kab/kota: Seoul

  • Buntut Skandal Kim Soo Hyun, Syuting Drama Knock Off Distop Sementara

    Buntut Skandal Kim Soo Hyun, Syuting Drama Knock Off Distop Sementara

    Seoul, Beritasatu.com– Serial asli besutan Disney+ “Knock Off”, yang dibintangi aktor Kim Soo Hyun, proses syutingnya diberitakan sudah distop untuk sementara tanpa batas waktu. Hal ini disebut sebagai buntut dari skandal, kontroversi Kim Soo Hyun sebagai aktor utama yang masih terus berlanjut sampai saat ini. 

    Dilansir dari Allkpop, Rabu (23/4/2025) insider industri melaporkan bahwa tim produksi telah secara resmi memberi tahu para pemain dan kru tentang penangguhan syuting tanpa batas waktu.

    Padahal, serial drama ini sendiri sudah memasuki tahap akhir syuting dengan naskah 18 episode yang dilaporkan telah selesai. Namun akhirnya Disney memutuskan untuk menghentikan proses syuting untuk sementara secara resmi, dan mengumumkan kepada para staf dan para aktor dan aktris bahwa syuting tidak akan dilanjutkan dalam waktu dekat.

    Hal ini terjadi setelah Disney+ sudah mengumumkan penundaan perilisan acara tersebut, dengan alasan perlunya sang pihak Over The Top (OTT) melakukan pertimbangan dengan cermat. 

    Keputusan OTT tersebut muncul setelah serangkaian tuduhan merugikan yang melibatkan Kim Soo Hyun dan mendiang aktris Kim Sae Ron. 

    Aktor mahal tersebut dituduh memacari  Kim Sae Ron ketika masih di bawah umur, ditambah dugaan tekanan untuk membayar utang setelah insiden kasus (driving under influence) DUI yang menimpanya. 

    Seiring dengan skandal kontroversi Kim Soo Hyun yang masih terus berkembang sampai saat ini, membuat nasib perilisan Knock Off masih belum jelas.

  • Foto Wallpaper HP Lisa Blackpink Bocor, Pacar Tajir Terungkap?

    Foto Wallpaper HP Lisa Blackpink Bocor, Pacar Tajir Terungkap?

    Seoul, Beritasatu.com- Lisa Blackpink kembali mencuri perhatian, setelah beberapa penggemar mendapati fakta tak terduga tentang wallpaper hand phone (HP) yang Lisa pilih untuk dipakai di ponsel pribadinya. 

    Hal ini terungkap ketika Lisa ikut menonton penampilan solo Jennie di festival musik Coachella belum lama ini, dalam video yang beredar terlihat Lisa terlihat merekam  acara tersebut dengan ponselnya. Dalam proses asyik merekam tersebut, wallpaper Lisa sempat sebentar terlihat jelas yang ternyata memperlihatkan foto Frédéric Arnault yang selama ini santer dirumorkan menjadi pacar dari Lisa Blackpink, dikutip dari Allkpop, Senin (21/4/2025). 

    Frédéric Arnault  sendiri merupakan CEO divisi jam tangan LVMH dan putra Bernard Arnault, chairman dari perusahaan barang mewah terbesar di dunia. Didapatinya foto Frédéric jadi wallpaper HP Lisa ini, memicu kembali rumor yang beredar tentang kemungkinan hubungan asmara antara Lisa dan Frédéric yang sudah beredar sejak 2023. 

    Apalagi Lisa dan Frédéric, sebelumnya sudah pernah terlihat bersama dalam beberapa kesempatan, salah satunya di acara-acara brand mewah. 

    Meski demikian, Lisa Blackpink sendiri sampai sejauh ini di tidak pernah mengonfirmasi perihal rumor hubungan asmaranya dengan Frédéric Arnault.

  • Penjualan Loyo, Produksi Ioniq 5 dan Kona Electric Ditunda

    Penjualan Loyo, Produksi Ioniq 5 dan Kona Electric Ditunda

    Jakarta

    Hyundai Motor Co. akan menghentikan sementara produksi mobil listrik Hyundai Ioniq 5 dan Kona Electric. Penghentian produksi ini dilakukan karena melemahnya pasar ekspor untuk kedua mobil tersebut.

    Dilaporkan Kantor Berita Korea Yonhap, Hyundai akan menyetop sementara produksi Ioniq 5 dan Kona Electric karena melemahnya permintaan luar negeri yang terus membebani ekspor.

    “Pabrikan mobil tersebut berencana untuk menutup Line 12 di Pabrik 1 di Ulsan, 305 kilometer tenggara Seoul, tempat kedua model kendaraan listrik itu dirakit, mulai 24-30 April, dengan alasan penurunan pesanan dari pasar ekspor utama, termasuk Eropa, Kanada, dan Amerika Serikat,” tulis Yonhap dikutip Senin (21/4/2025).

    Penurunan permintaan di pasar ekspor tersebut mengikuti perubahan kebijakan kendaraan listrik di luar negeri. Kanada dan beberapa negara Eropa, termasuk Jerman, telah membatalkan atau mengurangi subsidi mobil listrik. Sedangkan Amerika Serikat menghadapi ketidakpastian dari ancaman tarif yang tinggi di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.

    Hyundai Motor telah berupaya untuk melawan permintaan yang lesu dengan menawarkan kesepakatan pembiayaan tanpa bunga di Amerika Utara dan bantuan uang muka di pasar seperti Jerman dan Inggris. Namun, strategi itu belum sepenuhnya berhasil.

    Ini menjadi kali kedua Hyundai menghentikan produksi mobil tahun ini. Pada Februari, Hyundai melakukan penghentian serupa selama lima hari karena perlambatan permintaan kendaraan listrik global di tengah perubahan kebijakan dan transisi pasar.

    Saat itu, Hyundai juga menghentikan sementara produksi model Ioniq 5 dan Kona Electric di line 12 di Pabrik Ulsan 1 di Korea Selatan pada 24-28 Februari. Strategi itu dikeluarkan untuk menyesuaikan volume produksi di tengah lesunya penjualan domestik dan menurunnya pesanan.

    Para pakar industri mencatat pasar kendaraan listrik yang mendingin, dikombinasikan dengan ketidakpastian kebijakan di bawah pemerintahan Donald Trump di Amerika Serikat, dapat menyebabkan perlambatan permintaan global yang berkepanjangan.

    (rgr/dry)

  • Duh! Jet Tempur Korsel Tak Sengaja Jatuhkan Pod Senjata Saat Latihan

    Duh! Jet Tempur Korsel Tak Sengaja Jatuhkan Pod Senjata Saat Latihan

    Seoul

    Sebuah jet tempur Korea Selatan (Korsel) secara tidak sengaja melepaskan dua pod senjata dan tangki bahan bakar yang kosong di area kota Pyeongchang saat latihan perang. Hasil penyelidikan menunjukkan adanya kelalaian pilot. Buntutnya, hampir semua jet tempur di-grounded usai insiden itu.

    Insiden ini, seperti dilansir kantor berita Yonhap, Senin (21/4/2025), terjadi pada Jumat (18/4) lalu, ketika sebuah jet tempur ringan KA-1 sedang berpartisipasi dalam latihan perang di malam hari di atas wilayah Pyeongchang, yang berjarak 125 kilometer sebelah timur ibu kota Seoul.

    Bagian-bagian dari dua pod senjata dan tangki bahan bakar kosong itu dijatuhkan di area pegunungan di kawasan tersebut. Tidak ada laporan korban jiwa atau kerusakan properti sipil yang dalam insiden tersebut.

    Namun imbas dari insiden itu, Angkatan Udara Korsel sempat memberlakukan pembatasan penerangan terhadap hampir semua pesawat militer menyusul insiden tersebut, kecuali untuk pesawat yang melakukan operasi pengintaian atau dalam keadaan siaga darurat, hingga Selasa (22/4) sore besok.

    Angkatan Udara Korsel meminta maaf kepada publik atas insiden yang menimbulkan kekhawatiran ini, dan berjanji mengambil langkah-langkah praktis guna mencegah insiden serupa di masa mendatang.

    Hasil penyelidikan yang dirilis Angkatan Udara Korsel pada Senin (21/4) menunjukkan kelalaian pilot atau pilot error sebagai penyebab insiden tersebut.

    “Hasil penyelidikan menunjukkan kelalaian pilot di kursi belakang dipastikan menjadi penyebab pembuangan (dua pod senjata dan tangki bahan bakar kosong) itu,” sebut Angkatan Udara Korsel dalam pemberitahuan kepada wartawan setempat.

    Menurut Angkatan Udara Korsel, pilot jet tempur yang ada di kursi belakang — KA-1 merupakan jet tempur dengan dua kursi pilot — telah secara keliru menekan tombol “emergency jettison” saat mencoba mengatur pemanas untuk mencegah udara berhembus ke pelindung matanya.

    Tombol emergency jettison itu, yang terletak tepat di atas bagian ventilasi pemanas pada jet tempur KA-1, digunakan saat komponen eksternal yang terpasang pada pesawat perlu dilepaskan untuk pendaratan yang aman dalam situasi darurat.

    Insiden ini berdampak pada latihan udara gabungan antara Korsel dan Amerika Serikat (AS) yang bernama “Freedom Flag”, yang berlangsung selama dua pekan sejak Kamis (17/4) pekan lalu. Sekitar enam persen penerbangan terjadwal untuk latihan itu terpaksa dibatalkan karena gangguan tersebut.

    Insiden ini mengingatkan pada insiden Maret lalu ketika dua jet tempur KF-16 tidak sengaja menjatuhkan delapan bom MK-82 di luar zona latihan militer di Pocheon. Sedikitnya 52 orang, termasuk 38 warga sipil, mengalami luka-luka akibat insiden itu.

    Lihat juga Video ‘Detik-detik Bom ‘Nyasar’ Hantam Permukiman Warga di Korsel’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Mobil Listrik Jepang Laku Keras, BYD Mulai Tersingkir

    Mobil Listrik Jepang Laku Keras, BYD Mulai Tersingkir

    Jakarta, CNCB Indonesia – Permintaan akan mobil listrik ala Jepang membludak. Hal ini menyebabkan pemasok mobil hibrida bensin-listrik Toyota kesulitan dalam memenuhi kebutuhan produksi.

    Banyaknya permintaan menyebabkan kekurangan suku cadang dan waktu yang lebih lama untuk para pembeli.

    Melansir Reuters, stok mobil hibrida Toyota di dealer utama, termasuk di Amerika Serikat, Jepang, China, dan Eropa, susah dicari. Sebagai pemain dominan di pasar mobil hibrida, Toyota menghadapi tantangan besar dalam memenuhi lonjakan permintaan ini.

    Peningkatan ini juga membuktikan strategi Toyota dalam mempertahankan produksi mobil hybrid terbukti berhasil, meskipun beberapa pesaingnya sebelumnya memprediksi kendaraan listrik berbasis baterai akan menghilangkan permintaan mobil hibrida.

    Sementara itu, berdasarkan data LMC Automotive, penjualan mobil hybrid global, termasuk model plug-in, hampir meningkat tiga kali lipat dalam lima tahun terakhir, dari 5,7 juta unit menjadi 16,1 juta unit.

    Di Eropa, pelanggan Toyota kini harus menunggu sekitar 60 hingga 70 hari untuk mendapatkan mobil hibrida baru, hampir dua kali lipat dari waktu tunggu pada tahun 2020. Model dengan permintaan tertinggi di kawasan ini termasuk Yaris Cross Hybrid dan RAV4 Plug-in Hybrid.

    Sedangkan di Jepang, waktu tunggu berkisar antara dua hingga lima bulan untuk berbagai model, menurut situs web resmi Toyota.

    Di Amerika Serikat, stok mobil hibrida juga makin tipis. Seorang sumber mengatakan, di salah satu dealer di Pantai Barat, Prius Hybrid sudah terjual habis sejak pertengahan Februari, sementara stok Camry Hybrid sangat terbatas. Di India, waktu tunggu berkisar antara dua hingga sembilan bulan, tergantung pada modelnya.

    Reuters mewawancarai 10 tokoh industri, termasuk orang-orang di Toyota dan para pemasoknya, mereka mengungkapkan kendala saat ini terjadi dalam rantai pasokan mobil hibrida. Toyota menyatakan, permintaan mobil hibrida meningkat secara signifikan di seluruh wilayah dan pihaknya terus berusaha meningkatkan produksi untuk merespons kebutuhan pasar.

    “Saat ini, kapasitas produksi untuk komponen dan suku cadang hibrida dari para pemasok kami dan produksi suku cadang internal kami sejalan dengan rencana produksi tahunan dan kapasitas perakitan kendaraan kami,” kata Toyota dalam pernyataannya, dikutip dari Reuters, Sabtu (19/4/2025).

    Permasalahan rantai pasok

    Keterbatasan pasokan tetap menjadi tantangan utama. Beberapa suku cadang penting, seperti magnet yang digunakan dalam komponen hibrida dari pemasok Aisin Corp, mengalami kelangkaan.

    Hal ini menyebabkan keterlambatan produksi rotor dan stator, yang berdampak pada pasokan motor hibrida ke Toyota. Demikian pula, Denso, pemasok utama dalam grup Toyota, menghadapi keterlambatan pengiriman inverter akibat kemacetan di pemasok lapis kedua dan ketiga.

    Foto: Toyota Yaris Cross Hybrid. (Dok. Toyota Astra Motor)

    Menghadapi masalah ini, Toyota mempertimbangkan opsi untuk mencari pemasok baru di India serta memproduksi inverter di negara tersebut.

    Meski begitu, perusahaan menolak memberikan perincian lebih lanjut terkait pemasok spesifik yang terlibat dalam upaya ini. Aisin dan Denso juga menolak berkomentar.

    Adapun Toyota sendiri telah berinvestasi besar dalam meningkatkan kapasitas produksinya. Di India, Toyota Kirloskar Motor telah menambah kapasitas untuk memproduksi 32.000 kendaraan tambahan per tahun dan berencana untuk meningkatkan produksi hingga 100.000 kendaraan lagi. Selain itu, Toyota juga menginvestasikan US$14 miliar untuk pabrik baterai di North Carolina guna memenuhi permintaan kendaraan hibrida.

    Di China, meskipun total penjualan Toyota turun 7% pada 2024 dibanding tahun sebelumnya, penjualan kendaraan listriknya yang sebagian besar adalah mobil hibrida justru meningkat 27%.

    Pesaing utama Toyota, seperti Hyundai dan Kia, juga menghadapi tantangan serupa dalam meningkatkan produksi mobil hibrida mereka.

    Seorang sumber menyebutkan bahwa Hyundai masih berjuang dengan keterbatasan kapasitas produksi, sementara dealer Hyundai di Seoul mencatat waktu tunggu untuk SUV Palisade Hybrid mencapai satu tahun.

    Kia Carnival Hybrid memiliki waktu tunggu 10 bulan, sedangkan Kia Sorento Hybrid membutuhkan waktu sekitar tujuh bulan untuk dikirim ke pelanggan.

    (hsy/hsy)

  • Sidang Pertama Kasus Pemerkosaan Taeil Eks NCT Siap Digelar

    Sidang Pertama Kasus Pemerkosaan Taeil Eks NCT Siap Digelar

    Seoul, Beritasatu.com – Jadwal sidang pertama atas kasus pemerkosaan dari Taeil eks NCT bersama dua orang lainnya akhirnya telah keluar. Sidang pertama Taeil dan dua orang lainnya sebagai terdakwa ini, sebagaimana dikutip dari Allkpop, Sabtu (19/4/2025) dijadwalkan akan digelar pada 12 Mei 2025.

    Dalam persidangan tersebut, Taeil akan menghadapi dakwaan quasi-rape, yang menurut hukum di Korea Selatan yakni melakukan hubungan seksual dengan orang lain saat mereka dalam kondisi tidak sadar atau dalam keadaan tidak bisa menolak.

    Sebelumnya pada bulan Juni 2024, Taeil dan 2 orang kenalannya tersebut diketahui didakwa telah memperkosa seorang perempuan saat mabuk. Tak hanya sampai situ, setelah itu muncul rumor bahwa mantan vokalis utama NCT itu disebut-sebut memiliki senjata pada saat kejadian berlangsung. Namun rumor kepemilikan senjata tersebut akhirnya terbukti salah.

    Selama penyelidikan awal polisi, Taeil tak pernah hadir untuk pemeriksaan dengan alasan kesehatan. Tak heran, banyak yang ingin tahu apakah Taeil eks NCT itu pada akhirnya akan tampil di depan publik untuk sidang pengadilan pertamanya ini atau tidak.

  • AS Kerahkan Pesawat Pengebom ke Korsel, Korut Sebut Ancaman Terbuka!

    AS Kerahkan Pesawat Pengebom ke Korsel, Korut Sebut Ancaman Terbuka!

    Pyongyang

    Korea Utara (Korut) mengecam Amerika Serikat (AS) karena mengerahkan pesawat pengebom strategis B-1B dalam latihan militer gabungan baru-baru ini dengan Korea Selatan (Korsel). Pyongyang menyebut tindakan Washington itu sebagai “ancaman terbuka” bagi keamanan wilayah mereka.

    Juru bicara Kementerian Pertahanan Korut dalam pernyataan yang dikutip kantor berita resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA), dan dilansir Reuters, Kamis (17/4/2025), mengatakan pengerahan pesawat pengebom strategis AS ke kawasan itu telah menjadi praktik militer rutin.

    Kementerian Pertahanan Korut menyebutnya sebagai “gertakan yang sembrono”.

    Pesawat pengebom B-1B itu, menurut Kementerian Pertahanan Seoul, dikerahkan dalam latihan militer gabungan antara AS dan Korsel yang digelar pada Selasa (15/4) bersama dengan sejumlah jet tempur lainnya — seperti jet tempur F-16 milik AS dan Korsel, serta jet tempur siluman F-35 milik Seoul.

    Juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel, Jeon Ha Kyu, menolak kritikan dari Korut dan menegaskan bahwa aktivitas militer itu bersifat defensif.

    Pesawat pengebom B-1B telah ditampilkan dalam latihan militer gabungan dalam beberapa tahun terakhir, yang telah sejak lama dikecam Korut sebagai latihan perang melawannya. Seoul selalu menggambarkan latihan gabungan semacam itu sebagai murni pertahanan.

    “Langkah militer AS dan ROK (Republik Korea — nama resmi Korsel) baru-baru ini merupakan ancaman terbuka bagi keamanan negara kita,” demikian pernyataan KCNA.

    Tonton juga Video: Kim Jong Un Pamer Drone Bunuh Diri Terbaru, Pakai Teknologi AI

    Ditegaskan oleh Seoul bahwa negaranya dan AS akan terus memperluas latihan militer gabungan untuk menanggapi ancaman nuklir Korut.

    Angkatan Udara AS dan Korsel juga akan memulai latihan gabungan selama dua pekan, yang disebut sebagai “Freedom Flag”, mulai Kamis (17/4) waktu setempat. Sejumlah jet tempur siluman generasi kelima akan dikerahkan untuk berperan sebagai musuh tiruan dalam latihan itu.

    Pengerahan pesawat pengebom AS dalam latihan gabungan dengan Korsel itu dilakukan beberapa hari setelah Kim Yo Jong, adik perempuan pemimpin Korut Kim Jong Un, bersumpah untuk melawan dorongan yang dipimpin Washington dalam berupaya melenyapkan program nuklir Korut.

    Mengudaranya pesawat pengebom AS di Semenanjung Korea pada Selasa (15/4) itu terjadi ketika Korut sedang memperingati hari penting, yakni hari ulang tahun pendiri Korut, mendiang Kim Il Sung, atau kakek dari Kim Jong Un.

    Tonton juga Video: Kim Jong Un Pamer Drone Bunuh Diri Terbaru, Pakai Teknologi AI

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • BYD-Tesla Minggir, Mobil Listrik ala Jepang Laris Manis

    BYD-Tesla Minggir, Mobil Listrik ala Jepang Laris Manis

    Jakarta, CNBC Indonesia – Permintaan mobil hibrida bensin-listrik Toyota bikin pemasok kewalahan. Pasalnya mereka kesulitan dalam memenuhi kebutuhan produksi yang membeludak.

    Banyaknya permintaan mobil listrik ala Jepang itu, mengakibatkan terjadinya kekurangan suku cadang dan waktu tunggu yang lebih lama bagi para pembeli. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh empat orang yang mengetahui situasi tersebut.

    Melansir Reuters, stok mobil hibrida Toyota di dealer utama, termasuk di Amerika Serikat, Jepang, China, dan Eropa, susah dicari.

    Sebagai pemain dominan di pasar mobil hibrida, Toyota menghadapi tantangan besar dalam memenuhi lonjakan permintaan ini.

    Namun, peningkatan ini juga membuktikan strategi Toyota dalam mempertahankan produksi mobil hybrid terbukti berhasil, meskipun beberapa pesaingnya sebelumnya memprediksi kendaraan listrik berbasis baterai akan menghilangkan permintaan mobil hibrida.

    Sementara itu, berdasarkan data LMC Automotive, penjualan mobil hybrid global, termasuk model plug-in, hampir meningkat tiga kali lipat dalam lima tahun terakhir, dari 5,7 juta unit menjadi 16,1 juta unit.

    Di Eropa, pelanggan Toyota kini harus menunggu sekitar 60 hingga 70 hari untuk mendapatkan mobil hibrida baru, hampir dua kali lipat dari waktu tunggu pada tahun 2020. Model dengan permintaan tertinggi di kawasan ini termasuk Yaris Cross Hybrid dan RAV4 Plug-in Hybrid.

    Sedangkan di Jepang, waktu tunggu berkisar antara dua hingga lima bulan untuk berbagai model, menurut situs web resmi Toyota.

    Di Amerika Serikat, stok mobil hibrida juga makin tipis. Seorang sumber mengatakan, di salah satu dealer di Pantai Barat, Prius Hybrid sudah terjual habis sejak pertengahan Februari, sementara stok Camry Hybrid sangat terbatas. Di India, waktu tunggu berkisar antara dua hingga sembilan bulan, tergantung pada modelnya.

    Reuters mewawancarai 10 tokoh industri, termasuk orang-orang di Toyota dan para pemasoknya, mereka mengungkapkan kendala saat ini terjadi dalam rantai pasokan mobil hibrida. Toyota menyatakan, permintaan mobil hibrida meningkat secara signifikan di seluruh wilayah dan pihaknya terus berusaha meningkatkan produksi untuk merespons kebutuhan pasar.

    “Saat ini, kapasitas produksi untuk komponen dan suku cadang hibrida dari para pemasok kami dan produksi suku cadang internal kami sejalan dengan rencana produksi tahunan dan kapasitas perakitan kendaraan kami,” kata Toyota dalam pernyataannya, dikutip dari Reuters, Selasa (15/4/2025).

    Permasalahan rantai pasok

    Namun, keterbatasan pasokan tetap menjadi tantangan utama. Beberapa suku cadang penting, seperti magnet yang digunakan dalam komponen hibrida dari pemasok Aisin Corp, mengalami kelangkaan.

    Hal ini menyebabkan keterlambatan produksi rotor dan stator, yang berdampak pada pasokan motor hibrida ke Toyota. Demikian pula, Denso, pemasok utama dalam grup Toyota, menghadapi keterlambatan pengiriman inverter akibat kemacetan di pemasok lapis kedua dan ketiga.

    Menghadapi masalah ini, Toyota mempertimbangkan opsi untuk mencari pemasok baru di India serta memproduksi inverter di negara tersebut.

    Meski begitu, perusahaan menolak memberikan perincian lebih lanjut terkait pemasok spesifik yang terlibat dalam upaya ini. Aisin dan Denso juga menolak berkomentar.

    Adapun Toyota sendiri telah berinvestasi besar dalam meningkatkan kapasitas produksinya. Di India, Toyota Kirloskar Motor telah menambah kapasitas untuk memproduksi 32.000 kendaraan tambahan per tahun dan berencana untuk meningkatkan produksi hingga 100.000 kendaraan lagi. Selain itu, Toyota juga menginvestasikan US$14 miliar untuk pabrik baterai di North Carolina guna memenuhi permintaan kendaraan hibrida.

    Di China, meskipun total penjualan Toyota turun 7% pada 2024 dibanding tahun sebelumnya, penjualan kendaraan listriknya yang sebagian besar adalah mobil hibrida justru meningkat 27%.

    Pesaing utama Toyota, seperti Hyundai dan Kia, juga menghadapi tantangan serupa dalam meningkatkan produksi mobil hibrida mereka.

    Seorang sumber menyebutkan bahwa Hyundai masih berjuang dengan keterbatasan kapasitas produksi, sementara dealer Hyundai di Seoul mencatat waktu tunggu untuk SUV Palisade Hybrid mencapai satu tahun.

    Kia Carnival Hybrid memiliki waktu tunggu 10 bulan, sedangkan Kia Sorento Hybrid membutuhkan waktu sekitar tujuh bulan untuk dikirim ke pelanggan.

    (dem/dem)

  • Mengenal Aneurisma Otak Penyakit Sunyi yang Mematikan, Dr. Joy: ‘Seperti Bom Waktu’ – Halaman all

    Mengenal Aneurisma Otak Penyakit Sunyi yang Mematikan, Dr. Joy: ‘Seperti Bom Waktu’ – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Aneurisma otak kerap dijuluki sebagai silent killer alias penyakit sunyi yang mematikan.

    Hal ini karena banyak penderitanya tidak menyadari keberadaan aneurisma hingga pembuluh darah pecah dan menyebabkan stroke pendarahan yang bisa berakibat fatal.

    Dr. dr. Mardjono Tjahjadi, Sp.BS(K), Subsp.N.Vas., PhD, FICS—dokter spesialis bedah saraf yang aktif mengedukasi masyarakat tentang penyakit ini—menekankan pentingnya deteksi dini untuk mencegah risiko besar yang mengintai.

    “Aneurisma otak itu seperti bom waktu. Kalau sudah pecah dan jadi stroke pendarahan, itu tidak baik. Lebih baik ditemukan sebelum pecah,” ujar dokter yang akrab disapa dr. Joy, usai menerima rekor MURI di Mandaya Royal Hospital Puri, Tangerang, Rabu (16/4/2025).

    Sebagai pelopor teknik Awake Brain Surgery di Indonesia—yakni operasi otak dengan pasien tetap sadar untuk memastikan fungsi otak tidak terganggu—dr. Joy menjelaskan bahwa terdapat sejumlah faktor risiko aneurisma otak.

    Ia menyebut diantaranya kebiasaan merokok, tekanan darah tinggi, konsumsi alkohol berlebihan, usia di atas 50 tahun berjenis kelamin perempuan,  riwayat keluarga dengan kondisi serupa.

    Karena itu, ia menekankan pentingnya melakukan skrining, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko.

    “Untuk screening cukup dengan MRI atau MRA. Tapi kalau mau hasil yang paling akurat, karena gold standard-nya adalah DSA, ya harus pakai DSA,” jelasnya.

    Penanganan Aneurisma Tak Selalu Harus Operasi

    Dr. Joy mengungkapkan bahwa tidak semua aneurisma otak harus langsung ditangani dengan operasi.

    Penanganan tergantung pada ukuran dan lokasi aneurisma, serta kondisi pasien.

    “Kalau aneurismanya kecil, di bawah 4 milimeter, biasanya kita observasi, wait and see, kecuali jika letaknya berbahaya,” ujarnya.

    Namun, jika aneurisma berukuran besar atau berada di lokasi yang rawan pecah, maka intervensi medis diperlukan, baik melalui operasi microsurgery maupun prosedur minimal invasif seperti coiling dengan DSA.

    “Kalau sudah pecah, ya mau tidak mau harus segera ditangani, bisa dengan operasi clipping atau coiling menggunakan DSA,” tambahnya.

    Dokter dengan Rekor MURI

    Di luar prestasi medisnya, dr. Joy juga menorehkan pencapaian membanggakan dengan tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai dokter dengan gelar Ph.D tercepat.

    Ia menyelesaikan program doktoral di University of Helsinki, Finlandia, hanya dalam 18 bulan 12 hari—pencapaian luar biasa di dunia kedokteran.

    “Saya sendiri tidak tahu awalnya. Teman yang kasih tahu ke MURI.

    Dia bilang, ‘Dok, ini dokter Joy ini yang tercepat loh Ph.D-nya.’ Saya juga kaget, surprise,” kenangnya sambil tertawa.

    Namun bagi Joy, pencapaiannya bukan hanya soal titel atau penghargaan.

    “Saya selalu punya satu prinsip: saya akan kembali ke Indonesia dengan membawa sesuatu yang berharga,” tegasnya.
    Yang dimaksud bukan semata gelar, tapi juga ilmu, inspirasi, dan kontribusi nyata bagi tanah air.

    Pesan untuk Generasi Muda

    Ketika ditanya soal pesan untuk anak muda Indonesia, dr. Joy dengan semangat menjawab:

    “Semangat, semangat, semangat! Awalnya pasti terasa berat, kayaknya nggak mungkin. Tapi kalau terus persisten, pelan-pelan akan kelihatan hasilnya. Semuanya akan indah pada waktunya.”

    Soal resep suksesnya menyelesaikan Ph.D dengan cepat, ia menjawab singkat tapi kuat:

    “Kerja keras, kerja pintar,” katanya.

    Pujian pun datang dari para senior dan guru besar kedokteran.

    Prof. DR. dr. Satyanegara, Sp.BS(K) menyebut Joy sebagai fenomena, sementara Prof. dr. Ahmad Faried, PhD., Sp.BS(K)., FICS menyebutnya simbol persistensi.

    “Ia keluar dari zona nyaman. Belajar dari dunia, kembali untuk Indonesia,” ujar Prof. Faried.
    “Dan yang paling penting, tetap jadi Joy!”

    Belajar dari Maestro Bedah Syaraf Dunia

    Dokter yang menguasai teknik bedah canggih seperti Microsurgical Clipping & Coiling, Endoscopic Endonasal Transphenoidal Surgery (EETS), hingga Digital Subtraction Angiography (DSA) ini pernah belajar langsung dari Prof. Juha Hernesniemi, maestro bedah saraf dunia dengan lebih dari 16.000 operasi otak.

    “Finlandia adalah pusatnya ilmu aneurisma. Saya harus belajar dari yang terbaik agar bisa memberikan yang terbaik untuk pasien saya di Indonesia,” ungkapnya.

    Dr. Joy juga aktif dalam penelitian dan clinical fellowship di bidang bedah mikro serta pembuluh darah otak.

    Ia menulis buku Memahami Aneurisma Otak  yang kini menjadi referensi bagi mahasiswa kedokteran dan dokter muda.

    Setelah dari Finlandia, ia melanjutkan pendidikannya ke Seoul University Hospital, Korea Selatan, untuk mendalami teknologi kateterisasi otak (DSA)—teknologi krusial dalam deteksi stroke dan aneurisma.

    Kini, ia memimpin Pusat Saraf Komprehensif di RS Mandaya Puri memiliki pusat neurologi atau saraf komprehensif dan bisa menangani penyakit saraf langka dan dilengkapi dengan teknologi mutakhir seperti Digital PET CT, MR Ingenia Ambition 10 dan Linac Elekta Versa HD.

    “Kita bisa. Kita mampu menghadirkan pengobatan otak kelas dunia di negeri sendiri,” tegasnya.

    Mandaya Royal Hospital bahkan telah meluncurkan paket pemeriksaan otak MRI & MRA seharga Rp3,8 juta, termasuk konsultasi langsung dengan dr. Joy—membuktikan bahwa layanan neurovaskular bisa dijangkau masyarakat luas.

  • Polisi Korsel Geledah Kantor Kepresidenan dan Paspampres

    Polisi Korsel Geledah Kantor Kepresidenan dan Paspampres

    Seoul

    Kepolisian Korea Selatan (Korsel) menggeledah kantor mantan Presiden Yoon Suk Yeol dan kompleks pengawal kepresidenan atau paspampres pada Rabu (16/4). Penggeledahan ini menjadi bagian dari penyelidikan kriminal yang terus berlangsung terhadap Yoon terkait penetapan darurat militer singkat.

    Yoon, pada Desember lalu, menetapkan darurat militer secara tiba-tiba, mengirimkan tentara bersenjata ke gedung parlemen sebelum mengubah keputusannya. Dia kemudian dimakzulkan oleh anggota parlemen, namun melawan upaya penangkapan selama berminggu-minggu terkait penyelidikan kriminal terhadapnya.

    Setelah kebuntuan yang panjang, di mana pengawal kepresidenan memainkan peran kunci, Yoon menjadi kepala negara pertama Korsel yang ditangkap pada Januari lalu, meskipun dia kemudian dibebaskan atas alasan prosedural.

    Kepolisian Korsel dalam pernyataan terbarunya, seperti dilansir AFP, Rabu (16/4/2025), mengatakan mereka telah “memulai pelaksanaan surat perintah penggeledahan dan penyitaan di kantor kepresidenan dan kompleks kediaman kepresidenan”.

    Dalam penggeledahan itu, polisi menyita server telepon terenkripsi. Para personel kepolisian juga menggerebek dan menggeledah kantor pengawal kepresidenan pada era Yoon, juga tempat tinggal kepala pengawal kepresidenan.

    Disebutkan Kepolisian Korsel bahwa penggerebekan dan penggeledahan itu merupakan bagian dari penyelidikan terhadap “dugaan menghalangi pelaksanaan surat perintah penangkapan”.

    Yoon menghabiskan waktu berminggu-minggu “bersembunyi” di dalam kompleks kantor kepresidenan Korsel pada Januari lalu, dengan dilindungi oleh para anggota Dinas Keamanan Kepresidenan yang tetap setia kepadanya.

    Pada saat itu, Yoon didakwa atas tuduhan menghalangi penegakan keadilan, dengan pekan ini kepolisian mengatakan bahwa “pada prinsipnya” penyelidikan akan diperlukan.

    Para personel kepolisian juga menyita rekaman CCTV dari kantor kepresidenan, sebagai bagian dari penyelidikan terpisah terhadap mantan Menteri Dalam Negeri Lee Sang Min.

    Pada Senin (14/4), Yoon hadir di pengadilan untuk hari pertama persidangan kasus pidana atas tuduhan pemberontakan yang menjeratnya. Dalam persidangan, Yoon membantah dirinya telah melakukan pemberontakan.

    Sidang berikutnya dijadwalkan pada 21 April mendatang, dengan para pakar mengatakan persidangan kemungkinan akan berlangsung selama berbulan-bulan.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini