kab/kota: Seoul

  • Sosok Sugianto, Nelayan Asal RI Penyelamat Lansia Saat Kebakaran Hutan Korsel

    Sosok Sugianto, Nelayan Asal RI Penyelamat Lansia Saat Kebakaran Hutan Korsel

    Seoul

    Nelayan asal Indonesia, Sugianto (31), menjadi pahlawan bagi warga lanjut usia (lansia) di salah satu desa Korea Selatan. Sugianto berlari bolak balik untuk mengevakuasi lansia saat kebakaran hutan terus mendekati permukiman.

    Dilansir Yonhap, Rabu (2/4/2025), warga desa memuji orang-orang tersebut sebagai ‘pahlawan tersembunyi’ di tengah krisis kebakaran hutan hebat di Korsel. Orang-orang yang disebutnya itu ialah kepala desa Kim Pil-Kyung (56), kepala komunitas nelayan Yoo Myeong-shin (56) dan Sugianto (31).

    Kebakaran hutan itu awalnya terjadi di Desa Uiseong pada 22 Maret. Api terus menyebar melalui Andong dan Cheongsong hingga perbatasan barat Desa Yeongdeok sekitar pukul 6 sore tanggal 25 Maret. Dalam 2 jam, api menyebar ke wilayah yang berjarak 25 Km di sisi timur.

    Situasi saat itu sangat kacau dan listrik serta komunikasi lumpuh akibat kebakaran hutan. Hanya sedikit penduduk yang tahu pukul berapa kebakaran hutan itu tiba.

    Sekitar pukul 19.40 waktu setempat, asap tebal sudah terlihat di luar. Pada pukul 20.00, banyak warga yang yakin api telah menjalar ke desa.

    Sekitar 60 penduduk kota saat itu sedang berada di rumah atau bahkan sudah tertidur ketika kebakaran terjadi. Kepala desa, Kim, sempat keluar karena mencium bau aneh dan pergi ke sisi kanan dermaga.

    Kepala komunitas Yoo kemudian pergi ke sisi kiri. Sementara, Sugianto pergi ke tengah untuk membangunkan penduduk desa dan mengevakuasi mereka.

    Kerusakan akibat kebakaran hutan di Korsel (REUTERS/Kim Hong-Ji)

    Sugianto menggendong tujuh lansia di punggungnya. Dia melakukannya dengan cara berlari bolak-balik dari rumah satu lansia ke lansia lain. Aksinya itu membuat lansia, yang sudah kesulitan bergerak, bisa selamat dari kebakaran hutan.

    Lalu, siapa sebenarnya Sugianto yang sangat cekatan membantu warga di desa Korsel tersebut?

    Sugianto merupakan warga Indonesia yang telah bekerja sebagai nelayan di Korea Selatan sejak 8 tahun lalu. Dia kini sudah akrab dengan kehidupan Korea, sampai-sampai dengan lancar memanggil para nenek dalam dialek Gyeongsang.

    “Nenek saya tidak bisa berjalan cepat, jadi saya harus pergi ke rumahnya setiap hari dan menggendongnya,” ujar Sugianto usai kebakaran hebat terjadi.

    Nelayan Indonesia di Korsel, Sugianto (Tangkapan layar dari laman Yonhap/difoto oleh Son Dae-seong)

    Selain Sugianto, ada juga nelayan asal Indonesia bernama Leo yang turut membantu evakuasi. Dia juga menggendong lansia yang untuk menjauh dari api.

    Sugianto mengatakan dirinya juga ketakutan saat melihat salah satu toko dilalap api sambil menggendong seorang nenek di punggungnya. Dia mengatakan lansia itu terbangun setelah mendengar teriakan ‘Cepat! Cepat!’.

    Sugianto mengaku tak ingat sudah berapa jauh dia berlari bolak-balik untuk menyelamatkan para lansia. Jarak dari permukiman ke tanggul dermaga sekitar 300 meter.

    “Saya sangat menyukai Korea. Terutama, penduduk desa seperti keluarga,” kata Sugianto.

    Dia mengatakan istrinya telah mengetahui cerita dirinya membantu warga desa. Dia menyebut istrinya bangga dengan tindakannya itu.

    Lihat Video: Korban Tewas Kebakaran Hutan Korea Selatan Capai 26 Orang

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Raksasa Asia Disebut Satukan Kekuatan Hadapi ‘Hari Pembebasan’ Trump

    Raksasa Asia Disebut Satukan Kekuatan Hadapi ‘Hari Pembebasan’ Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – China, Jepang, dan Korea Selatan disebut sepakat untuk bersama-sama menanggapi tarif Amerika Serikat (AS). Hal ini terungkap dalam unggahan sebuah akun media sosial yang berafiliasi dengan media pemerintah China.

    Namun hal itu disebut sebuah pernyataan yang “agak dibesar-besarkan” oleh Korea Selatan. Sedangkan, Jepang mengatakan tidak ada diskusi semacam itu.

    Komentar media pemerintah itu muncul setelah ketiga negara mengadakan dialog Ekonomi pertama mereka dalam lima tahun pada Minggu (30/3/2025) yang berupaya memfasilitasi perdagangan regional saat kekuatan ekspor Asia bersiap menghadapi tarif Presiden AS Donald Trump.

    Jepang dan Korea Selatan berupaya mengimpor bahan baku semikonduktor dari China. Kemudian China juga tertarik untuk membeli produk chip dari Jepang dan Korea Selatan, akun Yuyuan Tantian, yang terhubung dengan China Central Television, mengatakan dalam sebuah unggahan di Weibo.

    Ketiga pihak sepakat untuk memperkuat kerja sama rantai pasokan dan terlibat dalam lebih banyak dialog tentang kontrol ekspor, kata unggahan itu, sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (1/4/2025).

    Ketika ditanya tentang laporan itu, seorang juru bicara kementerian perdagangan Korea Selatan mengatakan “saran bahwa ada tanggapan bersama terhadap tarif AS tampaknya agak dibesar-besarkan,” dan merujuk pada teks pernyataan bersama kedua negara.

    Menteri Perdagangan Jepang Yoji Muto, saat ditanya tentang hal itu pada konferensi pers pada Selasa, mengatakan ada pertemuan para menteri perdagangan pada akhir pekan tetapi tidak ada diskusi semacam itu. Pertemuan itu hanya pertukaran pandangan, kata Muto.

    Selama pertemuan Minggu, para menteri perdagangan negara-negara itu sepakat untuk mempercepat pembicaraan tentang kesepakatan perdagangan bebas Korea Selatan-Jepang-China untuk mempromosikan “perdagangan regional dan global”, menurut pernyataan yang dirilis setelah pertemuan tersebut.

    “Ketiga negara bertukar pandangan tentang lingkungan perdagangan global, dan seperti yang dapat Anda lihat dalam pernyataan bersama, mereka berbagi pemahaman tentang perlunya melanjutkan kerja sama ekonomi dan perdagangan,” kata juru bicara kementerian perdagangan Korea Selatan.

    Para menteri perdagangan negara-negara itu bertemu menjelang pengumuman yang direncanakan Trump pada Rabu (2/4/2025) tentang lebih banyak tarif dalam apa yang disebutnya “hari pembebasan”.

    Beijing, Seoul, dan Tokyo adalah mitra dagang utama AS, meskipun mereka telah berselisih satu sama lain mengenai berbagai masalah termasuk sengketa wilayah dan pembuangan air limbah Jepang dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang rusak.

    (luc/luc)

  • MK Korsel Putuskan Nasib Pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol Jumat 4 Maret

    MK Korsel Putuskan Nasib Pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol Jumat 4 Maret

    Seoul

    Mahkamah Konstitusi Korea Selatan (MK Korsel) akan membacakan putusan yang telah lama ditunggu-tunggu terkait pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol pada Jumat mendatang. Putusan ini akan dibacakan usai Yoon dinonaktifkan oleh Parlemen gara-gara mengumumkan darurat militer.

    Dilansir AFP, Selasa (1/4/2025), pengumuman darurat militer oleh Yoon pada 3 Desember 2024 dianggap sebagai upaya menumbangkan pemerintahan sipil dan menjerumuskan Korea Selatan ke dalam kekacauan politik setelah dia mengirim tentara bersenjata ke gedung parlemen.

    Anggota parlemen langsung menentang pasukan, menolak darurat militer tersebut dan segera memakzulkan Yoon. Tetapi, ketidakstabilan politik selama berbulan-bulan telah menghantam ekonomi Korea Selatan dan membuat negara itu berada dalam ketidakpastian kepemimpinan.

    MK Korsel telah mengadakan sidang pemakzulan selama berminggu-minggu untuk menentukan apakah akan secara resmi mencopot Yoon dari jabatannya. MK juga menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk mempertimbangkan kasus tersebut sehingga menimbulkan berbagai spekulasi.

    “Putusan kasus pemakzulan presiden akan dijatuhkan pada tanggal 4 April 2025 di Mahkamah Konstitusi,” kata pengadilan dalam sebuah pernyataan.

    Agar Yoon dapat dicopot dari jabatannya, setidaknya enam dari delapan hakim pengadilan harus memberikan suara mendukung. Konfirmasi pemakzulannya akan memicu pemilihan umum yang harus diadakan dalam waktu 60 hari.

    Ratusan ribu warga Korea Selatan telah berunjuk rasa untuk dan melawan Yoon setiap akhir pekan di pusat kota Seoul. Yoon juga sempat ditahan pada Januari 2025 atas tuduhan pemberontakan tetapi dibebaskan pada awal Maret atas dasar prosedural. Dia tetap menentang dan menyalahkan oposisi yang dianggapnya jahat.

    “Setelah empat bulan menunggu, Mahkamah Konstitusi akhirnya menanggapi rakyat. Kami yakin Mahkamah akan menunjukkan tekadnya yang kuat untuk mempertahankan tatanan konstitusional dan prinsip-prinsip dasar Republik Korea dengan mencopot Yoon Suk Yeol, sang pemberontak, dari jabatannya,” kata juru bicara Partai Demokrat yang merupakan oposisi.

    Partai Yoon mengatakan pihaknya menyambut baik langkah pengadilan untuk mengeluarkan putusan. Mereka berharap putusan tersebut akan adil dan tidak memihak agar tidak menyebabkan keresahan sosial lebih lanjut.

    “Partai Kekuatan Rakyat akan menghormati dan menerima keputusan pengadilan, dan setelah putusan tersebut, baik partai yang berkuasa maupun oposisi harus memimpin dalam meredakan perpecahan publik dan mempromosikan persatuan nasional,” kata pemimpin partai PPP Kweon Seong-dong.

    Jika MK memutuskan untuk memberhentikan presiden secara resmi, hal itu akan memicu pemilihan umum yang saat ini diunggulkan untuk dimenangkan oleh pemimpin oposisi Lee Jae-myung. Pengadilan banding minggu lalu membatalkan putusan hukum pemilu terhadap Lee, yang berpotensi membuka jalan baginya untuk melakukan kampanye presiden.

    Namun jika putusan itu dikembalikan melalui banding sebelum pemilihan umum, dia akan dilucuti dari kursi parlemennya dan dilarang mencalonkan diri untuk jabatan selama 5 tahun, termasuk pemilihan presiden berikutnya.

    Dalam kasus terpisah, Mahkamah Konstitusi minggu lalu menolak pemakzulan Perdana Menteri Han Duck-soo, dan mengangkatnya kembali sebagai presiden sementara Korsel, peran yang diambilnya setelah Yoon diskors. Para ahli mengatakan putusan tersebut tidak memiliki korelasi hukum langsung dengan keputusan yang tertunda atas pemakzulan Yoon.

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Aksi Heroik Nelayan Indonesia Selamatkan Lansia Saat Kebakaran Hutan di Korsel

    Aksi Heroik Nelayan Indonesia Selamatkan Lansia Saat Kebakaran Hutan di Korsel

    Seoul

    Warga negara Indonesia bernama Sugianto (31) mendatangi rumah-rumah dan menyelamatkan tetangganya yang sudah lanjut usia (lansia) dari kebakaran hutan yang melanda desa di Yeongdeok, Gyeongsang Utara, Korea Selatan. Sugianto dengan sigap berkeliling desa untuk memperingatkan warga segera mengungsi.

    Dilansir Korea JoongAng Daily, Selasa (1/4/2025), kebakaran hutan yang bermula di Desa Uiseong itu mencapai Desa Yeongdeok sekitar pukul 11 malam pada 25 Maret lalu. Sugianto dan kepala komunitas nelayan desa, Yoo Myung-sin, kemudian mengetuk pintu rumah-rumah tetangga dan memperingatkan mereka yang sedang beristirahat untuk segera mengungsi.

    Nelayan Indonesia itu tiba di Korsel sekitar 8 tahun lalu. Desa tepi laut itu terletak di daerah yang landai sehingga menyulitkan para lansia untuk mengungsi.

    Untuk memastikan evakuasi cepat, Yoo dan Sugianto menggendong tetangga mereka yang sudah lansia di punggung mereka. Mereka kemudian berlari ke tanggul sekitar 300 meter dari daerah permukiman.

    “Yang saya pikirkan hanyalah menyelamatkan para nenek dan penduduk dengan cepat,” kata Sugianto.

    Dia juga mengatakan kepada penyiar publik KBS bahwa dia membantu sekitar tujuh orang dewasa yang lebih tua untuk mengungsi dari kebakaran Uiseong. Nelayan Indonesia itu mengatakan dirinya tidak ingat seberapa jauh berlari melintasi desa bersama Yoo.

    Seorang penduduk Yeongdeok yang berusia 90-an mengatakan orang-orang mungkin telah meninggal jika bukan karena nelayan Indonesia itu.

    “Saya dapat mengungsi dari rumah saya, karena dia berada di depan pintu saya setelah saya terbangun karena mendengar teriakan,” kata penduduk lanjut usia itu.

    “Saya sangat menyukai Korea. Terutama, penduduk desa seperti keluarga,” kata Sugianto.

    Dia mengatakan istrinya telah mengetahui cerita dirinya membantu warga desa. Dia menyebut istrinya bangga dengan tindakannya itu.

    Warga desa pun memuji Sugianto dan Yoo atas kepahlawanan mereka. Beberapa mengatakan mereka ingin hidup dan bekerja dengan seorang pemuda yang bertanggung jawab seperti dia. Desa tepi laut itu memiliki sekitar 60 penduduk yang semuanya dievakuasi dengan selamat ke tanggul ketika kebakaran Uiseong mencapai Yeongdeok.

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Akhirnya Muncul, Kim Soo Hyun Akui Pacaran dengan Kim Sae Ron Tapi Tak saat di Bawah Umur

    Akhirnya Muncul, Kim Soo Hyun Akui Pacaran dengan Kim Sae Ron Tapi Tak saat di Bawah Umur

    TRIBUNJAKARTA.COM –  Aktor Korea Kim Soo Hyun akhirnya muncul ke publik dengan menggelar konferensi pers pada Senin (31/3/2025) untuk membahas skandal hubungan pacarannya dengan mendiang Kim Sae Ron.

    Kim Soo Hyun mengaku cuma setahun berpacaran dengan aktris yang 12 tahun lebih muda darinya itu. 

    “Saya tidak bisa mengakui bahwa sesuatu itu benar jika itu bukan hanya karena saya diancam. Sekarang saya akan berbicara tentang apa yang paling ingin Anda ketahui. Saya tidak berkencan dengan mendiang [Kim Sae Ron] saat dia masih di bawah umur,” kata Kim Soo Hyun, dikutip dari Koreaboo.

     Aktor yang disebut mendapat bayaran tertinggi dalam akting ini berbicara didampingi pengacara dari firma hukum LKB & Partners di hadapan media di Stanford Hotel, Seoul. 

    Ia meminta maaf sebesar-besarnya karena awalnya membantah hubungan tersebut saat Kim Sae Ron mengunggah swafoto mereka berdua tahun lalu.

     “Saya menganggap diri saya pengecut. Selama ini, saya hanya fokus mempertahankan apa yang saya miliki. Saya tidak menyadari kebaikan yang diberikan kepada saya dan saya takut kehilangan segalanya. Saya bersembunyi,” ujar Kim Soo Hyun. 

    Kata dia, butuh waktu lama baginya untuk sampai di momen ini. 

    “Saya bertanya-tanya bagaimana jadinya jika saya mengadakan konferensi pers di awal semuanya. Dengan begitu, saya tidak akan menyebabkan begitu banyak penderitaan bagi para penggemar yang mencintai dan mendukung saya, staf di perusahaan manajemen saya,” tuturnya. 

    Kim Soo Hyun juga mengangis saat berbicara mengenai kasus ini.

    Ia menuturkan, setiap kali terungkap fakta tentang ia dan mendiang, ia terus berpikir, bahwa akan menceritakan semuanya kepada publik besok.

    Namun setiap kali berpikir demikian ia akhirnya ragu-ragu untuk melakukannya. 

    “Saya takut dengan akibat dari keputusan saya. Bagaimana jika saya mengacaukan semua orang dan segalanya? Ketika ‘Queen of Tears’ ditayangkan, dan almarhumah mengunggah foto saya dan dia, saya merasakan hal yang sama. Almarhumah dan saya menjalin hubungan selama sekitar satu tahun, lima tahun lalu — empat tahun sebelum Queen of Tears ditayangkan. Namun, saat itu, saya menyangkal hubungan kami. Saya yakin saya pantas dikritik atas apa yang telah saya lakukan,” pungkasnya.

     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Hasil Konferensi Pers Kim Soo Hyun: Nangis Bantah Tuduhan dan Rencana Gugat Keluarga Kim Sae Ron

    Hasil Konferensi Pers Kim Soo Hyun: Nangis Bantah Tuduhan dan Rencana Gugat Keluarga Kim Sae Ron

    Hasil Konferensi Pers Kim Soo Hyun: Nangis Bantah Tuduhan dan Rencana Gugat Keluarga Kim Sae Ron

    TRIBUNJATENG.COM – Inilah hasil konferensi pers Kim Soo Hyun hari ini.

    Kim Soo Hyun menggelar konferensi pers pada Senin (31/3/2025), terkait dengan sejumlah tuduhan yang melibatkan mendiang Kim Sae Ron.

    Dalam kesempatan itu, Kim Soo Hyun didampingi oleh kuasa hukumnya dan berbicara selama sekitar 30 menit.

    Konferensi pers tersebut digelar tanpa sesi tanya jawab dengan wartawan.

    Konferensi pers yang disiarkan langsung oleh Dispatch ini dimulai dengan permintaan maaf dari Kim Soo Hyun yang terlihat emosional.

    Ia tampak menangis saat menyampaikan pernyataan tersebut.

    “Saya minta maaf.”

    “Tampaknya begitu banyak orang yang menderita karena saya.”

    “Dan saya sedih karena mendiang (Kim Sae Ron) tidak dapat beristirahat dengan tenang,” kata Kim Soo Hyun.

    Aktor tersebut juga mengungkapkan penyesalan atas tindakannya yang kerap lebih mementingkan citranya sebagai selebriti daripada perasaannya sebagai manusia.

    “Setiap kali ada situasi yang mempertemukan Kim Soo Hyun sebagai manusia dan sebagai selebriti, saya selalu memilih untuk melindungi citra saya sebagai selebriti,” kata Kim Soo Hyun.

    Dalam konferensi pers tersebut, Kim Soo Hyun juga membahas hubungan masa lalunya dengan Kim Sae Ron.

    Ia mengaku berpacaran dengan Kim Sae Ron selama satu tahun pada tahun 2019-2020.

    Namun, ia menegaskan bahwa hubungan itu terjadi setelah Kim Sae Ron berusia dewasa.

    Selanjutnya Kim Soo Hyun membantah tuduhan bahwa mereka berpacaran saat Kim Sae Ron masih di bawah umur.

    “Saya tidak bisa mengakui sesuatu yang tidak benar hanya karena saya diancam,” tegas Kim Soo Hyun.

    Seperti yang diketahui, Kim Soo Hyun disebut telah memacari Kim Sae Ron sejak mendiang berusia 15 tahun.

    Selain itu, Kim Soo Hyun juga menjelaskan bahwa ia memilih untuk membantah kabar hubungan tersebut ketika Kim Sae Ron mengunggah foto bersama dirinya saat penayangan drama Queen of Tears.

    “Pada saat itu, saya harus melindungi banyak hal.”

    “Saya tidak bisa mengakui hubungan tersebut karena itu akan mempengaruhi banyak pihak, termasuk rekan-rekan saya, staf, dan produksi yang telah bekerja keras,” ujarnya.

    Terkait dengan rumor yang beredar, Kim Soo Hyun juga menanggapi klaim yang menyebutkan bahwa Kim Sae Ron memutuskan untuk mengakhiri hidupnya karena tekanan dari agensi untuk membayar utang.

    Ia dengan tegas membantah klaim tersebut dan menyatakan bahwa tuduhan tersebut tidak benar.

    Tidak hanya membantah tuduhan tersebut, Kim Soo Hyun juga mengumumkan bahwa ia akan melayangkan gugatan senilai 12 miliar won (sekitar Rp 135 miliar) terhadap keluarga mendiang Kim Sae Ron dan kanal YouTube Garosero Research Institute.

    Gugatan ini diajukan di Pengadilan Distrik Seoul sebagai respons terhadap tuduhan yang mengaitkan dirinya dengan Kim Sae Ron saat masih di bawah umur.

    Kuasa hukum Kim Soo Hyun, Kim Jong Bok, mengungkapkan bahwa gugatan tersebut mencakup tuntutan pidana dan perdata terkait pelanggaran Undang-Undang Pemanfaatan dan Perlindungan Informasi Jaringan dan Komunikasi.

    “Kami mengajukan gugatan terhadap keluarga yang ditinggalkan, seorang individu yang mengaku sebagai ‘Bibi’, serta pengelola Garosero atas pelanggaran-pelanggaran terkait,” kata Kim Jong Bok.

    Kasus ini berdampak besar pada karier Kim Soo Hyun.

    Beberapa proyek yang sudah dijadwalkan, seperti fan meeting di Taiwan, dibatalkan.

    Selain itu, drama Knock Off yang rencananya tayang di Disney+ ditunda tanpa batas waktu.

    Brand iklan juga enggan melanjutkan kerja sama dengan sang aktor, yang semakin memperburuk situasi.

    Kanal YouTube Garosero Research Institute seolah tak gentar.

    Pihaknya masih terus merilis bukti-bukti terkait tuduhan child grooming, termasuk foto, video, dan surat yang diduga berasal dari Kim Soo Hyun dan Kim Sae Ron.

    Sementara itu, keluarga Kim Sae Ron terus mendesak permintaan maaf dan klarifikasi dari Kim Soo Hyun dan agensinya, Goldmedalist, terkait tuduhan yang beredar.

    Kim Soo Hyun mengungkapkan penyesalan mendalam atas situasi ini, mengaku sebagai “pengecut” karena terlalu lama diam dan takut untuk mengungkapkan kebenaran.

    “Saya merasa tertekan, tetapi saya tidak bisa terus menyembunyikan kebenaran,” ujar Kim Soo Hyun, sembari terisak.

    Aktor yang terkenal lewat drama My Love from the Star ini berharap bahwa melalui gugatan dan klarifikasi ini, ia bisa mengakhiri semua tuduhan yang tidak berdasar dan membersihkan namanya dari segala fitnah yang menimpanya. (*)

  • Pertama Setelah 5 Tahun Tiba-Tiba Mendag China, Jepang-Korsel Bertemu

    Pertama Setelah 5 Tahun Tiba-Tiba Mendag China, Jepang-Korsel Bertemu

    Jakarta, CNBC Indonesia – Korea Selatan, China, dan Jepang menggelar dialog ekonomi pertama mereka dalam lima tahun guna memperkuat kerja sama perdagangan regional pada Minggu, (30/3/2025). Kerja sama ini diambil menyusul meningkatnya tekanan ekonomi imbas kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

    Seoul, Beijing, dan Tokyo merupakan mitra dagang utama AS, sekalipun mereka sering berselisih terkait berbagai isu, termasuk sengketa teritorial dan pelepasan air limbah dari pembangkit nuklir Fukushima yang rusak di Jepang.

    Dalam pertemuan tersebut, ketiga menteri perdagangan (Mendag) negara sepakat untuk bekerja sama secara erat dalam pembicaraan yang komprehensif dan berstandar tinggi, terkait perjanjian perdagangan bebas Korea Selatan-Jepang-China untuk mendorong perdagangan regional dan global.

    “Perlu memperkuat implementasi RCEP, yang diikuti oleh ketiga negara, serta menciptakan kerangka kerja untuk memperluas kerja sama perdagangan melalui negosiasi FTA Korea-China-Jepang,” kata Menteri Perdagangan Korea Selatan, Ahn Duk-geun, merujuk pada Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) dikutip dari CNBC.COM, Minggu (30/3/2025).

    Para menteri bertemu menjelang pengumuman Trump pada hari Rabu tentang lebih banyak tarif dalam apa yang disebutnya sebagai “hari pembebasan”, yang mengguncang kemitraan perdagangan Washington.

    Sejak memulai pembicaraan pada tahun 2012, ketiga negara belum mencapai kemajuan yang signifikan dalam kesepakatan perdagangan bebas trilateral.

    RCEP, yang mulai berlaku pada tahun 2022 merupakan kerangka perdagangan yang melibatkan 15 negara di kawasan Asia-Pasifik dengan tujuan menurunkan hambatan perdagangan.

    Trump mengumumkan tarif impor sebesar 25% untuk mobil dan suku cadang otomotif pekan lalu, sebuah kebijakan yang dapat merugikan perusahaan. Utamanya bagi produsen mobil Asia, yang merupakan salah satu eksportir kendaraan terbesar ke AS.

    Berdasarkan data dari S&P, setelah Meksiko, Korea Selatan merupakan eksportir kendaraan terbesar ke Amerika Serikat, diikuti oleh Jepang. Para menteri sepakat untuk mengadakan pertemuan menteri berikutnya di Jepang.

    (dce)

  • Catatan Rekor Mengerikan Kebakaran Hutan di Korsel

    Catatan Rekor Mengerikan Kebakaran Hutan di Korsel

    Jakarta

    Kebakaran besar melanda Korea Selatan (Korsel). Lebih dari 35 ribu hektare area hutan hangus dilalap si jago merah.

    Kebakaran ini menjadi yang terparah yang pernah melanda Negeri Gingseng. Kebakaran besar sebelumnya terjadi 24 tahun lalu.

    Lebih dari 20 orang tewas dan puluhan orang terluka akibat kebakaran. Jumlah korban diperkirakan akan bertambah.

    Kebakaran besar juga menghancurkan 300 lebih bangunan sehingga menyebabkan lebih dari 37 ribu orang mengungsi.

    Insiden kebakaran di Korsel tahun ini mencatatkan rekor mengerikan jika melihat dampak yang terjadi.

    “Kebakaran hutan yang terjadi selama lima hari berturut-turut… menyebabkan kerusakan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata presiden sementara Korea Selatan, Han Duck-soo, dilansir kantor berita AFP, Kamis (27/3).

    27 Jiwa Tewas dan Puluhan Terluka

    Pemukiman warga di Korsel terdampak kebakaran hutan. (REUTERS/Kim Hong-Ji)

    Kebakaran hutan ini tepatnya terjadi di wilayah tenggara Korsel. Kebakaran terjadi pada Jumat (21/3) pekan lalu di Kabupaten Sancheong, sekitar 250 kilometer arah tenggara Seoul.

    Kebakaran lalu menyebar ke wilayah lain. Pada hari pertama kejadian, dilaporkan ada 4 orang tewas yang terdiri dari tiga orang petugas pemadam kebakaran (damkar) dan seorang pegawai negeri.

    Pada Kamis (27/3), Pemerintah Korsel mengumumkan bertambahnya korban jiwa. Kebakaran juga menyebabkan lebih dari 37.180 orang mengungsi.

    “27 orang tewas dan 32 orang terluka,” kata Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan Korsel dalam sebuah pernyataan, dilansir AFP.

    Ini merupakan jumlah kematian tertinggi sejak Dinas Kehutanan Korea mulai mencatat kebakaran hutan pada tahun 1987.

    Pemerintah pusat di Seoul menyebutkan telah mengerahkan lebih dari 9.000 personel dan sekitar 120 helikopter untuk memadamkan api pada Kamis pagi (27/3).

    35 Ribu Hektare Lahan Terbakar

    Kebakaran hutan di Korsel. (AP/Yoon Gwan-shick)

    Pada Kamis (27/3), luas area yang terbakar meningkat dua kali lipat. Kebakaran juga memutus jalan, kabel listrik, dan jalur komunikasi saat penduduk melarikan diri dengan panik.

    “Kami berada dalam situasi darurat nasional dengan banyak korban jiwa akibat penyebaran titik api yang begitu cepat, hal ini belum pernah terjadi sebelumnya,” ujar pelaksana tugas presiden, Han Duck-soo, dalam sebuah rapat penanggulangan bencana, mengutip informasi kantor berita Yonhap di Seoul, Jumat (28/3).

    Kepala Divisi Bencana dan Keselamatan, Lee Han-kyung, menyebutkan area hutan yang terbakar lebih dari 35 ribu hektare. Dia menambahkan bahwa api masih menyebar “dengan cepat”.

    Luasnya kerusakan menjadikan ini sebagai kebakaran hutan terbesar di Korea Selatan, setelah kebakaran hebat pada bulan April 2000, yang menghanguskan 23.913 hektar hutan di sepanjang wilayah pantai timur.

    Pusat penanggulangan bencana Korea Selatan melaporkan, kebakaran tersebut telah menghancurkan 325 gedung dan bangunan.

    Halaman 2 dari 3

    (jbr/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Aksi Heroik Nelayan Indonesia Selamatkan Lansia Saat Kebakaran Hutan di Korsel

    Kebakaran Hutan di Korsel Catat Rekor Paling Besar dan Mematikan

    Seoul

    Luas kebakaran hutan di Korea Selatan meningkat dua kali lipat pada hari Kamis (27/5), berdasarkan informasi pihak berwenang. Jumlah korban tewas juga tercatat meningkat menjadi 27 orang dan lebih dari 30 orang terluka, mengutip informasi kantor berita Yonhap di Seoul.

    Kebakaran hutan kali ini diyakini mencatat rekor paling mematikan di Korea Selatan, menurut pihak berwenang. Mereka menambahkan informasi bahwa kebakaran ini telah menghanguskan lebih dari 35.000 hektar lahan.

    “Kami berada dalam situasi darurat nasional dengan banyak korban jiwa akibat penyebaran titik api yang begitu cepat, hal ini belum pernah terjadi sebelumnya,” ujar pelaksana tugas presiden, Han Duck-soo, dalam sebuah rapat terkait penanggulangan bencana.

    Kebakaran menyebar dipicu angin kencang

    Pusat penanggulangan bencana Korea Selatan melaporkan, kebakaran tersebut telah menghancurkan 325 gedung dan bangunan, dan memaksa lebih dari 37.180 orang mengungsi.

    Pemerintah pusat di Seoul menyebutkan, pihaknya telah mengerahkan lebih dari 9.000 personil dan sekitar 120 helikopter untuk memadamkan api pada Kamis pagi (27/03)

    Militer turut menyediakan stok bahan bakar penerbangan, untuk mendukung helikopter pemadam kebakaran agar tetap mengudara, dan dapat memadamkan api di wilayah pegunungan bagian tenggara.

    Lansekap pegunungan yang dimiliki Korea Selatan membuat petugas pemadam kebakaran mengandalkan helikopter untuk memadamkan api yang menyebar cepat. Seorang pilot helikopter dilaporkan tewas pada hari Rabu (26/3), dalam kecelakaan tunggal ketika mencoba memadamkan kebakaran.

    Helikopter berulang kali melintas di atas gunung, menjatuhkan air, dan hal ini tampaknya cukup membantu karena asap tebal menghilang di kemudian hari.

    Pelaksana tugas presiden, Han Duck-soo, mengatakan pada hari Rabu bahwa para petugas sedang terus berjuang untuk memadamkan api yang menyebar dengan cepat dikarenakan angin kencang dan kondisi cuaca yang kering.

    Kebakaran hutan menghancurkan kuil bersejarah

    Sejumlah benda-benda peninggalan sejarah, termasuk patung-patung Buddha di bagian tenggara negara tersebut telah dipindahkan dari lokasi rawan kebakaran menurut Korea Heritage Service (Dinas Kebudayaan Korea).

    “Sekitar 750 orang dikerahkan ke lokasi situs-situs bersejarah pada hari Rabu, melakukan pemeriksaan serta tindakan penyelamatan darurat,” kata dinas tersebut dalam sebuah pernyataan.

    Dinas tersebut mengatakan setidaknya 18 situs bersejarah, termasuk situs kompleks kuil Gounsa di Uiseong, telah hancur dilalap api pada hari Kamis.

    Sebanyak 1.566 benda bersejarah lainnya dinyatakan hilang dalam kebakaran tersebut.

    Ditengah keputusasaannya, pihak berwenang berusaha mengerahkan fire retardant dan langkah-langkah lainnya untuk menghambat penyebaran api demi menyelamatkan bangunan-bangunan bersejarah beratap jerami di desa Andong Hahoe. Desa tersebut yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO, terletak sekitar 190 kilometer di tenggara ibu kota Seoul.

    Situs bersejarah pusat pemerintahan Dinasti Joseon (1392-1910), yang memerintah di Semenanjung Korea selama lebih dari lima ratus tahun, hingga hari Kamis masih dilaporkan selamat dari api.

    Apa penyebab kebakaran?

    Pihak berwenang menduga adanya faktor kelalaian manusia, yang menjadi penyebab kebakaran hutan, dengan mengutip beberapa kasus di mana orang-orang menyalakan api ketika membersihkan rumput yang tumbuh di makam keluarga, atau percikan api yang merambat saat melakukan pengelasan.

    Menteri Kehutanan Korea Selatan, Lim Sang-seop mengatakan, sedikit hujan diperkirakan akan turun di daerah tersebut pada hari Kamis, namun volumenya tidak cukup untuk memadamkan api.

    Lee Han-kyung, wakil kepala pusat tanggap bencana pemerintah, mengatakan dalam sebuah pertemuan pada hari Kamis bahwa kebakaran hutan telah kembali mengungkapkan “realitas krisis iklim yang belum pernah kita alami sebelumnya,” tulis kantor berita Yonhap.

    slc/as (AP, Reuters)

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ngeri! Detik-detik Pemotor ‘Ditelan’ Lubang di Jalan Korsel hingga Tewas

    Ngeri! Detik-detik Pemotor ‘Ditelan’ Lubang di Jalan Korsel hingga Tewas

    Seoul

    Video mengerikan yang memperlihatkan pemotor yang tengah berjalan ‘ditelan’ lubang besar di Korea Selatan. Pemotor itu ditemukan tewas.

    Lubang besar selebar 20 meter dengan kedalaman 20 meter tiba-tiba muncul di persimpangan kawasan Myeongil-dong, Seoul Timur. Lubang itu bahkan menelan pemotor yang sedang melintas. Tampak dalam video yang beredar, terlihat sebelum pemotor tertelan, ada mobil yang sempat terperosok ke lubang. Namun mobil itu masih bisa keluar dari lubang dengan kondisi terpental. Tapi nahas bagi pemotor yang justru masuk ke lubang tersebut.

    Diberitakan CNN, pemotor berusia 30 tahun itu ditemukan tewas setelah dilakukan pencarian selama 17 jam. Pejabat dari Dinas Pemadam Kebakaran Gangdong, Kim Chang Seob, dalam konferensi pers mengungkap, pria itu ditemukan mengenakan helm dan sepatu bot motor.

    Departemen pemadam kebakaran Seoul melakukan pencarian besar-besaran, dengan para petugas penyelamat mengenakan pakaian selam dan “menggali dengan tangan mereka” bersama seekor anjing penyelamat yang juga dikerahkan. Ada juga eskavator dan peralatan lain yang digunakan.

    Petugas juga telah menemukan motor buatan Jepang dan ponselnya. Sementara itu, pengemudi mobil yang nyaris tertelan lubang runtuhan mengalami luka ringan.

    Dikutip detikNews, sebelumnya, sinkhole juga pernah muncul di ruas jalan raya Seoul, ibu kota Korea Selatan (Korsel), dan “menelan” sebuah mobil SUV yang sedang melaju di atasnya. Insiden ini membuat dua orang yang ada di dalam mobil itu mengalami luka-luka.

    Lubang besar itu terjadi pada pertengahan tahun 2024. Sinkhole itu disebut memiliki kedalaman sekitar delapan kaki atau setara 2,5 meter. Media lokal Korea Herald melaporkan mobil tersebut “terguling ke samping dan terjatuh ke dalam sinkhole”.

    Para petugas darurat setempat berhasil menyelamatkan pengemudi mobil itu dan satu penumpangnya, yang diidentifikasi sebagai orang kakek berusia 82 tahun dan seorang nenek berusia 76 tahun. Keduanya telah dilarikan ke rumah sakit terdekat, namun kondisi mereka belum diketahui secara jelas.

    (dry/rgr)