kab/kota: Semarang

  • 3 Tahun Holding BUMN Jasa Survei, Apa Saja Kontribusi ke Indonesia? – Page 3

    3 Tahun Holding BUMN Jasa Survei, Apa Saja Kontribusi ke Indonesia? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta IDSurvey, holding BUMN Jasa Survei yang terdiri dari PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero), PT SUCOFINDO, dan PT Surveyor Indonesia, merayakan puncak ulang tahun ke-3 secara serentak di sembilan kota besar di Indonesia.

    Acara ini dilaksanakan di Batam, Medan, Jakarta, Semarang, Palembang, Balikpapan, Surabaya, Makassar, dan Pekanbaru dengan konsep yang mengedepankan keberlanjutan dan kebersamaan antar-entitas.

    Direktur Utama IDSurvey, Arisudono Soerono, hadir langsung di Kota Batam untuk memimpin perayaan. Seluruh jajaran Direksi dan Dewan Komisaris juga tersebar di sembilan kota tersebut, menandai pentingnya kolaborasi dan semangat kebersamaan dalam merayakan perjalanan tiga tahun IDSurvey.

    Rangkaian Kegiatan Bertema Keberlanjutan

    Puncak acara ini merupakan bagian dari serangkaian kegiatan yang telah berlangsung sebelumnya, termasuk:

    Sustainability CSR: Peresmian Greenhouse dan Ecofarm di Gianyar, Bali.
    IDS Battle of Excellence: Kompetisi antar-entitas di Jakarta.
    IDS Drops of Hope: Donor darah dan pemeriksaan kesehatan di sembilan kantor cabang IDSurvey.
    IDS Green Action: Kegiatan ramah lingkungan di delapan kota.
    IDS Fun Run: Olahraga bersama di Kota Batam.
    IDSurvey Goes to Campus: Kunjungan ke Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Riau.

    Kontribusi IDSurvey untuk Indonesia

    Selama tiga tahun terakhir, IDSurvey telah memainkan peran penting dalam memastikan keamanan dan kehalalan produk konsumsi masyarakat, mendukung konektivitas logistik, menjaga mutu industri, dan mengembangkan teknologi hijau serta industri berkelanjutan.

    IDSurvey juga berperan dalam pengawasan independen satelit Satria-1 dan Palapa Ring, memastikan keandalan transportasi kereta cepat dan MRT Jabodebek, hingga pengembangan Marine Cloud Platform untuk sektor maritim.

    Dalam program sosial, IDSurvey aktif melalui inisiatif yang mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

    Direktur Utama IDSurvey, Arisudono Soerono, menegaskan pentingnya peran holding ini dalam berbagai sektor.

    “BUMN Jasa Survei kini menjadi bagian penting dari denyut nadi perekonomian Indonesia. Kita harus terus percaya diri untuk mendukung visi Indonesia ke depan,” ujar Arisudono, Senin (23/12/2024).

     

  • PGN Pastikan Penyaluran Gas Bumi ke 815.000 Pelanggan Aman Jelang Libur Nataru – Page 3

    PGN Pastikan Penyaluran Gas Bumi ke 815.000 Pelanggan Aman Jelang Libur Nataru – Page 3

    Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) target pengembangan jaringan gas (jargas) bisa tersambung ke 5,5 juta rumah pada 2030. Program itu juga dipercaya bisa menghemat triliunan rupiah anggaran yang kerap dipakai untuk impor LPG.

    Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan, pemanfaatan gas bumi pada sektor industri maupun rumah tangga, jadi kunci untuk menjamin ketahanan energi.

    Yuliot melaporkan, hingga September 2024, telah terpasang jargas dengan biaya APBN sebanyak 703 ribu sambungan rumah. Sementara pemasangan jargas dengan ongkos non APBN telah menyentuh 400 ribu sambungan rumah.

    “Target pengembangan jargas tahun 2030 sebanyak 5,5 juta sambungan rumah, yang diharapkan dapat turunkan impor LPG sebesar 550 KTPA (kilotonnes per annum), yang menghemat subsidi sekitar Rp 5,6 triliun per tahun,” ujarnya dalam Hilir Migas Conference & Expo 2024 di Jakarta, Kamis (12/12/2024).

    Untuk menunjang hal itu, pemerintah akan melakukan integrasi pipa gas di sepanjang Pulau Sumatera, termasuk integrasi Sumatera-Jawa.

    “Hal ini dilakukan untuk menyalurkan potensi gas bumi dari Wilayah Kerja (WK) Agung dan Wilayah Kerja (WK) Andaman Aceh untuk dimanfaatkan di seluruh area pengembangan, untuk hilirisasi, baik di Jawa maupun di Sumatera,” imbuh Yuliot.

    Yuliot menerangkan, integrasi gas dari Sumatera ke Jawa ini dilakukan melalui investasi pembangunan pipa gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) di Pantura Jawa, serta Dumai-Sei Mangkei (Dusem) dari Riau ke Sumatera Utara.

    “Manfaat dari pengembangan pipa gas bumi, antara lain mendukung harga gas lebih terjangkau, dengan toll fee lebih rendah untuk memenuhi kebutuhan gas untuk industri pembangkit listrik komersial rumah tangga, serta mendukung program jargas,” tuturnya.

     

  • KAI hadirkan KA direct train Semarang

    KAI hadirkan KA direct train Semarang

    Sumber foto: Joko Hendrianto/elshinta.com.

    KAI hadirkan KA direct train Semarang – Jakarta PP pada libur Nataru 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 23 Desember 2024 – 14:37 WIB

    Elshinta.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) kembali menghadirkan layanan perjalanan kereta api langsung tanpa transit, yaitu KA Direct Train pada momen libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. KA ini akan beroperasi mulai Selasa, 24 Desember 2024 hingga Minggu, 5 Januari 2025.

    KA Direct Train dengan rute Semarang Tawang Bank Jateng – Gambir pp menawarkan kenyamanan perjalanan langsung tanpa pemberhentian di stasiun antara, sehingga waktu tempuh menjadi lebih singkat dibandingkan kereta api reguler lainnya.

    “Kami menghadirkan KA Direct Train ini untuk memberikan alternatif perjalanan yang cepat, nyaman, dan efisien bagi masyarakat yang ingin merayakan momen libur akhir tahun di Jakarta maupun Semarang. Dengan waktu tempuh hanya sekitar 4 jam 52 menit, layanan ini menjadi solusi terbaik bagi para pelanggan,” ujar Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo.

    Sebagai pembanding, waktu tempuh kereta regular sekitar 5 jam 10 menit untuk jarak Semarang – Jakarta.

    Jadwal Perjalanan KA Direct Train

    Relasi Semarang Tawang Bank Jateng – Gambir:
    Waktu tempuh: 4 jam 52 menit, berangkat dari Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng pukul 11.00 WIB, tiba di Stasiun Gambir pukul 15.52 WIB

    Relasi Gambir – Semarang Tawang Bank Jateng:
    Waktu tempuh: 4 jam 53 menit, berangkat dari Stasiun Gambir pukul 23.55 WIB, tiba di Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng pukul 04.48 WIB

    Kapasitas dan Tarif

    KA Direct Train menyediakan total 560 tempat duduk, yang terdiri dari:
    •    200 tempat duduk kelas eksekutif Stainless Steel New Generation, harga mulai 520 ribu rupiah
    •    360 tempat duduk kelas ekonomi Stainless Steel New Generation, harga mulai 280 ribu rupiah

    Tiket KA Direct Train dapat dipesan mulai Jumat, 20 Desember 2024 melalui aplikasi Access by KAI maupun kanal penjualan resmi KAI lainnya.

    Layanan KA Direct Train ini dioperasikan untuk memberikan pengalaman perjalanan eksklusif dan bebas hambatan bagi pelanggan. Dengan waktu tempuh yang lebih singkat dan fasilitas kereta yang mewah, pelanggan dapat menikmati perjalanan nyaman untuk merayakan liburan akhir tahun bersama keluarga dan orang terkasih.

    “Kami mengajak masyarakat untuk segera memanfaatkan kesempatan ini dan merasakan perjalanan eksklusif menggunakan kereta api tanpa pemberhentian. Jadikan momen libur Natal dan Tahun Baru lebih seru dan berkesan bersama KAI,” tutup Franoto seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Joko Hendrianto, Senin (23/12). 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Tinjau Rest Area KM 379, Penjabat Bupati Batang Pastikan Arus Mudik Nataru  Lancar

    Tinjau Rest Area KM 379, Penjabat Bupati Batang Pastikan Arus Mudik Nataru  Lancar

    TRIBUNJATENG.COM,BATANG –  Menjelang perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru, Penjabat Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, melakukan inspeksi langsung ke pos pengamanan arus mudik di Rest Area 379 Jalur A, Jalan Tol Batang-Semarang, Senin (23/12/2024).

    “Alhamdulillah, arus mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Batang berjalan lancar,” ujar Pj Bupati Lani.

    Tidak hanya memantau data lalu lintas, Lani juga berdialog dengan petugas gabungan dari TNI, Polri, Dishub, Satpol PP, dan tim kesehatan yang berjaga di pos tersebut.

    “Saya ingin memastikan semuanya siap siaga. Masyarakat harus merasa aman dan nyaman saat melintas di Batang,” ujarnya.

    Dari hasil pantauannya, Lani mengungkapkan bahwa situasi di sepanjang jalur mudik Batang sangat kondusif.

    “Tidak ada penumpukan kendaraan, dan semoga saja tidak ada kejadian yang tidak diinginkan,” harapnya.

    Kekhawatiran akan lonjakan pemudik selama libur panjang memang beralasan.

    Namun, berkat persiapan matang dan kerja sama lintas sektor, kekhawatiran tersebut dapat diminimalisir.

    “Kami telah mempersiapkan segala sesuatunya, mulai dari pos pengamanan hingga pos kesehatan,” ujar Lani.

    Ia juga mengimbau para pemudik dan pengguna jalan untuk tetap berhati-hati dan menaati semua peraturan lalu lintas. 

    “Kalau merasa mengantuk atau letih, lebih baik istirahat di tempat-tempat yang sudah disediakan oleh pemerintah,” tambahnya.

    “Jadi kalau ngantuk jangan nyetir, jangan ngantuk kalau nyetir mobil. Sehingga semuanya bisa berjalan dengan aman dan selamat.

    Taati segala peraturan lalu lintas dan bagi para warga yang sedang dalam perjalanan semoga selamat sampai tujuan,” ungkapnya.

    Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, dr. Didiet Wisnuhardanto, menambahkan bahwa pihaknya telah mendirikan enam pos kesehatan di titik-titik strategis.

    Pos-pos tersebut terdiri dari empat di jalan pantura dan dua di rest area jalan tol.

    “Pos Kesehatan berada di Exit Tol Warungasem, Alun-alun Batang, Exit Tol Kandeman, Pos Kesehatan Banyuputih, serta Rest Area 360 Jalur B Semarang-Batang dan Rest Area Tol 379 Jalur A Batang-Semarang,” jelasnya.

    Meskipun pos kesehatan telah aktif sejak 21 Desember hingga Tahun Baru 2025, hingga saat ini belum ada pemudik yang memanfaatkannya.

    “Meskipun belum ada pemudik yang memanfaatkan pos kesehatan, kami tetap siap memberikan pelayanan terbaik,” pungkasnya.(din)

  • Geger Pasutri Kudus Ditemukan Tewas di Ruang Terpisah,  Warga Curiga Sejak Pagi Tidak Keluar Rumah

    Geger Pasutri Kudus Ditemukan Tewas di Ruang Terpisah, Warga Curiga Sejak Pagi Tidak Keluar Rumah

    TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Warga Dukuh Ngleko RT 05 RW 03 Desa Ternadi, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus digegerkan penemuan jasad sepasang suami istri (pasutri) berinisial S (69) dan R di dalam rumah, Senin (23/12/2024).

    S dan R ditemukan terpisah dalam keadaan sudah terkapar tak bernyawa dengan kondisi pintu serta jendela rumah korban terkunci dari dalam. 

    Jasad S ditemukan di ruang tengah, sedangkan R di dalam kamar. 

    Ihwal penemuan jasad S dan R sempat menarik perhatian masyarakat sekitar. 

    S diketahui merupakan pensiunan guru yang memiliki dua anak yang tinggal terpisah. 

    Setelah istri S meninggal, kemudian menikah lagi dengan R dan tinggal bersama di RT 05 RW 03 Desa Ternadi sebagai rumah duka.

    Sedangkan dua anaknya sudah berkeluarga dan tinggal terpisah dari orangtuanya. 

    Hubungan S dan istri sambungnya R dikenal baik-baik saja, baik dari pandangan anak maupun warga sekitar.

    Hingga akhirnya warga dikagetkan lantaran S dan R ditemukan meninggal di rumah sendiri. 

    Sebelum kejadian Senin (23/12/2024) pagi, cucu dari anak pertama S datang ke rumah kakeknya untuk mengantarkan sarapan.

    Namun kondisi pintu rumah dalam keadaan terkunci, sehingga sarapan yang sedianya ingin diberikan langsung kepada kakeknya S, kemudian digantung di gagang pintu.

    “Pagi hari anak pertama saya mengantarkan makanan, kebetulan lagi masak banyak.”

    “Tetapi pintu rumah terkunci, dipanggil-panggil tidak ada jawaban.”

    “Kemudian sarapan yang dibawa anak saya ditaruh di gagang pintu,” terang putri pertama S, Ihda Masfiyah (47) kepada Tribunjateng.com, Senin (23/12/2024).

    Evakuasi – Jajaran Inafis dan Satreskrim Polres Kudus melakukan evakuasi jasad pasangan suami istri di Desa Ternadi, Kecamatan Dawe, yang ditemukan meninggal di dalam rumah, Senin (23/12/2024). (TRIBUN JATENG/SAIFUL MA’SUM)

    Kecurigaan Tetangga S dan R

    Tetangga S sempat menaruh curiga lantaran S dan R sejak pagi hingga siang hari belum terlihat keluar rumah. 

    Sedangkan nasi sarapan masih menggantung di gagang pintu, juga lampu teras rumah masih menyala.

    Warga sekitar pun menghubungi Ihda selaku salah satu anak S untuk mengecek kondisi orangtuanya di dalam rumah yang terkunci. 

    “Sarapan yang dibawa anak saya tidak diambil, rumah masih terkunci, tidak ada yang melihat keluar, (pintu) digedor-gedor tidak ada jawaban.”

    “Akhirnya jendela samping didobrak (buka paksa) sekira pukul 13.30 untuk mengecek apa yang terjadi di dalam rumah,” lanjut dia. 

    Setelah dicek, Ihda syok lantaran ayahnya S ditemukan terkapar sudah tidak bernyawa di ruang tengah.

    Sedangkan ibunya R juga ditemukan meninggal di dalam kamar. 

    Dia sempat tidak percaya jika orangtuanya meninggal bersamaan tanpa diketahui penyebabnya.

    Padahal, lanjutnya, Ihda masih bertemu dengan ayahnya pada Minggu (22/12/2024) pagi sebelum kejadian. 

    Kala itu ayahnya dinilai masih dalam keadaan sehat dan bugar ketika bermain dengan cucunya dan pergi ke sawah.

    Namun S dan R justru ditemukan dalam keadaan meninggal pada Senin (23/12/2024) siang.
     
    “Ketemu terakhir sama bapak pada Minggu pagi, (dia) nungguin sikecil (cucu), kemudian agak siang ke sawah.”

    “Jadi tidak menyangka saja kalau bapak dan ibu sudah meninggal.”

    “Kaget soalnya ketemu terakhir Minggu masih sehat-sehat saja,” jelas dia. 

    Dikenal Dekat dengan Anak Pertama

    Ihda menyebut bahwa hubungannya dengan ayahanda S cukup dekat.

    Bahkan, ketika dia bekerja di Semarang, diminta untuk kembali ke Kudus dan mencari pekerjaan di Kudus agar bisa lebih dekat dengan orangtua. 

    Ihda tidak mengenal banyak sosok ibu sambungnya lantaran sudah sibuk dengan kerjaan dan urusan keluarga sendiri. 

    Meski dia dekat dengan ayahnya, namun S tidak pernah cerita apakah pernah terjadi cekcok antara S dan istrinya R.

    Hanya saja, ayahnya pernah berkata kepada Ihda bahwa ibu sambungnya memiliki sifat yang cukup keras. 

    “Kalau cekcok sepertinya tidak pernah dengar, baik-baik saja meskipun ibu kata bapak agak keras.”

    “Kalau dengan orang lain, tetangga, teman, saya kurang paham,” ucapnya. 

    Keponakan S, Agung Setiadi menambahkan bahwa dirinya baru mendapatkan kabar jika S dan R ditemukan meninggal sekira pukul 16.00.

    Setahu dia, S dan R hanya tinggal berdua menjalani kegiatan sehari-hari berdua.

    Sementara dua anaknya sudah berumahtangga dan tinggal terpisah. 

    “Saya sampai di lokasi rumah duka sudah banyak orang sekira pukul 16.00,” lanjut dia.

    Jajaran Inafis dan Satreskrim Polres Kudus melakukan olah TKP di rumah duka hingga pukul 17.20.

    Selanjutanya jasad S dan R dibawa ke RSUD dr Loekmono Hadi Kudus untuk dilakukan autopsi.

    Kasatreskrim Polres Kudus, AKP Danail Arifin mengungkapkan bahwa S dan R ditemukan warga dalam kondisi sudah meninggal. 

    Jajarannya sudah melakukan olah TKP untuk mencari bukti-bukti di lokasi kejadian. 

    “Kami dapat laporan penemuan jasad, selanjutnya kami lakukan olah TKP.”

    “Saat ini masih kami dalami apa penyebab kematian S dan R,” tuturnya. (*)

  • BREAKING NEWS Pasangan Suami Istri Ditemukan Tewas Dalam Rumah di Kudus

    BREAKING NEWS Pasangan Suami Istri Ditemukan Tewas Dalam Rumah di Kudus

    TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Warga Dukuh Ngleko RT 5 RW 03 Desa Ternadi, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus digegerkan penemuan jasad sepasang suami istri diketahui berinisial S (69) dan R di dalam rumah, Senin (23/12/2024).

    S dan R ditemukan terpisah dalam keadaan sudah terkapar tak bernyawa dengan kondisi pintu dan jendela rumah korban terkunci dari dalam. 

    Jasad S ditemukan di ruang tengah, sedangkan R ditemukan di dalam kamar. 

    Ihwal penemuan jasad S dan R sempat menarik perhatian masyarakat sekitar.

    S diketahui merupakan pensiunan guru yang memiliki dua anak yang tinggal terpisah. 

    Setelah istri S meninggal, kemudian menikah lagi dengan R dan tinggal bersama di RT 5 RW 03 Desa Ternadi sebagai rumah duka.

    Sedangkan dua anaknya sudah berkeluarga dan tinggal terpisah dari orangtuanya. 

    Hubungan S dan istri sambungnya R dikenal baik-baik saja, baik dari pandangan anak maupun warga sekitar.

    Hingga akhirnya warga dikagetkan lantaran S dan R ditemukan meninggal di rumah sendiri. 

    Sebelum kejadian Senin pagi, cucu dari anak pertama S datang ke rumah kakeknya untuk mengantarkan sarapan.

    Namun, kondisi pintu rumah dalam keadaan terkunci, sehingga sarapan yang sedianya ingin diberikan langsung kepada kakeknya S, kemudian digantung di gagang pintu.

    “Pagi anak pertama saya mengantarkan makanan, kebetulan lagi masak banyak, tapi pintu rumah terkunci, dipanggil-panggil enggak ada jawaban. Kemudian sarapan yang dibawa anak saya ditaruh di gagang pintu,” terang putri pertama S, Ihda Masfiyah (47).

    Tetangga S sempat menaruh curiga lantaran S dan R sejak Senin pagi hingga siang hari belum terlihat keluar rumah.

    Sedangkan nasi sarapan masih menggantung di gagang pintu, juga lampu teras rumah masih menyala.

    Warga sekitar pun menghubungi Ihda selaku salah satu anak S untuk mengecek kondisi orangtuanya di dalam rumah yang terkunci. 

    “Sarapan yang dibawa anak saya gak diambil, rumah masih terkunci, tidak ada yang melihat keluar, (pintu) digedor-gedor enggak ada jawaban. Akhirnya jendela samping didobrak (buka paksa) sekitar pukul 13.30 WIB untuk mengecek apa yang terjadi di dalam rumah,” lanjut dia. 

    Setelah dicek, Ihda sempat syok lantaran ayahnya S ditemukan terkapar sudah tidak bernyawa di ruang tengah.

    Sedangkan ibunya R juga ditemukan meninggal di dalam kamar. 

    Dia sempat tidak percaya jika orangtuanya meninggal bersamaan tanpa diketahui penyebabnya.

    Padahal, lanjutnya, Ihda masih bertemu dengan ayahnya pada Minggu pagi sebelum kejadian. 

    Kala itu ayahnya dinilai masih dalam keadaan sehat dan bugar ketika bermain dengan cucunya dan pergi ke sawah.

    Namun, S dan R justru ditemukan dalam keadaan meninggal pada Senin siang.
     
    “Ketemu terakhir sama bapak Minggu pagi, (dia) nungguin sikecil (cucu), kemudian agak siang ke sawah. Jadi tidak menyangka saja kalau bapak dan ibu sudah meninggal, kaget saja, soalnya ketemu terakhir Minggu masih sehat-sehat saja,” jelas dia. 

    Dikenal Dekat dengan Anak Pertama

    Ihda menyebut bahwa hubungannya dengan ayahanda S cukup dekat.

    Bahkan, ketika dia bekerja di Semarang, diminta untuk kembali ke Kudus dan mencari pekerjaan di Kudus agar bisa lebih dekat dengan orangtua. 

    Ihda mengaku tidak mengenal banyak sosok ibu sambungnya lantaran sudah sibuk dengan kerjaan dan urusan keluarga sendiri. 

    Meski dia dekat dengan ayahnya, namun S tidak pernah cerita apakah pernah terjadi cek-cok antara S dan istrinya R.

    Hanya saja, ayahnya pernah berkata kepada Ihda bahwa ibu sambungnya memiliki sifat yang cukup keras. 

    “Kalau cek-cok sepertinya tidak pernah dengar, ya baik-baik saja meskipun ibu kata bapak agak keras. Kalau dengan orang lain, tetangga, teman, saya kurang paham,” ucapnya. 

    Keponakan S, Agung Setiadi menambahkan bahwa dirinya baru mendapatkan kabar jika S dan R ditemukan meninggal kurang lebih pukul 16.00 WIB.

    Setau dia, S dan R hanya tinggal berdua menjalani kegiatan sehari-hari berdua. Sementara dua anaknya sudah berumahtangga dan tinggal terpisah. 

    “Saya sampai di lokasi rumah duka sudah banyak orang, sudah sore sekitar jam 4 sore,” lanjut dia.

    Jajaran Inafis dan Satreskrim Polres Kudus melakukan olah TKP di rumah duka hingga pukul 17.20 WIB. 

    Selanjutanya jasad S dan R dibawa ke RSUD dr. Loekmono Hadi untuk dilakuan autopsi.

    Kasatreskrim Polres Kudus, AKP Danail Arifin mengungkapkan bahwa S dan R ditemukan warga dalam kondisi sudah meninggal. 

    Jajarannya sudah melakukan olah TKP untuk mencari bukti-bukti di lokasi kejadian. 

    “Kami dapat laporan penemuan jasad, selanjutnya kami lakukan olah TKP. Saat ini masih kami dalami apa penyebab kematian S dan R,” tuturnya. (Sam)

  • 175 Senjata Api Milik Polisi Dikumpulkan di Mapolres Semarang, Ada Apa?

    175 Senjata Api Milik Polisi Dikumpulkan di Mapolres Semarang, Ada Apa?

    TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Seluruh personel Polres Semarang dikumpulkan di Mapolres Semarang, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang pada Senin (23/12/2024).

    Mereka diminta menunjukkan senjata api masing-masing beserta kelengkapan administrasinya.

    Sebanyak 46 senjata api laras pendek dan 129 senjata api laras panjang diperiksa Si Propam, Si Was dan Bag Logistik Polres Semarang.

    Senjata api yang diperiksa merupakan yang dibawa perorangan personel Polres Semarang, maupun yang digunakan sebagai inventaris Satuan Fungsi dan Polsek Jajaran.

    Wakapolres Semarang, Kompol Fandy Setiawan mengatakan bahwa pengawasan terhadap anggotanya merupakan hal yang rutin dilakukan.

    “Sehingga meminimalisir adanya penyalahgunaan senjata api yang dibawa personel Polres Semarang,” kata Wakapolres.

    Dia menambahkan, senjata-senjata yang dikumpulkan tersebut juga diperiksa terkait kelaikannya.

    Menurut Kompol Fandy, kebersihan atau perawatan senjata api sangatlah penting.

    “Kita pastikan semua kondisi sesuai prosedur, sehingga keadaan senpi dalam kondisi aman,” imbuh dia.

    Nantinya, Polres Semarang akan secara rutin menggelar pemeriksaan senjata api.

    Satu di antaranya dilaksanakan saat Penegakkan, ketertiban dan kedisiplinan (Gaktiblin) oleh Propam Polres Semarang. 

    Pelaksanaan Gaktiblin meliputi pengecekan sikap tampang dan baju dinas personel, surat-surat baik KTP, SIM, KTA maupun STNK milik personel. 

    “Di situ juga akan dilakukan pengecekan terhadap kelengkqpan surat pinjam pakai senjata api dinas,” pungkas Kompol Fandy. (*)

     

  • Dukung Swasembada Energi, Menteri ATR Serahkan Sertifikat Tanah ke Pertamina

    Dukung Swasembada Energi, Menteri ATR Serahkan Sertifikat Tanah ke Pertamina

    Jakarta

    Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid menyerahkan sertifikat tanah untuk PT Pertamina (Perseo) di Ballroom Grha Pertamina, Jakarta, Senin (23/12/2024). Penyerahan sertifikat tanah tersebut untuk Proyek Strategis Nasional dan Aset Pertamina.

    Adapun sertifikat tanah yang diserahkan salah satunya yang berada di jalur pipa BBM dari Fuel Terminal Boyolali ke Fuel Terminal Pengapon di Kota Semarang yang membentang sepanjang total 81,5 km.

    Nusron mengatakan, penyerahan sertifikat ini ditujukan agar tidak ada konflik di kemudian hari yang dapat mengganggu pasokan energi dari Pertamina.

    “Salah satu sertifikat tanah yang dilalui oleh jalur pipa supaya nanti tidak konflik dengan masyarakat, maka tanah itu dibeli oleh Pertamina dan kemudian kita sertifikasi. Kenapa harus kita sertifikasi? supaya nanti tidak diklaim oleh Pemerintah Desa, oleh masyarakat setempat, yang ujung-ujung nanti akan mengganggu pipanya dan kalau pipanya terganggu akan mengganggu pasokan distribusi energi,” katanya.

    Nusron juga mengatakan Kementeriannya berkomitmen untuk mempermudah dan mempercepat proses perizinan yang dilakukan oleh Pertamina. Pasalnya kata Nusron, perizinan di Kementeriannya ini merupakan pembuka jalur perizinan lainnya.

    Sehingga kata Nusron, penting untuk segera memproses perizinan tersebut. Hal ini juga untuk dilakukan guna membantu Pertamina untuk dapat mewujudkan swasembada energi di Indonesia.

    “Mengingatkan betapa pentingnya proses perizinan awalnya ini untuk kepentingan bisnisnya Pertamina dan kepentingan bisnisnya Pertamina itu bisnisnya negara, karena dalam rangka swasembada energi,” katanya.

    (rrd/rrd)

  • Cerita 2 Suporter PSIS Semarang Terluka Saat Orasi di Stadion Jatidiri, Diduga Ditembak Peluru Karet

    Cerita 2 Suporter PSIS Semarang Terluka Saat Orasi di Stadion Jatidiri, Diduga Ditembak Peluru Karet

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Aksi demonstrasi suporter PSIS Semarang diwarnai tindakan represif aparat kepolisian di kawasan Stadion Jatidiri Semarang, Minggu (22/12/2024) sore.

    Para suporter menyuarakan orasinya untuk mengkritisi kepemimpinan CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi.

    Massa awalnya melakukan sejumlah aksi damai seperti teatrikal, doa bersama, hingga main bola bersama di depan pintu masuk utama stadion.

    Suporter juga melakukan orasi tak jauh dari pintu gerbang. 

    Mereka berharap ditemui oleh pihak manajemen PSIS Semarang.

    Namun, manajemen tak kunjung menyapa suporter. 

    Alhasil, terdapat sejumlah suporter yang tetap memilih bertahan di lokasi tersebut hingga akhirnya dibubarkan polisi.

    Polisi dalam membubarkan massa melakukan penembakan gas air mata, peluru karet, dan mobil water cannon.

    Dari pihak suporter juga sempat membalas tembakan polisi dengan melemparkan sejumlah benda di antaranya air mineral.

    Imbas dari kejadian ini, dua suporter alami luka-luka.

    Satu suporter dilarikan ke rumah sakit akibat alami luka tembak diduga peluru karet.

    Satu korban lainnya terkena lemparan batu.

    “Kami dari suporter tentunya menyayangkan sampai ada gas air mata dan tembakan peluru karet (dalam membubarkan aksi),” jelas Divisi Hukum dan Advokasi Panser Biru, Nurul Layalia kepada Tribunjateng.com, Senin (23/12/2024).

    Layalia menyebut, aksi tersebut diikuti tidak hanya suporter dari Panser Biru maupun Snex, melainkan pula dari pencinta bola Semarang serta ada pula organisasi masyarakat (ormas).

    Dia tak memastikan jumlah suporter yang turun. 

    Mereka sama-sama turun aksi dengan setidaknya ada lima tuntutan yang digaungkan.

    Yakni meliputi gaji pemain dan pelatih yang belum terbayarkan.

    Para suporter PSIS Semarang melakukan demonstrasi yang dibalas tindakan represif aparat kepolisian, di kawasan Stadion Jatidiri Semarang, Minggu (22/12/2024) sore. (DOKUMENTASI SUPORTER PSIS SEMARANG)

    Berikutnya, performa tim yang merosot dan PSIS Semarang malah dijadikan kendaraan politik praktis. 

    Adapun tuntutan lainnya soal kurangnya keterbukaan antara manajemen dan suporter hingga skema tiket yang tak adil bagi suporter. 

    “Selepas penyampaian tuntutan tersebut ternyata tidak direspon oleh CEO maupun manajemen,” ujarnya.

    Dia menyebut, suporter dari Panser Biru sudah ditarik mundur ketika tuntutan hanya bertepuk sebelah tangan.

    Sebagain suporter dari kelompok lain tetap di depan hingga berujung gesekan dengan aparat.

    “Awalnya suporter disemprot water cannon, setelah itu gas air mata dan terakhir ada peluru karet,” bebernya.

    Data sementara pihaknya ada dua suporter yang terluka yang merupakan anggota suporter Snex GAM.

    Satu korban yang terkena peluru karet dirawat di RS Roemani Semarang.

    “Kami dalam waktu dekat ini mau mendatangi korban dan mengakomodir kebutuhan korban terkait pengobatannya,” katanya.

    Adapun tuntutan ke pihak manajemen, Layalia menyebut tuntutan masih sama yakni ada perbaikan dari dalam tubuh PSIS Semarang.

    “Langkah kami selanjutnya masih menunggu respon dari manajemen dan CEO PSIS Semarang,” terangnya.

    Saat sore itu, ratusan suporter melakukan dua aksi yakni di pintu barat Stadion Jatidiri dan pintu sisi timur.

    Namun, kekisruhan terjadi di pintu sisi timur.

    Keributan tersebut terjadi selepas pertandingan antara PSIS Semarang Vs Malut United dengan skor 1-3.

    Mahesa Jenar menelan kekalahan di kandang sendiri.

    Pertandingan tersebut diboikot suporter sehingga tribun penonton kosong.

    Ketua Panser Biru, Kepareng alias Wareng mengatakan, dua korban suporter PSIS Semarang yang melakukan aksi akibat dari manajemen PSIS Semarang yang tak menemui suporter. 

    Menurutnya, akan berbeda cerita ketika para suporter ditemui oleh manajemen.

    “Yoyok Sukawi tak mau menemui para suporter.”

    “Kalau mau menemui tidak ada itu (keributan),” katanya.

    Wareng menjelaskan, dua suporter yang terluka masing-masing terkena tembakan peluru karet dan terkena lemparan batu dari arah kepolisian.

    “Korban tertembak peluru karet harus operasi.”

    “Masih di rawat di rumah sakit.”

    “Suporter yang kena batu sudah pulang dari rumah sakit,” ungkapnya.

    Sementara, Tribunjateng.com telah mengkonfirmasi kejadian tersebut kepada Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar melalui layanan pesan singkat.

    Namun, konfirmasi tersebut belum direspon.

    Tribunjateng.com juga telah mengkonfirmasi kepada CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi.

    Konfirmasi tersebut juga belum direspon hingga berita diturunkan. (*)

  • Wamenaker: 60 Perusahaan Bakal Lakukan PHK – Page 3

    Wamenaker: 60 Perusahaan Bakal Lakukan PHK – Page 3

    Sebelumnya, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyiapkan langkah antisipasi terhadap kemungkinan terburuk pemutusan hubungan kerja (PHK) massal setelah Pengadilan Niaga Semarang menyatakan PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex Pailit.

    Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer menuturkan, Kementerian Ketenagakerjaan telah mempersiapkan beberapa skema bantuan untuk pekerja Sritex terdampak.

    “Kita berharap tidak ada yang namanya PHK kembali ke situ. Karena ini fokus kita ya walaupun ini juga membuat sedikit membuat kita kaget walaupun itu sudah menjadi yang tidak terelakkan keputusan hukum yang dilakukan oleh Mahkamah Agung,” kata Immanuel, dalam konferensi pers di Kantor Kemnaker, Jakarta, Senin (23/12/2024).

    Adapun salah satu langkah yang disiapkan oleh Kemnaker adalah program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), yang akan memberikan perlindungan kepada pekerja yang kehilangan pekerjaan mereka. 

     “Pertama-tama yang pasti kami akan menyiapkan program JKP. JKP itu adalah jaminan kehilangan pekerjaan. Jadi, ada beberapa skema atau program-program mengantisipasi ketika terjadinya PHK,” ujarnya.

    Selain itu, Kemnaker juga akan memastikan adanya peluang kerja melalui penguatan pasar tenaga kerja dan pelatihan keterampilan di Balai Latihan Kerja (BLK), khususnya di Jawa Tengah seperti Semarang dan Solo.

    “Kedua, soal pasar kerja. Kami harus siapkan pasar kerja buat kawan-kawan buru yang ter-PHK. Tapi itu skenario terburuk. Skenario terburuk ketika itu terjadi PHK. Dan ketiga adalah kita akan melakukan pelatihan di BLK-BLK yang tersedia. Khususnya di Jawa Tengah itu ada di Semarang. Kemudian di Solo juga ada ya,” ujarnya.

    Wamenaker menegaskan pemerintah berusaha untuk meminimalkan dampak PHK. Menurut dia, meskipun kondisi ekonomi global saat ini tengah mengalami transisi dan ada potensi terjadinya badai PHK di banyak negara, Indonesia tetap berkomitmen untuk melindungi pekerjanya.