kab/kota: Senen

  • PLN imbau warga Jakarta cek keamanan instalasi listrik sebelum mudik

    PLN imbau warga Jakarta cek keamanan instalasi listrik sebelum mudik

    Jakarta (ANTARA) – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya mengimbau warga Jakarta untuk mengecek keamanan instalasi listrik di rumah sebelum berangkat mudik Lebaran 2025 untuk mencegah terjadinya korsleting listrik yang dapat menimbulkan kebakaran.

    “Jadi memang kemungkinan adanya potensi-potensi bahaya itu pasti selalu ada, saya yakin. Kami lebih cenderung mengimbau para pelanggan kami untuk lebih baik menjaga daripada mengatasi atau mengobati ya. Jadi, kami mengimbau para pelanggan kami yang sebelum mudik tolong dicek dulu listriknya,” kata Senior Manager Komunikasi dan Umum (SRM KU) PLN UID Jakarta Raya Haris Andika dalam acara media briefing kesiapan pasokan listrik Idul Fitri 2025 PLN UID Jakarta Raya di Jakarta Pusat, Senin.

    Dia juga meminta warga Jakarta untuk bisa mengecek terlebih dahulu listrik di rumahnya dengan memilah pemakaian listrik yang diperlukan. Seperti mencabut penanak nasi hingga mematikan lampu yang tidak diperlukan.

    “Sehingga, yang menyala di rumah atau yang dipakai di rumah itu memang perlengkapan yang memang perlu. Contoh lampu atau kulkas yang memang untuk menjaga keawetan dari makanan,” ujar Haris.

    Selain itu, dia juga mengingatkan warga Jakarta untuk mengisi token listrik terlebih dahulu dan membayar listrik untuk memastikan listrik bisa tetap menyala sampai balik dari mudik.

    “Jadi, tolong diisi dulu listriknya dengan token sehingga nanti listriknya bisa tetap nyala sampai balik mudik kembali. Begitu juga untuk yang pascabayar. Silahkan bayar listriknya dulu. Jangan sampai nanti mati karena ada petugas yang datang,” ucap Haris.

    Warga Jakarta juga diingatkan untuk meletakkan perlengkapan yang berkaitan dengan listrik seperti colokan, kabel roll, kulkas, dan lain sebagainya di posisi yang tinggi. Hal ini untuk memitigasi terjadinya banjir saat pemilik rumah sedang mudik.

    Lalu, lampu hias yang berada di luar atau di taman halaman rumah juga bisa dimatikan terlebih dahulu untuk menghindari kaca pecah dan korsleting listrik.

    “Nah, untuk lokasi-lokasi yang berbahaya yang mungkin kita tahu beberapa minggu atau beberapa satu bulan yang lalu ada potensi banjir juga. Karena kita kan tidak tahu ini besok, dua atau tiga hari lagi ada hujan deras hingga banjir. Jadi, perlengkapan yang posisi awalnya di bawah bisa diamankan ditaruh di atas lebih tinggi,” jelas Haris.

    PLN UID Jakarta Raya fokus memantau pasokan listrik di 14 lokasi mulai dari masjid hingga pusat keramaian di Jakarta selama Idul Fitri 1446 Hijriah/2025.

    Ke-14 lokasi tersebut, antara lain pantauan utama Sholat Idul Fitri 2025 seperti di Masjid Istiqlal dan 519 masjid di wilayah Jakarta.

    Lalu pusat keramaian libur lebaran seperti di Monumen Nasional (Monas), Bundaran HI, Pantai Festival Ancol, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), dan kawasan Kota Tua.

    Kemudian zona transportasi seperti di Bandara Halim Perdanakusuma, Stasiun Gambir, Stasiun Pasar Senen, Stasiun KCIC Halim, Terminal Pulo Gebang, dan Pelabuhan Tanjung Priok.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • PLN Jakarta pantau pasokan listrik di 14 lokasi selama Lebaran

    PLN Jakarta pantau pasokan listrik di 14 lokasi selama Lebaran

    Jakarta (ANTARA) – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya fokus memantau pasokan listrik di 14 lokasi mulai dari masjid hingga pusat keramaian di Jakarta selama Idul Fitri 1446 Hijriah/2025.

    “Jadi, dalam rangka siaga listrik Idul Fitri 2025 ini memang banyak tempat yang harus kita kawal pasokan listriknya. Kami ploting jaga 14 lokasi yang jadi prioritas untuk kami kawal seperti tempat keramaian hingga masjid,” kata Senior Manager Komunikasi dan Umum (SRM KU) PLN UID Jakarta Raya Haris Andika dalam acara media briefing kesiapan pasokan listrik Idul Fitri 2025 PLN UID Jakarta Raya di Jakarta Pusat, Senin.

    Ke-14 lokasi tersebut, antara lain, pantauan utama Sholat Idul Fitri 2025 seperti di Masjid Istiqlal dan 519 masjid di wilayah Jakarta.

    Lalu pusat keramaian libur lebaran seperti di Monumen Nasional (Monas), Bundaran HI, Pantai Festival Ancol, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), dan kawasan Kota Tua.

    Kemudian, zona transportasi seperti di Bandara Halim Perdanakusuma, Stasiun Gambir, Stasiun Pasar Senen, Stasiun KCIC Halim, Terminal Pulo Gebang, dan Pelabuhan Tanjung Priok.

    “Tempat-tempat keramaian yang kita tahu masyarakat kita mendekati lebaran yang ramai bukan hanya wilayah masjid, tapi mal dan wisata juga. Itulah beberapa tempat yang harus kita kawal kelistrikannya,” ujar Haris.

    Kendati demikian, kata dia, pihaknya tetap akan menjaga pasokan listrik di lokasi lain. Namun, 14 lokasi tersebut menjadi prioritas karena menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat selama arus mudik dan balik Lebaran 2025.

    PLN UID Jakarta Raya menyediakan pasokan daya listrik sekitar 1.900 MegaWatt (MW) untuk wilayah Jakarta selama Idul Fitri 1446 Hijriah.

    Pasokan listrik tersebut merupakan selisih dari total “load” enam subsistem PLN UID Jakarta Raya (Jaya) sebesar 7.500 MW dan beban puncak UID Jaya sebesar 5.600 MW.

    “Untuk pasokan listrik Jakarta Raya kita pastikan aman. Itu ada total 1.900 MegaWatt daya listrik yang tersedia. Dengan kata lain kita mempunyai cadangan daya hampir 40 persen dari beban total. Artinya, bahwa PLN UID Jaya siap melayani pasokan listrik dalam rangka bulan Ramadhan sampai nanti dengan Idul Fitri,” jelas Haris.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • H-7 Lebaran, 25.704 Pemudik Berangkat dari Stasiun Pasar Senen – Halaman all

    H-7 Lebaran, 25.704 Pemudik Berangkat dari Stasiun Pasar Senen – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 1 Jakarta mencatat sebanyak 25.704 pemudik berangkat dari Stasiun Pasar Senen pada Senin (24/3/2025), atau H-7 menjelang Lebaran 1446 Hijriah. 

    Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko mengatakan, lonjakan jumlah penumpang terjadi seiring dengan penambahan kapasitas dan operasional kereta tambahan.

    “Setelah diumumkan KA tambahan pada tanggal 22, itu juga penjualan sangat drastis peningkatannya, bahkan komposisi penjualan atau okupansi tempat duduk dari tanggal 24-30 sudah 100 persen,” kata Ixfan saat ditemui, di Stasiun Senen, Jakarta.

    Selama periode arus mudik ini, PT KAI Daop 1 Jakarta mengoperasikan 83 perjalanan kereta jarak jauh. 

    Dari jumlah tersebut, 45 perjalanan diberangkatkan dari Stasiun Gambir dan 38 perjalanan dari Stasiun Pasar Senen.

    Menurut Ixfan, peningkatan jumlah penumpang sudah terlihat sejak sebelum masa puncak mudik. 

    Salah satu faktor yang mendorong pergerakan pemudik lebih awal adalah libur sekolah yang dimulai pada 21 Maret, serta kebijakan Work From Anywhere (WFA) yang memungkinkan pekerja untuk mudik lebih fleksibel.

    “Jadi mulai dari tanggal 21 kemarin, okupansi keberangkatan dari Stasiun Pasar Senen cukup tinggi,” ujar Ixfan.

    Untuk meningkatkan kenyamanan penumpang, Stasiun Pasar Senen telah menambah fasilitas, termasuk pemasangan pendingin udara (AC) di area koridor keberangkatan.

    Selain itu, sistem face recognition kini diterapkan sebagai pengganti pengecekan tiket manual, sehingga proses keberangkatan menjadi lebih cepat dan efisien.

     

     

  • Stasiun Gambir Mulai Ramai Pada H-7 Lebaran 2025, Berikut 3 Tujuan Favorit Pemudik – Halaman all

    Stasiun Gambir Mulai Ramai Pada H-7 Lebaran 2025, Berikut 3 Tujuan Favorit Pemudik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Stasiun Gambir, Jakarta Pusat mulai dipadati pemudik pada H-7 Lebaran 2025, Senin (24/3/2025).

    Pantauan Tribunnews di lokasi, pemudik yang datang dari pintu utara dan selatan terus berdatangan sejak sekira pukul 12.00 WIB.

    Hal tersebut juga sesuai dengan data PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta, yang menerangkan jika okupansi di Stasiun Gambir untuk hari ini sudah mencapai 73 persen.

    “Untuk (pemudik) dari Stasiun Gambir itu sebanyak 15.490 atau 73 persen dari kapasitas yang disediakan,” ujar Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, Senin (24/3/2025).

    Ixfan pun mengatakan jika selama masa arus mudik lebaran tahun ini, ada tiga stasiun favorit yang menjadi tujuan para pemudik.

    Tiga stasiun itu adalah Stasiun Yogyakarta, Stasiun Semarang Tawang, dan Stasiun Purwokerto, di Jawa Tengah.

    Secara keseluruhan, Stasiun Purwokerto menjadi favorit dari dua stasiun keberangkatan di Jakarta, yaitu Gambir dan Pasar Senen.

    “Kalau dari Gambir yang tertinggi Yogyakarta kemudian Semarang Tawang, yang terakhir Purwokerto,” ujar Ixfan.

    “Kalau di petakan, Purwokerto nilainya paling tinggi antara Gambir dan Pasar Senen,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, untuk mengakomodasi lonjakan penumpang, KAI juga sudah menambah 362 perjalanan KA tambahan, dengan kapasitas 182.620 seat.

    Rinciannya, Stasiun Gambir mendapatkan 242 KA tambahan dengan 117.436 kursi. Sementara itu, Stasiun Pasar Senen ketambahan 120 KA dengan 65.184 kursi.

  • H-7 Lebaran, 41 Ribu Pemudik Berangkat dari Stasiun Pasar Senen dan Gambir – Halaman all

    H-7 Lebaran, 41 Ribu Pemudik Berangkat dari Stasiun Pasar Senen dan Gambir – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta mencatat sebanyak 25.704 penumpang berangkat dari Stasiun Pasar Senen pada Senin (24/3/2025), atau H-7 Lebaran.

    “Untuk pantauan hari ini keberangkatan dari stasiun Pasar Senen itu sebanyak 25.704 penumpang atau 103 persen dari kapasitas,” kata Manager Humas Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat.

    Sementara itu, dari Stasiun Gambir, jumlah pemudik yang berangkat tercatat sebanyak 15.490 penumpang, atau 73 persen dari kapasitas. 

    Dengan demikian, total pemudik dari kedua stasiun utama di Jakarta ini mencapai 41.194 orang.

    “Dari stasiun Gambir itu sebanyak 15.490 atau 73 persen dari kapasitas yang disediakan,” ungkap Ixfan.

    Ixfan mengungkapkan, untuk mengantisipasi tingginya minat masyarakat, PT KAI telah menyiapkan rangkaian kereta api tambahan di luar jadwal reguler.

    “Jadi untuk penambahan kereta api jarak jauh selain KA reguler, sudah kami umumkan dari tanggal 22 atau 23 Februari, karena penjualan kereta api reguler itu sudah dimulai H-45 awal Februari sudah diumumkan,” ujarnya.

    Dia menambahkan bahwa setelah diumumkan pada 22 Februari, penjualan tiket KA tambahan mengalami peningkatan signifikan.

    “Bahkan, komposisi penjualan atau okupansi tempat duduk dari tanggal 24 sampai dengan tanggal 30, keberangkatan dari stasiun Pasar Senen itu sudah 10 persen lebih,” ucap Ixfan.

    Lebih lanjut, Ixfan juga mengungkapkan bahwa tren mudik lebih awal sudah terlihat sejak 21 Maret.

    “Dari tanggal 21 kemarin kami pantau juga pada pemudik itu ada yang sudah mengawali mudik dari tanggal 21 kenapa? karena sebagian putra-putrinya sudah pada libur sekolah,” imbuhnya.

  • Pemudik Mulai Padati Stasiun Senen pada H-7 Lebaran 2025

    Pemudik Mulai Padati Stasiun Senen pada H-7 Lebaran 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Gelombang pemudik mulai memadati Stasiun Senen, Jakarta, pada Senin (24/3/2025) atau H-7 menuju Hari Raya Idulfitri.

    Salah seorang pemudik bernama Ilham (29) mengaku memilih mudik lebih awal bersama enam orang saudara kandungnya karena sudah mendapatkan libur. Dia bersama keluarganya hendak mudik ke Jember, Jawa Timur, menggunakan Kereta Api (KA) Blambangan Ekspres.

    “Kebetulan sudah pada libur, terus kan barang bawaan banyak. Kami mudik enam orang, adik, kakak, anak, istri, semuanya merantau ke sini [Jakarta],” kata Ilham dikutip dari Antara, Senin (24/3/2025).

    Serupa dengan Ilham, pemudik lainnya bernama Sukirno (50) mengaku mudik lebih awal karena sudah mendapatkan libur sejak Sabtu (22/3). Dia hendak mudik ke Ngawi, Jawa Timur, bersama istrinya dan seorang cucunya menggunakan KA Bangunkarta.

    “Saya bawa istri sama cucu duluan karena anak saya masih kerja, jadi cucu saya bawa duluan ke Ngawi. Nanti anak saya menyusul setelah libur,” kata Sukirno.

    Dia memilih mudik lebih awal dan tidak bersamaan dengan anaknya karena ingin menghindari kepadatan di stasiun ketika momen puncak arus mudik. Namun, dia mengaku akan kembali ke Jakarta lebih awal karena urusan pekerjaan.

    “Pulangnya naik kereta juga, sudah pesan, tapi saya duluan juga,” kata dia.

  • KAI catat 2,517 juta tiket Lebaran terjual dengan 10 relasi terpadat

    KAI catat 2,517 juta tiket Lebaran terjual dengan 10 relasi terpadat

    Calon penumpang berjalan disamping kereta api di Stasiun Pasar Senen, Jakarta. ANTARA/HO-Humas KAI

    KAI catat 2,517 juta tiket Lebaran terjual dengan 10 relasi terpadat
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 23 Maret 2025 – 16:07 WIB

    Elshinta.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat jumlah tiket kereta api dalam rangka angkutan Lebaran Idul Fitri 2025/1446 Hijriah yang terjual mencapai 2.517.296 lembar dengan 10 relasi terpadat.

    “Hingga 22 Maret 2025 total 2.517.296 tiket telah terjual,” kata Vice President Public Relations KAI Anne Purba dikonfirmasi di Jakarta, Minggu.

    Dari jumlah tersebut, 2.388.488 tiket merupakan KA jarak jauh atau setara dengan 69,36 persen dari total kapasitas yang tersedia. Sementara itu, tiket KA lokal yang telah terjual 128.808 tiket atau sekitar 11,22 persen dari kapasitas yang disediakan. Dia menyampaikan, KAI menyediakan total kapasitas hingga 4.591.510 tempat duduk selama periode angkutan Lebaran 2025 yang berlangsung pada 21 Maret – 11 April 2025.

    Dari jumlah tersebut, 3.443.832 kursi dialokasikan untuk KA jarak jauh, sementara 1.147.678 kursi tersedia untuk KA lokal. Anne menjelaskan bahwa penjualan tiket KA lokal cenderung meningkat mendekati hari keberangkatan, mengingat pola pembelian masyarakat yang lebih spontan untuk perjalanan jarak dekat. Adanya tren itu, Anne mengaku optimistis angka penjualan KA lokal akan terus bertumbuh seiring mendekat puncak arus mudik dan arus balik.

    Ia menyebutkan 10 relasi terpadat berdasarkan data penjualan tiket pertama Gambir – Yogyakarta mencapai 28.825 penumpang, kedua Gambir – Semarang Tawang Bank Jateng 24.948 penumpang, ketiga Yogyakarta – Gambir 24.708 penumpang,  keempat Semarang Tawang Bank Jateng – Gambir 21.236 penumpang,  dan Surabaya Pasar Turi – Pasarsenen 20.047 penumpang.

    Keenam, relasi Pasarsenen – Surabaya Pasar Turi 19.471 penumpang, ketujuh Gambir – Cirebon 19.407 penumpang, kedelapan Pasarsenen – Kutoarjo 18.415 penumpang; kesembilan Pasarsenen – Lempuyangan 17.857 Penumpang, dan ke-10 Gambir – Purwokerto dengan 17.398 penumpang.

    Selama masa angkutan, KAI menghadirkan total 9.656 perjalanan kereta api untuk memastikan kebutuhan masyarakat akan transportasi yang aman dan nyaman dapat terpenuhi.

    “Jumlah tersebut terdiri dari 8.624 perjalanan KA reguler dan 1.032 perjalanan KA tambahan yang beroperasi di berbagai rute favorit di Pulau Jawa dan Sumatera,” tambah Anne.

    Sebelumnya, KAI menghadirkan berbagai program Promo Spesial untuk memberikan pengalaman mudik yang lebih menyenangkan. Penumpang memanfaatkan diskon tarif 25 persen melalui program Mudik Lebih Awal untuk perjalanan pada periode 8 hingga 17 Maret 2025.

    Selain itu, terdapat Promo Ramadhan Festive yang menawarkan potongan harga 20 persen untuk perjalanan pada 18 Maret hingga 11 April 2025. Khusus pada 18-19 Maret 2025, sebanyak 38.000 tiket promo tersedia di seluruh channel penjualan resmi KAI.

    KAI mengimbau masyarakat untuk segera merencanakan perjalanan Lebaran mereka dengan memanfaatkan aplikasi Access by KAI atau melalui laman booking.kai.id. Adanya berbagai pilihan kereta api yang tersedia, diharapkan pelanggan dapat memastikan kenyamanan perjalanan lebih dini.

    “Melalui layanan modern, fasilitas unggulan, serta sistem pemesanan yang praktis, KAI siap menghadirkan pengalaman perjalanan yang berkesan. Kami berkomitmen menjadikan momen Lebaran penuh kebahagiaan dengan perjalanan yang lancar dan aman,” kata Anne.

    Sumber : Antara

  • KAI Daop 1 Jakarta buka posko kesehatan di Stasiun Gambir dan Senen

    KAI Daop 1 Jakarta buka posko kesehatan di Stasiun Gambir dan Senen

    Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta membuka posko kesehatan pada Masa Angkutan Lebaran 2025 di Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen mulai Senin (24/3).

    “Pelaksanaannya (pembukaan posko kesehatan) H-7 (24 Maret 2025) sampai H+7 (8 April 2025),” ujar Manager Humas Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko saat dihubungi di Jakarta, Minggu.

    Posko ini, lanjut dia, akan beroperasi untuk melayani keluhan penumpang selama 24 jam.

    Ixfan mengatakan posko kesehatan di Stasiun Gambir bekerja sama dengan tenaga medis dari Puskesmas Gambir, sementara posko di Stasiun Pasar Senen menggandeng Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat.

    Petugas dari Palang Merah Indonesia (PMI) dan Pusat Krisis dan Kegawatdaruratan Kesehatan Daerah (PK3D) DKI Jakarta juga ikut berpartisipasi.

    Adapun jenis pemeriksaan dan penanganan kesehatan untuk penumpang di stasiun termasuk pengukuran tekanan darah dan keluhan sakit ringan.

    KAI menetapkan masa Angkutan Lebaran 1446 H mulai 21 Maret hingga 11 April 2025. Selama periode ini, KAI Daop 1 Jakarta mengoperasikan 1.858 perjalanan Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ), terdiri dari KA reguler dan KA tambahan.

    Setiap harinya, KAI mengoperasikan 84 KA dengan total 47.042 tempat duduk tersedia per hari.

    “Hingga saat ini, sebanyak 651.971 tiket telah terjual, dengan tingkat okupansi mencapai 63 persen,” ujar Ixfan.

    Dia mencatat volume penumpang tertinggi sementara tercatat pada Minggu (30/3) atau H-1 Lebaran dengan 46.191 penumpang berangkat dalam 83 perjalanan KAJJ, mencapai okupansi 100 persen.

    Ixfan mengingatkan agar calon penumpang membeli tiket hanya melalui kanal resmi KAI, seperti aplikasi Access by KAI, website kai.id, atau loket stasiun resmi, guna menghindari percaloan dan penipuan.

    Ia juga mengimbau penumpang untuk tiba di stasiun lebih awal, minimal 60 menit sebelum keberangkatan, guna memastikan kelancaran perjalanan.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Harga bawang merah Rp46.050/kg dan cabai rawit Rp88.450/kg

    Harga bawang merah Rp46.050/kg dan cabai rawit Rp88.450/kg

    Cabai merah keriting dijual pedagang di Pasar Senen Jakarta Pusat, Selasa (18/3/2025). ANTARA/Harianto

    PIHPS: Harga bawang merah Rp46.050/kg dan cabai rawit Rp88.450/kg
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Minggu, 23 Maret 2025 – 12:52 WIB

    Elshinta.com – Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola Bank Indonesia mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum yakni bawang merah di harga Rp46.050 per kilogram (kg) dan cabai rawit merah di harga Rp88.450 per kg.

    Berdasarkan data dari PIHPS, dilansir di Jakarta, Minggu pukul 09.30 WIB, selain bawang merah dan cabai rawit merah, tercatat harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional lainnya, yakni bawang putih di harga Rp46.650 per kg.

    Selain itu, beras kualitas bawah I di harga Rp14.100 per kg; beras kualitas bawah II Rp13.850 per kg; beras kualitas medium I Rp15.350 per kg; begitu pun beras kualitas medium II di harga Rp15.250 per kg. Lalu, beras kualitas super I di harga Rp16.750 per kg; dan beras kualitas super II Rp16.300 per kg.

    Selanjutnya, PIHPS mencatat harga cabai merah besar mencapai Rp54.350 per kg; cabai merah keriting Rp54.850 per kg; dan cabai rawit hijau Rp61.450 per kg.

    Kemudian, daging ayam ras di harga Rp36.200 per kg, daging sapi kualitas I Rp140.350 per kg, daging sapi kualitas II di harga Rp132.300 per kg.

    Harga komoditas berikutnya yakni gula pasir kualitas premium tercatat Rp19.850 per kg; gula pasir lokal Rp18.750 per kg.

    Sementara itu, minyak goreng curah di harga Rp18.800 per liter, minyak goreng kemasan bermerek I di harga Rp22.250 per liter, serta minyak goreng kemasan bermerek II di harga Rp21.200 per liter.

    Selain itu, PIHPS juga mencatat harga telur ayam ras mencapai Rp30.300 per kg.

    Sumber : Antara

  • H-7 Lebaran, Situasi Terkini di Stasiun Kereta Api Pasar Senen, Dipadati Pemudik Berbagai Tujuan – Halaman all

    H-7 Lebaran, Situasi Terkini di Stasiun Kereta Api Pasar Senen, Dipadati Pemudik Berbagai Tujuan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – H-7 Lebaran, Stasiun Kereta Api Pasar Senen terlihat padat dengan arus pemudik yang mulai meningkat. 

    Ribuan penumpang dari berbagai daerah memadati area stasiun, antre panjang terlihat di loket tiket dan pintu keberangkatan. 

    Banyak di antara mereka yang sudah tidak sabar untuk pulang ke kampung halaman, meskipun masih ada beberapa hari menjelang Hari Raya. 

    Berdasarkan pantauan Tribunnews di lokasi, para calon pemudik mulai berdatangan ke area stasiun Pasar Senen, sekitar pukul 12.45 WIB.

    Terlihat sebagian besar dari mereka membawa barang bawaan dengan tas cukup besar dan juga beberapa di antaranya menenteng kardus.

    Dalam pantauan, dua akses pintu keberangkatan di Stasiun KA Pasar Senen juga sudah mulai dipadati calon penumpang.

    Terlihat keberangkatan hari ini tersedia untuk tujuan Kutoarjo, Blitar, Malang, Semarang Tawang, Solo Balapan, Surabaya Pasar Turi hingga Lempuyangan Yogyakarta.

    Saat ditemui di lokasi, calon pemudik bernama Citra Dewi (45) mengungkap soal alasan dirinya melakukan perjalanan mudik di h-7 lebaran.

    Kata dia, momen ini merupakan pilihan yang tepat, lantaran sudah memasuki masa libur anak sekolah dan memiliki banyak waktu untuk bisa berlibur di kampung halaman.

    “Itu karena pertama anak-anak libur sekolah, jadi kita gak mau terlalu crowded lah, nyampe di sananya, jadi kita ada waktu untuk nanti misalnya anak-anak mau main wisata masih ada waktu gitu,” kata Dewi saat ditemui di Stasiun Pasar Senen.

    Dengan begitu maka kata pemudik dengan tujuan Yogyakarta itu, dirinya bisa leluasa untuk menyambangi banyak saudara di kampung halaman.

    Terlebih kata dia, dalam setiap momen lebaran kondisi keramaian di Yogyakarta hampir serupa dengan Jakarta di hari-hari biasa.

    “Libur lebaran persis itu kan di Jogja sudah kayak Jakarta sudah pindah ke sana macetnya,” tandas dia.

    Penumpang lainnya, yakni Siti Nurlina (36) juga menyatakan demikian, dirinya mengaku memang sengaja ingin mudik awal-awal.

    Menurut dia, dengan melakukan perjalan mudik lebih awal, maka dirinya beserta keluarga bisa lebih memiliki banyak waktu di kampung halaman.

    “Biar bisa istirahat dulu, jadi di sana nanti bisa ketemu keluarga yang lain juga, sekalian jalan-jalan,” tukas pemudik dengan tujuan Solo tersebut.