kab/kota: Semarang

  • Puncak Juli-Agustus, Musim Kemarau 2024 Diprediksi Mundur

    Puncak Juli-Agustus, Musim Kemarau 2024 Diprediksi Mundur

    Surabaya (beritajatim.com)– Pada Ramadhan di Bulan Maret saat ini Indonesia masih memasuki musim penghujan. Meski demikian pada April mendatang diprediksikan adalah musim peralihan ke musim kemarau. Sesuai prediksi musim kemarau tahun ini tergolong mundur.

    Adapun musim penghujan ini telah berlangsung sejak akhir 2023 lalu. Akibat intensitas hujan yang tinggi beberapa daerah masih mengalami banjir. Beberapa kawasan di antaranya Sampang dan Bangkalan untuk kawasan Jawa Timur (Jatim) dan Semarang untuk kawasan Jawa Tengah (Jateng).

    Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menuturkan puncak musim kemarau diprediksikan akan datang di kisaran Juli-Agustus. Hal ini berlaku untuk sebagian besar wilayah di Indonesia.

    Dwikorita kemudian memetakan daerah yang awal musim kemarau diprediksi mundur yaitu Jatim, DIY, Jabar, Jakarta, Banten, sebagian wilayah Sumatra Utara, sebagian Riau, Lampung, Banten, sebagian besar Kalimantan, sebagian Bali, NTB, sebagian NTT, sebagian Sulawesi Tenggara, sebagian Sulawesi Barat, sebagian besar Sulawesi Tengah, Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah, dan sebagian Maluku.

    Melansir dari situs resmi BMKG disebutkan jika wilayah yang diprediksi mengalami sifat musim kemarau di bawah normal yaitu di sebagian kecil Aceh, sebagian kecil Sumatra Utara, sebagian kecil Riau, sebagian Kepulauan Bangka belitung, sebagian Jawa Timur, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Tenggara, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian NTT, Maluku Utara, sebagian Papua Barat, sebagian Papua Tengah, dan sebagian Papua Selatan.

    Sementara wilayah yang diprediksi mengalami sifat musim kemarau di atas normal yaitu sebagian kecil pesisir selatan Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatra Selatan, Lampung, sebagian besar Pulau Jawa, Bali, NTB, NTT, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur, sebagian kecil Kalimantan Utara, bagian selatan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, bagian utara dari Gorontalo dan Sulawesi Utara, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat dan sebagian besar Papua Selatan.

    “Sebagian besar wilayah Indonesia sebanyak 317 ZOM (45,61 persen) akan mengalami puncak musim kemarau pada Agustus 2024 yaitu meliputi sebagian Sumatra Selatan, Jawa Timur, sebagian besar Pulau Kalimantan, Bali, NTB, NTT, sebagian besar Pulau Sulawesi, Maluku dan sebagian besar Pulau Papua,” terang Dwikorita. [aje]

  • Tanggap Banjir Semarang, Kemensos Dirikan Dapur Umum dan Pasok Logistik

    Tanggap Banjir Semarang, Kemensos Dirikan Dapur Umum dan Pasok Logistik

    Semarang (beritajatim.com) – Hujan deras disertai petir dan angin kencang sejak Rabu (13/3) mengakibatkan banjir di Kota Semarang.

    Data BPBD Kota Semarang per 15 Maret 2024 menunjukkan 169.991 warga terdampak. Banjir Kanal Timur (BKT) meluap karena tak mampu menampung debit air dari daerah Ungaran dan sekitarnya, memperparah situasi.

    Kementerian Sosial (Kemensos) bergerak cepat, mendirikan dapur umum di beberapa titik untuk menyediakan logistik. Bekerjasama dengan berbagai pihak seperti Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Dinas Sosial Kota Semarang, TNI, Polri, Relawan, dan Taruna Siaga Bencana (Tagana), Kemensos memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi dan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan untuk memastikan kesehatan mereka.

    Sekretaris Jenderal Kemensos, Robben Rico didampingi Plt. Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), M. Delmi, dan Kepala Sentra Terpadu Kartini Temanggung, Iyan Kusmadiana, turun langsung meninjau kondisi banjir di beberapa wilayah, posko pengungsian, dan posko bantuan Kemensos pada Jum’at (15/3). Kelurahan Kaligawe merupakan salah satu kawasan terparah.

    “Kita membuat empat dapur umum, dan membantu beberapa dapur umum mandiri yang dibuat warga,” kata Robben Rico.

    Kemensos, melalui Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), bersinergi dengan berbagai Sentra Terpadu mengirimkan bantuan makanan siap saji, kebutuhan wanita dan anak, kasur, selimut, dan tenda.

    Bantuan Makanan Kemensos untuk banjir di Jateng

    Banjir parah membuat beberapa masyarakat mengungsi. Robben Rico bersama tim mendistribusikan bantuan langsung kepada masyarakat di pengungsian, salah satunya di Gedung Serbaguna Universitas Semarang.

    “Tadi sampai jam 3 pagi kita keliling di beberapa tempat, mensupply kasur dan selimut. Harapannya warga bisa beristirahat dengan baik dan nyaman di pengungsian,” ucap Robben.

    Salah satu pengungsi, Etty, mengucapkan rasa terima kasihnya. “Sebelumnya, tidur hanya dengan alas tikar, sehingga selimut dan kasur ini sangat dibutuhkan,” Ucap Etty.

    Bantuan Kemensos untuk bencana banjir di Kota Semarang total nilai sebesar Rp. 3,088 miliar. Bantuan tersebut sebagai bentuk komitmen Kemensos untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir agar dapat melewati masa sulit ini dengan lebih baik. (ted)

  • Sejumlah Wilayah Pantura Jawa Tengah Terdampak Cuaca Ekstrem

    Sejumlah Wilayah Pantura Jawa Tengah Terdampak Cuaca Ekstrem

    Jakarta (beritajatim.com) – Sejumlah wilayah Kabupaten/Kota di Pantai Utara (Pantura) Jawa bagian tengah terdampak bencana hidrometeorologi basah akibat cuaca ekstrem.

    Cuaca ekstrem yang ditandai dengan intensitas curah hujan tinggi disertai petir dan angin kencang sebelumnya termonitor dari satelit klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sejak Rabu (13/3/2024) lalu.

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, konsentrasi awan yang memicu cuaca ekstrem ini ditandai dengan adanya warna merah-oranye pada peta satelit di sepanjang garis pantai mulai dari Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Kendal, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Demak, Kabupaten Kudus, Kabupaten Pati dan Kabupaten Grobogan.

    “Hasil akumulasi data yang dihimpun tim Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hingga Jumat (15/3), sejumlah wilayah Kabupaten/Kota telah melaporkan kejadian bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, banjir bandang, angin kencang dan tanah longsor,” papar Muhari.

    Muhari menambahkan, BMKG melalui Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang, telah mengeluarkan informasi awal peringatan dini cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi hingga pekan depan.

    Menurut BMKG, lanjut Muhari, wilayah Jawa Tengah terpantau adanya gangguan pada atmosfer hingga menyebabkan potensi cuaca ekstrem yang dipengaruhi oleh gelombang equatorial rossby, gangguan atmosfer madden julian oscillation (MJO) dan kemunculan bibit siklon tropis 91S di Samudera Hindia serta bibit siklon tropis 94S di teluk Carpentaria sekitar utara Australia.

    Adapun kondisi tersebut menurut BMKG dapat mengakibatkan peningkatan intensitas curah hujan dan angin kencang di wilayah Jawa Tengah. Potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Jawa Tengah dapat berlangsung hingga tanggal 18 Maret 2024.

    “BNPB mengimbau kepada masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terutama saat terjadi hujan lebat untuk mengantisipasi dampak bencana seperti banjir, banjir bandang tanah longsor, angin kencang, sambaran petir dan pohon tumbang,” ujarnya. (ted)

  • Imbas Banjir Semarang, 3 Perjalanan Kereta Api di Daop 8 Dibatalkan

    Imbas Banjir Semarang, 3 Perjalanan Kereta Api di Daop 8 Dibatalkan

    Surabaya (beritajatim.com) – Penanganan terhadap banjir yang mengakibatkan terganggunya perjalanan kereta api di wilayah Daop 4 Semarang terus dilakukan. Imbas dari kejadian tersebut beberapa kereta api jarak jauh keberangkatan dari Daop 8 Surabaya mengalami perubahan pola operasi dan juga pembatalan keberangkatan.

    Manager Humas K-A-I Daop 8 Surabaya, Luqman Arif menjelaskan sampai saat ini ada 3 kereta api jarak jauh keberangkatan dari Stasiun Surabaya Pasar Turi dibatalkan. Diantaranya kereta api Sembrani relasi Surabaya Pasarturi – Gambir, kereta api Airlangga relasi Surabaya Pasarturi – Pasarsenen dan kereta api Ambarawa relasi Surabaya Pasarturi – Semarang Tawang Bank Jateng.

    Dari ketiga kereta api yang dilakukan pembatalan total ada 659 pelanggan kereta api yang terdampak. Penumpang yang telah memiliki tiket bisa melakukan proses pembatalan tiket di loket stasiun keberangkatan dengan bea kembali 100 persen diluar bea pesan.

  • Imbas Banjir Semarang, 3 Perjalanan KA dari Surabaya Dibatalkan

    Imbas Banjir Semarang, 3 Perjalanan KA dari Surabaya Dibatalkan

    Surabaya (beritajatim.com) – Penanganan terhadap banjir yang mengakibatkan terganggunya perjalanan kereta api di wilayah Daop 4 Semarang terus dilakukan.

    Imbas dari kejadian tersebut beberapa kereta api jarak jauh keberangkatan dari Daop 8 Surabaya mengalami perubahan pola operasi dan juga pembatalan keberangkatan.

    Manager Humas K-A-I Daop 8 Surabaya, Luqman Arif menjelaskan sampai saat ini ada 3 kereta api jarak jauh keberangkatan dari Stasiun Surabaya Pasar Turi dibatalkan.

    “Diantaranya kereta api Sembrani relasi Surabaya Pasarturi – Gambir, kereta api Airlangga relasi Surabaya Pasarturi – Pasarsenen dan kereta api Ambarawa relasi Surabaya Pasarturi – Semarang Tawang Bank Jateng,” kata Luqman Arif, Jumat (15/3/2024).

    Dari ketiga kereta api yang dilakukan pembatalan total ada 659 pelanggan kereta api yang terdampak. Penumpang yang telah memiliki tiket bisa melakukan proses pembatalan tiket di loket stasiun keberangkatan dengan bea kembali 100 persen diluar bea pesan.

    Salah satu penumpang Roy mengaku terpaksa membatalkan tiket keretanya karena kereta yang dia naikin terjadi pembatalan keberangkatan dampak bajir Semarang.

    Roy yang sedang liburan ke Surabaya bersama keluarga ini terpaksa menginap dulu di hotel dan besok baru membeli tiket kereta lain untuk pulang kearah Semarang.

    Seperti diberitakan, akibat banjir yang terjadi di wilayah Daop 4 Semarang membuat perjalanan kereta api terganggu. (ted)

  • Banjir Semarang, KA Pandalungan dan Blambangan Alami Sedikit Perubahan

    Banjir Semarang, KA Pandalungan dan Blambangan Alami Sedikit Perubahan

    Jember (beritajatim.com) – Gara-gara banjir di Semarang, Jawa Tengah, Kereta Api Pandalungan dan Blambangan yang berangkat dari Jember dan Banyuwangi mengalami sedikit perubahan.

    KA Pandalungan berangkat pada pukul 14.55 WIB dari stasiun Jember menuju Stasiun Gambir, Jakarta. Sementara KA Blambangan Ekspres diberangkatkan tepat pukul 19.35 WIB dari Stasiun Ketapang, Banyuwangi.

    Mengurangi dampak kelambatan, PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 9 merekayasa pola operasi. “Kami menggunakan rangkaian darurat,” kata Manager Hukum dan Humasda KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, Kamis (14/3/2024).

    KA Pandalungan berangkat dari Stasiun Jember dengan menggunakan rangkaian 6 kereta kelas eksekutif. Dua kereta kelas eksekutif akan ditambahkan di Stasiun Surabaya Pasar Turi. Dengan demikian, KA Pandalungan membawa 8 kereta kelas eksekutif sebagaimana biasanya.

    Cahyo mengatakan, dari data manifes sebanyak 86 penumpang KA Pandalungan naik dari wilayah Daop 9 diantaranya dari Stasiun Jember, Stasiun Tanggul, Stasiun Klakah dan Stasiun Probolinggo. Mereka akan melewati rute Purwokerto, Yogyakarta, dan Solo.

    Sementara itu, KA Blambangan Ekspres tak lagi memgakhiri perjalanan di Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng. “Keberangkatan hari ini KA Blambangan Ekspres akan berakhir di Stasiun Alastua, atau satu stasiun sebelum tujuan akhir,” kata Cahyo.

    KA Blambangan Ekspres berangkat dari Stasiun Ketapang dengan rangkaian satu kereta kelas eksekutif dan tiga kereta kelas ekonomi. Pergantian dan penambahan kereta kelas eksekutif akan dilakukan di Jember, sehingga berangkat dengan membawa empat kereta kelas eksekutif dan tiga kereta kelas ekonomi sebagaimana formasi semula. [wir]

  • Banjir di Semarang Bikin KA Pandalungan Telat Masuk Stasiun Jember 6 Jam

    Banjir di Semarang Bikin KA Pandalungan Telat Masuk Stasiun Jember 6 Jam

    Jember (beritajatim.com) – Banjir di beberapa titik di Petak Jalan Semarang Tawang Bank Jateng – Alastua yang masuk wilayah PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional 4 Semarang, Jawa Tengah, menyebabkan Kereta Api Pandalungan relasi Gambir-Jember telat masuk ke Stasiun Jember, Jawa Timur, Kamis (14/3/2024).

    Ketinggian air mencapai 10 centimeter merendam bagian rel paling atas. “Demi keamanan dan keselamatan perjalanan, beberapa KA mengalami perubahan pola operasi yang seharusnya melewati lokasi banjir harus diputar perjalanannya,” kata Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, dalam siaran persnya.

    KA Pandalungan yang berangkat dari Stasiun Gambir, Jakarta, akhirnya harus memutar lewat Tegal, Prupuk, Purwokerto, Yogyakarta, Solo, Gambringan dan Surabaya. Perubahan pola operasi ini berdampak pada jadwal kedatangan KA Pandalungan di wilayah Daop 9 Jember.

    KA Pandalungan mengalami keterlambatan kurang lebih enam jam. KA Pandalungan yang mengangkut 127 penumpang diperkirakan tiba di Stasiun Jember pada pukul 16.45 WIB. “Atas keterlambatan tersebut KAI telah memberikan kompensasi service recovery berupa minuman dan makanan kepada para penumpang KA Pandalungan sesuai dengan aturan yang berlaku,” kata Cahyo.

    “Bagi pelanggan KA Pandalungan yang perjalanan kereta apinya terdampak kelambatan tersebut dan tidak berkenan berangkat, dapat membatalkan tiket perjalanannya di Loket stasiun dan bea akan di kembalikan 100 persen di luar bea pesan,” kata Cahyo.

    Menurut Cahyo, pembatalan dapat dilakukan hingga tujuh hari setelah jadwal keberangkatan yang tertera pada tiket. “Kami menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya penundaan kedatangan KA Pandalungan di Stasiun Jember,” katanya. Tim KAI berupaya secara maksimal agar banjir dapat segera diatasi dan perjalanan KA dapat normal kembali. [wir]

  • Cuaca Ekstrem Picu Banjir Kepung Kota Semarang

    Cuaca Ekstrem Picu Banjir Kepung Kota Semarang

    Semarang (beritajatim.com) – Banjir mengepung Kota Semarang ibukota Jawa Tengah. Banjir melanda setelah cuaca ekstrem yang ditandai hujan dengan intensitas tinggi disertai petir dan angin kencang melanda di hampir sebagian besar wilayah Kota Semarang dan sekitarnya pada hari Rabu (13/3).

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, berdasarkan monitoring satelit klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) per pukul 20.50-23.45 WIB, wilayah dengan dampak cuaca ekstrem ini terpantau meliputi Kota Semarang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, sebagian wilayah Kabupaten Demak dan Kabupaten Grobogan.

    Muhari menambahkan, informasi dari Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Endro Pudyo Martanto menyebutkan bahwa hujan turun di Kota Semarang pada Rabu sejak siang hingga malam hari.

    “Saat dihubungi tim Pusat Data Informasi dan Komunikasi (Pusdatinkom) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada pukul 22.35 WIB, Endro mengaku kondisi cuaca masih turun hujan,” kata Muhari.

    Dia menambahkan, Endro juga melaporkan sejumlah titik wilayah Kota Semarang terendam banjir dengan tinggi muka air (TMA) antara 15-80 centimeter. Kondisi banjir juga mengalami tren kenaikan genangan akibat hujan masih berlangsung hingga menjelang tengah malam.

    Muhari juga menjelaskan, dari laporan visual yang dikirimkan Kalaksa BPBD Kota Semarang, wilayah Jalan Raya Kaligawe terendam banjir hingga roda kendaraan mobil bak terbuka pun tidak terlihat. Lalu lintas di sepanjang jalur yang menghubungkan Kota Semarang menuju Demak-Surabaya itu juga lumpuh total. Beberapa kendaraan jenis truk hingga mini bus terjebak dalam genangan banjir tersebut.

    “Di samping itu, wilayah Kota Lama Semarang juga turut terendam hingga sepaha orang dewasa. Jalan Kaligawe juga lumpuh,” kata Muhari mengutip laporan BPBD Semarang.

    Selanjutnya, hasil laporan visual lainnya menunjukkan bahwa Banjir Kanal Timur (BKT) Semarang juga meluap hingga airnya melimpas ke permukiman warga. Sistem pengendali banjir Kota Semarang yang berada di bagian timur ini mengalami penurunan kapasitas daya tampung debit air, terlebih setelah terjadi hujan dalam durasi yang cukup lama.

    Di sisi lain, hasil kaji cepat sementara BPBD Kota Semarang, lanjut Muhari, cuaca ekstrem tersebut juga memicu kejadian bencana lainnya seperti tanah longsor hingga angin kencang yang berdampak pada kerusakan bangunan rumah milik warga. [hen/beq]

  • Bus Gunung Harta Sumenep – Jakarta Terguling di Bluto

    Bus Gunung Harta Sumenep – Jakarta Terguling di Bluto

    Sumenep (beritajatim.com) – Sebuah kecelakaan tunggal terjadi di Desa Aengdake, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep. Bus Gunung Harta nopol N 7976 UA, terguling.

    “Bus jurusan Sumenep – Jakarta itu terguling setelah sebelumnya oleng dan menabrak pohon,” kata Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti S, Jumat (08/03/2024).

    Kecelakaan itu berawal ketika bus yang dikemudikan Supriyadi (52), warga Desa Pakuncen, Kecamatan Bobot Sari, Kabupaten Purbalingga, melaju dari arah Sumenep. Bus berpenumpang 8 orang itu baru berangkat dari Terminal Arya Wiraraja Sumenep dengan tujuan Jakarta.

    Sampai di jalan nasional Bluto, bus tiba-tiba hilang kendali, sehingga oleng ke kiri kemudian oleng ke kanan. Saat bus oleng ke kanan, bus menabrak pohon trembesi dan pohon asam yang ada di bahu jalan sebelah utara.

    “Setelah menabrak pohon, bus kemudian terguling di sebelah selatan, dalam posisi melintang di badan jalan sebelah kiri,” terang Widiarti.

    Dalam kecelakaan tersebut, sopir dan penumpang bus mengalami luka-luka, dirawat di Puskesmas Bluto. “Untuk body bus mengalami kerusakan. Saat ini masih diupayakan evakuasi bus yang terguling,” ujarnya. (tem/ted)

    Berikut identitas korban Bus Gunung Harta:
    1. Supriyadi (sopir);
    2. Agus Purwanto (52), kernet bus, asal Semarang;
    3. Rahem (54), agen PO Gunung; Harta, warga Desa Pinggir Papas, Kecamatan Kalianget, Sumenep;
    4. Heny (27), warga Desa Pore, Kecamatan Lenteng, Sumenep;
    5. Zainal Arifin (29), warga Desa Pore, Kecamatan Lenteng, Sumenep;
    6. Efendi (37), warga Desa Romben Guna, Kecamatan Dungkek, Sumenep;
    7. Imam Wahyudi (33), warga Desa Gedugen, Kecamatan Giligenting, Sumenep;
    8. Sumiyati (31), warga Desa Nyabakan Barat, Kecanatan Batang-batang, Sumenep;
    9. Thoyib (30), warga Desa Nyabakan Barat, Kecamatan Batang-batang, Sumenep.

  • Bentrok dengan Tentara Filipina, Dalang Bom Misa Tewas

    Bentrok dengan Tentara Filipina, Dalang Bom Misa Tewas

    Manila

    Terduga dalang utama pengeboman misa Katolik di sebuah kampus di Marawi, Filipina bagian selatan, tewas dalam bentrokan antara kelompok pro-Islamic State (ISIS) dengan tentara Filipina. Pengeboman yang diklaim oleh ISIS itu menewaskan sedikitnya empat orang pada Desember tahun lalu.

    Seperti dilansir AFP, Senin (12/2/2024), pengeboman yang mengguncang misa Katolik yang digelar di sebuah gedung olahraga atau gimnasium Universitas Negeri Mindanao di Marawi pada 3 Desember lalu menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai puluhan orang lainnya.

    Marawi yang merupakan kota yang dihuni warga Musim terbesar di Filipina, pernah dikepung dan diduduki militan pro-ISIS tahun 2017 lalu. ISIS, dalam pernyataannya pada Desember lalu, mengklaim pihaknya bertanggung jawab atas pengeboman di Marawi tersebut.

    Komandan brigade militer Filipina, Brigadir Jenderal Yegor Rey Barroquillo, menuturkan kepada AFP bahwa delapan militan Dawlah Islamiyah dicurigai mendalangi pengeboman tersebut.

    Lima militan di antara, sebut Barroquillo, tewas dalam operasi perburuan yang dilakukan pasukan Filipina. Sedangkan satu militan lainnya telah ditahan dan dua militan lainnya masih buron.

    Di antara militan yang tewas, menurut Barroquillo, terdapat Khadafi Mimbesa yang menggunakan nama samaran “Insinyur”. Angkatan Bersenjata Filipina dalam sebuah pernyataannya menyebut Mimbesa sebagai “dalang utama” dalam pengeboman di Marawi.

    Barroquillo menyebut Mimbesa awalnya terluka dalam baku tembak antara tentara Filipina dan para militan yang bersembunyi di sebuah peternakan di area pegunungan dekat kota terpencil Piagapo pada akhir Januari lalu.

    Saksikan juga ‘Kala Karyawan Biro Umrah di Semarang Ditangkap Densus 88’:

    Sembilan militan, termasuk tiga tersangka pengeboman, tewas dalam baku tembak tersebut.

    Mimbesa, seperti diceritakan Barroquillo, berhasil kabur dari baku tembak itu dalam keadaan luka-luka, namun dia meninggal dunia beberapa hari kemudian saat dirawat oleh seorang pendukungnya. Penjelasan Barroquillo itu didasarkan atas laporan intelijen Filipina.

    Panglima militer Filipina Jenderal Romeo Brawner, dalam pernyataan terpisah, menyerukan kepada para militan lainnya untuk menyerahkan diri dan “menghindari nasib yang sama seperti rekan-rekan Anda yang telah meninggal”.

    Rentetan serangan militan terhadap bus, gereja Katolik dan pasar umum setempat telah berlangsung selama beberapa dekade terakhir di wilayah selatan Filipina yang marak dilanda kerusuhan.

    Manila menandatangani pakta perdamaian dengan kelompok pemberontak terbesar di negara tersebut, Front Pembebasan Islam Moro, tahun 2014 lalu, yang mengakhiri pemberontakan bersenjata mematikan.

    Namun masih ada kelompok-kelompok kecil petempur Muslim yang menentang perjanjian damai itu, termasuk kelompok militan yang mengaku setia pada ISIS.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini