kab/kota: Semarang

  • SMKN 4 Semarang Ungkap Siswa Korban Penembakan Polisi adalah Paskibra, Tak Pernah Terlibat Tawuran
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        26 November 2024

    SMKN 4 Semarang Ungkap Siswa Korban Penembakan Polisi adalah Paskibra, Tak Pernah Terlibat Tawuran Regional 26 November 2024

    SMKN 4 Semarang Ungkap Siswa Korban Penembakan Polisi adalah Paskibra, Tak Pernah Terlibat Tawuran
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Pelajar SMK Negeri 4 Semarang, GR (17) tewas usai pinggulnya ditembak polisi di sekitar jalan Perumahan Paramount, di Semarang Barat pada Minggu (24/11/2024) sekitar pukul 01.00 WIB.
    Polisi menyebut melakukan penembakan karena korban terlibat tawuran dan hendak dilerai.
    Pihak SMKN 4 Semarang mengungkapkan, GR dan dua siswa lain korban penembakan, A dan S, belum pernah terlibat tawuran sebelum peristiwa Minggu malam itu.
    Koordinator Bimbingan Konseling (BK) SMKN 4 Semarang Rizky Agung menegaskan, bila selama ini ketiga siswanya itu tidak pernah melanggar aturan sekolah.
    “Sejauh ini nggak ada masalah sama sekali. Mereka nggak pernah ikut tawuran sama sekali,” kata Rizky saat ditemui di kantornya, Selasa (25/11/2024).
    Dalam catatan BK, mereka bertiga disebut memiliki perilaku baik dan tidak pernah membuat onar.
    Baik di dalam kelas maupun saat mengikuti ekstrakurikuler Paskibra Bela Negara.
    “Keseharian mereka bertiga, kesehariannya baik, nggak ada masalah sama sekali, di luar sekolah pun setahu kami dari BK itu
    ndak
    ada masalah, karena di dalam catatan BK mereka belum ada sama sekali,” imbuh dia.
    Bahkan anggota Paskibraka SMKN 4 Semarang itu kerap mengikuti perlombaan dan berhasil membawa pulang sederet prestasi yang membanggakan.
    Terakhir, mereka membawa pulang piala juara 3 baris berbaris tingkat SMA/SMK se-Jawa Tengah di Pekan Olahraga dan Seni Mahasiswa, Pelajar, dan Taruna Akademi Kepolisian (Porsimaptar) 2024.
    “Prestasi untuk nilai mata pelajarannya, itu kalau dari BK kurang begitu tahu. Tapi setahu saya mereka ikut Paskibra dan sering juara,” beber dia.
    Rizky mengaku terkejut saat mendapat kabar peserta didiknya meninggal usai terlibat tawuran pada Minggu.
    “Kita dapat informasi itu terus terang saja kita juga kaget. Kita masih bertanya-tanya, kita belum mendapatkan berita lengkapnya seperti apa, jadi kita juga kaget pas disebut sampai bisa ketembak itu karena apa juga kita enggak tahu,” ungkap dia.
     

    “GR Dianggap sebagai kreak (gangster) ya saya kaget. Dari sekolah belum punya banyak informasi, kejadian itu juga hari libur dan sudah ditangani pihak berwajib,” tutur Agus.
    Lebih lanjut, Ketua Paskibraka SMKN 4 Semarang, Rasya (17) turut mengakui GR dikenal sebagai sosok yang teladan, dan disiplin.
    Dengan kesibukan latihan Paskibraka yang padat, menurutnya tidak mungkin GR sempat tawuran.
    “Selama saya menjabat sebagai ketua enggak ada yang terlibat kreak (gengster). Enggak ada waktu buat anak Paskibraka ikut kreak, pulangnya juga malam terus,” tegas Rasya.
    Dia juga menyebut GR tidak pernah membolos selama bergabung di tim paskibra kecuali saat sakit.
    “Kaget banget disebut kreak, nggak mungkin kreak. Orangnya baik, disiplin, nilainya bagus, orangnya asik, suka diajak ngobrol, kalau latihan benar-benar serius, giat banget ikut latihan,” tandas dia.
    Sebelumnya diberitakan, GR meninggal usai mendapat luka tembakan di tubuhnya.
    Kerabat GR, yang bernama Umi S menyebut keluarga korban baru mendapat kabar mengejutkan dari Polrestabes Semarang saat dia hendak mengikuti kegiatan pengajian pada pukul 12.30 WIB, Minggu (24/11/2024).
    Umi dan keluarga diminta menjemput jasad korban di RSUP Kariadi Semarang. Dia membenarkan bila GR meninggal akibat luka tembakan. Namun dia belum mengetahui pasti pelaku penembakan terhadap korban dan kronologinya.
    “Betul (karena luka tembak). Tahu tahu meninggal, saya bingung sendiri. Dari Polrestabes beritanya, kurang jelas itu (kronologinya), tolong dibantu. Ini masih berduka. Dari keluarga belum tahu pastinya seperti apa. (Jasad) dibawa ke rumah oleh keluarga, kita jemput dari Rumah Sakit Kariadi,” ujar Umi melalui sambungan telepon, Senin (25/11/2024).
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Peneliti BRIN tekankan kandungan mikronutrien pada Program MBG

    Peneliti BRIN tekankan kandungan mikronutrien pada Program MBG

    Seorang siswa menyantap makanan bergizi saat mengikuti uji coba Program Makan Bergizi yang ditinjau oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di SMK Negeri 7 Semarang, Jawa Tengah, Jumat (22/11/2024). Program makan bergizi gratis di lingkungan sekolah dengan anggaran senilai Rp71 triliun itu akan dimulai pada 2 Februari 2025 sebagai upaya untuk mencukupi kebutuhan gizi pada anak guna mencegah stunting dan mempersiapkan generasi emas Indonesia. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/foc.

    Peneliti BRIN tekankan kandungan mikronutrien pada Program MBG
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 26 November 2024 – 11:29 WIB

    Elshinta.com – Ahli Peneliti Madya dari Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi Organisasi Riset Kesehatan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Agung Dwi Laksono menekankan pentingnya memastikan bahwa kandungan mikronutrien yang direkomendasikan terdapat pada Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    “Apa yang sedang diupayakan pemerintah bisa memberi dampak untuk menekan angka stunting. Yang harus diperhatikan adalah kandungan zat gizinya. Pemerintah harus fokus pada kandungan mikronutrien, tidak cukup hanya dengan karbohidrat, lemak, dan protein saja,” kata Agung saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.

    Mikronutrien atau zat gizi mikro merupakan zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil, tetapi sangat penting untuk fungsi tubuh, seperti mendukung produksi hormon, pertumbuhan dan perkembangan, kekebalan tubuh, serta perkembangan otak. Mikronutrien terdiri dari vitamin dan mineral, seperti vitamin A, zat besi, asam folat, vitamin C dan vitamin D.

    Ia menuturkan Program Makan Bergizi Gratis dapat membantu menekan angka stunting jika diimplementasikan dengan tepat, dengan memperhatikan kandungan mikronutrien yang dibutuhkan pada sasaran penerima program tersebut termasuk untuk tumbuh kembang anak.

    “Kalau meleset, jatuhnya melebar, menjadi gemuk, yang stunting tidak menjadi lebih tinggi, tetapi melebar,” ujarnya.

    Menurut beberapa penelitian, mikronutrien bisa berasal dari protein hewani seperti vitamin C, asam folat, dan zat besi. Hati ayam mengandung zat besi, vitamin C dan asam amino.

    “Yang mikronutrien tadi harus ada. Bisa cukup dengan keanekaragaman makanan saja. Kalau tidak cukup beragam, bisa ditambah dengan tambahan suplemen,” kata Agung.

    Daging ayam mengandung mikronutrien antara lain zat besi, vitamin B6, magnesium, dan fosfor. Ikan berlemak mengandung antara lain zat besi, vitamin C, asam lemak omega-3, vitamin B12. Daging merah mengandung zat besi. Zat besi, vitamin C dan asam folat juga ditemukan antara lain pada brokoli, bayam, dan edamame.

    “Apa yang dirumuskan oleh para ahli gizi kita turut di pemerintahan sudah cukup baik. Tinggal bagaimana eksekusinya untuk menjadi sesuai track yang direkomendasikan,” tuturnya.

    Ia berharap Program Makan Bergizi Gratis harus sesuai dengan kandungan gizi minimal yang direkomendasikan. Keberagaman makanan pada Program Makan Bergizi Gratis juga harus diperhatikan dan dapat dilakukan dengan memanfaatkan berbagai pangan lokal yang kaya nutrisi.

    “Harapannya sesuai dengan kandungan gizi minimal yang direkomendasikan. Untuk anggaran yang terbatas bisa disiasati dengan pangan lokal. Meski mungkin setiap daerah bisa sangat berbeda makanan spesifik lokalnya,” ujarnya.

    Program Makan Bergizi Gratis yang digagas Presiden dan Wakil Presiden RI Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menyasar 82,9 juta jiwa. Sasaran awal program Makan Bergizi Gratis terdiri atas peserta didik mulai dari usia PAUD hingga SMA baik negeri maupun swasta, balita, ibu hamil, hingga ibu menyusui yang akan efektif berjalan mulai 2 Januari 2025 dengan anggaran Rp71 triliun.
     

    Sumber : Antara

  • Respons Polri Soal Siswa di Semarang Tewas Diduga Ditembak Polisi

    Respons Polri Soal Siswa di Semarang Tewas Diduga Ditembak Polisi

    Bisnis.com, JAKARTA — Mabes Polri memberikan asistensi terhadap kasus penembakan yang diduga oknum polisi terhadap siswa SMK N 4 Semarang berinisial GOR pada Minggu (24/11/2024). 

    Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Sandi Nugroho menyampaikan asistensi ini dilakukan dengan dua tim internal Polri. Perinciannya, tim profesi dan pengamanan (Propam) dan Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum).

    “Untuk yang Semarang tim Propam dan Itwasum sedang turun ke Semarang untuk melaksanakan asistensi,” ujar Sandi dalam keterangan tertulis, Selasa (26/11/2024).

    Selain itu, Propam dan Itwasum Mabes Polri juga akan melakukan pengawasan serta evaluasi terkait kasus dugaan penembakan yang dilakukan oknum anggota terhadap pelajar tersebut.

    “[Dua tim itu melakukan] monitoring dan evaluasi,” pungkasnya.

    Kronologi Versi Polisi

    Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar menyampaikan kronologi kasus dugaan polisi tembak siswa itu berkaitan dengan tawuran antar kelompok gangster.

    Kejadiannya berlangsung pada Minggu (24/11/2024) dini hari. Kala itu, kepolisian menerima tiga laporan terkait dengan peristiwa antar geng.

    Tiga tawuran itu terjadi di Kecamatan Dayang Sari, Semarang Utara dan Semarang Barat. Dalam penanganan dugaan tawuran itu, anggota telah diterjunkan ke lapangan untuk mengamankan peristiwa tersebut.

    Irwan menyatakan, peristiwa dugaan penembakan itu berada di wilayah Semarang Barat. Peristiwa tawuran ini melibatkan Geng Seroja dan Tanggul Pojok.

    “Nah, yang peristiwa ketiga yang terjadi di Semarang Barat itu kita melakukan pemeriksaan terhadap 12 tersangka, ulang ya, 12 anak-anak yang terlibat, 4 diantaranya kita sudah tetapkan sebagai tersangka,” ujarnya dalam keterangan video, Senin (25/11/2024).

    Dia menjelaskan, saat terjadi bentrokan antar dua kelompok ini, anggota kemudian melakukan upaya melerai. Hanya saja, upaya tersebut malah membuat anggota polisi itu diduga diserang.

    “Namun kemudian ternyata anggota polisi informasinya dilakukan penyerangan sehingga dilakukan tindakan tegas. Jadi, apa namanya, penanganan terhadap ketiga peristiwa ini saat ini sedang kita dalami,” kata Irwan.

    Kendati demikian, informasi yang dihimpun dari berbagai sumber mengungkap bahwa tidak ada tawuran seperti yang diungkapkan oleh polisi. Apalagi pihak sekolah juga mengungkap bahwa siswa yang tewas ditembak polisi itu dikenal aktif dan tercatat sebagai anggota pasukan pengibar bendera alias paskibra.

  • Satu Tewas, Lalu Lintas Lumpuh

    Satu Tewas, Lalu Lintas Lumpuh

    Jakarta: Kecelakaan tragis terjadi di lampu lalu lintas Slipi, Jakarta Barat, Selasa pagi 26 November 2024. Sebuah truk tronton yang mengalami gangguan rem menabrak delapan kendaraan, mengakibatkan satu orang tewas dan tiga lainnya luka berat. Peristiwa ini memicu kemacetan parah di lokasi.

    Informasi awal dari TMC Polda Metro Jaya menyebutkan, insiden terjadi sekitar pukul 07.00 WIB. Petugas kepolisian saat ini masih melakukan evakuasi dan penanganan korban, sementara truk dan kendaraan lainnya rusak parah. Berikut tujuh fakta penting dari kecelakaan ini:
    1. Gangguan Rem Jadi Penyebab Utama
    Truk tronton dilaporkan mengalami gangguan rem saat melaju di kawasan lampu merah Slipi. Akibatnya, truk kehilangan kendali dan menabrak delapan kendaraan yang sedang berhenti di traffic light.

    “Sebuah truk tronton mengalami gangguan rem dan menabrak 8 kendaraan di Traffic Light Slipi Jakarta Barat,” bunyi keterangan TMC Polda Metro Jaya di platform X.

    Baca juga: Kecelakaan di Semarang, Korban Dapat Santunan Rp20-50 Juta

    2. Satu Orang Tewas di Lokasi
    Kecelakaan ini menelan korban jiwa. Satu orang dilaporkan meninggal dunia di lokasi kejadian. Korban lainnya, tiga orang luka berat dan satu luka ringan, sudah dilarikan ke rumah sakit terdekat.

    “1 korban tutup usia dan saat ini masih dalam penanganan petugas Polri,” katanya.
    3. Delapan Kendaraan Rusak Parah
    Delapan kendaraan, termasuk mobil dan motor, mengalami kerusakan berat akibat hantaman truk. Salah satu sepeda motor bahkan terlihat berada di kolong truk dalam foto yang diunggah TMC Polda Metro Jaya.

    4. Jumlah Korban Luka
    Selain satu korban tewas, kecelakaan ini juga menyebabkan tiga orang luka berat dan satu orang luka ringan. Seluruh korban telah dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis. Kondisi mereka masih dalam pengawasan dokter.

    “Tiga luka berat, satu luka ringan,” kata Kasi Laka Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Diella saat dihubungi wartawan, Selasa 26 November 2024.
    5. Kondisi Truk dan Pengemudi Masih Ditelusuri
    Truk tronton berwarna oranye yang terlibat kecelakaan masih dalam pemeriksaan petugas. Identitas dan kondisi pengemudi belum diumumkan.

    Hingga saat ini, kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan, termasuk memeriksa kondisi teknis truk sebelum insiden terjadi.
    6. Lalu Lintas Macet Parah
    Kemacetan tak terhindarkan di sekitar lokasi kejadian. Lalu lintas di kawasan Slipi menjadi sangat padat sejak pagi akibat penanganan kecelakaan.

    7. Foto-foto Kecelakaan Viral di Media Sosial
    Foto-foto kecelakaan yang diunggah TMC Polda Metro Jaya memperlihatkan dampak besar dari insiden ini. Netizen ramai membahas kondisi truk dan korban yang menjadi perhatian utama.

    Jakarta: Kecelakaan tragis terjadi di lampu lalu lintas Slipi, Jakarta Barat, Selasa pagi 26 November 2024. Sebuah truk tronton yang mengalami gangguan rem menabrak delapan kendaraan, mengakibatkan satu orang tewas dan tiga lainnya luka berat. Peristiwa ini memicu kemacetan parah di lokasi.
     
    Informasi awal dari TMC Polda Metro Jaya menyebutkan, insiden terjadi sekitar pukul 07.00 WIB. Petugas kepolisian saat ini masih melakukan evakuasi dan penanganan korban, sementara truk dan kendaraan lainnya rusak parah. Berikut tujuh fakta penting dari kecelakaan ini:

    1. Gangguan Rem Jadi Penyebab Utama

    Truk tronton dilaporkan mengalami gangguan rem saat melaju di kawasan lampu merah Slipi. Akibatnya, truk kehilangan kendali dan menabrak delapan kendaraan yang sedang berhenti di traffic light.
     
    “Sebuah truk tronton mengalami gangguan rem dan menabrak 8 kendaraan di Traffic Light Slipi Jakarta Barat,” bunyi keterangan TMC Polda Metro Jaya di platform X.
    Baca juga: Kecelakaan di Semarang, Korban Dapat Santunan Rp20-50 Juta

    2. Satu Orang Tewas di Lokasi

    Kecelakaan ini menelan korban jiwa. Satu orang dilaporkan meninggal dunia di lokasi kejadian. Korban lainnya, tiga orang luka berat dan satu luka ringan, sudah dilarikan ke rumah sakit terdekat.
     
    “1 korban tutup usia dan saat ini masih dalam penanganan petugas Polri,” katanya.

    3. Delapan Kendaraan Rusak Parah

    Delapan kendaraan, termasuk mobil dan motor, mengalami kerusakan berat akibat hantaman truk. Salah satu sepeda motor bahkan terlihat berada di kolong truk dalam foto yang diunggah TMC Polda Metro Jaya.

    4. Jumlah Korban Luka

    Selain satu korban tewas, kecelakaan ini juga menyebabkan tiga orang luka berat dan satu orang luka ringan. Seluruh korban telah dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis. Kondisi mereka masih dalam pengawasan dokter.
     
    “Tiga luka berat, satu luka ringan,” kata Kasi Laka Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Diella saat dihubungi wartawan, Selasa 26 November 2024.

    5. Kondisi Truk dan Pengemudi Masih Ditelusuri

    Truk tronton berwarna oranye yang terlibat kecelakaan masih dalam pemeriksaan petugas. Identitas dan kondisi pengemudi belum diumumkan.
     
    Hingga saat ini, kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan, termasuk memeriksa kondisi teknis truk sebelum insiden terjadi.

    6. Lalu Lintas Macet Parah

    Kemacetan tak terhindarkan di sekitar lokasi kejadian. Lalu lintas di kawasan Slipi menjadi sangat padat sejak pagi akibat penanganan kecelakaan.

    7. Foto-foto Kecelakaan Viral di Media Sosial

    Foto-foto kecelakaan yang diunggah TMC Polda Metro Jaya memperlihatkan dampak besar dari insiden ini. Netizen ramai membahas kondisi truk dan korban yang menjadi perhatian utama.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • Angkutan peti kemas naik 14 persen hingga Oktober 2024

    Angkutan peti kemas naik 14 persen hingga Oktober 2024

    Dokumentasi – Alat berat mengangkut peti kemas untuk diarahkan ke KAI Logistik. ANTARA/HO-Humas KAI Logistik

    KAI Logistik: Angkutan peti kemas naik 14 persen hingga Oktober 2024
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 26 November 2024 – 13:51 WIB

    Elshinta.com – PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik) menyatakan bahwa angkutan peti kemas mengalami peningkatan 14 persen selama periode Januari hingga Oktober 2024, bila dibandingkan periode yang sama di tahun 2023.

    “Sampai dengan Oktober 2024, KAI Logistik berhasil mengangkut 1.892.430 ton kontainer, meningkat 14 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencatatkan volume sebanyak 1.655.748 ton,” kata Direktur Operasi KAI Logistik Heri Siswanto dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

    Heri menyampaikan bahwa KAI Logistik, salah satu anak usaha PT KAI, terus memperkuat posisinya di industri logistik nasional termasuk dalam layanan angkutan peti kemas yang dilayani melalui KALOG Plus. KAI Logistik berhasil mencatatkan pencapaian signifikan dengan peningkatan volume angkutan kontainer sebesar 14 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2023.

    “Pencapaian ini menandakan bahwa moda transportasi kereta api semakin dipercaya oleh para pelaku usaha sebagai solusi logistik yang ramah lingkungan,” ujarnya.

    Menurutnya, moda kereta api menawarkan manfaat yang jauh lebih hijau dan andal bagi pelaku usaha, sehingga hal tersebut menjadi salah satu poin pertimbangan yang penting untuk menentukan jenis transportasi dalam rantai pasok logistik. Kesadaran dan komitmen para pelaku usaha dalam memilih transportasi kereta api, lanjut Heri, merupakan langkah dalam mewujudkan konsep green logistics.

    “Dan komitmen tersebut turut memberikan andil dalam mempromosikan moda Kereta Api sebagai transportasi yang berkelanjutan,” ucap dia.

    Sejalan dengan komitmen green logistics tersebut, KAI Logistik siap untuk terus berinovasi dalam memberikan layanan yang optimal dan nilai lebih bagi daya saing kereta api barang. Sebagai langkah konkret, sejak 11 September 2024, KAI Logistik telah meningkatkan kapasitas angkut untuk rute Klari, Karawang menuju Semarang dan Surabaya.

    Kapasitas ini bertambah dari 20 gerbong datar (40 TEUs) menjadi 30 gerbong datar (60 TEUs) untuk mengantisipasi dan memenuhi peningkatan permintaan layanan angkutan kontainer.

    “Dengan kapasitas ini, satu rangkaian KA mampu mengangkut setara 60 truk berkapasitas 20 ton,” jelas Heri.

    Pengalihan beban dari moda jalan ke kereta api tidak hanya berperan mengurangi emisi karbon tetapi juga meminimalkan kerusakan jalan raya dan mengoptimalkan lifetime infrastruktur jalan yang berdampak positif bagi lingkungan serta keselamatan pengguna jalan.

    Untuk mengoptimalkan layanan KA kontainer, KAI Logistik melalui segmen KALOG Plus juga telah menerapkan berbagai strategi, seperti menyediakan layanan angkutan kontainer di lokasi strategis yang berdekatan dengan pelabuhan dan kawasan industri dan memudahkan pelaku usaha dalam pengiriman multimoda.

    Inovasi lainnya, tambah Heri, adalah penerapan teknologi RFID pada lebih dari 2.000 unit kontainer yang memungkinkan pemantauan lebih akurat dan real-time serta memberikan nilai tambah bagi pelanggan dalam memastikan keandalan dan keamanan logistik.

    “Melalui langkah strategis ini, kami optimis dapat mempertahankan dan meningkatkan volume kinerja hingga akhir tahun,” kata Heri,

    Dengan fokus pada efisiensi dan keberlanjutan, KAI Logistik juga siap mendukung pengembangan industri logistik yang lebih ramah lingkungan, terintegrasi, serta berkontribusi aktif dalam membangun rantai pasok yang berdaya saing untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

    Sumber : Antara

  • Beda Pengakuan Polisi, Warga, dan Pihak Sekolah

    Beda Pengakuan Polisi, Warga, dan Pihak Sekolah

    Semarang: Peristiwa tragis menimpa Gamma Rizkynata Oktafandy (16), siswa SMKN 4 Semarang, yang tewas diduga akibat luka tembak oleh oknum anggota polisi. Insiden ini juga menyebabkan dua siswa lain, berinisial S (16) dan A (17), mengalami luka tembak namun berhasil selamat. 

    Peristiwa yang terjadi Minggu dini hari, 24 November 2024 ini menyisakan berbagai versi kronologi dari pihak terkait.
    Kronologi Versi Kepolisian
    Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, menjelaskan insiden ini berawal dari tawuran antargeng di sekitar Perumahan Paramount, Semarang Barat. Menurutnya, polisi yang sedang melintas berusaha melerai bentrokan antara geng Tanggul Pojok dan Seroja. Namun, upaya tersebut berujung perlawanan dari para pelajar, sehingga polisi mengambil tindakan tegas.

    “Saat anggota melintas, melihat dua kelompok tawuran, ia mencoba melerai. Namun, anggota itu malah diserang hingga akhirnya mengambil tindakan tegas,” jelas Irwan, Senin 25 November 2024.

    Namun, Irwan menegaskan pihaknya masih menunggu hasil visum untuk memastikan penyebab pasti kematian Gamma. Polisi yang terlibat dalam insiden ini telah diamankan dan tengah diperiksa oleh Divisi Pengamanan Internal (Paminal).

    “Anggota tersebut sudah diamankan. Perannya dalam insiden ini sedang diperiksa oleh Paminal,” ujarnya.

    Baca juga: AKP Dadang Diperiksa Terkait Tambang Ilegal di Solok Selatan

    Beda Pengakuan di Lapangan
    Versi kepolisian mendapat sanggahan dari saksi di lapangan. Seorang satpam di Perumahan Paramount menyatakan tidak ada tanda-tanda tawuran di wilayah tersebut pada malam kejadian.

    “Teman saya yang jaga malam memastikan tidak ada tawuran. Kalau ada tawuran kami pasti tahu dan buat laporan (ke atasan),” ujar seorang satpam yang enggan disebutkan identitasnya.

    Sementara itu, pihak keluarga korban masih dalam kondisi berkabung dan enggan memberikan banyak keterangan. Umi, kerabat Gamma, hanya membenarkan adanya luka tembak.
    Pandangan Pihak Sekolah
    Pihak SMKN 4 Semarang turut membantah dugaan bahwa korban dan teman-temannya terlibat dalam kelompok gangster. Wakil Staf kesiswaan SMKN 4 Semarang, Nanang Agus mengungkapkan bahwa Gamma dikenal sebagai siswa berprestasi dengan catatan perilaku yang baik.

    “Kalau korban tergabung dalam gangster, kami tidak tahu. Tapi dari rekam jejaknya, dia itu anak yang baik dan berprestasi.”

    “Jadi, kesimpulan kami, kecil kemungkinan dia terlibat gangster,” ujar Nanang.

    Nanang juga mengaku belum mendapat informasi resmi dari keluarga maupun polisi. Menurutnya, pihak sekolah masih menunggu hasil penyelidikan untuk memastikan kebenaran insiden ini.

    Titik Pencerahan yang Dinanti
    Kasus ini menjadi sorotan publik, terutama karena adanya perbedaan pengakuan antara kepolisian, saksi, dan pihak sekolah. Kepolisian diharapkan segera memberikan penjelasan menyeluruh terkait hasil visum dan pemeriksaan internal terhadap anggota yang terlibat.

    Sementara itu, masyarakat menanti klarifikasi yang transparan demi mendapatkan keadilan bagi korban dan keluarga. Polisi juga diminta mengevaluasi prosedur penanganan insiden serupa agar tragedi seperti ini tidak terulang.

    Semarang: Peristiwa tragis menimpa Gamma Rizkynata Oktafandy (16), siswa SMKN 4 Semarang, yang tewas diduga akibat luka tembak oleh oknum anggota polisi. Insiden ini juga menyebabkan dua siswa lain, berinisial S (16) dan A (17), mengalami luka tembak namun berhasil selamat. 
     
    Peristiwa yang terjadi Minggu dini hari, 24 November 2024 ini menyisakan berbagai versi kronologi dari pihak terkait.

    Kronologi Versi Kepolisian

    Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, menjelaskan insiden ini berawal dari tawuran antargeng di sekitar Perumahan Paramount, Semarang Barat. Menurutnya, polisi yang sedang melintas berusaha melerai bentrokan antara geng Tanggul Pojok dan Seroja. Namun, upaya tersebut berujung perlawanan dari para pelajar, sehingga polisi mengambil tindakan tegas.
     
    “Saat anggota melintas, melihat dua kelompok tawuran, ia mencoba melerai. Namun, anggota itu malah diserang hingga akhirnya mengambil tindakan tegas,” jelas Irwan, Senin 25 November 2024.
    Namun, Irwan menegaskan pihaknya masih menunggu hasil visum untuk memastikan penyebab pasti kematian Gamma. Polisi yang terlibat dalam insiden ini telah diamankan dan tengah diperiksa oleh Divisi Pengamanan Internal (Paminal).
     
    “Anggota tersebut sudah diamankan. Perannya dalam insiden ini sedang diperiksa oleh Paminal,” ujarnya.
     
    Baca juga: AKP Dadang Diperiksa Terkait Tambang Ilegal di Solok Selatan

    Beda Pengakuan di Lapangan

    Versi kepolisian mendapat sanggahan dari saksi di lapangan. Seorang satpam di Perumahan Paramount menyatakan tidak ada tanda-tanda tawuran di wilayah tersebut pada malam kejadian.
     
    “Teman saya yang jaga malam memastikan tidak ada tawuran. Kalau ada tawuran kami pasti tahu dan buat laporan (ke atasan),” ujar seorang satpam yang enggan disebutkan identitasnya.
     
    Sementara itu, pihak keluarga korban masih dalam kondisi berkabung dan enggan memberikan banyak keterangan. Umi, kerabat Gamma, hanya membenarkan adanya luka tembak.

    Pandangan Pihak Sekolah

    Pihak SMKN 4 Semarang turut membantah dugaan bahwa korban dan teman-temannya terlibat dalam kelompok gangster. Wakil Staf kesiswaan SMKN 4 Semarang, Nanang Agus mengungkapkan bahwa Gamma dikenal sebagai siswa berprestasi dengan catatan perilaku yang baik.
     
    “Kalau korban tergabung dalam gangster, kami tidak tahu. Tapi dari rekam jejaknya, dia itu anak yang baik dan berprestasi.”
     
    “Jadi, kesimpulan kami, kecil kemungkinan dia terlibat gangster,” ujar Nanang.
     
    Nanang juga mengaku belum mendapat informasi resmi dari keluarga maupun polisi. Menurutnya, pihak sekolah masih menunggu hasil penyelidikan untuk memastikan kebenaran insiden ini.

    Titik Pencerahan yang Dinanti

    Kasus ini menjadi sorotan publik, terutama karena adanya perbedaan pengakuan antara kepolisian, saksi, dan pihak sekolah. Kepolisian diharapkan segera memberikan penjelasan menyeluruh terkait hasil visum dan pemeriksaan internal terhadap anggota yang terlibat.
     
    Sementara itu, masyarakat menanti klarifikasi yang transparan demi mendapatkan keadilan bagi korban dan keluarga. Polisi juga diminta mengevaluasi prosedur penanganan insiden serupa agar tragedi seperti ini tidak terulang.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • Hendak Ditabrak, Alasan Polisi Tembak Siswa SMK Semarang hingga Tewas

    Hendak Ditabrak, Alasan Polisi Tembak Siswa SMK Semarang hingga Tewas

    Semarang: Seorang pelajar SMKN 4 Semarang Gamma Rizkynata Oktafandy/GRO (16) tewas setelah ditembak oleh anggota kepolisian Polres Semarang, Bripka R pada Minggu dini hari, 24 November 2024. Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menjelaskan, insiden tersebut terjadi ketika Bripka R berusaha membubarkan tawuran antara dua kelompok geng di wilayah Semarang Barat.

    Menurut Irwan, kejadian bermula saat Bripka R yang bertugas di Satres Narkoba tengah melintas di kawasan Perumahan Paramount sekitar pukul 01.00 WIB. Ia mendapati adanya tawuran antar geng Tanggul Pojok dan Seroja. Saat mencoba melerai, Bripka R mengaku dihadapkan pada ancaman serius.

    “Bripka R ini pulang kerja lewat daerah Kalipancur melihat ada tawuran gangster. Naluri anggota, tawuran gangster kasus atensi pimpinan, maka Bripka R coba melerai. Tapi yang terjadi malah ada satu motor berboncengan tiga anggota gangster mau nabrak Bripka R dengan bawa senjata tajam, merasa terancam Bripka R coba melumpuhkan tapi kena pinggul salah satu anggota gangster yakni GRO yang kemudian meninggal,” jelas Irwan dalam keterangannya, Selasa 26 November 2024.

    Baca juga: Uraian Terkini Kasus Siswa SMK Tewas Ditembak: Beda Pengakuan Polisi, Warga, dan Pihak Sekolah

    Merasa terancam, Bripka R melepaskan tembakan yang mengenai bagian pinggul GRO. Pelajar tersebut kemudian mendapatkan pertolongan dari anggota geng Seroja dan Bripka R, sebelum dilarikan ke RSUP dr Kariadi. Sayangnya, nyawa GRO tidak tertolong.

    Identitas Korban Baru Terungkap Pagi Hari
    Irwan menyebutkan, identitas korban baru diketahui pada pukul 10.00 WIB setelah pihak keluarga dikabari. “Korban sempat dibawa ke rumah sakit oleh anggota kelompok Seroja bersama polisi. Namun identitasnya tidak langsung dikenali,” katanya.

    Saat ini, penyelidikan lebih lanjut tengah dilakukan, termasuk pemeriksaan terhadap Bripka R dan sejumlah saksi. Proses visum dan penanganan kasus tawuran di lokasi lainnya juga masih berlangsung.

    “Kami menangani tiga lokasi tawuran pada Minggu dini hari, termasuk di Semarang Barat. Ada beberapa pelaku yang telah kami amankan dan tetapkan sebagai tersangka,” tambah Irwan.

    Peristiwa ini kembali menyoroti isu tawuran remaja yang kian marak di Kota Semarang, serta langkah aparat dalam menangani situasi yang kerap berujung tragis.

    Semarang: Seorang pelajar SMKN 4 Semarang Gamma Rizkynata Oktafandy/GRO (16) tewas setelah ditembak oleh anggota kepolisian Polres Semarang, Bripka R pada Minggu dini hari, 24 November 2024. Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar menjelaskan, insiden tersebut terjadi ketika Bripka R berusaha membubarkan tawuran antara dua kelompok geng di wilayah Semarang Barat.
     
    Menurut Irwan, kejadian bermula saat Bripka R yang bertugas di Satres Narkoba tengah melintas di kawasan Perumahan Paramount sekitar pukul 01.00 WIB. Ia mendapati adanya tawuran antar geng Tanggul Pojok dan Seroja. Saat mencoba melerai, Bripka R mengaku dihadapkan pada ancaman serius.
     
    “Bripka R ini pulang kerja lewat daerah Kalipancur melihat ada tawuran gangster. Naluri anggota, tawuran gangster kasus atensi pimpinan, maka Bripka R coba melerai. Tapi yang terjadi malah ada satu motor berboncengan tiga anggota gangster mau nabrak Bripka R dengan bawa senjata tajam, merasa terancam Bripka R coba melumpuhkan tapi kena pinggul salah satu anggota gangster yakni GRO yang kemudian meninggal,” jelas Irwan dalam keterangannya, Selasa 26 November 2024.
    Baca juga: Uraian Terkini Kasus Siswa SMK Tewas Ditembak: Beda Pengakuan Polisi, Warga, dan Pihak Sekolah
     
    Merasa terancam, Bripka R melepaskan tembakan yang mengenai bagian pinggul GRO. Pelajar tersebut kemudian mendapatkan pertolongan dari anggota geng Seroja dan Bripka R, sebelum dilarikan ke RSUP dr Kariadi. Sayangnya, nyawa GRO tidak tertolong.
     
    Identitas Korban Baru Terungkap Pagi Hari
    Irwan menyebutkan, identitas korban baru diketahui pada pukul 10.00 WIB setelah pihak keluarga dikabari. “Korban sempat dibawa ke rumah sakit oleh anggota kelompok Seroja bersama polisi. Namun identitasnya tidak langsung dikenali,” katanya.
     
    Saat ini, penyelidikan lebih lanjut tengah dilakukan, termasuk pemeriksaan terhadap Bripka R dan sejumlah saksi. Proses visum dan penanganan kasus tawuran di lokasi lainnya juga masih berlangsung.
     
    “Kami menangani tiga lokasi tawuran pada Minggu dini hari, termasuk di Semarang Barat. Ada beberapa pelaku yang telah kami amankan dan tetapkan sebagai tersangka,” tambah Irwan.
     
    Peristiwa ini kembali menyoroti isu tawuran remaja yang kian marak di Kota Semarang, serta langkah aparat dalam menangani situasi yang kerap berujung tragis.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • Fakta Polisi Diduga Tembak Siswa SMK di Semarang Hingga Tewas

    Fakta Polisi Diduga Tembak Siswa SMK di Semarang Hingga Tewas

    Bisnis.com, JAKARTA — Siswa SMK N 4 Semarang berinisial GOR tewas diduga ditembak polisi pada Minggu (24/11/2024). Polisi sempat menyebut GOR terlibat tawuran, namun muncul versi lain karena GOR meninggal setelah ditembak tepat di dada sebelah kirinya.

    Wakil Kepala SMKN 4 Semarang, Agus Riswantini, juga membenarkan informasi tentang meninggal dunia salah seorang siswanya itu. Menurut dia, kabar duka kematian GRO justru diperoleh dari teman-teman korban.

    “Kami dapat informasi dari teman-teman almarhum kemudian mengecek ke rumah tinggalnya,” katanya dilansir dari Antara, Selasa (26/11/2024).

    Saat tiba di rumah duka, kata dia, jenazah almarhum sudah diberangkatkan ke Sragen untuk dimakamkan. Selama menempuh pendidikan, lanjut dia, siswa Kelas XI tersebut tinggal bersama neneknya.

    Sementara penyebab kematian korban, Agus belum mengetahui secara detil karena belum bertemu dengan keluarganya.

    “Waktu kami datang melayat belum bertemu keluarganya, jadi belum bisa memastikan penyebab meninggalnya,” tambahnya.

    Informasi lain yang diterima pihak sekolah, menurut dia, terdapat dua siswa lain yang bersama almarhum saat kejadian.

    Kedua siswa SMKN 4 tersebut, lanjut dia, juga belum masuk sekolah dan belum bisa dimintai keterangan tentang peristiwa yang terjadi pada Minggu dinihari itu.

    “Kami masih menunggu informasi dari orang tua keduanya,” katanya

    Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Kombes Pol.Dwi Subagio di Semarang, Senin, membenarkan adanya peristiwa yang menewaskan siswa yang tinggal di Kembangarum, Kota Semarang itu.

    “Betul. Untuk (penanganan) kejadiannya di polrestabes,” katanya.

    Dwi belum bersedia menjelaskan lebih detil tentang peristiwa penembakan yang diduga terjadi pada Minggu (24/11) dinihari itu.

    Polisi Tembak Polisi 

    Sebelum kasus polisi diduga menembak siswa SMK hingga tewas terungkap, publik tengah menyoroti tindak tanduk aparat kepolisian yang menembak rekannya sendiri di Solok Selatan, Sumatra Barat.

    Aksi koboi AKP Dadang Iskandar yang tega menembak rekannya sesama polisi, AKP Ryanto Ulil Anshar menyita perhatian masyarakat lantaran penembakan itu terjadi setelah proses penangkapan rekanan Dadang.

    Rekanan Dadang itu ditangkap lantaran terlibat dalam kasus pengerjaan galian tambang ilegal jenis c atau sirtu.

    Selain kasus di Solok Selatan, p juga merangkum sejumlah peristiwa yang melibatkan polisi tembak polisi mulai dari Ferdy Sambo hingga kasus anggota Densus 88 di Cikeas, Bogor.

    Berikut sejumlah “jejak berdarah” di lingkungan Polri :
    1. Ferdy Sambo

    Ferdy Sambo adalah terpidana kasus pembunuhan Brigadir Yosua atau Brigadir J. Kasus ini menarik perhatian publik sepanjang tahun lalu.

    Kasus ini mencuat pada Juli 2022. Lokasi kejadiannya berada di rumah Ferdy Sambo, Jakarta Selatan. Awalnya, sosok Bharada Eliezer yang kini telah menghirup udara bebas, dipercaya sebagai pelakunya.

    Namun seiring berjalannya waktu, terungkap bahwa pelaku utama sekaligus otak pembunuhan Brigadir J adalah Ferdy Sambo. Sambo yang semula menyanggah ikut mengeksekusi Brigadir J, justru tutur menembak Brigadir J yang sedang sekarat.

    Hakim yang memvonis Ferdy Sambo yakni Wahyudi Imam Santosa menyatakan motif dalam kasus ini adalah sakit hati yang mendalam istri Ferdy Sambo Putri Candrawathi kepada Brigadir Yosua.

    Singkatnya, Sambo kemudian divonis mati di pengadilan tingkat pertama. Kemudian, vonis itu diperkuat Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.

    Hanya saja, hakim agung pada Mahkamah Agung (MA) menganulir vonis mati itu dengan hukuman penjara seumur hidup. Alhasil, pemecatan jenderal bintang dua itu lolos dari hukuman mati.

    2. Kasus Densus di Cikeas

    Kasus ini terjadi pada Minggu (23/7/2023) pukul 01.40 WIB. Peristiwa polisi tembak polisi ini melibatkan personel Densus 88 Bripda Ignatius Dwi Frisco dengan rekannya Bripda IM di Rusun Polri Cikeas Gunung Putri Bogor.

    Kronologinya, tersangka IM dianggap telah lalai ketika mengeluarkan senjata api di dalam tasnya yang kemudian meletus hingga mengenai Bripda IDF.

    Letupan itu kemudian mengenai bagian bawah telinga hingga tengkuk belakang sebelah kiri. Kemudian, Bripda IM dipecat secara tidak terhormat pada sidang etik Polri pada Kamis (3/8/2023).

    Dalam sidang selama tiga jam setengah di ruang sidang Divpropam Polri mabes Polri dan menyatakan bahwa Bripda IM sudah melakukan tindakan tercela atas peristiwa penembakan itu.

    3. Kasus Solok Selatan

    Peristiwa polisi tembak polisi ini melibatkan Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar dengan korban Kasatreskrim Polres Solok Selatan, AKP Ulil Ryanto Anshar.

    Kronologinya, kasus ini terjadi pada Jumat (22/11) sekitar pukul 00.43 WIB, di halaman Mapolres Solok Selatan, Sumatera Barat.

    Awalnya, Ryanto selaku Kasat Reskrim telah menangkap pelaku pengerjaan tambang jenis secara ilegal C. Tak terima dengan penangkapan itu, Dadang kemudian menembak Ryanto.

    Korban kemudian tewas di tempat akibat dua luka tembakan di kepala. Sedangkan Dadang langsung menyerahkan diri ke Polda Sumatera Barat (Sumbar).

    Belakangan, motif AKP Dadang menembak Ryanto lantaran dipicu penangkapan terhadap pelaku pengerjaan tambang secara ilegal. Usut punya usut, pelaku yang ditangkap Ryanto.

    4. Kasus Karnaen di Lampung

    Kasus ini melibatkan dua personel polisi di Lampung Tengah ini. Korban, Ipda Ahmad Karnaen, ditembak oleh Rudi Suryanto (RS) yang saat itu menjabat sebagai provost di Polsek Way Pengubuan.

    Peristiwa penembakan terjadi pada Minggu (4/9/2022) sekira jam 21.15 WIB di kediaman korban. Motifnya, Rudi memiliki motif dendam terhadap korban yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas.

    Adapun, Rudi telah divonis 12 tahun lantaran terbuka melanggar Pasal 338 KUHP oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Gunung Singgih pada Kamis (5/1/2023).

    5. Polisi Tembak Polisi di NTB

    Peristiwa ini terjadi pada Senin (25/10/2024). Insiden penembakan ini melibatkan Brigadir M Nasir (MN) dengan rekannya Brigadir Hairul Tamimi di salah satu rumah di BTN Griya Pesona Madani, Kabupaten Lombok Timur.

    Berdasarkan hasil olah TKP, Brigadir HT tewas pada pukul 11.20, sekitar empat jam setelah salah seorang saksi menemukan jenazahnya tergeletak dengan bersimbah darah.

    Briptu Hairul Tamimi selaku Staf Humas Polres Lombok Timur ditembak dua kali di bagian jantung hingga tewas oleh Bripka M. Nasir.

    Dari hasil autopsi di RS Bhayangkara Mataram, korban dinyatakan meninggal dunia akibat luka tembak yang bersarang di bagian dada sebelah kanan.

    Hasil tersebut turut dikuatkan dengan temuan di TKP, yakni dua selongsong peluru yang diduga berasal dari senapan serbu perorangan SS-V2 Sabhara.

    Aksi penembakan terhadap anggota Humas Polres Lombok Timur ini pun terungkap dari pengakuan pelaku. Motifnya, Brigadir MN diduga cemburu lantaran mengetahui korban berbalas pesan dengan istri pelaku.

    6. Kasus Brigadir Rangga

    Kasus ini melibatkan Brigadir Rangga Tianto Efendy yang menembak Bripka Rahmat di Ruangan SPK Polsek Cimanggis Depok pada Kamis (5/7/2019) pukul 20.50 WIB.

    Kejadiannya, bermula saat Bripka Rahmat menangkap seorang pelaku tawuran bernama FZ. Tidak lama berselang orang tua FZ yakni Z bersama Brigadir Rangga mendatangi Bripka Rahmat.

    Brigadir Rangga meminta agar F diizinkan untuk dibina sendiri oleh orang tuanya. Namun, Bripka Rahmat menolak.

    Berdasarkan laporan polisi, Bripka Rahmat menyebut proses kasus tersebut sedang berjalan dan Bripka Rahmat sendiri yang menjadi pelapor dengan barang bukti berupa celurit.

    Mendengar jawaban dengan nada tinggi, Brigadir Rangga naik pitam. Dia kemudian masuk ke ruang sebelah lalu kembali dengan membawa senjata api jenis HS 9. Pelaku kemudian menembakan senjata api ke arah Bripka Rahmat sebanyak 7 kali.

    Dari identifikasi polisi, timah panas itu mengenai sejumlah bagian tubuh Bripka Rahmat seperti bagian leher, dada, paha dan perut. Akibatnya, korban langsung tewas di tempat. Usut punya usut, diketahui bahwa Brigadir Rangga adalah paman FZ.

  • 7
                    
                        Disebut Anggota Gangster oleh Polisi, Siswa SMK yang Tewas Ditembak adalah Paskibraka yang Berprestasi
                        Regional

    7 Disebut Anggota Gangster oleh Polisi, Siswa SMK yang Tewas Ditembak adalah Paskibraka yang Berprestasi Regional

    Disebut Anggota Gangster oleh Polisi, Siswa SMK yang Tewas Ditembak adalah Paskibraka yang Berprestasi
    Editor
    KOMPAS.com
    – GR (17), seorang pelajar SMK Negeri 4 Semarang, Jawa Tengah meninggal dunia setelah
    ditembak polisi
    .
    Kapolrestabes
    Semarang
    Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan korban diduga merupakan anggota kelompok gangster “Pojok Tanggul” yang terlibat bentrokan dengan gangster “Seroja.”
    Tawuran itu terjadi di depan kawasan Perumahan Paramount, Semarang Barat, pada Minggu (24/11/2024) sekitar pukul 01.00 WIB.
    Menurut Irwan, saat tawuran berlangsung, seorang anggota penyidik Polrestabes Semarang kebetulan melintas saat hendak pulang ke rumah.
    Anggota polisi tersebut mencoba melerai bentrokan namun justru mendapatkan serangan.
    “Saat anggota melintas, melihat dua kelompok tawuran, ia mencoba melerai. Namun, anggota itu malah diserang hingga akhirnya mengambil tindakan tegas,” kata Irwan.
    GR selama ini tinggal bersama neneknya di Kembangarum, Semarang Barat setelah sang ibu meninggal dunia beberapa waktu lalu. Sementara ayahnya tinggal di Kabupaten Sragen.
    Di sekolah GR juga dikenal sebagai sosok yang mempunyai prestasi dan ia juga tergabung dalam kelompok paskibraka.
    Staf kesiswaan SMKN 4 Semarang, Nanang Agus B mengatakan kaget adanya kejadian ini.
    “Kami hanya mau menegaskan korban itu ada prestasi dan nilai akademisnya bagus. Catatan sehari-hari dia anak yang baik serta berprestasi,” bebernya.
    Ia mengatakan pihak sekolah ragu jika korban GR adalah anggota gangster.
    “Kalau korban tergabung gangster kami tidak tahu. Namun, rekam jejak mereka (korban) itu baik dan berprestasi. Jadi dihubungkan ke gangster kesimpulan kami ya tidak,” kata dia.
    “Kalau tawuran kok bertiga, terus mereka dari organisasi baik. Apa mungkin tertembak salah sasaran. Katanya yang melakukan oknum polisi atau siapapun itu belum tahu,” tambah dia.
    Ternyata tak hanya GR yang ditembak, tapi ada dua rekannya yang juga ditembak dan masih mengalami trauma. Hal tersebut disampaikan Wakil Kepala SMKN 4 Semarang Bidang Kesiswaan, Agus Riswantini
    “Benar, tapi kejadiannya seperti apa tidak tahu. Saya ke rumah duka belum dapat info. Ada tiga siswa, satu meninggal dunia, dua selamat. Inisial S masih di rumah sakit, dan satunya A di rumah, belum bisa dikunjungi, masih trauma,” ungkap dia.
    Ia menyebut GR dan dua temannya dikenal sebagai siswa berprestasi.
    Menurutnya, korban adalah anggota ekstrakurikuler paskibraka yang baru saja membawa pulang piala dari Pekan Olahraga dan Seni Mahasiswa, Pelajar, dan Taruna Akademi Kepolisian (Porsimaptar) 2024 tingkat SMA/SMK se-Jawa Tengah pada Oktober lalu.
    “Anak-anak baik yang terpilih karena mereka ikut ekstra paskibra, itu anak-anak pilihan. Tidak ada indikasi terlibat tawuran. Yang kita tahu anak-anak baik. Tidak ada catatan kenakalan,” kata dia.
    Salah satu sahabat GR, ABD saat takziah ke rumah duka mengaku kaget saat polisi menyebut GR adalah anggota gangster.
    “Dia (korban) orangnya baik tidak bersikap aneh-aneh,” kata dia saat bertakziah ke rumah nenek korban di Kembangarum, Semarang Barat, Senin (25/11/2024) malam.
    Dia mengaku, korban sempat bermain ke rumahnya selepas pulang sekolah di daerah Ngaliyan, Jumat (22/11/2024).
    “Makanya saya kaget ketika hari Minggu (24/11/2024) dikabari korban meninggal dunia,” ungkapnya.
    SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Titis Anis Fauziyah | Editor: Sari Hardiyanto, Krisiandi), Tribun Jateng
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kapolrestabes Semarang Bela Anak Buahnya Tembak Mati Siswa: Kami Bertindak Kalian Salahkan!

    Kapolrestabes Semarang Bela Anak Buahnya Tembak Mati Siswa: Kami Bertindak Kalian Salahkan!

    GELORA.CO – Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengungkapkan, anggotanya yang melakukan penembakan terhadap siswa SMKN 4 Semarang berinisial GRO tengah diperiksa oleh Paminal (Pengamanan Internal). Irwan menyebut, anggotanya menembak GRO ketika tengah berusaha melerai tawuran antarkelompok gangster remaja atau biasa disebut kreak di wilayah Semarang Barat.

    “Ya kan teman-teman selama ini dan masyarakat meminta kita melakukan tindakan tegas terhadap kreak-kreak. Ini kan bagian dari tindakan tegas kepada kelompok kreak. Harusnya teman-teman bisa mendukung,” kata Irwan kepada awak media ketika ditanya apakah penembakan terhadap GRO sudah sesuai prosedur, Selasa (26/11/2024).

    Dia menambahkan, tindakan tegas terhadap kelompok kreak seharusnya didukung. “Terus mau dibiarkan? Kalau kita tidak bertindak juga disalahkan. Kita bertindak kalian salahkan. Kan susah juga ini,” ujarnya.

    Irwan mengungkapkan, pada Ahad (24/11/2024) dini hari lalu, pihaknya menerima laporan terkait adanya tawuran antar-kreak di tiga lokasi, yakni di Kecamatan Gayamsari, Semarang Utara, dan Semarang Barat. “Dalam penanganan ketiga peristiwa ini ada beberapa yang kita amankan dan tetapkan sebagai tersangka,” kata Irwan, Selasa (26/11/2024).

    Menurut Irwan, GRO terlibat tawuran di Semarang Barat, tepatnya di depan perumahan Paramount. “Peristiwa yang terjadi di Semarang Barat, itu kita lakukan pemeriksaan terhadap 12 anak-anak yang terlibat, empat di antaranya sudah kita tetapkan sebagai tersangka,” ucapnya.

    Dia menambahkan, tawuran di Semarang Barat pada Ahad dini hari lalu melibatkan dua kelompok kreak, yakni Geng Seroja dan Geng Tanggul Pojok. “Korban ini kebetulan dari Geng Tanggul Pojok,” ujar Irwan.

    Kronologi kejadian..

    Irwan pun menjelaskan kronologi penembakan yang dilakukan anggotanya. Dia mengatakan, berdasarkan informasi yang diterimanya, peristiwa tawuran di Semarang Barat terjadi sekitar pukul 01:00 WIB. Kala itu, salah satu anggotanya yang dalam perjalanan pulang melihat adanya tawuran dua gangster remaja menggunakan senjata tajam.

    “Kemudian dilakukan upaya untuk melerai, namun ternyata anggota polisi informasinya dilakukan penyerangan, sehingga dilakukan tindakan tegas,” kata Irwan.

    Dia menambahkan, korban atau GRO tertembak pada bagian pinggul. Setelah penembakan itu, GRO dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Dr Kariadi. “Ketika dibawa ke rumah sakit ini yang menolong justru dari kelompok lawannya. Yang membawa ke rumah sakit dari kelompok Seroja plus anggota kita, ini yang membawa ke RS Kariadi,” ucapnya.

    Irwan belum bisa menjelaskan detail terakit penyebab meninggalnya GRO. “Saya masih menunggu hasil visum dari rumah sakit,” ujarnya.

    Irwan mengatakan, saat ini anggota yang melakukan penembakan terhadap GRO juga masih diperiksa. “Peran anggota ini sedang dilakukan pendalaman oleh Paminal,” ujarnya.

    Sementara itu, Wakil Kepala SMKN 4 Semarang, Agus Riswantini mengaku, pihaknya sempat bertakziah ke rumah GRO di daerah Manyaran. Dia mengatakan, pihak sekolah menerima kabar tentang kematian GRO justru dari teman-teman korban. “Kami dapat informasi dari teman-teman almarhum kemudian mengecek ke rumah tinggalnya,” katanya, Senin (26/11/2024).

    Agus mengungkapkan, ketika bertakziah, jenazah GRO sudah diberangkatkan ke Sragen untuk dimakamkan. “Waktu kami datang melayat belum bertemu keluarganya, jadi belum bisa memastikan penyebab meninggalnya (GRO),” ucapnya.

    Dia menambahkan, selama menempuh pendidikan di SMKN 4 Semarang, GRO tinggal bersama neneknya. Agus mengungkapkan, berdasarkan informasi yang diterima pihak sekolah, terdapat dua siswa SMKN 4 lainnya bersama GRO ketika penembakan terjadi. Kedua siswa itu pun belum bersekolah kembali.