Daftar Kereta Api Gambir-Senen yang Berhenti di Stasiun Jatinegara pada Hari Buruh 2025
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com –
Dalam rangka memperingati
Hari Buruh 2025
pada Kamis, (1/5/2025), PT
Kereta Api
Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta mengumumkan pengaturan pola operasi khusus untuk 39 perjalanan
kereta api
jarak jauh (KAJJ).
Seluruh KA tersebut, yang biasanya tidak berhenti di
Stasiun Jatinegara
, akan berhenti sementara di stasiun tersebut untuk melayani naik penumpang.
Kebijakan ini diambil guna mengantisipasi keterlambatan penumpang akibat kemacetan lalu lintas yang diprediksi terjadi di sekitar
Stasiun Gambir
dan Pasar Senen pada Hari Buruh 2025
Atas kebijakan tersebut, penumpang KA yang terkena operasi khusus, dapat menaiki KA dari Stasiun Jatinegara.
“Dengan adanya pengaturan pola operasi khusus ini, diharapkan para pelanggan dapat menghindari risiko keterlambatan akibat pengalihan arus lalu lintas menuju kedua stasiun tersebut, dan memiliki pilihan untuk naik dari Stasiun Jatinegara,” ujar Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, dikutip dari
Antara
.
Meski demikian, KAI menegaskan, bahwa jadwal keberangkatan KA dari Gambir dan Pasar Senen tidak mengalami perubahan.
Oleh sebab itu, penumpang yang ingin naik dari Stasiun Jatinegara, diimbau untuk memperhitungkan estimasi waktu tiba di stasiun untuk menunggu kereta datang agar tidak tertinggal.
Berikut ini daftar 21 KA dari Stasiun Gambir yang akan berhenti di Stasiun Jatinegara:
Berikut ini daftar 18 KA dari Stasiun Pasar Senen yang akan berhenti di Stasiun Jatinegara:
Layanan Alternatif Naik dari Jatinegara
Stasiun Jatinegara terletak di lokasi yang strategis dan mudah diakses dari berbagai wilayah di timur Jakarta, seperti Bekasi, Cakung, dan Jatinegara sendiri.
Hal ini mempermudah penumpang yang terdampak kemacetan saat hendak menuju Gambir atau Pasar Senen.
Penumpang yang telah memesan tiket keberangkatan dari Gambir atau Pasar Senen tidak perlu melakukan perubahan tiket untuk naik dari Stasiun Jatinegara.
KAI Daop 1 mengimbau penumpang untuk datang lebih awal dan menyesuaikan rute menuju stasiun keberangkatan, demi menghindari risiko tertinggal kereta akibat padatnya arus lalu lintas saat aksi Hari Buruh.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Senen
-

Peringatan Hari Buruh 2025, Ini 9 Ruas Jalan yang Perlu Dihindari Pengendara di Jakarta – Halaman all
Dalam rangka memperingati Hari Buruh, akan ada kegiatan di Monas. Warga dan para pengendara diimbau untuk menghindari sejumlah ruas jalas di Jakarta.
Tayang: Kamis, 1 Mei 2025 08:15 WIB
Instagram @tmcpoldametro
HARI BURUH 2025 – Foto ini diambil dari Instagram @tmcpoldametro pada Kamis (1/5/2025) yang memperlihatkan Peringati Hari Buruh 2025, Warga Diimbau Hindari 9 ruas Jalan di Jakarta.
TRIBUNNEWS.COM – Hari ini, tepatnya Kamis, 1 Mei 2025 diperingati sebagai Hari Buruh.
Dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) pada 1 Mei 2025, kegiatan besar-besaran akan digelar di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta.
Mengutip dari Instagram @tmcpoldametro, sekitar 200.000 buruh dari berbagai elemen serikat pekerja diperkirakan akan hadir dalam aksi yang berlangsung sejak pagi hingga sore hari.
Sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi kemacetan dan kepadatan arus lalu lintas, warga dan para pengendara diimbau untuk menghindari sejumlah ruas jalan utama di Jakarta yang akan terdampak langsung oleh arus massa buruh menuju lokasi aksi.
Berikut adalah 9 ruas jalan yang disarankan untuk dihindari pada 1 Mei 2025
Monas
Jalan Jenderal Sudirman
Jalan MH Thamrin
Tomang
Harmoni
Rawamangun
Senen
Tugu Tani
Kawasan DPR/MPR RILalu lintas di area tersebut diperkirakan padat sejak pagi hari karena peserta aksi akan bergerak dari berbagai titik kumpul menuju Monas dan sekitarnya, bahkan sebagian massa juga akan bergerak ke Gedung DPR/MPR RI.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Kepolisian Daerah Metro Jaya telah menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan, termasuk kemungkinan penutupan jalan secara situasional dan pengalihan arus ke jalur alternatif.
Imbauan untuk Warga dan Pengendara
Gunakan transportasi umum jika tidak mendesak menggunakan kendaraan pribadi.
Periksa aplikasi navigasi untuk memantau update kondisi lalu lintas secara real-time.
Hindari melakukan perjalanan ke pusat kota jika tidak terlalu penting.(Tribunnews.com/Farrah)
Artikel Lain Terkait Hari Buruh 2025
“);
$(“#latestul”).append(“”);
$(“.loading”).show();
var newlast = getLast;
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast + 1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;
if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
else cat=””;$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}
else{
$(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
$(“#test3”).val(“Done”);
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
else if (getLast > 150) {
if ($(“#ltldmr”).length == 0){
$(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
}
}
}
});
});function loadmore(){
if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
$(“#latestul”).append(“”);
$(“.loading”).show();
var newlast = getLast ;
if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
newlast=0;
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast + 1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;
if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
else cat=””;
$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}else{
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
else{
$.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) {
if(val.title){
newlast = newlast+1;
if(val.video) {
var vthumb = “”;
var vtitle = ” “;
}
else
{
var vthumb = “”;
var vtitle = “”;
}
if(val.thumb) {
var img = “”+vthumb+””;
var milatest = “mr140”;
}
else {
var img = “”;
var milatest = “”;
}
if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
else subtitle=””;$(“#latestul”).append(“”+img+””);
}else{
return false;
}
});
$(“.loading”).remove();
});
}
}Berita Terkini
-

9 Ruas Jalan di Jakarta yang Perlu Dihindari 1 Mei 2025, Ada Peringatan Hari Buruh
PIKIRAN RAKYAT – Peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day pada Kamis, 1 Mei 2025, diprediksi akan membawa dinamika tersendiri bagi kondisi lalu lintas di Ibukota Jakarta.
Dengan estimasi kehadiran hingga 200.000 buruh yang akan memadati kawasan Monumen Nasional (Monas) sebagai pusat kegiatan, pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengeluarkan imbauan penting bagi seluruh warga masyarakat untuk menghindari sejumlah ruas jalan utama yang mengarah ke lokasi-lokasi strategis di pusat kota.
Antisipasi terhadap potensi kepadatan lalu lintas ini menjadi krusial demi kelancaran aktivitas masyarakat lainnya dan juga untuk memberikan ruang bagi para peserta aksi menyampaikan aspirasi mereka.
9 Ruas Jalan di Jakarta yang Perlu Dihindari 1 Mei 2025
Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Instagram @tmcpoldametro, berikut adalah sembilan ruas jalan di Jakarta yang sangat disarankan untuk dihindari oleh masyarakat pada Kamis, 1 Mei 2025, guna mengantisipasi kepadatan lalu lintas akibat kegiatan peringatan Hari Buruh:
1. Kawasan Monas dan sekitarnya
Sebagai pusat utama kegiatan peringatan Hari Buruh dengan perkiraan massa yang sangat besar, seluruh akses menuju dan di sekitar Monas diprediksi akan mengalami kepadatan yang signifikan.
2. Jalan Jenderal Sudirman
Sebagai arteri utama yang menghubungkan selatan dan pusat Jakarta, jalan ini kemungkinan akan terpengaruh oleh pergerakan massa menuju Monas dan juga aktivitas lain di sekitarnya.
3. Jalan MH Thamrin
Berdampingan dengan Monas dan merupakan kawasan perkantoran serta pusat perbelanjaan utama, jalan ini juga diprediksi akan mengalami kepadatan lalu lintas yang tinggi.
4. Kawasan Tomang
Sebagai salah satu jalur penting yang menghubungkan Jakarta Barat dengan pusat kota, Tomang berpotensi menjadi titik pertemuan arus lalu lintas yang ingin menghindari Sudirman-Thamrin.
5. Kawasan Harmoni
Simpul penting pertemuan berbagai ruas jalan utama di pusat kota, Harmoni kemungkinan akan menjadi area terdampak akibat pergerakan massa dan penutupan jalan di sekitarnya.
6. Kawasan Rawamangun
Sebagai area permukiman padat dengan akses menuju pusat kota, Rawamangun berpotensi mengalami peningkatan volume kendaraan yang ingin menghindari jalur-jalur utama lainnya.
Peserta aksi yang tergabung dalam Aliansi Perjuangan Rakyat Bali mengikuti unjuk rasa peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2024 di kawasan Renon, Denpasar, Bali, Rabu (1/5/2024). Dalam aksi itu, para buruh dari berbagai sektor seperti perhotelan, pariwisata dan perikanan di Bali menyampaikan sejumlah tuntutan seperti meminta Pengawas Ketenagakerjaan agar tegas dalam menindak pelanggaraan aturan ketenagakerjaan, menaikkan upah buruh dan memberikan perlindungan serta pemenuhan hak-hak
7. Kawasan Senen
Merupakan pusat perniagaan dan transportasi yang ramai, Senen juga diprediksi akan mengalami kepadatan lalu lintas akibat kegiatan Hari Buruh di pusat kota.
8. Kawasan Tugu Tani
Sebagai area yang dekat dengan pusat pemerintahan dan memiliki akses menuju Monas, Tugu Tani kemungkinan akan menjadi salah satu titik konsentrasi massa.
10. Kawasan Gedung DPR/MPR RI
Meskipun Monas menjadi pusat utama, tidak menutup kemungkinan akan ada kelompok buruh yang juga menyampaikan aspirasi di sekitar Gedung DPR/MPR RI, sehingga ruas jalan di sekitarnya perlu diwaspadai.
Alasan Pemusatan Aksi di Monas dan Potensi Dampak Lalu Lintas
Pemilihan Monas sebagai pusat utama kegiatan peringatan Hari Buruh oleh berbagai serikat pekerja didasari oleh lokasinya yang strategis di jantung Ibukota dan kapasitasnya yang dapat menampung massa dalam jumlah besar.
Selain itu, Monas juga memiliki nilai simbolis sebagai ruang publik yang sering digunakan untuk menyampaikan aspirasi masyarakat.
Dengan perkiraan kehadiran hingga 200.000 buruh, pergerakan massa dari berbagai wilayah menuju Monas dan sebaliknya dipastikan akan memberikan dampak signifikan terhadap kondisi lalu lintas di ruas-ruas jalan yang telah disebutkan.
Potensi kemacetan tidak hanya terjadi di sekitar Monas, tetapi juga di jalur-jalur arteri yang menjadi akses utama menuju kawasan tersebut.
Peringatan Hari Buruh pada 1 Mei 2025 di Jakarta diprediksi akan membawa dinamika lalu lintas yang signifikan, terutama di sekitar kawasan Monas dan sembilan ruas jalan utama yang mengarah ke pusat kota.
Imbauan untuk menghindari ruas-ruas jalan tersebut dikeluarkan demi kelancaran aktivitas masyarakat lainnya dan memberikan ruang bagi para buruh menyampaikan aspirasi.
Dengan melakukan antisipasi dini, mencari informasi terkini, dan mempertimbangkan alternatif perjalanan, diharapkan seluruh masyarakat Jakarta dapat tetap beraktivitas dengan lancar pada Hari Buruh ini.***
Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News
-
/data/photo/2025/03/02/67c35bb2bcab8.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Sederet Cerita ASN di Hari Pertama Wajib Naik Transportasi Umum: Hemat Ongkos, Tambah Teman Megapolitan 30 April 2025
Sederet Cerita ASN di Hari Pertama Wajib Naik Transportasi Umum: Hemat Ongkos, Tambah Teman
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com –
Rabu pagi, (30/4/2025), para Aparatur Sipil Negara (
ASN
) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai menerapkan kebijakan wajib menaiki
transportasi umum
.
Bagi sebagian ASN, naik transportasi umum ke kantor mereka bukanlah hal baru. Namun, bagi yang lain, ini pengalaman pertama mereka selama bekerja menjadi abdi negara.
Sederet cerita pun hadir di hari pertama penerapan kebijakan ini. Mulai dari yang harus berpindah angkutan umum berkali-kali hingga menyambut baik karena dapat menghemat ongkos perjalanan.
Lantas, seperti apa cerita para ASN Jakarta di hari pertama kebijakan wajib naik transportasi umum ini?
Tinggalkan Kendaraan Pribadi Meski Harus Berpindah Angkutan Berkali-kali
Isnawa Adji, Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, harus berpindah angkutan dua kali untuk sampai ke kantornya.
Dari rumah di Cengkareng, Isnawa menumpang angkot lalu berganti ke bus Transjakarta tujuan Roxy, sebelum berjalan kaki ke kantor.
“Ini langkah kecil yang baik. Bisa membiasakan kita, terutama PJLP, untuk tidak bergantung pada kendaraan pribadi,” ujar Isnawa, dikutip dari Antara.
Senada dengan Isnawa, Mohamad Yohan, Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD, juga telah lama meninggalkan mobil pribadi dan memilih KRL sebagai andalan.
Menurutnya, dengan menggunakan transportasi umum dapat menghindari kemacetan dan memangkas waktu ke kantor.
“Lebih cepat sampai kantor. Angkutan umum sekarang jauh lebih bisa diandalkan,” katanya.
Tak Lagi Merasa “Sepi”
“Pagi Ini Saya Punya Banyak Teman”. Itulah kalimat ringan namun bermakna dari Suharini Eliawati, Pelaksana tugas (Plt.) Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, saat ditanya soal kebijakan baru ini.
Selama 29 tahun berdinas di Jakarta, Eli tak pernah sekalipun berpindah ke kendaraan pribadi dan selalu menggunakan transportasi umum.
Dari rumahnya di Citayam, Eli rutin mengayuh sepeda ke stasiun KRL, lalu menumpang kereta menuju Gondangdia, dan melanjutkan dengan berjalan kaki ke Balaikota.
“Sehat, menyenangkan, bertemu banyak warga,” katanya.
Namun yang membedakan pada hari ini adalah suasana stasiun ramai oleh wajah-wajah ASN, suasana yang tentu jarang Eli lihat hari-hari sebelumnya saat ia menggunakan transportasi umum.
Hemat Ongkos, Kurangi Macet
Suparmo, ASN yang bekerja di wilayah Jakarta Selatan, juga menyambut aturan baru ini dengan antusias.
Suparmo berbagi pengalamannya menumpang mikrotrans dari Senen ke Pulo Gadung, lalu berpindah ke rute Ragunan untuk mencapai kantornya di Halte Transjakarta Wali Kota Jakarta Selatan.
“Dampak positifnya kemacetan jadi terurai. Aman, hemat juga ongkosnya,” ujar Suparmo.
Sementara itu, ASN lainnya, Ari menegaskan, bahwa sebagai pegawai pemerintah, menjadi contoh adalah bagian dari tugas.
“Program ini bisa jadi contoh agar masyarakat juga mulai naik MRT, LRT, Transjakarta, atau Mikro Trans,” ujarnya.
Harapan dari Kebijakan ke Kebiasaan
Kebijakan wajib menaiki transportasi umum bagi ASN Jakarta lewat Instruksi Gubernur DKI Jakarta No. 6 Tahun 2025 ini memang tidak hanya soal transportasi.
Kebijakan ini dirancang untuk mengubah budaya, yakni mendorong mobilitas hijau, menekan polusi, dan membangun kota yang lebih berkelanjutan.
Kebijakan ini juga menyasar tujuan edukatif, yaitu memberikan contoh langsung kepada warga tentang gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2023/01/24/63cfcbbe86cbb.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)




