kab/kota: Semarang

  • Kuasa Hukum Keluarga Dokter Aulia Risma Heran Dengan Sikap IDI: Kok Bela Pelaku, Bukan Korban? – Halaman all

    Kuasa Hukum Keluarga Dokter Aulia Risma Heran Dengan Sikap IDI: Kok Bela Pelaku, Bukan Korban? – Halaman all

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Kuasa hukum keluarga Risma, Misyal Achmad mengaku heran dengan sikap Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang memberikan pendampingan hukum kepada tiga tersangka kasus pemerasan mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.

    Sekadar informasi, Polda Jawa Tengah sudah menetapkan 3 orang sebagai tersangka kasus pemerasan terhadap almarhum dokter Aulia Risma Lestari.

    Ketiga tersangka tersebut di antaranya TEN, Ketua Program Studi (Prodi) Anestesiologi Fakultas Kedokteran UNDIP;  SM  (perempuan) Kepala Staf Medis Kependidikan Prodi Anestesiologi; dan ZYA (perempuan) senior dokter Aulia.

    Biro Hukum Pembinaan dan Pembelaan Anggota Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (BHP2A PB IDI) pun menyiapkan langkah pembelaan dan bantuan hukum kepada tiga dokter yang jadi tersangka pemerasan tersebut.

    Misyal menyayangkan langkah dari IDI tersebut.

    Ia mengatakan korban Aulia yang juga anggota IDI malah keluarganya tidak didampingi penasihat hukum dari IDI.

    Hingga akhirnya Misyal sendiri yang mendampingi keluarga dokter Aulia.

    “Harusnya bukan saya yang mendampingi tapi dari IDI yang menyiapkan lawyer. Kok dia pilih pelaku bukan korbannya, aneh ini,” kata Misyalsaat dihubungi, Selasa (24/12/2024).

    Di samping itu, Misyal mengaku telah mengajukan surat permohonan kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk segera membentuk Satgas  Anti  Bullying yang anggotanya terdapat unsur kepolisian, kejaksaan, dan praktisi hukum.

    Pengajuan pembentukan Satgas lintas sektoral ini dengan harapan kasus yang menimpa Aulia Risma tak terulang kembali.

    “Satgas yang dibentuk selama ini kurang efektif jadi perlu ada lembaga-lembaga lain yang terlibat agar semua pelaku bullying bisa diproses pidana,” ujarnya.

    Tak hanya itu, Misyal pun meminta pencopotan status dokter ketiga tersangka.

    Misyal menilai, pencopotan status dokter terhadap tiga tersangka perlu dilakukan karena mereka dianggap telah sakit secara mental sehingga sudah tak memiliki empati.

    “Kalau orang sakit secara mental bagaimana mereka bisa mengobati orang sakit?” ujarnya.

    Pihaknya kini masih menyiapkan skema untuk bisa mencabut izin dokter yang dimiliki oleh para tersangka.

    Termasuk izin praktik dan izin mengajar di kampus.

    “Saya akan berjuang untuk mencabut status dokter dari para tersangka ini supaya mereka tidak lagi bisa menjadi dokter sampai kapanpun, itu akan saya perjuangkan,” katanya.

    Dia pun jengah dengan kasus pemerasan yang dilakukan di lingkungan pendidikan kedokteran.

    Ketika pemerasan dilakukan oleh kaum intelektual, baginya sangat berbahaya sekali.

    “Orang-orang pintar melakukan kejahatan sangat membahayakan. Makanya ini harus diusut tuntas,” ujarnya.

    Ketua BHP2A PB IDI Beni Satria mengakui bila pihaknya kini tengah melakukan diskusi bersama dengan BHP2A IDI Cabang Semarang untuk membantu 3 dokter yang jadi tersangka menjalani proses hukum.

    “Kami berdiskusi dan mendampingi serta menyiapkan langkah pembelaan dan bantuan hukum kepada sejawat dokter yang sudah jadi tersangka,” kata dia saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (25/12/2024).

    Beni menyebut tim IDI sedang berdiskusi dengan tim hukum dari Universitas Diponegoro (Undip).

    Ia mengatakan sikap IDI yang memberikan dukungan kepada seorang dokter yang menjadi tersangka tidak bisa langsung diartikan sebagai pembenaran atas dugaan tindakan yang dilakukannya, melainkan lebih kepada memastikan bahwa hak-hak hukum dokter tersebut terpenuhi selama proses peradilan berlangsung.

    Dukungan ini tidak bermaksud mengabaikan hak korban, melainkan sebatas memastikan bahwa proses hukum berjalan adil dan tidak melanggar hak-hak anggota IDI.

    “Baik tersangka maupun korban memiliki hak yang sama di mata hukum untuk mendapatkan pendampingan dan perlindungan.”

    “IDI sebagai organisasi profesi, memiliki tanggung jawab moral dan hukum untuk memberikan dukungan kepada anggotanya, termasuk tersangka, selama proses hukum berlangsung. Proses hukum harus berjalan secara seimbang dan tidak memihak,” tegas dokter Beni.

    Dalam hal ini, dukungan IDI terhadap anggota yang menjadi tersangka adalah bagian dari mekanisme organisasi untuk menjaga integritas anggotanya sampai ada putusan hukum yang mengikat.

    Semua pihak diharapkan menahan diri dari penilaian sepihak dan memberi ruang bagi proses hukum untuk berjalan.

    “Jika nantinya tersangka terbukti bersalah, IDI juga wajib mengambil langkah sesuai kode etik profesi dan peraturan yang berlaku,” ujar dia.

    Peran Tiga Tersangka

    Adapun ketiga dokter yang menjadi tersangka memiliki peran masing-masing dalam kasus pemerasan tersebut.

    TEN  Ketua Program Studi (Prodi) Anestesiologi Fakultas Kedokteran Undip memanfaatkan senioritasnya di kalangan PPDS untuk meminta uang Biaya Operasional Pendidikan (BOP) yang tidak diatur dalam akademik.

    Sementara tersangka SM Kepala Staf Medis Kependidikan Prodi Anestesiologi Undip turut serta meminta uang BOP yang tidak diatur akademi dengan meminta langsung ke bendahara PPDS.

    Tersangka ZYA dikenal sebagai senior korban yang paling aktif membuat aturan, melakukan bullying dan makian.

    Para tersangka dijerat Pasal 368 ayat 1 KUHP tentang pemerasan, Pasal 378 KUHP tentang penipuan dan/atau tindak pidana penipuan sebagaimana dimaksud Pasal 378 KUHP dan/atau secara melawan hukum memaksa orang lain melakukan atau tidak melakukan sesuatu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 335 ayat 1 butir 1 KUHP.

    Ketiganya terancam hukuman penjara maksimal 9 tahun.

    Kasus dokter Aulia Risma menjadi sorotan lantaran kasusnya terjadi di dunia pendidikan kedokteran.

    Dokter Aulia menjadi korban bullying yang berujung kematian.

    Dokter Aulia merupakan mahasiswa PPDS Anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK Undip).

     
    (Tribunjateng.com/ iwan Arifianto/ Tribunnews.com/ Rina Ayu)

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kuasa Hukum Keluarga Mendiang Dokter Aulia Risma Sayangkan IDI Malah Siapkan Lawyer Bela Tersangka

  • Izin 3 Dokter Undip Pemeras Aulia Risma Diminta Dicabut, Kuasa Hukum Sayangkan Sikap IDI: Aneh – Halaman all

    Izin 3 Dokter Undip Pemeras Aulia Risma Diminta Dicabut, Kuasa Hukum Sayangkan Sikap IDI: Aneh – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kuasa hukum keluarga Dokter Aulia Risma Lestari, Misyal Achmad minta izin tiga dokter tersangka pemerasan terhadap Dokter Aulia Risma dicabut.

    Polda Jawa Tengah (Jateng) telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus pemerasan terhadap Dokter Aulia Risma.

    Mereka adalah TEN, Ketua Program Studi (Prodi) Anestesiologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK Undip).

    Kemudian SM, kepala staf medis kependidikan Prodi Anestesiologi dan ZYA, senior korban di program anestesi.

    Misyal menganggap ketiganya sakit mental, sehingga tak punya empati dan tega melakukan pemerasan terhadap Dokter Aulia Risma.

    “Kalau orang sakit secara mental bagaimana mereka bisa mengobati orang sakit?” katanya saat dihubungi, Selasa (24/12/2024), dilansir TribunJateng.com.

    Oleh karena itu, pihaknya menginginkan pencopotan status dokter terhadap tiga tersangka.

    Kini, lanjutnya, ia tengah menyiapkan skema untuk bisa mencabut izin dokter dari tiga tersangka, termasuk izin praktik dan mengajar di kampus.

    “Saya akan berjuang untuk mencabut status dokter dari para tersangka ini.”

    “Supaya mereka tidak lagi bisa menjadi dokter sampai kapanpun, itu akan saya perjuangan,” ungkapnya.

    Ia juga geram dengan kasus pemerasan yang dilakukan di lingkungan pendidikan kedokteran.

    Menurutnya, ketika tindakan itu dilakukan oleh kaum intelektual, maka sangat berbahaya.

    “Orang-orang pintar melakukan kejahatan sangat membahayakan, makanya ini harus diusut tuntas,” jelasnya.

    Selain itu, pihaknya juga menyayangkan sikap Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

    Pasalnya, IDI justru menyiapkan penasihat hukum untuk mendampingi para tersangka.

    Sementara Dokter Aulia Risma yang juga seorang dokter dan menjadi korban tindakan kesewenang-wenangan justru tidak didampingi penasihat hukum dari IDI.

    “Harusnya bukan saya yang mendampingi tapi dari IDI yang menyiapkan lawyer. Kok dia pilih pelaku bukan korbannya, aneh ini,” tandasnya.

    Peran Para Tersangka

    Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto mengungkap peran tiga tersangka dalam kasus pemerasan yang berujung tewasnya Dokter Aulia Risma.

    TEN, memanfaatkan senioritasnya di kalangan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) untuk meminta uang Biaya Operasional Pendidikan (BOP) yang tidak diatur dalam akademik.

    Kemudian SM, turut serta meminta uang BOP yang tidak diatur akademik dengan meminta langsung ke bendahara PPDS.

    ZYA, yang merupakan senior korban paling aktif membuat aturan, melakukan bullying dan makian.

    “Dari ketiga tersangka kami menyita barang bukti sebesar Rp97.770.000 hasil dari rangkaian peristiwa tersebut,” kata Artanto.

    Kendati demikian Polda Jateng belum melakukan penahanan terhadap ketiganya.

    Alasannya, masih menunggu keputusan dari penyidik, serta ketiganya yang dinilai kooperatif.

    Diketahui, Dokter Aulia Risma merupakan mahasiswi PPDS Undip Semarang.

    Ia ditemukan tewas di kamar kosnya pada Senin (12/8/2024).

    Dokter Aulia Risma mengakhiri hidup diduga karena tak kuat mengalami perundungan saat menjalani PPDS Anestesi di Undip.

    Menurut sumber yang tak ingin disebutkan identitasnya, korban diduga mengakhiri hidup dengan menyuntikkan obat bius jenis Roculax ke tubuhnya sendiri.

    “Korban diduga melakukan bunuh diri dengan menyuntikkan Roculax di kamar kosnya,” katanya kepada TribunJateng.com, Rabu (14/8/2024).

    Korban merupakan seorang dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kardinah Kota Tegal yang sedang menjalani tugas belajar sebagai peserta PPDS Anestesi Undip.

    Kasus ini kemudian bergulir setelah ibunda Dokter Aulia Risma melapor ke Polda Jateng, Rabu (4/9/2024).

    Polisi kemudian menetapkan tiga tersangka setelah memeriksa 36 saksi.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Status Profesi 3 Dokter Tersangka Pemerasan Mahasiswi Undip Semarang Aulia Risma Terancam Dicopot

    (Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJateng.com/Iwan Arifianto)

  • GKJ Banyumanik Padukan Tradisi Jawa dan Iman Kristiani Dalam Perayaan Natal di Semarang

    GKJ Banyumanik Padukan Tradisi Jawa dan Iman Kristiani Dalam Perayaan Natal di Semarang

    TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG – Ratusan jemaah Gereja Kristen Jawa (GKJ) Banyumanik rayakan Natal di Balai Diponegoro Kodam/IV Diponegoro, Rabu (25/12/2024).

    Nuansa Jawa terasa pada perayaan Natal yang digelar GKJ Banyumanik.

    Panitia maupun jemaah yang hadir kegiatan itu menggunakan pakaian Jawa.

    Ketua Majelis GKJ Banyumanik, Karnowo Hadi mengatakan nuansa Jawa selalu dimunculkan setiap ibadah.

    Nuansa itu juga dimunculkan pada perayaan Natal 2024.

    “Karena kami Gereja Jawa nuansa Jawa kami tonjolkan. Setiap Minggu juga ada ibadah berbahasa Jawa. Nah Natal ini kami panitia majelis juga menggunakan pakaian adat Jawa,” ujarnya.

    Menurutnya,  perayaan Natal  GKJ Banyumanik digelar setiap  tiga tahun sekali. Ada 900 jamaah yang ikut perayaan Natal tersebut.

    “Kalau dua tahun sekali kami biasanya merayakan Natal per kelompok. Di GKJ ada 12 kelompok dan 12 kelompok terdapat 500 Kepala Keluarga,” imbuhnya.

    Ia mengatakan jamaah GKJ Banyumanik selalu bertambah. Jamaahnya dari berbagai daerah yang menetap di Kota Semarang.

    “Banyak yang ibadah ke Gereja  kami juga mahasiswa. Karena Gereja kami dekat  Perguruan Tinggi Negeri,” imbuhnya.

    Pendeta GKJ Banyumanik, Joko Wibowo mengatakan peringatan  Natal 2024 dirayakan dengan penuh rasa syukur. 

    Pihak mengajak seluruh jamaah GKJ Banyumanik untuk merayakan Natal bersama.

    “Kami mengajak seluruh jamaah untuk merayakan anugerah Tuhan dalam kehidupan Manusia,” imbuhnya.

    Ia mengatakan Natal tahun ini jamaah selain merayakan juga diajak untuk berbela rasa. Para jamaah diajak untuk berbagi kepada sesama yang membutuhkan.

    “Ini merupakan bentuk penghayatan Tuhan yang berbela rasa kepada manusia,” tandasnya.  (*)

  • Terkendali, Kota Semarang Syahdu dan Tenang, Liburan Nyaman, Ekonomi Bergairah

    Terkendali, Kota Semarang Syahdu dan Tenang, Liburan Nyaman, Ekonomi Bergairah

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Kota Semarang menutup tahun 2024 dengan prestasi gemilang. Tak hanya sukses menjaga keamanan dan ketertiban selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), ibu kota Jawa Tengah juga berhasil mengendalikan inflasi di tengah gejolak ekonomi global.

    Di saat harga-harga meroket di berbagai daerah, warga Semarang justru bisa bernapas lega. Inflasi terkendali di angka 0,22 persen, bahkan kenaikan harga kebutuhan pokok masih di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). 

    Ini bukan keajaiban, melainkan buah dari strategi jitu dan kerja keras Pemerintah Kota Semarang.
    Wali Kota Hevearita Gunaryanti Rahayu atau yang akrab disapa Mbak Ita memang tak main-main dalam menjaga stabilitas harga. Melalui Rapat Koordinasi (Rakor) pengamanan Nataru, Mbak Ita menegaskan komitmennya untuk menjamin ketersediaan dan keterjangkauan bahan pokok.

    “Pasokan beras, minyak, dan bahan pokok lain dari Bulog aman hingga Mei mendatang. Stok gasolin dan gas oil juga cukup untuk 13 dan 15 hari ke depan,” jelas Mbak Ita

    Strategi 4K: Kunci Sukses Kendalikan Inflasi

    Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesra Sekda Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur mengungkapkan rahasia di balik keberhasilan kota Semarang mengendalikan inflasi. Kuncinya ada pada strategi 4K yang meliputi keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, ketersediaan pasokan, dan komunikasi efektif.

    “Kami berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Bulog, Pertamina, dan pelaku usaha, untuk memastikan harga tetap stabil,” ujar Hernowo.

    Upaya-upaya tersebut membuahkan hasil dengan dinobatkannya Kota Semarang sebagai Juara 1 kategori TPID Kabupaten/Kota Wilayah Indeks Harga Konsumen (IHK) Terbaik pada November lalu.

    Urban Farming: Solusi Cerdas dari Mbak Ita Puji Pak Wamen

    Tak hanya berfokus pada pengendalian harga, Mbak Ita juga gencar mempromosikan urban farming sebagai solusi jangka panjang dalam memperkuat ketahanan pangan. Langkah cerdas ini pun mendapat acungan jempol dari Wakil Menteri Pertanian RI, Sudaryono.

    “Urban farming bukan hanya memenuhi kebutuhan masyarakat secara mandiri, tetapi juga membantu mengendalikan inflasi,” puji Sudaryono berberapa waktu yang lalu.

    Semarang: Kota Nyaman dengan Ekonomi Bergairah

    Dengan inflasi yang terkendali, harga bahan pokok yang stabil, dan dukungan program urban farming, Semarang kini menjadi kota yang makin nyaman untuk ditinggali dan berinvestasi. 

    Masyarakat pun dapat menyambut tahun baru dengan optimisme dan semangat baru.

    Liburan Tenang, Ekonomi Tumbuh

    Mbak Ita juga tak lupa menghimbau para pelaku usaha, termasuk UMKM dan PKL, untuk menjaga harga tetap wajar, terutama di sektor pariwisata.

    “Jangan sampai harga yang terlalu tinggi membuat wisatawan enggan kembali ke Kota Semarang,*” tegasnya.

    Dengan sinergi dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, Kota Semarang optimis menyongsong tahun 2025 yang lebih baik.

    Inflasi terkendali, harga stabil, dan ekonomi bergairah akan menjadi modal utama untuk mewujudkan Semarang sebagai kota yang sejahtera dan kota wisata yang berkelanjutan. (eyf)

  • Respons PB IDI Soal Tiga Dokter Undip Jadi Tersangka Kasus Aulia Risma Lestari – Halaman all

    Respons PB IDI Soal Tiga Dokter Undip Jadi Tersangka Kasus Aulia Risma Lestari – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Biro Hukum Pembinaan dan Pembelaan Anggota Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (BHP2A PB IDI) Beni Satria turut merespons penetapan tiga dokter jadi tersangka dalam kasus Aulia Risma Lestari.

    Pihaknya kini tengah melakukan diskusi bersama dengan BHP2A IDI Cabang Semarang, Jawa Tengah untuk membantu rekan sejawat tersebut dalam proses hukum.

    “Kami berdiskusi dan mendampingi serta menyiapkan langkah pembelaan dan bantuan hukum kepada sejawat dokter yang sudah jadi tersangka,” kata dia saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (25/12/2024).

    Beni menyebut juga, tim IDI sedang berdiskusi dengan tim hukum dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah.

    Ia memaparkan bahwa sikap IDI yang memberikan dukungan kepada seorang dokter yang menjadi tersangka tidak bisa langsung diartikan sebagai pembenaran atas dugaan tindakan yang dilakukannya, melainkan lebih kepada memastikan bahwa hak-hak hukum dokter tersebut terpenuhi selama proses peradilan berlangsung.

    Dukungan ini tidak bermaksud mengabaikan hak korban, melainkan sebatas memastikan bahwa proses hukum berjalan adil dan tidak melanggar hak-hak anggota IDI.

    “Baik tersangka maupun korban memiliki hak yang sama di mata hukum untuk mendapatkan pendampingan dan perlindungan. IDI sebagai organisasi profesi, memiliki tanggung jawab moral dan hukum untuk memberikan dukungan kepada anggotanya, termasuk tersangka, selama proses hukum berlangsung. Proses hukum harus berjalan secara seimbang dan tidak memihak,” tegas dokter Beni.

    Dalam hal ini, dukungan IDI terhadap anggota yang menjadi tersangka adalah bagian dari mekanisme organisasi untuk menjaga integritas anggotanya sampai ada putusan hukum yang mengikat.

    Semua pihak diharapkan menahan diri dari penilaian sepihak dan memberi ruang bagi proses hukum untuk berjalan.

    “Jika nantinya tersangka terbukti bersalah, IDI juga wajib mengambil langkah sesuai kode etik profesi dan peraturan yang berlaku,” ujar dia.

    Adapun ketiga dokter yang menjadi tersangka memiliki peran masing-masing. TEN (pria) Ketua Program Studi (Prodi) Anestesiologi Fakultas Kedokteran Undip memanfaatkan senioritasnya di kalangan PPDS untuk meminta uang Biaya Operasional Pendidikan (BOP) yang tidak diatur dalam akademik.

    Sementara tersangka SM kepala staf medis kependidikan prodi Anestesiologi Undip turut serta meminta uang BOP yang tidak diatur akademi dengan meminta langsung ke bendahara PPDS.

    Tersangka ZYA dikenal sebagai senior korban yang paling aktif membuat aturan, melakukan bullying dan makian.  Kasus dokter Aulia Risma menjadi sorotan lantaran kasusnya terjadi di dunia pendidikan kedokteran.

    Dokter Aulia menjadi korban perundungan yang berujung kematian. Dokter Aulia merupakan mahasiswa PPDS Anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK Undip).

  • Rumah Warga Macanmati di Klepu Semarang Diterjang Banjir Bandang, Saat Ini Fokus Bersihkan Lumpur

    Rumah Warga Macanmati di Klepu Semarang Diterjang Banjir Bandang, Saat Ini Fokus Bersihkan Lumpur

    TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Banjir bandang melanda permukiman warga Dusun Macanmati, Desa Klepu, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang pada Rabu (25/12/2024) sore.

    Air diduga berasal dari luapan saluran air di sekitar permukiman saat hujan lebat yang terjadi sejak siang hari.

    Tampak aliran air menggenangi jalan, gang, serta masuk ke rumah warga.

    Warga yang rumahnya terdampak, terpantau saat ini masih membersihkan bagian-bagian rumah dan lingkungan yang terkena lumpur. 

    Warga setempat, Juratmi mengatakan bahwa air mengalir begitu cepat menggenangi rumah dia.

    “Air dari atas langsung turun ke bawah, ada tanggul yang jebol.”

    “Yang terdampak banyak, kamar saya kebanjiran, ada kolam ikan, musala, dan rumah-rumah lain kena derasnya aliran air,” kata dia kepada Tribunjateng.com, Rabu (25/12/2024).

    Sementara itu, Kalakhar BPBD Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan mengatakan bahwa pihaknya sedang berupaya melakukan penanganan dan pembersihan jalan dan rumah-rumah yang tergenang air.

    BPBD Kabupaten Semarang juga melibatkan pihak Damkar, perusahaan sekitar, serta warga setempat untuk menangani pagar yang jebol tersebut.

    “Luapan air sempat menghantam sebuah pagar hingga jebol dan ambruk.”

    “Kemudian airnya meluncur ke bawah mengenai rumah-rumah warga,” kata Alexander Gunawan.

    Dia menambahkan, pihaknya belum menginventarisir jumlah rumah yang terdampak lantaran para petugas masih berfokus pada pembersihan lumpur.

    Meskipun demikian, lanjut Alex –sapaan akrabnya–, banjir bandang tersebut tidak berdampak pada kerusakan yang parah.

    “Tidak ada yang fatal, hanya beberapa perabotan tergenang air dan jalan-jalan terkena lumpur,” pungkas dia. (*)

  • “Ada Tanggul Jebol”  Kesaksian Juratmi saat Banjir Bandang di Klepu Kabupaten Semarang

    “Ada Tanggul Jebol” Kesaksian Juratmi saat Banjir Bandang di Klepu Kabupaten Semarang

    TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Banjir bandang melanda permukiman di Dusun Macanmati, Desa Klepu, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, Rabu (25/12/2024) sore.

    Air diduga berasal dari luapan saluran air di sekitar permukiman saat hujan lebat yang terjadi sejak siang.

    Tampak aliran air menggenangi jalan, sejumlah gang, serta masuk ke rumah-rumah warga.

    Para warga yang rumahnya terdampak masih membersihkan bagian-bagian rumah dan lingkungan yang terkena lumpur. 

    Seorang warga setempat, Juratmi mengatakan bahwa air mengalir dengan cepat menggenangi rumah dia.

    “Air dari atas langsung turun ke bawah, ada tanggul yang jebol.”

    “Yang terdampak banyak, kamar saya kebanjiran, ada (kolam) ikan, musala, dan rumah-rumah lain kena derasnya aliran air,” kata dia.

    Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan mengatakan bahwa pihaknya sedang berupaya melakukan penanganan dan pembersihan jalan dan rumah-rumah yang tergenang air.

    BPBD Kabupaten Semarang juga melibatkan pihak Damkar, perusahaan sekitar dan juga warga setempat untuk menangani pagar yang jebol tersebut.

    “Luapan air sempat menghantam sebuah pagar hingga jebol dan ambruk, kemudian airnya meluncur ke bawah mengenai rumah-rumah warga,” kata Alexander di lokasi kejadian.

    Dia menambahkan, pihaknya belum menginventarisir jumlah rumah yang terdampak lantaran para petugas masih berfokus pada pembersihan lumpur.

    Meskipun demikian, lanjut Alex, banjir bandang tersebut tidak berdampak pada kerusakan yang parah.

    “Tidak ada yang fatal, hanya beberapa perabotan tergenang air dan jalan-jalan terkena lumpur,” pungkas dia. (*)

  • “Ada Tanggul Jebol”  Kesaksian Juratmi saat Banjir Bandang di Klepu Kabupaten Semarang

    BREAKING NEWS Banjir Bandang Melanda Klepu Kabupaten Semarang Seusai Hujan Lebat

    TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Banjir bandang melanda permukiman di Dusun Macanmati, Desa Klepu, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, Rabu (25/12/2024) sore.

    Air diduga berasal dari luapan saluran air di sekitar permukiman saat hujan lebat yang terjadi sejak siang.

    Tampak aliran air menggenangi jalan, sejumlah gang, serta masuk ke rumah-rumah warga.

    Para warga yang rumahnya terdampak masih membersihkan bagian-bagian rumah dan lingkungan yang terkena lumpur. 

    Seorang warga setempat, Juratmi mengatakan bahwa air mengalir dengan cepat menggenangi rumah dia.

    BERSIHKAN LUMPUR – Pemadam kebakaran dan petugas BPBD Kabupaten Semarang membersihkan lumpur dampak dari banjir bandang yang melanda permukiman di Dusun Macanmati, Desa Klepu, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, Rabu (25/12/2024) sore.

    “Air dari atas langsung turun ke bawah, ada tanggul yang jebol.

    Yang terdampak banyak, kamar saya kebanjiran, ada (kolam) ikan, musala, dan rumah-rumah lain kena derasnya aliran air,” kata dia.

    Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan mengatakan bahwa pihaknya sedang berupaya melakukan penanganan dan pembersihan jalan dan rumah-rumah yang tergenang air.

    BPBD Kabupaten Semarang juga melibatkan pihak Damkar, perusahaan sekitar dan juga warga setempat untuk menangani pagar yang jebol tersebut.

    “Luapan air sempat menghantam sebuah pagar hingga jebol dan ambruk, kemudian airnya meluncur ke bawah mengenai rumah-rumah warga,” kata Alexander di lokasi kejadian.

    Dia menambahkan, pihaknya belum menginventarisir jumlah rumah yang terdampak lantaran para petugas masih berfokus pada pembersihan lumpur.

    Meskipun demikian, lanjut Alex, banjir bandang tersebut tidak berdampak pada kerusakan yang parah.

    “Tidak ada yang fatal, hanya beberapa perabotan tergenang air dan jalan-jalan terkena lumpur,” pungkas dia. (*)

     

  • BMKG Modifikasi Cuaca Cegah Bencana Hidrometeorologi Selama Nataru

    BMKG Modifikasi Cuaca Cegah Bencana Hidrometeorologi Selama Nataru

    Jakarta, CNN Indonesia

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menggencarkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) demi memitigasi potensi bencana hidrometeorologi selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan operasi ini bertujuan untuk mendukung kelancaran perayaan Nataru, terutama di wilayah-wilayah dengan potensi bencana tinggi, seperti Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

    “Operasi Modifikasi Cuaca ini merupakan langkah mitigasi yang kami ambil untuk mengendalikan curah hujan, meminimalkan dampak bencana, dan melindungi keselamatan masyarakat,” ujar Dwikorita dalam keterangannya, Rabu (25/12).

    OMC dilakukan dengan teknologi penyemaian garam NaCl superfine ke dalam awan potensial. Dengan metode ini, BMKG mengupayakan agar lokasi dan intensitas hujan tidak terjadi penumpukan curah hujan di wilayah yang rawan bencana.

    OMC sendiri dilaksanakan secara bertahap di beberapa wilayah yang memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap bencana.

    Di DKI Jakarta, operasi telah dilakukan pada 7-9 dan 13-16 Desember 2024, dengan total 17 sorti penerbangan yang beroperasi dari Bandara Budiarto Curug, Tangerang.

    Di Jawa Barat, operasi berlangsung pada 11-16 Desember 2024 dan direncanakan berlanjut hingga 20 Desember 2024, dengan total 34 sorti penerbangan dari Lanud Halim Perdanakusuma.

    Sementara itu, di Jawa Tengah, operasi dimulai pada 11 Desember 2024 dengan total 23 sorti penerbangan dari Bandara Ahmad Yani, Semarang, dan masih berlangsung.

    Sedangkan di Jawa Timur, operasi dilaksanakan pada 18 hingga 22 Desember 2024, dengan kemungkinan perpanjangan jika situasi membutuhkan.

    Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto mengatakan OMC adalah solusi adaptif untuk mengurangi dampak buruk bencana hidrometeorologi yang sering terjadi di musim penghujan.

    “Selain untuk mitigasi bencana, operasi ini juga mendukung kelancaran infrastruktur transportasi selama periode Natal dan Tahun Baru, memastikan masyarakat dapat beraktivitas dengan aman,” katanya dalam keterangan yang sama.

    Seto menjelaskan OMC kali ini dilaksanakan dengan dukungan dari BNPB, BPBD, dan operator-operator swasta yang terlibat dalam modifikasi cuaca.

    Selain sebagai langkah mitigasi bencana, OMC juga dilakukan dalam rangka pengamanan jalur transportasi darat, laut, dan udara selama Nataru.

    Intensitas hujan tinggi yang kerap terjadi pada akhir tahun seringkali menyebabkan gangguan pada infrastruktur, sehingga upaya ini diharapkan dapat memastikan keselamatan masyarakat yang melakukan perjalanan di periode tersebut.

    Untuk mengawal operasi ini, posko operasional didirikan di lokasi strategis untuk memantau pelaksanaan OMC secara real-time sekaligus memastikan efektivitasnya.

    Lebih lanjut, Dwikorita mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi, terutama di wilayah rawan bencana.

    Masyarakat dapat mengakses informasi cuaca lewat berbagai platform resmi BMKG untuk membantu merencanakan aktivitasnya dengan lebih baik.

    “Mari kita rayakan Natal dan Tahun Baru dengan penuh kehati-hatian. Hindari aktivitas yang berisiko di tengah cuaca ekstrem, rencanakan perjalanan dengan matang, dan selalu prioritaskan keselamatan bersama,” pungkas Dwikorita.

    (lom/sfr)

    [Gambas:Video CNN]

  • Ribuan Wisatawan Kunjungi Guci Tegal Libur Natal 2024, Diprediksi Puncaknya Malam Tahun Baru

    Ribuan Wisatawan Kunjungi Guci Tegal Libur Natal 2024, Diprediksi Puncaknya Malam Tahun Baru

    TRIBUNJATENG.COM, SLAWI – Libur Natal tahun 2024 ribuan wisatawan mengunjungi Daya Tarik Wisata (DTW) Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, pada Rabu (25/12/2024). 

    Sesuai pantauan Tribunjateng.com, kondisi arus lalu lintas dari arah simpang tiga Yomani Lebaksiu sampai pintu utama DTW Guci ramai lancar. 

    Kendaraan yang melintas didominasi mobil pribadi, sepeda motor, bus pariwisata, dan beberapa mobil travel atau elf. 

    Di depan pintu utama atau pos retribusi DTW Guci, terdapat antrean kendaraan yang mengular tapi tidak terlalu lama sehingga terpantau lancar. 

    Antara mobil dan sepeda motor untuk arah masuk ke dalam kawasan DTW Guci dipisah atau dibedakan sehingga lebih teratur. 

    Baik arus lalu lintas dari arah bawah menuju Guci, atau sebaliknya dari arah Guci menuju turun ke wilayah Lebaksiu, Slawi dan sekitarnya terpantau ramai lancar. 

    Ditemui di lokasi, Koordinator Lapangan DTW Guci Sueb menjelaskan, kunjungan wisatawan ke Guci pada momen libur Natal tahun 2024 tergolong landai. 

    Hal itu dipengaruhi karena beberapa hari terakhir terjadi cuaca ekstrem yaitu hujan deras sehingga mengakibatkan banjir ataupun tanah longsor di beberapa titik. 

    “Kunjungan ke Guci mulai meningkat sejak Sabtu (21/12/2024) jumlahnya kisaran 2.500-3.000 orang per hari. Kalau pada momen libur Natal tahun ini jumlahnya kurang lebih 3 ribuan pengunjung. Prediksi puncak kunjungan pada Minggu (29/12/2024) dan malam tahun baru,” jelas Sueb, pada Tribunjateng.com. 

    Puncak kunjungan ke DTW Guci diprediksi Sueb terjadi pada Minggu (29/12/2024) dan malam tahun baru, dengan jumlah kunjungan diprediksi mencapai 5 ribuan orang. 

    Jumlah tersebut masih cukup aman untuk berwisata ke Guci karena memiliki kapasitas sampai 8 ribuan pengunjung per hari. 

    Pada libur Natal tahun 2024 ini, dikatakan Sueb kendaraan yang masuk ke kawasan DTW Guci didominasi wilayah Tegal dan sekitarnya. 

    Tapi banyak juga plat dari luar kota seperti Jakarta, Bandung, Cirebon, Purwokerto dan lain-lain. 

    “Harga tiket masuk Guci sekarang ini hari biasa (weekday) dewasa Rp 15 ribu dan hari libur (weekend) Rp 20 ribu per orang. Sedangkan hari biasa anak-anak Rp 13 ribu dan hari libur Rp 18 ribu per anak. Tarif tersebut sudah sekalian dengan asuransi bagi pengunjung,” ujar Sueb. 

    Sementara itu, Pengunjung asal Indramayu Syahfudin, bercerita bahwa dirinya baru pertama kali berwisata ke Guci. 

    Remaja 15 tahun ini berwisata ke Guci bersama ayah, ibu dan saudaranya. 

    Memilih Guci untuk mengisi libur Natal 2024 karena penasaran dan ingin mencoba wahana seperti prosotan pelangi yang ada di Golden Park. 

    Syahfudin mengaku sebelum berwisata ke Guci, dia dan keluarga sudah ke beberapa lokasi seperti berlibur ke Yogyakarta, Semarang dan sebelum pulang ke Indramayu sengaja mampir ke Guci. 

    “Baru pertama kali ke Guci. Ya seru, udaranya juga sejuk dan wahana permainannya banyak. Saya bersama keluarga liburan, dan ini langsung mampir ke Golden Park. Tadi sudah menaiki beberapa wahana, seperti prosotan pelangi, menyeberang dengan dudukan berbentuk kupu-kupu, dan ATV,” ungkap Syahfudin. (dta)