kab/kota: Senayan

  • Pintu Tol Pejompongan Terbakar Imbas Demo DPR, Semua Petugas Jalan Tol Selamat – Page 3

    Pintu Tol Pejompongan Terbakar Imbas Demo DPR, Semua Petugas Jalan Tol Selamat – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Aksi demo yang berlangsung di kawasan Gedung DPR/MPR Senayan terus berlanjut hingga Jumat (29/8/2025) malam. Menyebabkan rusaknya sejumlah fasilitas hingga terbakarnya pintu tol Pejompongan.

    Senior General Manager Jasamarga Metropolitan Tollroad (JMT) Widiyatmiko Nursejati menyampaikan, banyak fasilitas pelayanan jalan tol yang mengalami kerusakan selama aksi unjuk rasa berlangsung.

    Semisal Water Barrier, Median Concrete Barrier (MCB), CCTV jalan tol, serta terbakarnya Gerbang Tol (GT) Pejompongan yang tepat berada di seberang Gedung MPR/DPR.

    “Kebakaran ini terjadi pada pukul 21.14 WIB, namun Jasa Marga memastikan semua petugas di lokasi dalam kondisi baik dan selamat,” ujar Widiyatmiko, dikutip Sabtu (30/8/2025).

    “Jasa Marga amat menyesali segala tindakan pengrusakan yang terjadi selama aksi unjuk rasa. Jasa Marga juga meminta maaf atas ketidaknyamanan dan hambatan yang terjadi selama aksi unjuk rasa berlangsung,” ungkapnya.

    Hingga Jumat (29/8/2025) pukul 22.00 WIB, massa unjuk rasa masih memasuki area jalan tol sehingga pengalihan lalu lintas masih terus dilakukan.

    Atas diskresi Kepolisian, sejak pukul 17.13 WIB pengguna jalan dari arah Tol Jagorawi maupun Jakarta-Cikampek yang menuju ke Slipi dialihkan perjalananannya ke arah Tanjung Priok, atau diarahkan untuk menghindari ruas Tol Cawang–Tomang–Pluit untuk sementara.

    “Prioritas utama kami adalah menjaga keselamatan pengguna jalan. Oleh karena itu, atas diskresi Kepolisian, pengalihan arus lalu lintas di Jalan Tol Dalam Kota dilanjutkan hingga malam sampai situasi kembali kondusif,” tuturnya.

  • Cerita Pedemo di Polda Metro Jaya: Keadilan Harus Ditegakkan!
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 Agustus 2025

    Cerita Pedemo di Polda Metro Jaya: Keadilan Harus Ditegakkan! Megapolitan 29 Agustus 2025

    Cerita Pedemo di Polda Metro Jaya: Keadilan Harus Ditegakkan!
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Demo di Polda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2025) menuai cerita bagi Naya (19), mahasiswi salah satu universitas swasta di Jakarta.
    Naya mengatakan dirinya terpaksa melarikan diri dari titik demo di Polda Metro Jaya. Ia kemudian mengendarai motor yang diparkir di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) menuju Halte Atletik di Jalan Asia Afrika.
    Saat ditemui
    Kompas.com
    , bagian kulit di bawah mata Naya tampak diolesi pasta gigi untuk meredakan rasa perih akibat gas air mata yang ditembakkan polisi guna membubarkan massa.
    “Kita lagi cari teman kita, kita enggak tahu harus ke mana. Ini hujan gede jadi kita ke sini aja. Nunggu teman-teman yang lain,” ujarnya saat ditemui di Halte Atletik, Jumat.
    Sementara itu, mahasiswa lainnya, Rafa (19), yang berada di lokasi yang sama dengan Naya mengaku melihat polisi dengan kendaraan taktis dan motor berpatroli di sekitar Senayan Park (SPARK) sambil menembakkan gas air mata.
    “Mereka (polisi) masih ngejar gitu (pakai mobil sama motor). Kita terpencar padahal tadinya kita duduk barengan. Karena panik ya,” ucapnya.
    Naya dan Rafa yang berasal dari kampus yang sama ini mengaku sempat panik. Namun, keduanya menegaskan tidak kapok untuk kembali ikut dalam demo untuk menuntut sebuah keadilan.
    “Enggak (kapok) sih sebelum keadilan ditegakkan gitu, belum ada apa-apanya ini,” jelasnya.
    Pantauan
    Kompas.com
     sekitar pukul 19.30 WIB, polisi dengan kendaraan taktis dan motor terlihat menembakkan gas air mata di Jalan Gerbang Pemuda, atau sekitaran Senayan Park (SPARK).
    Massa aksi pun berhamburan dari arah Jalan Gatot Subroto menuju SPARK, lalu terus berlarian ke Jalan Asia Afrika hingga sekitar Hotel Fairmont.
    Dalam situasi itu, terlihat seorang pengemudi ojek
    online
    memberikan tumpangan kepada massa aksi yang lari akibat dihalau polisi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polri Tetapkan 7 Anggota Brimob Pelindas Driver Ojol Langgar Kode Etik, Dipatsus 20 Hari

    Polri Tetapkan 7 Anggota Brimob Pelindas Driver Ojol Langgar Kode Etik, Dipatsus 20 Hari

    Jakarta: Divisi Propam (Divpropam) Polri menyampaikan hasil pemeriksaan tujuh anggota Satbrimob Polda Metro Jaya yang terlibat dalam insiden kendaraan taktis (rantis) lindas pengemudi ojol pada Kamis, 28 Agustus 2025 malam. Ketujuh anggota Brimob tersebut ditetapkan melanggar kode etik profesi kepolisian.

    “Sebanyak tujuh terduga pelanggar kami tetapkan dan dipastikan bahwa terduga pelanggar terbukti melanggar kode etik profesi kepolisian,” kata Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim dalam Breaking News Metro TV, Jumat, 29 Agustus 2025.

    Ketujuh anggota tersebut berinisial Kompol C, Aipda M, Bripka R, Briptu B, Bripda M, Baraka Y, dan Baraka J. Atas penetapan tersebut, ketujuh anggota tersebut menjalani penempatan khusus (patsus) di Divisi Propam Polri.

    “Selama 20 hari ke depan terhitung mulai 29 Agustus 2025 sampai dengan 17 September 2025,” katanya.

    Meski demikian, imbuh Karim, apabila masih dibutuhkan patsus untuk pemeriksaan maka waktu bisa diperpanjang.

    Adapun saat ini proses pemeriksaan dan pendalaman terhadap para anggota tersebut masih berlanjut di Divisi Propam Polri.
     

    Diketahui, kejadian rantis Brimob melindas driver ojek online, Affan Kurniawan terjadi pada Kamis 28 Agustus 2025 malam, setelah berbagai elemen masyarakat yang menggelar aksi unjuk rasa di sekitar kompleks parlemen, Jakarta, dipukul mundur oleh pihak kepolisian.

    Akibatnya kericuhan terjadi hingga ke berbagai wilayah di sekitaran kompleks parlemen, mulai dari Palmerah, Senayan, hingga Pejompongan. Peristiwa rantis Brimob yang melindas pengemudi ojol itu diduga terjadi di wilayah Pejompongan.

    Video insiden tersebut pun viral di media sosial. Banyak netizen yang membagikan ulang peristiwa tersebut.

    Korban menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

    Jakarta: Divisi Propam (Divpropam) Polri menyampaikan hasil pemeriksaan tujuh anggota Satbrimob Polda Metro Jaya yang terlibat dalam insiden kendaraan taktis (rantis) lindas pengemudi ojol pada Kamis, 28 Agustus 2025 malam. Ketujuh anggota Brimob tersebut ditetapkan melanggar kode etik profesi kepolisian.
     
    “Sebanyak tujuh terduga pelanggar kami tetapkan dan dipastikan bahwa terduga pelanggar terbukti melanggar kode etik profesi kepolisian,” kata Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim dalam Breaking News Metro TV, Jumat, 29 Agustus 2025.
     
    Ketujuh anggota tersebut berinisial Kompol C, Aipda M, Bripka R, Briptu B, Bripda M, Baraka Y, dan Baraka J. Atas penetapan tersebut, ketujuh anggota tersebut menjalani penempatan khusus (patsus) di Divisi Propam Polri.

    “Selama 20 hari ke depan terhitung mulai 29 Agustus 2025 sampai dengan 17 September 2025,” katanya.
     
    Meski demikian, imbuh Karim, apabila masih dibutuhkan patsus untuk pemeriksaan maka waktu bisa diperpanjang.
     
    Adapun saat ini proses pemeriksaan dan pendalaman terhadap para anggota tersebut masih berlanjut di Divisi Propam Polri.
     

     
    Diketahui, kejadian rantis Brimob melindas driver ojek online, Affan Kurniawan terjadi pada Kamis 28 Agustus 2025 malam, setelah berbagai elemen masyarakat yang menggelar aksi unjuk rasa di sekitar kompleks parlemen, Jakarta, dipukul mundur oleh pihak kepolisian.
     
    Akibatnya kericuhan terjadi hingga ke berbagai wilayah di sekitaran kompleks parlemen, mulai dari Palmerah, Senayan, hingga Pejompongan. Peristiwa rantis Brimob yang melindas pengemudi ojol itu diduga terjadi di wilayah Pejompongan.
     
    Video insiden tersebut pun viral di media sosial. Banyak netizen yang membagikan ulang peristiwa tersebut.
     
    Korban menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (RUL)

  • Halte Transjakarta di depan Polda Metro dibakar demonstran

    Halte Transjakarta di depan Polda Metro dibakar demonstran

    Jakarta (ANTARA) – Massa membakar Halte Transjakarta Polda Metro Jaya dalam unjuk rasa di Jalan Sudirman, Jakarta Selatan sekitar pukul 21.00 WIB.

    Terlihat api semakin membara menyinari Polda Metro Jaya yang sebelumnya gelap gulita. Kemudian, kepulan asap gelap juga membumbung tinggi.

    Hingga kini massa masih berupaya melawan anggota Kepolisian untuk bisa memasuki area.

    Sementara, anggota Kepolisian juga memukul mundur mereka dengan menembakkan water cannon dan gas air mata.

    Pukul 21.45 WIB, tak menyerah mereka juga melemparkan petasan yang membuat sejumlah massa di dalam Polda Metro Jaya mencari tempat aman.

    Kemudian, PT MRT Jakarta (Perseroda) juga melakukan penutupan di Stasiun Istora Mandiri dan Senayan Mastercard. Nantinya ratangga akan langsung lewat tanpa berhenti.

    Diketahui, berbagai kelompok mahasiswa seperti Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan BEM Universitas Indonesia (BEM UI) mengumumkan menggelar aksi unjuk rasa di depan Markas Polda Metro Jaya pada Jumat siang.

    Demonstrasi tersebut digelar untuk mengungkapkan rasa kekecewaan dan sebagai bentuk protes atas jatuhnya korban dalam unjuk rasa di depan Gedung DPR RI kemarin.

    Affan Kurniawan (21), seorang pengemudi ojek daring, meninggal dunia akibat dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di tengah kericuhan antara demonstran dan petugas kepolisian di Jalan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8).

    Kericuhan di Pejompongan tersebut terjadi setelah berbagai elemen masyarakat yang menggelar aksi unjuk rasa di sekitar kompleks parlemen, dipukul mundur oleh pihak kepolisian.

    Kadiv Propam Polri Irjen Pol Abdul Karim pada Jumat dini hari mengungkapkan bahwa ada tujuh aparat Brimob yang diduga terlibat dan berada di dalam rantis tersebut. Menurut dia, tujuh personel itu masih dalam proses pemeriksaan.

    Insiden yang menewaskan Affan tersebut memicu unjuk rasa susulan yang melibatkan ratusan anggota masyarakat dan sejawat pengemudi ojek daring di depan Mako Brimob di Kwitang, Jakarta Pusat.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Massa Demo di Polda Metro Bergeser ke Semanggi untuk Istirahat
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 Agustus 2025

    Massa Demo di Polda Metro Bergeser ke Semanggi untuk Istirahat Megapolitan 29 Agustus 2025

    Massa Demo di Polda Metro Bergeser ke Semanggi untuk Istirahat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Sejumlah massa demo di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, bergerak ke bawah kolong Simpang Susun Semanggi, Jumat (29/8/2025) malam.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com 
    di lokasi, massa terlihat lebih tenang. Tidak ada tindakan represif yang mereka lakukan.
    Bahkan, massa terlihat beristirahat sambil menikmati minuman yang dijajakan tukang kopi keliling.
    Mereka terlihat saling berbincang, sementara dari kejauhan terdengar beberapa kali ledakan petasan disertai kepulan asap.
    Di jalan, sampah berupa botol minuman dan kemasan makanan ringan tampak berserakan. Gerimis juga sesekali turun.
    Di pinggir jalan, terlihat sejumlah sepeda motor terparkir. Dari arah Bendungan Hilir, sebuah bus bertuliskan “Paspampres” melintas. Di dalamnya, sejumlah aparat berbaju loreng sempat melambaikan tangan kepada massa.
    Bus itu sempat berhenti saat seorang pria berjaket ojol mengajaknya bertukar sapa.
    Tak lama setelah itu, massa bergerak berbalik arah sambil menyanyikan yel-yel yang menyindir kepolisian.
    Di bawah jembatan, terdengar beberapa pukulan ke arah barrier beton. Terlihat juga puluhan pecahan batu di jalan.
    Perhatian massa sempat tersita saat seorang jurnalis berkemeja hijau mendekat dengan kameramennya. Kepada kamera, massa aksi meneriakkan nama Ahmad Sahroni.
    “Ahmad Sahroni, turun dari jabatanmu!” seru massa pada kamera lalu kembali larut dalam kerumunan.
    Kemudian, terdengar massa aksi meminta pasta gigi sebagai persiapan antisipasi dampak gas air mata. Perlahan mereka kembali lagi berjalan ke arah Senayan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jelang Tengah Malam, Aksi di Depan DPR Kian Panas! Pagar Berhasil Dijebol

    Jelang Tengah Malam, Aksi di Depan DPR Kian Panas! Pagar Berhasil Dijebol

    Bisnis.com, JAKARTA — Suasana di depan Kompleks MPR/DPR Senayan, Jakarta Pusat, semakin malam semakin memanas usai massa aksi berhasil menjebol pagar di samping Gerbang 46C, yang berada di antara Gedung DPR/MPR dan Kantor Kementerian Lingkungan Hidup pada Jumat (29/8/2025) malam.

    Pantauan Bisnis di lokasi, massa aksi berhasil menjebol pagar sekitar pukul 20.30 WIB. Aparat keamanan meminta mereka untuk mundur.

    “Kami mengimbau sama-sama menjaga, kami tidak ingin bentrok,” ujar Kapolres Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro lewat pengeras suara.

    Kendati demikian, para demonstran tidak mendengarkan imbauan tersebut. Mereka coba merangsek masuk.

    Brimob tidak tinggal diam, mereka mengerahkan water canon. Air berdaya deras menghantam menghalau massa aksi untuk maju lebih jauh.

    Mereka membalas dengan petasan yang diarahkan ke polisi. Serangan itu kembali dibalas, Brimob menembakkan gas air mata.

    Ternyata, massa aksi tak mau kalah. Mereka melemparkan setidaknya empat bom molotov ke arah anggota Brimob yang masih bersiaga dengan posisi barikade.

    Susatyo kembali mengimbau agar massa aksi segera membubarkan diri. Menurutnya, pihak keamanan sudah memberikan kelonggaran waktu yang lama untuk menyuarakan aspirasi.

    Kendati demikian, massa aksi tetap bertahan. Hingga pukul 21.00 WIB, baik anggota polisi dan massa aksi masih bertahan.

    Adapun, massa sendiri mulai banyak berdatangan ke depan Gerbang Utama Kompleks Parlemen Senayan sekitar pukul 14.00 WIB.

    Setelahnya, massa perlahap semakin ramai usai sejumlah mahasiswa dengan almamater biru langit dan biru dongker bergabung. Mereka berorasi, membakar kardus, bernyanyi bersama, melempari botol ke dalam kompleks, hingga menggedor-gedor gerbang besi DPR/MPR.

    Massa Merangsek Masuk ke Gedung DPR/MPR

    Sementara itu, pantauan Bisnis sekitar pukul 20.45 WIB, polisi akhirnya menggunakan meriam air (water canon) dan gas air mata untuk menghalau massa yang mencoba masuk ke Gedung DPR.

    Meskipun sudah dihalau oleh water canon, massa aksi terpantau masih melempari barikade polisi dengan petasan, batu, hingga molotov.

    “Tolong jangan masuk, kami mengimbau kita sama-sama menjaga, kami tidak ingin bentrok,” ujar aparat kepolisian melalui pengeras suara.

    Kobaran api besar pun masih menyala di pintu gerbang DPR yang berbatasan langsung dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (KLHK).

    Untuk mengamankan situasi, TNI Angkatan Darat turut diterjunkan ke lapangan. Padahal, pengamanan di kawasan kompleks parlemen umumnya merupakan kewenangan utama Polri.

    Aksi ini merupakan lanjutan dari demonstrasi pembatalan kenaikan tunjangan DPR hingga mengecam aksi kekerasan polisi yang memakan korban jiwa.

    Memang, aksi demonstrasi pada Kamis (28/8/2025) kemarin memakan korban jiwa yaitu driver ojek online (ojol) Affan Kurniawan yang dilindas mobil rantis Barakuda milik Brimob.

    Gugurnya Affan memantik emosi masyakarat luas. Aksi demonstrasi pun berlangsung di sejumlah titik di Jakarta dan berbagai daerah lain di Indonesia, salah satunya di depan Gerbang Utama Kompleks Parlemen Senayan ini.

  • Yang Hilang di 29 Agustus: HUT DPR RI

    Yang Hilang di 29 Agustus: HUT DPR RI

    Jakarta

    DPR RI genap berulang tahun ke-80 hari ini. Alih-alih dirayakan, momentum ulang tahun DPR kali ini diwarnai aksi demonstrasi massa.

    Dirangkum detikcom, Jumat (29/8/2025), HUT DPR RI diperingati setiap 29 Agustus 2025. Pagi ini, DPR menggelar upacara HUT ke-80 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

    Upacara dipimpin oleh Sekjen MPR Fauziah. Upacara itu dihadiri oleh para staf DPR RI dan siswa sekolah.

    Biasanya setiap tahunnya, DPR selalu menggelar rapat paripurna dalam rangka memperingati HUT DPR RI. Dalam rapat paripurna itu, Ketua DPR RI akan menyampaikan pidato politiknya.

    Namun, berbeda hal dengan HUT ke-80 DPR RI. Tak ada rapat paripurna yang digelar hari ini. Sebaliknya, Gedung DPR RI dikepung massa aksi.

    Terbaru, per pukul 19.19 WIB, massa melemparkan petasan ke arah gedung DPR RI. Massa masih bertahan di depan DPR.

    Selain itu, ada pula massa yang masih bertahan di dalam area DPR RI.

    (amw/tor)

  • Massa Mundur dari Polda Metro Jaya Dihalau Water Canon dan Gas Air Mata

    Massa Mundur dari Polda Metro Jaya Dihalau Water Canon dan Gas Air Mata

    Bisnis.com, JAKARTA – Massa aksi yang berunjuk rasa di depan Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (29/8/2025) malam, terpantau dipukul mundur setelah aparat kepolisian menembakkan water cannon dan gas air mata. Hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut turut memecah konsentrasi demonstran.

    Pantauan Bisnis di lokasi pukul 19.20 WIB, sebagian besar massa mundur dari Jalan Jenderal Sudirman menuju Jalan Gatot Subroto.

    Dalam proses itu sempat terjadi insiden pelemparan batu dari dalam kompleks Polda Metro Jaya ke arah kerumunan yang memicu emosi aparat TNI AD.

    Massa juga sempat melakukan pelemparan ke gerbang Polda serta merusak pos polisi di Jalan Gatot Subroto.

    Situasi semakin memanas ketika aparat melepaskan tembakan gas air mata dari arah Semanggi, sementara dari arah sebaliknya massa dikepung aparat berseragam hitam. Sebelumnya, dua mobil berisi aparat dari arah FX Sudirman memasuki area Polda Metro Jaya, membuat massa panik dan berlarian ke arah Bundaran Senayan.

    Dalam kepanikan itu, para demonstran menyebut kepada Bisnis bahwa mereka merasa terkepung.

    Sebagian massa melarikan diri melalui kawasan Gelora Bung Karno (GBK), sementara lainnya berteduh di halte-halte di sepanjang Jalan Sudirman.

    Saat ini, Jalan Jenderal Sudirman tampak lengang, hanya menyisakan lalu lintas kendaraan bermotor dengan arus menuju Sudirman dari Bundaran Senayan yang ditutup aparat.

  • 3
                    
                        JK Sebut Penyebab Demo: Anggota DPR Bicara Asal-asalan dan Hina Rakyat
                        Nasional

    3 JK Sebut Penyebab Demo: Anggota DPR Bicara Asal-asalan dan Hina Rakyat Nasional

    JK Sebut Penyebab Demo: Anggota DPR Bicara Asal-asalan dan Hina Rakyat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK), menilai bahwa pernyataan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI yang asal bicara menjadi penyebab utama demo pecah sejak Senin (25/8/2025) hingga hari ini.
    Oleh karenanya, ia meminta anggota dewan sebagai wakil rakyat untuk tidak berbicara sembarangan ketika menanggapi kritik dan keresahan masyarakat akibat sejumlah kebijakan.
    “Jangan bicara asal-asal dan jangan menghina masyarakat. Ini semua yang menjadi penyebab daripada masalah,” kata Jusuf Kalla dalam keterangan resmi dalam sebuah video yang disampaikan kepada
    Kompas.com
    , Jumat (29/8/2025).
    JK meminta para pejabat dan anggota DPR untuk menahan diri.
    Ia menyampaikan bahwa demo yang terjadi pada Senin awal pekan ini dan dua hari belakangan harus menjadi pelajaran yang besar.
    “Tentunya bagi para penjabat, para anggota DPR, untuk menahan diri, menjadi pelajaran yang besar,” tuturnya.
    Tak hanya itu, JK juga meminta masyarakat untuk turut menahan diri.
    Ia memahami bahwa masyarakat, termasuk pengemudi ojek online, merasa marah karena salah seorang temannya, Affan Kurniawan (21), tewas dilindas rantis barracuda yang dikendarai polisi.
    Namun, jika demo meluas karena tidak menahan diri, ekonomi akan terhenti dan pekerjaan setiap orang untuk memenuhi nafkah keluarga akan terganggu.
    “Kalau kota bergejolak seperti ini, maka kehidupan ekonomi akan berhenti. Bisa menimbulkan juga pendapatannya berkurang dan tentu berakibat jauh pada kehidupan masing-masing,” bebernya.
    Lebih lanjut, JK meminta masyarakat untuk menjaga ketertiban lingkungan.
    “Agar masyarakat menjaga lingkungan masing-masing. Karena masalah begini akan berakibat banyak. Kita memahami itu bahwa kita semua akan kena masalah,” tandas JK.
     
    Sebelumnya diberitakan, sejumlah anggota DPR RI menjadi sorotan saat merespons masyarakat yang memberikan kritik lewat media sosial maupun aksi demonstrasi di depan DPR RI.
    Kritikan masyarakat itu awalnya merespons isu gaji dan tunjangan jumbo anggota Dewan yang menjadi perdebatan publik.
    Beberapa anggota Dewan memberikan klarifikasi soal tunjangan rumah senilai Rp 50 juta per bulan yang diterimanya, tetapi justru memanaskan suasana.
    Sebut saja anggota DPR dari Fraksi Partai Nasdem, Nafa Urbach, yang mendukung pemberian tunjangan tersebut supaya bisa mengontrak rumah di sekitar Gedung DPR.
    Dia bahkan membandingkan dengan dirinya yang tinggal di Bintaro dan harus bergulat dengan kemacetan setiap kali menuju Senayan.
    Publik menilai Nafa gagal membaca situasi lewat pernyataannya itu hingga akhirnya meminta maaf.
    Kemudian, muncul pernyataan pedas Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni, kepada publik yang mengkritik DPR.
    Sahroni melontarkan kalimat yang kian memperkeruh suasana ketika menanggapi seruan “Bubarkan DPR” di media sosial.
    “Catat nih, orang yang cuma mental bilang ‘bubarin DPR’, itu adalah orang tolol se-dunia,” ujarnya dalam kunjungan kerja di Medan, Jumat (22/8/2025).
    Pernyataan para anggota dewan ini ditengarai memantik kemarahan publik sehingga menggelar sejumlah aksi unjuk rasa di berbagai daerah, termasuk di Gedung DPR pada Senin (25/8/2025) dan Kamis (28/8/2025).
    Kondisi ini semakin bergejolak setelah insiden kendaraan taktis (rantis) Brimob melindas pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, di Jakarta pada Kamis malam kemarin.
    Aksi unjuk rasa ini pun meluas tidak sekadar memprotes tunjangan para anggota dewan, melainkan juga menuntut keadilan atas kekerasan yang dilakukan oleh aparat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kondisi Terkini Tol Dalam Kota Imbas Demo Kepung Jakarta

    Kondisi Terkini Tol Dalam Kota Imbas Demo Kepung Jakarta

    Jakarta

    PT Jasa Marga (Persero) menutup sementara akses ke Tol Dalam Kota imbas aksi demonstrasi di kawasan Gedung DPR/MPR RI sore ini, Jumat (29/8/2025). Pengguna jalan diarahkan lewat jalur alternatif lain.

    Berdasarkan informasi yang diterima detikcom dari Jasa Marga, disebutkan bahwa arus lalu lintas di Tol Dalam Kota terpantau padat. Hal ini disebabkan karena massa aksi memasuki jalan tol.

    “Terpantau kepadatan lalu lintas di Ruas Tol Dalam Kota imbas aksi unjuk rasa di sekitar Gedung DPR/MPR yang memasuki jalan tol,” tulis Jasa Marga.

    Atas kondisi tersebut, pengguna jalan dari arah Cikampek dan Jagorawi diarahkan untuk melanjutkan perjalanan ke arah Tanjung Priok hingga Pluit dan diimbau menghindari ruas Tol Dalam Kota untuk sementara waktu.

    Di samping itu, Jasa Marga melalui unggahan pada akun media sosial X juga telah mengumumkan bahwa sejumlah pintu Tol Dalam Kota ditutup sementara. Pintu tersebut antara lain akses keluar Pejompongan, Semanggi, hingga Tanjung Duren.

    “17.31 WIB #Tol_DalamKota Akses masuk GT Angke 2, GT Jalembar 2, GT Tanjung Duren, GT Slipi 2 dan GT Pejompongan arah Cawang DITUTUP SEMENTARA, ada kegiatan penyampaian pendapat di jalan arteri depan Gedung MPR/DPR. Harap gunakan jalur alternatif,” tulis akun @PTJASAMARGA.

    Selain itu, akses masuk juga sempat ditutup sementara. Akses tersebut antara lain Gerbang Tol (GT) Tebet, Cawang, Kuningan, hingga Semanggi.

    “17.31 WIB #Tol_DalamKota Akses masuk GT Cawang, GT Tebet 1, GT Kuningan 1 dan GT Senayan arah Pluit/Bandara DITUTUP SEMENTARA, ada kegiatan penyampaian pendapat di jalan arteri depan Gedung MPR/DPR. Harap gunakan jalur alternatif,” tulis akun @PTJASAMARGA.

    Tonton juga video “Aksi Driver Ojol Lempari Markas Brimob Manahan Solo Pakai Batu” di sini:

    (acd/acd)