Nafa Urbach Dilaporkan ke MKD karena Hedon dan Tamak, Uya Kuya-Eko Patrio Rendahkan DPR
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR Nazaruddin Dek Gam membeberkan sejumlah alasan kenapa lima anggota nonaktif DPR diadukan ke MKD DPR.
Adapun lima
anggota DPR nonaktif
yang dimaksud adalah Adies Kadir, Ahmad Sahroni, Nafa Urbach, Surya Utama (Uya Kuya), dan Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio).
Hal tersebut Dek Gam ungkapkan dalam persidangan MKD di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (3/11/2025).
“Pada tanggal 4, 9, dan 30 September 2025 yang lalu, Mahkamah Kehormatan Dewan telah menerima pengaduan yang mengadukan sejumlah anggota DPR RI atas dugaan pelanggaran kode etik. Antara lain, satu, teradu satu saudara Adies Kadir atas pernyataan terkait tunjangan anggota DPR RI yang keliru dan menimbulkan reaksi luas dalam masyarakat,” ujar Dek Gam.
Lalu, untuk Nafa Urbach, Dek Gam menyebut politisi Nasdem itu dilaporkan karena hedon dan tamak. Menurutnya, kala itu, Nafa Urbach menyampaikan pernyataan bahwa kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPR pantas.
“Dua, teradu Saudari Nafa Urbach atas pernyataannya yang telah memberikan kesan hedon dan tamak, dengan menyampaikan bahwa kenaikan gaji dan tunjangan itu sebuah kepantasan dan wajar bagi anggota DPR RI,” tuturnya.
Selanjutnya, lanjut Dek Gam, Uya Kuya dianggap merendahkan DPR dengan berjoget di sidang tahunan 2025.
Eko Patrio juga dilaporkan karena alasan yang sama dengan Uya Kuya, yang mana mereka sama-sama berasal dari PAN.
“Tiga, teradu Saudara Surya Utama atas gestur yang merendahkan lembaga DPR RI dengan cara berjoget dalam sidang tahunan MPR RI 2025, dan sidang bersama DPR RI dan DPD RI tanggal 15 Agustus 2025,” jelas Dek Gam.
“Empat, teradu Saudara Eko Hendro Purnomo atas gestur yang merendahkan lembaga DPR RI dengan cara berjoget dalam sidang tahunan MPR RI 2025 dan sidang bersama DPR RI dan DPD RI tanggal 15 Agustus 2025,” sambungnya.
Sementara itu, Dek Gam menyebut Ahmad Sahroni dilaporkan karena menggunakan diksi tak pantas di hadapan publik.
“Lima, teradu Saudara Ahmad Sahroni atas teradu, ucapannya atau pernyataan langsung di hadapan publik dengan menggunakan diksi yang tidak pantas,” imbuh Dek Gam.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Senayan
-
/data/photo/2025/11/03/690824c46e370.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
10 Nafa Urbach Dilaporkan ke MKD karena Hedon dan Tamak, Uya Kuya-Eko Patrio Rendahkan DPR Nasional
-
/data/photo/2025/09/01/68b519ea25167.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Setelah Kasus Rahayu, Sidang Etik Sahroni dkk Jadi Pertaruhan DPR
Setelah Kasus Rahayu, Sidang Etik Sahroni dkk Jadi Pertaruhan DPR
Sejak 2006 berkecimpung di dunia broadcast journalism, dari Liputan6 SCTV, ANTV dan Beritasatu TV. Terakhir menjadi produser eksekutif untuk program Indepth, NewsBuzz, Green Talk dan Fakta Data
MALAPETAKA
di akhir Agustus 2025, meninggalkan duka dan luka, terutama kepada keluarga Affan Kurniawan serta sembilan keluarga lainnya di sejumlah kota. Sepuluh orang itu pergi untuk selamanya.
Apakah peristiwa kelam itu mampu memberi pelajaran kepada bangsa Indonesia, khususnya elite politik di DPR, pemerintah serta petinggi partai politik?
Publik mempertanyakan hal ini manakala dalam dua bulan terakhir, tidak mendapat kepastian tentang pembentukan tim gabungan pencari fakta (TGPF) untuk mengusut malapetaka di akhir Agustus itu.
DPR juga kembali ke “stelan pabrik”–terutama dalam memutuskan pengunduran diri Rahayu Saraswati sebagai anggota DPR.
Sebelumnya terungkap kenaikan dana reses dari Rp 400 juta (2019-2024) menjadi Rp 702 juta (2024-2029). Naik hampir dua kali lipat.
Belakangan, Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad menyatakan kenaikan dana reses itu mulai bulan Mei 2025, karena indeksnya naik dan jumlah titik yang dikunjungi anggota DPR bertambah (
Hukumonline
, 11 Oktober 2025).
Dana reses tidak diberikan setiap bulan. Dalam setahun, anggota DPR dijadwalkan melakukan empat hingga lima kali reses untuk menyerap aspirasi rakyat.
Pokok kata menjadi wakil rakyat itu nikmat karena dimanjakan dengan aneka fasilitas—bahkan negara harus merogoh kocek lebih dalam untuk membiayai agenda “menyerap aspirasi” rakyat di daerah pemilihan 580 anggota DPR.
Saban kali reses, idealnya 580 anggota DPR itu turun ke 84 daerah pemilihan (dapil). Urusan menyerap aspirasi–sesuatu yang inheren menjadi tugas wakil rakyat–tak cukup dibiayai dengan gaji dan sekian tunjangan yang melekat pada anggota DPR, tapi dibiayai dengan mata anggaran bernama dana reses.
Jika peristiwa di akhir Agustus 2025 jadi pelajaran, mestinya DPR tidak
ngeyel
dengan dana reses sebesar Rp 702 juta itu. Besaran dana reses sebaiknya kembali ke skema DPR periode 2019-2024.
Mari tengok jumlah dapil dan jumlah anggota DPR dalam tiga pemilihan umum terakhir. Pada 2014, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan 77 daerah pemilihan (distrik) untuk memilih 560 anggota DPR.
Lima tahun berselang, Pemilu 2019, jumlah dapil bertambah menjadi 80 untuk memilih 575 anggota DPR. Dengan pemekaran provinsi di Papua, jumlah dapil di Pemilu 2024 meningkat menjadi 84. Kali ini untuk memilih 580 anggota DPR.
Data ini menjelaskan jumlah dapil DPR periode 2024-2029 cuma bertambah empat. Anggota DPR pun bertambah lima orang, dari 575 menjadi 580.
Penambahan dana reses dari Rp 400 juta menjadi Rp 702 juta per anggota layak ditanyakan. Apakah anggota DPR dari dapil Papua X contohnya juga turun ke dapil Papua Y saat reses? Kalau iya, apa relevansinya?
Pemimpin DPR dan sekretariat jenderal DPR perlu menjelaskan berapa titik atau lokasi di dapil tertentu yang dikunjungi anggota DPR? Dan berapa biaya untuk berkunjung ke titik atau lokasi reses?
Hal lain menyangkut pertanggungjawaban dana reses itu. Kenaikan dana reses dari Rp 400 juta menjadi Rp 702 juta itu sangat besar. Rakyat perlu bertanya karena dana itu berasal dari uang pajak yang ditarik dari rakyat pula.
Pada kasus Rahayu Saraswati, Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR menolak pengunduran diri keponakan Presiden Prabowo Subianto itu.
“Mempertimbangkan aspek hukum, ketentuan tata beracara serta putusan Majelis Kehormatan Partai Gerindra” begitu antara lain penjelasan MKD.
Aspek internal Gerindra, yakni Mahkamah Kehormatan Partai Gerindra, yang diacu MKD DPR condong formalistik dan administratif. Salah satunya karena tidak menerima pengajuan pengunduran diri secara tertulis dari Rahayu Saraswati.
Mahkamah juga menilai tuduhan yang menyebut Rahayu Saraswati merendahkan kelompok tertentu tidak terbukti (
Kompas.com
, 30/10/2025).
Keputusan ini menyimpan teka-teki. Pertama, Rahayu menunjukkan keteladanan yang baik sebagai wakil rakyat. Ia merasa perkataan atau kalimatnya telah melukai perasaan rakyat.
Karena itu, ia memilih mengundurkan di momen ketika amarah rakyat masih tinggi selepas kejadian akhir Agustus, tepatnya pada 10 September 2025.
Entahlah, apakah keputusan itu terjadi lantaran tekanan publik atau inisiatif moral dan etis yang peka terhadap perasaan rakyat.
Yang pasti: Rahayu mengumumkan pengunduran dirinya ke publik. Rasanya ini lebih dari cukup–bahkan tanpa berkirim surat kepada DPP Partai Gerindra.
Kedua, soal konten yang diduga menyebabkan terlukanya perasaan rakyat itu asli atau hasil editan, tidak sepatutnya diputuskan secara sepihak oleh Partai Gerindra.
Sudahkah diverifikasi kepada pakar yang kompeten? Jangan sampai kasus Rahayu ini justru menyudutkan publik karena dinilai telah mengedit atau memodifikasi konten-konten berbeda waktu dan konteks milik Rahayu. Bagaimana jika faktanya bukan hasil editan atau modifikasi?
Ketiga, inisiatif mengundurkan diri datang dari Rahayu. Seyogyanya yang bersangkutan ditanya apakah bersedia dan ingin aktif kembali menjadi anggota DPR.
Lebih elok jika Mahkamah Kehormatan Partai Gerindra dan MKD DPR membiarkan Rahayu untuk memilih keputusan secara otonom.
Ini ujian karena ada lima anggota DPR lain dari tiga partai politik yang akan menghadapi sidang etik MKD DPR. Publik mencerna partai politik defensif dalam kasus Ahmad Sahroni, Nafa Urbach, Eko Patrio, Uya Kuya dan Adies Kadir.
Alih-alih menempuh mekanisme pergantian antarwaktu atau PAW, Partai Nasdem, PAN dan Golkar cuma menon-aktifkan mereka dari DPR. Pernyataan dan tindakan lima anggota DPR ini dituding telah menyulut demonstrasi besar, akhir Agustus 2025.
Sidang etik terhadap lima anggota DPR ini adalah pertaruhan besar bagi MKD. Sedangkan keputusan MKD terhadap Rahayu cuma “awalan” dari hal yang lebih besar itu.
Musababnya, sidang etik terhadap Ahmad Sahroni dkk itu akan digelar ketika dinamika politik sudah berubah. Pengawasan publik telah menyusut drastis. Beda halnya jika sidang etik di depan MKD itu dilaksanakan pada bulan September lalu.
Di sini pertaruhannya. Mungkinkah objektivitas mendapat ruang yang lebar dalam persidangan MKD? Adakah keadilan mampu ditegakkan tanpa pandang bulu–adil buat anggota DPR yang bakal “diadili”, juga adil bagi publik luas yang merasa terluka akibat perkataan dan tindakan lima orang wakil rakyat itu.
Marwah MKD pernah mencapai pucuknya pada Desember 2015 silam, ketika memutus kasus “Papa minta saham” yang dituduhkan kepada Ketua DPR 2014-2019, Setya Novanto.
Dalam sidang MKD saat itu, sembilan anggota menyatakan Setnov telah melanggar etik kategori sedang. Adapun enam anggota MKD menganggap politikus Golkar itu telah melakukan pelanggaran berat (
BBCIndonesia.com
, 16 Desember 2015).
Akibat sidang etik oleh MKD itu, Setnov mengundurkan diri dari kursi ketua DPR dan MKD menyetujui surat pengunduran tersebut.
Dulu, Setnov dilaporkan ke MKD oleh menteri ESDM saat itu, yakni Sudirman Said yang memperhatikan pengelolaan PT Freeport Indonesia.
Sebuah kekayaan sumber daya mineral di pojok Papua yang terus memercik kontroversi lantaran penguasaan saham oleh pihak asing.
Saat ini, siapa gerangan “Sudirman Said” dalam perkara etik yang dituduhkan kepada Ahmad Sahroni dkk? Akankah MKD bisa diharapkan mengembalikan martabatnya serta memulihkan citra institusi DPR yang berada di titik nadir akibat kejadian di akhir Agustus 2025 itu?
Saya kira, bakal sangat ditentukan dua faktor. Pertama, Presiden Prabowo. Isyarat dan
political will
dari Prabowo akan menentukan nasib lima anggota DPR itu.
Kedua, para pemimpin DPR yang terdiri atas satu ketua dan empat wakil ketua. Puan Maharani sedang mengawal perubahan di DPR. Setidaknya begitu dia berjanji.
“Dengan penuh kerendahan hati, atas nama anggota dan pimpinan DPR RI, kami meminta maaf kepada rakyat Indonesia apabila belum sepenuhnya dapat menjalankan tugas kami sebagai wakil rakyat secara sempurna,” kata Puan saat menyampaikan Laporan Kinerja DPR Tahun Sidang 2024-2025 di Kompleks DPR-MPR Senayan, Jakarta, 2 Oktober 2025.
Menjalankan tugas sebagai wakil rakyat perlu kepekaan terhadap nasib dan penderitaan rakyat. Jangan sampai ucapan, tindakan dan keputusan politik DPR dan pemerintah justru menjauhkan mereka dari amanat rakyat.
Dari malapetaka di akhir Agustus 2025, bangsa kita mendapat pelajaran teramat penting: Dengar dan camkan suara rakyat. Merekalah pemilik kedaulatan yang sah.
Eksekutif, legislatif, dan yudikatif cuma meminjam kekuasaan rakyat. Tidak kurang, tidak lebih.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Penonton Konser BLACKPINK Bubar, Lalin Sekitar GBK Lancar
Jakarta –
Grup musik asal Korea Selatan, BLACKPINK, selesai menggelar konser di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, malam ini. Para penonton konser tersebut mulai meninggalkan area GBK.
Pantauan detikcom dilokasi, Minggu (2/11/2025) pukul 23.56 WIB, lalin depan GBK di Jalan Gerbang Pemuda terlihat lancar. Kemacetan dari dalam area GBK juga sudah tidak terlihat.
Para penonton meninggalkan GBK dengan berbagai kendaraan, mulai dari mobil hingga transportasi umum seperti TransJakarta. Sementara itu, akses keluar GBK di Jalan Pintu Satu Senayan sedikit terlihat ada hambatan karena banyaknya ojol dan taksi yang menunggu penumpang di pinggir jalan.
Kepadatan sendiri sempat terjadi sebentar saat para penonton mulai keluar berbarengan sesaat konser selesai. Setelah itu kepadatan telah terurai.
Beberapa petugas gabungan dari kepolisian hingga petugas keamanan GBK bersiaga dan ikut mengamankan lalu lintas di lokasi.
Dikutip dari laman Instagram resmi GBK (@love_gbk), penutupan dilakukan selama tiga hari, mulai dari Sabtu, 1 November 2025 sampai Senin, 3 November 2025.Area dan kawasan GBK lainnya tetap beroperasi seperti biasa. Ring road Stadion Utama GBK kembali dibuka pada Selasa, 4 November 2025.
(ial/azh)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5399981/original/064581700_1762055432-Ilustrasi_beras_Befood.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
BULOG Luncurkan Beras BeFood dan SPHP, Ini Bedanya
Liputan6.com, Jakarta Pagi ini menjadi momen bersejarah bagi dunia pangan nasional. Perum BULOG secara resmi meluncurkan dua merek beras unggulan nasional, yakni BeFood dan SPHP, di sela gelaran Car Free Day (CFD) di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (2/11/2025).
Acara ini dihadiri langsung oleh Direktur Utama Perum BULOG Ahmad Rizal Ramdhani, jajaran Dewan Pengawas, serta sejumlah mitra strategis dari berbagai sektor.
Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, Rizal menandai dimulainya langkah baru BULOG dalam memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus memperluas pilihan konsumen terhadap produk beras berkualitas tinggi.
Menurutnya, peluncuran BeFood dan SPHP bukan sekadar agenda seremonial, melainkan bentuk nyata dari komitmen BULOG untuk terus berinovasi, menyesuaikan diri dengan perubahan zaman, dan menghadirkan produk yang menjawab kebutuhan pasar domestik.
“Bismillahirrahmanirrahim. Pagi ini dengan rahmat Allah subhanahu wa ta’ala, kita launching beras BeFood dan SPHP, dengan ucapan bismillahirrohmanirrohim,” ucap Rizal.
Kehadiran dua produk ini menegaskan transformasi BULOG dari lembaga yang berfokus pada stabilisasi harga pangan, menjadi entitas modern dengan daya saing komersial kuat, tanpa meninggalkan misi sosialnya.
Melalui BeFood dan SPHP, BULOG ingin memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat dari masyarakat kota hingga pedesaan memiliki akses terhadap beras yang sehat, aman, dan berkualitas.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5399981/original/064581700_1762055432-Ilustrasi_beras_Befood.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
BULOG Luncurkan Beras BeFood dan SPHP, Ini Bedanya
Liputan6.com, Jakarta Pagi ini menjadi momen bersejarah bagi dunia pangan nasional. Perum BULOG secara resmi meluncurkan dua merek beras unggulan nasional, yakni BeFood dan SPHP, di sela gelaran Car Free Day (CFD) di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (2/11/2025).
Acara ini dihadiri langsung oleh Direktur Utama Perum BULOG Ahmad Rizal Ramdhani, jajaran Dewan Pengawas, serta sejumlah mitra strategis dari berbagai sektor.
Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, Rizal menandai dimulainya langkah baru BULOG dalam memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus memperluas pilihan konsumen terhadap produk beras berkualitas tinggi.
Menurutnya, peluncuran BeFood dan SPHP bukan sekadar agenda seremonial, melainkan bentuk nyata dari komitmen BULOG untuk terus berinovasi, menyesuaikan diri dengan perubahan zaman, dan menghadirkan produk yang menjawab kebutuhan pasar domestik.
“Bismillahirrahmanirrahim. Pagi ini dengan rahmat Allah subhanahu wa ta’ala, kita launching beras BeFood dan SPHP, dengan ucapan bismillahirrohmanirrohim,” ucap Rizal.
Kehadiran dua produk ini menegaskan transformasi BULOG dari lembaga yang berfokus pada stabilisasi harga pangan, menjadi entitas modern dengan daya saing komersial kuat, tanpa meninggalkan misi sosialnya.
Melalui BeFood dan SPHP, BULOG ingin memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat dari masyarakat kota hingga pedesaan memiliki akses terhadap beras yang sehat, aman, dan berkualitas.
-

Rekayasa Lalu Lintas Saat Konser BLACKPINK Diberlakukan Situasional
JAKARTA – Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya bersama Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan melakukan rekayasa lalu lintas yang bersifat situasional jelang konser girlband asal Korea Selatan BLACKPINK di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada Sabtu dan Minggu (2/11).
“Pengaturan arus lintas di sekitar kawasan Senayan, terutama di FX Sudirman, Plaza Barat, TVRI, Ladokgi, dan Semanggi,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto dilansir ANTARA, Sabtu, 1 November.
Dia mengatakan parkir kendaraan petugas diarahkan ke Indonesia Arena dan Hall Basket serta kantong parkir lainnya.
“Masyarakat diimbau menggunakan transportasi umum untuk mengurangi kemacetan,” ujar Budi.
Budi meneruskan pesan dari Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri yang mengimbau dan mengajak seluruh penonton dan masyarakat untuk bersama “Jaga Jakarta” agar tetap aman, tertib, dan nyaman selama konser berlangsung.
“Datang lebih awal, patuhi arahan petugas, serta hindari membawa barang-barang yang dilarang. Mari kita tunjukkan bahwa warga Jakarta dan para penggemar musik adalah masyarakat yang tertib, ramah, dan berbudaya. Dengan saling menghormati dan menjaga ketertiban, kita ikut berkontribusi menjaga Jakarta tetap aman dan kondusif,” tutur Budi.
Polda Metro Jaya mengerahkan sebanyak 1.500 personel untuk mengamankan konser girlband asal Korea Selatan BLACKPINK yang digelar pada Sabtu dan Minggu (2/11) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
“Menyiapkan 1.500 personel dengan rincian, Polda Metro Jaya sebanyak, 1.243 personel, Polres Metro Jakarta Pusat 132 personel, TNI (BKO) 35 personel dan Pemda DKI 90 personel,” ujar Kombes Budi.
BLACKPINK kembali hadir ke Jakarta dan meramaikan panggung megah di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada 1-2 November 2025.
Konser bertajuk “2025 World Tour in Jakarta” itu menjadi salah satu agenda musik internasional terbesar di tanah air tahun ini.
-

KPK jangan kasih publik tebak buah manggis
Oleh: Damai Hari Lubis
Pengamat KUHP (Kebijakan Umum Hukum dan Politik)
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merahasiakan beberapa pihak yang diperiksa dalam dugaan rasuah proyek kereta cepat atau Whoosh. Alasannya, “kasus ini masih pada tahap penyelidikan sehingga nama pihak yang diperiksa belum dapat diungkap oleh lembaga antirasuah.”
Semestinya KPK sudah ‘ngelotok’ (piawai) terkait tehnis beracara bahwa Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) tidak ada eksplisit yang melarang penyidik menyampaikan informasi pada tingkat penyelidikan (klarifikasi dan atau investigasi) terhadap nama bakal terperiksa.
Dan pastinya Pihak penyidik KPK tidak terkecuali mesti tunduk kepada asas keterbukaan yang terdapat diantara asas asas good governannce yang berlaku terhadap pejabat publik atau penyelenggara negara dan terlebih asas transparansi justru merupakan perintah sesuai KUHAP, UU. Polri dan UU. Tentang KPK Jo. UU. Tentang TIPIKOR. Maka oleh sebab hukum, setidaknya KPK cukup memberikan inisial para oknum yang sedang dalam status lidik(penyelidikan), selain dan oleh sebab hukum penerapan ‘pola transparansi’ KPK terhadap adanya dugaan korupsi yang dilakukan oleh aparar penyelenggara negara, tidak bertentangan dengan UU. Tentang Perlindungan Data Pribadi maupun UU. Tentang Keterbukaan Informasi Publik, tekecuali terhadap informasi yang “bersinggungan dengan rehasia dibidang petahanan negara.”
Selain itu, terhadap yang berhubungan dengan informasi kasus whoosh nyata sudah booming dan santer ditelinga publik, bahkan signal kuat adanya aroma korupsi pada PSN kereta api cepat (woosh) bertambah akibat pernyataan (implisit) yang publis datang dari Purbaya (Menkeu), termasuk komentar dari Mahfud MD figur Menkopolhukam bekas pembantu setia Jokowi, lalu deras beredar dibeberapa artikel.
Sehingga ulah (Penyidik) KPK yang tidak bercerminkan rules, justru melahirkan banyak tanda tanya publik. Kenapa KPK menyembunyikan nama atau sekedar inisial ?
Andaipun sikap KPK ini didasari ‘prudential principle’. Tentu KPK paham betul tentang orang yang dalam status ‘lidik dan dik’ sesuai asas presumption of innocence (KUHAP) adalah bukan orang yang sudah patut dinyatakan bersalah? Bahkan andaipun kasus whoosh dimaksud sudah berjalan pada tahap persidangan, maka terhadap diri Terdakwa sekalipun belum dapat di judge bersalah.
Sementara ulah KPK menurut publik diibaratkan meniru “tebak buah manggis” tentang orang dan jumlah orang yang masuk daftar panggilan namun dirahasiakan oleh KPK dengan menggunakan “metode ketertetutupan publik.”
Maka publik banyak yang mendeskripsikan sosok sosok yang bakal dipanggil olrh KPK adalah Jokowi, Luhut, Sri Mulyani dan Erick Thohir, lalu dalam hubungannya dengan kelembagaan, publik memprediksi para oknum lainya yang bakal diinterogasi KPK adalah para petinggi di tubuh Polri, Kejaksaan, BPK, BPKP, Ketua KPK dan Kemensetneg serta mengarah ke Senayan. (*)
-

Polisi ingatkan penonton konser BLACKPINK tak bawa kembang api
Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Pusat mengingatkan kepada penonton konser girlband asal Korea Selatan, BLACKPINK di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, tak membawa senjata tajam, flare, petasan, maupun kembang api.
“Kami minta penonton datang dengan tertib dan tidak membawa barang-barang berbahaya seperti minuman keras, senjata tajam, flare, petasan, maupun kembang api,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Sabtu.
Dia juga mengingatkan agar para penonton tidak lengah menjaga barang berharga seperti ponsel, dompet, dan perhiasan.
“Jika ada yang kelelahan atau sakit, segera minta bantuan ke posko kesehatan yang kami sediakan,” katanya.
Sebanyak 1.475 personel gabungan dari Polri, TNI, dan Pemda DKI untuk menjaga jalannya konser BLACKPINK di GBK yang diperkirakan dihadiri puluhan ribu penggemar.
“Personel gabungan kami tempatkan di seluruh titik vital di kawasan GBK,” kata Susatyo.
Menurut dia, dari jadwal promotor iMe Indonesia, pintu gerbang GBK akan dibuka mulai pukul 11.00 WIB, area merchandise mulai 12.30 WIB, pintu area duduk (seating) pada 15.00 WIB, pintu kategori standing (BLINK PIT) pukul 17.30 WIB, dan pertunjukan utama dijadwalkan dimulai pukul 18.30 WIB.
Susatyo menegaskan, telah menyiapkan pengamanan berlapis untuk memastikan konser berjalan aman dan tertib.
“Para personel pengamanan tidak dibekali senjata api dan akan bertugas secara profesional serta humanis,” ujarnya.
Ia juga mengimbau masyarakat dan pengguna jalan untuk menghindari kawasan GBK selama konser berlangsung guna mencegah kemacetan parah di sekitar Senayan.
“Kami ingin kegiatan ini berjalan lancar, aman, dan menjadi hiburan yang menyenangkan bagi semua penonton,” ucap Susatyo.
Konser BLACKPINK World Tour (Deadline) in Jakarta sendiri menjadi salah satu pertunjukan musik paling dinanti di penghujung tahun 2025.
Ribuan BLINK sebutan bagi penggemar BLACKPINK telah memadati kawasan Senayan sejak siang untuk menyaksikan aksi panggung Jennie, Lisa, Jisoo, dan Rosé secara langsung.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Kepadatan lalu lintas di sekitar GBK terjadi jelang konser BLACKPINK
Jakarta (ANTARA) – Kepada lalu lintas terjadi di sekitar Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat menjelang konser grup musik perempuan asal Korea Selatan, BLACKPINK yang dimulai pukul 18.30 WIB.
Sejak pukul 16.00 WIB, terpantau kendaraan roda dua maupun empat terlihat penuh di sepanjang Jalan Sudirman mengarah GBK.
Adapun dari arah sebaliknya yakni kawasan Semanggi juga terjadi kemacetan. Sesekali bunyi klakson terdengar dari kerumunan tersebut.
Terpantau Halte Transjakarta Senayan Bank Jakarta masih terpantau belum dipadati warga.
Kemudian, di pusat perbelanjaan FX Sudirman juga dipenuhi fans BLACKPINK yang mengenakan pakaian bernuansa hitam dan merah muda.
Di depan FX Sudirman, tak sedikit ojek daring yang menurunkan penumpang maupun menunggu pesanan masuk.
Petugas keamanan seperti Kepolisian dan Satpol PP nampak menjaga arus lalu lintas serta mengarahkan kendaraan yang keluar masuk area GBK.
Polda Metro Jaya mengerahkan sebanyak 1.500 personel untuk mengamankan konser girlband asal Korea Selatan BLACKPINK yang digelar pada Sabtu dan Minggu (2/11) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
Sebagai bagian dari standar pengamanan kegiatan internasional, Unit Jibom (Penjinak Bom) bersama K-9 akan melakukan sterilisasi area stadion sebelum konser dimulai untuk memastikan seluruh area bebas dari benda mencurigakan dan aman digunakan.
BLACKPINK kembali hadir ke Jakarta dan meramaikan panggung megah di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada 1-2 November 2025.
Konser bertajuk “2025 World Tour in Jakarta” itu menjadi salah satu agenda musik internasional terbesar di tanah air tahun ini.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
/data/photo/2025/11/02/690767c45d7f1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)