kab/kota: Semarang

  • Spectaba Fest 2024 di Gunungpati Semarang Jadi Ajang Mengasah Kreatifitas Siswa

    Spectaba Fest 2024 di Gunungpati Semarang Jadi Ajang Mengasah Kreatifitas Siswa

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – SMIT Bina Amal Gunungpati, Kota Semarang terus berupaya untuk meningkatkan kreatifitas peserta didik.

    Salah upaya yang dilakukan dengan memberikan kebebasan kepada para siswa untuk membuat sebuah kegiatan, salah satunya Spectaba Fest.

    Bertempat di halaman sekolah, puluhan stand berdiri menghiasi lokasi acara Spectaba Fest, Sabtu (16/11).

     Stand tersebut selain diisi pelaku UMKM serta sponsor juga menyuguhkan hasil dari kreatifitas siswa yakni gelar karya P5 dari para siswa.

    Pengunjung ramai memadati depan panggung utama. Silih berganti venue meyuguhkan hiburan penampilan dari para peserta. Mulai dari seni peran hingga fashion show.

    Kepala SMIT Bina Amal, Zulaicha Dwi Astuti mengungkapkan, Spectaba Fest adalah kegiatan yang sudah rutin dilakukan sejak tiga tahun terakhir.  Event ini merupakan ajang kreativitas yang dikelola oleh para siswa.

    Para siswa yang menggagas kegiatan ini mulai dari konsep perencananya, kemudian pelaksanaannya dan dikoordinasikan dengan guru-guru yang ada. Dalam Spectaba Fest tahun ini pihaknya juga mengadakan beragam lomba diantaranya Olimpiade IPA, IPS dan Matematika.

    Kemudian yang secara online ada kegiatan lomba sambung, ayat, kemudian story telling dan pidato. Kemudian juga ada kompetisi futsal. Beragam lomba tersebut diikuti oleh siswa SMP se Indonesia.

    “Lomba-lomba Olimpiade kita gratiskan. Hari ini  adalah closing Spectaba Fest kegiatan puncak. Nsnti ada tampilan-tampilan dari anak-anak, kemudian kita juga mengkolaborasi dengan kegiatan P5 project penguatan profil pelajar pancasila anak-anak dari SMP dan SMA IT bina amal membuat stan-stan sesuai dengan tema-tema masing-masing ” ujarnya.

    SMIT Bina Amal Gunungpati, Kota Semarang merupakan Boarding school untuk tingkatan SMP dan SMA. Saat ini jumlah total siswa ada sekitar 300 peserta didik yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

    Zulaicha Dwi Astuti berharap dari kegiatan ini dapat menjadi sarana untuk, kemudian melatih anak-anak dari sisi leadership dan organisasi. Selain itu diharapkan mereka juga punya rasa kepemilikan terhadap sekolah.

    Pengawas SMP Kota Semarang, Masrikan mengatakan kegiatan ini merupakan pesta  perayaan dari hasil P5 anak-anak. Namun tetapi yang perlu diingat ini bukan hasil akhir keberhasilan anak-anak.

    “Keberhasilan anak-anak adalah penguatan karakter jadi, ini hanya-hanya sebagai apa ya jadi, bonus-bonus kegiatan, tapi sekolah tetap punya bagaimana anak-anak tersebut menjadi lebih kuat karakternya,” ujarnya.

    Ia berharap, kegiatan ini menjadi hal yang positif dalam upaya melatih anak agar kuat di profil pelajar pancasila.

    Ketua Pendamping Guru, Galih Narendra Adhiatna, menambahkan, yang membedakan dari Spectaba Fest tahun lalu adalah dari jumlah kepesertaan lebih besar, yaitu sekitar 430 orang.

    Ia menambahkan mengusung tema “start the voyage, discover your treasure” pihaknya ingin melelui Spectaba Fest para siswa dapat menemukan harta karun berupa ilmu serta relasi yang didapat dari kegiatan ini.

    “Harapannnya agar para peserta dapat mengasah kemampuan mereka sebelum ke jenjang yang lebih tinggi atau terjun ke masyarakat mereka lebih siap,” pungkasnya. (*)

  • 18 Tahun Jualan Durian, Hanik Bisa Dapat Omzet Rp10 Juta Sehari, 300 Kg Ludes Jika Ada Acara Khusus

    18 Tahun Jualan Durian, Hanik Bisa Dapat Omzet Rp10 Juta Sehari, 300 Kg Ludes Jika Ada Acara Khusus

    TRIBUNJATIM.COM – Inilah kisah sukses Hanik, yang jualan durian sejak tahun 1996.

    Wanita berusia 46 tahun merupakan penjual durian dari Cepoko, Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah.

    Ia berjualan sejak 28 tahun yang lalu.

    Omzet yang didapatkannya pun tak main-main.

    Melansir dari Kompas.com, setiap panen Hanik memilih durian dengan cermat, memastikan durian yang dijualnya memenuhi harapan pelanggan, baik dari ketebalan daging, manis, hingga sentuhan rasa pahit yang dicari pencinta durian sejati.

    Berbekal pengalamannya bertahun-tahun, Ia pun paham betul varian buah durian yang disukai oleh pembeli.

    “Durian paling laris ya yang enak, tebal, manis, dan pahit. Kalau di pasar, durian campuran dari Jombang yang paling dicari, apalagi di luar musim panen,” ujar Hanik saat ditemui di tempat jualannya, Jumat (15/11/2024).

    Saat ada acara atau event khusus, Hanik bisa membawa hingga 300 kilogram durian, kadang yang tersisa tinggal sekitar 100 kilogram di penghujung hari. 

    Di hari biasa, ia mampu menjual 200 durian setiap harinya, dengan omzet sekitar Rp 3 juta per hari.

    Namun, Hanik mencatatkan pendapatan tertinggi hingga Rp 10 juta sehari saat musim ramai.

    Dengan harga durian berkisar antara Rp 70.000 hingga Rp 200.000 per buah, Hanik tetap menjaga stabilitas harga sepanjang tahun. 

    Menariknya, meskipun ada peluang untuk memasarkan secara online, Hanik memilih tidak aktif di media sosial seperti Facebook karena ingin memberi ruang bagi reseller-nya.

    “Dulu saya jualan online, tapi sekarang reseller saya banyak, ya nggak main lagi di sana. Kasihan mereka juga,” ungkap dia.

    Hanik hanya membuka lapaknya mulai Senin hingga Jumat, sementara Sabtu dan Minggu, dia memilih untuk beristirahat karena biasanya pembeli lebih sepi.

    “Kalau Sabtu dan Minggu digunakan untuk istirahat,” ucap Hanik.

    Mayoritas, durian yang ia jual merupakan durian lokal asli Kota Semarang. Sisanya Hanik mengambil dari Jombang, Jawa Timur.

    “Karena setiap daerah musimnya beda-beda,” lanjut dia. 

    Sementara itu beda dengan Hanik, pemuda bernama Rizal Akbar ini justru menggeluti bisnis budidaya ikan koi.

    Pemuda berusia 33 tahun ini sukses melakukan budidaya ikan koi dari Jepang.

    Rizal bersama pekerjanya terlihat sibuk di kolam miliknya yang berlokasi di Desa Ngadisanan, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo.

    Beberapa pekerja menjaring ikan koi yang masih berusia 3 bulan. Tujuannya dipisahkan, mana yang bisa dijual dengan potensi harga tinggi maupun yang hanya dijual ‘gopyokan’.

    “Awalnya hobi, sekarang menghasilkan cuan. Setiap hari jutaan rupiah saya dapat. Rp 3-5 juta saya kantongi lah tiap hari,” ungkap Rizal sambil terkekeh, Minggu (3/11/2024).

    Rizal lalu berkisah hobi nya tentang koi itu berawal dari covid-19. Saat itu semua dilakukan pembatasan. Dia sendiri kebingungan melakukan apa di rumah.

    “Saya jenuh kala itu. Hingga membudidayakan koi. Belum berpikir mau bisnis awalnya. Ya cuma sekedar memelihara koi saja,” tambahnya.

    Hingga 2022, Rizal memutuskan untuk berbisnis koi. Dia kemudian belajar ke Jepang bagaimana budidaya ikan koi.

    Rizal mengimpor bibit koi langsung dari jepang dengan varietas unggulan seperti koi showa yang bercorak merah, hitam dan putih dan koi kohaku yang dominan merah dan putih serta shiro dengan corak hitam-putih.

    “Hingga membuat kolam disini (Desa Ngadisinan). Total 20 kolam. Ada kolam pemijahan hingga kolam pembesaran,” tanbah bapak 3 orang anak ini.

    Dia menjelaskan, bahwa banyak penghobi koi yang sekedar hobi. Hal itu dimanfaatkan olehnya. Jika koi mereka hamil, dan mereka tidak mau mengurusinya, dia membelinya.

    “Kami pijah disini kami tebar. Jadi paradigma tentang budidaya koi itu mahal dan susah perawatan saya balik. Sebenarnya pembubidaya koi tidak ribet,” klaimnya.

    Asal ada air, kebutuhan pakan juga lebih hemat dibanding ikan konsumsi.

    Rizal lalu menyebutkan setelah pemijahan nanti menunggu 2 sampai 3 bulan.

    Pada proses pemijahan mendapatkan 3000 ikan. Kemudian 2 sampai 3 bulan dipisahkan lagi, dari 3000 menjadi 1500 ikan koi.

    Ditunggu kembali 2 sampai 3 bulan, nanti 1500 menjadi 500. Ditunggu lagi dari 500 sampai 200.

    “Nah yang 200 ikan koi terakhir itu sudah besar. Jelek-jeleknya dapat Rp 500 ribu per ekor. Bisa dihitung sendiri. Belum yang siap kontes. Saya pernah jual Rp 150 juta per ekor,” tambahnya.

    Menurutnya, yang disortir tidak kemudian dijual. Sortiran pertama itu juga bisa dijual. Per ikan diberi harga Rp 100

    “Jadi ikan koi itu bisa murah banget, tetapi juga bisa mahal. Jadi kalau hasil akhir, sekali panen bisa mencapai ratusan juta, apalagi jika dari 200 ekor ikan berkualitas premium tersebut ada ikan berkualitas super maka harganya bisa mencapai ratusan juta,” tambahnya.

    Impian besar rizal adalah menjadikan Ponorogo sebagai pusat koi berkualitas, yang tak hanya dikenal di indonesia, namun juga di dunia internasional.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Hari Ini Solo Dilanda Hujan Es, Berikut Penjelasan BMKG

    Hari Ini Solo Dilanda Hujan Es, Berikut Penjelasan BMKG

    TRIBUNJATENG.COM, SOLO – Sabtu (16/11/2024) siang, fenomena hujan es terjadi di Kota Solo, Jawa Tengah.

    Hujan es terjadi sekitar pukul 13.45 WIB dan berlangsung selama beberapa menit di awal hujan deras.

    Sejumlah warganet di media sosial X (Twitter) pun turut mengunggah momen ketika hujan es terjadi di Solo.

    “SOLO HUJAN ES BATU BJ***,” tulis akun @piercethe***.

    Tangkapan layar video hujan es di Solo, Sabtu (16/11/2024). (Kompas.com)

    “Solo diguyur hujan lebat dan angin kencang ±30 menit. Sempat tadi hujan es batu mas zak,” tulis akun @masmas***.

    “Solo hujan es ini fenomena apa,” tulis akun @leadthewor***.

    Lantas, apa penyebab hujan es di Solo?

    Penjelasan BMKG

    Prakirawan BMKG Ahmad Yani Semarang, Winda Ratri mengatakan bahwa fenomena hujan es yang terjadi di Solo merupakan fenomena cuaca yang normal terjadi.

    Menurut dia, potensi hujan es paling besar terjadi di masa peralihan musim, dari musim kemarau ke musim penghujan.

    “Fenomena hujan es dapat terjadi karena dipicu oleh adanya pola konvektifitas, yaitu pola yang signifikan di atmosfer dalam skala lokal-regional yang dapat memicu terjadinya hujan es,” ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu.

    Winda menjelaskan, hujan es dapat terbentuk dari sistem awan konvektif jenis Cumulonimbus (Cb) yang umumnya memiliki dimensi menjulang tinggi yang menandakan adanya kondisi labilitas udara signifikan dalam sistem awan tersebut.

    Kondisi tersebut pada akhirnya dapat membentuk butiran es di awan dengan ukuran yang cukup besar.

    “Besarnya dimensi butiran es dan kuatnya aliran udara turun dalam sistem awan CB atau yang dikenal dengan istilah downdraft, dapat menyebabkan butiran es dengan ukuran yang cukup besar yang terbentuk di puncak awan Cb tersebut turun ke dasar awan hingga keluar dari awan dan menjadi fenomena hujan es,” jelasnya.

    Adapun, kecepatan downdraft dari awan Cb yang signifikan dapat mengakibatkan butiran es yang keluar dari awan tidak mencair secara cepat di udara, dan bahkan ketika jatuh ke permukaan Bumi masih dalam berbentuk butiran es yang dikenal dengan fenomena hujan es.

    Winda menekankan, fenomena hujan es merupakan hal yang umum terjadi di beberapa wilayah Indonesia. (*)

     

  • Sopir Truk Heran Ditolak Isi Solar di SPBU, Padahal Ada Truk Lain yang Dilayani: Oh Harus Pakai Bos?

    Sopir Truk Heran Ditolak Isi Solar di SPBU, Padahal Ada Truk Lain yang Dilayani: Oh Harus Pakai Bos?

    TRIBUNJATIM.COM – Tengah viral di media sosial sopir bus ditolak petugas SPBU saat akan isi solar.

    Sopir bus itu pun curiga lantaran ada truk lain yang sedang dilayani.

    Soal masalah ini, pihak Pertamina pun angkat bicara.

    Diketahui, video ini pertama kali diunggah akun @andr*** pada Jumat (8/11/2024).

    Dalam video terlihat awalnya sopir truk merasa heran dengan petugas SPBU yang mengatakan solar habis, namun masih ada truk lain yang mengisi bahan bakar.

    Sopir truk kemudian bertanya kepada petugas SPBU kenapa truk lain masih bisa mengisi solar.

    Petugas SPBU kemudian mengatakan, solar tersebut milik atau kepunyaan bos.

    Jawaban petugas SPBU sontak membuat sopir truk menjadi kesal. 

    “Kok itu ngisi? Bos? Oh berarti harus pakai bos, kok gitu peraturannya Mas? POM Bensin Sengeti. Yen ndak pakai bos ndak diisi,” ujar sopir truk, melansir dari TribunJambi.

    Namun, tidak dijelaskan siapa bos yang dimaksud petugas SPBU, apakah pemilik truk lain atau pimpinan sebuah perusahaan yang sudah memesan solar.

    Dikutip dari Kompas.com, video viral tersebut terjadi di SPBU 24.363.34, Sengeti, Muaro Jambi, Provinsi Jambi. 

    Video truk ditolak mengisi solar karena bukan milik bos sudah ditayangkan sebanyak 33.700 kali hingga Jumat (15/11/2024).

    Terkait video beli solar harus pakai bos itu, Area Manager Communication, Relation, and CSR Pertamina Regional Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) Tjahyo Nikho Indrawan buka suara.

    Ia membenarkan, lokasi SPBU yang terekam di dalam video benar terjadi di SPBU 24.363.34 Muaro Jambi.

    Namun, ia membantah bahwa pembelian solar di wilayah tersebut harus menggunakan bos, seperti yang dikatakan sopir truk. 

    Menurut Tjahyo, peristiwa yang sebenarnya terjadi adalah salah komunikasi antara petugas SPBU yang bertugas sebagai operator dengan sopir truk. 

    Kata bos yang dimaksud petugas SPBU sebenarnya adalah truk operasional milik pengusaha SPBU itu sendiri.

    Sebelum sopir truk bertanya kenapa ia ditolak mengisi solar, petugas SPBU sudah memasang pengumuman bahwa solar habis.

    Pengumuman tersebut disampaikan karena stok solar di tangki SPBU sudah hampir habis sekitar + 1.400 liter. 

    “Namun masih ada yang antri dan mau beli. Yang sedang diisi itu truk operasional milik pengusaha SPBU. Jadi hanya salah komunikasi saja antara pelanggan dan operator,” ujar Tjahyo kepada Kompas.com, Kamis (14/11/2024). 

    “Nggak ada (kongkalikong antara petugas SPBU dengan pihak lain yang memesan solar). Gak ada itu,” tandasnya.

    Terkait video yang beredar di media sosial, Tjahyo mewakili Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel menyampaikan permintaan maaf atas kesalahan yang dilakukan petugas SPBU.

    Pihaknya juga sudah menginstruksikan pihak SPBU supaya memberikan arahan terkait prosedur operasional dapat dilakukan dengan baik. 

    Ia menegaskan, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel terus memastikan distribusi Energi untuk masyarakat tetap aman dan tidak mengalami kendala. 

    Bagi masyarakat yang membutuhkan informasi lebih tentang berbagai layanan dan produk Pertamina dapat menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135.

    Sementara itu, sebelumnya juga viral pengendara mobil ditolak pegawai SPBU saat akan beli BBM subsidi.

    Salah satu videonya dibagikan oleh akun Instagram @memomedsos.

    Dalam video tersebut, perekam mempertanyakan alasan dirinya tidak bisa membeli BBM subsidi.

    Ia menjelaskan, sejatinya dia memiliki QR code yang terdapat pada mobil.

    Namun karena berganti pelat dari hitam menjadi putih, digit angka dan huruf yang tertera pun berbeda.

    Kemudian petugas SPBU menjelaskan bahwa pihaknya tak bisa mengisi BBM Pertalite jika nomor polisi berbeda dengan yang terdaftar di aplikasi.

    Atas viralnya video pemilik mobil tidak bisa membeli BBM subsidi karena mengganti pelat hitam menjadi putih, PT Pertamina akhirnya buka suara.

    Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho mengatakan, peristiwa ini terjadi di SPBU 4350717 Rest Area Km 429 Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (5/9/2024) lalu, pukul 14.12 WIB.

    Brasto menuturkan, kejadian bermula ketika pemilik mobil Toyota Kijang pelat putih dengan nopol H 1255 ZO hendak membeli BBM yang bersubsidi.

    Pemilik mobil itu pun menunjukkan QR Code yang ia miliki.

    Kendati demikian, petugas menemukan identitas pelat hitam dengan nopol yang berbeda pada mobil dan QR Code.

    Dengan alasan tersebut, kata Brasto, petugas SPBU tidak dapat melayani pembeli BBM Subsidi.

    “Kami memohon maaf atas ketidaknyamanannya,” ungkap Brasto, Minggu (8/9/2024), dikutip dari Kompas.com.

    “Namun yang dilakukan oleh petugas SPBU dimaksud dengan tidak melayani konsumen yang QR codenya berbeda dengan nopol kendaraannya sudah sesuai prosedur yang berlaku,” imbuhnya.

    Brasto menerangkan, pemilik mobil tersebut masih menggunakan QR code lama dengan pelat hitam.

    Selain itu, digit pelat nomor tersebut berbeda dengan pelat putih yang kemudian ia gunakan.

    Kendati demikian, setelah kejadian tersebut, pemilik mobil tersebut segera mendaftarkan nomor polisi baru yang berpelat putih.

    Menyikapi hal tersebut, Brasto mengucapkan terima kasih.

    Lantaran konsumen yang dimaksud telah mendaftarkan nopol pelat putihnya ke Subsidi Tepat MyPertamina.

    “Kami telah mengecek sistem Subsidi Tepat MyPertamina dan melihat pelat nopol putih H 1255 ZO telah didaftarkan setelah kejadian tersebut,” ujarnya.

    Brasto menerangkan, pemilik kendaraan bermotor yang mengganti pelat nomor atau Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) dan berubah digit nomornya, maka QR code BBM subsidi harus disesuaikan atau diubah.

    Artinya, pemilik kendaraan wajib mendaftarkan ulang QR Code Subsidi Tepat MyPertamina sesuai dengan nopol terbarunya.

    Dia menjelaskan, pemilik kendaraan harus mendaftarkan nopol kendaraannya di subsiditepat.mypertamina.id dengan melengkapi data, dokumen, dan foto sesuai persyaratan.

    “Pada prinsipnya nopol QR code yang digunakan harus sama dengan nopol yang digunakan,” kata dia.

    Namun apabila pergantian TNKB tidak merubah digit nopolnya, maka QR code yang lama masih bisa digunakan kembali.

    “Penjelasan dan tutorial mengenai pendaftaran QR code untuk perubahan digit pelat nopol tersebut juga sudah banyak disampaikan dalam pemberitaan dan postingan media sosial sebelum-sebelumnya,” tandas Brasto.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Mangrove Jadi Cara Jitu Wujudkan Emisi Nol Karbon

    Mangrove Jadi Cara Jitu Wujudkan Emisi Nol Karbon

    Jakarta: Pemerintah tengah berkomitmen mewujudkan net zero emission (NZE) atau emisi nol karbon pada 2060. NZE adalah kondisi jumlah emisi karbon yang dilepaskan ke atmosfer tidak melebihi jumlah emisi yang mampu diserap oleh bumi.
     
    Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah mengurangi jumlah karbon atau gas emisi yang dihasilkan dari berbagai kegiatan (aktivitas) manusia pada kurun waktu tertentu, atau lebih sering dikenal dengan jejak karbon.
     
    Jejak karbon yang dihasilkan akan memberikan dampak yang negatif bagi kehidupan di bumi, seperti kekeringan dan berkurangnya sumber air bersih, timbul cuaca ekstrim dan bencana alam, perubahan produksi rantai makanan, dan berbagai kerusakan alam lainnya.
    Cara mengurangi jejak karbon bisa dilakukan dengan menamam pohon mangrove. Salah satunya dilakukan oleh Astra Group melalui Asuransi Astra, Astra Infra, dan Astra Property melalui penanaman 3.000 bibit mangrove sebagai bagian dari komitmen menuju NZE.
     

    Inisiatif ini menjadi salah satu upaya nyata untuk mendukung pengurangan emisi karbon, sekaligus memperkuat komitmen Grup Astra terhadap pencapaian Sustainability Aspirations 2030. 
     
    Sebagai bentuk program Environmental, Social, and Governance (ESG) yang melibatkan partisipasi aktif berbagai pihak, aksi penanaman bibit mangrove ini bertujuan mengembalikan emisi karbon yang dihasilkan selama kegiatan kampanye, serta memberikan dampak positif bagi pemulihan ekosistem pesisir.
     
    Mangrove dipilih karena kemampuannya dalam menyerap karbon yang tinggi serta peran pentingnya dalam mencegah abrasi dan melindungi lingkungan pesisir. 
    Kontribusi untuk kelestarian lingkungan

    Kegiatan penanaman mangrove ini dilakukan di Kawasan Mangrove Camar Tambakrejo, Semarang, Jawa Tengah dengan melibatkan partisipasi yaitu Asuransi Astra mendonasikan 2.000 bibit, Astra Infra 500 bibit, dan Astra Property 500 bibit.
     
    Kawasan Mangrove Camar Tambakrejo yang menjadi lokasi penanaman telah dikembangkan sebagai EduPark untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan, menjadikannya tempat yang ideal untuk aksi bersama ini.
     
    Head of PR, Marcomm, & Event Asuransi Astra L. Iwan Pranoto mengatakan melalui aksi penanaman mangrove ini, pihaknya ingin menegaskan komitmen kami untuk mendukung keberlanjutan lingkungan dan mewujudkan keseimbangan karbon demi masa depan yang lebih baik.
     
    “Kami percaya, langkah sederhana ini dapat berdampak signifikan dalam pelestarian lingkungan dan inspirasi bagi masyarakat luas untuk berkontribusi dalam menjaga ekosistem pesisir,” kata Iwan di Semarang.
     
    Aksi penanaman mangrove ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk berperan serta dalam upaya pelestarian lingkungan. Asuransi Astra, Astra Infra, dan Astra Property berharap agar langkah ini memperkuat pesan penting tentang tanggung jawab bersama dalam mengurangi emisi karbon, baik melalui tindakan individu maupun kerja sama antarpihak.
     
    “Dengan dukungan aktif dan keterlibatan publik, Grup Astra optimis inisiatif keberlanjutan ini dapat menciptakan perubahan nyata menuju keseimbangan iklim yang lebih baik,” jelas dia.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (KIE)

  • Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan yang Berlaku Mulai Juni 2025

    Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan yang Berlaku Mulai Juni 2025

    TRIBUNJAKARTA.COM – Mengenal KRIS, pengganti kelas BPJS kesehatan yang bakal berlaku mulai Juni 2025.

    Pemerintah akan menghapus kelas 1, 2, dan 3 pada program JKN KIS BPJS Kesehatan.

    Isu penghapusan kelas BPJS Kesehatan memang sudah berembus lama, namun Presiden ke-7 RI Jokowi secara resmi baru menandatangani Perpres Nomor 82 Tahun 2018 Tentang Jaminan Kesehatan pada Rabu (8/5/2024).

    Dalam aturan tersebut memuat tentang peleburan kelas 1, 2, dan 3 BPJS Kesehatan menjadi Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

    Berdasarkan pasa 103B ayat (1) Perpres Nomor 59 Tahun 2024, KRIS akan diterapkan secara menyeluruh untuk rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan paling lambat 30 Juni 2025.

    Lantas, apa itu KRIS?

    Apa Itu KRIS BPJS Kesehatan

    Berdasarkan Pasal 1 ayat 4b Perpres Nomor 59 Tahun 2024, kelas rawat inap standar atau KRIS adalah standar minimum pelayanan rawat inap yang diterima oleh peserta BPJS Kesehatan.

    Penerapan KRIS menggantikan kelas BPJS Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan rawat inap peserta.

    Selain itu, KRIS juga memberikan pelayanan satu kelas yang sama rata bagi pasien pengguna BPJS Kesehatan.

    Dengan begitu, pelaksanaan BPJS Kesehatan memenuhi ketentuan dan prinsip ekuitas atau keadilan.

    Penerapan KRIS juga sesuai dengan prinsip gotong royong yang diamanatkan UU Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).

    Ilusrtasi Kartu BPJS Kesehatan. (play.google.com/store)

    Fasilitas KRIS

    Dalam penerapannya, KRIS BPJS Kesehatan harus memenuhi 12 kriteria fasilitas ruang perawatan sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 46A Perpres Nomor 59 Tahun 2024.

    Berikut 12 persyaratan mengenai fasilitas kelas rawat inap standar yang wajib dipenuhi:

    Komponen bangunan yang digunakan tidak memiliki tingkat porositas yang tinggi.
    Ventilasi udara memenuhi pertukaran udara pada ruang perawatan biasa minimal 6 kali pergantian udara per jam.
    Pencahayaan ruangan buatan mengikuti kriteria standar 250 lux untuk penerangan dan 50 lux untuk pencahayaan tidur.
    Kelengkapan tempat tidur berupa adanya 2 kotak kontak dan nurse call pada setiap tempat tidur.
    Ada nakas per tempat tidur.
    Dapat mempertahankan suhu ruangan mulai 20 sampai 26 derajat celcius.
    Ruangan telah terbagi atas jenis kelamin, usia, dan jenis penyakit (infeksi dan non infeksi).
    Kepadatan ruang rawat inap maksimal 4 tempat tidur, dengan jarak antar tepi tempat tidur minimal 1,5 meter.
    Tirai/partisi dengan rel dibenamkan menempel di plafon atau menggantung.
    Kamar mandi dalam ruang rawat inap.
    Kamar mandi sesuai dengan standar aksesibilitas.
    Outlet oksigen.

    Adapun ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria dan penerapan KRIS akan diatur melalui peraturan menteri.

    Daftar RS Uji Coba KRIS

    Sebelumnya pada 2023, sebanyak 15 rumah sakit melakukan uji coba penerapan kelas rawat inap standar atau kris.

    Rumah sakit terpilih itu tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia. Berikut rinciannya:

    RS Dr Tadjuddin Chalid Makassar
    RS Dr Johannes Leimena Ambon
    RSUP Surakarta (Kelas C)
    RS Dr Abdullah Palembang
    RSUP Kariadi Semarang
    RSUP Dr Sardjito Sleman
    RSUP Soedarso Pontianak
    RSUD Sidoarjo
    RSUD Sultan Syarif M. Alkadrie Pontianak
    RS Santosa Kopo Bandung
    RS Santosa Central Bandung
    RS Awal Bros Batam
    RS Al Islam Bandung
    RS Ananda Babelan Bekasi
    RS Edelweis Bandung.

    Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, sebanyak 2.358 dari total 3.039 rumah sakit yang ditarget telah menyatakan siap mengimplementasikan 12 kriteria KRIS.

    Proporsi itu cukup besar karena mencapai 78 persen.

    Data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) Kementerian Kesehatan per 31 Januari 2024 menunjukkan, total rumah sakit yang terdaftar di Indonesia sebanyak 3.164 rumah sakit.

    2.358 rumah sakit menjadi target implementasi dari KRIS. Sementara 125 rumah sakit menyatakan bisa menerapkan kriteria KRIS dan 681 rumah sakit menyatakan belum siap menerapkan KRIS.

    Besaran Iuran KRIS BPJS Kesehatan

    Hingga aturan Perpres Nomor 59 Tahun 2024 ditandatangani, belum ada besaran pasti berapa iuran yang akan dibayarkan peserta BPJS Kesehatan untuk mendapat manfaat KRIS ini.

    Pengaturan berupa manfaat, tarif, dan iuran akan ditetapkan paling lambat tanggal 1 Juli 2025.

    Untuk saat ini, besaran iuran peserta BPJS Kesehatan masih tetap sama.

    Hal itu disampaikan disampaikan Presiden Joko Widodo yang mengatakan bahwa iuran BPJS Kesehatan tidak naik hingga 2024.

    Khusus segmen pekerja bukan penerima upah (PBPU) atau peserta mandiri, berikut besaran iuran BPJS Kesehatan:

    Kelas I: Rp 150.000 per bulan
    Kelas II: Rp 100.000 per bulan
    Kelas III: Rp 42.000 per bulan dengan subsidi pemerintah sebesar Rp 7.000 per orang, sehingga peserta hanya membayar Rp 35.000 per bulan.

     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Unwahas Ajari Warga Ngareanak Kendal Terapkan Zero Waste pada Olahan Pisang – Espos.id

    Unwahas Ajari Warga Ngareanak Kendal Terapkan Zero Waste pada Olahan Pisang – Espos.id

    Perbesar

    ESPOS.ID – Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang bekerja sama dengan perangkat Desa Ngareanak, Kendal, melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan diversifikasi produk olahan pisang, Juli-Desember 2024. (Istimewa/Unwahas)

    Esposin, KENDAL – Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang bekerja sama dengan perangkat Desa Ngareanak, Kabupaten Kendal, telah sukses melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat bertajuk Diversifikasi Produk Olahan Pisang dalam Upaya Menuju Zero-Waste Management pada Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga sejak Juli hingga Desember 2024. 

    Acara ini berlangsung di Aula Kantor Desa Ngareanak dan dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk pelaku usaha lokal, ibu rumah tangga, serta pemuda desa. Pengabdian ini merupakan hibah Kemendikbud Ristekdikti Batch I tahun Anggaran 2024.

    Promosi
    Transaksi Melalui BRImo Makin Mudah dan Aman dengan Fitur QRIS Transfer

    Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan praktis dalam pengelolaan limbah pangan, khususnya dalam memanfaatkan bahan baku pisang secara maksimal melalui diversifikasi produk olahan.

    Dengan semangat zero waste, masyarakat diajarkan teknik pengolahan kulit dan buah pisang menjadi berbagai produk bernilai ekonomi tinggi seperti keripik pisang, tepung pisang, hingga bahan olahan pakan ternak.

    Konsep zero waste yang diterapkan dalam program ini difokuskan pada pengolahan menyeluruh bagian pisang. Jika selama ini kulit pisang sering dianggap limbah, melalui pelatihan ini, masyarakat didorong untuk mengolah kulit pisang menjadi keripik sehat dan bahan baku tambahan yang potensial.

    Tidak hanya mengurangi limbah, kegiatan ini juga membuka peluang baru untuk meningkatkan pendapatan keluarga.

    Menurut Fandy Indra Pratama, salah satu pemateri dari Unwahas, pendekatan ini merupakan solusi berkelanjutan untuk menghadapi tantangan ekonomi dan lingkungan di era modern.

    “Kami ingin membangun kesadaran bahwa pengelolaan limbah pangan bisa menjadi peluang bisnis yang ramah lingkungan, sekaligus meningkatkan ekonomi lokal,” ujarnya seperti dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (16/11/2024).

    Acara ini mendapat sambutan hangat dari perangkat desa dan masyarakat setempat. Kepala Desa Ngareanak menyampaikan rasa terima kasih atas inisiatif Universitas Wahid Hasyim.

    “Pelatihan ini sangat bermanfaat, terutama bagi ibu-ibu rumah tangga yang ingin meningkatkan pendapatan melalui produk kreatif berbasis pangan lokal,” ungkapnya.

    Salah satu peserta, Ibu Wuryati, mengungkapkan dirinya kini lebih optimistis untuk memulai usaha kecil-kecilan. “Selain belajar cara membuat produk olahan, kami juga diberikan tips pemasaran agar bisa menjualnya ke pasar yang lebih luas,” jelanys. 

    Menurut Sekertaris Desa Ngareanak, Udiawan, program ini sangat membantu masyarakat tidak hanya untuk mengolah kulit pisang tetapi ada juga mesin-mesin lain yang diberikan kepada UPPKS Sejahtera yang dapat membantu pengolahan ceriping pisang agar produk menjadi lebih baik.

    Melalui program ini, Universitas Wahid Hasyim berharap masyarakat Desa Ngareanak dapat terus mengembangkan inovasi berbasis pangan lokal.

    Keberhasilan kegiatan ini menjadi contoh nyata kolaborasi antara institusi pendidikan dan masyarakat untuk menciptakan solusi terhadap tantangan sosial-ekonomi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

    Dengan semangat kebersamaan, Desa Ngareanak telah menunjukkan bahwa perubahan dimulai dari langkah kecil, seperti memanfaatkan pisang hingga ke kulitnya. Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia.

     

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram “Solopos.com Berita Terkini” Klik link ini.

  • Hampir Semua Pantai di Kota Semarang Jadi Privat, Agustina-Iswar Tawarkan Wisata Aglomerasi
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        16 November 2024

    Hampir Semua Pantai di Kota Semarang Jadi Privat, Agustina-Iswar Tawarkan Wisata Aglomerasi Regional 16 November 2024

    Hampir Semua Pantai di Kota Semarang Jadi Privat, Agustina-Iswar Tawarkan Wisata Aglomerasi
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com –
    Calon wakil kepala daerah Pilkada Kota
    Semarang
    nomor urut 1, Iswar Aminuddin, menyebut Pantai Mangunharjo sebagai satu-satunya pantai milik publik di Kota Semarang.
    Pernyataan tersebut disampaikan dalam debat ketiga dengan tema “Pendidikan, Kesehatan, Sosial, dan Budaya Kota Semarang” yang diselenggarakan oleh KPU Kota Semarang di Hotel Patra Jasa, Jumat (15/11/2024).
    “Garis pantai kita di Kota Semarang itu yang menjadi milik publik hanya Mangunharjo,” ujar Iswar dalam debat tersebut.
    Iswar juga menambahkan bahwa sejumlah pantai lainnya di Kota Semarang sudah menjadi pantai privat, yang menyebabkan pengunjung harus membayar untuk mengaksesnya.
    “Apakah kemudian setiap kita masuk pantai harus ada biaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat untuk menikmati pantai?” ungkapnya.
    Menurut Iswar, dibutuhkan wisata aglomerasi dengan daerah sekitar seperti Kabupaten Jepara agar Kota Semarang bisa tumbuh bersama.
    “Paginya ke pantai, sorenya dia kembali ke Semarang, kemudian dia stay di Kota Semarang,” tambahnya.
    Joko Santoso usulkan pengembangan pariwisata berbasis teknologi
    Di sisi lain, calon wakil kepala daerah nomor urut 2, Joko Santoso, mengusulkan cara berbeda untuk mengembangkan pariwisata di Kota Semarang.
    Joko menekankan pentingnya pengembangan sektor pariwisata yang berbasis teknologi dan ramah lingkungan.
    Ia mengusulkan pelatihan bagi para konten kreator kampung wisata serta pengembangan manajemen usaha pariwisata untuk meningkatkan kualitas destinasi wisata di Semarang.
    “Kami juga akan fokus pada pelatihan konten kreator kampung wisata dan pengembangan manajemen usaha pariwisata yang berbasis teknologi dan ramah lingkungan. Ini adalah langkah konkret untuk meningkatkan daya tarik wisata Semarang,” ujar Joko.
    Pasangan calon kepala daerah nomor urut 1 Pilkada Kota Semarang, Agustina Wilujeng-Iswar Aminuddin, hadir dalam debat tersebut untuk memaparkan visi dan misi mereka dalam pembangunan Kota Semarang.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Relawan Andika-Hendi Kecelakaan di Semarang, Mobil sampai Ringsek
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        16 November 2024

    Relawan Andika-Hendi Kecelakaan di Semarang, Mobil sampai Ringsek Regional 16 November 2024

    Relawan Andika-Hendi Kecelakaan di Semarang, Mobil sampai Ringsek
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com –
    Mobil relawan pasangan calon kepala daerah Jawa Tengah nomor urut 1, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, mengalami
    kecelakaan
    di Jalan Veteran, Kota Semarang, Sabtu (16/11/2024).
    Mobil Brio putih bertuliskan
    Andika-Hendi
    tersebut ringsek di bagian depan akibat menabrak pohon.
    Kasubnit Gakkum Polrestabes Semarang, Ipda Agus Tri Handoko, membenarkan insiden itu.
    “Pengemudi bernama Dicky Ananda,” ujar Handoko saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Sabtu.
    Dicky mengalami luka robek pada lutut kiri dan saat ini dirawat di RS Hermina Pandanaran, Kota Semarang.
    Penumpang lainnya, Fahid Nugraha, juga mendapatkan perawatan di rumah sakit yang sama.
    Kecelakaan
    terjadi sekitar pukul 05.00 WIB. Mobil melaju dari arah timur ke barat. Diduga pengemudi mengantuk sehingga kendaraan menabrak pohon di pinggir jalan.
    “Diduga pengemudi mengantuk saat mengemudi,” jelas Handoko.
    Mobil relawan itu kini menjadi sorotan setelah foto kondisi kendaraan yang ringsek beredar luas di media sosial. Polisi masih menyelidiki lebih lanjut kejadian tersebut.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ragam Komoditas Pertanian Hadir di Pameran Semarang Agro Expo 2024

    Ragam Komoditas Pertanian Hadir di Pameran Semarang Agro Expo 2024

    Bahkan peserta pameran tidak hanya dari Kota Semarang saja melainkan dari daerah hinterland hingga tingkah nasional.

    “Kami berharap ini menjadi satu embrio agar ketahanan pangan menjadi swasembada pangan,” tuturnya.

    Mbak Ita menyebut, dengan pameran pertanian ini diharapkan juga menjadi satu upaya untuk mempersiapkan program makan bergizi gratis dari pemerintah pusat, dengan menyiapkan bahan baku makan siang.

    Selain itu, SAE 2024 ini dihadirkan dengan menyajikan demplot-demplot yang bisa menjadi ajang edukasi bagi anak-anak sekolah yang datang ke pameran ini.

    “Ini menggerakkan agar anak-anak bisa ke sini untuk melakukan smart farming. Yang istimewa di sini pamerannya juga berbentuk demplot jadi bisa menjadi contoh belajar bagi anak-anak,” tandasnya.

    Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, Sotiah menambahkan SAE 2024 ini memang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. 

    Pihaknya berkolaborasi dengan banyak pihak sehingga tidak hanya menampilkan tanaman holtikultura saja namun banyak tanaman jenis lain.

    “Harapan kami ini adalah bentuk kegiatan untuk bisa memperlihatkan bahwa kegiatan ini adalah bentuk promosi yang luar biasa dan akan kami kembangkan dan dibuat lebih bagus,” terang Sotiah.