kab/kota: Seoul

  • Lee Jae-myung Dilantik Jadi Presiden Baru Korea Selatan

    Lee Jae-myung Dilantik Jadi Presiden Baru Korea Selatan

    Jakarta

    Lee Jae-myung dilantik sebagai presiden baru Korea Selatan dalam upacara pengambilan sumpah pada Rabu (04/06) pagi di Majelis Nasional, Seoul. Dalam pidatonya, dia berjanji akan membangkitkan kembali ekonomi yang sedang lesu dan membangun jembatan rekonsiliasi antarwarga.

    Lee dan pemerintah Partai Demokrat yang liberal mewarisi ekonomi yang diperkirakan hanya akan tumbuh sebesar 0,8%, angka pertumbuhan terendah sejak tahun 2020. Selain itu, ia juga harus menyatukan kembali negara yang terpolarisasi akibat upaya mantan presiden Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan, karena memberlakukan darurat militer pada Desember 2024.

    Dalam pidatonya, Lee menekankan bahwa inilah saatnya untuk memulihkan demokrasi setelah “krisis darurat militer”. Ia juga mengatakan akan mengupayakan dialog dengan Korea Utara demi menjaga perdamaian di Semenanjung Korea.

    “Betapapun mahalnya, perdamaian lebih baik daripada perang,” katanya.

    Komisi Pemilihan resmi kukuhkan Lee Jae-myung sebagai Presiden

    Komisi Pemilihan Korea Selatan secara resmi mengumumkan Lee Jae-myung sebagai presiden baru.

    “Masa jabatan presiden dimulai saat pemenang diumumkan, jadi sekarang saya akan mengonfirmasi waktunya. Waktu saat ini adalah pukul 6:21 pagi (21:21 WIB),” kata ketua Komisi Pemilihan Roh Tae-ak.

    “Komisi Pemilihan Nasional dengan ini menyatakan Lee Jae-myung dari Partai Demokrat sebagai presiden terpilih.”

    Siapa sebenarnya Lee Jae-myung?

    Lee Jae-myung punya kisah hidup yang penuh perjuangan. Dari pekerja anak, dia berhasil jadi pemimpin negara. Keluarga Lee tidak mampu membiayai pendidikan menengahnya, sehingga setelah lulus SD, ia harus bekerja di berbagai pabrik di Seongnam, sebuah kota dekat Seoul.

    Di sebuah pabrik pembuat sarung tangan baseball, lengan kiri bawahnya terluka parah akibat mesin press, yang menyebabkan cacat permanen pada lengannya. Dalam keputusasaan, Lee dua kali mencoba bunuh diri.

    Namun, meski memulai hidup dengan sulit, Lee berhasil masuk Universitas Chung-Ang Seoul dengan beasiswa penuh dan menjadi pengacara hak asasi manusia.

    “Harapan dan ujian selalu datang bersama. Peran ujian bukan untuk membuat orang menyerah, tapi untuk menguji seberapa serius dan seberapa besar harapan mereka,” tulis Lee dalam memoar yang diterbitkan pada 2017.

    Lee mulai terjun ke politik sejak 2005 dan sempat kalah beberapa kali dalam pemilihan. Pada 2010, ia terpilih sebagai Wali Kota Seongnam dan terpilih kembali pada 2014. Ia kemudian menjabat sebagai Gubernur Provinsi Gyeonggi, wilayah terpadat di negara itu yang mengelilingi ibu kota, selama lebih dari tiga tahun.

    Pada 2022, Lee gagal menjadi presiden dengan selisih yang tipis dari Yoon Suk Yeol. Itu merupakan salah satu margin kemenangan terkecil dalam sejarah pemilihan Korea Selatan. Lee juga pernah menghadapi masalah hukum, termasuk tuduhan korupsi terkait proyek pengembangan properti dan pelanggaran undang-undang pemilu yang berkaitan dengan penyebaran informasi palsu. Ia membantah semua tuduhan dan menegaskan bahwa kasus-kasus itu bermotif politik.

    Menurut para ahli hukum, dengan kemenangan Lee, proses hukum akan ditangguhkan karena kekebalan presiden dan baru akan dilanjutkan setelah masa jabatannya berakhir pada tahun 2030.

    Kandidat konservatif Kim Moon Soo akui kekalahan

    Kim Moon Soo, kandidat konservatif utama, mengakui kekalahan dalam pemilihan presiden. Ia menyatakan dalam konferensi pers Rabu (04/06) pagi bahwa ia “dengan rendah hati menerima pilihan rakyat” dan mengucapkan selamat kepada rivalnya dari kubu liberal, Lee Jae-myung, atas kemenangan dalam pemilu. Lee berterima kasih kepada para pemilih dan berjanji akan bekerja “agar tidak mengecewakan harapan rakyat kita.”

    Sebelum Kim mengakui kekalahan, hasil perhitungan suara sementara dan exit poll dari stasiun televisi utama menunjukkan Lee memimpin dengan selisih yang nyaman. Dengan lebih dari 86% suara yang sudah dihitung, Lee memimpin lebih dari 48% suara, sementara Kim memperoleh 42,7% suara.

    Enam bulan lalu, mantan Presiden Yoon Suk Yeol — yang berasal dari Partai Kekuatan Rakyat (PPP) konservatif yang sama dengan Kim, memicu krisis politik dengan mendeklarasikan darurat militer. Ia dimakzulkan dan diberhentikan dari jabatannya, sehingga memicu pemilihan yang baru ini. Lee mengatakan bahwa ia akan “maju dengan harapan dan memulai awal baru mulai saat ini.”

    Yang perlu kamu tahu soal Pemilu Korea Selatan

    Sekitar 44,4 juta warga Korea Selatan memberikan suara pada pemilihan presiden mendadak Selasa lalu. Pemilu ini digelar karena Yoon Suk Yeol dimakzulkan.

    Kandidat konservatif Kim Moon Soo gagal menarik dukungan pemilih karena partainya mengalami konflik internal. Pemungutan suara di 14.295 TPS di seluruh Korea Selatan dimulai pukul 6 pagi waktu setempat (21:30 GMT hari sebelumnya) dan berlangsung hingga pukul 8 malam.

    Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Melisa Lolindu

    Editor: Rahka Susanto

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Resmi Dilantik, Presiden Baru Korsel Janji Buka Dialog dengan Korut

    Resmi Dilantik, Presiden Baru Korsel Janji Buka Dialog dengan Korut

    Seoul

    Presiden baru Korea Selatan (Korsel) Lee Jae Myung berjanji menyatukan negaranya yang terpecah buntut darurat militer kontroversial tahun lalu. Lee juga bertekad merevitalisasi ekonomi dan mengejar diplomasi pragmatis berdasarkan kepentingan nasional, termasuk membuka dialog dengan Korea Utara (Korut).

    Lee resmi dilantik sebagai Presiden Korsel pada Rabu (4/6) dan memulai masa jabatan lima tahun tanpa masa transisi, setelah dinyatakan memenangkan pilpres 3 Juni kemarin. Pilpres digelar lebih awal menyusul pemakzulan mantan Presiden Yoon Suk Yeol terkait penetapan darurat militer singkat pada Desember tahun lalu.

    “Tidak peduli siapa yang Anda dukung dalam pemilu ini, saya akan melayani sebagai presiden untuk semua orang, untuk merangkul dan melayani setiap warga negara,” kata Lee dalam pidato pelantikannya di Majelis Nasional Korsel, seperti dilansir kantor berita Yonhap dan Reuters, Rabu (4/6/2025).

    “Sudah saatnya memulihkan keamanan dan perdamaian, yang telah direduksi menjadi alat pertikaian politik; membangun kembali mata pencaharian dan ekonomi yang dirusak oleh ketidakpedulian, ketidakmampuan dan sikap tidak bertanggung jawab; dan menghidupkan kembali demokrasi yang dirusak oleh kendaraan lapis baja dan senapan otomatis,” ucapnya.

    “Saya akan membentuk pemerintahan yang mendukung dan mendorong, bukan yang mengendalikan dan mengatur,” cetus Lee dalam pidatonya.

    Dalam pidatonya, Lee juga membahas soal hubungan dengan Korut yang memanas beberapa waktu terakhir. Dia menggarisbawahi perlunya pencegahan yang kuat terhadap ancaman Pyongyang, namun juga bertekad tetap membuka pintu untuk melanjutkan dialog dengan Korut.

    “Kami akan membuka saluran komunikasi dan mengupayakan dialog dan kerja sama dengan Korea Utara untuk membangun perdamaian abadi di Semenanjung Korea,” cetusnya.

    Lihat juga Video: Lee Jae-myung Menangkan Pilpres Korsel Berdasarkan Hitungan Suara

    Lee dalam pidatonya membahas kebijakan luar negeri juga bertekad mempertahankan aliansi keamanan yang kuat dengan Amerika Serikat (AS) dan Jepang, serta membawa keseimbangan pada diplomasi.

    “Kami akan memperkuat kerja sama Korea Selatan-AS-Jepang berdasarkan aliansi Korea-AS yang solid dan mendekati hubungan dengan negara-negara tetangga dari perspektif kepraktisan dan kepentingan nasional,” sebutnya.

    Pelantikan Lee digelar dalam seremoni skala kecil di Majelis Nasional, dengan hanya dihadiri oleh kepala tiga cabang pemerintahan, para anggota kabinet dan para anggota parlemen Korsel. Tidak ada pejabat atau delegasi asing yang diundang.

    Seremoni pelantikan resmi untuk Lee akan digelar pada 17 Juli mendatang bersamaan dengan Hari Konstitusi negara tersebut.

    Lihat juga Video: Lee Jae-myung Menangkan Pilpres Korsel Berdasarkan Hitungan Suara

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Lee Jae-myung, Presiden Baru Korsel Gantikan Yoon Suk Yeol yang Dimakzulkan

    Lee Jae-myung, Presiden Baru Korsel Gantikan Yoon Suk Yeol yang Dimakzulkan

    Seoul

    Komisi Pemilihan Umum Nasional (CEN) Korea Selatan (Korsel) menetapkan kandidat Partai Demokrat, Lee Jae-myung (60), sebagai presiden terpilih. Lee menggantikan Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan karena darurat militer yang gagal.

    “Komisi Pemilihan Umum Nasional dengan ini mendeklarasikan Lee Jae-myung dari Partai Demokrat sebagai presiden terpilih,” kata kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Nasional Roh Tae-ak, seperti dilansir AFP, Rabu (4/6/2025).

    Gugatan hukum, skandal, pasukan bersenjata, dan penyerang bersenjata pisau semuanya gagal menghalangi Lee Jae-myung untuk bangkit dari kemiskinan menjadi presiden Korea Selatan.

    Setelah kalah tipis pada tahun 2022, kandidat Partai Demokrat yang condong ke kiri itu kini siap memangku jabatan setelah ditetapkan CEN pada hari Rabu dengan kemenangan telak.

    Lawan-lawannya mengecam Lee, karena gaya populisnya. Namun, kisah pribadinya yang berubah menjadi kaya raya membuatnya berbeda dari banyak elit politik Korea Selatan.

    Kehidupan Lee

    Setelah putus sekolah untuk bekerja di pabrik demi menghidupi keluarganya, Lee menderita cedera siku yang melumpuhkan akibat kecelakaan industri.

    Ia kemudian memperoleh beasiswa untuk belajar hukum dan lulus ujian advokat untuk menjadi pengacara.

    “Anda dapat mengkhawatirkan orang-orang di luar yang menggigil kedinginan sementara Anda duduk di ruang tamu yang hangat,” kata Lee kepada AFP dalam sebuah wawancara pada tahun 2022.

    “Namun, Anda tidak akan pernah benar-benar memahami penderitaan mereka,” imbuhnya.

    Sempat Jadi Walikota-Gubernur

    Lee sebelumnya menjabat sebagai wali kota Seongnam, di selatan Seoul. Dia menjabat selama delapan tahun.

    Dalam perannya tersebut, ia membantu menutup pasar daging anjing terbesar di negara itu, mengakhiri perdagangan yang pernah melibatkan 80.000 ekor anjing per tahun.

    Ia kemudian menjabat sebagai gubernur Provinsi Gyeonggi — wilayah terpadat di negara itu yang mengelilingi ibu kota. Dia menjabat selama lebih dari tiga tahun.

    Kalah Pilpres 2022

    Lee sempat maju pada Pilpres Korea 2022 lalu. Lee kalah dalam pencalonan presiden dari Yoon dengan selisih suara yang sangat tipis dalam sejarah Korea Selatan.

    Pada tahun 2024, ia ditikam di leher oleh seorang pria yang mengaku sebagai pendukungnya dan diterbangkan ke rumah sakit untuk operasi darurat. Penyerang tersebut kemudian mengakui bahwa ia berniat membunuh Lee untuk mencegahnya menjadi presiden.

    Lee telah berjanji, antara lain, untuk meningkatkan industri kecerdasan buatan Korea Selatan, dengan tujuan menjadikan negara tersebut salah satu dari tiga pemimpin global teratas di bidang tersebut.

    Ia juga menyerukan agar mereka yang terlibat dalam upaya darurat militer dimintai pertanggungjawaban — dengan janji untuk “membawa unsur-unsur pemberontakan ke pengadilan”.

    Selama masa-masa awal berpolitik, Lee menuai kritik atas serangan konfrontatifnya terhadap lawan politik.

    Namun, Kim Hye-kyung, istri yang selama 34 tahun yang telah dinikahinya dan dikaruniai dua orang anak, menegaskan bahwa Lee berbicara dengan pertimbangan.

    “Ia adalah seseorang yang bangkit dari pinggiran, dari paling bawah,” katanya dalam sebuah wawancara tahun 2017.

    “Sama seperti seekor kutu yang harus melompat untuk diperhatikan, saya harap orang-orang dapat memahami dan memandangnya dalam konteks itu,” imbuhnya.

    Masalah Hukum

    Lee sendiri telah dirundung masalah hukum, termasuk tuduhan korupsi yang terkait dengan pembangunan real estat dan pelanggaran hukum pemilu melalui penyebaran informasi palsu.

    Ia telah membantah melakukan kesalahan apa pun, dan menegaskan bahwa tuduhan tersebut bermotif politik.

    Pada awal Mei, Mahkamah Agung Seoul membatalkan putusan pengadilan yang lebih rendah yang membebaskan Lee dari dakwaan hukum pemilu dan memerintahkan pengadilan ulang.

    Namun, dengan semakin dekatnya pemilu, Pengadilan Tinggi Seoul menunda persidangan hingga setelah pemungutan suara tanggal 3 Juni.

    Dengan kemenangan Lee, para ahli hukum mengatakan persidangan akan ditangguhkan karena kekebalan presiden, dan baru akan dilanjutkan setelah masa jabatan tunggalnya yang berdurasi lima tahun berakhir pada tahun 2030.

    Lawan-lawan Lee berpendapat bahwa dakwaan tersebut cukup serius untuk mendiskualifikasinya dari pencalonan.

    “Dengan tuduhan korupsi seperti ini, bagaimana Anda bisa mencalonkan diri untuk jabatan publik?” kata Kim Moon-soo, pesaing utamanya dalam pemilu, dalam debat yang disiarkan televisi baru-baru ini.

    (lir/zap)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • KPU Korsel Tetapkan Lee Jae-myung Jadi Presiden Terpilih

    KPU Korsel Tetapkan Lee Jae-myung Jadi Presiden Terpilih

    Seoul

    Otoritas pemilu Korea Selatan secara resmi mendeklarasikan kandidat dari Partai Demokrat Lee Jae-myung sebagai presiden terpilih. Lee telah memenangkan pemilihan dadakan yang dipicu oleh pemakzulan mantan Presiden Yoon Suk Yeol atas upaya darurat militer yang gagal.

    “Masa jabatan presiden dimulai saat pemenangnya dikonfirmasi, jadi saya sekarang akan mengonfirmasi waktunya. Waktu saat ini adalah 6.21 pagi (21.21 GMT),” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Nasional Roh Tae-ak, seperti dilansir AFP, Rabu (4/6/2025).

    “Komisi Pemilihan Umum Nasional dengan ini mendeklarasikan Lee Jae-myung dari Partai Demokrat sebagai presiden terpilih,” imbuhnya.

    Sementara dilansir Yonhap News Agency, Lee langsung memangku jabatan tanpa masa transisi. Sebab pemilihan dadakan diadakan pada hari Selasa untuk menggantikan mantan Presiden Yoon Suk Yeol, yang digulingkan karena upaya yang gagal untuk memberlakukan darurat militer.

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Lee Jae-myung Menangkan Pilpres Korsel

    Lee Jae-myung Menangkan Pilpres Korsel

    Seoul

    Calon presiden dari Partai Demokrat Lee Jae-myung mengalahkan saingannya dari partai konservatif Kim Moon-soo dan memenangkan pemilihan presiden. Hasil Pilpres ini berdasarkan angka resmi dari Komisi Pemilihan Umum Nasional Korsel.

    Dilansir AFP, Rabu (4/6/2025), dengan 96,74 persen dari total surat suara yang telah dihitung, secara matematis mustahil bagi Kim untuk memenangkan cukup suara untuk mengalahkan Lee, menurut angka resmi.

    Dilansir BBC, dengan lebih dari 90% suara yang telah dihitung, Lee secara resmi dinyatakan sebagai pemenang pemilihan presiden Korea Selatan tahun 2025.

    Hingga pukul 02.30 waktu setempat, ia telah memperoleh 48,8% suara yang telah dihitung, dengan lebih dari 2,18 juta suara masih harus dihitung.

    Kemenangan menjadi resmi ketika kandidat utama memperoleh lebih banyak suara daripada kandidat kedua ditambah semua suara yang belum dihitung.

    Lee Jae-myung menyampaikan pidato di sebuah acara yang diselenggarakan oleh partainya di dekat Majelis Nasional di Seoul pada tanggal 4 Juni 2025. (Foto kolam renang) (Yonhap)

    Lee Jae-myung menyampaikan pidato pada acara diselenggarakan oleh partainya di dekat Majelis Nasional di Yeouido, Seoul. Dalam pidatonya di Yeouido, Lee berjanji untuk “mengatasi pemberontakan” dan memastikan tidak ada “kudeta militer”, yang merujuk pada upaya Yoon untuk memberlakukan darurat militer.

    “Begitu saya dilantik sebagai presiden terpilih, saya akan mengerahkan seluruh kekuatan saya untuk memulihkan ekonomi dan mata pencaharian rakyat,” imbuhnya.

    Kandidat Kim Moon-soo telah mengakui kekalahannya dalam konferensi pers di kantor pusat partainya. Dia mengatakan bahwa ia “dengan rendah hati menerima pilihan rakyat” dan mengucapkan selamat kepada Lee atas terpilihnya dirinya.

    Mengucapkan terima kasih kepada rakyat atas dukungan yang diberikan, Kim memuji kekuatan mereka atas kemajuan yang terus dicapai negara dalam menghadapi krisis.

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Capres Kim Moon-soo Akui Kalah dalam Pilpres Korsel

    Capres Kim Moon-soo Akui Kalah dalam Pilpres Korsel

    Seoul

    Kandidat Partai Kekuatan Rakyat Kim Moon-soo mengakui kekalahannya dalam pemilihan presiden Korea Selatan (Korsel). Berdasarkan exit poll, calon Partai Demokrat Lee Jae-myung diproyeksikan menang Pilpres.

    Dilansir Yonhap News Agency dan AFP, Rabu (4/6/2025), dalam konferensi pers di kantor pusat partai, Kim mengakui kekalahannya terhadap kandidat Partai Demokrat Lee Jae-myung. Dia mengatakan bahwa ia ‘dengan rendah hati menerima pilihan rakyat’.

    “Republik Korea terus membuat kemajuan besar dengan kekuatan rakyat, terlepas dari krisis yang dihadapinya,” kata Kim.

    “Saya akan dengan rendah hati menerima pilihan rakyat. Kandidat terpilih Lee Jae-myung, saya mengucapkan selamat kepada Anda,” katanya.

    Kim juga berterima kasih kepada rakyat atas dukungan mereka.

    Hingga saat ini, sekitar 85 persen suara yang telah dihitung. Lee memperoleh 48 persen suara dibandingkan dengan 43 persen suara yang diperoleh Kim.

    Sebelumnya dilansir BBC dan Aljazeera, exit poll dari 3 stasiun TV utama Korea Selatan KBS, MBC dan SBS menunjukkan bahwa kandidat Lee diproyeksikan memperoleh 51,7% suara.

    Exit poll lain oleh jaringan televisi JTBC juga memproyeksikan kepresidenan Lee dengan perolehan 50,6% suara, dibandingkan Kim dengan 39,4%.

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • KPU Korsel Tetapkan Lee Jae-myung Jadi Presiden Terpilih

    Lee Jae-myung Diproyeksikan Menangkan Pilpres Korsel

    Seoul

    Korea Selatan (Korsel) telah selesai menggelar pemilihan presiden (Pilpres) hari ini. Berdasarkan exit poll, kandidat liberal Lee Jae-myung tampaknya akan memenangkan Pilpres.

    Dilansir Aljazeera dan BBC, Selasa (3/6/2025), exit poll dari 3 stasiun TV utama Korea Selatan KBS, MBC dan SBS menunjukkan bahwa kandidat Partai Demokrat Lee diproyeksikan memperoleh 51,7% suara.

    Sementara kandidat partai Kekuatan Rakyat Kim Moon-soo memperoleh 39,3%. Kandidat ketiga adalah Lee Jun-seok dari Partai Reformasi, yang diproyeksikan memperoleh 7,7% suara.

    Exit poll lain oleh jaringan televisi JTBC juga memproyeksikan kepresidenan Lee dengan perolehan 50,6% suara, dibandingkan Kim dengan 39,4%.

    Pilpres Korsel yang dilakukan hai ini untuk mencari pengganti Yoon Suk-yeol, yang dicopot dari jabatannya pada bulan April karena penerapan darurat militer yang tidak menguntungkan akhir tahun lalu.

    Kandidat yang menang akan mulai menjabat pada hari Rabu, setelah keadaan yang tidak biasa menyebabkan masa transisi jabatan Presiden selama dua bulan ditiadakan.

    Tepuk tangan dan sorak sorai memenuhi ruang sidang Majelis Nasional, tempat para pejabat Partai Demokrat berkumpul saat hasil jajak pendapat diumumkan.

    Tonton juga “Korsel Bakal Gelar Pilpres 3 Juni 2025” di sini:

    (lir/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Buat Merinding, Hasil Penelitian Ilmuan Austin soal Kondisi Bumi Terkini, Apakah Kiamat Sudah Dekat?

    Buat Merinding, Hasil Penelitian Ilmuan Austin soal Kondisi Bumi Terkini, Apakah Kiamat Sudah Dekat?

    GELORA.CO – Baru-baru ini warganet merinding baca hasil penelitian ilmuan dari Austin. Pasalnya, ia beberkan kondisi bumi terkini.

    Dilansir dari Science Focus, pada Seni (2/6/2025), Profesor Clark Wilson, ahli geofisika dari University of Texas di Austin sekaligus salah satu penulis studi, menjelaskan bahwa perpindahan massa air dari daratan ke lautan mengubah momen inersia Bumi. Hal ini menyebabkan poros putar planet ini bergeser.

    “Jika Anda mengambil sejumlah besar air dari daratan dan memindahkannya ke lautan, Anda sedang mendistribusikan ulang massa di seluruh planet,” ungkap Wilson, dikutip pada Senin (2/6/2025).

    “Itu akan mengubah sumbu rotasi Bumi,” tambahnya.

    Penelitian dipimpin oleh Prof Ki-Weon Seo dari Seoul National University, menggunakan kombinasi data radar satelit dan model kelembaban tanah untuk merekonstruksi perubahan deposit air global sejak akhir abad ke-20.

    Temuan menunjukkan bahwa antara 2000 dan 2002, terjadi penurunan tajam kelembaban tanah yang berkontribusi pada kenaikan permukaan laut global sekitar 1,95 mm per tahun, jauh melampaui kontribusi dari pencairan es Greenland yang hanya sekitar 0,8 mm per tahun.

    Tren pengeringan ini tidak berhenti. Dari 2003 hingga 2016, sebanyak 1.000 gigaton air tanah kembali hilang. 

    Hingga 2021, tingkat kelembaban tanah belum kembali normal, menunjukkan pergeseran jangka panjang dalam penyimpanan air daratan. 

    Pergeseran sumbu Bumi ini bertepatan dengan wilayah-wilayah yang mengalami kekeringan ekstrem, termasuk Asia Timur dan Tengah, Amerika Utara dan Selatan, serta Afrika Tengah.

    Bahkan, Wilson menyebutkan, meski pergeseran ini tampak kecil, pengukuran yang presisi sangat penting, bahkan berdampak pada keakuratan sistem GPS di seluruh dunia. 

    Oleh sebab itu, kata dia, gerak sumbu Bumi terus dipantau dengan ketelitian hingga milimeter.

  • Kiamat Makin Dekat, Ahli Sebut Posisi Bumi Makin Doyong

    Kiamat Makin Dekat, Ahli Sebut Posisi Bumi Makin Doyong

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kehilangan air tanah membuat rotasi Bumi mengalami pergeseran yang cukup signifikan. Studi baru mengungkap bahwa hanya dalam dua tahun, mulai 2000 hingga 2002, lebih dari 1.600 gigaton air menghilang dari daratan. Pergeseran ini mengubah sumbu rotasi Bumi hingga sekitar 45 cm. Ilmuwan menyebut redistribusi massa air sebagai penyebab utama fenomena ini.

    Profesor Clark Wilson, ahli geofisika dari University of Texas di Austin sekaligus salah satu penulis studi, menjelaskan bahwa perpindahan massa air dari daratan ke lautan mengubah momen inersia Bumi. Hal ini menyebabkan poros putar planet ini bergeser.

    “Jika Anda mengambil sejumlah besar air dari daratan dan memindahkannya ke lautan, Anda sedang mendistribusikan ulang massa di seluruh planet,” kata Wilson dikutip dari Science Focus, Minggu (1/6/2025).

    “Itu akan mengubah sumbu rotasi Bumi,” tambahnya.

    Penelitian dipimpin oleh Prof Ki-Weon Seo dari Seoul National University, menggunakan kombinasi data radar satelit dan model kelembaban tanah untuk merekonstruksi perubahan deposit air global sejak akhir abad ke-20.

    Temuan menunjukkan bahwa antara 2000 dan 2002, terjadi penurunan tajam kelembaban tanah yang berkontribusi pada kenaikan permukaan laut global sekitar 1,95 mm per tahun, jauh melampaui kontribusi dari pencairan es Greenland yang hanya sekitar 0,8 mm per tahun.

    Tren pengeringan ini tidak berhenti. Dari 2003 hingga 2016, sebanyak 1.000 gigaton air tanah kembali hilang. Hingga 2021, tingkat kelembaban tanah belum kembali normal, menunjukkan pergeseran jangka panjang dalam penyimpanan air daratan.

    Pergeseran sumbu Bumi ini bertepatan dengan wilayah-wilayah yang mengalami kekeringan ekstrem, termasuk Asia Timur dan Tengah, Amerika Utara dan Selatan, serta Afrika Tengah.

    Wilson menambahkan, meski pergeseran ini tampak kecil, pengukuran yang presisi sangat penting, bahkan berdampak pada keakuratan sistem GPS di seluruh dunia. Oleh sebab itu, gerak sumbu Bumi terus dipantau dengan ketelitian hingga milimeter.

     

    (hsy/hsy)

  • Netflix Rilis Teaser dan Foto Baru Squid Game Musim Ke-3

    Netflix Rilis Teaser dan Foto Baru Squid Game Musim Ke-3

    Seoul, Beritasatu.com – Netflix baru saja merilis trailer utama dan foto-foto terbaru untuk serial Squid Game musim ketiga sekaligus menjadi yang terakhir dari serial hit ini.

    Musim ketiga ini mengisahkan perang terakhir Gi Hun (Lee Jung Jae) yang kembali memasuki permainan mematikan dengan perasaan kehilangan sahabatnya dan dorongan misi pribadi dengan sosok misterius Front Man (Lee Byung Hun) kembali menjadi komandan permainan, dikutip dari Allkpop, Minggu (1/6/2024).

    Trailer dibuka dengan lantunan melodi menyeramkan yang berlanjut ke adegan memperlihatkan para peserta ketakutan di bawah tatapan tajam Young Hee, boneka ikonik serial Squid Game.

    Front Man, yang sebelumnya adalah pemain nomor 132, terlihat mengamati Gi Hun dengan saksama, menandai peran baru dari Front Man dapat mengubah dinamika kekuasaan dalam permainan. Squid Game musim ketiga ini juga akan menampilkan lokasi dan jenis permainan yang baru.

    Foto-foto baru yang dirilis juga menampilkan para karakter pemain  lama dan baru yang berjuang bertahan hidup. Seperti Dae Ho (Kang Ha Neul), Hyun Joo (Park Sung Hoon), Yong Sik (Yang Dong Geun), Geum Ja, Jun Hee,  Nam Gyu (Roh Jae Won) hingga Jun Ho (Wi Ha Joon).

    Dengan boneka Young Hee yang kembali menanti di pintu masuk permainan, Squid Game musim ketiga yang ditulis dan disutradarai Hwang Dong Hyuk menjanjikan akhir penuh pengkhianatan, konfrontasi, dan pembalasan terakhir antara Gi Hun dan Front Man. Musim terbaru ini dijadwalkan tayang perdana pada 27 Juni 2025 waktu Korea atau Korea standard time (KST).