kab/kota: Senen

  • Gelombang Demo di Jakarta Bergulir Nyaris Sepekan, Apa Saja Tuntutannya?
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        31 Agustus 2025

    Gelombang Demo di Jakarta Bergulir Nyaris Sepekan, Apa Saja Tuntutannya? Megapolitan 31 Agustus 2025

    Gelombang Demo di Jakarta Bergulir Nyaris Sepekan, Apa Saja Tuntutannya?
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Suasana di depan gerbang utama Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Sabtu (30/8/2025) sore, masih dipadati massa dari berbagai latar belakang.
    Mereka berasal dari beragam kelompok, mulai mahasiswa STIE, Institut Pembina Rohani Islam Jakarta (Iprija), Universitas Pamulang (Unpam), hingga pengemudi ojek online (ojol).
    Massa membawa bendera putih bertuliskan One Peace serta bendera merah putih. Beberapa orang tampak berusaha menarik pagar utama DPR dengan tali tambang yang diikatkan sebelumnya.
    Gelombang aksi ini merupakan lanjutan dari rangkaian demo bertajuk “Revolusi Rakyat Indonesia” yang dimulai sejak Senin (25/8/2025). Aksi tersebut awalnya ramai digaungkan di media sosial.
    Sejak pagi hari, ribuan orang memadati kawasan Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
    Massa tidak hanya menyerukan pembubaran parlemen, tetapi juga menyoroti kebijakan yang dinilai merugikan rakyat, termasuk isu kenaikan tunjangan anggota DPR RI di tengah tekanan ekonomi.
    Poster dan spanduk berisi kritik terhadap DPR terbentang di sepanjang pagar gedung.
    Massa menilai wakil rakyat lebih mementingkan kepentingan pribadi ketimbang kesejahteraan masyarakat.
    Kericuhan sempat pecah usai polisi membubarkan massa dari depan gedung parlemen.
    Kelompok demonstran terpencar ke berbagai ruas jalan, termasuk kawasan Gerbang Pemuda hingga Kolong Jembatan Pejompongan.
    Sejumlah fasilitas umum rusak, mulai dari pos polisi, rambu lalu lintas, hingga pembatas jalan. Bahkan, sebuah motor yang terparkir di depan Gerbang Pancasila dibakar massa.
    Gelombang berikutnya datang dari ribuan buruh pada Kamis (28/8/2025). Mereka berunjuk rasa di depan Gedung DPR RI dan membubarkan diri siang hari.
    Namun, pada sore harinya kericuhan pecah di sejumlah titik, termasuk Pejompongan dan Jalan Asia Afrika.
    Dalam situasi itu, terjadi insiden tragis ketika kendaraan taktis (rantis) Brimob melindas pengemudi ojek
    online
    , Affan Kurniawan (21), hingga tewas di kawasan Pejompongan.
    Kejadian ini memicu kemarahan massa dan kericuhan berlanjut hingga malam di sekitar Mako Brimob, Kwitang, Jakarta Pusat.
    Unjuk rasa kemudian meluas ke berbagai daerah, termasuk Bandung, Yogyakarta, hingga Makassar pada Jumat (29/8/2025).
    Kapolri, Kapolda Metro Jaya, hingga Presiden Prabowo menyampaikan permintaan maaf dan belasungkawa atas insiden tersebut.
    Meski demikian, massa masih tetap melakukan aksi di berbagai titik, khususnya di Mako Brimob Kwitang.
    Sabtu (30/8/2025), sekitar pukul 14.30 WIB, massa kembali bergerak dari flyover Senen menuju depan Mako Brimob Kwitang.
    Sejumlah anggota TNI berjaga di lokasi untuk menjaga situasi.
    Dalam aksi itu, terdengar suara petasan diarahkan ke markas, sementara demonstran melempar batu dan ranting pohon.
    Sesekali, mereka menyanyikan lagu “Indonesia Pusaka” sambil bertepuk tangan. Aksi ini disebut sebagai bentuk solidaritas atas kematian Affan.
    Hingga malam, situasi kian memanas. Sekitar pukul 21.10 WIB, massa masih bertahan di depan gerbang utama DPR.
    Polisi beberapa kali menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan, sementara massa membalas dengan petasan dan teriakan “maju, maju!”.
    Di Mako Brimob, pukul 21.30 WIB, bentrokan pecah. Massa melempar bom molotov, petasan, batu, hingga pecahan kaca ke arah markas.
    Salah satu pohon di depan markas terbakar akibat lemparan molotov. Polisi membalas dengan gas air mata, sedangkan pasukan TNI berjaga di permukiman warga di seberang markas.
    Demo yang pada awalnya mengkritik dan menuntut pembubaran DPR, kini meluas menuntut keadilan atas kematian Affan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Suara Warga untuk Aksi Massa: Jangan Rusak Fasilitas Umum
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        31 Agustus 2025

    Suara Warga untuk Aksi Massa: Jangan Rusak Fasilitas Umum Megapolitan 31 Agustus 2025

    Suara Warga untuk Aksi Massa: Jangan Rusak Fasilitas Umum
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Sejumlah fasilitas umum rusak usai aksi massa yang terjadi di berbagai titik di Jakarta, pada Jumat (29/8/2025). Salah satu yang terdampak adalah halte Transjakarta yang terbakar.
    Akibat kerusakan tersebut, layanan Transjakarta sempat lumpuh sementara pada Sabtu (30/8/2025) pagi.
    Halte-halte yang biasanya dipadati penumpang tampak sepi karena tidak bisa digunakan.
    Hingga Sabtu dini hari, Transjakarta mencatat lima halte yang terbakar, yakni Halte Polda (Koridor 1), Senen Sentral (Koridor 5), Senen Toyota Rangga (Koridor 2), Gerbang Pemuda Arah Pluit (Koridor 9), dan Senayan Bank DKI (Koridor 1).
    Kemudian, pada Sabtu pagi, dua halte lain juga ditambahkan ke dalam daftar kerusakan.
    “Dua halte Transjakarta kembali dibakar oleh oknum tidak bertanggung jawab, yaitu Halte Bundaran Senayan dan Pemuda Pramuka,” kata Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta, Ayu Wardhani, dalam keterangannya, Sabtu.
    Selain halte yang hangus terbakar, sejumlah fasilitas lainnya juga mengalami kerusakan sehingga tidak dapat dipakai sementara.
    Sejumlah warga yang berada di sekitar lokasi turut menyayangkan aksi perusakan fasilitas umum.
    Ratna (41), pedagang kaki lima di kawasan Senayan, mengaku sedih melihat perjuangan massa aksi berakhir dengan kerusakan fasilitas.
    “Saya sedih, padahal saya tidak ikut demo. Saya cuma melihat dari jauh, tapi sedih melihat anak-anak yang berjuang demi masyarakat. Kalau demo lagi, tolong jaga fasilitas kita semua, sudah bagus, malu kalau kita yang menghancurkannya,” ujar Ratna, Sabtu.
    Adi (68), warga yang rutin bersepeda di kawasan Gelora Bung Karno, juga menilai pengrusakan fasilitas umum sebagai tindakan yang salah sasaran.
    “Kalau mau dirusak, bobol pagar DPR jangan fasilitas umum. Ayo berpikirlah lebih dewasa, kita bukan remaja yang nakal semuanya di jarah,” kata Adi.
    Sementara itu, Lestari (28) menekankan bahwa kerusakan halte merugikan masyarakat karena mengganggu transportasi publik.
    “Semua fasilitas kan untuk kita juga, siapa tahu juga dibeli dengan uang kita. Enggak cuma mengganggu aktivitas kita semua, tapi juga merugikan diri kita sendiri sebagai rakyat biasa,” tuturnya.
    Hal senada diungkapkan Maria (36), warga Pejompongan, yang juga menyoroti dampak kemacetan lalu lintas akibat kerusuhan.
    “Kasihan juga masyarakat lain yang terdampak, jalan macet, fasilitas umum rusak,” ujarnya.
    Selain menyesalkan kerusakan fasilitas, sejumlah warga mengingatkan massa aksi agar tetap tertib dan tidak terprovokasi pihak lain.
    “Harapannya, kalau ada demo lagi, aspirasi bisa tetap tersampaikan tapi dengan cara baik. Jangan sampai ada yang menyusup dan memprovokasi,” kata Maria.
    Gusti (42), pedagang di Palmerah, juga menilai provokasi kerap menjadi pemicu kerusuhan.
    “Kalau mau demo silakan, itu hak. Tapi jangan sampai ada yang terbakar atau rusak. Jangan terprovokasi sama orang yang mau bikin kerusuhan,” ucapnya.
    Sementara Dedi (50), warga Pejompongan lainnya, menilai kerusakan fasilitas justru membuat aspirasi rakyat tidak tersampaikan dengan baik.
    “Kalau demo ricuh, yang rugi semua. Pemerintah tidak akan fokus dengar aspirasi, malah sibuk mengurus kerusakan. Jadi, sebaiknya tertib, jangan mudah terpancing emosi,” kata dia.
    Aksi massa pada Jumat (29/8/2025) merupakan buntut insiden seorang pengemudi ojek online yang diduga terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025).
    Peristiwa itu memicu gelombang protes yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan dan BEM UI.
    Unjuk rasa yang semula digelar untuk menuntut keadilan dan pertanggungjawaban pemerintah atas insiden tersebut, berujung ricuh.
    Sejumlah fasilitas umum, mulai dari halte Transjakarta, pintu masuk MRT, hingga gerbang tol dilaporkan rusak akibat kerusuhan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 1.150 Petugas Kebersihan Dikerahkan Usai Demo, Sampah Terbanyak Diangkut dari Jakarta Pusat – Page 3

    1.150 Petugas Kebersihan Dikerahkan Usai Demo, Sampah Terbanyak Diangkut dari Jakarta Pusat – Page 3

    Sebelumnya, sebanyak enam halte Transjakarta terbakar dan 16 halte lainnya mengalami kerusakan serta menjadi sasaran vandalisme akibat ulah oknum tidak bertanggung jawab dalam aksi unjuk rasa di Jakarta, Jumat 29 Agustus 2025.

    Menurut Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta Ayu Wardhani, enam halte yang terbakar yakni Halte Polda Metro Jaya, Halte Senen Toyota Rangga, Halte Sentral Senen, Halte Senayan Bank DKI, Halte Gerbang Pemuda, dan Halte Bundaran Senayan.

    Sedangkan 16 halte yang dirusak dan mengalami vandalisme, meliputi Bendungan Hilir, Kwitang, Kampung Melayu, Kramat Sentiong, Bidara Cina, Cililitan, Semanggi, Petamburan, Widya Candra Telkomsel, Jatinegara, Kejaksaan Agung, Matraman Baru, Pemuda Pramuka, Masjid Agung, serta dua halte non-BRT, Gelora Bung Karno 1 dan Polda Metro Jaya 1.

    Meski terjadi kerusakan di sejumlah titik, layanan Transjakarta kini berangsur normal untuk melayani pelanggan.

    “Kami terus melakukan pemantauan agar keputusan terkait operasional dapat diambil dengan cepat,” kata Ayu dalam keterangan tertulis, Sabtu 30 Agustus 2025.

    Menurutnya, jajaran direksi dan manajemen Transjakarta secara intensif memantau kondisi melalui command center di kantor pusat. Hal ini dilakukan untuk memastikan langkah cepat mengingat kondisi lapangan yang dinamis.

    “Pemantauan ini konsisten dilakukan agar pengambilan kebijakan terkait layanan dan operasional berjalan tepat waktu,” tambah Ayu.

    Kemudian, Transjakarta juga mengimbau masyarakat untuk memantau informasi terbaru mengenai operasional layanan melalui aplikasi TJ: Transjakarta dan akun resmi media sosial perusahaan.

    Selain itu, Ayu mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga fasilitas publik agar manfaatnya dapat dirasakan banyak orang.

    “Transjakarta berterima kasih atas dukungan semua pihak,” jelas Ayu.

  • Mulai 1 September Transjakarta Perbaiki Halte yang Rusak akibat Demo

    Mulai 1 September Transjakarta Perbaiki Halte yang Rusak akibat Demo

    JAKARTA  – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) memastikan akan memperbaiki halte dan fasilitas pendukung yang rusak akibat aksi demonstrasi yang terjadi pada Jumat 29 hingga Sabtu 30 Agustus.

    Direktur Utama PT Transjakarta, Welfizon Yuza, mengatakan perbaikan fasilitas yang mengalami kerusakan ringan akan dimulai pada Senin 1 September. Sementara untuk kerusakan kategori sedang, perbaikan dijadwalkan pada Rabu 3 September, dan perbaikan kerusakan berat akan dilakukan mulai Senin 8 September.

    “Proses perbaikan membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit, sehingga dukungan masyarakat sangat dibutuhkan demi menjaga keamanan serta keberlanjutan layanan,” ujar Yuza di Jakarta, Sabtu, 30 Agustus.

    Ia menegaskan bahwa fasilitas publik adalah milik bersama yang harus dijaga keberlanjutannya agar dapat dinikmati seluruh warga tanpa hambatan. Jajaran direksi dan manajemen Transjakarta juga terus memantau kondisi lapangan secara langsung maupun melalui command center di Kantor Pusat Transjakarta.

    “Transportasi publik adalah urat nadi mobilitas kota. Dengan menjaga fasilitasnya, kita juga menjaga kenyamanan dan kelancaran aktivitas sehari-hari. Kami berharap seluruh warga bisa menjadi bagian dari gerakan menjaga transportasi publik Jakarta,” tambahnya.

    Sejumlah koridor Transjakarta sudah kembali beroperasi sejak Minggu 30 Agustus siang. Koridor yang sudah beroperasi kembali meliputi koridor 3, 6, 8, 10, 11, 12, dan 13. Rute yang dibuka kembali mencakup 7 dari 14 rute BRT, 61 dari 94 rute non-BRT, serta 76 dari 98 rute Mikrotrans.

    Berdasarkan catatan Transjakarta, terdapat tujuh halte BRT yang dibakar selama aksi unjuk rasa, yakni Halte Bundaran Senayan, Halte Pemuda Pramuka, Halte Polda Metro Jaya, Halte Senen Toyota Rangga, Halte Sentral Senen, Halte Senayan, dan Halte Gerbang Pemuda.

    Selain itu, satu kontainer non-BRT di Petamburan juga dibakar, serta 16 halte lain mengalami perusakan dan vandalisme. Halte yang dirusak antara lain Halte Bendungan Hilir, Kwitang, Kampung Melayu, Kramat Sentiong, Bidara Cina, Cililitan, Semanggi, Petamburan, Widya Candra Telkomsel, Jatinegara, Kejaksaan Agung, Matraman Baru, Pemuda Pramuka, Masjid Agung, serta halte non-BRT Gelora Bung Karno 1 dan Polda Metro Jaya 1.

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta turut mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga fasilitas umum melalui gerakan #JagaJakarta agar ruang publik tetap aman dan nyaman untuk semua.

  • Massa Masih Bertahan, Aparat Minta Kawasan Mako Brimob Kwitang Steril

    Massa Masih Bertahan, Aparat Minta Kawasan Mako Brimob Kwitang Steril

    Jakarta

    Aksi massa di sekitar Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat, masih berlangsung sampai malam ini. Namun, pihak aparat telah memberi ultimatum untuk wilayah itu steril hari ini.

    Pantauan detikcom di lokasi, Sabtu (30/8/2025) massa masih berkutat di sekitar Mako Brimob sekitar pukul 23.00 WIB. Sementara itu media sudah diminta untuk meninggalkan lokasi sejak pukul 22.00 WIB.

    Media pun akhirnya beranjak mundur ke arah ke sekitar Tugu Tani. Di sana, sejumlah pasukan Marirnir telah memblokade jalan menuju Senen.

    Permintaan untuk mensterilkan Kwitang itu berbarengan dengan pemadaman lampu. Bahkan hotel pencakar langit di sekitar lokasi yang awalnya masih menyalakan lampu, kini sudah dipadamkan.

    Media di lokasi juga sempat dihalau oleh TNI untuk tidak mendekat ke sekitar barikade Brimob, bahkan untuk sekadar mengambil foto. Sementara massa aksi masih menembakkan petasan.

    (maa/maa)

  • VIDEO: Markas Gegana Dibakar Massa, Tiga Bus Hangus Terbakar

    VIDEO: Markas Gegana Dibakar Massa, Tiga Bus Hangus Terbakar

    arkas Gegana di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (29/8) malam, dilalap api setelah diduga dibakar massa aksi unjuk rasa.

    Ringkasan

  • Arus lalu lintas di kawasan Polda Metro Jaya kembali lancar pascademo

    Arus lalu lintas di kawasan Polda Metro Jaya kembali lancar pascademo

    Jakarta (ANTARA) – Arus lalu lintas di kawasan Polda Metro Jaya mulai dari Jalan Gatot Soebroto hingga Sudirman, Jakarta Selatan terpantau kembali lancar pascademonstrasi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dan Seluruh Indonesia (BEM SI) pada Jumat (29/8).

    Berdasarkan pantauan di lokasi, pukul 20.45 WIB terlihat suasana di Polda Metro Jaya terbilang kondusif dalam pengawasan.

    Namun, dua gerbang masuk utama di Gatot Soebroto dan Sudirman masih tertutup, sehingga tidak bisa dimasuki masyarakat umum.

    Sejumlah masyarakat yang ingin memasuki Polda Metro Jaya harus melewati pintu kawasan SCBD dengan diawasi ketat aparat kepolisian.

    Kemudian, pantau di kawasan Sudirman terlihat halte Transjakarta Polda Metro Jaya hanya menyisakan abu dan benda yang warnanya menjadi gelap lantaran dibakar saat demonstrasi.

    Adapun prasasti yang berada di pagar Polda Metro Jaya kawasan Sudirman terlihat tulisannya sudah rontok sehingga hanya menyisakan abu semen.

    Lalu, pos penjagaan di sekitarnya juga terlihat rusak dengan vandalisme yang bertebaran.

    Sejumlah kendaraan bermotor dan roda empat nampak sudah berlalu lintas, namun untuk ke arah Tol Dalam Kota yang sebelumnya terbuka kini ditutup kembali.

    Hal ini mengingat demo di gedung DPR yang terus berlanjut.

    Sedangkan, Stasiun MRT Istora Mandiri juga nampak rusak dengan puing puing kaca yang jatuh bersebaran. Hanya Stasiun ini satu-satunya yang belum bisa beroperasi.

    Transportasi Jakarta (Transjakarta) mencatat total tujuh halte BRT yang dibakar oleh oknum tak bertanggung jawab selama berlangsungnya demonstrasi di Jakarta pada Jumat (29/8) dan hingga Sabtu dini hari.

    Ketujuh halte tersebut, yakni Halte Bundaran Senayan, Pemuda Pramuka, Halte Polda Metro Jaya, Halte Senen Toyota Rangga, Halte Sentral Senen, Halte Senayan, dan Halte Gerbang Pemuda.

    Sedangkan untuk non BRT yang dirusak yakni Kontainer Petamburan (dibakar).

    Lalu, terdapat 16 halte yang dirusak dan mengalami vandalisme selama berlangsungnya demonstrasi di Jakarta pada Jumat (29/8).

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 7 Halte Terbakar, TransJakarta Berhentikan Seluruh Rute

    7 Halte Terbakar, TransJakarta Berhentikan Seluruh Rute

    Jakarta: PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) menghentikan sementara seluruh layanan rute perjalanan usai insiden pembakaran sejumlah halte, termasuk Halte Polda Metro Jaya di Jakarta Selatan.

    Lewat pengumuman resmi di media sosial, TransJakarta menyampaikan bahwa operasional dihentikan demi menjaga keamanan dan kenyamanan pelanggan.

    “Mengingat situasi yang tidak kondusif, seluruh layanan TransJakarta hingga saat ini masih tidak dapat melayani pelanggan,” tulis PT TransJakarta melalui akun resmi X, dilansir dari Antara, Sabtu, 30 Agustus 2025.

    TransJakarta juga mengimbau pelanggan untuk terus memantau informasi terbaru terkait layanan melalui akun resmi Instagram @infotije, aplikasi TJ, serta platform X @pt_transjakarta.
    Halte Polda Metro Jaya hangus terbakar
    Pantauan di lapangan menunjukkan, Halte Polda Metro Jaya yang berada di depan markas kepolisian tersebut nyaris rata dengan tanah. Bagian luar halte berwarna hitam pekat usai terbakar pada Jumat malam, 29 Agustus 2025.

    Fasilitas penting seperti mesin tap in/tap out ikut hangus terbakar. Meski demikian, pondasi halte masih berdiri dan jembatan penyeberangan orang (JPO) menuju halte masih dapat dilalui masyarakat.
     

    Total 7 halte jadi sasaran
    Menurut keterangan resmi PT TransJakarta, terdapat tujuh halte yang dibakar oknum tidak bertanggung jawab saat demonstrasi di Jakarta berlangsung kemarin hingga Sabtu dini hari.

    “Hingga Sabtu pagi, ada tujuh halte yang dibakar oleh oknum tidak bertanggung jawab,” kata Kepala Departemen Humas dan CSR PT TransJakarta, Ayu Wardhani, Sabtu.

    Ketujuh halte tersebut meliputi:

    Halte Bundaran Senayan
    Halte Pemuda Pramuka
    Halte Polda Metro Jaya
    Halte Senen Toyota Rangga
    Halte Sentral Senen
    Halte Senayan
    Halte Gerbang Pemuda

    Selain pembakaran, sejumlah halte lain juga mengalami kerusakan akibat aksi vandalisme dan perusakan fasilitas.

    Masyarakat diimbau untuk sementara waktu menggunakan moda transportasi alternatif hingga TransJakarta memastikan kembali keamanan serta kesiapan armada dan fasilitas halte.

    Jakarta: PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) menghentikan sementara seluruh layanan rute perjalanan usai insiden pembakaran sejumlah halte, termasuk Halte Polda Metro Jaya di Jakarta Selatan.
     
    Lewat pengumuman resmi di media sosial, TransJakarta menyampaikan bahwa operasional dihentikan demi menjaga keamanan dan kenyamanan pelanggan.
     
    “Mengingat situasi yang tidak kondusif, seluruh layanan TransJakarta hingga saat ini masih tidak dapat melayani pelanggan,” tulis PT TransJakarta melalui akun resmi X, dilansir dari Antara, Sabtu, 30 Agustus 2025.

    TransJakarta juga mengimbau pelanggan untuk terus memantau informasi terbaru terkait layanan melalui akun resmi Instagram @infotije, aplikasi TJ, serta platform X @pt_transjakarta.

    Halte Polda Metro Jaya hangus terbakar
    Pantauan di lapangan menunjukkan, Halte Polda Metro Jaya yang berada di depan markas kepolisian tersebut nyaris rata dengan tanah. Bagian luar halte berwarna hitam pekat usai terbakar pada Jumat malam, 29 Agustus 2025.
     
    Fasilitas penting seperti mesin tap in/tap out ikut hangus terbakar. Meski demikian, pondasi halte masih berdiri dan jembatan penyeberangan orang (JPO) menuju halte masih dapat dilalui masyarakat.
     

    Total 7 halte jadi sasaran
    Menurut keterangan resmi PT TransJakarta, terdapat tujuh halte yang dibakar oknum tidak bertanggung jawab saat demonstrasi di Jakarta berlangsung kemarin hingga Sabtu dini hari.
     
    “Hingga Sabtu pagi, ada tujuh halte yang dibakar oleh oknum tidak bertanggung jawab,” kata Kepala Departemen Humas dan CSR PT TransJakarta, Ayu Wardhani, Sabtu.
     
    Ketujuh halte tersebut meliputi:

    Halte Bundaran Senayan
    Halte Pemuda Pramuka
    Halte Polda Metro Jaya
    Halte Senen Toyota Rangga
    Halte Sentral Senen
    Halte Senayan
    Halte Gerbang Pemuda

    Selain pembakaran, sejumlah halte lain juga mengalami kerusakan akibat aksi vandalisme dan perusakan fasilitas.
     
    Masyarakat diimbau untuk sementara waktu menggunakan moda transportasi alternatif hingga TransJakarta memastikan kembali keamanan serta kesiapan armada dan fasilitas halte.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (ANN)

  • 16 halte Transjakarta alami kerusakan dan vandalisme pascademo

    16 halte Transjakarta alami kerusakan dan vandalisme pascademo

    Jakarta (ANTARA) – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) mengatakan terdapat 16 halte yang dirusak dan mengalami vandalisme selama berlangsungnya demonstrasi di Jakarta pada Jumat (29/8).

    “Terdapat 16 halte yang dirusak dan mengalami vandalisme,” kata Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta Ayu Wardhani kepada wartawan di Jakarta, Sabtu.

    Dia merinci 16 halte tersebut, yakni Halte Bendungan Hilir, Halte Kwitang, Halte Kampung Melayu, Halte Kramat Sentiong, Halte Bidara Cina, Halte Cililitan, Halte Semanggi, Halte Petamburan, dan Halte Widya Candra Telkomsel.

    Lalu, Halte Jatinegara, Halte Kejaksaan Agung, Halte Matraman Baru, Halte Pemuda Pramuka, Halte Masjid Agung, Halte Non BRT Gelora Bung Karno 1, dan Halte Non BRT Polda Metro Jaya 1.

    Selain itu, Transjakarta juga mencatat enam halte yang dibakar oknum tak bertanggung jawab saat aksi unjuk rasa di Jakarta.

    Keenam halte itu, yakni Halte Polda Metro Jaya, Halte Senen Toyota Rangga, Halte Sentral Senen, Halte Senayan Bank DKI, Halte Gerbang Pemuda, dan Halte Bundaran Senayan.

    Dengan demikian, seluruh informasi layanan Transjakarta akan diperbaharui di aplikasi TJ: Transjakarta dan sosial media Transjakarta.

    Pihaknya pun mengajak masyarakat untuk bersama-sama saling menjaga fasilitas publik sehingga manfaatnya bisa terus dirasakan oleh banyak orang.

    Sementara itu, Transjakarta melaporkan saat ini Koridor 11 Pulo Gebang-Kampung Melayu dan Mikrotrans sudah kembali beroperasi pascademonstrasi yang terjadi pada Jumat (29/8).

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Transjakarta Koridor 11 dan 24 rute Mikrotrans kembali beroperasi

    Transjakarta Koridor 11 dan 24 rute Mikrotrans kembali beroperasi

    Jakarta (ANTARA) – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) melaporkan Koridor 11 Pulo Gebang-Kampung Melayu dan Mikrotrans kembali beroperasi pascademonstrasi yang terjadi pada Jumat (29/8) lalu.

    “Rute Mikrotrans dan 1 Rute BRT (Koridor 11) beroperasi normal,” kata Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta Ayu Wardhani kepada wartawan di Jakarta, Sabtu.

    Dia mengatakan pelayanan itu dilakukan secara berangsur sembari memastikan kondisi dan keamanan di lokasi.

    Selain Koridor 11, ada 24 rute Mikrotrans yang sudah kembali beroperasi, yakni JAK.04, JAK.05, JAK.100, JAK.112, JAK.117, JAK.15, JAK.20, JAK.22, JAK.25, dan JAK.26.

    Lalu, JAK.27, JAK.34, JAK.35, JAK.39, JAK.44, JAK.51, JAK.52, JAK.58, JAK.64, JAK.72, JAK.74, JAK.79, JAK.80, dan JAK.85.

    Dengan demikian, saat ini layanan Transjakarta berangsur aktif kembali.

    “Pelanggan bisa mendapatkan informasi terkini layanan Transjakarta melalui X, instagram: infotije, ataupun aplikasi TJ: Transjakarta. Mari kita #SalingJagaJakarta,” ucap Ayu.

    Pihaknya pun mengajak masyarakat untuk bersama-sama saling menjaga fasilitas publik sehingga manfaatnya bisa terus dirasakan oleh banyak orang.

    Transjakarta mencatat total tujuh halte yang dibakar oleh oknum tak bertanggung jawab selama berlangsungnya demonstrasi di Jakarta pada Jumat (29/8) hingga Sabtu dini hari.

    Ketujuh halte tersebut, yakni Halte Bundaran Senayan, Pemuda Pramuka, Halte Polda Metro Jaya, Halte Senen Toyota Rangga, Halte Sentral Senen, Halte Senayan, dan Halte Gerbang Pemuda.

    Sejumlah kelompok mahasiswa, di antaranya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) dan BEM Universitas Indonesia (UI) menggelar unjuk rasa di depan markas Polda Metro Jaya pada Jumat (29/8) siang.

    Demonstrasi tersebut digelar sebagai ungkapan rasa kecewa dan protes atas jatuhnya korban dalam unjuk rasa di depan Gedung DPR kemarin.

    Affan Kurniawan (21), seorang pengemudi ojek daring, meninggal dunia akibat dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di tengah kericuhan antara demonstran dan petugas kepolisian di Jalan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8) malam.

    Kericuhan di Pejompongan itu terjadi setelah berbagai elemen masyarakat yang menggelar aksi unjuk rasa di sekitar kompleks parlemen dipukul mundur oleh pihak kepolisian.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.