Apakah “Isi Tas” Lebih Penting dari Kapasitas?
Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.
”
Percuma juga punya elektabilitas tinggi, tapi enggak punya isi tas. Loh iya dong, masa isi tas enggak punya? Kalau saya kan enggak bawa tas. Yang bawa Bendum semua
” – Kaesang Pangarep.
PERNYATAAN
“mengagetkan” ini datang dari anak muda yang pada 31 Desember 2025 nanti, berusia 31 tahun. Ketua umum termuda dari semua ketua umum partai politik yang ada.
Putra bungsu Presiden RI ke-7 Joko Widodo itu memang dikenal suka “ceplas-ceplos” dan menjadi tipe anak muda seusianya.
Terlahir dari ayah yang menjadi pejabat, sejak Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta bahkan menjabat presiden hingga dua periode tentu meninggalkan privilege yang “luar biasa” untuk sanak keluarga. Kaeasang tumbuh dengan segala fasilitas yang melimpah.
Justru pernyataan Kaesang – pemilik usaha Sang Pisang, Mangkokku dan Yang Ayam yang kini sebagian telah meredup – menjadi pemantik kesadaran politik akan pentingnya “isi tas” atau elektabilitas semata.
Jelang Pemilu Legeslatif 2029 mendatang, semua partai politik sibuk menggelar konsolidasi untuk memperkuat jaringan dan pijakan di semua daerah.
Sementara (calon) partai politik baru sibuk mencari kader baru agar bisa memenuhi kuota minimal kepengurusan di daerah-daerah.
Pernyataan “isi tas” menjadi pengingat akan “mahalnya” biaya politik saat ini. Bayangkan berapa biaya yang dikeluarkan seorang calon anggota legeslatif yang berlaga di tingkat kabupaten atau kota?
Berapa besar dana yang dihabiskan calon anggota legeslatif agar bisa “terpilih” di DPRD Provinsi? Berapa pula biaya yang diludeskan Caleg untuk bisa melenggang ke Senayan – kawasan Kantor Parlemen di Jakarta?
Tidak ada rata-rata suara yang pasti karena jumlah suara yang dibutuhkan untuk menjadi anggota DPRD kabupaten sangat bervariasi, tergantung pada jumlah kursi yang tersedia di daerah pemilihan atau Dapil tersebut, jumlah suara sah di Dapil, dan perolehan suara partai politik.
Anggota DPRD kabupaten terpilih adalah calon yang mendapatkan suara terbanyak di dapilnya, tapi ada faktor-faktor lain yang memengaruhi.
Semakin banyak kursi yang tersedia, semakin sedikit suara yang dibutuhkan. Total suara sah di setiap dapil akan menentukan alokasi kursi partai.
Belum lagi, setiap partai harus memenuhi ambang batas perolehan suara atau ambang batas parlemen agar berhak mengkonversi suara menjadi kursi. Saat ini, ambang batas tersebut 4 persen suara sah secara nasional untuk bisa masuk DPR RI.
Untuk DPRD kabupaten, sistem pembagian kursi dan perolehan suara dapat berbeda-beda. Kerap terjadi, ada partai politik yang tidak memiliki wakil di Senayan, tetapi memiliki anggota Dewan di daerah kabupaten atau provinsi.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) walau absen di Senayan, misalnya, tetapi memiliki enam wakil di DPRD Jawa Barat serta dua wakil di DPRD Kota Depok, Jawa Barat.
Pun demikian dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), walau tidak lolos ke Senayan, tetapi memiliki 180 anggota Dewan di sejumlah DPRD. Jumlah ini meningkat dibandingan hasil Pemilu 2019 yang berjumlah 72 anggota Dewan.
Wakil Ketua DPR RI periode 2009-2014 yang kini menjabat Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung pernah menghitung kalau rata-rata biaya kampanye Caleg DPR – RI naik 1,5 kali lipat. Dari Rp 3,3 miliar pada Pemilu 2009 menjadi Rp 4,5 miliar pada Pemilu 2014.
Untuk paham dengan biaya terkiwari yang dikeluarkan Caleg DPR-RI, ada baiknya mengutip pengalaman Caleg DPR – RI yang gagal melaju ke Senayan.
Masinton Pasaribu mengaku menghabiskan Rp 10 miliar untuk bertarung di Dapil “neraka” Jakarta II meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Luar Negeri.
Uang sebanyak itu dihabiskan Masinton untuk pembiayaan baliho, merchandise kampanye, stiker serta mobilisasi personel. Masinton hanya meraup 50.992 suara.
Sementara Caleg yang melenggang ke Senayan di kisaran 60.623 suara (Once Mekel dari PDIP) hingga Hidayat Nurwahid dari PKS dengan 227.974 suara.
Masih menurut Bupati Tapanuli Tenggah di Sumatera Utara tersebut, ada pesaingnya dari kalangan pesohor di Dapil lain yang sampai menghabiskan Rp 30 miliar untuk bisa merebut suara sebanyak-banyaknya agar lolos ke Senayan di Pemilu 2019.
Bayangkan jika itu terjadi di Pemilu 2024 lalu atau bahkan di Pemilu 2029 mendatang (
Rri.co.id
, 03 September 2023).
Pernyataan Kaesang tentang pentingnya “isi tas” tidak saja membuka perdebatan klasik tentang
political cost,
tetapi juga menggugat masih adakah fatsun demokrasi dipahami dengan benar oleh kalangan politisi muda seperti Kaesang?
Bukankah Generasi Emas mendatang akan berlimpah dengan bonus demografi, yakni mayoritas kalangan muda di populasi penduduk?
Jika “sekelas” ketua umum partai berlogo gajah saja sudah “gagal paham”, maka prospek perbaikan kualitas demokrasi ke depannya menjadi tanda tanya besar.
Fatsun demokrasi adalah tata krama atau etika yang harus dipatuhi dalam sistem demokrasi, meskipun tidak tertulis.
Hal ini mencakup perilaku dan aturan tidak formal yang menunjang jalannya demokrasi, seperti kebebasan berekspresi yang bertanggung jawab, menghormati kedaulatan rakyat, serta berpartisipasi dalam politik secara konstruktif.
Dalam etika berpolitik, ada aturan tidak tertulis tentang bagaimana seharusnya tokoh politik dan masyarakat berperilaku dalam ranah politik agar tidak merusak tatanan demokrasi.
Praktik menghalalkan segala cara agar “menang” dengan menumpahkan “isi tas” sebanyak-banyaknya, tidak saja membawa kualitas demokrasi semakin terpuruk, tetapi juga membiasakan era “jahiliyah” di peradaban modern.
Partai politik memiliki elektabilitas jika memiliki daya pilih yang sesuai dengan kriteria keterampilan dan popularitas.
Dalam negara demokrasi, partai politik harus berupaya meningkatkan elektabilitas untuk dapat memenangkan pemilihan umum. Elektabilitas adalah tingkat keterpilihan yang disesuaikan dengan kriteria pilihan.
Agar suatu partai politik atau calon anggota legislatif bisa memiliki elektabilitas tinggi, maka harus melakukan kerja nyata di lapangan agar dikenal baik oleh masyarakat.
Kinerja baik, yang tidak hanya turun ke daerah saat kampanye, begitu diingat warga. Belum lagi, partai atau caleg dikenal publik karena aktif memperjuangkan aspirasi rakyat.
Tidak cukup hanya membagi-bagikan kaos dan senyum manis yang dipaksakan. Jejak-jejak positif dari partai dan Caleg selalu masuk dalam memori warga.
Elektabilitas partai politik memiliki makna tentang tingkat keterpilihan partai politik di publik. Saat elektabilitas partai tinggi, berarti partai tersebut memiliki daya pilih yang tinggi.
Untuk meningkatkan elektabilitas, maka objek elektabilitas harus memenuhi kriteria keterpilihan dan juga populer.
Partai politik memiliki elektabilitas jika memiliki daya pilih yang sesuai dengan kriteria keterampilan dan popularitas. Di negara yang menganut paham demokrasi, setiap partai politik harus berupaya meningkatkan elektabilitas untuk dapat memenangkan pemilihan umum.
“Isi tas” tidak seharusnya menjadi penentu kemenangan. Jika “isi tas” dipakai untuk praktik politik uang atau
money politic,
maka dapat merusak kualitas demokrasi. Tidak selalu “isi tas” bisa menjadi faktor penentu.
Harus diingat, politik uang adalah upaya untuk memengaruhi pemilih dengan imbalan uang, barang, atau janji, dan merupakan pelanggaran hukum yang bisa dikenai sanksi pidana penjara serta denda.
Kemenangan yang sah harus didasarkan pada visi, misi, dan program yang jelas, bukan karena iming-iming “isi tas”.
Politik uang atau “membeli suara” adalah tindakan yang melanggar hukum dan jelas dilarang oleh undang-undang, seperti Undang-Undang Pemilu Nomor 7 Tahun 2017.
Pemilih yang terpengaruh politik uang cenderung tidak memilih berdasarkan pertimbangan rasional seperti integritas dan program kandidat, melainkan karena imbalan yang didapat.
Cara-cara seperti ini hanya menghasilkan pemimpin yang tidak berorientasi pada kepentingan rakyat. Calon yang terpilih pasti akan berupaya mengembalikan biaya yang telah dikeluarkannya.
Jika “isi tas” dianggap satu-satunya menjadi penentu kemenangan di kontestasi politik – dengan mengenyampingkan kerja-kerja politik yang terencana dan terukur untuk mendongkrak faktor elektabilitas – maka bisa jadi kandidat yang memiliki modal finansial lebih besar akan lebih mungkin menang.
Pendidikan politik terbaik adalah saat kita menolak uang suap untuk memilih pemimpin yang tidak jujur, penuh pencitraan yang palsu, dan membiarkan keluarga, kerabat serta kroni-kroninya berbuat korup.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Senayan
-

TransJ Tambah Bus Usai MRT Gangguan Akibat Pohon Tumbang
Jakarta –
MRT Jakarta masih mengalami gangguan operasional hingga sore ini akibat pohon tumbang. PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) menambah armada bus pada rute yang berdekatan dengan jalur MRT untuk menjaga mobilitas warga saat jam pulang kerja.
“Ini adalah bentuk dukungan penuh terhadap sistem transportasi publik di Jakarta. Kami langsung mengoordinasikan penambahan armada ini sebagai perbantuan cepat untuk tetap menjaga mobilitas warga, terutama pelanggan MRT. Komitmen kami adalah memastikan mobilitas tetap lancar, cepat, dan nyaman,” Direktur Utama PT TransJakarta Welfizon Yuza dalam keterangan, Kamis (20/11/2025).
Beberapa rute yang ditambah armadanya, yaitu koridor 1 Blok M-Kota. Waktu tunggu atau headway dipercepat menjadi setiap 3 menit. Selain itu, Rute S21 Ciputat-CSW dengan menambahkan 4 unit bus.
“Total armada kini 22 unit, dari 18,” ungkapnya.
Selain itu, Rute 1E Pondok Labu-Blok M. Penambahan 5 unit bus dengan total armada kini 16 unit (dari 11).
“Sehubungan dengan gangguan operasional disebabkan pohon tumbang pada rute transisi dari Stasiun Senayan Mastercard menuju ASEAN yang mengakibatkan padamnya listrik, saat ini MRT Jakarta hanya melayani rute Stasiun Lebak bulus hingga Stasiun Blok M BCA dan rute sebaliknya,” tulis akun X MRT Jakarta, dilihat, Kamis (20/11).
Saat ini proses pemulihan masih berlangsung. Belum ada informasi terkait kapan penanganan kelistrikan rampung.
Adapun gangguan MRT Jakarta dilaporkan sekitar pukul 10.30 WIB. Penumpang yang sempat masuk ke rangkaian MRT diminta turun.
(bel/lir)
-

MRT Jakarta Gangguan Imbas Pohon Tumbang, 524 Penumpang Dievakuasi
Jakarta –
PT MRT Jakarta (Perseroda) mengevakuasi sebanyak 524 penumpang setelah layanan MRT terganggu akibat pohon tumbang di kawasan Senayan, Jakarta Selatan. MRT Jakarta menyampaikan permohonan maaf.
“MRT Jakarta berkomitmen menjaga keselamatan pelanggan, dan telah menyelesaikan proses evakuasi sesuai prosedur terhadap 524 pelanggan dari sejumlah kereta dan area stasiun yang terdampak,” kata Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta Rendy Primartantyo dalam keterangan, Kamis (20/11/2025).
Diketahui, gangguan tersebut dipicu pohon tumbang di area transisi jalur antara Stasiun Senayan Mastercard dan Stasiun ASEAN, yang menyebabkan kerusakan struktur serta gangguan jaringan kelistrikan.
“Gangguan terjadi akibat pohon tumbang yang menyebabkan kerusakan struktur serta gangguan jaringan kelistrikan sehingga layanan operasional kereta MRT Jakarta terhenti,” ujarnya
“Hingga saat ini penanganan terus dilakukan oleh tim operasional dan teknis untuk memulihkan layanan secepat mungkin,” tambahnya.
Pihak MRT juga mengimbau pelanggan mempertimbangkan alternatif transportasi publik lain selama proses pemulihan berlangsung. Informasi terbaru mengenai penanganan dan normalisasi layanan akan diumumkan secara berkala melalui kanal resmi MRT Jakarta.
(bel/azh)
-

Pohon Tumbang Bikin Listrik Padam
Jakarta –
MRT Jakarta masih mengalami gangguan hingga siang ini. MRT menyebut gangguan operasional disebabkan adanya pohon tumbang di kawasan Senayan.
“Sehubungan dengan gangguan operasional disebabkan pohon tumbang pada rute transisi dari Stasiun Senayan Mastercard menuju ASEAN yang mengakibatkan padamnya listrik, saat ini MRT Jakarta hanya melayani rute Stasiun Lebak bulus hingga Stasiun Blok M BCA dan rute sebaliknya,” tulis akun X MRT Jakarta, dilihat, Kamis (20/11/2025).
Saat ini proses pemulihan masih berlangsung. Belum ada informasi terkait kapan penanganan kelistrikan rampung.
“Pemulihan operasi normal akan kami informasikan kembali hingga proses penanganan diselesaikan,” jelasnya.
Adapun gangguan MRT Jakarta dilaporkan sekitar pukul 10.30 WIB. Penumpang yang sempat masuk ke rangkaian MRT diminta turun.
Rangga mengira gangguan hanya terjadi di Stasiun Lebak Bulus, sehingga dia mencoba naik melalui Stasiun Blok M. Namun dia diinformasikan bahwa seluruh layanan MRT sedang mengalami gangguan.
MRT Jakarta Minta Maaf
Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta Rendy Primartantyo meminta maaf atas gangguan operasional yang terjadi. MRT Jakarta sudah melakukan upaya penanganan agar operasional kembali normal.
“PT MRT Jakarta (Perseroda) menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami para pelanggan akibat gangguan operasional yang terjadi pada hari ini,” ujar Rendy kepada wartawan.
“Saat ini tim operasional dan teknis MRT Jakarta sedang melakukan penanganan untuk memastikan layanan dapat kembali berjalan normal sesegera mungkin. Kami mengimbau seluruh pelanggan untuk tetap tenang dan mengikuti arahan petugas di lapangan,” sambungnya.
(idn/imk)
-

Pohon Tumbang Timpa Atap Konstruksi MRT di Senayan, Tidak Ada Korban Jiwa
Bisnis.com, JAKARTA – Pohon tumbang kembali terjadi di Jakarta tepatnya di depan Kantor Departemen Luar Negeri atau dekat Bundaran Senayan, Kamis (20/11/2025).
Kabag Ops Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Robby Hefados mengatakan tidak ada korban jiwa dalam tragedi itu dan hanya kerusakan atap MRT.
“Sejauh ini tidak ada korban jiwa, hanya kerusakan materiil saja itu pohonnya mengenai pagar Deplu sama konstruksi dari MRT. Konstruksi dari atapnya MRT,” kata Robby, Kamis (20/11/2025).
Robby menjelaskan satu mobil sedan yang terimbas hanya terkena ranting dari pohon tersebut sehingga tidak mengalami kerusakan fatal.
“Iya tapi aman, mobilnya aman. hanya kena di ranting2 tapi aman, tidak ada korban jiwa gitu,” ujarnya.
Melansir akun X TMC Polda Metro Jaya, pada pukul 11.02 WIB petugas dinas terkait mengevakuasi pohon tumbang. Sebab, selain merusak atap MRT, pohon menghalau jalur Bus Transjakarta.
Polisi mengimbau agar pengendara hendak berhati hati saat melintas Bundaran Senayan arah Semanggi. Sebelumnya, pada Oktober 2025 pohon tumbang di Dharmawangsa, Jakarta Selatan, mengakibatkan salah satu driver meninggal dunia.
Pemprov DKI Jakarta melalui dinas terkait tengah rutin memotong pohon-pohon yang berpotensi tumbang.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5418338/original/010329200_1763615076-IMG_2583.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gara-Gara Pohon Tumbang, Layanan Transjakarta Koridor 1 Sekitar Masjid Agung Jaksel Alami Gangguan
Sebuah pohon besar tumbang di Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, Kamis (20/11/2025). Detik-detik kejadian terekam dashcam sebuah kendaraan dan viral di media sosial.
Dalam rekaman terlihat arus lalu lintas relatif lengang. Sebuah mobil Daihatsu berwarna abu-abu melintas pelan sesaat sebelum pohon rubuh dan materialnya mengenai bagian samping mobil tersebut.
Kabagops Ditlantas Polda Metro Jaya, Kompol Robby Hefadus, menyebut kejadian berada di depan kantor Kementerian Luar Negeri, dekat Bundaran Senayan, pada jalur dari arah Blok M menuju Semanggi.
“Itu lokasinya di Jalan Sisingamangaraja ya depan kantor deplu dekat Bundaran Senayan, dari arah Blok M menuju ke Semanggi,” kata dia saat dihubungi, Kamis.
Menurut Robby, tumbangnya pohon tidak menimbulkan korban jiwa. Material pohon hanya menimpa pagar gedung Deplu dan bagian konstruksi atap MRT di lokasi tersebut.
“Sejauh ini tidak ada korban jiwa, hanya kerusakan materiil saja itu pohonnya mengenai pagar deplunsama konstruksi dari MRT. konstruksi dari atapnya MRT,” ujar dia.
Sementara itu, kendaraan yang tertimpa material tidak mengalami kerusakan berarti. “Mobilnya aman. hanya kena di ranting-ranting tapi aman, tidak ada korban jiwa gitu,” ucap dia.
Hingga kini, arus lalu lintas mengarah ke arah Bundaran Senayan dilaporkan belum bisa dilintasi. “Karena masih proses pembersihan,” tandas dia.
/data/photo/2025/11/16/6919deb02195e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)



