen. Drama darurat militernya yang singkat itu telah menjerumuskan Korea Selatan ke dalam krisis politik terburuknya dalam beberapa dekade.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (25/1/2025), Pengadilan Distrik Pusat Seoul pada hari Sabtu (25/1) menolak permintaan perpanjangan penahanan, kata jaksa penuntut dalam sebuah pernyataan singkat.

    Hal ini menyusul putusan pengadilan yang sama sehari sebelumnya ketika seorang hakim menyatakan “sulit untuk menemukan alasan yang cukup” untuk memberikan perpanjangan.

    Jaksa telah berencana untuk menahan Yoon hingga 6 Februari untuk diinterogasi sebelum secara resmi mendakwanya. Namun dengan penolakan kedua kalinya ini, rencana itu sekarang perlu disesuaikan.

    “Dengan penolakan pengadilan atas perpanjangan tersebut, jaksa sekarang harus bekerja cepat untuk secara resmi mendakwa Yoon agar dia tetap di balik jeruji besi,” Yoo Jung-hoon, seorang pengacara dan komentator politik, mengatakan kepada AFP.

    Presiden yang diskors itu juga menghadapi sidang terpisah di Mahkamah Konstitusi yang, jika menguatkan pemakzulannya, akan secara resmi mencopotnya dari jabatan presiden. Selanjutnya, pemilihan umum harus diadakan dalam waktu 60 hari.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Pengadilan Korsel Kembali Tolak Perpanjang Penahanan Presiden Yoon

    Jaksa Ajukan Lagi Perpanjangan Penahanan Presiden Korsel Usai Ditolak Hakim

    Seoul

    Jaksa Korea Selatan kembali mengajukan perpanjangan penahanan Presiden Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan atas kegagalan menerapkan darurat militer. Permohonan perpanjangan penahanan oleh jaksa sebelumnya ditolak pengadilan Seoul.

    Dilansir AFP, Sabtu (25/1/2025), Yoon ditangkap dalam penggerebekan dini hari Minggu lalu atas tuduhan pemberontakan. Yoon menjadi kepala negara Korea Selatan pertama yang ditahan dalam penyelidikan kriminal.

    Pengadilan mengeluarkan surat perintah penangkapannya minggu lalu, dengan mengatakan ada risiko Yoon akan menghancurkan bukti. Akan tetapi, penyelidik mengatakan bahwa dokumen asli kedaluwarsa pada hari Selasa mendatang.

    Kantor berita Yonhap melaporkan bahwa Jumat malam kemarin, Pengadilan Distrik Pusat Seoul menolak permintaan penyidik untuk memperpanjang penahanannya hingga 6 Februari. Pengadilan mengatakan bahwa sulit untuk menemukan alasan yang cukup.

    Beberapa jam kemudian, jaksa mengajukan permintaan perpanjangan penahanan baru.

    Kantor Investigasi Korupsi (CIO) telah melimpahkan kasus ini kepada kejaksaan. CIO merekomendasikan jaksa untuk memutuskan apakah akan mendakwa Yoon dengan tuduhan memimpin pemberontakan atau penyalahgunaan kekuasaan.

    Saat ini, Yoon masih ditahan di pusat tahanan di Seoul. Yoon tetap menjadi kepala negara Korea Selatan meskipun ia ditahan.

    Para ahli mengatakan putusan penolakan perpanjangan penahanan berarti jaksa harus bergerak cepat untuk mendakwa Yoon agar dia tetap ditahan.

    “Hakim tampaknya telah memutuskan bahwa tidak ada pembenaran untuk penyelidikan lebih lanjut terhadap Yoon dan bahwa jaksa harus memutuskan apakah akan mengajukan tuntutan,” kata seorang pengacara dan pengamat politik Yoo Jung-hoon kepada AFP.

    Yoon menolak untuk bekerja sama dengan penyelidikan kriminal atas deklarasi darurat militernya. Tim pembela hukumnya berpendapat bahwa para penyelidik tidak memiliki kewenangan hukum.

    Presiden yang diskors tersebut juga menghadapi sidang terpisah di Mahkamah Konstitusi. Jika putusan sidang mendukung pemakzulan, Yoon akan secara resmi dicopot dari jabatannya. Pemilihan umum juga harus diadakan dalam waktu 60 hari.

    Lihat juga Video ‘Presiden Korsel Disebut Tak Bermaksud Memberlakukan Darurat Militer Penuh’:

    (lir/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu