kab/kota: Senen

  • KAI: Stasiun Pasar Senen jadi primadona pemudik Lebaran 2025

    KAI: Stasiun Pasar Senen jadi primadona pemudik Lebaran 2025

    Integrasi transportasi yang lancar dan kemudahan aksesibilitas menjadikan stasiun ini sebagai pilihan utama bagi masyarakat

    Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat Stasiun Pasar Senen menjadi primadona para pemudik yang melakukan perjalanan ke kampung halaman ataupun jadi tujuan untuk balik ke Jakarta pada masa Angkutan Lebaran 2025.

    “Integrasi transportasi yang lancar dan kemudahan aksesibilitas menjadikan stasiun ini sebagai pilihan utama bagi masyarakat, khususnya yang akan menuju wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur,” kata Vice President Public Relations KAI Anne Purba di Jakarta, Kamis.

    Dia menyatakan Stasiun Pasar Senen pada periode arus mudik tanggal 21 Maret – 1 April berhasil memberangkatkan sebanyak 240.230 penumpang selama 12 hari.

    Pada periode tersebut KAI mencatat jumlah pelanggan yang berangkat dari Stasiun Pasar Senen rata-rata per hari mencapai 20.019 penumpang.

    “Angka ini menunjukkan antusiasme masyarakat yang tinggi dalam memilih kereta api sebagai moda transportasi mudik,” ujarnya.

    Bahkan pada arus balik dari 2–10 April atau H+1 hingga H+9 lebaran, jumlah penumpang keberangkatan di Stasiun Pasar Senen masih cukup tinggi dengan total 136.577 penumpang atau rata-rata 15.175 penumpang berangkat selama 8 hari terakhir.

    Sedangkan untuk penumpang yang datang ke Jakarta melalui Stasiun Pasar Senen pada arus balik, meningkat dua kali lipat dibanding pada periode arus mudik.

    “Rata-rata penumpang yang turun di stasiun pada periode mudik sebanyak 8.519 penumpang per hari, pada arus balik pelanggan yang turun di Stasiun Pasar Senen mencapai 18.001 penumpang setiap hari, atau tumbuh 111 persen secara rata-rata harian,” terangnya.

    Selama 12 hari periode mudik Lebaran 2025, total penumpang yang turun di Stasiun Pasar Senen mencapai 102.228 penumpang.

    Sedangkan pada periode arus balik, sampai dengan 10 April atau sehari jelang berakhirnya masa Angkutan Lebaran 2025, tercatat 162.006 penumpang tiba di Stasiun Pasar Senen.

    Salah satu faktor utama yang membuat Stasiun Pasar Senen menjadi primadona adalah integrasinya dengan berbagai moda transportasi lain. Stasiun ini terintegrasi langsung dengan jaringan KRL Commuter Line.

    “Dari tanggal 21 Maret – 9 April, sejumlah 306.771 pengguna KRL memadati Stasiun Pasar Senen. Rata-rata 15.339 pengguna KRL naik dan turun setiap harinya dalam 20 hari terakhir pada masa Angkutan Lebaran 2025,” terangnya.

    Integrasi itu memudahkan penumpang yang akan mudik dari berbagai daerah di sekitar Jabodetabek untuk menuju Stasiun Pasar Senen dengan menggunakan KRL.

    Selain itu, Stasiun Pasar Senen juga terintegrasi dengan Terminal Senen yang berseberangan dengan lokasi stasiun dan merupakan pusat pemberhentian bus Trans Jakarta.

    Di samping itu tersedia pula pick-up point untuk angkutan online di area Stasiun Pasar Senen, sehingga memberikan lebih banyak pilihan transportasi bagi penumpang yang tiba di Stasiun Pasar Senen untuk melanjutkan perjalanan ke tujuan akhir mereka.

    KAI menegaskan komitmennya dalam menyelenggarakan angkutan Lebaran 2025 dengan tenang dan menyenangkan, sejalan dengan tema yang diusung oleh pemerintah.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Terungkap Jawaban ‘Telur atau Ayam Dulu?’, Simak Faktanya! – Page 3

    Terungkap Jawaban ‘Telur atau Ayam Dulu?’, Simak Faktanya! – Page 3

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso memastikan bahwa harga pangan di pasar tradisional terkendali menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025. Saat ini kondisi pasokan sejumlah pangan stabil sehingga tidak mendongkrak harga.

    Hal itu disampaikan Budi Santoso usai meninjau Pasar Senen, Jakarta Pusat pada Selasa (18 /3/2025).

    Sejumlah harga-harga pangan yang terkendali ini mencakup daging ayam, daging sapi, hingga telur ayam dan minyak goreng.

    “Harga daging ayam tadi Rp 35.000, dari acuannya Rp 40.000, jadi harganya normal ya di bawah harga acuan.Kemudian daging sapi juga di bawah harga acuan Rp 140.000, tadi harganya Rp 135.000,” ungkap Budi kepada media di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (18/3/2025).

    Sementara itu, terjadi sedikit kenaikan pada harga beras medium.

    “Tadi ada kenaikan sedikit, tetapi kan ada SPHB. SPHB kan ini untuk intervensi pasar yang harganya standar Rp 12.500 per kilo ya, jadi bisa kita atasi untuk harganya,” Budi merinci.

    Sementara itu, harga telur ayam juga stabil di kisaran Rp 27.000 per kilo, dari harga acuan Rp 30.000. Adapun harga MinyaKita yang sesuai dengan HET sebesar Rp 15.700.

    “Jadi harga terkendali, pasokan stabil. Kita jaga terus sampai lebaran ini. Tidak perlu khawatir ya Pemerintah akan selalu menjaga stabilisasi harga,” imbuhnya.

  • Daftar Kereta Api Subsidi yang Cocok untuk Traveling, Harga Tiketnya Mulai dari Rp 27.000 – Halaman all

    Daftar Kereta Api Subsidi yang Cocok untuk Traveling, Harga Tiketnya Mulai dari Rp 27.000 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut daftar kereta api subsidi dengan harga tiket murah meriah yang cocok untuk traveling.

    Kereta api menjadi salah satu moda transportasi favorit masyarakat untuk melakukan mobilitas dari satu tempat ke tempat lainnya.

    Ada sejumlah faktor yang membuat kereta api kini lebih diminati masyarakat, salah satunya yakni tiketnya yang murah.

    Namun, dibalik tiket kereta api yang murah tersebut, ada skema subsidi atau yang dikenal dengan Public Service Obligation (PSO).

    Subsidi tersebut diberikan oleh Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero).

    Lantas, kereta api apa saja yang mendapatkan subsidi tersebut ?

    Daftar Kereta Api

    Dikutip dari Instagram @kai121_, berikut daftar kereta api subsidi yang paling cocok digunakan traveling:

    1. KA Putri Deli

    Jurusan : Tanjung Balai-Medan PP

    Tarif : Rp 27.000

    2. KA Kuala Stabas

    Jurusan: Baturaja-Tanjungkarang PP

    Tarif: Rp 30.000

    3. KA Bukit Serelo

    Jurusan: Kertapati-Lubuklinggau PP

    Tarif: Rp 32.000

    4. KA Rajabasa

    Jurusan: Kertapati-Tanjungkarang PP

    Tarif: Rp 32.000

    5. KA Cikuray

    Jurusan: Garut-Pasar Senen PP

    Tarif: Rp 45.000

    6. KA Probowangi

    Jurusan: Surabaya Gubeng-Ketapang PP

    Tarif: Rp 56.000

    7. KA Tawang Alun

    Jurusan: Malang Kota Lama-Ketapang PP

    Tarif: Rp 62.000

    8. KA Kutojaya Selatan

    Jurusan: Kutoarjo-Kiaracondong PP

    Tarif: Rp 62.000

    9. KA Serayu

    Jurusan: Purwokerto-Pasar Senen via Bandung PP

    Tarif: Rp 67.000

    10. KA Bengawan

    Jurusan: Purwosari-Pasar Senen PP

    Tarif: 74.000

    11. KA Kahuripan

    Jurusan: Blitar-Kiaracondong PP

    Tarif: Rp 84.000

    12. KA Sri Tanjung

    Jurusan: Lempuyangan-Ketapang PP

    Tarif: Rp 94.000

    13. KA Airlangga

    Jurusan: Surabaya Pasar Turi-Pasar Senen PP

    Tarif: Rp 104.000.

    Ketentuan Reservasi KA Subsidi

    Syarat pemesanan tiket kereta api subsidi yakni sebagai berikut:

    – Penjualan tiket kereta api PSO atau subsidi dibuka pada H-45 sebelum keberangkatan

    – Pelanggan hanya diperbolehkan membeli satu tiket dalam sekali perjalanan menggunakan identitas yang sama

    – Apabila pelanggan membeli lebih dari satu tiket dalam satu kali perjalanan dengan identitas yang sama, maka sistem akan secara otomatis menolak.

    (Tribunnews.com/David Adi)

  • Gading Kenang Perjalanan KRL Jakarta-Bogor di Libur Lebaran – Halaman all

    Gading Kenang Perjalanan KRL Jakarta-Bogor di Libur Lebaran – Halaman all

    Gading mengenang perjalanan KRL Jakarta-Bogor di arus balik Lebaran, menunggu kereta pulang ke Pekalongan.

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gading, pria asal Pekalongan, mengenang perjalanan KRL Jakarta-Bogor yang dulu sering ia tempuh saat tinggal di ibu kota. 

    Di tengah arus balik Lebaran 2025, ia menyadari betapa berbeda hidupnya sekarang di Pekalongan.

    Kembali ke Pekalongan dengan Kenangan Masa Lalu

    Gading duduk di bawah embusan angin AC portabel di depan Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, menunggu kereta menuju Pekalongan.

    Meski sudah tiba lebih awal, ia menikmati waktu menunggu sambil mengenang kembali masa lalunya di Jakarta.

    Waktu Berangkat: Kereta menuju Pekalongan dijadwalkan berangkat pukul 14.30 WIB.

    Kedatangan Awal: Gading tiba satu setengah jam sebelum keberangkatan, memanfaatkan waktu untuk bernostalgia.

    Setelah mengunjungi orang tua di Bogor, Gading memilih kembali ke Pekalongan lebih lama untuk mendapatkan tiket yang lebih murah.

    Harga Tiket: Tiket Jakarta – Pekalongan seharga Rp120 ribu untuk kelas ekonomi premium, turun 20 persen dibandingkan beberapa hari setelah Lebaran.

    Perubahan Hidup: Dari Jakarta ke Pekalongan

    Gading, yang lahir di Bogor dan besar di Jakarta, memilih menetap di Pekalongan setelah menikah dengan istrinya yang berasal dari kota tersebut.

    Meski menghadapi perubahan besar dalam hidup, Gading merasa rezeki ada di mana saja asal mau berusaha.

    “Sekarang tinggal di Pekalongan, rasanya 180 derajat berbeda dari Jakarta,” kata Gading mengenang masa lalunya.

    Data Pergerakan Penumpang Arus Balik Lebaran

    Pada hari ini, jumlah penumpang yang berangkat dari Stasiun Pasar Senen tercatat mencapai 17.372 orang. Aktivitas kedatangan penumpang masih tinggi, dengan total 17.945 orang yang tiba.

    Jumlah Tiket Terjual: 875.491 tiket terjual dari total 1.048.610 tempat duduk yang disediakan oleh KAI Daop 1 Jakarta selama masa Angkutan Lebaran 2025.

    Tingkat Okupansi: 83% okupansi selama masa angkutan Lebaran.

    Harapan KAI untuk Perjalanan Arus Balik yang Aman dan Nyaman

    Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, mengimbau agar masyarakat tetap mematuhi ketentuan yang berlaku dan menjaga keselamatan selama perjalanan arus balik Lebaran.

    “Kami berharap masyarakat dapat melakukan perjalanan arus balik dengan aman, nyaman, dan tetap mematuhi ketentuan yang berlaku,” tambahnya.

  • Kesibukan Stasiun Pasar Senen Belum Berhenti, Ada 35 Ribu Orang Tiba dan Berangkat – Halaman all

    Kesibukan Stasiun Pasar Senen Belum Berhenti, Ada 35 Ribu Orang Tiba dan Berangkat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Stasiun Pasar Senen di Jakarta Pusat terpantau masih diramaikan oleh para pemudik yang baru kembali dari arus balik Lebaran 2025 pada Selasa (8/4/2025) siang.

    Ini selaras dengan banyaknya mobil jemputan baik pribadi, taksi konvensional maupun taksi online yang juga terpantau mengantre panjang untuk gantian mengangkut penumpang  yang banyak menunggu di area tunggu sisi luar ataupun pinggiran jalan.

    Banyak dari penumpang juga terlihat menyeret koper, membawa bingkisan yang dikemas dalam kardus, maupun menenteng tas tangan.

    Meskipun banyak penumpang baru tiba di Stasiun Pasar Senen, pada area keberangkatan juga tak kalah banyaknya penumpang yang hendak memasuki area peron lantaran kereta yang ditumpanginya sudah boarding atau sekedar menunggu keberangkatannya.

    Seorang penumpang bernama Gading (49) yang ditemui Tribunnews.com di area keberangkatan mengaku dirinya baru selesai bertemu serta bersilaturahmi dengan keluarga dan sanak saudara di rumah orang tuanya di Bogor, Jawa Barat.

    Ia sengaja kembali H+8 ke rumah keluarga istri di Pekalongan karena selain pertimbangan masih adanya acara keluarga yang diurus di Bogor, menunggu harga tiket turun juga menjadi alasan utama.

    “Sengaja pulang hari ini karena nunggu harga tiket turun. Kalau H plus dekat-dekat Hari Lebaran mahal, kalau pulang sekarang harga tiketnya turun sekitar 20 persen, lumayan,” kata Gading kepada Tribunnews.com.

    Terpisah, Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko mengatakan berdasarkan data, penumpang yang baru berangkat hari ini dari Stasiun Pasar Senen sebesar 17.372 orang. 

    Angka ini tidak beda jauh dengan ketibaan penumpang yang sebesar 17.945 orang. 

    Meski secara umum tren pergerakan penumpang disebutnya mulai menurun, aktivitas kedatangan masih terpantau tinggi terutama pada periode 4–7 April 2025, dengan rata-rata kedatangan harian di atas 50 ribu penumpang.

    “Kami berharap masyarakat dapat melakukan perjalanan arus balik dengan aman, nyaman, dan tetap mematuhi ketentuan yang berlaku,” ungkap Ixfan kepada Tribunnews.com.

    Adapun hingga Selasa ini, total ada 875.491 tiket telah terjual dari 1.048.610 tempat duduk yang disediakan KAI Daop 1 Jakarta selama masa Angkutan Lebaran periode 21 Maret – 11 April 2025, dengan tingkat okupansi mencapai 83 persen. 

  • 25 Jalan Jakarta Kembali Berlaku Ganjil Genap Mulai 8 April, Pelanggar Denda Rp500.000 – Halaman all

    25 Jalan Jakarta Kembali Berlaku Ganjil Genap Mulai 8 April, Pelanggar Denda Rp500.000 – Halaman all

    Ringkasan Berita

    Skema ganjil genap akan kembali berlaku mulai 8 April 2025, dengan 25 jalan utama di Jakarta terpengaruh. Pembatasan ini berlaku pada dua sesi waktu: 06.00-10.00 WIB dan 16.00-20.00 WIB.

    Beberapa jalan utama yang akan dikenakan aturan ini antara lain Jalan Sudirman, Jalan Thamrin, Jalan Gatot Subroto, dan Jalan Salemba Raya. Pastikan kendaraan Anda sesuai dengan tanggal yang ditentukan.

    Pelanggaran aturan ini dapat dikenakan denda hingga Rp500.000. Kendaraan tertentu, seperti ambulans dan angkutan umum, dikecualikan dari pembatasan ini.

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Skema ganjil genap di Jakarta akan kembali berlaku mulai 8 April 2025.

    Sebanyak 25 jalan utama di Jakarta akan dikenakan aturan ini, dan pelanggar akan dikenai denda maksimal Rp500.000.

    Pastikan Anda mengetahui daftar jalan yang terpengaruh untuk menghindari sanksi.

    Jadwal dan Lokasi Ganjil Genap Jakarta

    Pembatasan lalu lintas dengan skema ganjil genap di Jakarta akan diberlakukan pada dua sesi waktu, yaitu pagi hingga siang pukul 06.00-10.00 WIB dan sore hingga malam pukul 16.00-20.00 WIB.

    Selama periode ini, hanya kendaraan dengan plat nomor yang sesuai dengan tanggal yang ditentukan yang diperbolehkan melintas di jalan-jalan yang terdaftar.

    25 Jalan yang Dikenakan Aturan Ganjil Genap

    Berikut adalah daftar 25 jalan yang akan terpengaruh oleh aturan ganjil genap mulai 8 April:

    Jalan Pintu Besar Selatan

    Jalan Gajah Mada

    Jalan Hayam Wuruk

    Jalan Majapahit

    Jalan Medan Merdeka Barat

    Jalan MH Thamrin

    Jalan Jenderal Sudirman

    Jalan Sisingamangaraja

    Jalan Panglima Polim

    Jalan Fatmawati dari Simpang

    Jalan Ketimun sampai Jalan TB Simatupang

    Jalan Suryopranoto

    Jalan Balikpapan

    Jalan Kyai Caringin

    Jalan Tomang Raya

    Jalan Jenderal S Parman

    Jalan Gatot Subroto

    Jalan MT Haryono

    Jalan HR Rasuna Said

    Jalan D.I Pandjaitan

    Jalan Jenderal A. Yani

    Jalan Pramuka

    Jalan Salemba Raya sisi Barat, untuk Timur mulai dari Simpang Jalan Paseban Raya sampai Diponegoro

    Jalan Kramat Raya

    Jalan Stasiun Senen

    Tujuan dan Pengecualian Skema Ganjil Genap

    Skema ganjil genap bertujuan untuk mengurangi kemacetan di Jakarta. Pada tanggal ganjil, kendaraan dengan plat nomor berakhiran ganjil diperbolehkan melintas, sementara pada tanggal genap, kendaraan dengan plat nomor berakhiran genap yang dapat melintas.

    Beberapa kendaraan yang dikecualikan dari aturan ini, seperti kendaraan dinas, ambulans, kendaraan pemadam kebakaran, kendaraan angkutan umum (plat kuning), serta kendaraan untuk penanganan bencana atau Covid-19.

    Sanksi Pelanggaran Ganjil Genap

    Pelanggaran terhadap aturan ganjil genap di Jakarta akan dikenakan denda maksimal Rp500.000, sesuai dengan ketentuan dalam UU LLAJ Nomor 22 Tahun 2009.

    Oleh karena itu, pastikan Anda mematuhi aturan untuk menghindari sanksi.

    Dengan pemberlakuan kembali skema ganjil genap pada 8 April, penting bagi pengemudi untuk memahami dan mematuhi aturan ini agar tidak terkena denda.

    Pastikan Anda mengetahui jalan-jalan yang terkena pembatasan dan jadwal yang berlaku.

  • Libur Lebaran Usai, Ganjil Genap Jakarta Kembali Berlaku Besok Selasa 8 April 2025 – Page 3

    Libur Lebaran Usai, Ganjil Genap Jakarta Kembali Berlaku Besok Selasa 8 April 2025 – Page 3

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menetapkan 26 titik lokasi penerapan sistem ganjil genap. Lokasi-lokasi tersebut tersebar di berbagai wilayah di Jakarta, meliputi jalan-jalan protokol dan area yang rawan kemacetan.

    Pemerintah secara berkala dapat melakukan evaluasi dan penyesuaian terhadap titik-titik penerapan ganjil genap ini. Informasi terbaru selalu di-update melalui kanal resmi pemerintah.

    Berikut daftar 26 lokasi ganjil genap Jakarta:

    1. Jalan Pintu Besar

    2. Jalan Gajah Mada

    3. Jalan Hayam Wuruk

    4. Jalan Majapahit

    5. Jalan Medan Merdeka Barat

    6. Jalan MH Thamrin

    7. Jalan Jenderal Sudirman

    8. Jalan Sisingamangaraja

    9. Jalan Panglima Polim

    10. Jalan Fatmawati

    11. Jalan Suryopranoto

    12. Jalan Balikpapan

    13. Jalan Kyai Caringin

    14. Jalan Tomang Raya

    15. Jalan Jenderal S Parman

    16. Jalan Gatot Subroto

    17. Jalan MT Haryono

    18. Jalan HR Rasuna Said

    19. Jalan D.I Pandjaitan

    20. Jalan Jenderal A. Yani

    21. Jalan Pramuka

    22. Jalan Salemba Raya sisi Barat

    23. Jalan Salemba Raya sisi Timur mulai dari Simpang Jalan Paseban Raya sampai Jalan Diponegoro

    24. Jalan Kramat Raya

    25. Jalan Stasiun Senen

    26. Jalan Gunung Sahari

    Dengan mengetahui lokasi penerapan ganjil genap, pengendara dapat merencanakan perjalanan dengan lebih baik dan menghindari potensi pelanggaran. Penggunaan aplikasi navigasi juga dapat membantu dalam menghindari jalur yang terkena aturan ganjil genap.

  • Stasiun Pasar Senen dukung program KLH kurangi sampah

    Stasiun Pasar Senen dukung program KLH kurangi sampah

    Jakarta (ANTARA) – Manajer Humas Perseroan Terbatas Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 1 Jakarta (KAI Daop 1 ) Ixfan Hendriwintoko mengatakan bahwa Stasiun Pasar Senen, Jakarta, mendukung program Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) untuk mengurangi volume sampah yang dihasilkan.

    Terlebih, kata dia, volume sampah yang dihasilkan setiap kali momentum lebaran tiba bisa mencapai dua kali lipat dibandingkan hari-hari biasa.

    “Kami mendukung program Kementerian Dinas Lingkungan Hidup untuk mengurangi sampah,” kata Ixfan ditemui di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin.

    Dia menyebut pihaknya menyediakan beragam fasilitas untuk mengurangi volume sampah yang dihasilkan di Stasiun Pasar Senen, misalnya penyediaan stasiun pengisian air minum isi ulang (water station).

    “Bagi penumpang tidak perlu lagi membawa minuman kemasan, cukup bawa tumbler. Di dalam bisa diisi air ulang yang sudah disediakan gratis,” ucapnya.

    Selain itu, dia mengatakan bahwa tempat sampah yang disediakan di Stasiun Pasar Senen kini terdiri dari tiga bak sekaligus guna memisahkan sampah berdasarkan jenisnya.

    “Kami sudah siapkan sampah-sampah model tiga slot, yang satu sampah organik yang satu anorganik, yang satu B3 (bahan berbahaya dan beracun), kemudian itu akan dipilah-pilah,” katanya.

    Dia juga menyebut bahwa Stasiun Pasar Senen kini mendukung pengurangan penggunaan tiket kertas kereta api demi menjaga kelestarian lingkungan dengan mengakomodir tiket digital (e-ticketing).

    “Kemudian kalau yang menggunakan aplikasi Access by KAI, sudah tidak perlu cetak tiket, sudah menjadi e-ticketing,” tuturnya.

    Termasuk, tambah dia, fasilitas face recognition (pengenalan wajah) untuk mempermudah pula para penumpang ketika akan naik kereta.

    “Kalau yang sudah daftar pelayanan face recognition atau aplikasi pengenalan wajah, mereka tidak perlu lagi menunjukkan tiket, tidak perlu lagi menunjukkan e-ticketing,” ujarnya.

    Dia lantas berkata, “Mereka akan terdeteksi dan jika dia naik kereta api pada saat jam yang mau akan berangkat, otomatis secara scan wajah, pintu akan terbuka lebih cepat.”

    Dia menyebut fasilitas baru terkait boarding penumpang kereta api di Stasiun Pasar Senen ialah mesin check-in mandiri yang berada tepat di lajur masuk menuju area dalam peron stasiun.

    “Yang ada di monitor Itu fasilitas pelayanan kaitannya dengan check-in mandiri. Jadi kalau sudah punya tiket kode booking yang membeli di channel eksternal, bisa cek atau check-in di situ,” paparnya.

    Di samping fasilitas yang mendukung kelestarian lingkungan, dia mengatakan Stasiun Pasar Senen juga berbenah dengan menyediakan fasilitas pendingin ruangan (air conditioner/AC) hingga eskalator untuk menyambut momentum mudik Lebaran 2025.

    “Di sini, hall ekonomi ini, pada waktu lebaran kemarin belum sedingin ini, di sini sudah dilengkapi dengan air conditioner. Kemudian, masuk dari peron 1 ke peron 3, (peron) 4, itu sudah dilengkapi eskalator, sudah tidak lagi tangga manual,” kata dia.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jumlah Penumpang Keberangkatan Kereta Api di Stasiun Senen dan Gambir Masih Ramai Usai Lebaran
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 April 2025

    Jumlah Penumpang Keberangkatan Kereta Api di Stasiun Senen dan Gambir Masih Ramai Usai Lebaran Megapolitan 7 April 2025

    Jumlah Penumpang Keberangkatan Kereta Api di Stasiun Senen dan Gambir Masih Ramai Usai Lebaran
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Manajer Humas KAI Daerah Operasional (Daop) 1 Jakarta menyebutkan jumlah penumpang keberangkatan kereta api masih ramai di
    Stasiun Pasar Senen
    dan
    Stasiun Gambir
    usai Lebaran pada Senin (7/4/2025).
    “Cukup tinggi. Jadi keberangkatan ini masih cukup lumayan tinggi dibanding hari-hari biasa,” sebut Ixfan kepada awak media di Stasiun Pasar Senen.
    Di hari biasa, penumpang yang berangkat dari Stasiun Gambir hanya berada di kisaran angka 5.000 hingga 6.000 orang.
    Lebih banyak lagi, penumpang berangkat dari Stasiun Pasar Senen berada di kisaran 10.000 hingga 11.000 orang.
    Menurut data
    penumpang kereta api
    yang naik dari Daop 1 Jakarta hari ini mencapai angka 34.242 penumpang.
    Besaran jumlah penumpang itu terbagi ke dua stasiun Daop 1 Jakarta, dengan rincian 12.853 penumpang berangkat dari Stasiun Gambir dan 21.839 penumpang berangkat dari Stasiun Pasar Senen.
    Angka ini, masih dua kali lipat dari hari biasa di luar
    mudik Lebaran
    .
    “Hari-hari biasa kalau keberangkatan dari Gambir itu sekitar 5.000 sampai 6.000. Di sini terpantau sebanyak 12.853. Ada kenaikan kurang lebih 50 persen,” kata Ixfan.
    “Pasar Senen, dari pantauan data kami sekarang itu, sebanyak 21.839. Ada kenaikan hampir 60 persen dari hari-hari biasa,” lanjut Ixfan.
    Sementara penumpang yang datang ke Daop 1 Jakarta mencapai 51.452 orang. Penurunan juga terjadi pada jumlah kedatangan ini sebanyak 1.247 orang.
    Meskipun menurun, Ixfan menjelaskan bahwa penjualan tiket kereta api yang masuk ke Daop 1 Jakarta hingga Selasa (8/4/2025) sudah mencapai okupansi 100 persen.
    “Kalau untuk tiket ke Jakarta mulai hari ini sampai dengan besok yang berangkat dari stasiun lain ke wilayah Daop 1 Jakarta cukup penuh. Atau artinya okupansi sudah mencapai 100 persen,” katanya.
    Sementara itu, tiket keberangkatan menuju stasiun lain di luar Daop 1 Jakarta masih tersedia untuk dibeli melalui aplikasi KAI Access.
    Selain itu, Ixfan menambahkan bahwa arus balik diprediksi masih berlangsung hingga Jumat (11/4/2025) mendatang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jumlah Penumpang Keberangkatan Kereta Api di Stasiun Senen dan Gambir Masih Ramai Usai Lebaran
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 April 2025

    Cerita Solihin Pilih Kereta Api Saat Balik ke Jakarta untuk Hindari Macet di Tol Megapolitan 7 April 2025

    Cerita Solihin Pilih Kereta Api Saat Balik ke Jakarta untuk Hindari Macet di Tol
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Solihin (51) biasanya memilih naik kereta api untuk perjalanan mudik Lebarannya ke kampung halaman, Pemalang, Jawa Tengah.
    Namun, Lebaran tahun ini Solihin hanya bisa naik kereta api saat kembali ke Jakarta.
    “Saya berusaha kalau ini, kalau momen lebaran, inginnya itu pakai kereta,” ungkap Solihin di Stasiun Pasar Senen, Senin (7/4/2025).
    Pria asal Pemalang itu menjelaskan, pemilihan kereta api sebagai moda transportasi Lebaran berdasarkan faktor kenyamanan dan bebas macet.
    “Biasanya pakai bus PO. Tapi kalau momen Lebaran gini, inginnya pakai kereta. Biar lebih nyaman. Dan ya tahu sendiri lah, macet,” ungkap seorang buruh pabrik itu.
    Saat membeli tiket pulang ke Jakarta, Solihin tidak menemukan kesulitan seperti yang ia rasakan saat mencari tiket keberangkatan menuju Pemalang.
    Dia baru kembali ke Jakarta karena ada acara keluarga yang harus dihadiri.
    “Jadi kemarin ada saudara yang nikahin anak, sebenarnya hari Minggu, Minggu-Senin. Cuma kan kemarin acara puncaknya sebenarnya hari Minggu, yaudah lah, pagi hari Senin saya berangkat,” jelasnya.
    Sebelumnya saat dia membeli
    tiket kereta
    api keberangkatan menuju Pemalang, Solihin sampai harus terjaga hingga subuh selama dua hari. Namun, upaya Solihin ini tidak membuahkan hasil.

    Tiket kereta
    itu susah dapatnya. Biasalah kalau gitu. Kalau ini pas hari kemaren kita udah 2 malam begadang, susah untuk ini akses aplikasi KAI Access itu,” katanya.
    Akhirnya, Solihin memilih menggunakan bus untuk mengantarnya ke Pemalang. Moda transportasi ini memang sering ia gunakan saat pulang ke rumah setiap bulannya.
    Salah satu alasannya adalah titik pemberhentian bus yang biasa dinaiki Solihin berada tidak jauh dari rumahnya di Pemalang.
    “Jadi kalau pakai kereta, itu sebenarnya masih lumayan jauh juga sih ke rumah. Kalau pakai bus bisa turun lebih dekat gitu,” jelas Solihin.
    Sebelumnya, Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, menyebutkan lima tips agar masyarakat bisa mendapatkan harga tiket kereta yang terjangkau.
    “Pertama, pesan tiket lebih awal. Semakin cepat Anda memesan tiket, semakin besar peluang mendapatkan harga pada batas bawah,” ucap Ixfan dalam keterangannya, Sabtu (5/4/2025).
     
    Kedua, warga bisa memilih tiket untuk Kelas Ekonomi Subsidi (PSO). Kelas ini mendapatkan subsidi dari pemerintah, sehingga lebih murah dibandingkan kelas komersial.
    Berikutnya, warga juga bisa mendapatkan harga tiket lebih terjangkau dengan menggunakan aplikasi resmi KAI.
    “Unduh dan pantau secara berkala aplikasi KAI Access atau kunjungi situs resmi KAI untuk informasi harga dan promo,” tutur Ixfan.
    Keempat, jelas Ixfan, rencanakan perjalanan di luar puncak liburan. Menurut dia, harga tiket pada hari kerja atau di luar musim puncak umumnya lebih murah.
    Kelima, warga tentu bisa memanfaatkan program promo untuk bisa mendapatkan harga tiket lebih terjangkau. Ixfan mengajak masyarakat untuk mengikuti berbagai promo dan diskon resmi dari KAI yang diumumkan pada waktu-waktu tertentu.
    “Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat terhadap layanan KAI. Kami akan terus berupaya memberikan layanan terbaik bagi seluruh pelanggan,” tutup Ixfan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.