kab/kota: Senen

  • Mutasi Perdana Era Bupati Jombang Warsubi: 25 Pejabat Baru Diharapkan Tingkatkan Kinerja

    Mutasi Perdana Era Bupati Jombang Warsubi: 25 Pejabat Baru Diharapkan Tingkatkan Kinerja

    Jombang (beriajaim.com) – Kabupaten Jombang mencatatkan mutasi perdana di bawah kepemimpinan Bupati Warsubi dan Wakil Bupati Salmanudin. Bertempat di Pendopo Kabupaten Jombang, Kamis (11/9/2025), Bupati Warsubi resmi melantik 25 pejabat manajerial di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jombang, yang meliputi 10 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dan 15 Pejabat Administrator.

    Pelantikan ini turut dihadiri oleh Wakil Bupati Salmanudin, Ketua DPRD Kabupaten Jombang Hadi Atmaji, serta perwakilan dari Forkopimda dan sejumlah pejabat terkait.

    Dalam pelantikan tersebut, tampak wajah baru serta beberapa pejabat yang bergeser atau bertukar posisi. Di antaranya adalah Direktur RSUD Jombang yang kini dijabat oleh dr. Pudji Umbaran, menggantikan posisi Dr. dr. Ma’murotus Sa’diyah, M.Kes., yang kini menduduki jabatan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak.

    Bupati Warsubi dalam sambutannya mengungkapkan pentingnya amanah, tanggung jawab, dan loyalitas dalam menjalankan tugas baru. “Saya harap para pejabat yang baru dilantik segera beradaptasi dan bekerja dengan semangat tinggi, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi di instansi masing-masing,” kata Bupati Warsubi.

    Warsubi juga menegaskan bahwa promosi dan mutasi jabatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik serta efektivitas pemerintahan, dengan harapan para pejabat dapat membawa semangat baru untuk kemajuan Jombang.

    Bupati Warsubi juga menekankan perlunya para pejabat yang baru dilantik untuk menjadi pemimpin yang profesional, disiplin, dan teladan. Beliau mengingatkan agar setiap pejabat mampu menunjukkan dedikasi, loyalitas, dan kemampuan dalam mendukung visi Kabupaten Jombang, yaitu “Mewujudkan Jombang Maju dan Sejahtera untuk Semua.”

    Sementara itu, daftar pejabat yang dilantik meliputi sejumlah posisi strategis, seperti Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia yang dijabat oleh Anwar, Kepala Dinas Perhubungan yang kini kosong setelah Budi Winarno digeser menjadi Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang kini dijabat definitif oleh Wor Windari.

    Bupati juga berharap seluruh pejabat yang baru dilantik dapat memberikan dedikasi terbaik mereka, melayani masyarakat dengan sepenuh hati, dan memastikan setiap kebijakan yang diambil dapat mengarah pada perwujudan Jombang yang lebih maju dan sejahtera. [suf]

    DAFTAR NAMA PESERTA PELANTIKAN DAN PENGAMBILAN SUMPAH/JANJI PEJABAT MANAJERIAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG TANGGAL 11 SEPTEMBER 2025

    1. BAMBANG SUNTOWO, S.E., M.Si.
    Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah

    2. Drs. ANWAR, M.KP.
    Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

    3. BUDI WINARNO, S.T., M.Si.
    Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

    4. Drs. MOCHAMAD SALEH, M.Si.
    Kepala Dinas Peternakan

    5. HARI PURNOMO, AP., M.E.
    Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro

    6. AGUNG HARIADI, S.T., M.M.
    Kepala Dinas Sosial

    7. Dra. WOR WINDARI, M.Si.
    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

    8. dr. PUDJI UMBARAN, M.KP.
    Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Jombang

    9. Dr. dr. MA’MUROTUS SA’DIYAH, M.Kes.
    Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan
    Perempuan dan Perlindungan Anak

    10. THONSOM PRANGGONO, AP., M.E.
    Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

    11. SENEN, S.Sos., M.Si.
    Sekretaris pada Dinas Peternakan

    12. Drs. SUPRIADI
    Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah

    13. YAUMASSYIFA’, S.H., M.Si.
    Kepala Bagian Persidangan pada Sekretariat DPRD

    14. ANDI KURNIAWAN, S.H., M.H.
    Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah

    15. SUPARYONO, S.E., M.M.
    Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah

    16. MOCH. FATCHURRAHMAN, S.P., M.M.
    Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah

    17. TONY PRASETYO WIBOWO, S.T., M.Si.
    Sekretaris pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

    18. YULI INAYATI, S.T., M.T.
    Sekretaris pada Inspektorat

    19. WIKU BIRAWA FILIPE DIAS QUINTAS, S.STP., M.Si.
    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah

    20. DWI ARIYANI, S.Si., M.Si.
    Sekretaris pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

    21. MUCHTAR, S.IP., M.Si.
    Camat Jombang

    22. ANJIK EKO SAPUTRO, S.H., M.Si.
    Camat Mojoagung

    23. ABDUL GHOFUR, S.E.
    Sekretaris pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

    24. ANANG SUMARIONO, S.Kep.NS., M.Kes.
    Wakil Direktur Umum dan Keuangan pada Rumah Sakit Umum Daerah Jombang

    25. MOHAMMAD AMIN KURNIAWAN, S.T., M.Ling.
    Sekretaris pada Dinas Lingkungan Hidup

  • Menjaga Keberlanjutan Transformasi PT KAI

    Menjaga Keberlanjutan Transformasi PT KAI

    Bisnis.com, JAKARTA -Perusahaan Ter batas Kereta Api Indonesia atau PT KAI (Persero) berganti nakhoda, dari Didiek Hartantyo kepada Bobby Rasyidin dan Wakil Direktur Utama Dody Budiawan. Munculnya jabatan wadirut ini mengulang pada masa Ignatius Jonan menjadi Dirut KAI yang pertama kali dulu.

    Jika pada periode sebelum nya Dewan Komisaris (Dekom) ada 9 orang dan 9 direksi, maka saat ini ada 8 dekom dan 10 direksi. Sayangnya, dari 10 direksi hanya 3 orang saja yang berasal dari internal KAI (organik), yaitu Direktur Pengelola Sarana & Prasarana Heru Kuswanto, Direktur Operasi Awan Hermawan, dan Direktur Keselamatan dan Keamanan Dadan Rudiansyah. Memang ketiga jabatan tersebut lebih pas diemban oleh mereka yang berkarier di KAI karena mereka mengetahui detail persoalan-persoalan teknis operasional. Catatan lain adalah adanya penggabungan Direksi Pengelola Prasarana dan Sarana yang dijabat oleh satu orang saja. Sesungguhnya ini terlalu berat, baik pekerjaan maupun tanggung jawab moralnya. Bila terjadi insi-den/accident pada sarana dia akan kena, demikian pula bila terjadi insiden/accident di prasarana, orang yang ber-sangkutan juga akan kena. Sungguh kasihan bila tidak segera dipisahkan antara Direksi Pengelola Prasarana dengan Pengelola Sarana ini.

    Kunci operasional KAI itu ada di prasarana (rel, stasiun, dan sejenisnya) dan sarana (kereta api), sehingga tidak bijak membebankan masalah tersebut pada pundak satu orang saja.

    Sebagai seorang pengguna setia layanan KAI, baik jarak jauh maupun dalam kota, harapan terhadap pergantian kepemimpinan di PT KAI ini adalah tetap mampu melanjutkan proses transformasi yang dimulai oleh Ignatius Jonan dengan mengubah wajah layanan KAI ke customer centris, dan dari perusahaan yang sebe-lumnya merugi terus, dalam waktu 3 tahun bisa untung dengan pelayanan yang jauh lebih baik. Transformasi itu terus berlanjut ketika Ignatius Jonan menjadi Menteri Perhubungan (Oktober 2014—Juli 2016) dan kepemimpinan di KAI dilanjutkan oleh Edi Sukmoro. Demikian pula ketika pergantian kepemimpinan dari Edi Sukomoro ke Didiek Hartantyo, proses transformasi terus berlanjut. Didiek Hartantyo sebetul-nya menghadapi masa yang amat sulit karena menjadi Dirut KAI pada saat mulai pandemi Covid-19, yaitu mulai Juni 2020. Namun, latar belakangnya sebagai bankir, kemampuan mana-jerialnya teruji saat itu. Meskipun pelanggan KAI ngedrop sampai 70%, tetapi tidak terjadi PHK sehingga tidak muncul gejolak selama pandemi Covid-19 dan recovery berlangsung cepat sehingga performanya tetap terjaga. Bagi pelanggan, legacy Didiek Hartantyo yang dapat dirasakan langsung adalah pertama, inovasi bisnis dengan pengembangan sarana baru, seperti misalnya KA Luxury, Panoramic, dan kompartemen yang membidik pangsa pasar baru dari orang-orang berduit.

    Ketiga jenis layanan itu amat diminati dan menjadi salah satu sumber cuan baru bagi PT KAI (Pesero). Kedua, Didiek Hartantyo melakukan beutifikasi (mem-percantik) stasiun-stasiun dan di sejumlah stasun besar seperti Gambir, Pasar Senen, Bandung, Yogyakarta, dan Gubeng Surabaya tersedia sejumlah meja di ruang tunggu yang dilengkapi dengan colokan listrik, sehingga calon penumpang kereta bisa menunggu di stasiun sambil bekerja.

    Bukan hanya mengubah wajah stasiun menjadi lebih cantik, tetapi juga memberikan pelayanan yang lebih baik dengan menyedikan fasilitas isi ulang air minum yang langsung dapat diminum di sejumlah stasiun, sehingga dapat mengurangi ongkos transportasi, khu-susnya untuk pembelian air minum selama di perjalanan. Salah satu strategi untuk menjaga proses transformasi KAI itu terus berlanjut adalah mengoptimalkan peran SDM organik masuk ke dalam jajaran direksi, karena mereka itu telah mengenali kultur perusahaan dengan baik, sehingga tidak memer-lukan waktu lama untuk penyesuaian.

    TANTANGAN BARU

    Keberlanjutan transformasi di KAI sangat diperlukan mengingat banyaknya tantangan yang dihadapi oleh perusahaan baik secara bisnis maupun pelayanan. Secara bisnis, KAI mengha-dapi tantangan besar terkait dengan adanya penugasan yang diberikan oleh peme-rintah kepada KAI seperti pengelolaan LRT Palembang dan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Kedua entitas ini secara finansial akan menjadi beban perusahaan karena memerlukan subsidi sepanjang massa untuk dapat mempertahankan operasionalnya. Hal itu mengingat jumlah pelanggan kedua moda itu memang jauh di bawah target, sehingga konsekuensi logisnya pendapatan tiket juga rendah. Hanya dengan subsidi sepanjang masa keduanya dapat ber-operasi. Memang ada layanan kereta regular jarak jauh dan kereta perkotaan yang disubsidi melalui PSO (public service obligation), tetapi itu sebetul-nya lebih ke pertimbangan politik saja. Artinya, tanpa ada subsidi pun akan tetap bisa beroperasi dengan menerapkan tiket komersial. Akan tetapi, untuk LRT Palembang dan KCJB kasusnya berbeda, mereka tidak akan bisa lanjut operasional tanpa ada subsidi, karena kalau diterapkan tarif komersial makin sedikit yang naik.

    Jadi, ada dua pekerjaan rumah (PR) direksi KAI saat ini, yaitu pertama, bagai-mana melakukan creative financing agar biaya operasional LRT Palembang dan KCJB itu tidak terlalu banyak menguras APBN, tetapi juga tidak menjadi beban baru KAI secara keseluruhan. Ini PR yang tidak mudah diselesaikan tapi perlu dibuat milestone agar pada saatnya bisa tercapai. Kedua, bagaimana agar KAI tetap untung tetapi juga layanan untuk kaum bawah tidak terabaikan.

    Saat ini layanan KAI untuk jarak jauh didominasi oleh tarif komersial. Tarif komersial ini sebetulnya amat berat bagi para pensiunan, petani, pedagang kecil, atau peker-ja komuter jarak jauh yang dikenal dengan Kelompok PJKA (Pulang Jumat Kembali Ahad). Mereka hanya dapat menggunakan layanan KA jarak jauh yang bersubsidi, tetapi itu sarananya terbatas sehingga beli tiketnya harus jauh sebelumnya. Kalau mereka ada kepentingan mendadak, sulit mendapatkan tiket bersubsidi tersebut. Di tengah kondisi ekonomi yang makin terpuruk, ketersediaan layanan KA jarak jauh yang terjangkau bagi semua golongan masyarakat itu makin dibutuhkan.

    Apalagi Presiden Prabowo itu secara ideologis adalah seorang sosialis sehingga berharap layanan KAI terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

    Ketiga, untuk menjawab tantangan pertama dan kedua di atas, KAI perlu menggenjot angkutan logistik sehingga dapat melakukan subsidi silang terhadap layanan penumpang. Peningkatan angkutan logistik ini sekaligus untuk mengurangi moda share angkutan barang yang saat ini didominasi oleh truk. Moda share KAI untuk angkutan barang masih dibawah 10%. Dalam waktu 5 tahun ke depan semoga dapat ditingkatkan menjadi 15%. 

    Kalau ini dapat dilakukan maka keuntungan korporasi akan tetap tercapai dan subsidi silang untuk angkutan penumpang bisa tetap dilakukan.

  • Before-After Halte Senen Sentral yang Kini Jadi Jaga Jakarta Usai RIcuh

    Before-After Halte Senen Sentral yang Kini Jadi Jaga Jakarta Usai RIcuh

    Foto

    Rakhmad Hidayatulloh Permana – detikNews

    Selasa, 09 Sep 2025 15:04 WIB

    Jakarta – Halte Senen Sentral merupakan salah satu halte yang sempat rusak akibat kericuhan. Halte tersebut telah diperbaiki dan berganti nama menjadi Halte Jaga Jakarta.

  • Terpopuler, janji Menkeu Purbaya hingga sineas dunia melawan genosida

    Terpopuler, janji Menkeu Purbaya hingga sineas dunia melawan genosida

    Jakarta (ANTARA) – Tim ANTARA telah merangkum sejumlah berita populer pada Senin (8/9), yang juga banyak mendapatkan sorotan pembaca pada hari ini. Ada janji Menkeu baru soal kebijakan fiskal hingga sineas dunia bersatu melawan genosida Israel.

    Berikut daftar berita tersebut:

    1. Purbaya berjanji tak rombak kebijakan fiskal Sri Mulyani

    Menteri Keuangan (Menkeu) yang baru, Purbaya Yudhi Sadewa berjanji tak akan merombak kebijakan fiskal yang telah dijalankan oleh mantan Menkeu Sri Mulyani Indrawati. Informasi lengkapnya di sini.

    2. Sineas dunia bersatu melawan genosida Israel di Palestina

    Lebih dari 1.300 insan perfilman, termasuk peraih Oscar, BAFTA, Emmy, dan Cannes, pada Senin (8/9) menyatakan tidak akan bekerja sama dengan institusi perfilman Israel yang dianggap “terlibat dalam genosida dan apartheid terhadap rakyat Palestina”. Selengkapnya di sini.

    3. Pramono resmikan Halte Transjakara Jaga Jakarta

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo meresmikan Halte Transjakarta Senen Sentral yang kini telah berganti nama menjadi Halte Transjakarta Jaga Jakarta. Baca di sini.

    4. Dito Ariotedjo tanggapi isu Puteri Komarudin jadi Menpora baru

    Ario Bimo Nandito Ariotedjo atau Dito Ariotedjo menanggapi kabar yang menyebut nama Puteri Anetta Komarudin sebagai calon penggantinya di kursi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) setelah perombakan kabinet, Senin. Beritanya di sini.

    5. Hujan deras, banjir bandang terjang Pesisir Barat Lampung

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Barat, Lampung, Imam Habibbudin, mengatakan hingga saat ini tim SAR terus melakukan evakuasi terhadap korban yang masih terjebak banjir akibat hujan deras yang melanda wilayah itu pada Senin. Baca di sini.

    Pewarta: Agita Tarigan
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Transportasi Umum Jakarta Masuk 20 Besar Terbaik Dunia, Begini Kata Pramono

    Transportasi Umum Jakarta Masuk 20 Besar Terbaik Dunia, Begini Kata Pramono

    Jakarta

    Gubernur Jakarta, Pramono Anung, menanggapi hasil studi TimeOut yang menyebut Jakarta sebagai salah satu kota dengan transportasi umum terbaik di dunia. Meski membenarkan hasil riset tersebut, namun dia mengaku belum puas dan akan terus melakukan penyempurnaan.

    Pramono mengatakan, transportasi umum Jakarta hanya kalah dari Singapura di Asia Tenggara. Kota yang dipimpinnya itu masih lebih unggul dibandingkan Manila, Kuala Lumpur dan Bangkok.

    “Jakarta sekarang ini dari 50 kota, 18 ribu responden yang disurvei, kita berada di nomor 17. Di ASEAN kita hanya kalah dari Singapura, lebih baik dari Kuala Lumpur, Manila, maupun Bangkok,” kata Pramono di Senen, Jakarta Pusat, Senin (8/9/2025).

    Transportasi umum di Jakarta. Foto: Andhika Prasetia

    Menurut Pramono, dikutip dari detikNews, capaian tersebut menjadi bukti Jakarta semakin diperhitungkan secara global dalam penyediaan sarana publik. Ia berharap peringkat tersebut bisa terus ditingkatkan di tahun-tahun mendatang.

    “Mudah-mudahan dengan ini kita bisa lebih baik, bukan lagi ranking 17, tapi bisa lebih tinggi lagi,” kata dia.

    Diberitakan detikOto sebelumnya, menurut TimeOut, ada sejumlah alasan yang membuat Jakarta terpilih sebagai salah satu kota dengan transportasi umum terbaik di dunia. Misalnya, sistem terintegrasi yang menghubungkan antara kereta, MRT dan TransJakarta. Selain itu, jangkauan transportasi umum di Jakarta juga sangat luas.

    Studi tersebut mengungkap, ada 79 persen responden yang setuju Jakarta masuk salah satu kota dengan transportasi umum terbaik di dunia. Lebih lagi, sistem yang ada terbukti telah menekan kemacetan kronis yang kerap terjadi di kota berjuluk The Big Durian tersebut.

    Berikut 19 Kota dengan Transportasi Umum Terbaik di DuniaHongkong, HongkongShanghai, ChinaBeijing, ChinaAbu Dhabi, UAETaipei, TaiwanLondon, InggrisVienna, AustriaSeoul, Korea SelatanMumbai, IndiaDoha, QatarDelhi, IndiaSingapura, SingapuraZurich, SwissBrighton, InggrisEdinburgh, SkotlandiaOslo, NorwegiaJakarta, IndonesiaWarsaw, PolandiaTallinn, Estonia.

    (sfn/din)

  • Halte Jaga Jakarta Menyimpan Luka dan Harapan Warga Kota
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 September 2025

    Halte Jaga Jakarta Menyimpan Luka dan Harapan Warga Kota Megapolitan 8 September 2025

    Halte Jaga Jakarta Menyimpan Luka dan Harapan Warga Kota
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Di tengah riuh penumpang yang keluar masuk Halte TransJakarta Jaga Jakarta, berdiri sebuah kotak kaca berbingkai biru.
    Isinya bukan sekadar pajangan biasa, melainkan puing-puing hangus yang tersisa dari kebakaran saat kerusuhan pada 29 Agustus 2025.
    Kerangka kipas gosong, mesin tap hitam legam, blower berkarat, hingga televisi retak yang dulu menayangkan informasi penumpang, kini tertata rapi di dalam kotak itu.
    Ada pula papan petunjuk terbakar, papan gate rusak, serta bongkahan guiding block yang ikut hangus.
    Di bawahnya, tertera sebuah pesan “Ketika kita menjaga halte, kita juga menjaga hak setiap orang untuk memiliki ruang yang aman dan nyaman. Ketika kita merawat fasilitas umum, kita merawat masa depan kota kita.”
    Tak jauh dari instalasi itu, dinding kaca halte dipenuhi deretan foto.
    Ada foto kondisi halte sesaat setelah terbakar, potret petugas TransJakarta membersihkan sisa-sisa puing, hingga momen gotong royong warga, PPSU, dan pengemudi ojek online memulihkan halte. Sejumlah penumpang kerap berhenti sejenak, menatap, dan terdiam.
    “Pas lihat kotak kacanya agak merinding juga, mungkin trauma juga sebagai penumpang. Tapi semoga jadi pengingat kita semua ya kalau fasilitas harus dijaga,” ujar Rani (24), penumpang tujuan Kampung Melayu, Senin (8/9/2025).
    Sulis (41), warga Cempaka Putih, merasakan hal serupa. Meski menyimpan kenangan pahit, Halte Jaga Jakarta kini berwajah baru.
    “Bagus sih ada pengingatnya. Dengan ada ini, kita jadi sadar jangan sampai rusak lagi,” ucapnya.
    Kini, fasilitasnya lebih lengkap, mulai dari tiga toilet terpisah untuk pria, wanita, dan penyandang disabilitas, hingga mushala yang bisa digunakan penumpang beribadah.
    Di bagian depan, sementara ini hanya ada dua stan penjual kopi dan camilan. Belum tersedia stan permanen makanan dan minuman.
    Halte ini juga dirancang lebih modern, dengan enam gate masuk dan keluar (Gate A–H) yang menghubungkan penumpang ke sejumlah koridor utama TransJakarta.
    Gubernur Jakarta Pramono Anung menegaskan, pajangan puing itu bukan sekadar dekorasi, melainkan pengingat.
    “Memorable yang ada, yang dibuat, memang sengaja diskusi kami dengan Dirut Transjakarta supaya memorable itu mengingatkan, bahwa di tempat ini pernah terjadi peristiwa yang mudah-mudahan tidak akan pernah terulang kembali bagi warga Jakarta,” ujar Pramono di Halte Jaga Jakarta, Senin (8/9/2025).
    Halte yang dulu bernama Senen Sentral ini kini benar-benar hadir dengan dua wajah, luka masa lalu yang dipajang dalam kotak kaca, dan harapan baru yang tumbuh bersama fasilitas yang lebih layak.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jakarta duduki peringkat ke-17 kota dengan transportasi terbaik

    Jakarta duduki peringkat ke-17 kota dengan transportasi terbaik

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menyampaikan Jakarta menempati peringkat ke-17 dari 50 kota terbaik di dunia dalam bidang transportasi publik pada 2025, menurut lembaga survei internasional Time Out.

    “Jakarta sekarang ini dari 50 kota, 18 ribu responden yang disurvei, kita berada di nomor 17. Di ASEAN, kita hanya kalah dari Singapura, lebih baik dari Kuala Lumpur, Manila, maupun Bangkok,” kata Pramono saat ditemui di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Senin.

    Menurut dia, capaian itu membuktikan Kota Jakarta semakin diperhitungkan secara global, terutama dalam penyediaan sarana publik.

    Dia pun berharap peringkat tersebut terus meningkat pada tahun-tahun mendatang.

    “Mudah-mudahan dengan ini kita bisa lebih baik, bukan lagi ranking 17, tapi bisa lebih tinggi lagi,” ujar Pramono.

    Berikut 19 Kota dengan Transportasi Umum Terbaik berdasarkan Survei Internasional Time Out 2025:

    1. Hong Kong, SAR

    2. Shanghai, China

    3. Beijing, China

    4. Abu Dhabi, UEA

    5. Taipei, Taiwan

    6. London, Inggris

    7. Wina, Austria

    8. Seoul, Korea Selatan

    9. Mumbai, India

    10. Doha, Qatar

    11. Delhi, India

    12. Singapura, Singapura

    13. Zurich, Swiss

    14. Brighton, Inggris

    15. Edinburgh, Inggris

    16. Oslo, Norwegia

    17. Jakarta, Indonesia

    18. Warsawa, Polandia

    19. Tallinn, Estonia

    Dalam survei itu, disebutkan moda transportasi umum tersibuk di Jakarta adalah bus, dengan tingkat persetujuan 79 persen.

    Bus Transjakarta beroperasi di jalurnya sendiri (busway) di jalan-jalan di ibu kota. Layanan tersebut menawarkan pilihan paling terjangkau bagi warga setempat untuk berkeliling kota.

    Selain bus Transjakarta, ada pula Mikrotrans, yaitu bus berukuran sedang yang melayani antarhalte busway.

    Kemudian, terdapat sejumlah opsi transportasi berbasis rel, yakni MRT (mass rapid transit) dan LRT (light rail transit) yang membantu mengurangi kemacetan di ibu kota, serta kereta komuter yang menghubungkan Jakarta dengan kota-kota penyangga, yaitu Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Beberapa bagian Halte Jaga Jakarta tidak direnovasi sebagai pengingat

    Beberapa bagian Halte Jaga Jakarta tidak direnovasi sebagai pengingat

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengatakan beberapa bagian yang terbakar pada Halte Senen Sentral, yang kini berganti nama menjadi Halte Jaga Jakarta, sengaja tidak direnovasi .

    Dia menjelaskan hal itu dilakukan untuk mengingatkan masyarakat akan peristiwa terbakarnya halte tersebut imbas unjuk rasa yang terjadi beberapa waktu lalu.

    “Kalau di lihat, yang di atasnya itu memang disengaja, tiang yang dulu bekas kebakar melengkung, itu memang disengaja (tidak direnovasi),” kata Pramono saat dijumpai di Halte Jaga Jakarta, Senen, Jakarta Pusat, Senin.

    Pada bagian dalam Halte Jaga Jakarta, terdapat sebuah instalasi berupa kumpulan benda, antara lain layar dan kipas angin yang telah terbakar.

    Di bawah instalasi tersebut, tertulis serangkaian kejadian serta foto-foto saat halte tersebut terbakar sampai selesai direnovasi.

    Pramono mengatakan momen tersebut sengaja diabadikan sebagai pengingat bagi seluruh masyarakat dan kejadian serupa diharapkan tidak terulang kembali.

    Lebih lanjut, dia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk saling menjaga Kota Jakarta agar tetap aman dan nyaman bagi setiap orang.

    Meskipun terdapat bagian yang sengaja tidak direnovasi, dia memastikan halte tersebut aman untuk beroperasi.

    “Semuanya dites, diuji, pasti dijamin tidak akan ada apa-apa. Semuanya sudah dihitung,” ujar Pramono.

    Sementara itu, Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) maupun lift di halte tersebut masih dalam proses renovasi

    JPO beserta lift di halte itu ditargetkan dapat kembali beroperasi pada Desember 2025.

    “Mudah-mudahan segera diselesaikan, dan itu menjadi pekerjaan yang akan dikerjakan oleh Kementerian PU, baik di (halte) Jaga Jakarta ini maupun di (halte) Polda,” tutur Pramono.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Riwayat Halte Transjakarta Senen Sentral, Dibakar Massa, Kembali Dibangun, Kini Jadi Jaga Jakarta – Page 3

    Riwayat Halte Transjakarta Senen Sentral, Dibakar Massa, Kembali Dibangun, Kini Jadi Jaga Jakarta – Page 3

    Menanggapi kerusakan parah tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera mengambil langkah cepat untuk memulihkan fasilitas publik. Perbaikan Halte Senen Sentral dan halte-halte lain yang terdampak dimulai pada Sabtu, 30 Agustus 2025. Proses perbaikan intensif untuk Halte Senen Sentral dan Halte Senen Toyota Rangga secara khusus dimulai pada Selasa, 2 September 2025.

    Upaya pemulihan ini melibatkan kolaborasi berbagai pihak, termasuk petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Pemadam Kebakaran, Kepolisian, Dinas Sumber Daya Air, serta partisipasi aktif dari warga, mahasiswa, dan pengemudi ojek online dalam kegiatan gotong royong pembersihan puing-puing. Sebelum peresmian, Nirwono Joga bersama Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Syafrin Liputo, juga turut meninjau lokasi dan melakukan gladi bersih untuk memastikan kelancaran acara. Targetnya, halte dapat kembali beroperasi secara fungsional pada Senin, 8 September 2025.

    Puncak dari upaya pemulihan ini adalah peresmian kembali Halte Transjakarta Senen Sentral pada Senin, 8 September 2025, oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung. Dalam kesempatan tersebut, halte ini juga secara resmi berganti nama menjadi “Halte Jaga Jakarta”. Pergantian nama ini bukan tanpa alasan; Pramono Anung menjelaskan bahwa nama “Jaga Jakarta” dipilih sebagai pengingat bagi seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga fasilitas kota dan mencegah terulangnya insiden serupa.

    Sebagai bentuk pengingat visual, sebuah instalasi yang memamerkan puing-puing sisa kerusakan dari peristiwa 29 Agustus, lengkap dengan linimasa kejadian, dibangun di dalam halte. Peresmian ini juga berbarengan dengan peluncuran armada bus listrik baru, menandai komitmen Jakarta terhadap transportasi yang lebih modern dan ramah lingkungan.

    Dengan beroperasinya kembali Halte Jaga Jakarta, seluruh layanan Transjakarta dan MRT di kawasan tersebut telah kembali normal, memastikan mobilitas warga kembali lancar.

  • Biaya Perbaikan JPO Polda Metro yang Rusak Akibat Demo Capai Rp 3,5 Miliar – Page 3

    Biaya Perbaikan JPO Polda Metro yang Rusak Akibat Demo Capai Rp 3,5 Miliar – Page 3

    Selain JPO Polda Metro Jaya, Kementerian PU juga memperbaiki JPO Senen yang mengalami rusak parah. Besaran anggaran yang dialokasikan untuk perbaikan fasilitas tersebut masih dihitung.

    Menurut Dewi, proses perbaikan JPO Senen memerlukan waktu lebih panjang karena mengalami kerusakan berat. Target penyelesaian menyeluruh JPO tersebut hingga Desember 2025

    Dewi menambahkan, perbaikan JPO dilakukan sesuai kesepakatan dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, guna memudahkan masyarakat mengakses halte bus Trans Jakarta di masing-masing kawasan JPO tersebut.

    “Dan untuk wilayah DKI, ini sudah disepakati dengan Pemerintah Provinsi DKI. Kami bertugas untuk memperbaiki JPO Polda Metro Jaya dengan JPO yang di Senen,” kata Dewi, dilansir Antara.